Anda di halaman 1dari 23

KARYA ILMIAH

Mengatasi masalah kenakalan remaja di era modern

Disusun Oleh : NAMA :

Aldo wildiansyah NIM :

2101042005

KELAS : 1D D3 EC

Dosen Pengampu :

Lilimiwirdi S.S.,M.HUM.

POLITEKNIK NEGERI PADANG

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA

TAHUN AJARAN 2022/2023

i
HALAMAN PENGESAHAN

Karya ilmiah yang berjudul mengatasi masalah kenakalan remaja

Di era modern ” telah disahkan dan disetujui pada :

Hari : Sabtu

Tanggal : 27 November 2022

Disetujui oleh :

Dosen Pembimbing

Lilimiwirdi,S.S.,M.HUM.

3
ABSTRAK

Aldo wildiansyah

Sabtu, 21 November 2022

Abstrak : kenakalan remaja

Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula
disebut anak-anak. masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju
dewasa dimana seseorang selalu ingin tahu,ingin diperhatikan ,ingin dipuji dan selalu ingin di
utamakan.maka dari itu untuk mewujudkan keinginannya kebanyakan remaja selalu berusaha
untuk melakukan apa saja ada yang ingin mewujudkannya dengan selalu meningkatkan prestasi
mereka ada juga yang lebih memilih untuk melakukan hal-hal negatif yang dapat merugikan
mereka sendiri bahkan orang lain seperti kenakalan remaja ada saat ini

Kenakalan remaja ini merupakan salah satu bentuk pengabaian sosial, sehingga
mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang masa remaja merupakan suatu
periode yang penuh dengan perubahan serta rentan munculnya masalah terutama dalam
kenakalan remaja.perlu adanya perhatian khusus serta pemahaman yang baik serta
penanganan yang tepat terhadap remaja

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas
rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.Laporan
ini menyajikan tentang “ mengatasi kenakalan remaja di era modern “ sehingga dapat
menambah pengetahuan pembaca dan dapat mengambil pelajaran dari laporan ini.

4
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lilimiwirdi, S.S.,M.HUM
selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membantu penulis dalam
pembuatan karya ilmiah ini. Makalah ini mempelajari lebih lanjut tentang topik
kenakalan remaja berikut solusi pencegahan dan pemecahannya. Penyusunan makalah
ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar mandiri kepada mahasiswa, agar
kreativitas dan penguasaan materi kuliah dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan.

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam


mengetahui tentang berbagai penyebab kenakalan remaja serta dapat membentengi diri
dan lingkungan pergaulannya dari berbagai bentuk kenakalan remaja tersebut.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam
belajar untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari dosen pengampu
mata kuliah dan juga teman-teman sangat kami harapkan untuk perbaikan dan
penyempurnaan dalam belajar pada masa mendatang.

Padang, 21 November 2022

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

5
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Manfaat Penelitian 2
1.5 Sumber Data 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian Kenakalan Remaja 3
2.2 Penyebab Kenakalan Remaja 4
2.2.1 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja 5
2.2.2.1 Faktor Internal 5
2.2.2.2 Faktor Eksternal 6
2.2.2 Akibat-Akibat yang Ditimbulkan Oleh Kenakalan Remaja 8
2.3 Gejala atau Tanda-Tanda Seorang Remaja Mengalami Kenakalan Remaja 9
2.4 Perilaku-Perilaku yang Merupakan Kenakalan Remaja 10
2.5 Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja 10
2.5.1 Tindakan Preventif 11
2.5.2 Tindakan Represif 13
2.5.3 Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi 14
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 16
3.1 Kesimpulan 16
3.2 Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 18

6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja


sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup
matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling
sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun
melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan
kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya,
orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan
teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam
masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan
lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.

Remaja merupakan pemimpin masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal


yang menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja akhir-akhir ini
seperti semakin aktif mengikuti organisasi antar pelajar dan peningkatan
prestasi, kita melihat pula arus kemorosotan moral yang semakin melanda di
kalangan sebagian pemuda-pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan
kenakalan remaja. Dalam surat kabar-surat kabar sering kali kita membaca berita
tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman
keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun,
meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya.

