Anda di halaman 1dari 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/326269028

ANALISIS BAHAN AJAR SENYAWA KARBON BERDASARKAN KRITERIA


KETERHUBUNGAN REPRESENTASI KIMIA

Article  in  JTK (Jurnal Tadris Kimiya) · June 2018


DOI: 10.15575/jtk.v3i1.2682

CITATIONS READS

0 1,594

3 authors, including:

Neneng Windayani
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
15 PUBLICATIONS   6 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Augmented Reality for learning Chem View project

Kefir Colostrum Characteristics and bioactivity View project

All content following this page was uploaded by Neneng Windayani on 11 March 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JTK: Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 83-93
Website: http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/tadris-kimiya/index
ISSN 2527-9637 (online) ISSN 2527-6816 (print)

ANALISIS BAHAN AJAR SENYAWA KARBON BERDASARKAN


KRITERIA KETERHUBUNGAN REPRESENTASI KIMIA
Neneng Windayani1*, Ika Hasanah1, dan Imelda Helsy1
1Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan

Gunung Djati Bandung, Jalan A. H. Nasution No. 105 Cibiru Bandung 40614 Indonesia
*E-mail: nenengwinda.ftk@uinsgd.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konten teks konsep senyawa karbon berdasarkan struktur makro
dan representasi kimia gambar. Dilakukan terhadap buku teks kimia SMA/MA menggunakan kriteria struktur
makro Siregar dan kriteria keterhubungan representasi kimia GKitzia. Hasil analisis konten pada buku A dan
buku B menunjukkan penyajian konten dan cakupannya tidak seluas dan sedalam konten pada buku teks
standar. Namun konsep-konsep yang disajikan sudah sesuai dengan kurikulum. Berdasarkan struktur makro,
alur penyajian konten pada buku teks standar sebagian besar menggunakan alur induktif, sedangkan pada
buku A dan buku B menggunakan alur deduktif. Representasi teks dari ketiga buku lebih dominan simbolik.
Hasil analisis representasi gambar yang disajikan pada buku teks standar sudah memenuhi kriteria, namun
pada buku A dan buku B belum memenuhi kriteria standar. Dari ketiga buku, lebih banyak menampilkan
gambar dengan representasi simbolik. Makna yang terkandung dalam representasi dari ketiga buku sebagian
besar bersifat implisit. Keterhubungan representasi dari buku teks standar dan buku B hampir sepenuhnya
terkait dan terhubung dengan teks, sedangkan pada buku A hampir sepenuhnya terkait tetapi tidak terhubung.
Ketiga buku lebih dominan tidak memiliki keterangan atau caption dari setiap gambar. Hanya buku standar
yang memiliki representasi multipel, dengan keterhubungan yang ditunjukan dengan jelas tetapi kurang
terhubung.

Kata kunci: buku teks, senyawa karbon, kriteria keterhubungan representasi kimia.

ABSTRACT
The study aims to analyze the text content of carbon compound concepts based on macro structures and
images of chemical representations. The research was conducted towards high school / MA chemistry
textbooks using Siregar's macro structure criteria and GKitzia criterion of connectedness with chemical
representation The results of the content analysis in the book A and B shows that the content presentation and
its scope is not as wide as the content in standard text books. However, the concepts that have been presented
are in accordance with the curriculum. Based on the macro structure, the content presentation plot in standard
textbooks mostly uses inductive grooves, whereas the deductive grooves are used in book A and book B. The
text representation of those three books is more leads to symbolic dominance. The result of image
representation analysis which is presented in these three books showed that most of the pictures in standard
textbooks have met the criteria. Of the three books, more images showing symbolic representations. The core
which is contained in the representations of the three books is largely implicit. The representations
connectedness of standard textbooks and book B is almost related and connected to text completely. The
three books are more dominant, but do not have a description or caption on each image. Multiple linkages that
make up the representation in standard text books indicated clearly but less connected.
Keywords: textbook, carbon compound, criterion of connectedness with chemical representation.

DOI: https://doi.org/10.15575/jtk.v3i1.2682
N. Windayani, I. Hasanah & I. Helsy Analisis Bahan Ajar Senyawa Karbon
Berdasarkan Kriteria Keterhubungan
Representasi Kimia

1. PENDAHULUAN bahasa dan keterbacaan yang baik, dan


grafika yang fungsional (Muslimin, 2011:2).
Pendidikan memiliki peran penting dalam
menunjang kemajuan Bangsa dan Negara. Clifford (dalam Devetak et al., 2013:3)
Salah satu peranannya untuk meningkatkan mengungkapkan bahwa informasi mengenai
kualitas generasi muda sebagai sumber daya konsep yang ditemukan dalam buku teks tidak
manusia yang unggul dan kompetitif (Takdir, selalu akurat. Hal ini menunjukkan bahwa
2012:10). Upaya peningkatan mutu pendidikan pengetahuan ilmiah dalam buku teks pelajaran
dapat ditinjau dari berbagai aspek, seperti yang disajikan secara tidak konsisten akan
peningkatan kualitas tenaga pengajar dan berdampak negatif pada pemikiran siswa, buku
melengkapi sumber belajar yang merupakan teks yang isi dan penyajiannya kurang sesuai
sarana dan prasarana pendidikan (Vitriani, dapat menyebabkan miskonsepsi siswa (Irez
2012:1). dalam Devetak et al., 2013:3).

