Anda di halaman 1dari 7

KENDALI MUTU

MEMAHAMI DATA QUALITY CONTROL (QC)

Oleh :
HERLITA APRIYANTI
NIM. P07134114235

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANJARMASIN


JURUSAN ANALIS KESEHATAN
PRODI DIPLOMA III
TAHUN 2016
MEMAHAMI DATA QUALITY CONTROL (QC)
1. Batas kontrol (Standar Deviasi,...
 Standar Deviasi (SD) adalah pengukuran variasi dalam satu set hasil. Hal ini
sangat berguna untuk laboratorium dalam menganalisis hasil QC.
Rumus untuk menghitung standar deviasi adalah:

Jumlah titik data independen (nilai-nilai) dalam kumpulan data yang diwakili oleh "n".
Menghitung mean dengan mengurangkan jumlah titik data independen untuk n - 1.
Membaginya dengan n -1 untuk mengurangi bias.
Menghitung batas yang diperbolehkan untuk kontrol
Nilai-nilai mean, serta nilai-nilai ±1, 2 dan 3 SD yang diperlukan untuk mengembangkan
grafik yang digunakan untuk merencanakan nilai kontrol sehari-hari.
 Untuk menghitung 2 SD, kalikan SD dengan 2 kemudian menambah dan
mengurangi setiap hasil dari mean.
 Untuk menghitung 3 SD, kalikan SD dengan 3, kemudian menambah dan
mengurangi setiap hasil dari mean.
Untuk setiap titik data yang diberikan, 68,3% dari nilai-nilai akan berada antara ±1 SD,
95,5% antara ±2 SD dan 99,7% antara ±3 SD dari mean.
Ketika hanya satu kontrol yang digunakan, kami mempertimbangkan pemeriksaan
menjadi "in control" jika nilai yang berjarak 2 SD dari mean.
 Koefisien variasi (CV)
Koefisien variasi (CV) adalah SD yang dinyatakan sebagai persentase dari mean.

CV ini digunakan untuk memantau presisi. Ketika sebuah laboratorium berubah dari satu
metode analisis ke metode analisis yang lain, CV adalah salah satu unsur yang dapat
digunakan untuk membandingkan ketepatan metode. Idealnya, nilai CV harus kurang dari
5%.
2. Grafik Kontrol
Setelah kisaran yang tepat dari nilai kontrol telah ditetapkan , Data hasil pemeriksaan
kontrol harian dimasukkan ke dalam Chart (misal Levey Jenning Chart),sebagai monitor
harian. kemudian dianalisis misalnya dengan aturan Westgard
Untuk membuat grafik Levey-Jennings untuk penggunaan sehari-hari di laboratorium,
langkah pertama adalah perhitungan mean dan SD dari satu set 20 nilai kontrol yang
dikumpulkan selama periode 20-30 hari. Ketika mengumpulkan data ini, pastikan untuk
menyertakan adanya varasi prosedur pada pengujian sehari-hari. Jika biasanya orang yang
melakukan pengujian berbeda saat melakukan analisis, semua dari mereka harus
mengumpulkan bagian dari data
grafik Levey-Jennings
Sebuah grafik Levey-Jennings dapat digambarkan, menunjukkan nilai rata-rata serta ±1,
2, dan 3 SD. mean ditunjukkan dengan menggambar garis horizontal di tengah grafik dan
SD ditandai pada interval yang tepat dan garis yang digambarkan secara horizontal pada
grafik, seperti yang ditunjukkan di bawah ini.

grafik Levey-Jennings ini dikembangkan menggunakan 20 pengukuran berulang dari


nilai kontrol. Untuk menggunakan grafik Levey-Jennings untuk memonitor dan merekam
nilai kontrol harian, label sumbu x dengan hari, pengujian, atau interval lain yang
digunakan untuk menjalankan QC. Label grafik dengan nama tes dan banyaknya jumlah
kontrol yang digunakan.
Plot nilai kontrol
Sampel QC diuji bersama dengan sampel pasien dapat digunakan untuk menentukan
apakah pengujian harian "in control". Sebuah sampel kontrol harus dijalankan dengan
setiap set sampel pasien.
jalankan kontrol dan plot di chart Levey-Jennings. Jika nilai dalam ±2 SD, pengujian
dapat diterima sebagai "in-control".

