Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MANDIRI PPG DALAM JABATAN KATEGORI 1 GELOMBANG 2

UNIVERSITAS HAMZANWADI
TAHUN 2022

NAMA : SANDY SUWARDI SUHERMAN


NO UKG 201900416174
BIDANG STUDI PPG : BIMBINGAN DAN KONSELING

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran

Lokasi SMKN 3 Bandung


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai PPL AKSI 1
Tujuan umum
Peserta didik mampu merencanakan studi lanjutan melalui
jalur beasiswa. (C6)

PPL AKSI 2
Tujuan umum
Peserta didik mampu membangun kebiasaaan belajar yang
baik untuk mengatasi perilaku prokrastinasi (C6)
Penulis Sandy Suwardi Suherman
Tanggal PPL AKSI 1: 13 Desember 2022
PPL AKSI 2: 12 Januari 2023
Situasi: PPL AKSI 1
Kondisi yang menjadi latar A. Latar belakang masalah
belakang masalah, mengapa 1. Berdasarkan hasil asesmen AKPD, sebanyak 58,3%
praktik ini penting untuk dari 36 siswa kelas 10 DKV 3 di SMKN 3 Bandung
dibagikan, apa yang menjadi merasa belum tahu cara memperoleh beasiswa,
peran dan tanggung jawab anda terutama beasiswa untuk pendidikan lanjutan.
dalam praktik ini. 2. Berdasarkan hasil wawancara dengan peseta didik
dan wali kelas diketahui bahwa:
a. Peserta didik memiliki keinginan untuk
melanjutka pensisikan ke perguruan tinggi,
namun banyak yang terkendala masalah biaya,
sehingga peserta didik ingin mendapatkan
beasiswa untuk kuliah.
b. Kondisi ekonomi orang tua peserta didik yang
termasuk dalam kategori kurang mampu, namun
yang memiliki keinginan yang tinggi untuk
melanjutkan kuliah sehingga mereka ingin
mendapatkan beasiswa agar tidak memberatkan
orang tua.
c. Peserta didik yang termasuk dalam kategori
ekonomi yang cukup baik juga mendapatkan
beasiswa karena mereka akan merasa bangga
ketika dapat kuliah dengan beasiswa.
d. Peserta didik belum memdapatkan informasi
tentang beasiswa untuk persiapan masuk
perguruan tinggi dari pihak sekolah.
3. Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut, diperlukan
sebuah layanan bimbingan klasikal yang dapat
memberikan informasi terkait beasiswa untuk
persiapan masuk perguruan tinggi. Layanan
bimbingan klasikal ini bertujuan untuk membantu
peserta didik dalam membuat sebuah perencanaan
karir masa depan.

B. Penting untuk dibagikan


Melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi
dengan mendapatkan beasiswa merupakan impian
dari hampi setiap peserta didik. Bagi peserta didik yang
memiiki kemampuan ekonomi lemah, mereka akan
sangat terbantu dalam hal pembiayaan ketika
menjalani masa studi di perguuan tinggi. Kemudian
bagi peserta didik yang memiliki tingkat ekonomi yang
tinggi, akan memjadi sebuah kebanggaan tersendiri
ketikamereka bida mendapatkan beasiswa untuk
melanjutkan pendidikan ke enjang perguruan tinggi.
Oleh karena itu, layanan bimbingan ini sangat penting
dalam membantu peserta didik agar dapat memahami
apa itu beasiswa, jenis-jenis beasiswa dan persyaratan
terkait beasiswa yang ingin mereka dapatkan.

C. Peran dan tanggung jawab


Guru BK perlu memberikan layanan bimbingan dan
konseling sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Dalam hal ini, layanan yang dibutuhkan oleh peserta
didik adalah layanan informasi tentang beasiswa untuk
persiapan masuk ke perguruan tinggi. Layanan
bimbingan yang dirancang harus dapat memenuhi
kebutuhan akan informasi beasiswa dan informasi
yang disampaikan juga harus menarik serta mudah
dipahami oleh peserta didik.

