Anda di halaman 1dari 89

Subscribe to DeepL Pro to translate larger documents.

Visit www.DeepL.com/pro for more information.

Bab 4
Saldo Material

4.1 Konsentrasi sel menggunakan membran


1. Merakit
(i) Lembar alur

(ii) Batas sistem


Batas sistem ditunjukkan pada lembar alir.
(iii) Persamaan reaksi
Tidak ada reaksi yang
terjadi.

2. Analisis
(i) Asumsi
– keadaan stabil
– tidak ada kebocoran
– hanya air yang melintasi membran
(ii) Data tambahan
Tidak diperlukan data tambahan.
(iii) Dasar
1 menit, atau 350 kg kaldu fermentasi
(iv) Senyawa yang terlibat dalam
reaksi Tidak ada senyawa yang terlibat
dalam reaksi.
(v) Persamaan keseimbangan massa
Karena tidak ada reaksi, maka persamaan neraca massa yang sesuai adalah Persamaan (4.3):
massa masuk = massa keluar

40
3. Menghitung

41
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

(i) Tabel perhitungan


Tabel perhitungan di bawah ini menunjukkan semua jumlah yang diberikan dalam kg. Massa total
konsentrat sel dilambangkan dengan C; massa total buffer yang keluar dilambangkan dengan B. Kolom
untuk air mengacu pada air yang berasal dari kaldu fermentasi saja: air dalam larutan buffer yang masuk
tetap berada dalam larutan buffer yang keluar.
Aliran Dalam Keluar.
Air Bakteri Penyan Total Air Bakteri Penyan Total
gga gga
Fermentasi 346.5 3.5 0 350 - - - -
kaldu
Penyangga 0 0 80 80 - - - -
solusi dalam
Sel - - - - ? 0.06C 0 C
berkonsentrasi
Penyangga - - - - ? 0 80 B
solusi keluar
Total 346.5 3.5 80 430 ? 0.06C 80 C+B
(ii) Perhitungan keseimbangan massa
Keseimbangan bakteri
3,5 kg bakteri masuk = 0,06C kg bakteri keluar
C = 58,3 kg
Neraca massa total
430 kg massa total masuk = (C + B) kg massa total
keluar Menggunakan hasil untuk C:
B = 371,7 kg
Keseimbangan air
346,5 kg air masuk = air keluar
Air keluar = 346,5 kg
Perhitungan ini memungkinkan penyelesaian tabel neraca massa dengan semua kuantitas dalam kg.
Aliran Dalam Keluar.
Air Bakteri Penyan Total Air Bakteri Penyan Total
gga gga
Fermentasi 346.5 3.5 0 350 - - - -
kaldu
Penyangga 0 0 80 80 - - - -
solusi dalam
Sel - - - - 54.8 3.50 0 58.3
berkonsentrasi
Penyangga - - - - 291.7 0 80 371.7
solusi keluar
Total 346.5 3.5 80 430 346.5 3.50 80 430
42
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

(iii) Periksa hasilnya


Semua kolom dan baris dari tabel yang telah diisi dijumlahkan dengan benar.

4. Menyelesaikan

(a)
Setelah pembulatan ke tiga angka penting, laju aliran total larutan penyangga yang keluar dari anulus
adalah 372 kg menit−1 .
Jawaban: 372 kg per menit−1

(b)
Dari tabel neraca massa yang telah diisi, laju aliran total konsentrat sel dari tabung membran adalah
58,3 kg min−1 .
Jawaban: 58,3 kg per menit−1

4.2 Reaktor membran


1. Merakit
(i) Lembar alur

(ii) Batas sistem


Batas sistem ditunjukkan pada lembar alir.
(iii) Persamaan reaksi
C6 H12O6 → 2 C2 H6O + 2 CO2

2. Analisis
(i) Asumsi
– keadaan stabil
– tidak ada kebocoran
– sel ragi tidak tumbuh atau terlepas dari membran
– tidak ada penguapan

42
Bab 4 - Neraca Material

– semua CO2 yang dihasilkan daun di luar gas


– tidak ada reaksi samping
(ii) Data tambahan
Bobot molekul dihitung dari Tabel C.1 (Lampiran C):
– Glukosa = 180,2
– Etanol = 46,1
– CO2 = 44.0
(iii) Dasar
1 jam, atau 40 kg larutan pakan
(iv) Senyawa yang terlibat dalam reaksi
Glukosa, etanol dan karbon dioksida terlibat dalam reaksi tersebut.
(v) Persamaan keseimbangan massa
Untuk glukosa, etanol, dan karbon dioksida, persamaan neraca massa yang sesuai adalah
Persamaan (4.2): massa masuk + massa yang dihasilkan = massa keluar + massa yang
dikonsumsi
Untuk air, pelarut, dan massa total, persamaan neraca massa yang sesuai adalah
Persamaan (4.3): massa masuk = massa keluar

3. Menghitung
(i) Tabel perhitungan
Tabel perhitungan di bawah ini menunjukkan semua jumlah yang diberikan dalam kg. Massa total residu berair
dilambangkan
R; total massa produk yang keluar dilambangkan P; total massa karbon dioksida yang keluar dilambangkan G.
Aliran Dalam Keluar.
Glukosa Etanol CO2 Pelarut H O2 Total Glukosa Etanol CO2 Pelarut H O2 Total
Pakan 4 0 0 0 36 40 - - - - - -
Pelarut 0 0 0 40 0 40 - - - - - -
Berair - - - - - - 0.002R 0.005R 0 0 ? R
residu
Produk - - - - - - 0 ? 0 ? 0 P
Off-gas - - - - - - 0 0 G 0 0 G
Total 4 0 0 40 36 80 0.002R ? G ? ? R+P
+G
(ii) Perhitungan keseimbangan massa
Keseimbangan pelarut
Pelarut adalah komponen pengikat.
40 kg pelarut masuk = pelarut
keluar Pelarut keluar = 40 kg
Keseimbangan air

43
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi
Air adalah komponen pengikat.

44
Bab 4 - Neraca Material

36 kg air masuk = air keluar


Air keluar = 36 kg
Karena air muncul di sisi luar meja hanya dalam aliran residu berair: 0,002R +
0,005R + 36 = R
R = 36,25 kg
Oleh karena itu, massa residu glukosa dalam aliran residu berair = 0,002R = 0,073 kg, dan massa etanol
dalam aliran residu berair = 0,005R = 0,181 kg.
Keseimbangan glukosa
4 kg glukosa masuk + 0 kg glukosa yang dihasilkan = 0,073 kg glukosa keluar +
glukosa yang dikonsumsi Glukosa yang dikonsumsi = 3,927 kg
Mengonversi glukosa yang dikonsumsi menjadi satuan molar:
1 kgmol
3,927 kg glukosa = 3,927 kg . = 0,0218 kgmol
180,2 kg
Dari stoikiometri reaksi, konversi jumlah glukosa ini menghasilkan 2 × 0,0218 = 0,0436 kgmol etanol dan
2 × 0,0218 = 0,0436 kgmol CO2 . Mengkonversi jumlah molar ini menjadi massa:
46,1 kg
0,0436 kgmol etanol = 0,0436 kgmol. = 2,010 kg
1 kgmol

44,0 kg
0,0436 kgmol CO2 = 0,0436 kgmol. = 1,92 kg
1 kgmol
CO2 balance
0 kg CO2 masuk + 1,92 kg CO2 yang dihasilkan = CO2 keluar + 0 kg CO2 yang
dikonsumsi CO2 keluar = 1,92 kg = G
Keseimbangan etanol
0 kg etanol masuk + 2,010 kg etanol yang dihasilkan = etanol keluar + 0 kg etanol
yang dikonsumsi Etanol keluar = 2,010 kg
Etanol meninggalkan sistem hanya dalam aliran produk dan residu berair. Oleh karena itu:
Etanol yang keluar dalam aliran produk = (2,010 - 0,181) kg = 1,829 kg
Karena aliran produk hanya terdiri dari etanol dan pelarut:
P = (1,829 + 40) kg = 41,83 kg
Perhitungan ini memungkinkan penyelesaian tabel neraca massa dengan semua kuantitas dalam kg.

45
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

Aliran Dalam Keluar.


Glukosa Etanol CO2 Pelarut H O2 Total Glukosa Etanol CO2 Pelarut H O2 Total
Pakan 4 0 0 0 36 40 - - - - - -
Pelarut 0 0 0 40 0 40 - - - - - -
Berair - - - - - - 0.073 0.181 0 0 36 36.25
residu
Produk - - - - - - 0 1.829 0 40 0 41.83
Off-gas - - - - - - 0 0 1.92 0 0 1.92
Total 4 0 0 40 36 80 0.073 2.010 1.92 40 36 80.00
(iii) Periksa hasilnya
Semua kolom dan baris dari tabel yang telah diisi dijumlahkan dengan benar.

4. Menyelesaikan

(a)
1,829 kg etanol terkandung dalam 41,83 kg aliran produk. Oleh karena itu, konsentrasi etanol adalah 1,829/41,83 ×
100% = 4,4%.
Jawaban 4.4%

(b)
Dari tabel neraca massa yang telah diisi, laju aliran massa CO2 adalah 1,92 kg/jam−1 .
Jawaban: 1,92 kg h−1

46
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

4.3 Penyulingan etanol


1. Merakit
(i) Lembar alur

(ii) Batas sistem


Batas sistem ditunjukkan pada lembar alir.
(iii) Persamaan reaksi
Tidak ada reaksi yang
terjadi.

2. Analisis
(i) Asumsi
– keadaan stabil
– tidak ada kebocoran
(ii) Data tambahan
Tidak diperlukan data tambahan.
(iii) Dasar
1 jam, atau 50.000 kg pakan
(iv) Senyawa yang terlibat dalam
reaksi Tidak ada senyawa yang terlibat
dalam reaksi.
(v) Persamaan keseimbangan massa
Karena tidak ada reaksi, persamaan neraca massa yang sesuai adalah
Persamaan (4.3): massa masuk = massa keluar

3. Menghitung
46
Bab 4 - Neraca Material

(i) Tabel perhitungan

47
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

Tabel perhitungan menunjukkan semua jumlah yang diberikan dalam kg.


Aliran Dalam Keluar.
Etanol Air Total Etanol Air Total
Pakan 5000 45,000 50,000 - - -
Distilat - - - 2250 2750 5000
Bagian - - - ? ? ?
bawah
Total 5000 45,000 50,000 ? ? ?
(ii) Perhitungan keseimbangan massa
Neraca massa total
50.000 kg total massa masuk = total
massa keluar Total massa keluar =
50.000 kg
Oleh karena itu, dari kolom Total di sisi Out pada tabel: Bagian
bawah = (50.000 - 5000) kg = 45.000 kg
Keseimbangan etanol
5000 kg etanol masuk = etanol
keluar Etanol keluar = 5000 kg
Dari kolom Etanol pada sisi Keluar tabel:
Etanol yang keluar di bagian bawah = (5000 - 2250) kg = 2750 kg
Keseimbangan air
45.000 kg air masuk = air
keluar Air keluar = 45.000 kg
Dari kolom Air pada sisi Keluar tabel:
Air yang keluar di dasar = (45.000 - 2750) kg = 42.250 kg
Perhitungan ini memungkinkan penyelesaian tabel neraca massa dengan semua kuantitas dalam kg.
Aliran Dalam Keluar.
Etanol Air Total Etanol Air Total
Pakan 5000 45,000 50,000 - - -
Distilat - - - 2250 2750 5000
Bagian - - - 2750 42,250 45,000
bawah

Total 5000 45,000 50,000 5000 45,000 50,000


(iii) Periksa hasilnya
Semua kolom dan baris dari tabel yang telah diisi dijumlahkan dengan benar.

4. Menyelesaikan

48
Bab 4 - Neraca Material

(a)
Bagian bawahnya mengandung 2750 kg etanol dan 42.250 kg air dengan total 45.000 kg. Oleh karena itu,
komposisinya adalah 2750/45.000 × 100% = 6,1% etanol, dan 42.250/45.000 × 100% = 93,9% air.
Jawaban: 6,1% etanol, 93,9% air

(b)
Langsung dari tabel, tingkat kehilangan alkohol di bagian bawah adalah 2.750 kg h−1 .
Jawaban: 2750 kg h−1

4.4 Pembuatan coulis raspberry


1. Merakit
(i) Lembar alur
Dari Tabel A.3 (Lampiran A), 1 ton = 103 kg.
Air yang
mengua
p Batas sistem

Raspberry 5%
biji
20% bubur kertas
75% air

Tong Coulis
500 kg
35% air
Gula

Biji yang
disaring
(ii) Batas sistem
Batas sistem ditunjukkan pada lembar alir.
(iii) Persamaan reaksi
Tidak ada reaksi yang
terjadi.

2. Analisis
(i) Asumsi
– tidak ada kebocoran
– semua biji dibuang dalam proses penyaringan
(ii) Data tambahan
Tidak diperlukan data tambahan.
(iii) Dasar
1 hari, atau 500 kg coulis

49
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

(iv) Senyawa yang terlibat dalam


reaksi Tidak ada senyawa yang terlibat
dalam reaksi.
(v) Persamaan keseimbangan massa
Karena tidak ada reaksi, persamaan neraca massa yang sesuai adalah
Persamaan (4.3): massa masuk = massa keluar

3. Menghitung
(i) Tabel perhitungan
Tabel perhitungan di bawah ini menunjukkan semua jumlah yang diberikan dalam kg. Massa total
raspberry yang masuk dilambangkan R; massa total air yang diuapkan keluar dilambangkan W; massa total
biji yang disaring keluar dilambangkan S. Karena rasio massa raspberry:gula yang masuk adalah 3,5:1,
maka massa gula yang ditambahkan adalah (R kg) / 3,5 = 0,286R kg.
Aliran Dalam Keluar.
Benih Pulp Air Gula Total Benih Pulp Air Gula Total
Raspberry 0.05R 0.20R 0.75R 0 R - - - - -
Gula 0 0 0 0.286R 0.286R - - - - -
Tegang - - - - - S 0 0 0 S
benih
Menguap - - - - - 0 0 W 0 W
air
Coulis - - - - - 0 ? 175 ? 500
Total 0.05R 0.20R 0.75R 0.286R 1.286R S ? 175 + ? 500 + S
W +W
(ii) Perhitungan keseimbangan massa 3
Keseimbangan benih 2
Biji adalah komponen pengikat. 5
0,05R kg benih masuk = S kg benih
keluar 0,05R = S =
Neraca massa total
1,286R kg massa total masuk = (500 + S + W ) kg massa total 0
keluar Dengan menggunakan hasil dari (1), neraca massa total ,
menjadi: 4

1,286R kg massa total masuk = (500 + 0,05R + W) kg massa 8


total keluar 6
W = 1.236R - 500 R
Keseimbangan air
0,75R kg air masuk = (W + 175) kg air keluar R
Menggunakan hasil dari (2):
0,75R kg air masuk = (1,236R - 500 + 175) kg air keluar =

50
Bab 4 - Neraca Material

668,7 kg

(1)

(2)

(3)

51
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

Menggabungkan hasil dari (3) dan (2) menghasilkan:


W = 326,5 kg
Menggabungkan hasil dari (3) dan (1) menghasilkan:
S = 33,4 kg
Keseimbangan bubur kertas
Pulp adalah komponen pengikat.
0,20R kg pulp masuk = Pulp
keluar Menggunakan hasil dari (3):
Pulp keluar = 133,7 kg
Keseimbangan gula
Gula adalah komponen pengikat.
0,286R kg gula masuk = Gula
keluar Menggunakan hasil dari (3):
Gula keluar = 191,2 kg
Perhitungan ini memungkinkan penyelesaian tabel neraca massa dengan semua kuantitas dalam kg.
Aliran Dalam Keluar.
Benih Pulp Air Gula Total Benih Pulp Air Gula Total
Raspberry 33.4 133.7 501.5 0 668.7 - - - - -
Gula 0 0 0 191.2 191.2 - - - - -
Tegang - - - - - 33.4 0 0 0 33.4
benih
Menguap - - - - - 0 0 326.5 0 326.5
air
Coulis - - - - - 0 133.7 175 191.2 500
Total 33.4 133.7 501.5 191.2 859.9 33.4 133.7 501.5 191.2 859.9
(iii) Periksa hasilnya
Semua kolom dan baris dari tabel yang telah diisi dijumlahkan dengan benar.

4. Menyelesaikan

(a)
Massa raspberry yang diproses setiap hari adalah 668,7 kg. Oleh karena itu, per minggu, 7 × 668,7 kg = 4681 kg =
Diperlukan 4,7 ton raspberry.
Jawaban: 4,7 ton

(b)
Massa gula yang dibutuhkan per minggu adalah 7 × 191,2 kg = 1338,4 kg = 1,3 ton.
Jawaban: 1,3 ton

50
Bab 4 - Neraca Material

(c)
Ada 191,2 kg gula dalam 500 kg coulis. Oleh karena itu, kandungan gulanya adalah (191,2 kg) / (500 kg)
× 100% = 38,2%.
Jawaban: 38%

4.5 Campuran garam polietilen glikol


1. Merakit
(i) Lembar alur
Stok PEG
50% PEG
50% air
Batas sistem

Sisa 1
100 kg
20% PEG
80% air

Tangki Campu
pencampur ran
450 kg
Sisa 2 19,7% PEG
150 kg 17,7% garam
20% PEG 62,6% air
25% garam
55% air

Stok Air
garam ekstr
40% a
garam
(ii) Batas sistem 60% air

Batas sistem ditunjukkan pada lembar alir.


