Anda di halaman 1dari 9

 Louis Pasteur  mikroorganismelah yang

menyebabkan terjadinya infeksi


 Sommel Weis  menekankan agar dokter
harus mencuci tangannya sebelum melakukan
operasi
 Robert Koch  mengisolasi agen-agen
penyebab penyakit dan membuat
serangkaian aturan yang dikenal dengan
nama Postulat Koch
 Joseph Lister  menyemprotkan fenol
encer (asam karbol) di udara dalam ruangan
operasi selama pembedahan
 Penyebaran mikroba sangat luas  ada di mana-
mana:
• Alam sekitar; dalam air, tanah, dan udara,
bahkan di atmosfir sampai ketinggian 10km
• Produk farmasi
• Makanan/minuman
• Tubuh manusia
 Sifat mikroba  non-patogen dan patogen
 Mikroba dapat menyebabkan masalah
 Saat ini masih sering ditemukan infeksi
nosokomial yang justru kebanyakan disebabkan
oleh flora normal
 Metode pengendalian mikroba adalah suatu
teknik untuk mematikan mikroba dan
ditujukan terhadap pemusnahan sepenuhnya
mikroorganisme dari daerah mana-pun yang
kemungkiannya terjadi infeksi  desinfeksi
 Tujuan desinfeksi memusnahkan agen-agen
penyakit
 Sterilisasi adalah proses yang dirancang
untuk menciptakan keadaan steril
 Steril yaitu suatu keadaan yang mutlak harus
bebas dari kehidupan mikroba baik sel
vegetatif maupun sporanya
Metode utama untuk pengendalian mikroba,
meliputi:

dengan cara fisik


dengan cara kimia
dengan cara mekanik
 Sterilisasi panas
 Sterilisasi pemanasan langsung
 Sterilisasi panas lembab
• Air mendidih
• Uap air mengalir
• Uap air bertekanan
• Sterilisasi fraksinasi  terhadap bahan
berair; Pasteurisasi dan Tyndalisasi
 Sterilisasi panas kering
 Sterilisasi bukan panas
 Sterilisasi sinar ultraviolet
 Sterilisasi radiasi pengion
 Titik kematian termal suatu mikroorganisme
adalah suhu yang diperlukan untuk mensterilkan
suatu substansi atau larutan dala waktu 10 menit
 Waktu kematian termal adalah waktu yang
diperlukan untuk sterilisasi pada suhu tertentu

Istilah tersbut berguna untuk menelaah waktu dan


suhu sterilisasi; sangat penting dalam industri
seperti industri pengalengan, dimana istilah
tersebut merupakan standard sterilisasi dalam
rangka mengantisipasi terjadinya keracunan
makanan kaleng
 Sterilisasi dengan bahan kimia
Berkaitan dengan penggunaan bahan kimia untuk
membasmi mikroba;
 Antiseptika  substansi kimia yang dipakai pada kulit
atau selaput lendir makhluk hidup
 Desinfekstansia  substansia kimia yang digunakan
pada benda mati
 Sterilisasi gas
 Gas-gas seperti formaldehida dan sulfur dioksida telah
digunakan untuk sterilisasi selama bertahun-tahun,
tetapi gas-gas ini merupakan zat kimia yang sangat
reaktif dan sulit hilang dari kebanyakan bahan setelah
pemaparan  kegunaannya terbatas
 Etilen oksida dan β-propiolakton (gas lebih baru)
mempunyai kekurangan yang lebih sedikit daripada zat
yang terdahulu sehingga dianggap penting dalam
sterilisasi
Yaitu sterilisasi dengan filtrasi
 Sterilisasi dengan filtrasi ini dilakukan terutama
terhadap bahan-bahan yang perlu perlakuan khusus,
seperti cairan biologis (serum hewan) dan substansi
lain seperti enzim, serta beberapa vitamin dan
antibiotika yang bersifat termostabil
 Filter yang digunakan, berupa:
• Filter membran  membran ester selullosa dibuat
dengan berbagai ukuran pori-pori yang berkisar
dari 8 – 0,015 µm
• Filter High Efficiency Particulate Air (HEPA)
Penyaring ini dikembangkan untuk memperoleh
filter yang berefisiensi tinggi dalam penyaringan
udara  Laminar Air Flow (LAF)

Anda mungkin juga menyukai