Anda di halaman 1dari 9

Gerakan hidup sehat berkelanjutan senam pagi guna meningkatkan kebugaran Diri

di SDN Linggasar

ABSTRAK

Dalam peningkatan kebugaran jasmani tidak bisa dilakukan secara instan, perlu adanya
proses latihan yang berkelanjutan dan dilakukan secara terus menerus untuk mendapatkan
hasil yang maksimal. Dalam dunia pendidikan khususnya pada tingkat satuan pendidikan
sekolah dasar dapat dioptimalkan kegiatan senam secara berkala, Pelaksanaan kegiatan
pengabdian ini dilaksanakan di desa Sundamekar SDN Linggasari melalui beberapa tahapan
kegiatan dimulai dengan senam, permainan olahraga dan yang terakhir sosioalisasi Gerakan
mencuci tangan Pada tahap pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan senam sehat diadakan dengan
bertempat SDN Linggasari. Adapun Program Kegiatan dilakukan selama 3 hari pada tanggal
17 Maret, 15April, dan 5 Mei.Program GHSB (Gerakan Hidup Sehat Berkelanjutan)
merupakan salah satu program di bidang Pendidikan. Program ini melibatkan seluruh siswa
dan siswa SDN Linggsari Desa Sundamekar. Pada kenyataannya program ini juga telah
terealisasikan di sekolah dasar yaitu Jumat sehat diamana seluruh siswa melakukan kegiatan
bersih-bersih dan senam bersama. Senam bugar lansia juga dapat menyebabkan seseorang
menjadi lebih tenang, mengurangi ketegangan dan kecemasan sehingga membuat seseorang
lebih kuat menghadapi stres dan gangguan hidup sehari-hari, lebih dapat berkonsentrasi, dan
tidur lebih nyenyak sehingga lansia dapat menikmati masa tua dengan sehat dan bahag

Kata kunci ; Kesehatan, senam, lansia

ABSTRACT

In improving physical fitness cannot be done instantly, there needs to be a continuous


training process and is carried out continuously to get maximum results. In the world of
education, especially at the elementary school education unit level, gymnastic activities can
be optimized on a regular basis. The implementation of this community service activity is
carried out in the village of Sundamekar SDN Linggasari through several stages of activity
starting with gymnastics, sports games and the last is socialization Hand washing movement.
health was held at SDN Linggasari. The Activity Program is carried out for 3 days on March
17, April 15, and May 5. The GHSB (Sustainable Healthy Living Movement) program is one
of the programs in the field of Education. This program involves all students of Linggsari
Elementary School, Sundamekar Village. In fact, this program has also been realized in
elementary schools, namely Healthy Fridays where all students carry out cleaning and
gymnastics activities together. Gymnastics for the elderly can also cause a person to become
calmer, reduce tension and anxiety so as to make a person stronger in dealing with stress
and disturbances of daily life, concentrate better, and sleep better so that the elderly can
enjoy a healthy and happy old age.

Keywords ; Health, gymnastics, elderly

PENDAHULUAN

Senam berasal dari Bahasa Yunani "gymnos" yang artinya telanjang. Dalam Bahasa
Inggris dikenal dengan istilah “gymnastic” yang berarti menerangkan bermacam-macam
gerak yang dilakukan oleh seseorang yang telanjang. Hal ini dapat terjadi dikarenakan pada
waktu itu teknologi pembuatan bahan pakaian belum memungkinkan untuk membuat pakaian
yang bersifat lentur dan mengikuti gerak pemakainya. Senam adalah setiap bentuk latihan
fisik yang disusun secara sistematis dengan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana
untuk mencapai tujuan tertentu.1 FIG (Federation Internationale De Gymnastique) senam
dapat dikelompokan menjadi 6 yaitu: Senam Artistik (Artistic Gymnastics), Senam Ritmik
Sportif (Sportive Rhytmic Gymnastics), Senam Akrobatik (Acrobatic Gymnastics), Senam
Aerobik Sports (Sports Aerobik), Senam Trampolin (Trampolinning), Senam Umum
(General Gymnastics).