(iii) Persamaan reaksi
Tidak ada reaksi yang
terjadi.

2. Analisis
(i) Asumsi -
tidak ada
kebocoran
(ii) Data tambahan
Tidak diperlukan data tambahan.
(iii) Dasar
450 kg campuran garam PEG
(iv) Senyawa yang terlibat dalam
reaksi Tidak ada senyawa yang terlibat
dalam reaksi.
(v) Persamaan keseimbangan massa
51
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

Karena tidak ada reaksi, maka persamaan neraca massa yang sesuai adalah Persamaan (4.3):

52
Bab 4 - Neraca Material

massa masuk = massa keluar

3. Menghitung
(i) Tabel perhitungan
Tabel perhitungan di bawah ini menunjukkan semua jumlah yang diberikan dalam kg. Massa total stok
PEG dalam dilambangkan dengan P; massa total stok garam dalam dilambangkan dengan S; massa total
air ekstra dalam dilambangkan dengan W.
Aliran Dalam Keluar.
PEG Garam Air Total PEG Garam Air Total
Sisa 1 20 0 80 100 - - - -
Sisa 2 30 37.5 82.5 150 - - - -
Stok PEG 0.5P 0 0.5P P - - - -
Stok garam 0 0.4S 0.6S S - - - -
Air ekstra 0 0 W W - - - -
Campuran - - - - 88.65 79.65 281.7 450
Total 50 + 37.5 + 162.5 + 250 + 88.65 79.65 281.7 450
0.5P 0.4S 0.5P + P+S
0.6S + +W
W
(ii) Perhitungan keseimbangan massa
Neraca massa total
(250 + P + S + W) kg massa total masuk = 450 kg massa total keluar
W = 200 - P - S (1)
Keseimbangan PEG
(50 + 0,5P) kg PEG masuk = 88,65 kg PEG keluar
P = 77.3 (2)
Keseimbangan garam
(37,5 + 0,4S) kg garam masuk = 79,65 kg garam keluar
S = 105.4 (3)
Menerapkan (2) dan (3) ke (1):
W = 200 - 77.3 -105.4 = 17.3
Perhitungan ini memungkinkan penyelesaian tabel neraca massa dengan semua
kuantitas dalam kg.

53
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

Aliran Dalam Keluar.


PEG Garam Air Total PEG Garam Air Total
Sisa 1 20 0 80 100 - - - -
Sisa 2 30 37.5 82.5 150 - - - -
Stok PEG 38.65 0 38.65 77.3 - - - -
Stok garam 0 42.16 63.24 105.4 - - - -
Air ekstra 0 0 17.3 17.3 - - - -
Campuran - - - - 88.65 79.65 281.7 450
Total 88.65 79.66 281.69 450 88.65 79.65 281.7 450
(iii) Periksa hasilnya
Semua kolom dan baris dari tabel yang telah diisi dijumlahkan dengan benar hingga kesalahan pembulatan.

4. Menyelesaikan
Dari tabel neraca massa yang telah diisi, dibutuhkan 77,3 kg stok PEG, 105,4 kg stok garam, dan 17,3 kg
air ekstra.
Jawaban: 77 kg stok PEG, 105 kg stok garam, 17 kg air tambahan

4.6 Kristalisasi tetrasiklin


1. Merakit
(i) Lembar alur
Batas sistem

Solusi
100 kg
7,7% tetrasiklin

Tempat tidur
terfluidisasi Larutan sisa 2,8%
pengkristal tetrasiklin

Kristal biji

Kristal
produk

(ii) Batas sistem


Batas sistem ditunjukkan pada lembar alir.
(iii) Persamaan reaksi
Tidak ada reaksi yang
terjadi.

2. Analisis

54
Bab 4 - Neraca Material

(i) Asumsi
– tidak ada kebocoran
– pelarutnya adalah air
– kristal benih dan produk tidak mengandung pelarut atau pengotor lainnya
(ii) Data tambahan
Tidak diperlukan data tambahan.
(iii) Dasar
100 kg larutan jenuh
(iv) Senyawa yang terlibat dalam
reaksi Tidak ada senyawa yang terlibat
dalam reaksi.
(v) Persamaan keseimbangan massa
Karena tidak ada reaksi, persamaan neraca massa yang sesuai adalah
Persamaan (4.3): massa masuk = massa keluar

3. Menghitung
(i) Tabel perhitungan
Tabel perhitungan di bawah ini menunjukkan semua jumlah yang diberikan dalam kg. Massa total kristal
produk yang keluar dilambangkan C; massa total larutan residu yang keluar dilambangkan R. Kristal benih
ditambahkan untuk memberikan konsentrasi 40 ppm; dari Bagian 2.4.5, ini berarti 40 kg kristal per 106 kg
campuran kristal-larutan. Karena konsentrasi kristal benih dalam campuran sangat rendah, kita dapat
mengatakan bahwa kristal benih ditambahkan ke dalam 100 kg campuran, sehingga (100/106 ) × 40 kg =
0,004 kg kristal benih yang digunakan.
Aliran Dalam Keluar.
Tetrasiklin Air Total Tetrasiklin Air Total
Solusi 7.7 92.3 100 - - -
Benih 0.004 0 0.004 - - -
kristal
Produk - - - C 0 C
kristal
Sisa - - - 0.028R 0.972R R
solusi
Total 7.704 92.3 100.004 C + 0,028R 0.972R C+R
(ii) Perhitungan keseimbangan massa 100,
004
Keseimbangan tetrasiklin =
7,70
7,704 kg tetrasiklin masuk = (C + 0,028R) kg tetrasiklin 4-
keluar 0,02
8R +
C = 7,704 - 0,028R
R
Neraca massa total
100,004 kg massa total masuk = (C + R) kg massa total
keluar Menerapkan hasil dari (1):
55
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

(1)

56
Bab 4 - Neraca Material

R = 94.959 (2)
Dengan menggunakan hasil ini dalam (1), maka diperoleh:
C = 5.045
Perhitungan ini memungkinkan penyelesaian tabel neraca massa dengan semua kuantitas dalam kg.
Aliran Dalam Keluar.
Tetrasiklin Air Total Tetrasiklin Air Total
Solusi 7.7 92.3 100 - - -
Benih 0.004 0 0.004 - - -
kristal
Produk - - - 5.045 0 5.045
kristal
Sisa - - - 2.659 92.30 94.959
solusi
Total 7.704 92.3 100.004 7.704 92.30 100.004
(iii) Periksa hasilnya
Semua kolom dan baris dari tabel yang telah diisi dijumlahkan dengan benar.

4. Menyelesaikan

(a)
Dari tabel neraca massa yang telah diisi, massa larutan residu adalah 94,959 kg.
Jawaban: 95 kg

(b)
Dari tabel neraca massa yang telah diisi, massa kristal produk adalah 5,045 kg. (Kita dapat mengurangi
massa kristal benih yang ditambahkan untuk menghasilkan massa kristal yang diproduksi oleh alat
kristalisasi = (5,045 - 0,004) kg
= 5,041 kg).
Jawaban: 5,0 kg

4.7 Perhitungan laju aliran


1. Merakit
(i) Lembar alur
Batas sistem

Solusi awal
5% NaCl
Pipa Larutan hilir 9,5%
NaCl
Solusi pelacak
30% NaCl
s-1
80 ml

(ii) Batas sistem


Batas sistem ditunjukkan pada lembar alir.
(iii) Persamaan reaksi

55
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

Tidak ada reaksi yang terjadi.

2. Analisis
(i) Asumsi
– keadaan stabil
– tidak ada kebocoran
– larutan tercampur dengan baik di dalam pipa
– suhu adalah 25 ° C
(ii) Data tambahan
Kepadatan 30% NaCl dalam air diambil sekitar 1,2 g ml–1 , berdasarkan nilai 1,19443 g ml–1 untuk larutan
NaCl 26% pada suhu 25°C (Tabel 2-90, Buku Pegangan Insinyur Kimia Perry, edisi ke-8, McGraw-Hill).
(iii) Dasa
r 1 detik
(iv) Senyawa yang terlibat dalam
reaksi Tidak ada senyawa yang terlibat
dalam reaksi.
(v) Persamaan keseimbangan massa
Karena tidak ada reaksi, persamaan neraca massa yang sesuai adalah
Persamaan (4.3): massa masuk = massa keluar

3. Menghitung
(i) Tabel perhitungan
Laju aliran larutan pelacak NaCl 30% diberikan sebagai laju volumetrik. Untuk penyeimbangan massa,
kita p e r l u mengonversikannya menjadi laju aliran massa. Dari definisi densitas (Bagian 2.4.1), massa =
densitas × volume; oleh karena itu, laju aliran massa larutan pelacak = 1,2 g ml–1 × 80 ml s–1 = 96,0 g s–1 .
Tabel perhitungan di bawah ini menunjukkan semua besaran yang diberikan dalam g. Massa total
larutan awal dilambangkan dengan M; massa total larutan hilir dilambangkan dengan D.
Aliran Dalam Keluar.
NaCl Air Total NaCl Air Total
Awal 0.05M 0.95M M - - -
solusi
Pelacak 28.8 67.2 96.0 - - -
solusi
Hilir - - - 0.095D 0.905D D
solusi
Total 28.8 + 67.2 + 96.0 + M 0.095D 0.905D D
0.05M 0.95M
(ii) Perhitungan keseimbangan massa
Neraca massa total
(96,0 + M) g massa total masuk = D g massa total keluar

56
Bab 4 - Neraca Material

D = 96,0 + M (1)
Keseimbangan NaCl
(28,8 + 0,05M) g NaCl masuk = 0,095D g NaCl keluar
Menerapkan hasil dari (1):
28,8 + 0,05 M = 0,095 (96,0 + M)
19.68 = 0.045M
M = 437.3 (2)
Menerapkan hasil ini dalam (1):
D = 533.3
Perhitungan ini memungkinkan penyelesaian tabel neraca massa dengan semua kuantitas dalam g.
Aliran Dalam Keluar.
NaCl Air Total NaCl Air Total
Awal 21.9 415.4 437.3 - - -
solusi
Pelacak 28.8 67.2 96.0 - - -
solusi
Hilir - - - 50.7 482.6 533.3
solusi
Total 50.7 482.6 533.3 50.7 482.6 533.3
(iii) Periksa hasilnya
Semua kolom dan baris dari tabel yang telah diisi dijumlahkan dengan benar.

4. Menyelesaikan
Dari tabel neraca massa yang telah diisi, laju aliran massa larutan NaCl 5% awal adalah 437,3 g s–1 . Hal
ini dapat dikonversi menjadi laju aliran volumetrik menggunakan massa jenis 5% NaCl dalam air = 1,0325
g ml–1 (Tabel 2-90, Buku Pegangan Insinyur Kimia Perry):
437,3 g s-1
Laju aliran volumetrik = ml-1
= 423,5 ml s-1
1,0325 g
Jawaban: 437 g s–1 atau 424 ml s–1

57
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

4.8 Distilasi azeotropik


1. Merakit
(i) Lembar alur

(ii) Batas sistem


Batas sistem ditunjukkan pada lembar alir.
(iii) Persamaan reaksi
Tidak ada reaksi yang
terjadi.

2. Analisis
(i) Asumsi
– keadaan stabil
– tidak ada kebocoran
(ii) Data
tambahan 1000
cm3 = 1 l
1000 g = 1 kg
(iii) Dasar
250 l produk etanol
(iv) Senyawa yang terlibat dalam
reaksi Tidak ada senyawa yang terlibat
dalam reaksi.
(v) Persamaan keseimbangan massa
Karena tidak ada reaksi, persamaan neraca massa yang sesuai adalah
Persamaan (4.3): massa masuk = massa keluar
58
Bab 4 - Neraca Material

3. Menghitung

59
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

(i) Tabel perhitungan


Karena semua kuantitas dalam perhitungan neraca massa harus berupa massa (bukan volume), maka 250 1
etanol absolut harus terlebih dahulu dikonversi menjadi massa. Dari definisi massa jenis (Bagian 2.4.1),
massa sama dengan volume dikalikan dengan massa jenis:
1000 cm3 1 kg
250 l etanol absolut = 250 l × 0,785 g cm-3 . . = 196,25 kg
1l 1000 g

Tabel perhitungan menunjukkan semua jumlah yang diberikan dalam kg. Massa total umpan masuk
dilambangkan F; massa total umpan benzena dilambangkan B; massa total overhead keluar dilambangkan
V.
Aliran Dalam Keluar.
Etanol Air Benzena Total Etanol Air Benzena Total
Pakan 0.95F 0.05F 0 F - - - -
Pakan 0 0 B B - - - -
benzena
Overhead - - - - 196.25 0 0 196.25
Produk - - - - 0.185V 0.074V 0.741V V
Total 0.95F 0.05F B F+B 196.25 0.074V 0.741V 196.25
+ +V
0.185V
(ii) Perhitungan keseimbangan massa
Keseimbangan etanol
0,95F kg etanol masuk = (196,25 + 0,185V) kg etanol keluar
F = (206,58 + 0,195V) kg
Keseimbangan benzena
B kg benzena masuk = 0,741V kg benzena keluar
B = 0,741V
Neraca massa total
(F + B) kg massa total masuk = (196,25 + V ) kg massa
total keluar Menggantikan F dan B dari timbangan etanol dan
benzena:
(206,58 + 0,195V + 0,741V) kg = (196,25 + V) kg
10,33 =
0,064V V =
161,4 kg
Dengan menggunakan hasil ini, maka akan diperoleh keseimbangan etanol dan benzena:
F = 238,1 kg
B = 119,6 kg
Perhitungan ini memungkinkan penyelesaian tabel neraca massa dengan semua kuantitas dalam kg.

60
Bab 4 - Neraca Material

Aliran Dalam Keluar.


Etanol Air Benzena Total Etanol Air Benzena Total
Pakan 226.2 11.9 0 238.1 - - - -
Benzena 0 0 119.6 119.6 - - - -
pakan
Produk - - - - 196.25 0 0 196.25
Overhead - - - - 29.9 11.9 119.6 161.4
Total 226.2 11.9 119.6 357.7 226.2 11.9 119.6 357.7
(iii) Periksa hasilnya
Semua kolom dan baris dari tabel yang telah diisi dijumlahkan dengan benar hingga kesalahan pembulatan.

4. Menyelesaikan
Dari tabel neraca massa yang telah diisi, massa benzena yang dibutuhkan adalah 119,6 kg. Menggunakan
definisi massa jenis (Bagian 2.4.1):
119,6 kg 1000 g 1l
Volume benzena = . . = 137 l
0,872 g cm-3 1 kg 1000 cm3
Jawaban: 137 liter

4.9 Mikropartikel untuk pelepasan obat


1. Merakit
(i) Lembar alur
Larutan antibodi
Batas sistem

Campuran
polimer
1 kg
1% PEG
99% PLGA

Tang Campuran
ki 0,2% antibodi
18% (PASAK + PLGA)
Solusi PEG 9% air
4 kg 72,8% diklorometana
15% PEG
85% diklorometana

Diklorometana murni
(ii) Batas sistem
Batas sistem ditunjukkan pada lembar alir.
(iii) Persamaan reaksi
Tidak ada reaksi yang
terjadi.

61
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

2. Analisis
(i) Asumsi
– tidak ada kebocoran
– air hanya ada dalam larutan antibodi dan campuran akhir
(ii) Data tambahan
Tidak diperlukan data tambahan.
(iii) Dasar
1 kg campuran polimer dan 4 kg larutan PEG/diklorometana
(iv) Senyawa yang terlibat dalam
reaksi Tidak ada senyawa yang terlibat
dalam reaksi.
(v) Persamaan keseimbangan massa
Karena tidak ada reaksi, persamaan neraca massa yang sesuai adalah
Persamaan (4.3): massa masuk = massa keluar

3. Menghitung
(i) Tabel perhitungan
Tabel perhitungan di bawah ini menunjukkan semua jumlah yang diberikan dalam kg. Diklorometana
disingkat DCM. Massa total larutan antibodi yang masuk dilambangkan A; massa total diklorometana
murni yang masuk dilambangkan D; massa total campuran yang keluar dilambangkan M. Di dalam M,
misalkan MPEG adalah massa PEG di dalam aliran campuran.
Aliran Dalam Keluar.
PEG PLGA Antibodi DCM H O2 Total PEG PLGA Antibodi DCM H O2 Total
Polimer 0.01 0.99 0 0 0 1 - - - - - -
perpaduan
PEG 0.6 0 0 3.4 0 4 - - - - - -
solusi
Antibodi 0 0 ? 0 ? A - - - - - -
solusi
Murni 0 0 0 D 0 D - - - - - -
DCM
MPEG
Campuran - - - - - - 0.18M 0.002M 0.728M 0.09M M
-
MPEG

MPEG
Total 0.61 0.99 ? 3.4 + ? 5+A 0.18M 0.002M 0.728M 0.09M M
D +D -
MPEG

(ii) Perhitungan keseimbangan


massa
Neraca massa total
kg massa total
(5 + A + D) kg massa total keluar
(1)
dalam = M A = M - 5 - D
62
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

Keseimbangan PEG
0,61 kg PEG masuk = M PEG kg PEG keluar
M PEG = 0,61 (2)
Keseimbangan PLGA
0,99 kg PLGA masuk = (0,18M - M PEG) kg PLGA keluar
Menggunakan hasil dari (2):
0.99 = 0.18M - 0.61
M = 8.89 (3)
Saldo DCM
(3.4 + D) kg DCM masuk = 0,728M kg DCM
keluar Dengan menggunakan hasil dari (3):
3.4 + D = 6.47
D = 3.07 (4)
Menerapkan (3) dan (4) dalam (1):
A = 8.89 - 5 - 3.07 = 0.82 (5)
Keseimbangan antibodi
Antibodi masuk = 0,002M kg antibodi
keluar Dari (3):
Antibodi dalam = 0,018 kg
Perhitungan ini memungkinkan penyelesaian tabel neraca massa dengan semua
kuantitas dalam kg.
Aliran Dalam Keluar.
PEG PLGA Antibodi DCM H O2 Total PEG PLGA Antibodi DCM H O2 Total
Polimer 0.01 0.99 0 0 0 1 - - - - - -
perpaduan
PEG 0.6 0 0 3.4 0 4 - - - - - -
solusi
Antibodi 0 0 0.018 0 0.802 0.82 - - - - - -
solusi
Murni 0 0 0 3.07 0 3.07 - - - - - -
DCM
Campuran - - - - - - 0.61 0.99 0.018 6.47 0.800 8.89
Total 0.61 0.99 0.018 6.47 0.802 8.89 0.61 0.99 0.018 6.47 0.800 8.89
(iii) Periksa hasilnya
Semua kolom dan baris dari tabel yang telah diisi dijumlahkan dengan benar hingga kesalahan pembulatan.

4. Menyelesaikan

62
Bab 4 - Neraca Material

(a)
Dari tabel neraca massa yang telah diisi, diperlukan 3,07 kg DCM murni.
Jawaban: 3,1 kg

(b)
Dari tabel neraca massa, 0,018 kg antibodi diperlukan dalam 0,82 kg larutan antibodi. Oleh karena itu, komposisi
larutan antibodi adalah (0,018/0,82) × 100% = 2,2%.
Jawaban: 0,018 kg sebagai larutan 2,2% dalam air

(c)
Dari tabel neraca massa, massa campuran yang dihasilkan adalah 8,89 kg.
Jawaban: 8,9 kg

(d)
Dari tabel neraca massa, 0,61 kg PEG terdapat dalam 8,89 kg campuran. Oleh karena itu, komposisi PEG adalah
(0,61/8,89) × 100% = 6,9%.
Jawaban 6.9%

4.10 Penghapusan glukosa dari telur kering


1. Merakit
(i) Lembar alur

(ii) Batas sistem


Batas sistem ditunjukkan pada lembar alir.
(iii) Persamaan reaksi

C6 H12O6 + O2 + H2O → C6 H12O7 + H2O2

63
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

2. Analisis
(i) Asumsi
– keadaan stabil
– tidak ada kebocoran
– udara dan off-gas kering
– gas berada pada tekanan rendah sehingga vol% = mol% (Bagian 2.4.5)
– H O22 tetap berada dalam fase cair
(ii) Data tambahan
Bobot molekul dihitung dari Tabel C.1 (Lampiran C):
– Glukosa = 180,2
– O2 = 32.0
– N2 = 28.0
– H2 O = 18.0
– Asam glukonat = 196,2
– H O22 = 34.0
Komposisi udara (Bagian 2.4.5): 21% O2 , 79% N2 berdasarkan volume
(iii) Dasar
1 jam, atau 3000 kg bubur telur
(iv) Senyawa yang terlibat dalam reaksi
Glukosa, O2 , air, asam glukonat, dan H O22 terlibat dalam reaksi tersebut.
(v) Persamaan keseimbangan massa
Untuk glukosa, O2 , air, asam glukonat dan H O22 , persamaan neraca massa yang sesuai adalah
Persamaan (4.2): massa masuk + massa yang dihasilkan = massa keluar + massa yang
dikonsumsi
Untuk padatan telur, N2 dan massa total, persamaan neraca massa yang sesuai adalah
Persamaan (4.3): massa masuk = massa keluar

3. Menghitung
(i) Tabel perhitungan
Massa N2 yang menyertai 18 kg O2 di udara dapat dihitung dari komposisi udara yang diketahui. Mengonversi 18
kg O2 ke satuan molar:

18 kg O = 18 kg O . 1 kgmol = 0,563 kgmol O


2 2 2
32,0 kg
Oleh karena itu, 79/21 × 0,563 kgmol = 2,118 kgmol N2 masuk ke dalam aliran udara. Mengonversi ini ke satuan
massa:

2,118 kgmol N = 2,118 kgmol N . 28,0 kg = 59,30 kg N


2 2 2
1 kgmol
Tabel perhitungan di bawah ini menunjukkan semua kuantitas yang diketahui dalam kg. Massa total off-
gas dilambangkan dengan G; massa total produk dilambangkan dengan P. Sisi dalam tabel neraca massa
64
Bab 4 - Neraca Material

sudah lengkap.

65
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

Aliran Dalam
Glukosa Air Padat O2 N2 Asam H O22 Total
an glukonat
telur
Telur 60 600 2340 0 0 0 0 3000
bubur
Udara 0 0 0 18 59.30 0 0 77.3
Off-gas - - - - - - - -
Produk - - - - - - - -
Total 60 600 2340 18 59.30 0 0 3077.3

Aliran Keluar.
Glukosa Air Padat O2 N2 Asam H O22 Total
an glukonat
telur
Bubu - - - - - - - -
r telur
Udara - - - - - - - -
Off-gas 0 0 0 ? ? 0 0 G
Produk 0.002P ? ? 0 0 ? ? P

Total 0.002P ? ? ? ? ? ? G+P


(ii) Perhitungan keseimbangan massa
Keseimbangan padatan telur
Padatan telur adalah komponen pengikat.
2340 kg padatan telur masuk = padatan
telur keluar Padatan telur keluar = 2340
kg
N2 balance
N2 adalah komponen pengikat.
59,30 kg N2 masuk = N2 keluar

N2 keluar = 59,30 kg
Keseimbangan glukosa
60 kg glukosa masuk + 0 kg glukosa yang dihasilkan = 0,002P kg glukosa keluar + glukosa
yang dikonsumsi Glukosa yang dikonsumsi = (60 - 0,002P) kg
Mengonversi glukosa yang dikonsumsi menjadi satuan molar:
1
Glukosa yang dikonsumsi = (60 - 0,002P) kg. = (0,333 -1,11 × 10-5 P) kgmol
kgmol
180,2 kg

66
Bab 4 - Neraca Material

(60 - 0,002P) 180.2


= kgmol
Dari stoikiometri reaksi, konversi jumlah glukosa ini membutuhkan jumlah kgmol O yang sama2 .
Konversi jumlah molar ini menjadi massa:

67
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

32,0 kg
(0,333 -1,11×10-5 P) kgmol O 2 = (0,333 -1,11 × 10-5 P) kgmol.
1 kgmol
= (10,656 - 3,552 ×10-4 P) kg O 2

O2 keseimbangan
18 kg O 2masuk + 0 kg
2 O yang dihasilkan
2 = O keluar + (10,656 - 3,552 ×10-4
2 P) kg O

yang
2 dikonsumsi O keluar = (18 - (10,656 - 3,552 ×10-4 P)) kg
-4
O2 keluar = (7,344 + 3,552 ×10 P ) kg
Menambahkan massa O2 ini ke massa N2 dalam off-gas:
G = 59,30 + (7,344 + 3,552 ×10-4 P) kg

G = (66,64 + 3,552 ×10-4 P) kg


Neraca massa total
3077,3 kg massa total masuk = (G + P) kg massa total
keluar Mengganti ekspresi untuk G ke dalam neraca massa total:
3077,3 kg = (66,64 + 3,552 ×10-4 P + P) kg
3010,7 kg = 1,0004P kg
P = 3009,6 kg
Oleh karena itu, dari ekspresi di atas untuk G dan O2 keluar:
G = (66,64 + 3,552 ×10-4 × 3009,6) kg
= 67,71 kg
dan
O 2keluar = (7,344 + 3,552 ×10-4 × 3009,6) kg
= 8,41 kg
Massa glukosa yang keluar adalah 0,002 × 3009,6 = 6,02 kg. Mol glukosa yang dikonsumsi
adalah: Glukosa yang dikonsumsi = (0,333 -1,11 × 10-5 × 3009,6) kgmol = 0,300
kgmol
Oleh karena itu, dari stoikiometri dan bobot molekul:
18,0 kg
Air yang dikonsumsi = 0,300 kgmol. = 5,40 kg
1 kgmol

196,2 kg
Asam glukonat yang dihasilkan = 0,300 kgmol. = 58,86 kg
1 kgmol

34 kg
dihasilkan = 0,300
H2O2 yang = 10,20 kg
1 kgmol
kgmol.

Keseimbangan air
600 kg air masuk + 0 kg air yang dihasilkan = air keluar + 5,40 kg air yang
dikonsumsi Air keluar = 594,6 kg
66
Bab 4 - Neraca Material

Keseimbangan asam glukonat


0 kg asam glukonat dalam + 58,86 kg asam glukonat yang dihasilkan =
asam glukonat keluar + 0 kg asam glukonat yang dikonsumsi
Asam glukonat keluar = 58,86 kg
H O22 balance
0 kg H2O2 masuk + 10,20 kg H2O2 yang dihasilkan = H2O2 keluar + 0 kg H2O2 yang
dikonsumsi H2O2 keluar = 10,20 kg
Perhitungan ini memungkinkan penyelesaian sisi luar tabel neraca massa dengan semua kuantitas dalam kg.
Aliran Keluar.
Glukosa Air Padat O2 N2 Asam H O22 Total
an glukonat
telur
Telur - - - - - - - -
bubur
Udara - - - - - - - -
Off-gas 0 0 0 8.41 59.30 0 0 67.71
Produk 6.02 594.6 2340 0 0 58.86 10.20 3009.6
Total 6.02 594.6 2340 8.41 59.30 58.86 10.20 3077.3
(iii) Periksa hasilnya
Semua kolom dan baris dari tabel yang telah diisi dijumlahkan dengan benar hingga kesalahan pembulatan.

4. Menyelesaikan

(a)
Untuk menentukan substrat mana yang membatasi, jumlah mol yang tersedia dari setiap substrat yang
terlibat dalam reaksi harus ditentukan. Dari sisi Dalam tabel neraca massa:
1 kgmol
Mol glukosa = 60 kg. = 0,333 kgmol
180,2 kg

1 kgmol
Mol air = 600 kg. = 33,3 kgmol
18,0 kg

1 kgmol
Mol O2 = 18 kg. = 0,563 kgmol
32,0 kg
Untuk reaksi, substrat ini diperlukan dalam rasio stoikiometri molar 1:1:1. Karena glukosa tersedia dalam
jumlah molar terkecil, tingkat reaksi dibatasi oleh ketersediaan glukosa.
Jawaban: Glukosa

(b)
Dari (a), air dan O2 tersedia dalam jumlah berlebih. Karena hanya 0,333 kgmol masing-masing yang akan
digunakan jika reaksi berlangsung hingga selesai dengan konsumsi semua glukosa, dari Persamaan (2.37):

67
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

(33,3 - 0,333) kgmol


% kelebihan air ×100% = 9900%
= 0,333 kgmol

(0,563 - 0,333) kgmol


% kelebihan ×100% = 69
0,333 kgmol
O2 =

Jawaban: 9900% kelebihan air; 69% kelebihan O2

(c)
Dari tabel neraca massa yang telah diisi, off-gas reaktor mengandung 8,41 kg O2 dan 59,30 kg N2 . Karena
komposisi gas biasanya dinyatakan dalam molar atau volumetrik (Bagian 2.4.5), maka massa-massa
tersebut harus dikonversi menjadi mol:

8,41 kg O = 8,41 kg O . 1 kgmol = 0,263 kgmol O


2 2 2
32,0 kg
Jumlah kgmol N2 ditentukan dalam Bagian 3(i) dari perhitungan awal menjadi 2,118. Karena N2 adalah
komponen pengikat, maka jumlah total mol off-gas adalah (0,263 + 2,118) = 2,381 kgmol. Oleh karena
itu, komposisi off-gas adalah (0,263/2,381) × 100% = 11% O2 dan (2,118/2,381) × 100% = 89% N2 .
Jawaban. 11% O2 , 89% N2

(d)
Dari tabel neraca massa yang telah diisi, aliran produk memiliki massa total 3009,6 kg dan berisi
6,02 kg glukosa, 594,6 kg air, 2.340 kg padatan telur, 58,86 kg asam glukonat, dan 10,20 kg H O22 . Oleh
karena itu, komposisinya adalah:
6.02
× 100% = 0,20% w/w glukosa
3009.6
594,6
× 100% = 19,8% w/w air
3009.6
2340
× 100% = 77,8% w/w padatan telur
3009.6
58,86
× 100% = 2,0% b/b asam glukonat
3009.6
10.20
× 100% = 0,34% w/w H2O2
3009.6
Jawaban. 0,20% w/w glukosa, 20% w/w air, 78% w/w padatan telur, 2,0% w/w asam glukonat, 0,34%
w/w H O22

68
Bab 4 - Neraca Material

4.11 Kultur akar tanaman


1. Merakit
(i) Lembar alur

(ii) Batas sistem


Batas sistem ditunjukkan pada lembar alir.
(iii) Persamaan reaksi
Dari Tabel C.2 (Lampiran C), rumus molekul untuk glukosa adalah C H O6126 . Persamaan reaksi
didasarkan pada persamaan stoikiometri umum untuk pertumbuhan aerobik, Persamaan (4.4):

C6 H12O6 + a O2 + b NH3 → c CHα Oβ Nδ + d CO2 + e H2O

2. Analisis
(i) Asumsi
– keadaan stabil
– tidak ada kebocoran
– udara dan off-gas kering
– semua CO2 yang dihasilkan daun di luar gas
– gas berada pada tekanan rendah sehingga vol% = mol% (Bagian 2.4.5)

69
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

(ii) Data
tambahan 1 l =
1000 cm3
Bobot molekul dihitung dari Tabel C.1 (Lampiran C):
– Glukosa = 180,2
– O2 = 32.0
– N2 = 28.0
– NH3 = 17.0
– CO2 = 44.0
– H2 O = 18.0
Komposisi udara (Bagian 2.4.5): 21% O2 , 79% N2 berdasarkan
volume Konstanta gas ideal (Lampiran B): R = 82,057 cm3 atm
K−1 gmol−1
(iii) Dasar
10 hari, atau 1425 g media nutrisi
(iv) Senyawa yang terlibat dalam reaksi
Glukosa, O2 , NH3 , biomassa, CO2 dan H2 O terlibat dalam reaksi tersebut.
(v) Persamaan keseimbangan massa
Untuk glukosa, O2 , NH3 , biomassa, CO2 dan H2 O, persamaan neraca massa yang sesuai adalah
Persamaan (4.2): massa masuk + massa yang dihasilkan = massa keluar + massa yang
dikonsumsi
Untuk N2 dan massa total, persamaan neraca massa yang sesuai adalah
Persamaan (4.3): massa masuk = massa keluar

3. Menghitung
(i) Tabel perhitungan
Selama 10 hari, volume udara yang disemburkan ke dalam
60menit-1 24 h
cm3
fermentor adalah: Volume udara masuk = 22menit = 3,168 ×105 cm3
1 hari
1h
×10 hari . .

Mengonversi volume gas ini menjadi mol menggunakan hukum gas ideal, Persamaan (2.35), dengan suhu
yang dikonversi dari °C ke Kelvin menggunakan Persamaan (2.27):
pV 1 atm (3,168 ×105 cm3 )
Mol udara dalam = = = 12,95 gmol
n= RT 82,057 cm3 atm K-1 gmol-1 (25 + 273,15) K

Dari komposisi udara yang diketahui, mol O2 dalam udara yang masuk adalah 0,21 × 12,95 gmol = 2,72
gmol, dan mol N2 adalah 0,79 × 12,95 gmol = 10,23 gmol. Mengkonversi nilai-nilai ini ke massa:
32.0 g
Massa O2 dalam = 2,72 gmol.
1 gmol Massa N2 dalam = 10,23 gmol.
70
Bab 4 - Neraca Material

= 87.04 g 28.0 g
= 286.4 g
1 gmol

Oleh karena itu, total massa udara yang masuk adalah (87,04 + 286,4) g = 373,44 g.

71
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

Volume gas dalam off-gas juga harus dikonversi menjadi massa. Pertama, ubah volume O2 dan CO2
menjadi mol menggunakan Persamaan (2.35) dengan temperatur yang diubah menggunakan Persamaan
(2.27):
1000 cm3
pV 1 atm (47 l)
Mol O yang keluar = n= = . 1l = 1,92 gmol
2 cm3 K-1 gmol-1
RT 82,057 atm (25 + 273,15) K

1000 cm3
pV 1 atm (15 l)
Mol CO yang keluar = n= = . 1l = 0,613 gmol
2 cm3 K-1 gmol-1
RT 82,057 atm (25 + 273,15) K
Hitung massa yang sesuai: Massa O2 yang
32.0 g
keluar = 1,92 gmol. = 61.44 g
1 gmol

44.0 g
Massa CO2 yang keluar = 0,613 = 26.97 g
gram. 1 gmol

Tabel perhitungan di bawah ini menunjukkan semua jumlah yang diketahui dalam g. Sisi dalam tabel
neraca massa sudah lengkap. Total massa gas yang keluar dilambangkan dengan G; total biomassa yang
dipanen dilambangkan dengan B. Karena rasio berat segar biomassa terhadap berat kering adalah 14:1,
biomassa kering terdiri dari 1/15 = 0,0667 dari total biomassa. Karena masalah ini membutuhkan neraca
massa integral, biomassa yang tersisa di fermentor setelah 10 hari kultur juga harus dimasukkan ke dalam
tabel meskipun tidak terkandung dalam aliran mana pun yang mengalir ke dalam atau ke luar bejana.

Aliran Dalam
Glukosa O2 N2 NH3 Biomas CO2 H O2 Total
sa
kering
Sedang 42.75 0 0 24.94 0 0 1357.31 1425
Udara 0 87.04 286.4 0 0 0 0 373.44
Terkuras - - - - - - - -
cairan
Off-gas - - - - - - - -
Dipanen - - - - - - - -
biomassa
Total 42.75 87.04 286.4 24.94 0 0 1357.31 1798.44

72
Bab 4 - Neraca Material

Aliran Keluar.
Glukosa O2 N2 NH3 Biomas CO2 H O2 Total
sa
kering
Sedang - - - - - - - -
Udara - - - - - - - -
Dikeringka 0.699 0 0 18.87 0 0 1090.43 1110
n
cairan
Off-gas 0 61.44 ? 0 0 26.97 0 G
Dipanen 0 0 0 0 0.0667B 0 0.9333B B
biomassa
Total 0.699 61.44 ? 18.87 0.0667B 26.97 1090.43 1110 +
+ G+B
0.9333B
(ii) Perhitungan keseimbangan massa
N2 saldo
N2 adalah komponen pengikat.
286,4 g N2 masuk = N2 keluar

N2 keluar = 286,4 g
Dengan menggunakan hasil ini dan menjumlahkan baris untuk off-gas pada sisi Out pada tabel:
G = (61,44 + 286,4 + 26,97) g = 374,81 g
Neraca massa total
1798,44 g massa total masuk = (1110 + G + B) g massa
total keluar Menggunakan hasil untuk G:
B = 313,63 g
Oleh karena itu, biomassa kering yang dihasilkan adalah 0,0667 × 313,63 g = 20,92 g, dan massa air
dalam biomassa adalah 0,9333 × 313,63 g = 292,71 g.
Perhitungan ini memungkinkan penyelesaian sisi luar tabel neraca massa dengan semua kuantitas dalam g.

73
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

Aliran Keluar.
Glukosa O2 N2 NH3 Biomas CO2 H O2 Total
sa
kering
Sedang - - - - - - - -
Udara - - - - - - - -
Terkuras 0.699 0 0 18.87 0 0 1090.43 1110
cairan
Off-gas 0 61.44 286.4 0 0 26.97 0 374.81
Dipanen 0 0 0 0 20.92 0 292.71 313.63
biomassa
Total 0.699 61.44 286.4 18.87 20.92 26.97 1383.14 1798.44
Perhitungan neraca massa lebih lanjut memungkinkan evaluasi massa komponen yang dikonsumsi atau
dihasilkan dalam reaksi.
Keseimbangan glukosa
42,75 g glukosa masuk + 0 g glukosa yang dihasilkan = 0,699 g glukosa keluar +
glukosa yang dikonsumsi Glukosa yang dikonsumsi = 42,05 g
O2 keseimbangan
87,04 g O2 masuk + 0 g O2 yang dihasilkan = 61,44 g O2 keluar + O2
yang dikonsumsi O2 yang dikonsumsi = 25,60 g
NH3 saldo
24,94 g NH3 masuk + 0 g NH3 yang dihasilkan = 18,87 g NH3 keluar + NH3 yang
dikonsumsi NH3 yang dikonsumsi = 6,07 g
CO2 balance
0 g CO2 masuk + CO2 yang dihasilkan = 26,97 g CO2 keluar + 0 g CO2 yang
dikonsumsi CO2 yang dihasilkan = 26,97 g
H2 O keseimbangan
1357,31 g H2O masuk + H2O yang dihasilkan = (1090,43 + 0,9333B) g H2O keluar + 0 g H2O yang
dikonsumsi Menggantikan nilai B dari neraca massa total:
H2O yang dihasilkan = 25,83 g
(iii) Periksa hasilnya
Semua kolom dan baris pada tabel neraca massa yang telah diisi dijumlahkan dengan benar.

4. Menyelesaikan

(a)
Dengan pembulatan ke tiga angka penting, massa akar kering yang dihasilkan adalah 20,9 g.

74
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

Jawaban: 20,9 g

(b)
Untuk menentukan stoikiometri, massa komponen yang dikonsumsi atau dihasilkan dalam reaksi harus
dikonversi ke jumlah molar:
1 gmol
Mol glukosa yang dikonsumsi = 42,05 g . = 0,233 gmol
180.2 g

1 gmol
Mol O2 yang dikonsumsi = 25,60 g . = 0,800 gmol
32.0 g

1 gmol
Mol NH3 yang dikonsumsi = 6,07 g . = 0,357 gmol
17.0 g

1 gmol
Mol CO2 yang dihasilkan = 26,97 g . = 0,613 gmol
44.0 g

1 gmol
Mol H2O yang dihasilkan = 25,83 = 1,435 gmol
18.0 g
g.

20.92 g
Mol biomassa yang
dihasilkan = MW biomassa

Jumlah biomassa yang dihasilkan belum diketahui secara eksplisit karena rumus molekul biomassa kering
tidak diketahui. Jumlah molar di atas dapat digunakan sebagai koefisien dalam persamaan reaksi:

0,233C H O + 0.800 + 0,357 NH → 20.92 CH O N + 0,613CO + 1,435 H O


O
6 12 6 2 3 2 2
MW biomassa αβδ

Membagi setiap koefisien dengan 0,233 untuk mendapatkan stoikiometri per gmol glukosa:

CHO + 3.43O + 1,53 NH → 89.79 CH O N + 2,63 + 6,16 H O


CO
6 12 6 2 3 2 2
MW biomassa αβδ

Nilai α, β dan δ serta rumus molekul biomassa dapat diperoleh dengan menggunakan neraca unsur.
89.79
Keseimbangan + 2.63
C: 6 = MW
biomassa
Oleh karena
itu:
89.79
= 3.37
MW
biomassa
Hasil ini dapat digunakan dalam keseimbangan unsur yang tersisa untuk menyelesaikan persamaan
stoikiometri: Keseimbangan H: 12 + 3 × 1,53 = 3,37α + 2 × 6,16 → α = 1,27
Keseimbangan O: 6 + 2 × 3,43 = 3,37β + 2 × 2,63 + 6,16 → β = 0,43
N balance: 1,53 = 3,37δ → δ = 0,45
Jawaban: Rumus kimia untuk akar kering adalah CH O N1.270.430.45 dan persamaan stoikiometrinya secara
lengkap adalah:

74
Bab 4 - Neraca Material

C6 H12O6 + 3.43O2 + 1.53 NH3 → 3.37 CH1.27 O0.43 N0.45 + 2.63CO2 + 6.16 H2O

75
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

(c)
Mengkonversi ke mol jumlah massa glukosa, O2 dan NH3 yang tersedia untuk reaksi dari sisi Dalam tabel
neraca massa:
1 gmol
Mol glukosa dalam = 42,75 g . = 0,24 gmol
180.2 g

1 gmol
Mol O2 dalam = 87,04 g . = 2,72 gmol
32.0 g

1 gmol
Mol NH3 dalam = 24,93 g . = 1,47 gmol
17.0 g
Dari persamaan stoikiometri, reaksi 0,24 gmol glukosa membutuhkan 0,24 × 3,43 = 0,82 gmol O2 dan
0,24 × 1,53 = 0,37 gmol NH3 . Karena jumlah molar O2 dan NH3 yang tersedia untuk reaksi melebihi nilai
ini, glukosa harus menjadi substrat pembatas.
Jawaban: Glukosa

(d)
Massa glukosa yang dikonsumsi adalah 42,05 g dan massa biomassa kering yang dihasilkan adalah 20,92
g. Oleh karena itu, hasil biomassa dari glukosa adalah (20,92 g) / (42,05 g) = 0,50 g−1 berat kering.
Jawaban 0,50 g g−1 berat kering

4.12 Produksi 1,3-propanediol


1. Merakit
(i) Lembar alur
Off-gas
Batas sistem

Beri Fermentor
makan
1000 kg h-1
14% gliserol

Gas N2
1000 l min-1

(ii) Batas sistem


Batas sistem ditunjukkan pada lembar alir.
(iii) Persamaan reaksi
68 C3H8O3 + 3 NH3 → 3C4 H7O2 N + 49 C3H8O2 + 15C2 H4O2 + 15CO2 + 40 H2O

2. Analisis

76
Bab 4 - Neraca Material

(i) Asumsi
– keadaan stabil
– tidak ada kebocoran
– off-gas sudah kering
– semua CO2 yang dihasilkan daun di luar gas
– gas berada pada tekanan rendah sehingga vol% = mol% (Bagian 2.4.5)
– pelarut umpan adalah air
– semua NH3 yang disediakan dikonsumsi, yaitu perhitungan memberikan persyaratan NH3 minimum
(ii) Data tambahan
Bobot molekul dihitung dari Tabel C.1 (Lampiran C):
– Gliserol = 92
– NH3 = 17
– Biomassa = 101
– 1,3-Propanediol = 76
– Asam asetat = 60
– CO2 = 44
– H2 O = 18
– N2 = 28
Konstanta gas ideal (Lampiran B): R = 0,082057 l atm K−1 gmol−1
(iii) Dasar
1 jam, atau 1000 kg pakan
(iv) Senyawa yang terlibat dalam reaksi
Gliserol, NH3 , biomassa, 1,3-propanediol, asam asetat, CO2 dan H2 O terlibat dalam reaksi tersebut.
(v) Persamaan keseimbangan massa
Untuk gliserol, NH3 , biomassa, 1,3-propanediol, asam asetat, CO2 dan H2 O, persamaan n e r a c a massa
yang sesuai adalah Persamaan (4.2):
massa masuk + massa yang dihasilkan = massa keluar + massa yang dikonsumsi
Untuk N2 dan massa total, persamaan neraca massa yang sesuai adalah
Persamaan (4.3): massa masuk = massa keluar

3. Menghitung
(i) Tabel perhitungan
Dalam 1 jam, volume gas N2 yang disemburkan ke dalam fermentor adalah:
60
Volume N dalam
2 = 1000 l menit-1 ×1 menit = 60, 000 l
jam.
1h
Mengonversi volume gas ini menjadi mol menggunakan hukum gas ideal, Persamaan (2.35), dengan suhu
yang dikonversi dari °C ke Kelvin menggunakan Persamaan (2.27):

77
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

pV 1 atm (60.000 l)
Mol N2 dalam = n = = = 2357,6 gmol
RT 0,082057 l atm K-1 gmol-1 (37 + 273,15) K
Mengubahnya menjadi massa dengan menggunakan berat molekul N2 :
28 g 1 kg
Massa N2 dalam = 2357,6 gmol. . = 66,0 kg
1 gmol 1000 g

Tabel perhitungan di bawah ini menunjukkan semua kuantitas yang diketahui dalam kg. Massa total
produk yang keluar dilambangkan P; massa total gas yang keluar dilambangkan G.
Aliran Dalam
Gliserol NH3 N2 Biomas 1,3- Asam CO2 H O2 Total
sa Propanediol asetat
kering
Pakan 140 ? 0 0 0 0 0 ? 1000
N2 gas 0 0 66.0 0 0 0 0 0 66.0
Produk - - - - - - - - -
Off-gas - - - - - - - - -
Total 140 ? 66.0 0 0 0 0 ? 1066.0

Aliran Keluar.
Gliserol NH3 N2 Biomas 1,3- Asam CO2 H O2 Total
sa Propanediol asetat
kering
Pakan - - - - - - - - -
N2 gas - - - - - - - - -
Produk 0.03P 0 0 ? ? ? 0 ? P
Off-gas 0 0 ? 0 0 0 ? 0 G
Total 0.03P 0 ? ? ? ? ? ? P+G
(ii) Perhitungan keseimbangan massa
N2 balance
N2 adalah komponen pengikat.
66,0 kg N2 masuk = N2 keluar

N2 keluar = 66,0 kg
Menggunakan hasil ini dalam tabel neraca massa untuk
gas yang keluar: CO2 keluar = (G - 66,0) kg (1)
Neraca massa total
1066,0 kg massa total masuk = (P + G) kg massa total keluar
G = 1066.0 - P (2)
Keseimbangan gliserol
140 kg gliserol masuk + 0 g gliserol yang dihasilkan = 0,03P kg gliserol keluar +
gliserol yang dikonsumsi
78
Bab 4 - Neraca Material

Gliserol yang dikonsumsi = (140 - 0,03P) kg


Mengubah ekspresi ini untuk gliserol yang dikonsumsi menjadi kgmol menggunakan berat molekul gliserol:
1 kgmol
Gliserol yang dikonsumsi = (140 - = (1,522 - 3,26 ×10-4 P) kgmol
0,03P) kg. 92 kg

Dari stoikiometri reaksi, konversi jumlah gliserol ini membutuhkan 3/68 (1,522 - 3,26 × 10–4
P) kgmol NH3 . Mengonversi kuantitas molar ini menjadi massa NH3 :
3 17 kg
Massa NH3 yang (1,522 - 3,26 ×10-4 P) kgmol.
dikonsumsi = 68 1 kgmol

= (1,142 - 2,45 ×10-4 P) kg


Ekspresi untuk massa senyawa yang dihasilkan oleh reaksi juga berasal dari stoikiometri dalam hal
kuantitas yang tidak diketahui, P.
3 101 kg
Massa biomassa yang (1,522 - 3,26 ×10-4 P) kgmol.
dihasilkan = 68 1 kgmol

= (6,782 -1,45 ×10-3 P) kg


49
Massa 1,3-propanediol yang dihasilkan = (1,522 - 3,26 ×10-4 P) kgmol.76 kg
68 1 kgmol
= (83,35 - 0,018P) kg
15 60 kg
Massa asam asetat yang dihasilkan = (1,522 - 3,26 ×10-4 P) kgmol.
68 1 kgmol
= (20,14 - 4,31×10-3 P) kg
15
Massa CO yang dihasilkan = (1,522 - 3,26 ×10-4 P) kgmol. 44 kg
2
68 1 kgmol
= (14,77 - 3,16 ×10-3 P) kg
40
Massa H O yang dihasilkan = (1,522 - 3,26 ×10-4 P) kgmol.18 kg
2
68 1 kgmol
= (16,12 - 3,45 ×10-3 P) kg
CO2 balance
Menerapkan (1) dan hasil untuk massa CO2 yang dihasilkan:
0 kg CO 2dalam + (14,77 - 3,16 ×10-3 P) kg CO
2 yang dihasilkan =

(G - 66,0) kg CO2 keluar + 0 g CO2 yang dikonsumsi

14,77 - 3,16 ×10-3 P = G - 66,0


Menerapkan (2) pada persamaan ini
menghasilkan:
14,77 - 3,16 ×10-3 P = 1066,0 - P - 66,0
0.997P = 985.23
(3)
P = 988.35
Dengan menggunakan hasil ini dalam (2):
79
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

G = 1066.0 - 988.35 = 77.65


Menggabungkan hasil ini dengan (1):

CO2 keluar = (77,65 - 66,0) kg = 11,65 kg


Keseimbangan biomassa
0 kg biomassa dalam + (6,782 -1,45 ×10-3 P) kg biomassa yang dihasilkan
= biomassa keluar + 0 kg biomassa yang dikonsumsi
Menerapkan (3):
Biomassa keluar = 5,35 kg
Keseimbangan 1,3-Propanediol
0 kg 1,3-propanediol dalam + (83,35 - 0,018P) kg 1,3-propanediol yang dihasilkan
= 1,3-propanediol keluar + 0 kg 1,3-propanediol yang dikonsumsi
Menerapkan (3):
1,3-Propanediol keluar = 65,56 kg
Keseimbangan asam asetat
0 kg asam asetat dalam + (20,14 - 4,31 × 10-3 P) kg asam asetat yang dihasilkan
= asam asetat keluar + 0 kg asam asetat yang dikonsumsi
Menerapkan (3):
Asam asetat keluar = 15,88 kg
NH3 saldo
Jika semua NH3 yang disediakan dikonsumsi:
NH 3masuk + 0 kg 3NH yang dihasilkan =3 0 kg NH keluar + (1,142 - 2,45 ×10-43 P) kg NH
yang dikonsumsi Menerapkan (3):

NH3 dalam = 0,90 kg


H2 O keseimbangan
H 2O masuk + (16,12 - 3,45 ×10-3 P) kg2 H O yang dihasilkan
2 = H O keluar
2 + 0 kg H O
yang dikonsumsi Menerapkan (3):
H2O masuk + 12,71 kg = H2O keluar (4)
Massa H2 O dalam diperoleh dari tabel neraca massa dengan mengurangkan kg gliserol dan NH3 dalam
dari total kg umpan:
H2O dalam = (1000 -140 - 0,90) kg = 859,1 kg
Menerapkan hasil ini pada (4)
menghasilkan: H2O keluar =
871,8 kg
Perhitungan ini memungkinkan penyelesaian tabel neraca massa dengan semua kuantitas dalam kg.

80
Bab 4 - Neraca Material

Aliran Dalam
Gliserol NH3 N2 Biomas 1,3- Asam CO2 H O2 Total
sa Propanediol asetat
kering
Pakan 140 0.90 0 0 0 0 0 859.1 1000
N2 gas 0 0 66.0 0 0 0 0 0 66.0
Produk - - - - - - - - -
Off-gas - - - - - - - - -
Total 140 0.90 66.0 0 0 0 0 859.1 1066.0

Aliran Keluar.
Gliserol NH3 N2 Biomas 1,3- Asam CO2 H O2 Total
sa Propanediol asetat
kering
Pakan - - - - - - - - -
N2 gas - - - - - - - - -
Produk 29.65 0 0 5.35 65.56 15.88 0 871.8 988.35
Off-gas 0 0 66.0 0 0 0 11.65 0 77.65
Total 29.65 0 66.0 5.35 65.56 15.88 11.65 871.8 1066.0
(iii) Periksa hasilnya
Semua kolom dan baris pada tabel neraca massa yang telah diisi dijumlahkan dengan benar hingga kesalahan
pembulatan.

4. Menyelesaikan

(a)
Gas buangan mengandung 66,0 kg N2 + 11,65 kg CO2 . Konversi ke gmol:

n = 66,0 kg N . 1000 g . 1 gmol + 11,65 kg CO . 1000 g . 1 gmol


2 2
1 kg 28 g 1 kg 44 g
= 2357,1 gmol N2 + 264,8 gmol CO2
= 2621,9 gmol
Komposisi gas biasanya diberikan dalam persen volume; pada tekanan rendah, ini sama dengan persen
mol (Bagian 2.4.5). Oleh karena itu, komposisi off-gas adalah (2357,1 gmol) / (2621,9 gmol) × 100% =
89,9% N2 dan (264,8 gmol) / (2621,9 gmol) × 100% = 10,1% CO2 . Suhu off-gas adalah 37°C dan tekanan
1 atm. Dengan menggunakan hukum gas ideal, Persamaan (2.35), untuk menghitung volume off-gas
dengan suhu yang dikonversi dari °C ke Kelvin menggunakan Persamaan (2.27):
nRT 2621,9 gmol (0,082057 l atm K-1 gmol-1 ) (37 + 273,15) K
V= == 6.67 ×104 l
p 1 atm
Karena dasar yang digunakan untuk perhitungan neraca massa adalah 1 jam, maka laju aliran volumetrik
off-gas adalah 6,67 × 104 l h-1.

Jawaban: 6,67 × 104 l h–1 ; 89,9% N2 dan 10,1% CO2


81
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

(b)
Neraca massa dilakukan untuk konsumsi NH3 secara penuh; oleh karena itu, dari tabel neraca massa,
massa minimum NH3 yang diperlukan dalam aliran umpan adalah 0,90 kg. Konsentrasi NH3 dalam umpan
adalah (0,90 kg) / (1000 kg) × 100% = 0,09% NH3 .
Jawaban: 0.09%

(c)
Konsentrasi 1,3-propanediol dalam aliran produk adalah (65,56 kg) / (988,35 kg) × 100% = 6,6%.
Jawaban 6.6%

4.13 Kultur sel menggunakan whey


(a)
Reaksi ini dapat diwakili dengan menggunakan persamaan stoikiometri umum untuk pertumbuhan
aerobik, Persamaan (4.4), dengan laktosa sebagai substrat:

C12 H22O11 + a O2 + b NH3 → c CH1.63O0.54 N0.16 + d CO2 + e H2O


Persamaan ini harus diselesaikan sebelum memulai perhitungan neraca massa. Dari Tabel C.1 (Lampiran
C), berat molekul laktosa adalah 342 dan berat formula biomassa adalah 24,51. Dengan memperhitungkan
7,5% abu dalam biomassa:
24,51
Berat molekul biomassa = = 26.50
0.925
Untuk YXS = 0,25 g g–1 , dari Persamaan
(4.15):
Y
XS
( substrat MW) 0,25 g g-1 (342)
c= == 3.23 (1)
Sel MW 26.50
Tingkat reduksi laktosa relatif terhadap NH3 adalah:
12 × 4 + 22 ×1 -11× 2
γS= = 4.00
12
Tingkat reduksi biomassa relatif terhadap NH3 adalah:
1× 4 + 1.63×1 - 0.54 × 2 - 0.16 × 3
γ B= = 4.07
1
Koefisien stoikiometri a diperoleh dari Persamaan (4.20) dengan f = 0 dan w = 12 untuk laktosa:
1 1
a = (wγ - cγ ) = (12 × 4.00 - 3.23× 4.07) = 8.71 (2)
S B
4 4
Koefisien stoikiometri b diperoleh dari keseimbangan unsur pada neraca N.
Neraca N: b = 0,16c
Menggunakan hasil dari (1):
b = 0.52
d diperoleh dari neraca unsur pada C. Neraca
C: 12 = c + d
Menggunakan hasil dari
(1):
(3)
d = 12 - 3.23 = 8.77
82
Bab 4 - Neraca Material

e diperoleh dari neraca unsur pada O. Neraca


O: 11 + 2a = 0,54c + 2d + e Mengganti hasil
dari (1), (2), dan (3):
11 + 2 (8.71) = 0.54 (3.23) + 2 (8.77) + e
e = 9.14
Oleh karena itu, persamaan reaksi yang diselesaikan adalah:

C12 H22O11 + 8.71O2 + 0.52 NH3 → 3.23CH1.63O0.54 N0.16 + 8.77 CO2 + 9.14 H2O
Hasil ini dapat diperiksa dengan menggunakan neraca unsur
pada H. Neraca H: 22 + 3b = 1,63c + 2e
22 + 3(0.52) = 1.63(3.23) + 2 (9.14)
23.56 = 23.54
Kita dapat menyimpulkan bahwa persamaan reaksi tersebut benar dengan kesalahan pembulatan.
Menghitung RQ menggunakan Persamaan (4.9):
8,77
RQ = = 1,0
8.71
Jawaban: 1.0

(b)
Kita perlu menghitung jumlah O2 yang diperlukan untuk konversi laktosa secara sempurna. Dengan
menggunakan dasar 1 jam, aliran umpan mengandung (0,04 × 200) kg = 8 kg laktosa. Ubahlah ini menjadi
kgmol dengan menggunakan berat molekul laktosa:
1 kgmol
Laktosa yang dikonsumsi = 2,34 ×10-2 kgmol
= 8 kg. 342 kg

Dari stoikiometri reaksi pada (a), konversi jumlah laktosa ini membutuhkan 8,71 × 2,34 × 10–2 =
0,204 kgmol O2 . Jika udara disemprotkan ke dalam bioreaktor dengan kecepatan 305 l/menit–1 , dalam 1
jam volume udara yang masuk ke dalam fermentor adalah
60
Volume udara masuk = 305 l menit-1 menit = 18,300 l
×1 jam.
1h
Mengubahnya menjadi mol menggunakan hukum gas ideal, Persamaan (2.35), dengan R = 0,082057 l atm
K−1 gmol−1 (Lampiran B) dan suhu dikonversi dari °C ke Kelvin menggunakan Persamaan (2.27):
pV 1 atm (18.300 l) 1 kgmol
Mol udara dalam = = . = 0,736 kgmol
n= RT 0,082057 l atm K-1 gmol-1 (30 + 273,15) K 1000 gmol

Dari komposisi udara yang diketahui (Bagian 2.4.5), mol O2 dalam udara yang masuk adalah 0,21 × 0,736
gmol = 0,155 kgmol. Karena jumlah ini kurang dari 0,204 kgmol O2 yang diperlukan untuk konversi
laktosa secara sempurna, maka diperlukan pengayaan oksigen pada udara.
Jika laju aliran udara yang diperkaya oksigen adalah 305 l menit–1 , 0,736 kgmol gas masuk ke
dalam bioreaktor per jam. Jika ini termasuk 0,204 kgmol O2 yang diperlukan untuk reaksi, konsentrasi O2
dalam aliran gas adalah (0,204 kgmol) / (0,736 kgmol) × 100% = 27,7%.
Jawaban: Tidak, udara perlu diperkaya hingga 27,7% O2

83
Bab 4 - Neraca Material

(c), (d)
1. Merakit
(i) Lembar
alur Off-gas
Batas sistem

Beri Bioreaktor
makan
200 kg h-1
4% laktosa
0,15% NH3

Udara yang diperkaya


oksigen 27,7% O2
305 l min-1

(ii) Batas sistem


Batas sistem ditunjukkan pada lembar alir.
(iii) Persamaan reaksi
Dari (a), persamaan reaksinya adalah:
C12 H22O11 + 8.71O2 + 0.52 NH3 → 3.23CH1.63O0.54 N0.16 + 8.77 CO2 + 9.14 H2O

2. Analisis
(i) Asumsi
– keadaan stabil
– tidak ada kebocoran
– off-gas sudah kering
– semua CO2 yang dihasilkan daun di luar gas
– gas berada pada tekanan rendah sehingga vol% = mol% (Bagian 2.4.5)
– udara yang diperkaya oksigen memasuki bioreaktor pada suhu 30°C dan tekanan 1 atm
– pelarut umpan adalah air
– semua laktosa yang disediakan dikonsumsi
(ii) Data tambahan
Bobot molekul (Tabel C.1, Lampiran C):
– Laktosa = 342
– O2 = 32
– NH3 = 17
– CO2 = 44

83
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

– H2 O = 18
– N2 = 28
– Biomassa = 26,50
(iii) Dasar
1 jam, atau 200 kg pakan
(iv) Senyawa yang terlibat dalam reaksi
Laktosa, O2 , NH3 , biomassa, CO2 dan H2 O terlibat dalam reaksi tersebut.
(v) Persamaan keseimbangan massa
Untuk laktosa, O2 , NH3 , biomassa, CO2 dan H2 O, persamaan neraca massa yang sesuai adalah
Persamaan (4.2): massa masuk + massa yang dihasilkan = massa keluar + massa yang
dikonsumsi
Untuk N2 dan massa total, persamaan neraca massa yang sesuai adalah
Persamaan (4.3): massa masuk = massa keluar

3. Menghitung
(i) Tabel perhitungan
Dari (b), aliran gas yang masuk mengandung 0,736 kgmol gas, termasuk 0,204 kgmol O2 . Sisanya (0,736
- 0,204) kgmol = 0,532 kgmol adalah N2 . Mengubah jumlah molar ini menjadi massa:
32,0 kg
Massa O2 dalam = 0,204 = 6,53 kg
1 kgmol
kgmol.

28,0 kg = 14,9 kg
Massa N2 dalam = 0,532
1 kgmol
kgmol.

Oleh karena itu, total massa gas yang masuk adalah (6,53 + 14,9) kg = 21,4 kg. Tabel perhitungan di
bawah ini menunjukkan semua jumlah yang diketahui dalam kg. Sisi masuk dari tabel neraca massa sudah
lengkap. Massa total limbah yang keluar dilambangkan dengan W; massa total gas yang keluar
dilambangkan dengan G.
Aliran Dalam
Laktosa O2 N2 NH3 Biomassa CO2 H O2 Total
Pakan 8.0 0 0 0.3 0 0 191.7 200
Diperkaya 0 6.53 14.9 0 0 0 0 21.4
udara
Sel - - - - - - - -
berkonsentra
si
Limbah - - - - - - - -
Off-gas - - - - - - - -
Total 8.0 6.53 14.9 0.3 0 0 191.7 221.4

84
Bab 4 - Neraca Material

Aliran Keluar.
Laktosa O2 N2 NH3 Biomassa CO2 H O2 Total
Pakan - - - - - - - -
Diperkaya - - - - - - - -
udara
Sel 0 0 0 ? ? 0 ? 40
berkonsentra
si
Limbah 0 0 0 ? ? 0 ? W
Off-gas 0 0 ? 0 0 ? 0 G
Total 0 0 ? ? ? ? ? 40 + W
+G
(ii) Perhitungan keseimbangan massa
Dari (b), 2,34 × 10–2 kgmol laktosa dikonsumsi. Dari stoikiometri:
32 kg
Massa O yang
2 dikonsumsi = 8,71 × 2,34 ×10-2 kgmol. = 6,52 kg
1 kgmol

17 kg
Massa NH yang
3 dikonsumsi = 0,52 × 2,34 ×10-2 kgmol = 0,207 kg
1 kgmol

26,50 kg
. Massa biomassa yang dihasilkan = 3,23 × 2,34 ×10-2 = 2,00 kg
1 kgmol

kgmol.

44 kg
Massa CO yang
2 dihasilkan = 8,77 × 2,34 ×10-2 = 9,03 kg
kgmol. 1 kgmol

= 3,85 kg
×10-2 18 kg
Massa H O2 yang dihasilkan = 9,14 × 2,34
kgmol. 1 kgmol

N2 balance d

N2 adalah komponen pengikat. i

14,9 kg N2 masuk = N2 keluar k

keluar = 14,9 kg o
N2

n
Neraca massa total
221,4 kg massa total masuk = (40 + W + G) kg massa total keluar s
u
W = 181,4 - G
m
NH3 saldo
s
0,3 kg NH3 masuk + 0 kg NH3 yang dihasilkan = NH3 keluar + 0,207 kg NH3 yang
i
85
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

NH3 keluar = 0,093 kg


Keseimbangan biomassa
0 kg biomassa masuk + 2,00 kg biomassa yang dihasilkan = biomassa keluar + 0 kg
biomassa yang dikonsumsi

(4)

(5)

86
Bab 4 - Neraca Material

Biomassa keluar = 2,00 kg (6)


CO2 balance
0 kg CO2 masuk + 9,03 kg CO2 yang dihasilkan = CO2 keluar + 0 g CO2 yang
dikonsumsi CO2 keluar = 9,03 kg
H2 O keseimbangan
191,7 kg H2O masuk + 3,85 kg H2O yang dihasilkan = H2O keluar + 0 kg H2O yang
dikonsumsi H2O keluar = 195,55 kg (7)
Menjumlahkan massa N2 dan CO2 yang keluar akan menghasilkan G, massa gas
yang keluar:
G = N2 keluar + CO2 keluar = (14,9 + 9,03) kg
= 23,93 kg
Dengan menggunakan hasil
ini dalam (4), maka diperoleh:
W = (181,4 - 23,93) kg
= 157,5 kg
Konsentrasi biomassa dalam aliran limbah adalah 0,5%. Oleh karena itu, biomassa yang keluar dari
limbah adalah (0,5/100) × W = 0,005 × 157,5 kg = 0,788 kg. Dengan mengurangkan massa ini dari total
massa aliran limbah, kita dapat menyimpulkan bahwa massa (NH3 dan H2 O) dalam limbah = (157,5 -
0,788) kg = 156,7 kg.
Dari (6), total biomassa yang keluar adalah 2,00 kg. Jika biomassa yang keluar dalam aliran limbah
adalah 0,788 kg, biomassa yang keluar dalam konsentrat sel haruslah (2,00 - 0,788) kg = 1,212 kg. Oleh
karena itu, massa (NH3 dan H2 O) dalam aliran konsentrat sel = (40 - 1,212) kg = 38,79 kg. Menambahkan
nilai ini ke massa (NH3 dan H2 O) dalam limbah, total massa (NH3 dan H2 O) yang keluar = (156,7 +
38,79) kg = 195,49 kg.
Meskipun perhitungan ini telah memberi kita massa total (NH3 dan H2 O) yang keluar, kandungan
NH3 dan H2 O yang terpisah dari konsentrat sel dan aliran limbah tetap tidak diketahui. Namun, NH3 dan
H2 O dipartisi antara dua aliran ini dalam proporsi yang sama seperti seluruh fase air yang meninggalkan
bioreaktor dipartisi antara konsentrat sel dan aliran limbah. Kita dapat menentukan massa NH3 dan H2 O
yang terpisah dalam aliran ini dari total massa NH3 dan H2 O yang keluar yang diberikan oleh (5) dan (7):
total kg NH3 keluar
NH3keluar dalam konsentrat × kg (NH3 + H2O) keluar dalam konsentrat sel
total kg (NH3 + H2O) keluar
sel =
,093 kg
=0 × 38,79 kg
195,49 kg
= 0,0185 kg
dan
total kg NH3 keluar
NH3keluar dalam × kg (NH3 + H2O) keluar dalam limbah
total kg (NH3 + H2O) keluar
limbah =
,093 kg
=0 ×156,7 kg
195,49 kg
= 0,0745 kg
Demikian pula
untuk H2 O:

87
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

195,55 kg
H O keluar dalam konsentrat sel = × 38,79 kg = 38,80 kg
2
195,49 kg
dan

88
Bab 4 - Neraca Material

195,55 kg
H O yang keluar dalam limbah = ×156,7 kg = 156,75 kg
2
195,49 kg

Perhitungan ini memungkinkan penyelesaian tabel neraca massa Keluar dengan semua kuantitas dalam kg.
Aliran Keluar.
Laktosa O2 N2 NH3 Biomassa CO2 H O2 Total
Pakan - - - - - - - -
Diperkaya - - - - - - - -
udara
Sel 0 0 0 0.0185 1.212 0 38.80 40
berkonsentra
si
Limbah 0 0 0 0.0745 0.788 0 156.75 157.5
Off-gas 0 0 14.9 0 0 9.03 0 23.93
Total 0 0 14.9 0.093 2.00 9.03 195.55 221.4
(iii) Periksa hasilnya
Semua kolom dan baris pada tabel neraca massa yang telah diisi dijumlahkan dengan benar hingga kesalahan
pembulatan.