PPL AKSI 2
A. Latar belakang Masalah
1. Berdasarkan hasil asesmen AKPD, sebanyak 6 siswa
kelas 10 DKV 3 di SMKN 3 Bandung merasa sering
menunda-nunda pengerjaan tugas.
2. Berdasarkan hasil wawancara dengan peseta didik
dan wali kelas diketahui bahwa:
a. Peserta didik sering menunda-nunda pengerjaan
tugas karena berbagai alasan, seperti waktu
pengumpulan masih lama, tugas terlalu banyak
dan fokus terganggu oleh main game.
b. Wali kelas mengatakan bahwa memang benar
peserta didik tersebut sering menunda tugas,
karena ada beberapa tugas pada mata pelajaran
yang diampunya yang terlambat dikumpulkan.
c. Guru mata pelajaran yang mengajar di kelas
tersebut juga mengatakan hal yang sama, bahwa
ada beberapa tugas yang terlambat dikumpulkan,
bahkan ada yang masih beum dikumpulkan
sampai menjelang PAS.
3. Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut, diperlukan
sebuah layanan konseling kelompk yang dapat
membantu peserta didik mengatasi/menghindari
perilaku menunda-nunda pengerjaan tugas atau
prokrastinasi agar mereka mendapatkan hasil belajar
yang maksimal.

B. Penting untuk dibagikan


Hasil belajar peserta didik sangat bergantung pada
proses belajar yang dijalaninya. Salah satu proses
belajar yang sangat berpengaruh pada hasil belajar
peserta didik adalah pengerjaan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru. Jika tugas dikerjakan dan
dikumpulkan tepat waktu maka peserta didik akan
mendapatkan nilai yang optimal. Namun, jika tugas
sering ditunda-tunda pengerjaannya dan terlambat
dikumpulkan, maka nilai yang didapatkan juga akan
kurang. Permasalahan seperti ini bisa terjadi kepada
setiap peserta didik, beberapa diantaranya adalah
peserta didik yang menjadi konseli dalam konseling
kelompok ini.
Layanan konseling kelompok ini menggunakan teknik
self-management yang dapat membantu konseli untuk
memahami perilaku-perilaku yang menyebabkan
mereka menunda pengerjaan tugas atau prokrastinasi.
Dalam teknik ini konseli akan membuat kontrak yang
berisi rencana upaya untuk mengatasi/menghindari
perilaku prokrastinasi dan reward jika mereka berhasil
serta ada punishment jika mereka gagal menjalankan
kontrak tersebut. Reward dan punishment ini dibuat
oleh konseli sendiri sesuai dengan kemampuan dan
pertimbangan mereka sendiri. Kontrak ini akan sangat
memudahkan konselor untuk memantau perubahan
perilaku konseli dalam upaya penyelesaian
masalahnya.
C. Peran dan tanggung jawab
Guru BK perlu memberikan layanan bimbingan dan
konseling sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Dalam hal ini, layanan yang dibutuhkan oleh peserta
didik adalah layanan konseling kelompok yang dapat
membantu peserta didik untuk mengatasi perilaku
prokrastinasi yang sudh sering dilakukan oleh peserta
didik yang menyebabkan mereka terlambat
mengumpulkan tugas.
Tantangan : PPL AKSI 1
Apa saja yang menjadi A. Tantangan yang dihadapi yang dihadapi untuk
tantangan untuk mencapai mencapai tujuan tersebut adalah:
tujuan tersebut? Siapa saja yang 1. Pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang
terlibat, beasiswa yang bisa didapatkan untuk masuk ke
perguruan tinggi masih sangat kurang.
2. Pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang
perencanaan karir yang masih kurang.
3. Belum ada program dari sekolah terkait informasi
beasiswa kepada kelas 10, karena masih beranggapan
bahwa informasi beasiswa untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi hanya dibutuhkan oleh kelas 12 saja.
Padahal, informasi tentang beasiswa dan
persyaratannya akan lebih baik jika diberikan kepada
kelas 10, karena peserta didik dapat mempersiapkan
diri dengan cara belajar sungguh-sungguh untuk
meningkatkan prestasi dan kompetensinya agar
dapat memenuhi syarat beasiswa.
4. Tidak ada jam khusus untuk guru BK, seingga harus
meminjam jam pelajaran wali kelas.
5. Ada kegiatan yang mendadak dilaksanakan di
lapangan dekat ruang kelas 10 DKV 3, sehingga harus
pindah ke ruang pertemuan agar lebih kondusif.
6. Perpindahan ruangan ini sangat mengganggu karena
harus melakukan setting kamera dan audio di runagn
yang baru dan merusak konsentrasi pada
pelaksanaan aksi menjadi terlambat dimulai serta
waktu yang dihabiskan lebihpanjang dari yang telah
ditentukan.

