Garis kontur (Isohypse) adalah :Garis di peta yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai
ketinggian yang sama, di atas/di bawah suatu referensi ketinggian tertentu di muka (atas) bumi.
Pembuatan garis kontur dalam pemetaan Topografi/Situasi merupakan salah satu bagian penting
dalam menyatakan keadaan relief dari suatu bentuk permukaan tanah atau permukaan bumi.
DATUM
• Datum adalah Referensi ketinggian
yang diapakai sebagai dasar ketinggian titik-titik dimuka bumi
• Pada umumnya yang dipakai sebagai datum adalah permukaan air laut rata-rata.
• Di negara-negara yang tidak mempunyai laut sebagai batas,akan digunakan referensi ketinggian
dari tempat lain.Misalnya di Swiss datumnya dari Danau Jenewa
1
• Jangan dicampur aduk dengan pengertian jarak antara kontur yang berurutan di peta
• Yang harus diingat kontur
interval selalu konstan,sebaliknya jarak antara kontur-kontur tidak konstan tergantung terain
(medan) di lapangan.”dapat dibayangkan pada daerah terjal konturnya rapat, sedang pada
daerah datar konturnya jarang”
Skala Peta
• Interval Kontur (IC) sebanding dengan Skala Peta
2
Rumus Umum Interval Kontur (IC)
2000
3
4
• Pada pengukuran cara langsung garis kontur yang akan
digambarkan secara nyata diukur dilapangan melalui
titik- titik yang ketinggiannya sesuai dengan ketinggian
kontur yang dimaksud.
perencanaan jalan,
jalan kerata api,
saluran irigasi,
5
• Pengukuran cara jalur dilakukan untuk suatu daerah
yang relatif datar dan berhutan dengan luas daerah yang
relatif besar.
6
1. Tentukan dan pelajari batas-batas lokasi daerah yang akan di ukur (dipetakan).
2. Pilih suatu Gartis Basis dalam arah memanjang dari daerah pengukuran tersebut.
3. Tentukan Azimuth (Sudut Arah/Sudut Jurusan) Garis Basis tersebut.
4. Tentukan titik-titik dan pasanglah patok sepanjang Garis Basis dengan interval tertentu
5. Titik-titik tersebut akan digunakan untuk pembuatan garis-garis lurus paralel (sejajar) dalam arah
melintang atau tegak lurus dengan garis basis
6. Buatlah garis basis kedua dalam arah melintang atau tegak lurus garis basis pertama dan tentukan titik-
titik dengan interval jarak yang sama dengan garis basis pertama.
7. Melalui titik-titik tersebut akan dibuat garis-garisparalel dalam arah memanjang yang sejajar dengan garis
basis pertama, sehingga masing-masing garis akan berpotongan dengan garis-garis melintang yang
pertama yang merupakan titik-titik potong jaring kisi.
8. Dalam membuat sistem jaring kisi diperlukan teknik pelaksanaan pengukuran yang baik sehingga dapat
membentuk jaring kisi persegi panjang