Anda di halaman 1dari 2

REVIEW JURNAL

Judul: Language Development And Epistemic Engagement Among Upper


Elementary Students In Synchronous Computer-Mediated
Communication
Jurnal: Educational Computing Research
Volume dan Halaman: 0(0) 1–26
Tahun: 2018
Penulis: Bin Bin Zheng dan Mark Warschauer
Download: https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/0735633118794059

Pada artikel jurnal ini membahas tentang penelitian yang dilakukan terhadap 48 siswa
kelas lima dan guru mereka di sekolah umum untuk sejumlah besar pelajar bahasa Inggris selama
satu tahun ajaran, berisi tentang perkembangan bahasa dan keterlibatan kolaboratif epistemik
dari sekelompok siswa kelas lima, yang sebagian besar adalah ELL, dalam komunitas diskusi
online. Dalam penelitian ini memuat kompleksitas bahasa siswa di SCMC berubah dari waktu ke
waktu dan demonstrasi keterlibatan siswa dalam konstruksi pengetahuan kolaboratif di SCMC
berubah dari waktu ke waktu. Penelitian ini berlangsung di sekolah dasar negeri di distrik
sekolah Colorado. Secara total, 48 siswa kelas lima di dua kelas berpartisipasi dalam penelitian
ini. Di antara mereka, 36 siswa (75% dari sampel) adalah ELL, termasuk 16 siswa Mahir Bahasa
Inggris Lancar dan 20 siswa Mahir Bahasa Inggris Terbatas. Setiap siswa dalam penelitian ini
diberikan laptop individu untuk digunakan di kelas. Semua peserta terlibat dalam kegiatan
diskusi online selama 20 menit dua kali seminggu di kelas menulis mereka selama satu tahun
ajaran. Platform yang digunakan untuk diskusi online adalah CoveritLive,yang merupakan alat
blogging langsung. Dua guru terlibat dalam kegiatan diskusi online, biasanya dengan satu guru
membaca artikel dan guru lainnya memfasilitasi diskusi sinkron online siswa dari materi yang
sama sebagai satu kelompok.

Artikel jurnal ini menggunakan semua postingan diskusi online dari 2 bulan pertama
(September– Oktober) dan 2 bulan terakhir (April–Mei) tahun ajaran sebagai sumber data
kemudian peneliti memilih dan menganalisis posting pada topik diskusi pertama yang berlanjut
selama empat sesi diskusi 20 menit; topik terpilih di bulan April menghasilkan 318 postingan
dan topik terpilih di bulan Mei menghasilkan 332 postingan (total 650 postingan dari 2 bulan
terakhir). Selain menggunakan postingan sebagai sumber data, peneliti juga menggunakan
kompleksitas bahasa untuk memeriksa perkembangan bahasa siswa dan keterlibatan epistemik
mengacu pada keterlibatan siswa dalam konstruksi pengetahuan untuk proses pengukuran data.

Studi ini mengadopsi metode studi kasus (Yin, 2003) untuk menguji perkembangan
bahasa dan keterlibatan epistemik 48 siswa sekolah dasar dalam platform diskusi online. Untuk
menjawab pertanyaan pertama tentang perubahan kompleksitas bahasa, tiga ukuran kompleksitas
bahasa, yaitu jumlah kalimat, panjang kalimat, dan CI dihitung untuk setiap pos. Unit analisis
untuk dua variabel pertama adalah pos individu, sedangkan unit analisis untuk CI adalah individu
siswa. Ini karena beberapa pos tidak memiliki klausa, yang membuat penyebut CI menjadi nol.
Untuk setiap pos, dua peneliti memberi kode konjungsi koordinat dan konjungsi bawahan.
Reliabilitas interrater (menggunakan Cohen's Kappa) untuk konjungsi koordinat adalah 0,84 dan
untuk konjungsi bawahan adalah 0,95.t-Analisis uji dilakukan untuk mendeteksi signifikansi
perubahan ukuran kompleksitas bahasa ini antara 2 bulan pertama dan 2 bulan terakhir dari
aktivitas diskusi online.

Adapun temuan permasalahan dalam penelitian ini berfokus pada perkembangan


kompleksitas bahasa dengan memperhitungkan rata-rata jumlah kalimat, rata-rata panjang setiap
kalimat, dan CI. Statistik deskriptif danttes kompleksitas bahasa siswa yang membandingkan 2
bulan pertama dan 2 bulan terakhir penelitian. Hasilnya menunjukkan bahwa semua perbedaan
ukuran kompleksitas bahasa antara 2 bulan pertama dan 2 bulan terakhir signifikan secara
statistik. Jumlah ratarata kalimat per postingan meningkat dari 1,76 menjadi 2,82 (t¼12.78,
p< .001). Demikian pula, rata-rata jumlah kata per kalimat meningkat dari 13,20 menjadi 15,98
(t¼5.40,p< .001). Sedangkan untuk kompleksitas sintaksis, rata-rata CI menurun dari 0,49 dalam
2 bulan pertama menjadi 0,34 dalam 2 bulan terakhir (t¼-3.06, p< .05). Karena CI berkorelasi
terbalik dengan kompleksitas bahasa, penurunan ini menunjukkan bahwa siswa menggunakan
bahasa yang lebih kompleks secara sintaksis di akhir aktivitas diskusi online daripada di awal.

bukti dari interaksi guru-siswa dan siswa-siswa secara online menunjukkan bahwa
pendampingan guru dan interaksi teman sebaya berkontribusi pada penggunaan bahasa yang
lebih kompleks dari waktu ke waktu. Di awal tahun ajaran, para guru memposting banyak entri
yang menginstruksikan siswa tentang cara menulis dan memformat utas diskusi online.

Jurnal menunjukan bahwa peneliti dapat mendesain program online yang baik untuk
berdiskusi antara siswa satu dengan siswa sekolah dasar lainnya yang beragam, terkait dengan
peningkatan kompleksitas bahasa dan pengembangan komunitas pembangun pengetahuan
kolaboratif. Siswa menghasilkan kalimat yang lebih kompleks secara linguistik dan
menunjukkan keterlibatan epistemik yang lebih besar berpartisipasi dalam kegiatan SCMC
berbasis teks dalam 2 bulan terakhir tahun ini dibandingkan dengan 2 bulan pertama. Dengan
adanya program online tersebut dapat membantu siswa dalam mendiskusikan bahan bacaan dan
tulisan mereka, guru dapat melihat sikap siswa berdasrkan apa yang siswa posting, kemudian
mengembangkan rasa audiens dan kepenulisan mereka, dan lebih mempersonalisasi ide dari
bacaan, yang semuanya berkontribusi lebih lanjut untuk pengembangan keterampilan literasi.

Anda mungkin juga menyukai