Anda di halaman 1dari 16

PENYAJIAN DATA QC

(CONTROL CHART AND CONTROL LIMIT)


PENDAHULUAN
Penilaian Akurasi (bias/d%) serta Presisi (CV%) belum
cukup untuk menggambarkan kualitas hasil
pemeriksaan. Sangat penting untuk menilai distribusi
data kontrol. Dengan demikian kita dapat mendeteksi
antara lain :
-Data yang keluar batas kontrol (kesalahan acak)
-Pola kecenderungan (trend dan bias) (kesalahan
sistematik)
PENDAHULUAN
Pengenalan kartu kontrol yang pertama di laboratorium
klinik dilakukan oleh Levey Jennings pada tahun 1950,
dengan menggunakan prosedur pemantapan mutu yang
dikembangkan oleh Shewhart untuk industri ke dalam
laboratorium klinik. Secara umum sistem ini
menggunakan nilai rata-rata dan standar deviasi dari seri
pemeriksaan bahan kontrol yang diperoleh selama
periode tertentu. (Jun Munndy ,84)
KURVA LEVEY JENING’S

+3SD

+2SD

+1SD

X, Me. Mo 68,3 % 99,7 %

-1SD 95,5 %

-2SD

-3SD

frekuensi
Garis utama dari grafik ditempatkan pada nilai aksis
berhubungan dengan rata-rata dan 1 SD dan 2 SD dari rata-
rata. Kemungkinan diperoleh nilai kontrol yang berada pada 1
SD dari rata-rata adalah 68,3%. Kemungkinan hasil tes bahan
kontrol pada daerah 2 SD dari rata-rata adalah 95,5%. Hal
tersebut berarti menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan
bahan kontrol akan berada di daerah 1 SD dari rata-rata
adalah sebanyak 68,3 %, dan hasil pada daerah 2 SD dari rata-
rata adalah sebanyak 95,5%. Hal tersebut berarti pula bahwa
hanya sekitar 31,7% hasil pemeriksaan kontrol yang akan
diluar nilai 1 SD dari nilai rata-rata, serta hanya 4,5% hasil tes
akan di luar daerah 2 SD. (Jun Munndy ,84)
Dengan demikian grafik Levey Jennings menggunakan nilai 2
SD dari nilai rata-rata sebagai batas peringatan pemantapan
mutu, dimana 95,5% hasil pemeriksaan harus berada pada
daerah batas ini, dan hanya 4,5% yang diperkenankan di luar
daerah batas ini. Dengan kata lain nilai yang diperbolehkan
diluar 2 SD dari 20 tes hanya 1 nilai saja.
Jika terdapat nilai yang terletak di luar batas 3 SD dari nilai
rata-rata, maka pemeriksaan tersebut tidak terkontrol. Karena
nilai dikatakan terkontrol bila berada di dalam batas 3 SD.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menginterpretasikan grafik Levey Jennings adalah bila
salah satu hasil berada di luar batas kontrol 2 SD, bila
terdapat kecenderungan peningkatan atau penurunan,
bila terdapat beberapa hasil berada di satu sisi dari nilai
rata-rata, bila 2 atau lebih hasil dari 20 nilai di luar garis
2 SD, dan bila ada hasil di luar 3 SD.

Penafsiran yang lebih detail dikembangkan oleh


Wesdtgard yang dikenal dengan Wesgard Multirule
System.
BATAS KONTROL

Batas kontrol dapat menggunakan beberapa hal,


antara lain :
- Satuan parameter yang diukur (misalnya mg/dl
glukosa) dan menggunakan ±2 SD atau ± 3 SD
sebagai batas kontrol statistik
- Plotting persentase kesalahan dan menggunakan
A.L.E atau ± 2 CV sebagai batas kontrol
BATAS KONTROL

Penggunaan bahan kontrol dengan level yang


berbeda dapat disajikan dalam grafik yang sama jika
satuan batas kontrolnya sama
BATAS KONTROL

DATA QC UREUM
KESALAHAN

4.0
3.0
DEVIASI

2.0
(SD)

1.0
0.0
-1.0
-2.0
-3.0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
-4.0
TANGGAL PEMERIKSAAN

Level I Level II Level III


BATAS KONTROL

DATA QC UREUM
% KESALAHAN
(ALE/CV)

30.0
20.0
10.0
0.0
-10.0
-20.0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
-30.0
TANGGAL PEMERIKSAAN

Level I Level II Level III


Latihan membuat
Grafik Levey Jenning
1. Input data hasil pemeriksaan bahan
kontrol
Rata-rata =AVERAGE(C9:C21)
SD =STDEV(C9:C21)
Akurasi =(C23-C25)/C25
Presisi =(C24/C23)*100%
SD Harian =((C9-$C$25)/$C$24)
(nilai bahan kontrol pada hari tsb dikurangi nilai target dibagi
dengan nilai simpangan deviasi seluruh pemeriksaan)
Tanda “$” dipakai untuk memudahkan perhitungan dihari
berikutnya agar tidak ada perubahan nilai (sebagai
pengikat)
 Pilih menu “insert”
 Pilih menu “chart”
 Pilih menu “line”
 Pilih menu “line with marker”
Next step :
Last step

Anda mungkin juga menyukai