Lingkungan dan manusia adalah komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu
saja. Manusia tidak diciptakan dalam ruang yang kosong dan manusia
membutuhkan lingkungan untuk kelangsungan hidupnya, oleh karena itu manusia
sebagai makhluk yang memiliki akal harus menjalankan kewajibannya untuk
bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Namun saat ini mayoritas masyarakat Indonesia ternyata tidak peduli akan
kebersihan. Hal itu berdampak pada lingkungan sekitar dan juga kesehatan. Dari
data Kementerian Kesehatan diketahui hanya 20 persen dari total masyarakat
Indonesia peduli terhadap kebersihan dan Kesehatan. Ini berarti, dari 262 juta jiwa
di Indonesia hanya sekitar 52 juta orang yang memiliki kepedulian terhadap
kebersihan lingkungan sekitar dan dampaknya terhadap kesehatan.
Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan yang kurang tersebut
menimbulkan bencana seperti banjir dan tanah longsor. Bahkan lingkungan yang
kurang bersih juga menimbulkan berbagai macam penyakit seperti Demam
Berdarah (DB), Chikungunya, diare, bahkan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA).
Faktor yang pertama adalah akses sanitasi yang memadai. Akses sanitasi ini tidak
hanya meliputi jamban dan fasilitas sanitasi lain yang sesuai dengan standar
kesehatan, namun juga tersedianya air bersih.
Faktor yang kedua adalah perilaku dan kebiasaan masyarakat itu sendiri mengenai
kebersihan. Hal ini dapat berupa kebiasaan-kebiasaan kecil, dari membuang
sampah pada tempatnya hingga melakukan gotong royong membersihkan
lingkungan di sekitar rumah. Perilaku dan kebiasaan adalah sesuatu yang
diajarkan sejak kecil, terutama lewat keluarga dan lingkungan sekolah. Oleh
karenanya, penting bagi orangtua dan pihak sekolah untuk menanamkan
kebiasaan positif pada anak-anak.
Faktor yang terakhir adalah budaya di masyarakat sekitar. Budaya yang diadopsi
suatu masyarakat di wilayah tertentu pastinya berpengaruh terhadap kebiasaan dan
perilaku yang diajarkan ke setiap individu. Oleh karenanya, untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat mengenai kebersihan dan kesehatan perlu Kerjasama dari
berbagai macam sector, dari pemangku kebijakan yang memegang regulasi,
akademis, pelaksana, hingga masyarakat itu sendiri.
Selain faktor-faktor tersebut, peningkatan kesadaran lingkungan dapat dilakukan
melalui cara lain misalnya dengan adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang
lingkungan hidup, manfaat serta pengolahan lingkungan hidup, mengembalikan
pikiran serta perilaku kita bercermin kepada ajaran agama. Dalam hal pelestarian
lingkungan pemerintah harus tegas menindak pelaku-pelaku yang merusak
lingkungan dan memberikan sanksi agar para pelaku jera
Kesimpulan yang dapat diambil dari pemaparan materi di atas adalah kita sebagai
masyarakat di lingkungan hidup memegang tanggung jawab untuk menjaga
kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup. Adapun hal yang harus kita lakukan
agar kesadaran akan kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup adalah dengan
adanya pemberitahuan tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup baik itu
lewat aparat sekolah ataupun anggota keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Ester Sarina dan Sri Yunita.2017.“ Kesadaran Masyarakat Dalam Melestarikan
Fungsi Lingkungan Hidup”,
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jupiis/article/view/6461/5661 , diakses
8 Agustus 2022 pukul 14.24