Salah satu sumber belajar adalah bahan ajar Miskonsepsi yang terjadi pada penggunaan
yang cukup dan layak (Wahab dkk., buku teks kimia salah satunya ketika
2016:1090). Menurut Hamdani (2011:218), mempelajari konsep senyawa karbon.
bahan ajar merupakan bahan dasar dalam Senyawa karbon merupakan salah satu
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di konsep yang termasuk kedalam ilmu kimia.
kelas, berupa bahan tertulis atau tidak tertulis. Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu
Menurut Prastowo (2012:40), bahan ajar yang mempelajari perubahan materi secara
tersebut dapat berupa bahan ajar cetak khusus, baik perubahan secara fisika maupun
(printed), seperti hand out, buku, modul, secara kimia (Sunarya, 2000:1). Karakteristik
Lembar Kerja Siswa (LKS), brosur, leaflet, konsep senyawa karbon yaitu cukup sulit
wallchart, foto/gambar, dan model/maket; dipahami siswa karena konsep senyawa
bahan ajar dengar, seperti kaset, radio, karbon ini banyak menggunakan simbol-simbol
piringan hitam, dan compact disk audio; bahan kimia yang dikaitkan dengan fenomena yang
ajar audiovisual, seperti video compact disk ada dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga
dan film; bahan ajar interaktif, seperti compact materi senyawa karbon termasuk ke dalam
disk interactive. Dari berbagai jenis bahan ajar jenis konsep abstrak dengan contoh konkret.
yang ada, salah satu yang sering digunakan di Materi ajar yang bersifat abstrak perlu
dalam proses pembelajaran adalah buku teks. pemahaman secara konkret agar mudah
diterima oleh siswa (Nurmariza dkk.,
Buku teks merupakan salah satu sumber 2016:1113).
belajar yang efektif sebagai penunjang proses
pembelajaran mandiri, sumber efektif untuk Jhonston (dalam Kern et al., 2010:165),
menyajikan isi oleh guru, sebuah sumber ide menyatakan karakteristik pelajaran kimia
dan aktivitas, sumber referensi untuk peserta berkaitan dengan tingkat pemikiran multipel
didik, dan sebuah silabus yang merefleksikan representasi kimia diantaranya makroskopik,
pembelajaran yang objektif (Novianto, 2015:7). submikroskopik dan simbolik. Salah satu
Di Indonesia, banyak buku teks mata pelajaran alasan penting sulitnya siswa dalam
yang digunakan untuk pembelajaran, salah memahami materi kimia sangat erat kaitannya
satunya yaitu buku teks pelajaran kimia. dengan multipel representasi kimia (Jhonstone
dalam Haryani dkk., 2014:49). Untuk
Buku teks mempunyai peranan penting bagi meminimalisir miskonsepsi pada siswa serta
siswa di dalam proses pembelajaran kimia melihat kelengkapan beberapa level
(Adisendjaja & Romlah, 2007:1). Referensi representasi kimia pada buku teks kimia maka
berupa buku teks sangat menunjang peserta perlu dilakukan analisis.
didik dalam mengerjakan tugas (Prastowo,
2012:1). Keberadaan buku teks pelajaran kimia Berdasarkan hasil survey peneliti terhadap
di sekolah-sekolah harus memiliki kebenaran beberapa sekolah di wilayah Bandung Utara,
isi, penyajian yang sistematis, penggunaan diperoleh dua data buku teks yang paling
banyak digunakan, diantaranya buku dengan

84 Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 83-93


N. Windayani, I. Hasanah & I. Helsy Analisis Bahan Ajar Senyawa Karbon
Berdasarkan Kriteria Keterhubungan
Representasi Kimia

judul Kimia tiga untuk SMA/MA kelas XII 2007 yang kemudian disebut sebagai buku A,
karangan Michael Purba dan buku dengan dan buku kimia karangan Unggul Sudarmo
judul yang sama karangan Teguh tahun 2013 yang kemudian disebut sebagai
Pangajuanto. Hal ini pula yang mendasari buku B. Kedua buku ini dipilih berdasarkan
pemilihan buku teks kimia yang akan dianalisis hasil studi pendahuluan pada penggunaan
baik dari segi konten, penyajian, maupun buku teks kimia di SMA/MA di wilayah
representasi kimia. Buku teks kimia standar Bandung Utara.
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
buku dengan judul chemistry karangan Pada penelitian kali ini terdapat tiga tahap
McMurry & Fay. Buku tersebut merupakan langkah utama, yaitu: 1) Tahap persiapan,
buku standar yang dipilih sebagai sumber pada tahap ini peneliti melakukan observasi ke
acuan dalam mengembangkan kriteria berbagai sekolah di wilayah Bandung,
representasi kimia (GKitzia et al., 2010:14). pengkajian literatur, perumusan masalah dan
Kriteria GKitzia tidak hanya melihat dari tujuan penelitian, menganalisis standar isi
keberadaan representasi, melainkan dari serta menganalisis konsep senyawa karbon; 2)
beberapa aspek keterangan gambar, Tahap pelaksanaan, meliputi pengumpulan
keterkaitan antara gambar dengan teks, serta data, penyusunan instrumen penelitian serta
aspek keterhubungan dengan representasi lain analisis buku teks; 3) Tahap analisis data dan
(Sudrajat dkk., 2016:185). penarikan kesimpulan, pada tahap ini data
yang telah dikumpulkan dianalisis dan
Penelitian mengenai buku teks pelajaran kimia diinterpretasikan sehingga pada akhirnya
telah banyak dilakukan sebelumnya, Sugiarti & dapat ditarik sebuah kesimpulan.
Farida (2013) dalam penelitiannya mengenai
analisis buku teks konsep kesetimbangan Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
kimia, Sudrajat dkk. (2016) mengenai sel volta, diantaranya struktur makro wacana, tabel
Rahayu (2016) mengenai ikatan kimia, telah analisis konten materi, tabel analisis kategori
banyak memberikan informasi bahwa buku representasi, dan angket studi. Kriteria yang
teks mata pelajaran kimia yang beredar di dihasilkan dari setiap representasi disajikan
berbagai sekolah belum sepenuhnya dalam bentuk presentase dengan rumus:
mencakup semua konsep yang terdapat pada
konten buku teks standar. jumlah kriteria representasi
% ktiteria = jumlah total representasi
x100%

2. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan untuk 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


menjabarkan fenomena-fenomena dalam
penelitian yaitu metode penelitian deskriptif 3.1 Struktur Umum Penyajian Konten
kualitatif analisis wacana. Penelitian ini
melakukan analisis terhadap konten˗konten Analisis konten dapat dilakukan dengan
yang terdapat pada buku teks dengan cara mengklasifikasikan kata-kata dari teks
menganalisis dan menguraikan setiap indikator kedalam kategori yang lebih kecil (Wang dalam
konten teks tersebut berdasarkan kepada Devetak et al., 2013: 7). Struktur umum, terdiri
representasi kimia. dari informasi umum seperti jumlah halaman,
bab, panjang bab, persentase tekstual dan
Objek pada penelitian ini yaitu tiga buah buku konsep bergambar pada bab khusus dan
teks kimia yang akan dianalisis. Buku pertama seluruh buku teks (Devetak et al., 2013: 6).
yang akan dianalisis adalah buku teks kimia
standar karangan John E. Mc Murry & Robert Konsep Senyawa Karbon pada buku teks
C. Fay yaitu Chemistry Sixth Edition tahun standar terdapat pada chapter 23 dengan judul
2012. Dua buah buku lainnya merupakan buku Organic and Biological Chemistry dimulai dari
teks kimia SMA/MA kurikulum 2006 dan halaman 908 sampai 932. Konsep senyawa
kurikulum 2013 pegangan siswa kelas XII yaitu karbon pada buku ini terdiri dari delapan
buku kimia karangan Michael Purba tahun subbab. Konsep yang dianalisis secara

85 Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 83-93


N. Windayani, I. Hasanah & I. Helsy Analisis Bahan Ajar Senyawa Karbon
Berdasarkan Kriteria Keterhubungan
Representasi Kimia

berurutan yaitu mengenai molekul organik dan atau sesuai dengan kompetensi dasar (KD)
strukturnya: alkana; kelompok dari senyawa yang terdapat pada kurikulum.
organic; gugus fungsi; tata nama senyawa
organik; senyawa organik tak jenuh: alkena 3.3 Perbandingan Konten Buku A dan
dan alkuna; senyawa organik siklik; senyawa Buku B Terhadap Buku Standar
aromatik; alkohol, eter dan amina; dan
senyawa karbonil. Langkah awal dalam menganalisis adalah
dengan menyusun konsep kunci berdasarkan
Pada buku A, konsep senyawa karbon terdapat teks standar dengan kurikulum. Konsep kunci
pada bab tujuh dengan judul senyawa turunan yang telah disusun akan menjadi acuan dan
alkana, penjelasan dimulai dari halaman 210 pembanding dalam analisis.
sampai 246. Bab senyawa turunan alkana
pada buku ini terdiri dari lima Subbab, yaitu: a) Konsep kunci yang menjadi acuan adalah
gugus fungsi, meliputi pengertian gugus fungsi konsep kunci yang tertera pada buku standar.
beserta contohnya; b) alkohol dan eter, Hasil yang diperoleh menunjukkan
meliputi keisomeran, tata nama alkohol dan kelengkapan konsep yang dibahas pada
eter, jenis-jenis alkohol, sifat alkohol dan eter, masing-masing buku teks.
pembuatan alkohol dan eter, serta kegunaan
alkohol dan eter; c) aldehida dan keton, Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat
meliputi keisomeran, tata nama aldehida dan bahwa terdapat beberapa konsep yang tidak
keton, sifat aldehida dan keton, pembuatan dibahas pada buku A dan buku B jika
(sintesis) aldehida dan keton, serta kegunaan dibandingkan dengan buku standar. Adapun
aldehida dan keton; d) asam karboksilat dan kesamaan pembahasan konsep, terdapat
ester, meliputi keisomeran, tata nama, sifat, beberapa konsep yang berbeda dalam
pembuatan, serta kegunaan asam karboksilat penyebutan istilah untuk konsep kunci.
dan ester. Misalnya konsep mengenai disosiasi asam
karboksilat di air, pada buku A konsep
Pada buku B, konsep senyawa karbon terdapat kuncinya disebutkan dengan reaksi ionisasi
pada bab empat dengan judul senyawa asam karboksilat. Keduanya sama-sama
turunan alkana, konsep dimulai dari halaman membahas konsep yang sama, hanya berbeda
165 sampai 204. Buku ini terdiri dari lima dalam penyebutan istilah konsep kunci.
subbab. Konsep yang dianalisis secara Mengacu kurikulum yang berlaku, terdapat
berurutan yaitu gugus fungsi, tata nama perbedaan antara buku standar dengan buku A
senyawa turunan alkana, keisomeran, reaksi- dan buku B. Konsep kunci yang tidak sesuai
reaksi senyawa karbon, serta kegunaan dan dengan kurikulum tidak dibahas seperti yang
dampak beberapa senyawa turunan alkana. tertera pada tabel diatas.

