Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Youtube adalah platform media sosial berbagi video secara online terbesar di dunia, menurut
Datareportal Youtube Statics and Trends, berdasarkan angka jangkauan pemirsa periklanan
globalnya, pada januari 2023 Youtube memiliki setidaknya 2,514 miliar pengguna di seluruh
dunia (Simon Kemp, 2023). Berdasarkan survei we are social di Indonesia sendiri pengguna
aktif media sosial (medsos) mencapai 150 juta orang. D ari semua media sosial yang digunakan, yang
paling aktif dan dominan adalah YouTube dengan angka 88%. Banyaknya pengguna tersebut terjadi
karena konten yang makin beragam dan berkembang.
Dalam beberapa tahun terakhir, Youtube telah menjadi salah satu platform sebagai
sumber informasi utama bagi banyak orang, terutama generasi muda. Namun sebagai platform
yang sangat luas, Youtube juga menjadi sarana yang kuat dalam membentuk opini publik. Hal ini
disebabkan karena Youtube menyematkan algoritma sebagai salah satu fitur dalam platformnya.
Algoritma ini memungkinkan youtube utuk merekomendasikan video kepada pengguna
berdasarkan preferensi mereka. Algoritma ini menggunakan data yang dikumpulkan dari
pengguna, seperti riwayat penelusuran dan tontonan sebelumnya, untuk menentukan video mana
yang mungkin diminati oleh pengguna.
Dalam hal ini, algoritma Youtube sangat penting. Algoritma ini akan menentukan konten
apa yang akan muncul di beranda pengguna, saran video, dan hasil pencarian. Dengan demikian,
algoritma youtube dapat memengaruhi persepsi atau sudut pandang pengguna dan membentuk
opini mereka tentang suatu topik.
Salah satu peneliti yang membahas topik ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Marya
Kurnia Dewi dan Riski Sari Dewi (2020). Dalam penelitiannya, mereka menemukan bahwa
algoritma Youtube cenderung menampilkan konten yang sesuai dengan preferensi pengguna.
Namun, mereka menunjukkan hal ini dapat memperkuat filter bubble dan menghasilkan isolasi
filter bagi pengguna.
Pada penelitian lain peran algoritma Youtube dalam membentuk opini publik juga telah
menjadi perhatian. Penelitian yang dilakukan oleh Afifah Afifah dan fauzan Ardhana (2020)
menunjukan bahwa algoritma Youtube memiliki kecenderungan untuk menunjukkan video dari
pengguna besar atau saluran yang terkenal, meskipun video tersebut tidak berkualitas atau
relevan dengan preferensi pengguna. Hal ini dapat mempengaruhi opini publik dengan
mengabaikan sudut pandang yang lebih luas dan bervariasi.
Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang pengaruh
algoritma Youtube dalam membentuk opini publik. Dalam artikel ini akan dibahas bagaimana
algoritma Youtube bekeja dan bagaimana hal ini dapat memperkuat sudut pandang tertentu dan
menghasikan fiter bubble dan isolasi
filter bagi pengguna. Selain itu, artikel ini juga akan membahas beberapa upaya yang akan
dilakukan untuk mengatasi masalah ini, termasuk pengaturan algoritma dan transparansi data.
Penulis berharap bahwa artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang bagaimana algoritma Youtube dapat mempengaruhi pembentukkan opini publik dan
bagaimana kita dapat mengatasi masalah ini untuk menciptakan platform media sosial yang lebih
adil dan transparan.

Referensi:
 Simon Kemp, (2023). Youtube Statics and Trends. https://datareportal.com/essential-
youtube-stats
 https://katadata.co.id/ariayudhistira/infografik/5e9a55212afab/youtube-medsos-no-1-di-
indonesia
 Dewi, M. K., & Dewi, R. S. (2020). Analisis algoritma YouTube dalam membentuk filter
bubble dan persepsi remaja. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media, 24(1), 1-15.
 Afifah, A., & Ardhana, F. (2020). Memahami algoritma YouTube dan dampaknya
terhadap pembentukan opini online di Indonesia. Kajian Kajian Media dan Komunikasi,
2(2), 85-98.

Anda mungkin juga menyukai