Anda di halaman 1dari 12

Sterilisasi

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Oktika Nurjanah 09180000001 Izma Febry Yani 09180000017


Melian Gita Dewi 09180000006 Shintia 09180000019
Nia Wahda Aprilia09180000010 Kristina Tamo Inya 09180000025
Bella Amelia Catrin 09180000011 Novitasari Siregar 09180000027
Definisi Sterilisasi
Bahan atau peralatan yang digunakan dalam bidang
mikrobiologi harus dalam keadaan steril. Steril artinya tidak
didapatkan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya, baik
yang mengganggu atau merusak media atau mengganggu
kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan. Setiap proses
baik fisika, kimia dan mekanik yang membunuh semua bentuk
kehidupan terutama mikroorganisme disebut dengan sterilisasi
(Waluyo, 2005).
Tujuan
Tujuan sterilisasi adalah membunuh semua bentuk mikroorganisme
hidup termasuk sporanya pada alat-alat yang di sterilkan. Sterilisasi
dengan cara pengeringan akan dapat menghentikan atau mengurangi
aktivitas metabolik dan kemudian diikuti kematian mikroba. Secara umum
dikatakan efek dari desikasi adalah bakteriostatik. Prinsip desikasi adalah
menghilangkan air dari sel mikroorganisme (Waluyo, 2005).
Faktor yang mempengaruhi sterilisasi
Efektivitas setiap metode sterilisasi juga bergantung pada empat
faktor lain sebagai berikut :
1. Jenis mikroorganisme yang ada.
2. Jumlah mikroorganisme yang ada.
3. Jumlah dan jenis bakteri organik yang melindungi mikroorganisme
tersebut.
4. Jumlah cetakan dua celah pada peralatan sebagai tempat
menempel mikroorganisme.
Alat sterilisasi

Autoklaf
Autoklaf merupakan suatu alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi
suatu benda menggunakan uap dengan temperatur 121⁰C sampai 134⁰C dan tekanan
maksimum 2 bar(g) (3 bar(abs)) dengan waktu kurang lebih 45 menit waktu pemanasan dan 15
menit untuk proses sterilisasi. Penurunan tekanan pada autoklaf berfungsi untuk
meningkatkan temperatur dalam autoklaf sehingga mikroorganisme akan terbunuh. Autoklaf
ditujukan untuk sterilisasi alat yang mengandung endospora, yaitu sel resisten yang
diproduksi oleh bakteri yang tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Autoklaf
yang sederhana menggunakan sumber uap dari pemanasan air yang ditambahkan ke dalam
autoklaf. Pemanasan air dapat dilakukan menggunakan kompor atau api bunsen. (Deni, 2014).
Jenis-jenis Autoklaf
Autoklaf Gas Autoklaf Listrik

Keuntungan : sederhana, harga relatif Keuntungan : Alatnya dilengkapi dengan


murah, tidak tergantung dari aliran listrik, timer dan thermostat. Bila pengatur otomatis
serta lebih cepat dari autoklaf listrik yang ini berjalan dengan baik, autoklaf dapat
seukuran dan setara. dijalankan sambil mengerjakan pekerjaan
lain.
Kelemahan : adalah perlu penjagaan
dan pengaturan panas secara manual Kelemahan : bila salah satu pengatur tidak
selama masa sterilisasi dilakukan bekerja, maka pekerjaan persiapan media
tidak dapat dilakukan dan kemungkinan
menyebabkan kerusakan total pada autoklaf.
Macam macam sterilisasi
Macam-macam sterilisasi (Machmud, 2008) pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan
dengan 3 cara yaitu secara fisik, kimia, mekanis.
1. Fisik ( sterilisasi secara panas dan radiasi)
a. Panas (pemanasan kering dan pemanasan lembab)
Pemanasan kering

Udara panas oven Pemijaran langsung


Untuk mensterilkan alat-alat gelas dan alat- Digunakan untuk mensterilkan spatula
alat bedah. Sterilisasi panas kering ini logam, batang gelas, filter logam
membutuhkan pemaparan pada suhu 150 bekerfield dan filter bakteri lainnya.
°C sampai 170 °C selama 1 - 4 jam.
Pemanasan lembab
Uap bertekanan
Stelisisasi dengan menggunakan tekanan uap jenuh dalam sebuah autoklaf. Ini merupakan metode
sterilisasi yang biasa digunakan dalam industri farmasi, karena dapat diprediksi dan menghasilkan efek
dekstruksi bakteri, dan parameterparameter sterilisasi seperti waktu dan suhu dapat dengan mudah
dikontrol dan monitoring dilakukan sekali dalam satu siklus yang divalidasi.

Uap panas pada suhu 100 °C


Uap panas pada suhu 100 °C dapat digunakan dalam bentuk uap mengalir atau air mendidih.

Pemanasan dengan bakterisida


Pemanasan ini menghadirkan aplikasi khusus dari pada uap panas pada 100 °C. adanya bakterisida sangat meningkatkan
efektifitas metode ini. Metode ini digunakan untuk larutan berair atau suspensi obat yang tidak stabil pada temperatur
yang biasa diterapkan pada autoklaf.

Air mendidih
Penangas air mendidih mempunyai kegunaan yang sangat banyak dalam sterilisasi jarum spoit, penutup
karet, penutup dan alat-alat bedah. Bahan-bahan ini harus benar-benar tertutupi oleh air mendidih dan harus
mendidih paling kurang 20 menit.
b. Radiasi
Sinar UV
Sinar X
Digunakan untuk mensterilkan alat sekali pakai seperti benang bedah,
pembalut lekat, serempit sekali pakai.

Sinar katoda
Berasal dari peralatan-peralatan khusus yang mampu menghasilkan elektron. Elektron-
elektron dengan intensitas tinggi dipasang sehingga mencapai kecepatan yang teramat
tinggi (jutaan Volt). Sinar berkecepatan tinggi bersifat miktobisidal.

Sinar Gamma
Radiasi sinar gamma lebih kuat daripada sinar X. Sinar gamma dipancarkan dari isotop-
isotop radioaktif tertentu. Sinar ini mirip dengan sinar X namun mempunyai panjang
gelombang yang lebih pendek lagi. Efek mikrobisidal sinar gamma cukup tinggi karena
sinar gamma memiliki daya tembus yang besar
2. Sterilisasi secara kimiawi (gas dan cair)
a. Gas
Etil Oksida (sterilisasi)
Merupakan agen alkilasi yang menyebabkan dekstruksi mikroorganisme termasuk sel-sel spora dan
vegetatif. Sterilisasi dilakukan dalam ruang atau chamber sterilisasi.

b. Cair
Alkohol
Menurut larson bahwa efek membunuh bakteri pada alkohol akan menurun tajam jika larutan dengan
konsentrasi dibawah 50% sedangkan jika konsentrasinya diatas 70% efeknya akan lebih baik bila
digunakan untuk membunuh bakteri
Aldehid
Aldehid yang berupa glutraldehid dan formaldehid memiliki kemampuan iritasi yang besar
sehingga tidak digunakan sebagai antiseptic.
Klorine
Produk berbasis klorin mencangkup formulasi cair (Natrium hipoklorit), padat, atau bubuk (Kalsium
Hipoklorit) formulasi-formulasi ini larut dalam air atau menciptakan larutan klorin encer yang
mengandung asam hipoklor (HOCI) tidak terdiasosiasi yang menjadi senyawa anti mikroba
3. Sterilisasi secara mekanik (pemindahan kotoran dan filtrasi)
a. Pemindahan kotoran
Surfaktan
Surfaktan (surface active agent) merupakan molekul amfifatik yang terdiri atas gugus
hidrofilik dan hidrofobik sehingga dapat berada di antara cairan dengan sifat polar dan
ikatan hidrogen yang berbeda seperti minyak dan air. Surfaktan mampu mereduksi tegangan
permukaan dan membentuk mikroemulsi sehingga hidrokarbon dapat larut di dalam air
atau sebaliknya (Desai and Banat, 1997).

b. Filtrasi
Filtrasi Air : Membran filter
filter ini terbuat dari berbagai bahan polimer seperti selulosa nitrat, selulosa diasetat,
polikarbonat dan polyester, filter ini disterilkan dengan autoklaf.

Filter Udara : HEPA (High Efficiency Particulate Air)


Filter ini dapat menghilangkan hingga 99,97% partikel dengan diameter >0,3 mikrometer. Udara
pertama kali melewati prefilters untuk menghilangkan partikel yang lebih besar dan kemudian
melewati filter HEPA. Kinerja filter HEPA dipantau oleh perbedaan tekanan dan pengukuran
tingkat aliran udara.

Anda mungkin juga menyukai