3.2 Hubungan dengan Kurikulum 3.4 Hasil Analisis Representasi Gambar


Buku Teks Standar, Buku A, dan Buku
Analisis konten dapat dilakukan dengan B
mengidentifikasi konsep-konsep kunci dan
hubungan yang sesuai dengan tujuan Menurut Cook (dalam Devetak et al., 2013:5)
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum representasi merupakan dasar dari
nasional (Devetak et al., 2013: 6-7). Tujuan pembelajaran visual. Representasi yang
pembelajaran yang akan dicapai pada buku terdapat pada buku teks meliputi gambar, foto,
teks dapat dilihat dari konsep-konsep yang persamaan reaksi, struktur senyawa, dan
disajikan di dalamnya. tabel. Analisis dilakukan dengan mengacu
pada representasi kimia kriteria GKitzia.
Berdasarkan tujuan dari ketiga buku teks
tersebut, secara umum konsep-konsep yang
disajikan oleh setiap buku memiliki keterkaitan

86 Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 83-93


N. Windayani, I. Hasanah & I. Helsy Analisis Bahan Ajar Senyawa Karbon
Berdasarkan Kriteria Keterhubungan
Representasi Kimia

Tabel 1. Representasi yang Paling Banyak elaborasi dari proposisi membentuk suatu
Muncul pada Ketiga Buku wacana. Proposisi merupakan unit dasar dari
Buku Standar Buku A Buku B suatu informasi (Vitriani, 2012:20).
C1 Simbolik Simbolik Simbolik
63,3 % 63,3% 99% Berdasarkan struktur makro buku teks standar,
C2 Implisit Implisit Implisit
konsep senyawa karbon dapat dilihat dari
62 % 74,44 % 47 %
dimensi progresi yang diulurkan dari atas ke
C3 Sepenuhny Sepenuhny Sepenuh
bawah, dan dimensi elaborasi dari kiri ke
Kriteria representasi

a terkait a terkait nya


dan tidak dan tidak terkait kanan. Dimensi progresi pada proposisi makro
terhubung terhubung dan tidak terdapat tujuh konsep yaitu molekul organik
38% 80% terhubun dan strukturnya: alkana; kelompok dari
g senyawa organik: gugus fungsi; tata nama
31% senyawa organik; senyawa organik tak jenuh:
C4 Tidak Tidak Tidak alkena dan alkuna; senyawa organik siklik;
memiliki memiliki memiliki senyawa aromatik; alkohol, eter dan amina;
caption caption caption dan senyawa karbonil. Sedangkan proposisi
63,3 % 83,33 % 71 %
mikro dapat dilihat dibawah proposisi
C5 Kurang - -
terhubung
makronya.
82,6 %
Berdasarkan dimensi progresi dan elaborasi
tersebut, ketepatan dan kejelasan konsep
3.5 Pembahasan Analisis Konten Teks dan
senyawa pada buku teks standar disajikan
Representasi Gambar
dengan baik dan terperinci serta memiliki
keterhubungan yang jelas antara satu unit ke
3.5.1 Pembahasan Analisis Konten Buku
unit lainnya.
Teks Standar, Buku A dan Buku B
Penyajian pada konsep yang pertama yaitu
Tarigan dan Tarigan (dalam Toharudin dkk.,
senyawa organik dan strukturnya: alkana
2011:190) mendeskripsikan buku teks sebagai
dimulai dengan jenis ikatan karbon pada
berikut:
alkana sampai pada penentuan isomer pada
alkana, yang sebelumnya dibahas terlebih
1. Berbentuk buku yang peruntukannya bagi
dahulu mengenai kimia organik dan biokimia,
peserta didik pada jenjang tertentu.
pengertian dan peranan kimia organik, sampai
2. Berkaitan dengan bidang studi tertentu
pada kekhasan atom karbon. Dengan
serta disusun oleh para ahli yang mumpuni
demikian, konsep senyawa karbon ini
di bidangnya masing-masing.
menggunakan alur penyajian induktif.
3. Merupakan buku standar yang dijadikan
acuan, berkualitas, dan pengesahannya
Menurut Devetak et al. (2013:6), kriteria buku
dilakukan oleh badan yang berwenang.
sains yang baik adalah yang memiliki alur
4. Penulisannya ditujukan pada instruksional
penyajian induktif yaitu dari umum ke khusus.
tertentu untuk memfasilitasi suatu program
Begitupun dengan konsep lain yang disajikan
pengajaran pada suatu jenjang
juga memiliki alur induktif.
pendidikan.
Keterampilan yang muncul dari setiap konten
Buku teks yang dijadikan acuan oleh guru atau
konsep yang dijelaskan lebih bervariasi dimulai
yang diperuntukkan untuk peserta didik harus
dari mendefinisikan, mencontohkan,
memenuhi standar isi berdasarkan kurikulum
menjelaskan, menyebutkan, menentukan,
yang berlaku. Alur buku dalam menyajikan
membedakan, hingga menggambarkan.
konten dapat dilihat salah satunya dari struktur
Bagian akhir pembahasan selalu diberikan
makro. Menurut Siregar (dalam Vitriani,
latihan soal, dan untuk beberapa pembahasan
2012:20) struktur makro merupakan struktur
dicantumkan juga contoh soal. Contoh soal
yang diturunkan dari pemetaan proposisi
dan latihan soal yang diberikan hanya satu
berdasarkan dimensi progresi dan dimensi
sampai dua soal yang dapat mewakili konsep

87 Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 83-93


N. Windayani, I. Hasanah & I. Helsy Analisis Bahan Ajar Senyawa Karbon
Berdasarkan Kriteria Keterhubungan
Representasi Kimia

yang dijelaskan. Namun, pada contoh soal dianalisis, ada yang hanya memuat simbolik
dilengkapi dengan strategi dan solusi untuk saja, ada yang hanya memuat makroskopik
menjawab soal serta cara untuk mengecek saja, ada yang memuat submikroskopik saja,
jawaban. dan ada yang memuat lebih dari satu
representasi, misalnya simbolik dan
Struktur makro pada buku A dan buku B juga submikroskopik. Konsep senyawa karbon
disajikan dengan alur induktif. Pada buku A, banyak memuat fenomena yang dilambangkan
sebagai contoh pada subbab alkohol dan eter, dengan simbol kimia. Hampir keseluruhan isi
dimulai dengan menjelaskan keisomeran pada dibahas dan direpresentasikan dengan simbol.
alkohol dan eter, tata nama alkohol dan eter,
sifat alkohol dan eter, pembuatan alkohol dan Pada buku standar, representasi yang
eter, sampai pada kegunaannya dalam disajikan pada teks hampir seluruhnya
kehidupan sehari-hari. Begitupun pada subbab didukung oleh adanya gambar. Sedangkan
lainnya juga disajikan dengan alur induktif. pada buku A dan buku B tidak demikian.
Penyajian konten yang terdapat pada ketiga
Pada buku B, sebagai contoh pada subbab buku (terutama buku standar dan buku B)
reaksi-reaksi senyawa karbon, dimulai dari cukup baik, setiap konsep selalu dikaitkan
bagian umum terlebih dahulu yaitu jenis-jenis dengan fenomena nyata yang ada dalam
reaksi yang dapat terjadi pada senyawa kehidupan sehari-hari. Ahtineva (2005:7)
karbon, sampai pada reaksi yang terjadi pada menyatakan bahwa kriteria buku teks sains
masing-masing senyawa karbon (alkohol, eter, yang baik yaitu yang menghubungkan konsep
aldehid, keton, asam karboksilat, ester dan dengan kehidupan faktual.
haloalkana). Begitupun pada subbab lainnya
juga disajikan dengan alur induktif. Pada buku standar, salah satu contohnya
ketika menjelaskan konsep ester. Selain
3.5.2 Pembahasan Analisis Representasi terdapat penjelasan mengenai pengertian, tata
Buku Standar, Buku A, dan Buku B nama, reaksi, dan sifat, terdapat juga
penjelasan mengenai aplikasinya dalam
3.5.2.1 Ananlisis Representasi Teks Buku kehidupan sehari-hari. Ester merupakan
Standar, Buku A, dan Buku B golongan senyawa yang banyak diaplikasikan
dalam pembuatan essen buah-buahan. Pada
GKitzia et al. (2010:1), menyatakan bahwa buku teks, buah yang dicontohkan yaitu pada
setiap fenomena kimia memiliki tiga aspek pisang. Penjelasan mengenai essen pisang
representasi: makro (apa yang diamati); disajikan dengan teks dalam kalimat yang jelas
submikro (apa yang terjadi pada tingkat serta didukung oleh adanya representasi
molekuler); dan aspek simbolik (bagaimana gambar.
fenomena dilambangkan). Representasi kimia
digambarkan seperti sebuah segitiga, Pada buku A, salah satu contohnya ketika
ketiganya saling berkesinambungan meskipun menjelaskan konsep asam karboksilat. Selain
memiliki peranan yang berbeda. Makroskopik terdapat penjelasan mengenai pengertian, tata
termasuk kedalam konsep konkret sedangkan nama, reaksi, sifat dan pembuatan, terdapat
submikroskopik dan simbolik merupakan juga penjelasan mengenai kegunaan dan
konsep abstrak (Johnstone dalam Tockus- aplikasi asam karboksilat dalam kehidupan
Rappoport, 2008:13). Kalimat yang baik adalah sehari-hari. Salah satu contoh senyawa asam
kalimat yang memuat tiga representasi karboksilat yaitu asam format. Asam format
tersebut. Satu fenomena dijelaskan dari merupakan senyawa yang dihasilkan oleh
berbagai representasi untuk memudahkan semut. Pada buku teks, disajikan fenomena
pembaca. terkait asam format yang didukung dengan
adanya representasi gambar.
Dari ketiga aspek representasi, yang paling
banyak muncul dalam teks pada buku standar,
buku A dan buku B adalah simbolik dan
submikroskopik. Dalam setiap kalimat yang