Nilai-nilai pada grafik adalah mereka dijalankan di hari 1, 2 dan 3 setelah grafik dibuat.
Dalam hal ini, nilai kedua adalah "out of control" karena berada di luar dari 2 SD.
Bila menggunakan hanya satu sampel QC, jika nilai luar 2 SD, pengujian tersebut
dianggap "out of control" dan pengujian harus ditolak.
Bila menggunakan hanya satu sampel QC, jika nilai luar 2 SD, pengujian tersebut
dianggap "out of control" dan pengujian harus ditolak.
Jumlah kontrol yang digunakan
Jika itu mungkin untuk hanya menggunakan satu kontrol, pilih salah satu dengan nilai
yang terletak dalam kisaran normal analit yang sedang diuji. Ketika mengevaluasi hasil,
terima semua pengujian di mana kontrol terletak dalam ±2 SD. Dengan sistem ini, nilai
yang benar akan ditolak 4,5% dari waktu pengujian.
Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan akurasi, sistem yang menggunakan dua atau
tiga kontrol untuk masing-masing pengujian dapat digunakan. Kemudian sejumlah aturan
dapat digunakan untuk menghindari penolakan pengujian yang mungkin terjadi. Aturan-
aturan ini diterapkan untuk QC laboratorium oleh seorang ahli kimia klinis bernama
James Westgard. Sistem multirule Westgard ini membutuhkan menjalankan dua kontrol
dari nilai target yang berbeda untuk setiap pemeriksaan, mengembangkan grafik Levey-
Jennings untuk masing-masing, dan menerapkan aturannya.
Penggunaan tiga kontrol dengan masing-masing pengujian memberikan jaminan lebih
tinggi dari akurasi uji coba. saat menggunakan tiga kontrol, pilih yang rendah, normal dan
kisaran nilai tinggi. Ada juga aturan Westgard untuk sistem dengan tiga kontrol.
3. Evaluasi harian, bulanan, tahunan
Pelaporan kegiatan pelayanan laboratorium terdiri dari :
1) Laporan kegiatan rutin harian
Laporan harian ini dilakukan setiap hari. Kegiatan pelaporan harian ini
dilakukan oleh kepala unit laboratorium ataupun petugas laboratorium baik
secara lisan maupun tulisan. Pelaporan harian ini seperti laporan mengenai
jumlah petugas laboratorium yang dinas dengan jumlah pasien yang ditangani
dan kendala yang dihadapi setiap harinya, pelaporan keluhan pasien atau pegawai
yang berhubungan dengan pengambilan sampel, hasil pemeriksaan lab, dan
pelaporan tentang kebutuhan sarana dan prasarana unit laboratorium baik
pengadaan bahan reagent ataupun peralatan. Pelaporan harian ini biasanya
disampaikan kepada unit atau kepala bidang terkait.
2) Laporan kegiatan rutin bulanan
Laporan bulanan dilakukan setiap bulan sebagai tindak lanjut dari
laporan kejadian setiap hari dalam kegiatan pelayanan laboratorium. Pelaporan
ini biasanya menyangkut kegiatan program kerja yang dilakukan unit
laboratorium dalam kurun waktu setahun. Pelaporan ini dapat berupa: laporan
rapat bulanan intern, laporan inventaris pemeliharaan barang instalasi
laboratorium, laporan penilaian karyawan, laporan indikator mutu, laporan
evaluasi program kerja instalasi laboratorium, laporan kebutuhan karyawan,
laporan kejadian K3RS, dll.
3) Laporan Tahunan
Laporan tahunan biasanya dilakukan setiap akhir tahun. Tujuan laporan
tahunan ini untuk mengevalusi seluruh laporan harian dan bulanan sehingga dapat
dilihat total kegiatan yang berlangsung dalam pelayanan laboratorium sehingga
dapat dilakukan tindak lanjut dari evaluasi laporan tahunan ini. Laporan tahunan
kegiatan pelayanan laboratorium dapat berupa rekapitulasitotal pasien yang
melakukan pemeriksaan hematologi, kimia klinik, urnalisa, feaces, bakteriologi,
elektrolit dll, rekapitulasi laporan total keluhan pasien, rekapitulasi indikator
mutu, dll.
4) Laporan khusus ( misalnya : KLB,HIV,NAPZA dll )
5) Laporan pemeriksaan
a) Tanggung jawab managemen untuk membuat format hasil :
Managemen laboratorium harus membuat format laporan hasil
pemeriksaan. Format laporan dan cara mengkomunikasikannya kepada
pemakai harus ditentukan dengan mendiskusikannya dengan pengguna jasa
laboratorium.
b) Penyerahan hasil tepat waktu
Managemen laboratorium ikut bertanggung jawab atas
diterimanya hasil pemeriksaan kepada orang yang sesuai dalam waktu yang
disepakati.
c) Komponen laporan hasil pemeriksaan
Hasil harus dapat dibaca tanpa kesalahan dalam tulisan, dan dilaporkan
kepada orang yang diberi wewenang untuk menerima dan menggunakan
informasi medis. Laporan setidaknya harus mencakup hal – hal berikut :
 Identifikasi dari pemeriksaan yang jelas dan tidak ragu – ragu, termasuk
prosedur pengukuran bila perlu
 Identifikasi laboratorium yang menerbitkan laporan
 Identifikasi khas dan bila mungkin lokasi pasien serta tujuan dari laporan
 Nama atau identitas khas lain dari pemohon dan alamat pemohon
 Tanggal dan waktu pengumpulan sampel primer, apabila tersedia dan
relevan dengan pelayanan pasien, serta waktu penerimaan oleh laboratorium
 Tanggal dan waktu penerbitan laporan. Jika tidak tercantum pada
laporan, tanggal dan waktu penerbitan laporan harus dapat diperoleh dengan
segera bila diperlukan
 Sumber dan sistem organ sampel primer. Misalnya : darah vena,pus
 Bila dapat digunakan, hasil pemeriksaan dilaporkan dalam unit Standar
Internasional atau telusur hingga unit Standar Internasional
 Interval acuan biologis, apabila dapat digunakan
 Interpretasi hasil, apabila sesuai
 Identifikasi dari petugas yang diberi wewenang mengeluarkan hasil
 Jika relevan, hasil asli dan hasil yang diperbaiki
 Apabila mungkin, tandatangan atau otorisasi dari petugas yang
memeriksa atau menerbitkan laporan
REFERENSI
Handbook of Laboratory Quality Management System. (WHO, 2011)
https://www.scribd.com/doc/240505047/Pedoman-Laboratorium-A

Anda mungkin juga menyukai