Anda di halaman 1dari 3

Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Bapak Asmad Sukardi Dengan

Memberdayakan Keluarga Dhuafa Melalui Pemberian Modal Usaha Untuk


Nasi Uduk
Azzahra Putri Alfiansyah, Farriza Zahra, Rahmah Salsabila Adi

email: 2206015131@uhamka.ac.id
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka,
Jakarta Selatan, Indonesia
Abstrak
Dalam mendorong kemajuan ekonomi masyarakat, diperlukan rasa kemandirian yang timbul dari
mereka sendiri. Untuk memberdayakan keluarga dhuafa, perlu dorongan kemandirian ekonomi agar
dampaknya berkelanjutan. Program pemberdayaan ini merupakan program dari mata kuliah
Kemuhammadiyahan di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka guna untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kemuhammadiyahan, dan dilaksanakan di Jln. H. Rebo Rt 007/011, Petukangan Utara, Pesanggrahan
- Jakarta Selatan, serta program ini ditujukan kepada Keluarga Bapak Asmad Sukardi sebagai mitra dalam
meningkatkan kemandirian ekonomi.
Kata kunci: pemberdayaan keluarga dhuafa; kemandirian ekonomi; kemuhammadiyahan

Abstrak
In promoting economic progress in society, the self-reliance that arises from within the community
is essential. To empower underprivileged families, there is a need for encouragement of economic self-
reliance for sustainable impact. This empowerment program is part of the Kemuhammadiyahan course at
Muhammadiyah University Prof. Dr. Hamka, designed to fulfill the Kemuhammadiyahan course
requirements. It is conducted at Jln. H. Rebo Rt 007/011, Petukangan Utara, Pesanggrahan - South Jakarta,
and is directed towards the family of Mr. Asmad Sukardi as a partner in enhancing economic self-reliance.
Keywords: empowerment of dhuafa family; economic independence; kemuhammadiyahan