88 Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 83-93


N. Windayani, I. Hasanah & I. Helsy Analisis Bahan Ajar Senyawa Karbon
Berdasarkan Kriteria Keterhubungan
Representasi Kimia

Pada buku B, salah satu contohnya ketika C3 (Keterkaitan Gambar dengan Teks): 4,44%
menjelaskan konsep keisomeran pada sepenuhnya terkait dan tehubung, 80%
senyawa turunan alkana. Selain dijelaskan sepenuhnya terkait dan tidak terhubung, serta
mengenai isomer apa saja yang mungkin 2,22% sebagian terkait dan tidak terhubung.
terdapat pada konsep, dijelaskan juga C4 (Ada/Tidaknya Keterangan Gambar):
mengenai salah satu kasus yang berkaitan 3,33% memiliki caption yang sesuai, dan
dengan isomer, yaitu kasus talidomit yang 83,33% tidak memiliki caption. Pada buku A
merupakan contoh untuk menggambarkan tidak terdapat representasi dengan jenis
pengaruh konfigurasi terhadap sifat zat. multipel, sehingga tidak dijelaskan mengenai
derajat keterhubungan gambar.
3.5.2.2 Analisis Representasi Gambar Buku
Standar, Buku A, dan Buku B Sedangkan representasi gambar, rumus atau
persamaan kimia, dan tabel pada buku B terdiri
Representasi yang paling banyak terdapat dari: C1 (Jenis Representasi): 4%
pada buku B yaitu 100 representasi. makroskopik, dan 96% simbolik; C2
Sedangkan pada buku standar terdapat 79 (Interpretasi Surface Feature): 47% implisit dan
representasi, dan pada buku A terdapat 90 33% eksplisit; C3 (Keterkaitan Gambar dengan
representasi, yang terdiri dari gambar, tabel, Teks): 10% sepenuhnya terkait dan tehubung,
dan rumus kimia atau persamaan reaksi. Buku 31% sepenuhnya terkait dan tidak terhubung,
B memiliki jumlah representasi terbanyak 24% sebagian terkait dan terhubung, serta
dikarenakan terdapat banyak sekali 17% sebagian terkait dan tidak terhubung. C4
representasi dalam bentuk simbol (simbolik). (Ada/Tidaknya Keterangan Gambar): 9%
Representasi gambar, rumus atau persamaan memiliki caption yang sesuai, 1,26% memiliki
kimia, dan tabel pada buku standar sangat caption yang kurang sesuai dan 71% tidak
beragam. Terdapat empat jenis representasi memiliki caption. Pada buku B tidak terdapat
gambar (C1) yang muncul dalam buku ini representasi multipel.
meliputi: 2,53% makroskopik, 5%
submikroskopik, 63,3% simbolik, 29,11% Menurut GKitzia et al., (2010:4), terdapat
multipel. beberapa kriteria representasi gambar yang
baik. Pada kriteria (C1) jenis representasi
Interpretasi surface feature (C2) yang terdapat gambar yang ideal adalah multipel, gambar
dalam buku teks standar meliputi; 62% implisit menyajikan lebih dari satu representasi. Pada
dan 16,46% eksplisit. Keterkaitan gambar buku standar tedapat 23 gambar dengan jenis
dengan teks (C3) pada buku standar meliputi: multipel representasi. Dari 23 multipel
12,66% sepenuhnya terkait dan terhubung, representasi yang terdapat pada buku standar,
38% sepenuhnya terkait dan tidak terhubung, paling banyak terdapat multipel representasi
3,8% sebagian terkait dan terhubung, serta yang merupakan gabungan dari representasi
24% sebagian terkait dan tidak terhubung. jenis submikroskopik. Sedangkan pada buku A
Ada/tidaknya keterangan gambar (C4) pada dan buku B tidak terdapat satupun representasi
buku teks standar meliputi: 11,4% memiliki dengan jenis multipel representasi.
caption yang sesuai, 1,26% memiliki caption
yang kurang sesuai dan 63,3% tidak memiliki Dari ketiga buku ini, hanya buku standar yang
caption. Dan untuk derajat keterhubungan memiliki representasi jenis submikroskopik.
antara level-level representasi (C5) pada buku Selain itu, representasi yang paling banyak
standar meliputi: 17,4% cukup terhubung, dan muncul dari ketiga buku adalah representasi
82,6% kurang terhubung. simbolik. Hal tersebut dikarenakan jenis
konsep senyawa karbon banyak yang berupa
Sementara itu, representasi gambar, rumus konsep yang menyatakan simbol.
atau persamaan kimia, dan tabel pada buku A Representasi gambar yang baik pada buku
terdiri dari: C1 (Jenis Representasi): 3,33% teks menurut GKitzia et al. (2010:9) pada
makroskopik, 4,44% submikroskopik, dan kriteria C2 yaitu interpretasi surface feature
96,7% simbolik; C2 (Interpretasi Surface harus bersifat eksplisit, setiap fitur atau
Feature): 74,44% implisit dan 18,9% eksplisit; komponen yang penting yang terdapat pada