4. Menyelesaikan
Dari tabel neraca massa yang telah diisi, konsentrasi residu NH3 dalam aliran limbah = (0,0745 kg) /
(157,5 kg) × 100% = 0,047%. Konsentrasi sel dalam konsentrat sel = (1,212 kg) / (40 kg) × 100% = 3,0%.
Jawaban: 0,047% NH3 dalam aliran limbah; 3,0% sel dalam konsentrat sel

4.14 Kebutuhan oksigen untuk pertumbuhan pada gliserol


Dari Tabel C.2 (Lampiran C), rumus molekul untuk gliserol adalah C H O383 . Dari Tabel 4.11, rumus
kimia untuk Klebsiella aerogenes dapat diambil sebagai CH O N1.750.430.22 . Mengganti rumus-rumus ini ke
dalam persamaan stoikiometri umum untuk pertumbuhan, Persamaan (4.4), menghasilkan:
C3H8O3 + aO2 + bNH3 → cCH1.75O0.43 N0.22 + d CO2 + eH2O
Dari Tabel C.8 (Lampiran C), berat molekul gliserol adalah 92,1; dari Tabel C.1 (Lampiran C), berat
molekul oksigen adalah 32,0. Berat formula biomassa yang dihitung menggunakan Tabel C.1 adalah
23,74. Dengan memperhitungkan 8% abu:
23,74
Berat molekul biomassa = = 25,8
0.92
Nilai koefisien stoikiometri c ditentukan dari hasil YXS = 0,4 g g−1 dan Persamaan (4.15):
Y ( substrat MW) 0,40 g g-1 (92,1)
c = XS == 1.43
Sel MW 25.8
Dari Tabel C.2 (Lampiran C), tingkat reduksi gliserol relatif terhadap NH3 adalah γS = 4,67. Derajat
reduksi biomassa relatif terhadap NH3 adalah:
1× 4 + 1.75 ×1 - 0.43× 2 - 0.22 × 3
γ B= = 4.23
1
(Hasil ini juga tercantum dalam Tabel 4.11.) Kebutuhan oksigen teoretis ditentukan menggunakan
Persamaan (4.20) dengan w = 3 untuk gliserol dan f = 0:

89
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

1 1
a = (wγ - cγ ) = (3 × 4.67 -1.43× 4.23) = 1.99
S B
4 4
Oleh karena itu, 1,99 gmol oksigen diperlukan per gmol gliserol. Mengonversi a ke istilah massa
menggunakan berat molekul gliserol dan oksigen:
32.0 g 1 gmol gliserol
a = 1,99 gmol O (gmol gliserol)-1 . . = 0,69 g g-1
2
1 gmol O2 92.1 g

Jawaban: 0,69 g per g gliserol yang dikonsumsi

4.15 Hasil produk dalam pencernaan anaerobik


Dari Persamaan (4.16), persamaan stoikiometri untuk pertumbuhan anaerobik dan pembentukan produk
oleh bakteri metana adalah:
CH3COOH + bNH3 → cCH1.4O0.40 N0.20 + d CO2 + eH2O + f CH4
Dari Tabel C.8 (Lampiran C), berat molekul asam asetat adalah 60,1. Dari Tabel C.1 (Lampiran C), berat
molekul CO2 adalah 44,0. Nilai koefisien stoikiometri d dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
yang analog dengan Persamaan (4.17) dengan karbon dioksida sebagai produk dan hasil YPS = 0,67 kg kg−1
=
0,67 g g−1 :
Y (MW asam asetat)
PS
0,67 g g-1 (60,1)
d= = 0.915
MW CO2 44.0
Koefisien-koefisien lainnya dapat ditentukan dengan menggunakan hasil ini dan
neraca unsur. Keseimbangan C: 2 = c + d + f = c + 0,915 + f → f = 1,085 - c
Keseimbangan H: 4 + 3b = 1.4c + 2e + 4f
Keseimbangan O: 2 = 0,40c + 2d + e = 0,40c + 2 × 0,915 + e = 0,40c + 1,83 + e → e = 0,17 - 0,40c
N keseimbangan: b = 0,20c
Mengganti ekspresi untuk f, e, dan b dari neraca C, O, dan N, masing-masing ke dalam neraca H: 4 + 3 ×
0,20c = 1,4 c + 2 × (0,17 - 0,40c) + 4 × (1,085 - c)
4c = 0.680
c = 0.170
Mengganti nilai ini untuk c ke dalam ekspresi untuk koefisien lainnya menghasilkan b = 0,034, e = 0,102 dan f
= 0.915. Oleh karena itu, hasil metana adalah 0,915 gram per gram asam asetat.
Hasil metana maksimum yang mungkin dihasilkan dihitung menggunakan Persamaan (4.24) dengan w = 2
untuk asam asetat dan j
= 1 untuk metana. Dari Tabel C.2 (Lampiran C), derajat reduksi asam asetat relatif terhadap NH3 adalah γS
= 4.00 dan tingkat reduksi metana relatif terhadap NH3 adalah γP = 8.00. Mengganti nilai-nilai ini ke
dalam Persamaan (4.24) menghasilkan:
2(4.00)
fmaks = = 1.0
1(8.00)
Oleh karena itu, hasil metana aktual f = 0,915 gmol gmol−1 mewakili 91,5% dari maksimum teoretis.
Jawaban: 91,5% dari maksimum teoretis

90
Bab 4 - Neraca Material

4.16 Produksi PHB


(a)
Dari Persamaan (4.16), persamaan stoikiometri untuk produksi PHB dari pati dapat dituliskan sebagai:
C6 H10O5 + aO2 + bNH3 → cCH2O0.5 N0.25 + d CO2 + eH2O + f C4 H6O2
dimana PHB dianggap sebagai produk yang terpisah dari biomassa. Dari Tabel C.1 (Lampiran C), berat
molekul pati monomer adalah 162, berat molekul biomassa adalah 25,5, dan berat molekul PHB adalah
86. Jika konsentrasi PHB di dalam sel adalah 44%, maka 44 g PHB diproduksi untuk setiap 56 g biomassa
bebas PHB. Oleh karena itu, berdasarkan persamaan stoikiometri dan analogi dengan Persamaan (4.17),
hasil PHB dari biomassa, YPX , adalah:
= g produk yang terbentuk f (produk MW)
YPX =
g sel yang c (sel MW)
terbentuk
Mengganti nilai:
YPX 44 g 86 f
= =
56 g 25.5c
f
0.786 = 3.373
c
f = 0,233c (1)
Dari Persamaan (4.9):
d = RQa = 1.3a (2)
Persamaan lain untuk koefisien stoikiometri dapat diperoleh dari neraca unsur.
Keseimbangan C: 6 = c + d + 4f
Menerapkan (1) pada persamaan
keseimbangan C menghasilkan: 6 = c +
d + 4 (0,233c) = 1,932c + d (3)
d = 6 -1.932c
Menggabungkan (2) dan (3) menghasilkan:
1.3a = 6 -1.932c a (4)
= 4.615 -1.486c
O keseimbangan: 5 + 2a = 0,5c + 2d + e + 2f
Mengekspresikan a, d, dan f dalam persamaan keseimbangan-O dalam hal c dengan
menggunakan (4), (3), dan (1) menghasilkan: 5 + 2 (4,615 -1,486c) = 0,5c + 2 (6 -
1,932c) + e + 2 (0,233c) (5)
5 + 9,230 - 2,972c = 0,5c + 12 - 3,864c + e +
0,466c e = 2,230 - 0,074c
Keseimbangan N: b = 0,25c (6)
H keseimbangan: 10 + 3b = 2c + 2e + 6f
Mengekspresikan b, e dan f dalam persamaan keseimbangan-H dalam hal c dengan
91
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

menggunakan (6), (5) dan (1) menghasilkan: 10 + 3(0,25c) = 2c + 2 (2,230 -


0,074c) + 6 (0,233c)

92
Bab 4 - Neraca Material

10 + 0,75c = 2c + 4,460 - 0,148c + 1,398c


5.540 = 2.500c
c = 2.22 (7)
Dengan menggunakan hasil ini untuk c pada (1), (3), (4), (5) dan (6), maka diperoleh
f = 0.52
d = 1.71
a = 1.32
e = 2.07
b = 0.56
Persamaan reaksi sekarang dapat diselesaikan:

C6 H10O5 + 1.32 O2 + 0.56 NH3 → 2.22 CH2O0.5 N0.25 + 1.71CO2 + 2.07 H2O + 0.52 C4 H6O2
Hasil ini dapat diperiksa dengan melakukan keseimbangan elemen lagi.
Keseimbangan C: 6 = 2,22 + 1,71 + 0,52 × 4
6 = 6.01
N keseimbangan: 0.56 = 2.22 × 0.25
0.56 = 0.56
O keseimbangan: 5 + 1.32 × 2 = 2.22 × 0.5 + 1.71 × 2 + 2.07 + 0.52 × 2
7.64 = 7.64
H keseimbangan: 10 + 0,56 × 3 = 2,22 × 2 + 2,07 × 2 + 0,52 × 6
11.68 = 11.70
Oleh karena itu, persamaan stoikiometri dan keseimbangan unsur adalah benar dengan kesalahan
pembulatan.
Jawaban: C6 H10O5 + 1.32 O2 + 0.56 NH3 → 2.22 CH2O0.5 N0.25 + 1.71CO2 + 2.07 H2O + 0.52 C4 H6O2

(b)
Dari persamaan stoikiometri yang telah diselesaikan, untuk setiap gmol pati monomer yang dikonsumsi,
2,22 gmol sel dan 0,52 gmol PHB terbentuk. Jika dikonversi ke dalam satuan massa, hasil sel yang
mengandung PHB dari pati adalah:
25,5 g 86 g
Sel 2,22 gmol . + 0,52 gmol PHB.
1 gmol 1 gmol
Hasil == 0,63 g g-1
162 g
1 gmol pati .
1 gmol
Jawaban: 0,63 g g–1

(c)
Jika pemulihan hilir PHB adalah 65%, produksi 25 kg PHB setelah kehilangan membutuhkan (25 kg)/0,65
= 38,46 kg PHB yang akan disintesis oleh sel. Konversi ke kgmol:
1 kgmol
38,46 kg PHB = 38,46 kg. = 0,447 kgmol
86 kg

93
Bab 4 - Neraca Material

Dari persamaan stoikiometri yang telah diselesaikan, ini membutuhkan (0,447 kgmol)/0,52 = 0,860 kgmol pati
monomer. Mengonversi ke massa:
162 kg
0,860 kgmol pati = 0,860 kgmol. = 139,3 kg
1 kgmol

Jawaban: 139 kg

4.17 Konsumsi oksigen oleh sel tumbuhan yang tersuspensi


Dari Persamaan (4.16), persamaan stoikiometri dapat ditulis sebagai:

C12 H22O11 + aO2 + bNH3 → cCH1.63O0.80 N0.13 + d CO2 + eH2O + f CH1.63O0.80 N0.13
dimana produk samping yang diekskresikan memiliki rumus molekul yang sama dengan biomassa. Dari
Tabel C.1 (Lampiran C), berat molekul sukrosa adalah 342 dan berat molekul biomassa dan produk
sampingan adalah
28.25. Nilai koefisien stoikiometri c ditentukan dari hasil YXS = 0,32 g g−1 dan Persamaan (4.15):
Y
XS
( substrat MW) 0,32 g g-1 (342 g gmol-1 )
c= == 3.87 (1)
Sel MW28, 25 g gmol-1
Berdasarkan persamaan stoikiometri dan analogi dengan Persamaan (4.17), hasil produk sampingan dari
biomassa, YPX , adalah:
= g produk sampingan yang terbentuk f (produk sampingan MW)
YPX =
g sel yang c (sel MW)
terbentuk
Mengganti nilai:
YPX 0,2 g 28,25 f
= =
1g 28.25c
f
0.2 =
c
Dengan menggunakan hasil dari (1):
f = 0.774
Kebutuhan oksigen ditentukan dengan menggunakan neraca elektron. Tingkat reduksi sukrosa
relatif terhadap NH3 adalah:
12 × 4 + 22 ×1 -11× 2
γS= = 4.00
12
Tingkat reduksi sel dan produk sampingan relatif terhadap NH3 adalah:
1× 4 + 1.63×1 - 0.80 × 2 - 0.13× 3
γB = γP = = 3.64
1
w = 12 untuk sukrosa dan j = 1 untuk produk sampingan. Mengganti nilai-nilai ini ke dalam Persamaan (4.20):
1
a = (12 × 4.00 - 3.87 × 3.64 - 0.774 ×1× 3.64) = 7.77
4
Mengonversi 10 kg sukrosa yang dikonsumsi per jam menjadi gmol min–1 :
1000 g 1 gmol 1 h
10 kg sukrosa h-1 = 10 kg h-1 . . . = 0,487 gmol menit-1
1 kg 342 g60 menit

91
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

Dari hasil untuk a, kebutuhan oksigen adalah 7,77 gram per gram sukrosa yang dikonsumsi. Oleh karena
itu, kebutuhan oksigen adalah 7,77 × 0,487 gmol menit–1 = 3,78 gmol menit–1 .
Jawaban: 3,8 gmol per menit–1

4.18 Persyaratan substrat untuk kultur berkelanjutan


(a)
Ketika biomassa adalah satu-satunya produk utama, persamaan stoikiometrik didasarkan pada Persamaan
(4.4). Dengan menggunakan rumus umum CH O N1.80.50.2 untuk biomassa (Bagian 4.6.1), persamaan
stoikiometrinya adalah:
C2 H6O + aO2 + bNH3 → cCH1.8O0.5 N0.2 + d CO2 + eH2O
Dari Tabel C.1 (Lampiran C), berat molekul etanol adalah 46, berat molekul NH3 adalah 17, dan berat
molekul biomassa adalah 24,6. Dengan menggunakan dasar 1 jam, hasil biomassa dari substrat YXS
= (45 g) / (150 g) = 0,30 g−1 . Koefisien stoikiometri c dievaluasi dari Persamaan (4.15):
Y ( substrat MW) 0,30 g g-1 (46)
c = XS = 0.561 (1)
Sel MW 24.6
Kebutuhan oksigen ditentukan dengan menggunakan neraca elektron. Dari Tabel C.2 (Lampiran C),
tingkat reduksi etanol relatif terhadap NH3 adalah γS = 6,00. Derajat reduksi biomassa relatif terhadap NH3
adalah:
1× 4 + 1.8 ×1 - 0.5 × 2 - 0.2 × 3
γ B= = 4.20
1
(Nilai untuk γB ini juga diberikan pada Tabel C.2.) w = 2 untuk etanol. Mengganti nilai ke dalam Persamaan (4.20)
dengan f
= 0:
1 1
a = (w γ - c γ ) = (2 × 6,00 - 0,561 × 4,20) = 2,41
S B
4 4
Oleh karena itu, kebutuhan oksigen adalah 2,41 gram per gram etanol yang dikonsumsi. Mengonversi
tingkat konsumsi etanol ke gmol h–1 :
1 gramol
150 g etanol jam-1 = 150 g jam-1. = 3,26 gramol jam-1
46 g

Dari hasil untuk a, kebutuhan oksigen adalah 2,41 × 3,26 gmol h–1 = 7,86 gmol h–1 . Laju konsumsi
oksigen ini dapat dikonversi ke basis massa menggunakan berat molekul O2 = 32 (Tabel C.1, Lampiran
C):
32 g
7,86 gmol O jam-1 = 7,86 gmol jam-1. = 251,5 g jam-1
2
1 gmol

Jawaban: 7,9 gmol h–1 atau 252 g


h–1

(b)
Koefisien stoikiometri b dievaluasi dengan menggunakan neraca nitrogen:
N keseimbangan: b = 0,2c
Mengganti nilai c yang dievaluasi pada (a) menghasilkan b = 0,112 gmol NH3 per gmol etanol yang
dikonsumsi. Dari (a), laju konsumsi etanol adalah 3,26 gmol h–1 ; oleh karena itu, laju konsumsi NH3
adalah
0,112 × 3,26 gmol h–1 = 0,365 gmol h–1 . Mengonversi laju ini ke basis massa:
92
Bab 4 - Neraca Material

17 g
0,365 gmol NH h-1 = 0,365 gmol h-1. = 6,21 g h-1
3
1 gmol

93
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

Jika 20 g h–1 NH3 disediakan, laju di mana NH3 yang tidak bereaksi meninggalkan reaktor adalah (20 -
6,21) g h–1 = 13,79 g h–1 .
Jawaban: 13,8 g h–1

4.19 Kebutuhan oksigen dan sulfur untuk kultur bakteri


(a)
Dari Tabel C.2 (Lampiran C), rumus molekul untuk glukosa adalah C H O6126 . Ketika biomassa adalah
satu-satunya produk utama, persamaan stoikiometri didasarkan pada Persamaan (4.4) dengan istilah
tambahan untuk H2 SO4 untuk mewakili substrat sulfur:

C6 H12O6 + aO2 + bNH3 + g H2SO4 → cCH1.73O0.52 N0.17S0.0032 + d CO2 + eH2O


Dari Tabel C.1 (Lampiran C), berat molekul glukosa adalah 180 dan berat molekul biomassa adalah 24,56.
Hasil biomassa dari substrat YXS = 0,29 g g−1 . Koefisien stoikiometri c dievaluasi dari Persamaan (4.15):
Y ( substrat MW) 0,29 g g-1 (180)
c = XS = 2.13 (1)
Sel MW 24.56
Kebutuhan oksigen ditentukan dengan menggunakan neraca elektron. Dari Tabel C.2 (Lampiran C),
tingkat reduksi glukosa relatif terhadap NH3 adalah γS = 4,00. Derajat reduksi biomassa relatif terhadap
NH3 adalah:
1× 4 + 1.73×1 - 0.52 × 2 - 0.17 × 3 + 0.0032 × 6
γ B= = 4.20
1
Karena tingkat reduksi H2 SO4 = 2 × 1 + 1 × 6 - 4 × 2 = 0, komponen ini tidak muncul dalam neraca
elektron dan kebutuhan oksigen dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan (4.20) dengan f = 0 dan
w = 6 untuk glukosa:
1 1
a = (wγ - cγ ) = (6 × 4.00 - 2.13× 4.20) = 3.76
S B
4 4
Oleh karena itu, kebutuhan oksigen adalah 3,76 gram per gram glukosa yang dikonsumsi.
Jawaban: 3,8 gram per gram glukosa

(b)
Koefisien stoikiometri g dievaluasi dengan menggunakan neraca
sulfur. Neraca S: g = 0,0032c
Mengganti nilai c yang dievaluasi pada (a) menghasilkan g = 0,0032 × 2,13 = 6,82 × 10–3 gmol H2 SO4 per
gmol glukosa yang dikonsumsi. Mengubah konsentrasi massa glukosa yang dikonsumsi menjadi gmol l–1 :
1 gmol
20 g glukosa l-1 = 20 g l-1. = 0,111 gmol l-1
180 g

Oleh karena itu, konsentrasi H2 SO4 yang diperlukan adalah 6,82 × 10–3 × 0,111 gmol l–1 = 7,57 × 10–4 gmol l–1 .
Jawaban: 7,6 × 10–4 gmol l–1

94
Bab 4 - Neraca Material

4.20 Stoikiometri sintesis protein sel tunggal


(a)
Dari Tabel C.2 (Lampiran C), rumus molekul untuk glukosa adalah C H O6126 . Jika semua karbon dalam
substrat diubah menjadi biomassa, produksi karbon dioksida adalah nol. Oleh karena itu, dari Persamaan
(4.4), persamaan stoikiometri untuk pertumbuhan anaerobik Cellulomonas adalah:

C6 H12O6 + bNH3 → cCH1.56O0.54 N0.16 + eH2O


Koefisien stoikiometri dapat ditentukan dengan menggunakan neraca unsur.
Keseimbangan C: 6 = c
Keseimbangan H: 12 + 3b =
1,56c + 2e Keseimbangan O: 6 =
0,54c + e
N keseimbangan: b = 0,16c
Oleh karena itu, hasil biomassa dari substrat dalam satuan molar adalah c = 6 gmol gmol−1 . Mengganti
nilai c dari neraca C ke dalam neraca O dan N memberikan e = 2,76 dan b = 0,96.
Dari Tabel C.1 (Lampiran C), berat molekul glukosa adalah 180,2 dan berat formula biomassa
adalah 24,46. Dengan memperhitungkan 5% abu:
24,46
Berat molekul biomassa = = 25.75
0.95
Oleh karena itu, dalam hal massa, hasil biomassa molar 6 gmol gmol−1 = (6 × 25,75) g biomassa per 180,2
g substrat = 0,86 g g−1 .
Hasil biomassa maksimum yang mungkin dihasilkan dihitung dengan menggunakan Persamaan
(4.23) dengan w = 6 untuk glukosa. Dari Tabel C.2 (Lampiran C), tingkat reduksi glukosa relatif terhadap
NH3 adalah γS = 4,00. Derajat reduksi biomassa relatif terhadap NH3 adalah:
1× 4 + 1.56 ×1 - 0.54 × 2 - 0.16 × 3
γ B= = 4.00
1
Mengganti nilai-nilai ini ke dalam Persamaan (4.23):
6 (4.00)
c max = = 6.0
4.00
Oleh karena itu, hasil biomassa maksimum teoritis cmax sama dengan hasil biomassa aktual, c.
Jawaban: Hasil biomassa dari substrat sebesar 0,86 g−1 adalah 100% dari maksimum teoretis. Ketika tidak
ada pembentukan produk dan tidak ada oksigen untuk transfer elektron, semua elektron yang tersedia dari
substrat harus masuk ke biomassa.

(b)

(i)
Dari Tabel C.2 (Lampiran C), rumus molekul untuk metanol adalah CH4 O dan tingkat reduksi metanol
relatif terhadap NH3 adalah γS = 6,00. Derajat reduksi biomassa Methylophilus methylotrophus relatif
terhadap NH3 adalah:
1× 4 + 1.68 ×1 - 0.36 × 2 - 0.22 × 3
γ B= = 4.30
1
w = 1 untuk metanol. Mengganti nilai ke dalam Persamaan (4.23):

95
Bab 4 - Neraca Material

1(6.00)
c max = = 1.40
4.30
Dari Tabel C.8 (Lampiran C ) , berat molekul metanol adalah 32,0. Berat formula biomassa yang dihitung dari berat
atom pada Tabel C.1 (Lampiran C) adalah 22,55. Dengan 6% abu:
22.55
Berat molekul biomassa = = 23.99
0.94
Dalam hal massa, hasil biomassa maksimum yang mungkin cmax sama dengan (1,40 × 23,99) g biomassa
per 32,0 g metanol = 1,05 g g−1 .
Jawaban: Hasil biomassa maksimum yang mungkin dihasilkan dari metanol adalah 1,05 g g−1 . Dalam hal
atom C, hasil biomassa adalah 1,40 gmol gmol−1 karena biomassa dan substrat masing-masing memiliki 1
atom C. Sebagai perbandingan, hasil biomassa atom C dari glukosa pada (a) adalah 1 gmol gmol−1 .
Alasan utama peningkatan hasil pada (b) adalah tingginya tingkat reduksi metanol dibandingkan dengan
glukosa.

(ii)
Hasil aktual biomassa dari metanol adalah c = 0,42 × 1,40 = 0,59 gmol gmol−1 . Kebutuhan oksigen dapat
ditentukan dari Persamaan (4.20) jika biomassa tetap menjadi satu-satunya produk utama sehingga f = 0.
Dengan menggunakan nilai parameter yang ditentukan dalam (b) (i):
1 1
a = (w γS - c γB ) = (1× 6.00 - 0.59 × 4.30) = 0.87
4 4
Oleh karena itu, 0,87 gram oksigen dibutuhkan per gram metanol. Karena berat molekul metanol dan
oksigen sama, maka kebutuhan oksigen adalah 0,87 g g−1 metanol.
Jawaban: 0,87 g per g metanol yang dikonsumsi

4.21 Produksi etanol oleh ragi dan bakteri


(a)
Dari Tabel C.2 (Lampiran C), rumus molekul untuk glukosa adalah C H O6126 dan rumus molekul untuk
etanol adalah C H26 O. Dari Persamaan (4.16), persamaan stoikiometri untuk pertumbuhan anaerobik dan
pembentukan produk adalah:
C6 H12O6 + bNH3 → cCH1.8O0.5 N0.2 + d CO2 + eH2O + f C2 H6O
Dari Tabel C.8 (Lampiran C), berat molekul etanol adalah 46,1. Dengan menggunakan berat atom pada Tabel
C.1 (Lampiran C), berat molekul glukosa adalah 180,2 dan berat molekul biomassa adalah 24,6. Nilai
koefisien stoikiometri c dapat ditentukan dari Persamaan (4.15) dan menghasilkan YXS = 0,11 g g−1 untuk
ragi dan YXS = 0,05 g g−1 untuk bakteri.
Y (XSsubstrat MW) 0,11 g g-1 (180,2)
Untuk ragi, c = = 0,81
Sel MW 24.6
Y (XSsubstrat MW) 0,05 g g-1 (180,2)
Untuk bakteri, c = = 0,37
Sel MW 24.6
Koefisien lainnya dapat ditentukan dengan menggunakan neraca elemen.
Ragi
Keseimbangan C: 6 = c + d + 2f = 0,81 + d + 2f → d = 5,19 - 2f
Keseimbangan H: 12 + 3b = 1,8c + 2e + 6f = 1,8 × 0,81 + 2e + 6f → 10,54 + 3b =
2e + 6f Keseimbangan O: 6 = 0,5c + 2d + e + f = 0,5 × 0,81 + 2d + e + f → 5,595
= 2d + e + f
95
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

N keseimbangan: b = 0,2c = 0,2 × 0,81 = 0,16


Mengganti hasil untuk b dari neraca N ke dalam neraca H akan memberikan hasil:
10,54 + 3× 0,16 = 2e + 6 f
e = 5,51 - 3 f
Dengan mengganti ini dan ekspresi untuk d dari keseimbangan C ke dalam keseimbangan O, maka akan
menghasilkan:
5,595 = 2 × (5,19 - 2 f ) + (5,51 - 3 f ) + f
6 f = 10.295
f = 1.72
Oleh karena itu, untuk ragi, hasil etanol dari glukosa adalah 1,72 gmol gmol−1 .
Bakteri
Keseimbangan C: 6 = c + d + 2f = 0,37 + d + 2f → d = 5,63 - 2f
Keseimbangan H: 12 + 3b = 1,8c + 2e + 6f = 1,8 × 0,37 + 2e + 6f → 11,33 + 3b =
2e + 6f Keseimbangan O: 6 = 0,5c + 2d + e + f = 0,5 × 0,37 + 2d + e + f →
5,815 = 2d + e + f Keseimbangan N: b = 0,2c = 0,2 × 0,37 = 0,074
Dengan menggunakan prosedur solusi yang sama seperti untuk ragi, mengganti hasil untuk b dari neraca
N ke dalam neraca H akan memberikan hasil:
11,33 + 3 × 0,074 = 2e + 6 f
e = 5,78 - 3 f
Mengganti ini dan ekspresi untuk d dari keseimbangan C ke dalam keseimbangan O
menghasilkan: 5,815 = 2 × (5,63 - 2 f ) + (5,78 - 3 f ) + f
6 f = 11.225
f = 1.87
Oleh karena itu, untuk bakteri, hasil etanol dari glukosa adalah 1,87 gmol gmol−1 .
Jawaban: 1,72 gmol gmol−1 untuk ragi; 1,87 gmol gmol−1 untuk bakteri

(b)
Hasil etanol maksimum yang mungkin dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan (4.24) dengan w =
6 untuk glukosa dan j = 2 untuk etanol. Dari Tabel C.2 (Lampiran C), tingkat reduksi glukosa relatif
terhadap NH3 adalah γS = 4,00 dan tingkat reduksi etanol relatif terhadap NH3 adalah γP = 6,00. Dengan
menggunakan nilai-nilai ini dalam Persamaan (4.24) menghasilkan:
6 (4.00)
fmaks = = 2.0
2 (6.00)
Oleh karena itu, hasil etanol aktual 1,72 gmol gmol−1 yang diperoleh pada (a) untuk ragi mewakili
1,72/2,0 × 100% = 86% dari maksimum teoretis. Untuk bakteri, hasil aktual 1,87 gmol gmol−1 mewakili
1,87/2,0 × 100% = 94% dari maksimum teoretis.
Jawaban: 86% dari maksimum teoretis untuk ragi; 94% dari maksimum teoretis untuk bakteri

96
Bab 4 - Neraca Material

4.22 Mendeteksi produk yang tidak dikenal


Dari Tabel C.2 (Lampiran C), rumus molekul untuk glukosa adalah C H O6126 . Dengan asumsi tidak ada
produk selain biomassa yang terbentuk, dari Persamaan (4.4), persamaan stoikiometri untuk pertumbuhan
adalah:

C6 H12O6 + aO2 + bNH3 → cCH1.79O0.56 N0.17 + d CO2 + eH2O


Dari Tabel C.1 (Lampiran C), berat molekul glukosa adalah 180,2, berat molekul oksigen adalah 32,0, dan
berat molekul biomassa adalah 25,16. Nilai koefisien stoikiometri c ditentukan dari hasil YXS = 0,37 g g−1
dan Persamaan (4.15):
Y ( substrat MW) 0,37 g g-1 (180,2)
c = XS = 2.65
Sel MW 25.16
Oleh karena itu, 2,65 gmol sel diproduksi per gmol glukosa yang dikonsumsi. Mengonversi kebutuhan
oksigen ke basis molar:
0,88 g O2 25,16 g sel 1 gmol O2 = 0,69 gmol O (gmol sel)-1
0,88 g O per g sel = . .
2 2
1g sel1 gmol sel 32,0 g O2

Menggabungkan ini dengan hasil untuk c, kebutuhan oksigen yang diamati adalah a:
0,69 gmol O2 2,65 gmol sel
a= × = 1,83
1 gmol sel1 gmol glukosa
Dari Tabel C.2 (Lampiran C), derajat reduksi glukosa relatif terhadap NH3 adalah γS = 4,00. Derajat
reduksi biomassa relatif terhadap NH3 adalah:
1× 4 + 1.79 ×1 - 0.56 × 2 - 0.17 × 3
γ B= = 4.16
1
Jika tidak ada produk yang terbentuk selain biomassa, maka kebutuhan oksigen teoritis dapat ditentukan
dari Persamaan (4.20) dengan w = 6 untuk glukosa dan f = 0:
1 1
a = (w γ - c γ ) = (6 × 4,00 - 2,65 × 4,16) = 3,24
S B
4 4
Karena kebutuhan oksigen secara teoritis secara signifikan lebih tinggi daripada yang diamati,
pembentukan produk lain yang bertindak sebagai akseptor elektron kemungkinan besar telah terjadi dalam
kultur.
Jawaban: Jawaban: Ya

4.23 Formulasi sedang


Basis 1 liter digunakan untuk perhitungan. Dari Tabel C.1 (Lampiran C), berat molekul (NH )42 SO4
adalah 132,1 dan berat molekul biomassa adalah 26,16. Produksi 25 g sel setara dengan 25/26,16 = 0,956
gmol sel yang diproduksi. Karena setiap gmol sel mengandung 0,25 gmol N, (0,956 × 0,25) =
0,239 gmol N dibutuhkan dari media untuk sintesis biomassa. Karena (NH )42 SO4 adalah satu-satunya
sumber N dan setiap gmol (NH )42 SO4 mengandung 2 gmol N, maka dibutuhkan 0,239/2= 0,120 gmol
(NH )42 SO4 . Dengan mengalikannya dengan berat molekul, 0,120 × 132,1 = 15,9 g (NH )42 SO4
diperlukan. Oleh karena itu, konsentrasi minimum (NH )42 SO4 adalah 15,9 g 1−1 .
Jawaban: 15.9 g 1−1

97
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

4.24 Kebutuhan oksigen untuk produksi protein rekombinan


(a)
Dari Tabel 4.11, rumus kimia untuk E. coli tipe liar dapat diambil sebagai CH O N1.770.490.24 . Dari Tabel
C.2 (Lampiran C), rumus molekul untuk glukosa adalah C H O6126 . Mengganti rumus-rumus ini ke dalam
Persamaan (4.16) menghasilkan:

C6 H12O6 + aO2 + bNH3 → cCH 1.77O0.49 N0.24 + d CO2 + eH2O + f CH1.55O0.31N0.25

Dari Tabel C.1 (Lampiran C), berat molekul glukosa adalah 180,2, berat molekul biomassa adalah 25,00,
dan berat molekul protein rekombinan adalah 22,03. Koefisien stoikiometri c dapat ditentukan dari hasil
YXS = 0,48 g−1 dan Persamaan (4.15):
Y
XS
( substrat MW) 0,48 g g-1 (180,2)
c= == 3.46
Sel MW 25.00
Nilai koefisien stoikiometri f dapat ditentukan dari hasil YPS = 0,20 × 0,48 = 0,096 g−1 dan Persamaan
(4.17):
Y ( substrat MW)
PS
0,096 g g-1 (180,2)
f= = 0,79
Produk MW 22.03
Kebutuhan amonia dapat ditentukan dengan menggunakan neraca unsur untuk
N. Neraca N: b = 0,24c + 0,25f
Dengan mengganti nilai c dan f di atas ke dalam neraca N menghasilkan b = 0,24 × 3,46 + 0,25 × 0,79 = 1,03.
Jawaban: 1,03 gram per gram glukosa

(b)
Kebutuhan oksigen dapat ditentukan dengan menggunakan neraca elektron. Dari Tabel C.2 (Lampiran C),
tingkat reduksi glukosa relatif terhadap NH3 adalah γS = 4,00; dari Tabel 4.11, tingkat reduksi biomassa E.
coli relatif terhadap NH3 adalah γB = 4,07. Derajat reduksi protein rekombinan relatif terhadap NH3
adalah:
1× 4 + 1.55 ×1 - 0.31× 2 - 0.25 × 3
γ P= = 4.18
1
w = 6 untuk glukosa dan j = 1 untuk protein rekombinan. Mengganti nilai-nilai ini ke dalam Persamaan (4.20)
untuk kebutuhan oksigen teoretis menghasilkan:
1
a = (6 × 4.00 - 3.46 × 4.07 - 0.79 ×1× 4.18) = 1.65
4
Jawaban: 1,65 gmol per gmol glukosa

(c)
Jika f dalam persamaan stoikiometri adalah nol tetapi c tetap sama dengan 3,46, keseimbangan unsur
untuk N adalah: Keseimbangan N: b = 0,24c = 0,24 × 3,46 = 0,83
Oleh karena itu, pada E. coli tipe liar, kebutuhan amonia berkurang dari 1,03 menjadi 0,83 gmol gmol−1
glukosa, suatu penurunan sebesar 19%. Untuk f = 0, Persamaan (4.20) menjadi:
1 1
a = (wγ - cγ ) = (6 × 4,00 - 3,46 × 4,07) = 2,48
S B
4 4

98
Bab 4 - Neraca Material

Kebutuhan oksigen meningkat dari 1,65 menjadi 2,48 gmol gmol−1 , meningkat 50%.
Jawaban: Kebutuhan amonia dan oksigen untuk E. coli tipe liar masing-masing adalah 0,83 gram dan 2,48
gram per gram glukosa. Nilai-nilai ini mewakili pengurangan 19% dan peningkatan 50%, masing-masing,
dibandingkan dengan strain yang direkayasa secara genetik.

4.25 Pengaruh pertumbuhan terhadap kebutuhan oksigen


Persamaan stoikiometri untuk produksi asam asetat menggunakan kultur sel harus menyertakan istilah
untuk pertumbuhan. Dari Persamaan (4.16), persamaan stoikiometri untuk pertumbuhan dan pembentukan
produk adalah:

C2 H6O + aO2 + bNH3 → cCH1.8O0.5 N0.2 + d CO2 + eH2O + f C2 H4O2


Dari Tabel C.8 (Lampiran C), berat molekul etanol dan asam asetat masing-masing adalah 46,1 dan 60,1.
Dari berat atom pada Tabel C.1 (Lampiran C), berat molekul biomassa adalah 24,63. Nilai koefisien
stoikiometri c ditentukan dari hasil biomassa YXS = 0,14 g g−1 dan Persamaan (4.15):
Y
XS
( substrat MW) 0,14 g g-1 (46,1)
c= = 0,26
Sel MW 24.63
Nilai koefisien stoikiometri f ditentukan dari hasil YPS = 0,92 g g−1 dan Persamaan (4.17):
Y ( substrat MW)
PS
0,92 g g-1 (46,1)
f= = 0,71
Produk MW 60.1
Dari Tabel C.2 (Lampiran C), derajat reduksi etanol relatif terhadap NH3 adalah γS = 6,00 dan derajat
reduksi asam asetat relatif terhadap NH3 adalah γP = 4,00. Derajat reduksi biomassa relatif terhadap NH3
adalah:
1× 4 + 1.8 ×1 - 0.5 × 2 - 0.2 × 3
γ B= = 4.20
1
w = 2 untuk etanol dan j = 2 untuk asam asetat. Mengganti nilai-nilai ini ke dalam Persamaan (4.20) menghasilkan:
1
a = (2 × 6.00 - 0.26 × 4.20 - 0.71× 2 × 4.00) = 1.31
4
Dengan pertumbuhan, 1,31 gmol oksigen dibutuhkan per gmol glukosa yang dikonsumsi, dibandingkan
dengan 1 gmol oksigen per gmol glukosa tanpa pertumbuhan. Oleh karena itu, dengan pertumbuhan,
kebutuhan oksigen untuk produksi asam asetat meningkat sebesar 31%.
Jawaban: Kebutuhan oksigen meningkat sebesar 31%

4.26 Metabolisme gula aerobik


(a)
Berdasarkan Persamaan (4.16), persamaan stoikiometri untuk pertumbuhan dan pembentukan dua produk yang
berbeda adalah:
C6 H12O6 + aO2 + bNH3 → cCH1.8O0.5 N0.2 + d CO2 + eH2O + f1 C2 H6O + f2 C3H8O3
di mana f1 dan f2 adalah koefisien stoikiometri untuk etanol dan gliserol, masing-masing, dan CH O
N1.80.50.2 adalah rumus umum untuk biomassa (Bagian 4.6.1). Amonium fosfat direpresentasikan sebagai
NH3 karena fosfor tidak muncul di tempat lain dalam persamaan reaksi. Dari Tabel C.1 (Lampiran C),
berat molekul fruktosa, etanol, gliserol dan biomassa masing-masing adalah 180, 46, 92 dan 24,6.
Koefisien stoikiometri c ditentukan dari hasil biomassa YXS = 0,025 g g−1 dan Persamaan (4.15):
Y ( substrat MW) 0,025 g g-1 (180)
c = XS = 0,18
Sel MW 24.6

99
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

Koefisien stoikiometri f1 ditentukan dari hasil etanol YPS1 = 0,21 g g−1 dan Persamaan (4.17):
Y
PS1
(MW substrat) 0,21 g g-1 (180)
f1= = 0,82
Produk MW 46
Demikian pula untuk f2 menggunakan hasil gliserol YPS2 = 0,07 g g−1 :
Y (Substrat MW) 0,07 g g-1 (180)
f 2= PS2 = 0.14
Produk MW 92
Karena fruktosa memiliki rumus molekul yang sama dengan glukosa, dari Tabel C.2 (Lampiran C), kita
dapat mengatakan bahwa derajat reduksi fruktosa relatif terhadap NH3 adalah γS = 4,00. Juga dari Tabel
C.2, derajat reduksi etanol dan gliserol relatif terhadap NH3 adalah γP1 = 6,00 dan γP2 = 4,67. Derajat
reduksi biomassa relatif terhadap NH3 adalah:
1× 4 + 1.8 ×1 - 0.5 × 2 - 0.2 × 3
γ B= = 4.20
1
(Nilai untuk γB ini juga diberikan pada Tabel C.2.) Kebutuhan oksigen dihitung dengan menggunakan
bentuk modifikasi dari Persamaan (4.20) untuk memperhitungkan transfer elektron ke dua produk yang
terpisah, dengan w = 6 untuk fruktosa, j1 = 2 untuk etanol, dan j2 = 3 untuk gliserol:
1
a = (wγ - cγ - f j γ -fjγ)
S B 1 1 P1 2 2 P2
4
1
= (6 × 4.00 - 0.18 × 4.20 - 0.82 × 2 × 6.00 - 0.14 × 3× 4.67)
4
= 2.86
Oleh karena itu, 2,86 gmol oksigen dibutuhkan per gmol fruktosa yang dikonsumsi. M e n g o n v e r s i
tingkat konsumsi fruktosa ke gmol h–1 :
1 gmol
190 g fruktosa jam-1 = 190 g jam-1. = 1,056 gmol jam-1
180 g

Dari hasil untuk a, kebutuhan oksigen adalah 2,86 × 1,056 gmol h–1 = 3,02 gmol h–1 . Mengubahnya
menjadi basis massa dengan menggunakan berat molekul O2 = 32 (Tabel C.1, Lampiran C):
32 g
3,02 gmol O jam-1 = 3,02 gmol jam-1. = 96,6 g jam-1
2
1 gmol

Jawaban: 97 g h–1

(b)
Perhitungan RQ menggunakan Persamaan (4.9) membutuhkan koefisien stoikiometri d, yang dapat
diperoleh dari neraca unsur pada C.
Keseimbangan C: 6 = c + d + 2f1 + 3f2
Menggantikan nilai c, f1 dan f2 dari (a):
d = 6 - 0.18 - 2 × 0.82 - 3× 0.14 = 3.76
Menerapkan Persamaan (4.9) dengan nilai a dari (a):
3,76
RQ = = 1,31
2.86
Jawaban: 1.3

100
Bab 4 - Neraca Material

4.27 Stoikiometri pertumbuhan sel hewan


(a)
Persamaan stoikiometrinya adalah:
C6 H12O6 + pC5H10O3 N2 + qO2 + rCO2 → sCH1.82O0.84 N0.25 + tC3H6O3 + u NH3 + vCO2 + wH2O
Dari Tabel C.1 (Lampiran C), berat molekul glukosa, glutamin, asam laktat, CO2 , NH3 dan biomassa
masing-masing adalah 180, 146, 90, 44, 17 dan 30,8. Nilai koefisien stoikiometri s dapat ditentukan dari
hasil biomassa dari glukosa YXS = 0,26 g g−1 dan Persamaan (4.15):
Y ( substrat MW) 0,26 g g-1 (180)
s = XS == 1.52
Sel MW 30.8
Koefisien stoikiometri p dan t ditentukan dari persamaan analog dengan menggunakan hasil dari glukosa
sebesar 0,42 g g–1 untuk glutamin dan 0,90 g g−1 untuk asam laktat:
0,42 g g-1 (180)
p == 0.52
146
0,90 g g-1 (180)
t= = 1.80
90

(i)
CO2 muncul di kedua sisi persamaan stoikiometri. Produksi bersih CO2 dapat ditentukan dengan
menggunakan neraca unsur pada C.
Keseimbangan C: 6 + 5p = s + 3t + (v - r)
Dengan mengganti nilai p, s dan t, maka
akan menghasilkan
(v - r) = 6 + 5 × 0,52 -1,52 - 3×1,80 = 1,68
Produksi bersih CO2 adalah 1,68 gmol per gmol glukosa. Mengubah 100 g glukosa menjadi gmol:
1
100 g glukosa = 100 g . = 0,556 gmol
gmol
180 g

Oleh karena itu, produksi bersih CO2 adalah 1,68 × 0,556 gmol = 0,934 gmol. Konversi ini ke basis massa
menggunakan berat molekul CO2 :
44 g
0,934 gmol CO2 = 0,934 gmol. = 41,1 g
1 gmol

Jawaban: 41 g

(ii)
Kebutuhan oksigen dapat dievaluasi dengan menggunakan versi modifikasi dari Persamaan (4.20) untuk
kultur dengan dua substrat:
1
a = (w γ + pw γ - sγ - t jγ )
4 1 S1 2 S2 B P

Dari Tabel C.2 (Lampiran C), derajat reduksi relatif terhadap NH3 adalah γS1 = 4,00 untuk glukosa, γS2 =
3,60 untuk glutamin dan γP = 4,00 untuk asam laktat. Derajat reduksi biomassa relatif terhadap NH3
adalah:
1× 4 + 1.82 ×1 - 0.84 × 2 - 0.25 × 3
γ= = 3.39
101
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

B
1

102
Bab 4 - Neraca Material

w1 = 6 untuk glukosa, w2 = 5 untuk glutamin dan j = 3 untuk asam laktat. Mengganti nilai ke dalam
persamaan di atas untuk a:
1
a = (6 × 4.00 + 0.52 × 5 × 3.60 -1.52 × 3.39 -1.80 × 3× 4.00) = 1.65
4
Oleh karena itu, 1,65 gmol oksigen diperlukan per gmol glukosa yang dikonsumsi.
Jawaban: 1,65 gmol per gmol glukosa

(iii)
Dari stoikiometri, untuk setiap mol glukosa yang dikonsumsi, diperlukan p = 0,52 mol glutamin. Dalam
media kultur, untuk setiap mol glukosa yang disediakan, 2/11 = 0,18 mol glutamin. Karena media kultur
menyediakan lebih sedikit glutamin daripada yang dibutuhkan untuk konsumsi semua glukosa, glutamin
adalah reaktan pembatas dan glukosa hadir secara berlebihan.
Jawaban: Glukosa

(iv)
Mengonversi konsentrasi maksimum asam laktat dan amonia menjadi gmol l–1 :
1 gmol
1 g asam laktat l-1 = 1 g l-1. = 0,011 gmol l-1
90 g
1 gmol
0,07 g NH l-1 = 0,07 g l-1. = 0,0041 gmol l-1
3
17 g

Dari stoikiometri, produksi 0,011 gmol l–1 asam laktat membutuhkan 0,011/t gmol l–1 glukosa =
(0,011/1,80) gmol l–1 = 0.0061 gmol l–1 glukosa, dan 0,011p/t gmol l–1 glutamin = (0,011 × 0,52) / 1,80
gmol l–1 = 0,0032 gmol l–1 glutamin. Demikian pula, produksi 0,0041 gmol l–1 NH3 membutuhkan
0,0041/u gmol l–1 glukosa dan 0,0041p/u gmol l–1 glutamin. Nilai u dapat ditentukan dari neraca unsur
pada N.
N keseimbangan: 2p = 0,25s + u
Mengganti nilai untuk p dan s
menghasilkan:
u = 2 × 0.52 - 0.25 ×1.52 = 0.66
Oleh karena itu, produksi 0,0041 gmol l–1 NH3 membutuhkan (0,0041/0,66) gmol l–1 = 0,0062 gmol l–1
glukosa dan (0,0041 × 0,52)/0,66 gmol l–1 = 0,0032 gmol l–1 glutamin. Perhitungan ini menunjukkan
bahwa kebutuhan glukosa dan glutamin untuk produksi konsentrasi maksimum asam laktat serupa dengan
yang dibutuhkan untuk produksi konsentrasi maksimum NH3 .
Oleh karena itu, konsentrasi maksimum glukosa yang diperbolehkan dalam medium adalah 0,0062
gmol l–1 dan konsentrasi maksimum glutamin yang diperbolehkan adalah 0,0032 gmol l–1 . Dari definisi
molaritas pada Bagian 2.4.5, konsentrasi maksimum glukosa dan glutamin yang diperbolehkan dalam
medium adalah 0,0062 M = 6,2 mM dan 0,0032 M = 3,2 mM.
Jawaban: 6,2 mM glukosa dan 3,2 mM glutamin

(b)
Persamaan stoikiometri untuk metabolisme anabolik adalah:

C6 H12O6 + pC5H10O3 N2 + rCO2 → sCH1.82O0.84 N0.25


Koefisien p, r, dan s untuk persamaan ini dapat ditemukan dari neraca unsur.
Keseimbangan C: 6 + 5p + r = s (1)

103
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

Keseimbangan N: 2p = 0,25s → p = 0,125s (2)


Keseimbangan O: 6 + 3p + 2r = 0,84s
Mengganti p dari (2) dan mengatur ulang akan memberikan ekspresi
untuk r: 2r = 0,84s - 6 - 3(0,125s) = 0,465s - 6
r = 0.233s - 3 (3)
Mengganti p dan r dari (2) dan (3) ke dalam (1)
menghasilkan: 6 + 5(0,125s) + (0,233s - 3) = s
3 = 0.142s
s = 21.1 (5)
Menerapkan (5) ke (2) dan (3) menghasilkan:
p = 2.64
r = 1.92
Hasil ini dapat diperiksa dengan menggunakan keseimbangan
elemen pada H. Keseimbangan H: 12 + 10p = 1,82s
Mengganti p dan r
menghasilkan: 12 + 10 ×
2.64 = 1.82 × 21.1
38.4 = 38.4
Oleh karena itu, keseimbangan unsur dan koefisien stoikiometri sudah benar dan persamaan stoikiometri yang
lengkap untuk metabolisme anabolik adalah:

C6 H12O6 + 2.64 C5H10O3 N2 + 1.92 CO2 → 21.1 CH1.82O0.84 N0.25

(i)
Menurut persamaan reaksi, 6 atom C dalam glukosa bergabung dengan 2,64 × 5 = 13,2 atom C dalam
glutamin untuk menghasilkan 21,1 atom C dalam biomassa. Oleh karena itu, proporsi C dalam biomassa
yang berasal dari glukosa adalah (6/21,1) × 100% = 28,4% dan proporsi C dalam biomassa yang berasal
dari glutamin adalah (13,2/21,1) × 100% = 62,6%.
Jawaban: 28% dari glukosa dan 63% dari glutamin

(ii)
Persamaan reaksi pada (b) mewakili stoikiometri sintesis biomassa saja, yaitu dengan mengasumsikan
bahwa semua atom C dalam glukosa dan glutamin digunakan untuk produksi biomassa. Namun, seperti
yang ditunjukkan dalam persamaan reaksi pada (a) untuk keseluruhan metabolisme sel hibridoma, C dari
glukosa dan glutamin juga digunakan untuk produksi produk sampingan. Dari (a), keseimbangan karbon
secara keseluruhan dapat dituliskan sebagai:
6 C dalam glukosa + 5 p C dalam glutamin → s C dalam biomassa + 3t C dalam asam laktat + (v -
r) C dalam CO2 Menggantikan nilai p, s, t dan (v - r) dari (a) menghasilkan:
6 C dalam glukosa + 2,60 C dalam glutamin → 1,52 C dalam biomassa + 5,40 C dalam asam laktat + 1,68 C
dalam CO2
Persamaan reaksi yang telah selesai pada (b) memungkinkan kita untuk memperkirakan berapa banyak
atom C yang disediakan oleh glukosa dan glutamin yang digunakan untuk menghasilkan 1,52 atom C
dalam biomassa selama kultur hibridoma:
104
Bab 4 - Neraca Material

1,52
1,52 C dalam biomassa menggunakan × 6 = 0,43 C
dari glukosa 21,1

105
P.M. Doran - Prinsip-prinsip Rekayasa Bioproses - Panduan Solusi

1,52
1,52 C dalam biomassa menggunakan × (5 × 2,64) = 0,95 C dari glutamin
21.1
Oleh karena itu, selama kultur hibridoma, proporsi 6 atom C dari glukosa yang digunakan untuk produksi
biomassa = 0,43/6 × 100% = 7,2%, dan proporsi 2,60 atom C dari glutamin yang digunakan untuk
produksi biomassa = 0,95/2,60 × 100% = 36,5%.
Jawaban: 7,2% C dalam glukosa dan 37% C dalam glutamin

4.28 pH sebagai indikator pertumbuhan ragi


Dengan menggunakan CH O N1.660.500.15 sebagai rumus molekul biomassa, kita dapat melakukan neraca
unsur pada N.
N keseimbangan: b = 0,15c
Jika terdapat rasio molar 1:1 antara produksi H+ dan konsumsi N, maka f = b dalam persamaan
stoikiometri. Oleh karena itu, dengan menggunakan hasil dari neraca N, f = 0,15c. Ini berarti bahwa laju
molar produksi H+ harus sama dengan 0,15 kali laju molar produksi biomassa.
Jawaban: QED

106

Anda mungkin juga menyukai