PENDAHULUAN
Masyarakat saat ini diharapkan untuk responsif terhadap perkembangan zaman. Dengan kemajuan
zaman, pentingnya sikap kemandirian muncul agar masyarakat dapat mengikuti arus kemajuan tersebut.
Kemandirian dapat dicapai melalui pemberdayaan masyarakat dalam berbagai kegiatan ekonomi, dengan
tujuan akhir memandirikan warga untuk meningkatkan kualitas hidup dan optimalisasi sumber daya
(Sudomoningrat & Mulyadi, 2016).
Oleh karena itu, kami sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
Hamka, yang terdiri dari Azzahra Putri Alfiansyah, Farriza Zahra, dan Rahmah Salsabila Adi, melakukan
pemberdayaan masyarakat dengan membantu keluarga dhuafa membangun usaha guna memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Kegiatan pemberdayaan dilaksanakan di Jln. H. Rebo Rt 007/011, Petukangan Utara,
Pesanggrahan - Jakarta Selatan.
Keluarga Bapak Asmad menghadapi permasalahan ekonomi dengan pendapatan yang minim dan
tidak mencukupi kebutuhan harian, sementara juga menanggung istri dan satu anak. Bapak Asmad, sebagai
kepala keluarga dan tulang punggung, harus memenuhi kebutuhan tersebut dengan penghasilan harian Rp
20.000 – 40.000 sebagai penjual barang bekas.
Dengan adanya kolaborasi antara dosen dan mahasiswa, kami yakin bahwa banyak manfaat dapat
diambil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik
hingga terbitnya jurnal.
METODE
Tim kolaborasi dosen dan mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, DKI Jakarta, melaksanakan kegiatan pemberdayaan keluarga
dhuafa untuk melatih kemandirian ekonomi. Sasaran kegiatan pemberdayaan berlokasi di Jln. H. Rebo Rt
007/011, Petukangan Utara, Pesanggrahan - Jakarta Selatan.
Metode pemberdayaan keluarga dhuafa ini, yang mendorong kemandirian ekonomi, menggunakan
metode youth participatory research (Y-PAR). Pendekatan ini memungkinkan mahasiswa terlibat aktif
dalam membangun pengetahuannya sendiri melalui identifikasi, penelitian, dan penyelesaian masalah sosial
melalui kolaborasi (Mundzir, et al., 2021)
Dalam tiga aspek mendasar tersebut, kegiatan pemberdayaan keluarga dhuafa ini bertujuan tidak
hanya untuk mendorong perubahan sosial, tetapi juga secara praktis diharapkan dapat memberikan
pengetahuan baik teori maupun praktik, serta pengalaman positif bagi mahasiswa yang terlibat (Anyon,
Bender, Kennedy, & Dechants, 2018). Dalam metode Y-PAR, mahasiswa tidak hanya berperan pasif
mengikuti arahan dosen, tetapi didorong untuk aktif terlibat, termasuk dalam pengembangan dan
perencanaan implementasi program pemberdayaan keluarga dhuafa (Savin-Baden & Wimpenny, 2007).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keluarga dhuafa yang diberdayakan ialah Keluarga Bapak Asmad. Permasalahan ekonomi yang
dihadapi oleh Bapak Asmad ialah pendapatan yang kecil dan tidak cukup untuk kebutuhan sehari-harinya,
Bapak Asmad pun mempunyai tanggungan Istri dan 1 anaknya. Sebagai kepala keluarga serta tulang
punggung keluarga Pak Asmad harus memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk menghidupi istri dan anaknya,
yang dimana ini memerlukan biaya yang tidak sedikit dan juga tidak sepadan dengan penghasilan Bapak
Asmad yang berprofesi sebagai penjual barang bekas, yang dimana Bapak Asmad biasanya mendapatkan
hanya Rp 20.000 – 40.000 setiap harinya.
Keluarga dhuafa yang mendapat pemberdayaan adalah Keluarga Bapak Asmad, menghadapi
kendala ekonomi dengan pendapatan yang terbatas. Kami membantu keluarga Bapak Asmad dengan
menggalang dana melalui proposal dan pamflet yang disebar melalui media sosial, berhasil mengumpulkan
dana sebanyak Rp. 1.085.000.
Pada tanggal 21 Oktober 2023, kelompok kami menyalurkan dana tersebut kepada keluarga dhuafa
untuk membeli nasi uduk dan kebutuhan lainnya.
Ketika kami menyampaikan bantuan, berupa sembako dan kebutuhan lainnya, kepada keluarga
Bapak Asmad, Bapak Asmad dan istrinya mengungkapkan rasa terharu dan berterima kasih kepada pihak
kampus yang telah menginisiasi kegiatan pemberdayaan. Selain itu, mereka juga mengucapkan terima kasih
kepada individu yang telah bersedia menyisihkan rezekinya untuk mendukung keluarga Bapak Asmad.
Ekspresi terima kasih juga kami sampaikan kepada Bapak Rifma Ghulam Dzaljad, S.Ag M.Si, selaku dosen
pembimbing, yang telah membimbing kami dengan baik dan lancar dalam kegiatan pemberdayaan keluarga
dhuafa ini.

Gambar 1. Belanja barang dagangan Gambar 2. Mempersiapkan kebutuhan ibu Pipih

Gambar 3. Penyerahan barang


SIMPULAN DAN SARAN
Menuju kemajuan ekonomi di Indonesia, kemandirian masyarakat terhadap ekonomi sangat
diperlukan. Kemandirian ini perlu dibina dan didampingi, dimulai dari hal-hal terkecil, seperti lingkup
keluarga. Pemberdayaan keluarga dhuafa dalam melatih kemandirian ekonomi dinilai sebagai langkah maju
untuk membantu kemandirian ekonomi di masyarakat. Program pemberdayaan keluarga dhuafa dalam mata
kuliah Kemuhammadiyahan di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka dinilai sangat bermanfaat dan
memiliki dampak jangka panjang dalam kehidupan masyarakat.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rifma Ghulam Dzaljad, S.Ag M.Si, selaku dosen
mata kuliah Kemuhammadiyahan yang telah membimbing kami dalam kegiatan pemberdayaan keluarga
dhuafa ini. Juga, terima kasih kepada Keluarga Bapak Asmad sebagai mitra dalam program pemberdayaan
keluarga dhuafa untuk melatih kemandirian ekonomi.
Selanjutnya, kami berharap program pemberdayaan semacam ini dapat terus ditingkatkan dan
disebarluaskan untuk memberikan dampak positif yang lebih luas dalam memajukan kemandirian ekonomi
masyarakat. Terima kasih atas dukungan dan kerjasama semua pihak yang turut serta dalam kegiatan ini.

Anda mungkin juga menyukai