89 Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 83-93


N. Windayani, I. Hasanah & I. Helsy Analisis Bahan Ajar Senyawa Karbon
Berdasarkan Kriteria Keterhubungan
Representasi Kimia

gambar harus disebutkan dengan jelas buku standar sebagian besar multipel
maknanya. Pada buku standar sebagian besar representasi yang disajikan kurang terhubung
makna yang terlihat dari setiap representasi karena banyak representasi berupa struktur
termasuk kategori implisit, karena pada buku senyawa atau bentuk makroskopik suatu
standar banyak penggambaran model molekul representasi yang dilengkapi dengan model
(model bola dan tongkat) senyawa, namun molekulnya namun diletakkan secara paralel.
setiap bola tidak diberi keterangan termasuk Sehingga, meskipun terdapat kesetaraan
unsur apa, hanya diberi warna yang berbeda. antara level-level representasi, hubungan
antara elemennya tidak begitu jelas.
Keterangan dari fitur–fitur penting disajikan di
awal sebelum menampilkan 4. KESIMPULAN
gambar/representasi terkait atau berada pada
keterangan gambar/caption. Begitupun Pada buku A dan buku B menyajikan hampir
dengan buku A dan buku B, fitur yang disajikan semua konsep kunci yang dijelaskan oleh buku
sebagian besar bersifat implisit. Namun, pada teks standar. Penyajian konten dan
buku tersebut sebagian besar makna fitur yang cakupannya tidak seluas dan sedalam konten
tidak tidak ditampilkan tidak pula dijelaskan pada buku teks standar serta kurang
pada teks atau pada keterangan gambar, mengaitkan dengan fenomena dalam
seperti pada buku standar. kehidupan sehari-hari. Namun konsep-konsep
yang disajikan sudah sesuai dengan kurikulum.
Representasi gambar yang baik pada buku Berdasarkan struktur makro, alur penyajian
teks menurut GKitzia et al. (2010:10) pada konten pada buku teks standar sebagian besar
kriteria C3 yaitu keterkaitan antara gambar menggunakan alur induktif, sedangkan pada
dengan teks harus sepenuhnya terkait dan buku A dan buku B menggunakan alur deduktif.
terhubung. Berdasarkan hasil analisis C3 pada Representasi teks dari ketiga buku lebih
ketiga buku, sebagian besar gambar terhubung dominan menampilkan representasi simbolik.
dan terkait sepenuhnya dengan teks, Pada ketiga buku dilengkapi dengan contoh
kemudian beberapa gambar terkait soal dan latihan soal untuk setiap konsep yang
sepenuhnya tapi tidak terhubung dengan teks, dibahas. Bahkan latihan soal yang disajikan
dan sangat sedikit gambar terhubung dan pada buku A dan buku B cukup banyak dan
terkait sebagian dengan teks. Ketiga buku bervariasi.
tersebut memiliki kriteria C3 yang baik karena
menurut Devetak et al. (2013:5) buku teks yang Hasil analisis representasi gambar yang
baik merupakan buku yang mempunyai disajikan buku standar, buku A dan buku B
hubungan yang tepat antara penjelasan menunjukkan sebagian besar gambar yang
tekstual dan materi bergambar yang disajikan. disajikan pada buku teks standar sudah
Representasi gambar yang baik pada buku memenuhi kriteria, namun pada buku A dan
teks menurut GKitzia et al. (2010:11) pada buku B belum memenuhi kriteria standar. Dari
kriteria C4 yaitu memiliki caption yang sesuai. ketiga buku, lebih banyak menampilkan
Berdasarkan hasil analisis C4 pada ketiga gambar dengan representasi simbolik. Makna
buku, sebagian besar gambar yang disajikan yang terkandung dalam representasi dari
tidak memiliki caption dan sisanya memiliki ketiga buku sebagian besar bersifat implisit.
caption yang sesuai, representasi yang tidak Keterhubungan representasi dari buku teks
memiliki caption merupakan representasi standar dan buku B hampir sepenuhnya terkait
berupa rumus struktur senyawa dan dan terhubung dengan teks, sedangkan pada
persamaan reaksi, karena penjelasannya buku A keterhubungan dengan teks hampir
terdapat pada penjelasan/teks yang disajikan. sepenuhnya terkait tetapi tidak mengandung
kalimat penghubung. Ketiga buku lebih
Representasi gambar yang baik pada buku dominan tidak memiliki keterangan/caption dari
teks menurut GKitzia et al. (2010:11) pada setiap gambar. Keterhubungan yang
kriteria C5 yaitu cukup terhubung. Kriteria ini menyusun representasi multipel pada buku
khusus untuk representasi dengan jenis teks standar ditunjukan dengan jelas tetapi
multipel. Berdasarkan hasil analisis C5 pada kurang terhubung. Pada buku A dan buku B

90 Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 83-93


N. Windayani, I. Hasanah & I. Helsy Analisis Bahan Ajar Senyawa Karbon
Berdasarkan Kriteria Keterhubungan
Representasi Kimia

tidak dapat ditunjukan karena tidak


mengandung representasi multipel.
Berdasarkan uraian tersebut dapat
disimpulkan penyajian gambar pada buku A
dan buku B belum memenuhi kriteria
representasi yang baik yang ditetapkan oleh
Gkitzia.

