SK Outbreak Kejadian Luar Biasa
SK Outbreak Kejadian Luar Biasa
TENTANG
PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI PUSKESMAS CENRANA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MEMUTUSKAN :
KESATU : Pelaksanaan Kebijakan penanganan yang dimaksud dalam keputusan ini adalah
kebijakan penanganan KLB di lingkungan UPTD Puskesmas Cenrana;
KETIGA : Tim PPI Bertanggung jawab atas pelaksanaan sosialisasi kebijakan dan
melaporkan pelaksanaan kebijakan tersebut kepada Kepala UPTD Puskesmas
Cenrana;
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan akan ditinjau kembali
jika ada kesalahan dalam penetapannya.
Ditetapkan di : Cenrana
Pada tanggal : Januari 2023
1. Kejadian Luar Biasa (KLB) dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu.
2. Kriteria tentang KLB mengacu pada Buku Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Menular dan Keracunan Pangan Kementerian
kesehatan Republik Indonesia Edisi Revisi Tahun 2017, suatu kejadian dinyatakan luar biasa
jika ada unsur :
a) Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada atau tidak
dikenal
b) Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3 kurun waktu dalam jam, hari
atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya.
c) Peningkatan kejadian kesakitan 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis penyakitnya.
d) Jumlah penderita baru dalam periode waktu satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali
atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
e) Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 tahun menunjukkan kenaikan
2 kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan
pada tahun sebelumnya.
f) Angka kematian kasus suatu penyakit dalam 1 kurun waktu tertentu menunjukkan
kenaikan 50% atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit
periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama
g) Angka proporsi penyakit penderita baru pada satu periode menunjukkan kenaikan dua
kali atau lebih dibanding satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
3. Pencegahan dan pengendalian risiko penyebaran kejadian yang berpotensi menjadi KLB
dilakukan segera secara sinergi melalui kerjasama lintas unit/satuan kerja oleh Komite PPI.
a) Agar kejadian KLB dapat dikendalikan dan segera ditangani, UPTD Puskesmas
Cenrana perlu mempunyai sistem pengendalian dan penanganan KLB.
b) Untuk mendeteksi secara dini adanya KLB, dilakukan surveilans infeksi di rumah
sakit. Selain untuk deteksi dini, surveilans secara aktif juga bertujuan untuk mencegah
supaya KLB tidak terulang lagi.
c) Data yang didapat dari surveilans diolah oleh Komite PPI, disertai analisis,
rekomendasi dan tindak lanjut, dan digunakan sebagai bahan laporan kepada Kepala
Puskesmas, dan bahan komunikasi dengan bagian yang terkait.
d) Kejadian Luar Biasa ditetapkan berdasarkan pertimbangan Komite PPI pada hasil
evaluasi epidemiologik kecenderungan peningkatan angka infeksi secara signifikan
selama 3 bulan berturut-turut.
e) Penanganan KLB harus dilakukan dengan segera dan secara terpadu oleh seluruh
unsur yang terkait, dikoordinasikan oleh Komite PPI. Selama terjadi KLB, Petugas
Ruangan/Unit terkait, Penanggung Jawab Unit layanan, harus berkoordinasi secara
intensif dengan Tim PPI untuk menangani KLB tersebut.
f) Setelah menerima laporan dugaan adanya KLB, Komite PPI bersama Tim TGC
melakukan investigasi bersama di tempat terjadinya KLB, meliputi :
H A R U N, SKM
Nip. 19680407 198803 1 0