Dalam peningkatan kebugaran jasmani tidak bisa dilakukan secara instan, perlu
adanya proses latihan yang berkelanjutan dan dilakukan secara terus menerus untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam dunia pendidikan khususnya pada tingkat satuan
pendidikan sekolah dasar dapat dioptimalkan kegiatan senam secara berkala, hal ini dapat
mengoptimalkan pertumbuhan fisik secara maksimal. Pentingnya kebugaran tubuh bagi
peserta didik mempunyai peran besar dalam pertumbuhan fisik peserta didik.

Olahraga yang cukup dapat menurunkan kecemasan, stres, dan menurunkan tingkat
depresi penurunan tersebut akan menstimulasi kerja sistem saraf perifer terutama
parasimpatis yang menyebabkan vasodilatasi penampang pembuluh darah akan
mengakibatkan terjadinya penurunan tekanan darah baik sistolik maupun diastotik. Olahraga
dengan teratur seperti senam bugar lansia dapat mencegah atau memperlambat kehilangan
fungsional organ. Bahkan dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa latihan atau olahraga
seperti senam lansia dapat mengeliminasi berbagai resiko penyakit seperti hipertensi, diabetes
melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan (Thristyaningsih, dkk, 2011).
Senam yang dilakukan secara teratur dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan
tidur. Frekuensi latihan yang berguna untuk mempertahankan dan memperbaiki kebugaran
jasmani lansia dilakukan sedikitnya satu minggu sekali dan sebanyakbanyaknya lima kali
dalam satu minggu dengan lamanya 15 menit (Maryam et al, 2008). Meskipun senam bugar
lansia sangat murah dan mudah dilakukan, tetapi masih banyak lansia yang melakukan senam
secara tidak teratur dan tidak mengikuti kaidah yang sepatutnya sehingga dapat
mengakibatkan efek negatif yang tidak diharapkan. Pemerintah melalui program posyandu
lansia juga terus menggalakkan senam bugar lansia akan tetapi banyak lansia yang enggan
untuk melakukan senam karena menganggap tidak memiliki manfaat bagi kesehatannya.
Kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh lansia maupun keluarga yang
memiliki lansia menjadi salah satu penyebabnya.

Kesehatan adalah harta yang paling berharga bagi tubuh kita, dengan berolahraga
menjadikan kita senantiasa dalam keadaan bugar dan sehat (Aung, et al., 2020). Karna
olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk
memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh serta meningkatkan imun tubuh
terutama pada masa pandemi Covid-19 diera new normal ini kita harus benar-benar menjaga
kebersihan, kesehatan dan kebugaran (Li, et al., 2020; Zendrato, 2020). Imunitas adalah cara
tubuh mnusia dalam melawan dan membunuh benda asing seperti bakteri, virus dan organ
transplantasi lainnya apabila di transplantasikan ke dalam tubuh maka tubuh menganggap
benda asing tersebut bukan dari dri jaringan tubuh sehingga tubuh akan menolaknya. Virus
corona juga seperti virus pada umumnya yang hanya menyerang jika imunitas tubuh
lemah.Sebagian besar orang (sekitar 80%) jika memiliki imunitas tubuh yang kuat akan pulih
dari penyakit tanpa perlu perawatan khusus karena sifat virus bersifat self medication
(Amalia & Hiola, 2020; Rajput, 2020).

Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan meredakan peradangan dengan melakukan
olahraga secara rutin. Melakukan olahraga secara teratur, efeknya lebih baik terhadap sistem
imun jika dibandingkan dengan olahraga yang hanya dilakukan sekli saja. Olahraga bisa
merangsang kinerja antibodi dan sel-sel darah putih bisa bersirkulasi lebih cepat (Fujimori, et
al., 2020). Sel darah putih merupakan sel kekebalan tubuh yang melawan berbagai
penyakit.Adapun durasi ideal olahraga yaitu cukup 30 menit hingga satu jam adapun durasi
diatas satu jam justru akan membuat daya tahan tubuh lemah dan rentan (Kholis, Lusianti,
Harmono, Yuliawan, & Rizky, 2020). Di era new normal ini, para tim melaksanakan olahraga
rutin di desa pringgaasela selatan kec pringgasela dengan menerapkan senam kesehatan
seperti senam aerobic, senam aerobik merupakan gerakan senam yang dipadukan dengan
irama musik atau tarian tradisional dengan durasi yang telah ditentukan. WHO menganjurkan
untuk olahraga selama kurang lebih 15 hingga 30 menit dengan terpapar oleh sinar matahari
yang terdapat vitamin D yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh
otak dan syaraf (Pavia & Wormser, 2020).

ih dan terencana untuk mencapai tujuan seperti daya tahan tubuh, kekuatan,
kelentukan, koordinasi, membentuk prestasi, membentuk tubuh yang ideal, dan memelihara
kesehatan tubuh (Candra, Setiabudi, & Efendi, 2020; Mohamed & Alawna, 2020). Setiap
gerakan dalam senam memiliki kegunaan tersendiri, yaitu seperti meningkatkan kelentukan,
memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah ketrampilan, meningkatkan
kesehatan tubuh (Nugraha & Berawi, 2017). Oleh karena itu, kita bisa memilih olahraga
senam untuk meningkatkan kesehatan jasmani kita. Senam ini bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi pemasukan oksigen di dalam jaringan tubuh. Kadar oksigen yang masuk tersebut
ditentukan oleh besarnya kapasitas paru-paru saat menghirup udara (Mattioli, Pinti, Farinetti,
& Nasi, 2020).

METODE PENELITIAN

Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di desa Sundamekar SDN


Linggasari melalui beberapa tahapan kegiatan dimulai dengan senam, permainan olahraga
dan yang terakhir sosioalisasi Gerakan mencuci tangan Pada tahap pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan senam sehat diadakan dengan bertempat SDN Linggasari. Adapun Program
Kegiatan dilakukan selama 3 hari pada tanggal 17 Maret, 15April, dan 5 Mei.

PEMBAHASAN

Indonesia adalah salah satu negara yang terletak di Asia Tenggara yang memasuki era
penduduk berstruktur lansia (aging structured population) karena jumlah penduduk yang
berusia di atas 60 tahun sekitar 7,18 persen. Peningkatan jumlah penduduk lansia ini
disebabkan antara lain karena tingkat sosial ekonomi masyarakat yang meningkat, kemajuan
di bidang pelayanan kesehatan, dan tingkat pengetahuan masyarakat yang meningkat
(Ponorogo, 2010).

Olahraga yang cukup dapat menurunkan kecemasan, stres, dan menurunkan tingkat depresi
penurunan tersebut akan menstimulasi kerja sistem saraf perifer terutama parasimpatis yang
menyebabkan vasodilatasi penampang pembuluh darah akan mengakibatkan terjadinya
penurunan tekanan darah baik sistolik maupun diastotik. Latihan fisik seperti senam dapat
menurunkan tekanan darah dan terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup pada penderita
hipertensi (Setiawan dkk., 2012).

Aktivitas olahraga akan membantu tubuh tetap bugar dan segar karena melatih tulang tetap
kuat, mendorong jantung bekerja optimal, dan membantu menghilangkan radikal bebas yang
berkeliaran di dalam tubuh, dengan kata lain mempunyai kesegaran jasmani yang baik bila
jantung dan peredaran darah baik sehingga tubuh seluruhnya dapat menjalankan fungsinya
dalam waktu yang cukup lama, salah satunya adalah senam. Senam adalah serangkaian gerak
nada yang teratur dan terarah serta terencana yang dilakukan secara tersendiri atau
berkelompok dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga (Suroto, 2004)

Senam bugar lansia juga berhubungan dengan daya tahan kardiorespirasi yaitu
kesanggupan sistem jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada
keadaan istirahat dan kerja, dalam mengambil oksigen dan menyalurkannya ke jaringan yang
aktif sehingga dapat digunakan pada proses metabolisme tubuh. Daya tahan kardiorespirasi
ini merupakan komponen terpenting dari kesegaran jasmani. Daya tahan kardiorespiasi yang
tinggi menunjukkan kemampuan untuk bekerja yang tinggi, yang berarti kemampuan untuk
mengeluarkan sejumlah energi yang cukup besar dalam periode waktu yang lama tanpa
menimbulkan kelelahan. Daya tahan kardiorespirasi atau kapasitas aerobik merupakan
komponen terpenting dari kebugaran jasmani. Seseorang dengan kapasitas aerobik yang baik,
memiliki jantung yang efisien, paruparu yang efektif, peredaran darah yang baik pula, yang
dapat mensuplai otot-otot sehingga seseorang mampu bekerja secara kontinyu tanpa
mengalami kelelahan yang berlebihan.

Kebutuhan jaringan tubuh terhadap berbagai zat berubah-ubah dari waktu ke waktu
sesuai dengan tingkat aktivitas jaringan, misalnya pada waktu bekerja, berolah raga, atau
pada keadaan sakit. Sistem kardiorespirasi harus mampu memenuhi kebutuhan dengan cepat.
Di dalam tubuh, terdapat tiga komponen penting yang berperan dalam daya tahan
kardiorespirasi, yaitu komponen jantung, pembuluh darah, dan paru. Mengalirnya darah
terutama dimungkinkan oleh daya pompa jantung. Selain itu terdapat juga pengaruh susunan
pembuluh darah seperti kapasitas, elastisitas, diameter pembuluh, dan volume darah di
dalamnya. Adapun peran paru ialah dalam pengambilan oksigen yang diperlukan untuk
proses metabolisme energi.
Olahraga dapat meningkatkan HDL yang membantu proses metabolisme dan
menurunkan kadar LDL (Hartini, 2009). Mekanisme bagaimana olahraga dapat
meningkatkan kadar kolesterol HDL belum sepenuhnya diketahui tetapi diyakini ter-dapat
hubungan setidaknya dalam meningkatkan ekspresi dari lipoprotein lipase (LPL). Aktifitas
LPL sudah dikenal memiliki hubungan positif dengan kadar kolesterol dan olahraga juga
diketahui dapat meningkatkan aktifitas LPL trigliserida. LPL adalah suatu enzim yang
memiliki peranan penting dalam metabolisme lipoprotein dimana enzim ini dapat masuk ke
dalam endothelium melalui heparin sulphate proteoglikan, kemudian mengkatalisis proses
hidrolisis dari trigliserida pokok (TGs) yang berasal dari triglyceriderich lipoprotein (TGRL),
seperti kilomikron dan VLDL, dan menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol ke dalam
aliran darah. Asam lemak ini menjadi sangat penting sebagai sumber bahan bakar bagi otot-
otot terutama dalam waktu yang cukup lama (Wijaya,2012).

Program GHSB (Gerakan Hidup Sehat Berkelanjutan) merupakan salah satu program
di bidang Pendidikan. Program ini melibatkan seluruh siswa dan siswa SDN Linggsari Desa
Sundamekar. Pada kenyataannya program ini juga telah terealisasikan di sekolah dasar yaitu
Jumat sehat diamana seluruh siswa melakukan kegiatan bersih-bersih dan senam bersama.
Dengan selarasnya program tersebut kelompok P2MB Desa Sundamekar membuat sebuah
program yang dinamakan GHSB atau Gerakan Hidup Sehat Berkelanjutan. Program ini
dirancang untuk menindak lanjuti sebuah permasalahan yang terjadi di SDN Linggsari yaitu
kurangnya kedisiplinan dalam menjaga Kesehatan dan kebersihan tubuh. Maka dari itu
program ini merupakan program yang dirancang untuk menindak lanjuti permasalahan
tersebut guna meningkatkan kedisiplinan siswa dalam menjaga kebersihan dan kesehatan
tubuhnya masing-masing. Selain Kesehatan dan kebersihan, program ini juga dirancang
untuk meningkatkan kebugaran tubuh dan motorik anak-anak.
Program ini dilaksanakan setiap jumat karena merupakan program mingguan dari
sekolah itu sendiri. Sedangkan untuk program dari kelompok P2MB Desa Sundamekar ini
dilaksanakan sebanyak tiga kali. Kegiatan yang dilakukan di SD Linggasari adalah
melakukan aktivitas senam bersama untuk seluruh kelas. Adapaun senam yang digunakan
diantaranya senam PGRI, senam sumedang simpati dan kuda renggong. Setelah kegiatan ini,
siswa laki-laki SD Linggarasi melakukan pertandingan kecil dari cabang olahraga bola besar
yaitu sepak bola bertempatkan dilapangan sepak bola sedangkan untuk siswi melakukan
deeptalk bersama Kakak-kakak P2MB perempuan. Pengelompokan dalam perlombaan sepak
bola dilakukan seara acak untuk menumbuhkan karakter persatuan dan kesatuan yang selaras
dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Selain itu, dengan melakukan hal tersebut dapat
menumbuhkan minat dan bakat siswa. Semua anggota P2MB Kelompok 9 mengikuti
kegiatan ini bersama-sama.
PENUTUP

Aktifitas fisik seperti senam bugar lansia dapat meningkatkan efisiensi kerja jantung.
Elastisitas pembuluh darah akan meningkat sehingga jalannya darah akan lebih lancar ,
memperlancar pembuangan zat sisa metabolisme, otot rangka akan bertambah kekuatan,
kelentukan, keseimbangan dan daya tahannya, sehingga lansia tidak mudah jatuh. Persendian
akan bertambah lentur, sehingga gerakan sendi tidak akan terganggu. Berat badan tubuh
terpelihara dan kebugaran akan bertambah sehingga produktivitas akan meningkat.

Senam bugar lansia juga dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih tenang,
mengurangi ketegangan dan kecemasan sehingga membuat seseorang lebih kuat menghadapi
stres dan gangguan hidup sehari-hari, lebih dapat berkonsentrasi, dan tidur lebih nyenyak
sehingga lansia dapat menikmati masa tua dengan sehat dan bahagi a. Bahkan dari berbagai
penelitian menunjukkan bahwa latihan /olah raga seperti senam lansia dapat mengeliminasi
berbagai resiko penyakit seperti peningkatan tekanan darah, diabetes mellitus, penyakit arteri
koroner dan kecelakaan. Bagi lansia yang memiliki riwayat penyakit maupun yang tidak
sangat dianjurkan untuk melakukan senam bugar lansia secara teratur yang tentunya
disesuaikan dengan kondisi kesehatan lansia tersebut dan kaidah-kaidah yang harus
diperhatikan dalam melakukan senam bugar lansia agar tidak menimbulkan akibat yang tidak
diinginkan. Bagi keluarga yang memiliki lansia sangat diharapkan dukungan dan
perhatiannya terhadap lansia yang ada agar termotivasi untuk melakukan aktivitas senam
bugar lansia. Bagi petugas kesehatan disarankan agar selalu memberikan KIE dan motivasi
pada lansia untuk melakukan senam bugar lansia secara teratur.

Segala usaha yang dilakukan seperti secara rutin dan teratur mengikuti senam bugar
lansia, keseimbangan pengaturan gizi lansia serta dukungan dan kesadaran keluarga untuk
memberikan perhatian dan motivasi kepada para lansia dilakukan demi menjaga kualitas
kesehatan lansia dan membahagiakan lansia di usianya yang menua.

DAFTAR PUSTAKA

Darmojo, B. 2006. Buku Ajar Geriatri: Ilmu Kesehatan Lanjut Usia, Edisi 3, Jakarta: Bala
Penerbit FKUI.

Dewi, R., & Rifki, M. S. (2020). Pengaruh senam aerobik terhadap tingkat kebugaran jasmani
siswa. Jurnal Stamina, 3(6), 398-416.

Efendy F. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.


Hartini S. 2009. Efektifitas Senam Lansia Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Darah Pada
Lansia Merokok. Surakarta: STIKes Kusuma Husada

King, B.M. 2009. Hazzard’s Geriatric Medicine And Gerontology Sixth Edition. United
States of Amerika: The McGraw-Hill Companies

Maryam. 2008. Mengenal usia Lanjut dan Perawatannya. Salemba Medika: Jakarta.

Menpora. 2008. Senam Lanjut Usia. Jakarta, Kementrian Pendidikan dan Olahraga

Notoatmojo, S, 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta.

Tamim, M. H., & Nopiana, R. (2020). Senam sehat dalam meningkatkan imun tubuh pada
masa pandemi Covid 19 di Desa Peringgasela Selatan. Lentera negeri, 1(1), 32-36.

Wahyuni, N. P. D. S. (2016). Sehat dan bahagia dengan senam bugar lansia. Jurnal
Penjakora Fakultas Olahraga dan Kesehatan, 3(1), 66-77.

Anda mungkin juga menyukai