B. Pihak yang terlibat dalam upaya mengatasi tantangan


tersebut adalah:
1. Peserta didik kelas 10 DKV 3
2. Kepala sekolah yang memberikan izin untuk
pelaksanaan layanan bimbingan klasikal di luar jam
pelajaran karena tidak ada jam khusus untuk guru
BK
3. Wakasek sarana yang memfasiltasi ruangan tempat
pelaksanaan layanan bimbingan klasikal dalam PPL
PPG daljab 2022
4. Wali kelas 10 DKV 3 yang memberikan izin untuk
menggunakan jam pelajarannya untuk digunakan
dalam pelaksanaan layanan bimbingan klasikal
dalam PPL PPG daljab 2022
5. Rekan sejawat yang membantu dalam proses
perekaman video dan sit in dosen dan guru pamong.

PPL AKSI 2
A. Tantangan yang dihadapi yang dihadapi untuk
mencapai tujuan tersebut adalah:
1. Menumbuhkan kesediaan konseli untuk
mengungkapkan permasalahan yang dihadapinya
secara terbuka, karena didalam proses konseling
sangat dibutuhkan keterbukaan diri dari konseli agar
konselor dapat membantu mengatasi permasalahan
tersebut.
2. Memandu konseli untuk menentuka reward dan
punishment yang dapat memotivasi mereka dalam
menjalankan kontrak yang mereka buat.

B. Pihak yang terlibat dalam upaya mengatasi tantangan


tersebut adalah:
1. Enam orang konseli dari kelas 10 DKV 3
2. Wali kelas 10 DKV 3 yang memberikan izin untuk
menggunakan jam pelajarannya untuk digunakan
dalam pelaksanaan layanan Konseling kelompok
dalam PPL PPG daljab 2022
3. Rekan sejawat yang membantu dalam proses
perekaman video dan sit in dosen dan guru pamong.
Aksi : PPL AKSI 1
Langkah-langkah apa yang A. Langkah-langkah dan strategi aksi
dilakukan untuk menghadapi Langkah-langkah yang dilakukan oleh guru BK untuk
tantangan tersebut/ strategi mengatasi tantangan yang dihadapi adalah dengan
apa yang digunakan/ bagaimana melakukan kajian literatur dari jurnal yang
prosesnya, siapa saja yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi,
terlibat / Apa saja sumber daya melakukan wawancara kepada peseta didik dan wali
atau materi yang diperlukan kelas terkait permasalaha yang dihadapi. Hal ini
untuk melaksanakan strategi ini dilakukan agar guru BK dapat memberikan layanan
bimbingan yang inovatif dan tepat sasaran sesuai
dengan kebutuhan peserta didik.
Layanan bimbingan yang diberikan kepada peserta didik
adalah layanan bimbingan klasikal terkait informasi
beasiswa untuk pesiapan masuk perguruan tinggi.
Strategi atau metode yang digunakan dalam layanan ini
adalah metode diskusi yang melibatkan seluruh peserta
didik. Kemudian eknik yang digunakan adalah
contextual teaching and learning karena guru BK dapat
membantu peserta didik untuk mengaitkan materi yang
didampaikan dan persyaratan untuk mendapatkan
beasiswa dengan kompetensi serta kesiapan diri
peserta didik untuk mengikut pendaftaran beasiswa
tersebut.

B. Proses pelaksanaan aksi


1. Merancang Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL)
yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan peserta
didik
2. Menyusun materi dan membuat media terkait
informasi beasiswa untuk persiapan masuk ke
perguruan tinggi.
3. Merancang langkah-langkah yang akan dilakukan
dalam layanan bimbingan klasikal.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah:
a. Tahap awal
1) Guru BK membuka dengan salam.
2) Guru BK menanyakan kabar dan memastikan
kehadiran peserta didik
3) Guru BK mengarahkan peserta didik untuk
berdoa
4) Guru BK memberikan pengantar singkat
tentang bimbingan klasikal
5) Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik
dan memberikan ice breaking.
6) Guru BK memberikan penjelasan singkat
tentang topik layanan bimbingan klasikal
7) Guru BK memberikan langkah-langkah
kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta
didik
8) Guru BK menyampaikan kesepakaan waktu
layanan
9) Guru BK memberikan motivasi kepada peserta
didik untuk aktif dalam kegiatan
b. Tahap inti
1) Guru BK mendorong peserta didik
mengemukakan pengetahuan awal tentang
beasiswa
2) Guru BK menayangkan power point tentang
pengertian dan jenis-jenis beasiswa
3) Guru BK membagi peserta didik menjadi 3
kelompok
4) Guru BK menugaskan setiap kelompok
mencari contoh beasiswa berdasarkan jenis-
jenis beasiswa.
5) Guru BK mengajak peserta didik untuk
mempresentasikan hasil tugas yang sudah
dikerjakan
6) Guru BK melanjutkan pembahasan tentang
beasisa dan menayangkan video tentang
contoh-contoh beasiswa.
7) Guru BK mengajak peserta didik untuk
mengaitkan antara tugas yang dikerjakan
dengan video yang ditayangkan.
8) Guru BK memaparkan beberapa alternatif
beasiswa dan persyaratannya.
c. Tahap penutup
1) Peserta didik merefleksikan kegiatan dengan
dengan mengungkapkan kemanfaatan dan
kebermaknaat kegiatan secara lisan.
2) Peserta didik mengisi LKPD yang sudah
dirancang oleh guru BK dalam bentuk google
form.
3) Guru BK memberi penguatan dan tindak
lanjut.
4) Guru BK menutuk kegiatan layanan dengan
mengajak peserta didik berdoa dan
mengakhiri dengan salam.

C. Pihak-pihak yang terlibat yang terlibat dalam


pelaksanaan aksi
1. Guru BK sebagai fasilitator dalam layanan bimbinga
klasikal ini.
2. Peserta didik sebagai penerima informasi yang
diberikan oleh guru BK
3. Rekan sejawat yang memberikan motivasi dalam
pelaksanaan layanan bimbingan klasikal ini serta
membatu membuat rekaman pelaksanaan aksi ini.

D. Sumber daya /materi yang diperlukan


1. Materi power point dan video terkait beasiswa
2. Laptop dan proyektor untuk presentasi
3. Laptop untuk sit ini dosen dan guru pamong
4. Kamera handphone untuk merekam proses layanan
bibingan klasikal ini.

PPL AKSI 2
A. Langkah-langkah dan strategi aksi
Langkah-langkah yang dilakukan oleh konselor untuk
mengatasi tantangan yang dihadapi adalah dengan
melakukan kajian literatur dari jurnal yang
berhubungan dengan masalah yang dihadapi,
melakukan wawancara kepada peseta didik dan wali
kelas terkait permasalaha yang dihadapi. Hal ini
dilakukan agar konselor dapat memberikan layanan
konseling yang inovatif dan tepat sasaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.
Layanan konseling yang diberikan adalah layanan
konseling kelompok. Pemilihan layanan ini didasarkan
pada kesanaan permasaahan yang dihadapi oleh konseli
dan masalah tersebut harus segera diselesaikan.
Layanan konseling kelompok ini menggunakan teknik
self-management yang dapat membantu konseli
mengatur perilakunya sendiri dengan cara membuat
kontrak pribadi untuk mengatasi perilaku prokrastinasi
mereka.

B. Proses pelaksanaan aksi


1. Merancang Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL)
yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan peserta
didik
2. Menyusun lembar self-management yang di
dalamnya memuat kontrak pribad yang dibuat
konseli
3. Membuat media video yang terkait dengan
prokrastinasi
4. Merancang langkah-langkah yang akan dilakukan
dalam layanan konseling kelompok.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah:
a. Tahap awal
1) Konselor membuka dengan salam dan
menanyakan kabar konseli
2) Konselor mengucapkan terima kasih atas
kesediaan konseli mengikuti kegiatas dan
meminta salah satu konselu untuk memimpin
doa
3) Konselor meminta konseli untuk saling
memperkenalkan diri untuk saling
mengakrabkan anggota kelompok
4) Konselor mengaitkan masalah yang dihadapi
konseli dengan konseling kelompok yang akan
dilaksanakan
5) Konselor menanyaka pemahaman konseli dan
menjelaskan tentang konseling kelompok
6) Konselor menjelaskan langkah-lngkah teknis
yang akan dilaksanakan dalam konseling
kelompok
7) Konselor menjelaskan tugas konselor dan
konseli dalam kegiatan konseling kelompk
8) Konselor menjelaskan tentang asas-asas dalam
konseling kelompok
9) Konselor bersama konseli mengucapkan ikrar
janji kerahasiaan konseling kelompok
10) Konselor memberikan ice breaking kepada
konseli
11) Konselor mereview kegiatan dan menanyakan
kesiapan konseli untuk melaksanakan kegiatan
konseling kelompok
12) Konselor memotivasi konseli agar aktif dalam
kegatan konseling kelompok
b. Tahap inti
1) Konselor memandu masing-masing konseli
untuk mengemukakan masalah prokrastinasi
yang sedang dihadapi.
2) Konselor meminta konseli untuk memilih
masalah siapa yang akan dibahas terlebih
dahulu
3) Konselor bersama konseli membahas masalah
prokrastinasi konseli yang sudah disepakati
4) Konselor meminta anggota kelompok yang lain
untuk memberikan pendapat atau masukan
untuk mengatasi permasalahan anggota
kelompk yang masalahnya sedang dibahas.
5) Konselor merangkum poin-poin yang
disampaikan konseli dan memberikan
penguatan terhadap alternatif solusi bagi
masalah konseli.
6) Konselor menayangkan video tentang
prokrastinasi
7) Konselor menanyakan keterkaitan video
dengan masalah yang dihadapi
8) Konselor memberikan lembar self-
management yang harus diisi oleh konseli
9) Konselor menjelaskan tentang lemba self-
management.
10) Konselor mendorong konseli membuat
kontrak dengan dirinya sendiri untu mengatasi
perilaku prokrastinasi.
c. Tahap penutup
1) Konselor merangkum proses konseling
kelompok yang telah dilaksankan.
2) Konselor mengungkapkan kegiatan lanjutan
yang akan dilaksanakan.
3) Konselor menyampaikan bahwa konseli harus
mengisi evaluasi hasil dari konseling kelompok
yang telah dilaksanakan
4) Konselor meminta salah satu konseli untuk
memimpn doa sebelum mengakhiri konseling
kelompk.
5) Konselor mengucapka terima kasih kepada
konseli dan menutup kegiatan dengan
engucapkan salam.

C. Pihak-pihak yang terlibat yang terlibat dalam


pelaksanaan aksi
1. Konselor sebagai fasilitator dalam layanan konseling
kelompok ini.
2. Konseli sebagai penerima bantuan yang diberikan
oleh konselor
3. Wali kelas yang akan membantu konselor dalam
memantau perkembangan konseli dalam
menjalankan kontrak yang telah dibuat.
4. Rekan sejawat yang membeikan motivasi dalam
pelaksanaan layanan konseling kelompok ini serta
membatu membuat rekaman pelaksanaan aksi ini.

D. Sumber daya /materi yang diperlukan


1. Video terkait prokrastinasi dan tips untuk
mengatasinya.
2. Laptop untuk menayangkan video
3. Laptop untuk sit ini dosen dan guru pamong
4. Kamera handphone untuk merekam proses layanan
konseling keompok ini.
Refleksi Hasil dan dampak PPL AKSI 1
Bagaimana dampak dari aksi A. Dampak dari aksi
dari Langkah-langkah yang 1. Langkah-langkah yang telah direncanakan dapat
dilakukan? Apakah hasilnya dilaksanakan sehingga tujuan layanan dapat tercapai.
efektif? Atau tidak efektif? 2. Peserta didik dapat berdiskusi dengan kelompoknya
Mengapa? Bagaimana respon dan pempresentasikan hasil kerja kelompok tersebut.
orang lain terkait dengan 3. Peserta didik dapat memahami informasi tentang
strategi yang dilakukan, Apa beasiswa untuk persiapan masuk perguruan tinggi
yang menjadi faktor yang disampaikan oleh guru BK
keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari strategi B. Efektif atau tidak
yang dilakukan? Apa Layanan bimbingan klasikal yang diberikan degan
pembelajaran dari keseluruhan menggunakan teknik contextual teacing and learning
proses tersebut dalam pemberian informasi terkait beasiswa untuk
persiapan masuk perguruan tinggi ini cukup efektif. Hal
ini terlihat dari antusiasme peseta didik dalam proses
layanan bimbingan dan mereka mampu mengaitkan
antara persyaratan beasiswa dengan kompetensi yang
telah mereka miliki, serta dapat mengisi LKPD yang
telah dirancang oleh guru BK.

C. Respon orang lain terkait dengan strategi yang


dilakukan
1. Peserta didik merasa senang mengikuti layanan
bimbingan klasikal yang sya berikan, kaena mereka
medapatkan informasi sesuai dengan kebutuhan
mereka.
2. Rekan sejawat memberikan respon yang cukup baik
karena layanan bimbingan klasikal yang saya
berikan terkait informasi beasiswa biasanya
diberikan kepada kelas 12 saja, namun saya
memberikannya kepada kelas 10, sehngga guru BK
dan wali kelas dapat mengarahkan peserta didik
untuk mempersiapkan diri agar dapat mengikuti
seleksi beasiswa.

D. Faktor keberhasilan dan ketidakberhasilan


1. Faktor keberhasilan
a. Rencana pelaksanaan layanan (RPL) dan materi
yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik
b. Materi yang cukup menarik dan inovatif
c. Berusaha untuk memberikan layanan sesuai
dengan rencana yang telah dibuat secara
maksimal.
d. Kerjasama dan keterlibatan aktif dari peserta
didik sehingga proses pemberian layanan
bimbingan klasikal ini dapat berjalan lancar
2. Faktor ketidakberhasilan
a. Kemampuan guru BK dalam menguasai sistuasi
yang dapat mengganggu konsetrasi masih
kurang.
b. Tidak adanya jam khusus BK untuk masuk kelas
membuat pengalaman memberikan layanan
bimbingan klasikal menjadi sangat kurang.

E. Pembelajaran dari keseluruhan proses


1. Pembelajaran yang dapat diambil dari aksi 1 ini
yaitu guru BK dapat mengetahui teknik yang
digunakan sudah tepat atau belum, efektif atau
tidak dan bisa digunaka lagi atau tidak.
2. Membuat peserta didik untuk konsentrasi dan
menjaga konentrasi tersebut dapat dlakukan
dengan memberikan ice beaking.
3. Pemberian ice breaking harus menarik dan di waktu
yang tepat, bahkan dalam satu kali layanan boleh
saja memberikan lebih dari satu kali.
4. Guru BK harus mampu merancang materi layanan
bimbingan dan konseling yang menarik, inovatif dan
mudah dipahami oleh peserta didik.

PPL AKSI 2
A. Dampak dari aksi
1. Langkah-langkah yang telah direncanakan dapat
dilaksanakan sehingga tujuan layanan dapat
tercapai.
2. Konseli dapat terbuka kepada konselor untuk
mengungkapkan permasalahan yang sedang
dihadapi.
3. Konseli dapat memantau dan mengamati perilaku-
perilakunya sendiri yang menyebabkan
prokrastinasi.
4. Konseli dapat membuat kontrak sebagai upaya
untuk mengatasi/menghindari perilaku
prokrastinasi.

B. Efektif atau tidak


Layanan konseling kelompok ini menggunakan teknik
self-management yang mengharuskan konseli
memahami perilaku penyebab mereka melakukan
prokrastinasi dan membuat kontrak untuk mengatasi
prokrastinasi tersebut. Teknik ini cukup efektif dalam
membantu konseli untuk memahami periaku penyebab
prokrastinasi sehingga mereka dapat membuat rencana
upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi perilaku
prokrastinasi. Namun untuk melihat keberhasilan
konseli dalam menjalankan kontrak yang mereka buat
memerlukan waktu dan bantuan dari wali kelas dan
guru mata pelajaran untuk melihat sejauh mana konseli
dapat menghindari perilaku prokrastinasi.

C. Respon orang lain terkait dengan strategi yang


dilakukan
1. Peserta didik merasa senang mengikuti layanan
konseling kelompok ini karena mereka dapat
memahami dan merencanakan upaya untuk
mengatasi perilaku prokrastinasi.
2. Wali kelas dan guru maata pelajaran dapat
memantau perkembangan hasil konseling dengan
melihat perkembangan konseli dalam menjalankan
kontrak yang telah mereka buat.

D. Faktor keberhasilan dan ketidakberhasilan


1. Faktor keberhasilan
a. Rencana pelaksanaan layanan (RPL) dan materi
yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik
b. Materi yang cukup menarik dan inovatif
c. Berusaha untuk memberikan layanan sesuai
dengan rencana yang telah dibuat secara
maksimal.
d. Keterbukaan dan keterlibatan aktif dari konseli
sehingga proses pemberian layanan konseling
kelompok ini dapat berjalan lancar
2. Faktor ketidakberhasilan
Kemampuan konselor dalam menguasai RPL masih
kurang, sehingga memerlukan catatan kecil yang
berisi tahapan-tahaan konseling.

E. Pembelajaran dari keseluruhan proses


1. Pembelajaran yang dapat diambil dari aksi 1 dan
aksi 2 ini yaitu guru BK dapat mengetahui teknik
yang digunakan sudah tepat atau belum, efektif
atau tidak dan bisa digunaka lagi atau tidak.
2. Membuat peserta didik untuk konsentrasi dan
menjaga konentrasi tersebut dapat dlakukan
dengan memberikan ice beaking.
3. Pemberian ice breaking harus menarik dan di waktu
yang tepat, bahkan dalam satu kali layanan boleh
saja memberikan lebih dari satu kali.
4. Guru BK harus mampu merancang materi layanan
bimbingan dan konseling yang menarik, inovatif dan
mudah dipahami oleh peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai