Panduan Identifikasi Pasien Bab 1
Panduan Identifikasi Pasien Bab 1
DEFINISI
1.2 Kebijakan
1. UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang keselamatan pasien Rumah
Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis
5. SK Direktur tentang Kebijakan Identifikasi Pasien
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk membedakan antara pasien satu dengan pasien yang lainnya,
sehingga mempermudah dalam proses pemberian pelayanan kesehatan
kepada pasien yang datang berobat dan mencegah kesalahan dan
kekeliruan dalam proses pemberian pelayanan, pengobatan tindakan
atau prosedur.
2. Tujuan Khusus
a. Mencegah kesalahan atau kekeliruan pemberian pelayanan di unit
rawat jalan atau rawat darurat.
b. Mencegah kesalahan atau kekeliruan sebelum pemberian obat.
c. Mencegah kesalahan atau kekeliruan sebelum mengambil darah dan
specimen lain untuk pemeriksaan klinik.
d. Mengarahkan pelaksanaan identifikasi pasien yang konsisten pada
semua situasi dan lokasi.
1.4 Sasaran
Sesuai dengan tujuan pelaksanaan ketepatan identifikasi yakni untuk
membedakan pasien satu dengan pasien yang lainnya dan mencegah
kesalahan dan kekeliruan dalam proses pemberian pelayanan pengobatan
tindakan/ prosedur. Maka sasaran identifikasi pasien tersebut dikaitkan
dengan pencapaian tujuan tersebut.
1.5 Definisi
1. Klinik adalah insitusi pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, gawat darurat.
2. Gawat darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan
tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa pencegahan kecacatan
lebih lanjut.
3. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medik disebutkan bahwa
rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan pada pasien.
4. Identifikasi pasien adalah suatu proses pemberian tanda atau pembeda
yang mencakup nomor rekam medis dan identitas pasien dengan tujuan
agar dapat membedakan antara pasien satu dengan pasien yang lainnya
guna ketepatan pemberian pelayanan, pengobatan dan tindakan atau
prosedur kepada pasien.
5. Pasien adalah setiap orang yang melakukan yang melakukan konsultasi
masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan, secara langsung dan tidak langsung.