Hal tersebut adalah suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini
semakin marak, Oleh karena itu masalah kenakalan remaja seyogyanya
mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke
arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam
menanggulangi kenakalan di kalangan remaja.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah yang


akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apakah kenakalan remaja itu?
2. Apa saja penyebab-penyebab kenakalan remaja?
3. Bagaimana gejala-gejala yang muncul pada remaja yang terlibat kenakalan?
4. Perilaku apa saja yang merupakan kenakalan remaja?
5. Bagaimana upaya mengatasi kenakalan remaja ?

1.3 Tujuan Penelitian

Pada dasarnya tugas ini dibuat sebagai wujud dari pertanggung jawaban kami
atas tugas yang diberikan oleh guru pengampu sebagai syarat untuk memenuhi
aspek penilaian mata pelajaran. Serta untuk memberikan pemahaman kepada
mahasiswa tentang kenakalan remaja, penyebab berikut solusinya.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Mahasiswa memahami pengertian kenakalan remaja.


1.4.2 Mahasiswa mengetahui faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.
1.4.3 Mahasiswa mengetahui solusi dalam mengatasi kenakalan remaja.

1.5 Sumber Data

1.5.1 Tinjauan pustaka tentang kenakalan remaja melalui web internet


1.5.2 Pengamatan di Lingkungan sekitar

2
BAB II
PEMBAHASAN

Masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan kemudian menjadi orangtua, tidak


lebih hanyalah merupakan suatu proses wajar dalam hidup yang berkesinambungan
dari tahap-tahap pertumbuhan yang harus dilalui oleh seorang manusia. Setiap masa
pertumbuhan memiliki ciri-ciri tersendiri. Masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Demikian pula dengan masa remaja. Masa remaja sering dianggap sebagai
masa yang paling rawan dalam proses kehidupan ini. Masa remaja sering menimbulkan
kekuatiran bagi para orangtua. Masa remaja sering menjadi pembahasan dalam banyak
seminar. Padahal bagi si remaja sendiri, masa ini adalah masa yang paling
menyenangkan dalam hidupnya. Oleh karena itu, para orangtua hendaknya berkenan
menerima remaja sebagaimana adanya. Jangan terlalu membesar-besarkan perbedaan.
Orangtua para remaja hendaknya justru menjadi pemberi teladan di depan, di tengah
membangkitkan semangat, dan di belakang mengawasi segala tindak tanduk si remaja.

Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli


pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun
sampai dengan 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai
kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.
Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering
dilakukan melalui metoda coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan
yang dilakukan sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak
menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para
remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua
memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang

3
menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai
kenakalan remaja.

2.1 Pengertian Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja adalah semua perubahan anak remaja (usia belasan tahun)
yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui bersama)
yang ditujukan pada orang, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan
bahaya atau kerugian pada pihak lain Kenakalan remaja meliputi semua perilaku
yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja.
Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Definisi kenakalan remaja menurut para ahli :
1. PaulMoedikdo
 Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi
anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum
pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
 Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk
menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
 Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
2. Kartono
Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris di kenal dengan istilah juvenile
delinquency merupakan gejala patologis pada remaja di sebabkan oleh satu
bentuk pengabaian sosial.
3. Santrock
Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak
dapat di terima secara social hingga terjadi tindakan criminal.
4. Drs.B.Simanjutak,S.H.
Perbuatan-perbuatan anak remaja yang bertentangan dengan norma-norma yang
ada dalam masyarakat di mana ia hidup,atau suatu perbuatan anti sosial di mana
di dalamnya terkandung unsure-unsur anti normatif
5. Mussendkk

4
Perilaku yang melanggar hukum atau kejahatan yang biasanya dilakukan oleh
anak remaja yang berusia 16-18 tahun, jika perbuatan ini dilakukan oleh orang
dewasa maka akan mendapat sangsi hukum.

2.2 Penyebab Kenakalan Remaja

Ulah para remaja yang masih dalam tarap pencarian jati diri sering sekali
mengusik ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu
ketentraman lingkungan sekitar seperti sering keluar malam dan menghabiskan
waktunya hanya untuk hura-hura seperti minum-minuman keras, menggunakan obat
-obatan terlarang, berkelahi, berjudi, dan lain-lainnya itu akan merugikan dirinya
sendiri, keluarga, dan orang lain yang ada disekitarnya.
Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja.
Berbagai faktor yang ada tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan
faktor eksternal. Berikut ini penjelasannya secara ringkas.

2.2.1 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja

Faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja secara


umum dapat dikelompokan ke dalam dua faktor, yaitu sebagai berikut:

2.2.2.1 Faktor Internal

a. Faktor Kepribadian
Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis pada
system psikosomatis dalam individu yang turut menentukan
caranya yang unik dalam menyesuaikan dirinya dengan
lingkungannya (biasanya disebut karakter psikisnya). Masa remaja
dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya. Pada periode ini,
seseorang meninggalkan masa anak-anak untuk menuju masa
dewasa. Masa ini di rasakan sebagai suatu Krisis identitas karena

5
belum adanya pegangan, sementara kepribadian mental untuk
menghindari timbulnya kenakalan remaja atau perilaku
menyimpang.

b. Krisis Identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja
memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama,
terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya.
Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena
remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.

c. Faktor Kondisi Fisik


Faktor ini dapat mencakup segi cacat atau tidaknya secara
fisik dan segi jenis kelamin. Ada suatu teori yang menjelaskan
adanya kaitan antara cacat tubuh dengan tindakan menyimpang
(meskipun teori ini belum teruji secara baik dalam kenyataan hidup).
Menurut teori ini, seseorang yang sedang mengalami cacat fisik
cenderung mempunyai rasa kecewa terhadap kondisi hidupnya.
Kekecewaan tersebut apabila tidak disertai dengan pemberian
bimbingan akan menyebabkan si penderita cenderung berbuat
melanggar tatanan hidup bersama sebagai perwujudan
kekecewaan akan kondisi tubuhnya.

2.2.2.2 Faktor Eksternal

a. Kondisi Lingkungan Keluarga


Khususnya di kota-kota besar di Indonesia, generasi muda
yang orang tuanya disibukan dengan kegiatan bisnis
sering mengalami kekosongan batin karena bimbingan dan kasih
sayang langsung dari orang tuanya sangat kurang. Kondisi orang
tua yang lebih mementingkan karier daripada perhatian kepada
anaknya
6
akan menyebabkan munculnya perilaku menyimpang terhadap
anaknya. Kasus kenakalan remaja yang muncul pada keluarga kaya
bukan karena kurangnya kebutuhan materi melainkan karena
kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua kepada anaknya.

b. Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik atau Kurang


Efektif
Apabila system pengawasan lembaga-lembaga sosial
masyarakat terhadap pola perilaku anak muda sekarang kurang
berjalan dengan baik, akan memunculkan tindakan penyimpangan
terhadap nilai dan norma yang berlaku. Misalnya, mudah
menoleransi tindakan anak muda yang menyimpang dari hukum
atau norma yang berlaku, seperti mabuk-mabukan yang
dianggap hal yang wajar, tindakan perkelahian antara anak muda
dianggap hal yang biasa saja. Sikap kurang tegas dalam
menangani tindakan penyimpangan perilaku ini akan semankin
meningkatkan kuantitas dan kualitas tindak penyimpangan di
kalangan anak muda.

c. Kondisi Geografis atau Kondisi Fisik Alam


Kondisi alam yang gersang, kering, dan tandus, dapat juga
menyebabkan terjadinya tindakan yang menyimpang dari aturan
norma yang berlaku, lebih-lebih apabila individunya bermental
negative. Misalnya, melakukan tindakan pencurian dan
mengganggu ketertiban umum, atau konflik yang bermotif
memperebutkan kepentingan ekonomi.

d. Faktor Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik


Kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin
akan mudah memunculkan kecemburuan sosial dan bentuk
kecemburuan sosial ini bisa mewujudkan tindakan perusakan,
pencurian, dan perampokan. Disintegrasi politik (antara lain
7
terjadinya konflik antar partai politik atau terjadinya peperangan
antar kelompok dan perang saudara) dapat mempengaruhi jiwa
remaja yang kemudian bisa menimbulkan tindakan-tindakan
menyimpang.

e. Faktor Perubahan Sosial Budaya yang Begitu Cepat (Revolusi)


Perkembangan teknologi di berbagai bidang khususnya
dalam teknologi komunikasi dan hiburan yang mempercepat arus
budaya asing yang masuk akan banyak mempengaruhi pola tingkah
laku anak menjadi kurang baik, lebih-lebih anak tersebut belum siap
mental dan akhlaknya, atau wawasan agamanya masih rendah
sehingga mudah berbuat hal-hal yang menyimpang dari tatanan
nilai-nilai dan norma yang berlaku

f. Tempat Pendidikan
Tempat pendidikan, dalam hal ini yang lebih spesifiknya
adalah berupa lembaga pendidikan atau sekolah. Kenakalan remaja
ini sering terjadi ketika anak berada di sekolah dan jam pelajaran
yang kosong. Belum lama ini bahkan kita telah melihat di media
adanya kekerasan antar pelajar yang terjadi di sekolahnya
sendiri. Ini adalah bukti bahwa sekolah juga bertanggung
jawab atas kenakalan dan dekadensi moral yang terjadi di negeri
ini.

2.2.2 Akibat-Akibat yang Ditimbulkan Oleh Kenakalan Remaja

1. Bagi Diri Remaja Itu Sendiri


Akibat dari kenakalan yang dilakukan oleh remaja akan berdampak
bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental, walaupun
perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua
hanya kenikmatan sesaat saja. Dampak bagi fisik yaitu seringnya
terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur.
8
Sedangkan dampak bagi mental yaitu kenakalan remaja tersebut akan
mengantarnya kepada mental-mental yang lembek, berfikir tidak stabil dan
kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi moral yang pada
akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus
berlangsung selama remaja tersebut tidak memiliki orang
yang membimbing dan mengarahkan.

2. Bagi Keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi
tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja.
Apabila remaja selaku anak dalam keluarga berkelakuan menyimpang dari
ajaran agama, akan berakibat terjadi ketidakharmonisan di dalam
kekuarga dan putusnya komunikasi antara orang tua dan anak. Tentunya
hal ini sangat tidak baik karena dapat mengakibatkan remaja sering keluar
malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-
temannya untuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras
atau mengkonsumsi narkoba. Pada akhirnya keluarga akan merasa malu
dan kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Padahal
kesemuanya itu dilakukan remaja hanya untuk melampiaskan rasa
kekecewaannya terhadap apa yang terjadi dalam keluarganya.

3. Bagi lingkungan masyarakat


Apabila remaja berbuat kesalahan dalam kehidupan
masyarakat, dampaknya akan buruk bagi dirinya dan keluarga. Masyarakat
akan menganggap bahwa remaja itu adalah tipe orang yang sering
membuat keonaran, mabuk-mabukan ataupun mengganggu
ketentraman masyarakat. Mereka dianggap anggota masyarakat yang
memiliki moral rusak, dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja
tersebut akan jelek. Untuk merubah semuanya menjadi normal kembali
membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.

9
2.3 Gejala atau Tanda-Tanda Seorang Remaja Mengalami Kenakalan Remaja

 Anak-anak tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut


menyendiri.
 Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau
sekolah.
 Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami masalah
yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya.
 Anak-anak yang suka berbohong.
 Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.
 Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas yang
berbeda dengan ketakutan anak-anak normal.
 Anak-anak yang suka menyakiti / mengganggu teman-temannya disekolah atau
dirumah.

2.4 Perilaku-Perilaku yang Merupakan Kenakalan Remaja

Berdasarkan pengertian kenakalan remaja diatas kami mengadakan


pengamatan tentang beberapa perilaku remaja yang termasuk kenalan remaja di
lingkungan sekitar, berikut beberapa contoh kenakalan remaja yang ada di
lingkungan sekitar kami :
1. Perbuatan awal pencurian meliputi perbuatan berkata bohong dan tidak jujur;
2. Perkelahian antar siswa termasuk juga tawuran antar pelajar;
3. Mengganggu teman;
4. Memusuhi orang tua dan saudara, meliputi perbuatan berkata kasar dan tidak
hormat pada orang tua dan saudara;
5. Merokok;
6. Menonton video atau media cetak yang tidak layak;
7. Corat-coret tembok sekolah;
8. Membolos;

1
9. Mengendarai kendaraan di bawah umur tanpa helm;
10. Selalu melanggar tata tertib.

Jadi, dapat disimpulkan tindakan kenakalan remaja sangat merugikan bagi


remaja dan masyarakat itu sendiri.

2.5 Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja

Masa remaja sebagai periode merupakan suatu periode yang sarat dengan
perubahan dan rentan munculnya masalah (kenakalan remaja). Untuk itu perlu
adanya perhatian khusus serta pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat
terhadap remaja merupakan faktor penting bagi keberhasilan remaja di kehidupan
selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa yang paling menentukan.
Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan
pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan
bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.
Berikut solusi dalam rangka penanggulangan kenakalan remaja :

2.5.1 Tindakan Preventif

Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat


dilakukan melalui cara berikut:
1. Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja
2. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para
remaja. Kesulitan-kesulitan mana saja yang biasanya menjadi sebab
timbulnya pelampiasan dalam bentuk kenakalan.

Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui:

1. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan

1
yang dihadapinya.
2. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan
keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran
agama, budi pekerti dan etiket.
3. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi
perkembangan pribadi yang wajar.
4. Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.
5. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan
merangsang hubungan sosial yang baik.
6. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan
mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan
pengarahan yang positif.
7. Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun
masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan remaja.

Sebagaimana disebut di atas, bahwa keluarga juga mempunyai andil


dalam membentuk pribadi seorang remaja. Jadi untuk memulai perbaikan,
maka harus mulai dari diri sendiri dan keluarga. Mulailah perbaikan dari sikap
yang paling sederhana, seperti selalu berkata jujur meski dalam gurauan,
membaca doa setiap melakukan hal-hal kecil, memberikan bimbingan agama
yang baik kepada anak dan masih banyak hal lagi yang bisa dilakukan oleh
keluarga. Memang tidak mudah melakukan dan membentuk keluarga yang
baik, tetapi semua itu bisa dilakukan dengan pembinaan yang perlahan dan
sabar.Dengan usaha pembinaan yang terarah, para remaja akan
mengembangkan diri dengan baik sehingga keseimbangan diri yang serasi
antara aspek rasio dan aspek emosi akan dicapai. Pikiran yang sehat akan
mengarahkan para remaja kepada perbuatan yang pantas, sopan dan
bertanggung jawab yang diperlukan dalam menyelesaikan kesulitan atau
persoalan masing-masing.

Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh

1
para pendidik terhadap kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan mental
di sekolah dilakukan oleh guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah
bersama dengan para pendidik lainnya. Usaha pendidik harus diarahkan
terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan
mengawasi setiap penyimpangan tingkah laku remaja di rumah dan di sekolah.

Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh


kuat terhadap perkembangan remaja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan
pihak sekolah untuk memulai perbaikan remaja, di antaranya melakukan
program “monitoring” pembinaan remaja melalui kegiatan-kegiatan
keagamaan, kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan
penyelenggaraan berbagai kegiatan positif bagi remaja.

Pemberian bimbingan terhadap remaja tersebut bertujuan menambah


pengertian remaja mengenai:

1. Pengenalan diri sendiri: menilai diri sendiri dan hubungan dengan orang lain.
2. Penyesuaian diri: mengenal dan menerima tuntutan dan menyesuaikan diri
dengan tuntutan tersebut.
3. Orientasi diri: mengarahkan pribadi remaja ke arah pembatasan antara diri
pribadi dan sikap sosial dengan penekanan pada penyadaran nilai-nilai
sosial, moral dan etik.

Bimbingan yang dilakukan terhadap remaja dilakukan dengan dua


pendekatan:

1. Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada


remaja itu sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan remaja
dan membantu mengatasinya.
2. Pendekatan melalui kelompok, di mana ia sudah merupakan anggota
kumpulan atau kelompok kecil tersebut:

1
2.5.2 Tindakan Represif

Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat


dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan
pelanggaran. Dengan adanya sanksi tegas pelaku kenakalan remaja tersebut,
diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut “jera” dan tidak berbuat hal yang
menyimpang lagi. Oleh karena itu, tindak lanjut harus ditegakkan melalui
pidana atau hukuman secara langsung bagi yang melakukan kriminalitas
tanpa pandang bulu.

Sebagai contoh, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang
berlaku dalam keluarga. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang
dibuat oleh orangtua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga.
Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran
yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban
anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan
umur.

Di lingkungan sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam


pelaksanan hukuman terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam
beberapa hal, guru juga berhak bertindak. Akan tetapi hukuman yang berat
seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang
kepala sekolah. Guru dan staf pembimbing bertugas menyampaikan data
mengenai pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun
akibatnya. Pada umumnya tindakan represif diberikan dalam bentuk
memberikan peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan orang
tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan tim guru atau
pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara waktu (skors) atau
seterusnya tergantung dari jenis pelanggaran tata tertib sekolah.

1
2.5.3 Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi

Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya


dilaksanakan dan dianggap perlu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu
dengan memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan
secara khusus yang sering ditangani oleh suatu lembaga khusus maupun
perorangan yang ahli dalam bidang ini.
Solusi internal bagi seorang remaja dalam mengendalikan kenakalan
remaja antara lain:
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah
atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan
sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa
remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah
sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point
pertama.
3. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif, seperti
berolahraga, melukis, mengikuti event perlombaan, dan penyaluran hobi.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua
memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus
bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika
ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan
harapan.

Jika berbagai solusi dan pembinaan di atas dilakukan, kemungkinan terjadinya


kenakalan remaja ini akan semakin berkurang dan teratasi.masalah kenakalan remaja
ini perlu ditekankan agar menjadi kepribadian remaja yang mantap, serasi dan dewasa.
Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat
jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota masyarakat,
bangsa dan tanah air.

1
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat


secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile
court) pada
1899 di Illinois, Amerika Serikat. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang
menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku
tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat
dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa
krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal
berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman tentang
keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta
pergaulan dengan teman sebaya, dan tempat pendidikan. Untuk
menanggulanginya Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur
orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga
mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya merupakan hal-hal yang
bisa dilakukan juga mampu mengatasi kenakalan remaja.
Adapun solusi dalam menghadapi kenakalan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
~ Tindakan preventif, yaitu tindakan untuk mengantisipasi terjadinya kenakalan remaja
~ Tindakan represif, yaitu memberikan sanksi tegas kepada pelaku kenakalan remaja
~ Tindakan kuratif dan rehabilitasi, yaitu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu
dengan memberikan pendidikan lagi.

1
3.2 Saran

a. Orangtua

Disarankan kepada orangtua untuk dapat menjaga hubungan yang hangatdalam


keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasihsayang
serta tidak bertengkar di depan anak. Serta memberi pengarahan tentang cara
bergaul. Orang tua harus bisa menjadi teman, agar anak dapat terbuka dan anak
dapat menjadikan orang tua sebagai seorang sahabat terpercaya.

b. Pihak Sekolah

Pihak sekolah disarankan dapat membantu siswa untuk mengenali potensi-


potensi yang dimiliki siswa. Sehingga dapat meningkatkan konsep diri siswa,
serta dapatmeminimalisir penggunaan kata-kata atau sikap yang dapat
menurunkan konsep diri siswa.

c. Pihak Pemerintah

Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan


remaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja.

d. Masyarakat Umum

Bagi masyarakat umum hendaknya ikut berpartisipasi guna pencegahannya.


Apabila melihat hal-hal yang tidak wajar yang dilakukan oleh para remaja segera
laporkan ke penegak hukum setempat agar diberi penyuluhan dan pengarahan
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan
dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai tuntutan dan norma yang
berlaku di dalam masyarakat.

1
DAFTAR PUSTAKA

 Santrock. J. W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja.(edisi keenam)


Jakarta: Erlangga.
 Desmita. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung. Remaja Rosdakarya.
 Kartini Kartono. (2005). PatologiSosial2;KenakalanRemaja. Jakarta: Rajawali
Pers.

Anda mungkin juga menyukai