Anda di halaman 1dari 8

UPAYA MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP

KESEHATAN LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM ODF


(Studi Di Kecamatan Pamulihan)

Hikman Abdul Muhlis (1)

STISIP SAINS GARUT


abdulmukhlis1949@gmail.com

ABSTRAK
Kesehatan dan kebersihan lingkungan menjadi salah satu faktor utama
demi berlangsungnya hidup sehat, nyaman dan bersih. Kurangnya kepedulian
masyarakat terhadap buang air besar yang menimbulkan permasalahan terhadap
lingkungan seperti terganggunya kesehatan masyarakat, pencemaran air, udara
dan lain-lain. Program ODF ini untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan
lingkungan, dengan program ODF ini diharapkan bisa mengubah pola pikir
masyarakat terhadap kesehatan lingkungan, yang semula menganggap sepele
terhadap Buang Air.
Dengan upaya Pemerintah Kecamatan dan tokoh Masyarakat dalam
meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan melalui program ODF.
Terciptanya lingkungan sehat, bersih, dan nyaman bukan merupakan
tanggungjawab pemerintah semata melainkan tanggungjawab seluruh lapisan
masyarakat.

Kata Kunci: Kesadaran Masyarakat, Kesehatan Lingkungan, open defecation free

ABSTRACT
Health and environmental cleanliness is one of the main factors for a
healthy, comfortable and clean life. Lack of public awareness of defecation which
causes problems to the environment such as disruption of public health, water and
air pollution and others. This ODF program is to improve environmental hygiene
and health, with this ODF program it is hoped that it can change people's
mindsets towards environmental health, which initially considered defecation
trivial.
With the efforts of the District Government and community leaders in
improving environmental hygiene and health through the ODF program. The
creation of a healthy, clean and comfortable environment is not the responsibility
of the government alone but the responsibility of all levels of society.

Keywords: Public Awareness, Environmental Health, open defecation free

1
PENDAHULUAN
Kesehatan masyarakat merupakan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, dalam menyelenggarakan pembangunan nasional di semua
bidang kehidupan yang berkesinambungan yang merupakan suatu rangkaian
pembagunan yang menyuluruh dan terarah. Pembangunan kesehatan masyarakat
yang merupakan salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna
tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Upaya kesehatan lingkungan seperti dijelaskan dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan, bahwa
Pengaturan Kesehatan Lingkungan bertujuan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat, baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial, yang
memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Salah satu indikator kemajuan suatu bangsa adalah diukur dari pencapaian
derajat kesehatan bangsa itu sendiri serta kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan, dimana derajat kesehatan suatu bangsa tinggi maka angka harapan
hidup suatu bangsa akan tinggi yang berimbas pada tingginya harapan hidup
seseorang, bisa mengandung arti tercerminnya tingkat derajat kesehatan yang
mempunyai lingkungan yang baik.
Tercapainya suatu kemajuan disuatu daerah perlu adanya sebuah dorongan
dan koordinasi, pengembangan sumber daya manusia dan pemanfaatan sumber
daya alam yang tepat guna. Dengan adanya dorongan dan motivasi dari
pemerintah selaku pemangku kebijakan terhadap masyarakat, maka akan semakin
cepat suatu pembangunan dari semua sektor. Dalam merealisasikan kesehatan
lingkungan, sangat diperlukan peran aktip masyarakat dalam pencapaian
pembangunan kesehatan lingkungan. Yang mengandung arti, bahwa
pembangunan hanya akan terlaksana bila dilakukan melalui keterlibatan seluruh
lapisan masyarakat sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki masing-
masing.
Salah satu program yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan dalam
meningkatkan kesehatan lingkungan yaitu melalui program ODF (Open
Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan.
Pemerintah Kecamatan merupakan satuan kerja perangkat daerah pada
tingkat yang secara langsung berhadapan dengan masyarakat memiliki peran
penting dalam membina seluruh lapisan masyarakat supaya ikut andil menjaga
kesehatan lingkungan. Mengenai program ODF ini, Bupati Garut Bapak Rudy
Gunawan meminta keseriusan para camat dalam penanganan Open Defecation
Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan dan senantiasa
berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas yang ada di daerah.
Program ODF ini sangat membantu dalam upaya peningkatan kesehatan
lingkungan baik di tingkat Desa sampai ke tingkat RT, program ODF ini sangat
membantu dalam mengurangi volume masyarakat yang buang air besar
sembarangan.

2
TELAAH PUSTAKA
Kesadaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kesadaran berasal dari kata
sadar berarti insaf, merasa, tahu, dan mengerti, sementara kesadaran ialah
keinsafan, keadaan mengerti atas hal yang dirasakan atau dialami seseorang.
Kesadaran juga dapat dikatakan sebagai kemampuan individu mengadakan
hubungan dengan lingkungannya serta dengan dirinya sendiri (melalui panca
inderanya) dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungannya serta terhadap
dirinya sendiri (melalui perhatian).
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Widjaja (1984:46) menyatakan bahwa
“Kita sadar jika kita tahu, mengerti, insyaf, dan yakin tentang kondisi tertentu”.
Kesadaran masyarakat lahir dari masyarakat itu sendiri yang lahir dari
kebiasaan dalam masyarakat, dipengaruhi oleh lingkungan, peraturan-peraturan
dan peranan pemerintahnya.
Dengan demikian, dari berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
kesadaran masyarakat adalah suatu perasaan tahu dan mengerti atas apa yang telah
dilakukan atau dimiliki oleh seseorang untuk menjadikan kehidupan
bermasyarakat yang berjalan sesuai dengan norma-norma yang ada untuk
mencapai suatu perubahan yang lebih baik.
Menurut Soerjono Soekanto yang dikutif oleh Eni Rusmiatin, 2020 : 13,
menyatakan ada empat indikator kesadaran yang masing-masing merupakan suatu
tahapan bagi tahapan berikutnya dan menunjukkan pada tingkatan kesadaran
tertentu, mulai dari yang terendah dan tertinggi, antara lain: pengetahuan,
pemahaman, sikap dan pola perilaku (tindakan).
Dari pendapat ini bisa disimpulkan bahwa, tahapan-tahapan untuk
mencapai sadar adalah adanya pengetahuan atau keilmuan, melahirkan sebuah
pemahaman, menjadi sebuah sikap dan tindakan nyata ke arah yang lebih baik
lagi.

Kesehatan Lingkungan
Lingkungan yang sehat dan bersih sangat berpengaruh terhadap kehidupan
manusia, oleh sebab itu kesadaran manusia terhadap kesehatan lingkungan
menjadi hal yang wajib untuk dilakukan.
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Definisi kesehatan lingkungan diatas ini, sesuai dengan definisi yang
diberikan oleh WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah
suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
Jadi kunci lingkungan yang sehat adalah manusia atau masyarakat itu
sendiri. Karena tidak mungkin masyarakat terjamin kesehatannya jika lingkungan
tempat tinggal mereka tidak sehat.

3
ODF (Open Defecation Free) Atau Stop Buang Air Besar Sembarangan
Open Defecation Free (ODF) adalah kondisi ketika setiap individu dalam
komunitas tidak buang air besar sembarangan, Pembuangan tinja yang tidak
memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis
lingkungan, sehingga untuk memutuskan rantai penularan ini harus dilakukan
rekayasa pada akses ini. Agar usaha tersebut berhasil, akses masyarakat pada
jamban (sehat) harus mencapai 100% pada seluruh komunitas. Sedangkan
Desa/Kelurahan ODF (Open Defecation Free) adalah Desa/kelurahan yang 100%
masyarakatnya telah buang air besar di jamban sehat, yaitu mencapai perubahan
perilaku kolektif terkait Pilar 1 dari 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Karakteristik Desa ODF (Open Defecation Free) Satu
komunitas/masyarakat dikatakan telah ODF jika :
1. Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban dan membuang
tinja/kotoran bayi hanya ke jamban.
2. Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar.
3. Tidak ada bau tidak sedap akibat pembuangan tinja/kotoran manusia.
4. Ada peningkatan kualitas jamban yang ada supaya semua menuju jamban
sehat.
5. Ada mekanisme monitoring peningkatan kualitas jamban.
6. Ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh masyarakat untuk
mencegah kejadian BAB di sembarang tempat
7. Ada mekanisme monitoring umum yang dibuat masyarakat untuk
mencapai 100% KK mempunyai jamban sehat.
8. Di sekolah yang terdapat di komunitas tersebut, telah tersedia sarana
jamban dan tempat cuci tangan (dengan sabun) yang dapat digunakan murid-
murid pada jam sekolah.
9. Analisa kekuatan kelembagaan di Kabupaten menjadi sangat penting
untuk menciptakan kelembagaan dan mekanisme pelaksanaan kegiatan yang
efektif dan efisien sehingga tujuan masyarakat ODF dapat tercapai.
Persyaratan Jamban sehat Kementerian Kesehatan telah menetapkan syarat
dalam membuat jamban sehat. Ada empat belas kriteria yang harus diperhatikan.
Berikut syarat-syarat tersebut:
1. Tidak mencemari air
2. Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar lubang
kotoran tidak mencapai permukaan air tanah maksimum. Jika keadaan
terpaksa, dinding dan dasar lubang kotoran harus dipadatkan dengan tanah
liat atau diplester. Jarang lubang kotoran ke sumur sekurang-kurangnya 10
meter Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air
kotor dari lubang kotoran tidak merembes dan mencemari sumur. Tidak
membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam selokan, empang,
danau, sungai, dan laut.
3. Tidak mencemari tanah permukaan
4. Tidak buang besar di sembarang tempat, seperti kebun, pekarangan, dekat
sungai, dekat mata air, atau pinggir jalan. Jamban yang sudah penuh agar
segera disedot untuk dikuras kotorannya, atau dikuras, kemudian kotoran
ditimbun di lubang galian.

4
5. Bebas dari serangga
6. Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya dikuras setiap
minggu. Hal ini penting untuk mencegah bersarangnya nyamuk demam
berdarah.
7. Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat menjadi
sarang nyamuk. Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-
celah yang bisa menjadi sarang kecoa atau serangga lainnya Lantai jamban
harus selalu bersih dan kering Lubang jamban, khususnya jamban
cemplung, harus tertutup.
8. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan
9. Aman digunakan oleh pemakainya
10. Pada tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding lubang
kotoran dengan pasangan batau atau selongsong anyaman bambu atau
bahan penguat lai yang terdapat di daerah setempat
11. Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya
12. Lantai jamban rata dan miring kearah saluran lubang kotoran Jangan
membuang plastic, puntung rokok, atau benda lain ke saluran kotoran
karena dapat menyumbat saluran Jangan mengalirkan air cucian ke
saluran atau lubang kotoran karena jamban akan cepat penuh Hindarkan
cara penyambungan aliran dengan sudut mati. Gunakan pipa berdiameter
minimal 4 inci. Letakkan pipa dengan kemiringan minimal 2:100
13. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan
14. Jamban harus berdinding dan berpintu. Dianjurkan agar bangunan
jamban beratap sehingga pemakainya terhindar dari kehujanan dan
kepanasan

METODE
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Yang dimaksud metode deskriptif adalah suatu metode dalam
penelitian status kelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan-hubungan antara fenomena yang diselidiki. Dalam metode deskriptif
penulis dapat membandingkan fenomena-fenomena tertentu, sehingga merupakan
suatu studi komperatif. (Nazir,1988 : 63-64).

Informan Penelitian
Data-data untuk penyusunan jurnal di kumpulkan dari komunikasi dengan Kepala
Seksi Kesejahteran Masyarakat (Kasi Kesra).

Pengumpulan Data dan Informasi


Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode sebagai berikut :
1. Observasi
Penulis mendapatkan data dengan cara meninjau atau mengamati
obyek secara langsung dan mengambil kesimpulan dari keadaan yang
terjadi pada obyek

5
2. Interview
Suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data
dengan cara mengadakan tanya jawab langsung kepada perangkat
Kantor Kecamatan Pamulihan yang membantu penulis dalam
menjelaskan masalah yang akan diselesaikan.
3. Studi kepustakaan atau literatur
Pengumpulan data ini memanfaatkan dari laporan buku-buku
referensi atau catatan yang ada di Kantor Kecamatan Pamulihan yang
ada hubungan sangkut pautnya dengan pokok penelitian.
4. Dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan mengamati dari suatu laporan-
laporan serta catatan di Kantor Kecamatan Pamulihan.
5. Sumber internet

PEMBAHASAN
Upaya Pemerintah Daerah Dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Tentang Kesehatan Lingkungan Melalui Program ODF
Masyarakat perlu disadarkan akan pentingnya kesehatan lingkungan yang
baik jika ingin menciptakan komunitas yang sehat dan bahagia. Apabila mereka
mampu menjaga lingkungan dengan baik secara tanggung jawab, munculnya
banyak penyakit, yang umumnya dikarenakan adanya lingkungan kotor, dapat
dihindari.
Saat melakukan proses inisiasi pengenalan kesehatan lingkungan,
dibutukan kesadaran segenap elemen masyarakat sehingga tujuan dari terciptanya
kesehatan secara menyeluruh dapat dirasakan oleh semua pihak yang nantinya
manfaat dari kesehatan lingkungan juga dapat menguntungkan segenap
masyarakat.
Komitmen kuat dari dalam diri masing-masing orang di satu lingkungan
tersebut menjadi proses awal yang harus dibangun. Tanpa adanya kesepakatan
dan komitmen bersama, mustahil kesehatan lingkungan dapat tercipta mengingat
jika lingkungan satu tidak terjaga kebersihannya, maka hal ini akan
mempengaruhi buruknya kebersihan daerah lainnya. Terciptanya masyarakat
sehat yang mandiri dan berkemampuan akan menjadi harapan tersendiri saat
mereka berhasil mengaplikasikan kesehatan lingkungan dengan baik. Jika
masyarakat sehat, maka hal ini akan menciptakan generasi yang mandiri terutama
secara finansial karena jiwa dan badan yang sehat tentunya akan memberikan
semangat tersendiri serta rasa fokus bagi mereka dalam bekerja. Mereka tidak
akan terbebani untuk berobat ke dokter sehingga konsentrasi dalam bekerja akan
semakin meningkat.
Menurut laporan Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat bekerjasama
dengan dinas kesehatan setempat, bahwa upaya untuk mencegah terjadinya BABS
sudah dilakukan, namun tidak semua masyarakat mampu memiliki jamban.
Upaya inovasi untuk meningkatkan cakupan desa ODF yang dilakukan
kecamatan, menurut informan sebagai berikut ini:
“Upaya untuk percepatan meningkatkan cakupan desa ODF, adalah dengan
melakukan sosialisasi pada tokoh desa seperti guru, kader kesehatan, aparat desa

6
dan tokoh agama dan tokoh masyarakat, membuat satuan tugas desa,
menggunakan dana desa untuk pembuatan jamban sehat”.
Berdasarkan pernyataan tersebut, pemerintah Kecamatan Pamulihan sudah
melakukan upaya inovasi, untuk meningkatkan cakupan desa ODF melalui
peningkatan peran serta masyarakat dalam program SBS. Salah satu upaya
peningkatan peran serta masyarakat adalah memberikan kesadaran pada
masyarakat melalui kegiatan sosialisasi dalam upaya untuk meningkatkan
pengetahuan SBS di masyarakat. Peran serta masyarakat melibatkan tokoh
masyarakat, tokoh agama, pemerintah desa, guru dan kader kesehatan, sebagai
natural leader SBS.
Upaya lain untuk peningkatan cakupan desa ODF adalah memberikan
motivasi berupa pemberian hadiah kepada fasilitator kecamatan dan desa yang
desanya berhasil mencapai desa ODF.

Faktor Penghambat Masyarakat Tidak Melaksanakan Program ODF


Berbagai inovasi-inovasi yang dilakukan sebagaimana dibahas diatas tidak
serta merta mendapat respon yang diharapkan, masih terdapat masyarakat yang
tidak peduli dengan kesehatan lingkungan, sebagian besar menganggap bahwa
kesehatan lingkungan yang mereka lakukan sama sekali tidak mempengaruhi
terhadap kehidupan mereka sehari-hari.
Berdasarkan pengamatan laapangan yang penulis temui dilapangan maka
dapat di rumuskan bahwa faktor yang mempengaruhi rendahnya kesadaran
masyarakat terhadap kesehatan lingkungan adalah:
1. Rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM)
Hal tersebut dikuatkan dengan kualitas lulusan, kebanyakan
masyarakatnya lulusan SD, sehingga kesadaran akan kesehatan lingkungan
masih relatif jauh, serta tidak memperhatikan kesehatan lingkungan dan
keluarganya.
2. Tidak Adanya Biaya
Hal ini menjadi masalah yang dihadapi oleh pemerintah karena
masyarakat beranggapan, terlalu sayang jika uang yang dimiliki digunakan
untuk hal yang tidak perlu.

PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka peneliti
menyimpulkan:
1. Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan melalui program
ODF, relatif masih jauh dari harapan. Terbukti dari 5 Desa baru ada 1
Desa yang melaksanakan program ini.
2. Pemerintah kecamatan Pamulihan terus melakukan inovasi, guna
menyadarkan masyarakat terhadap pentingnya kesehatan lingkungan.
Upaya untuk percepatan meningkatkan cakupan desa ODF, adalah dengan
melakukan sosialisasi pada tokoh desa seperti guru, kader kesehatan,
aparat desa dan tokoh agama dan tokoh masyarakat, membuat satuan tugas
desa, menggunakan dana desa untuk pembuatan jamban sehat.

7
3. Adapun faktor penghambat tidak berjalannya program ODF ini adalah
faktor SDM yang masih kurang, serta beranggapan tidak akan ada
manfaatnya untuk kesehatan, malah justru akan membuat kerugian
disebabkan oleh pembuatan jamban sehat tersebut.

Saran
Adapun saran-saran yang dapat peneliti kemukakan adalah:
1. Pegawai Kantor Kecamatan Pamulihan untuk terus berkomunikasi dengan
dinas kesehatan
2. Melaksanakan penyuluhan terus menerus agar menghasilkan Sumber Daya
Manusia yang berkualitas serta bertanggungjawab terhadap kesehatan
lingkungan sekitar

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,


2005), 975

Yusi Zikriyah, Skripsi: "Pengaruh Tingkat Kesadaran Masyarakat Kelurahan


Lenteng Agung Terhadap Implementasi Zakat Profesi" (UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2017), 9

SKRIPSI KESADARAN MASYARAKAT DESA TERBANGGI MARGA


DALAM BERZAKAT (Studi Kasus Masyarakat Desa Terbanggi Marga Kec.
Sukadana Kab. Lampung Timur) Oleh : ENI RUSMIATUN, JURUSAN
EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO 1441 H/2020 M

https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/dokumen/Menjaga%20Kesehatan%20Lingk
ungan.pdf

https://dinkes.batangharikab.go.id//upload/dokumen/pengertian-odf-
1565078785699247.pdf

Anda mungkin juga menyukai