91 Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 83-93


N. Windayani, I. Hasanah & I. Helsy Analisis Bahan Ajar Senyawa Karbon
Berdasarkan Kriteria Keterhubungan
Representasi Kimia

DAFTAR PUSTAKA Approach, dan Authentic Assesment


Sekolah Dasar. Jurnal Kependidikan, 1.
Adisendjaja dan Romlah. (2007). Analisis Buku
Ajar Sains Berdasarkan Literasi Ilmiah Nurmariza, Ibrahim dan Widodo. (2016).
Sebagai Dasar Untuk Memilih Buku Ajar Pengembangan Bahan Ajar Berbasis
Sains (Biologi). Jurnal Pendidikan , 1, 1- Aktivitas Dengan Media Cd Interaktif
8. pada Materi Indera Pendengaran dan
Sistem Sonar. Jurnal Pendidikan, 6,
Ahtineva, A. (2005). Textbook Analysis in the 1113-1122.
Service. Nature, 10, 25–33.
Prastowo, A. (2012). Panduan Kreatif
Devetak, I dan Vogrinc, J. (2013). Critical Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Analysis of Science Textbook. New York Yogyakarta: Diva Press.
London: Springer.
Rahayu, Ratna Puri (2016). Analisis Bahan
Gkitzia, V., Salta, K., dan Tzougraki, C. (2010). Ajar Ikatan Kimia pada Buku Teks SMA
Development and Application Of Suitable Berdasarkan Kriteria Keterhubungan
Criteria for The Evaluation of Chemical Representasi Kimia. Diploma Thesis.
Representations in School Textbooks. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati
Chemistry Education Research and Bandung.
Practice, 12, 5-12.
Sudrajat, Devi P., Farida, Ida, dan Pitasari,
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Ratih (2016). Analisis Bahan Ajar Sel
Bandung: CV Pustaka Setia. Volta pada Buku Teks Kimia SMA/MA
Berdasarkan Kriteria Keterhubungan
Haryani, S., Prasetya, A. T., dan Saptarini. Representasi Kimia. Prosiding
(2014). Identifikasi Materi Kimia SMA Simposium Nasional Inovasi dan
Sulit Menurut Pandangan Guru dan Pembelajaran Sains 2016. 184-181.
Calon Guru Kimia. Seminar Kimia dan
Pendidikan Kimia, 6, 43-52. Sugiarti, Rita dan Farida, Ida (2013). Analisis
Buku Teks Kimia pada Konsep
Kern, A. L., Wood, N. B., Roehrig, G. H., & Kesetimbangan Kimia ditinjau dari
Nyachwaya, J. (2010). A Qualitative Kriteria Representasi. Prosiding
Report Of The Ways High School Simposium Nasional Inovasi dan
Chemistry Student Attempt To Represent Pembelajaran Sains 2013, 216-219.
A Chemical Reaction At The
Atomic/molecular Level. Chemistry Sunarya, Y. (2000). Kimia Dasar I: Prinsip-
Education Research and Practice, 11, prinsip Kimia Terkini. Jakarta: Alkemi
165-172. Grafisindo Press.

Muslimin. (2011). Analisis Buku Teks Bahasa Takdir M.I. (2012). Pembelajaran Discovery
Indonesia Untuk SMP Kelas IX Dengan Strategy & Mental Vocational Skill.
Pendekatan Tematik. Jurnal Bahasa, Jogjakarta: Diva Press
Sastra dan Budaya , 1.
Tockus-Rappoport, L. (2008). Computer
Novianto, A. (2015). Analisis Buku Teks
Simulations as a Bridge between
Muatan Tematik Integratif, Scientific

92 Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 83-93


N. Windayani, I. Hasanah & I. Helsy Analisis Bahan Ajar Senyawa Karbon
Berdasarkan Kriteria Keterhubungan
Representasi Kimia

Different Representation Levels of Eksresi Pada Buku Pelajaran IPA


Scientific Concepts. Dissertation. Terpadu SMP dan Buku Pelajaran
Hebwer University. Biologi SMA.. Tesis. Bandung: SPS UPI.
Tidak Diterbitkan.
Toharudin, U., Hendrawati, S., dan Rustaman
Andrian. (2011). Membangun Literasi Wahab, Wasis dan Indana. (2016).
Sains Peserta Didik. Bandung: Pengembangan Bahan Ajar Komik pada
Materi Sistem Transportasi Makhluk
Humaniora.
Hidup Untuk Menumbuhkan Minat Baca
dan Meningkatkan Hasil Belajar. Jurnal
Vitriani, I. R. (2012). Analisis Wacana Sistem Pendidikan, 6, 1090-1099.

93 Jurnal Tadris Kimiya 3, 1 (Juni 2018): 83-93

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai