Anda di halaman 1dari 4

Kesadaran Masyarakat Terhadap Lingkungan

Dibuat oleh Ariezka Dwi Styaningsih

Lingkungan dan manusia adalah komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu
saja. Manusia tidak diciptakan dalam ruang yang kosong dan manusia
membutuhkan lingkungan untuk kelangsungan hidupnya, oleh karena itu manusia
sebagai makhluk yang memiliki akal harus menjalankan kewajibannya untuk
bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Kualitas lingkungan hidup sangat tergantung pada tingkah laku manusia.


Rusaknya lingkungan hidup adalah karena ketidaktahuan manusia dalam
melestarikan, mengelola dan menjaga lingkungannya. Seperti yang dijelaskan
dalam UU No. 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup dalam pasal 1 ayat 2 yang berbunyi “Perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk
melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,
dan penegakan hukum.”

Adapun yang menjadi peran masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup


terdapat dalam UU No. 32 Tahun 2009 pasal 70 yaitu: Masyarakat memiliki hak
dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Peran masyarakat dapat berupa
pengawasan sosial, pemberian sarana, pendapat, usul, keberatan, pengaduan, dan
penyampaian informasi atau laporan.

Namun saat ini mayoritas masyarakat Indonesia ternyata tidak peduli akan
kebersihan. Hal itu berdampak pada lingkungan sekitar dan juga kesehatan. Dari
data Kementerian Kesehatan diketahui hanya 20 persen dari total masyarakat
Indonesia peduli terhadap kebersihan dan Kesehatan. Ini berarti, dari 262 juta jiwa
di Indonesia hanya sekitar 52 juta orang yang memiliki kepedulian terhadap
kebersihan lingkungan sekitar dan dampaknya terhadap kesehatan.
Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan yang kurang tersebut
menimbulkan bencana seperti banjir dan tanah longsor. Bahkan lingkungan yang
kurang bersih juga menimbulkan berbagai macam penyakit seperti Demam
Berdarah (DB), Chikungunya, diare, bahkan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA).

Banyak lahan yang mengalami perubahan fungsi yang sebelumnya merupakan


daerah resapan dan tangkapan air mengakibatkan banjir dan tanah longsor.
Menurut laporan Riskesdas, diare merupakan penyebab 31 persen kematian anak
berusia satu bulan hingga satu tahun. Sedangkan rata-rata prevalen penyakit ISPA
di Indonesia mencapai angka 25 persen dengan angka tertinggi 41,7 persen dari
provinsi Nusa Tenggara Timur.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kebersihan,


perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi higienitas masyarakat.

Faktor yang pertama adalah akses sanitasi yang memadai. Akses sanitasi ini tidak
hanya meliputi jamban dan fasilitas sanitasi lain yang sesuai dengan standar
kesehatan, namun juga tersedianya air bersih.

Faktor yang kedua adalah perilaku dan kebiasaan masyarakat itu sendiri mengenai
kebersihan. Hal ini dapat berupa kebiasaan-kebiasaan kecil, dari membuang
sampah pada tempatnya hingga melakukan gotong royong membersihkan
lingkungan di sekitar rumah. Perilaku dan kebiasaan adalah sesuatu yang
diajarkan sejak kecil, terutama lewat keluarga dan lingkungan sekolah. Oleh
karenanya, penting bagi orangtua dan pihak sekolah untuk menanamkan
kebiasaan positif pada anak-anak.

Faktor yang terakhir adalah budaya di masyarakat sekitar. Budaya yang diadopsi
suatu masyarakat di wilayah tertentu pastinya berpengaruh terhadap kebiasaan dan
perilaku yang diajarkan ke setiap individu. Oleh karenanya, untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat mengenai kebersihan dan kesehatan perlu Kerjasama dari
berbagai macam sector, dari pemangku kebijakan yang memegang regulasi,
akademis, pelaksana, hingga masyarakat itu sendiri.
Selain faktor-faktor tersebut, peningkatan kesadaran lingkungan dapat dilakukan
melalui cara lain misalnya dengan adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang
lingkungan hidup, manfaat serta pengolahan lingkungan hidup, mengembalikan
pikiran serta perilaku kita bercermin kepada ajaran agama. Dalam hal pelestarian
lingkungan pemerintah harus tegas menindak pelaku-pelaku yang merusak
lingkungan dan memberikan sanksi agar para pelaku jera

Kesimpulan yang dapat diambil dari pemaparan materi di atas adalah kita sebagai
masyarakat di lingkungan hidup memegang tanggung jawab untuk menjaga
kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup. Adapun hal yang harus kita lakukan
agar kesadaran akan kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup adalah dengan
adanya pemberitahuan tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup baik itu
lewat aparat sekolah ataupun anggota keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

Publisher.2018.“Riset: Kesadaran Masyarakat Indonesia Akan Kebersihan Masih


Rendah”, https://litbang.kemendagri.go.id/website/riset-kesadaran-masyarakat-
indonesia-akan-kebersihan-masih-rendah/ , diakses 8 Agustus 2022 pukul 13.43.

Purba, Ester Sarina dan Sri Yunita.2017.“ Kesadaran Masyarakat Dalam Melestarikan
Fungsi Lingkungan Hidup”,
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jupiis/article/view/6461/5661 , diakses
8 Agustus 2022 pukul 14.24

Fajri, Naufal. 2022. “ Pentungnya Kesadaran Masyarakat Terhadap Lingkungan “,


https://www.kompasiana.com/naufalfajri/6212eb22bb44860bd5593e52/pentingny
a-kesadaran-masyarakat-terhadap-lingkungan?page=1&page_images=2 , diakses
10 Agustus 2022 pukul 19.57

Anda mungkin juga menyukai