2.8.2.1 Pendahuluan
a. Latar belakang
Unit konsentrasi pada produksi urea merupakan hal yang sangat penting,
karena spesifikasi urea sangat bergantung pada seksi ini. Spesifikasi urea
diharapkan akan memiliki konsentrasi hingga 99,7 %wt, dimana pada seksi ini air
beserta gas inert akan dipisahkan dari larutan urea melalui 2 tahap evaporasi.
Tahap evaporasi pertama akan terjadi pada vacuum concentrator (FA-202) dan
didekomposisi dan dipisahkan dari larutan urea di seksi purifikasi, larutan urea
dipekatkan lagi menjadi 99.7 %wt dengan evaporasi 2 tingkat dengan kondisi
konsentrasi urea relatif tinggi dan kandungan ammonia yang hampir tidak ada,
reaksi pembentukan biuret dari urea (3.17) tidak dapat dihindari. Hal ini dapat
Hal lain yang sangat perlu diperhatikan ialah kondisi operasi pada
urea. Terutama mengenai penguapan air yang terdapat pada larutan urea, semakin
tinggi jumlah air yang teruapkan maka semakin baik kinerja alat pada vacuum
apabila tekanan lebih rendah dari kondisi operasi maka penguapan air akan
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Universitas Jambi
terganggu. Selain itu apabila temperature terlalu tinggi maka akan terjadi reaksi
maka kondisi operasi harus dijaga seoptimal mungkin. Sehingga pada vacuum
concentrator, temperatur optimum yaitu 130-136 0C, dan tekanan harus berada
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
1) Untuk mengetahui perhitungan neraca massa dan neraca panas yang terjadi di
d. Manfaat
1) Dapat mengetahui perhitungan neraca massa dan neraca panas pada heater of
proses evaporasi
e. Ruang lingkup
Pada unit konsentrasi, dimana pada unit ini larutan urea dipekatkan
hingga 99,7%. Unit konsentrasi terdiri dari 2 alat evaporator, yaitu vacuum
tiap alat, aliran akan dipanaskan sesuai dengan kondisi temperatur pada tiap alat
202).
vacuum concentrator (EA-201), dimana sisi tube (sisi channel) dioperasikan pada
250 mmHgA dan dipanaskan menjadi 132 oC untuk dipekatkan ke 96 %wt dengan
penguapan air pada kondisi vakum. Panas yang dibutuhkan untuk menguapkan air
disuplai oleh panas absorbsi di EA-201 (1/2) dan kondensasi gas ammonia dan
CO2 dari hp decomposer (DA-201) dan panas kondensasi dari steam SL di sisi
shell EA-201 (2/2). Larutan lean carbamate sebagai absorben di-spray ke dalam
aliran gas dari DA-201 sebelum memasuki sisi shell EA-201 (1/2). Di sisi shell
EA-201 (1/2), gas ammonia dan CO2 diserap ke dalam larutan lean carbamate
dengan panas penguapan air di sisi tube. Larutan urea 96 %wt bersama dengan
uap air keluar dari sisi tube EA-201 masuk ke vacuum concentrator (FA-202)
dimana nozzle inlet langsung terhubung dengan outlet EA-201. Di FA-202, air
yang menguap dipisahkan dari larutan urea dan larutan urea dikumpulkan di
penguapan air dalam larutan urea sehingga konsentrasi urea akan menjadi tinggi,
akan tetapi akan meningkatkan kandungan biuret dan mengakibatkan produk urea
merupakan produk yang diinginkan, maka kondisi ini harus dikontrol untuk
Pada pengolahan data hal yang perlu dianalisa ialah neraca massa dan
neraca panas secara desain pada heater of vacuum concentrator dan vacuum
concentrator, serta evaluasi %H2O yang teruapkan secara desain dan aktual. Data
aktual yang tersedia yang bisa diambil dari DCS yaitu data temperatur dan
tekanan. Sementara itu tidak adanya data laboratorium komponen tiap aliran
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Universitas Jambi
untuk unit konsesntrasi pabrik urea menyebabkan tidak dapat dihitungnya neraca
INPUT OUTPUT
F15 F50 Total F48A F48B Total
m
n=
BM
323 kg
n=
60 kg/kmol
n=¿5,38 kmol
m
n=
BM
34 kg
n=
18 kg /kmol
n=1,9 kmol
Dari data neraca massa pada vacuum concentrator (FA-202), jumlah komponen
m
n=
BM
95 kg
n=
17 kg/kmol
n=5,59 kmol
m
n=
BM
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Universitas Jambi
84 kg
n=
44 kg /kmol
n=1,9 kmol
m
n=
BM
178 kg
n=
103 kg /kmol
n=1,73 kmol
sisa mol ini nantinya akan menjadi reaktan pada reaksi hidrolisa urea
Berikut tiap aliran yang terdapat pada heater of vacuum concentrator (EA-
INPUT OUTPUT
Data Steam Steam
F15 F50 F20 F48 F20
In Out
Tekanan
16,5 23 6 5 16 6 2,5
(Kg/cm2)
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Universitas Jambi
Temperatur
117,8 117,8 96 155 113 132 155
0
(C)
Temperatur
390,8 390,8 369 428 386 405 428
(K)
a) Panas Masuk
Diketahui :
Cp = 0,8333 kkal/kg.K
m = 46311 kg/jam
Q=m. Cp. ∆ T
Q=¿3.581.240,74 Kkal/jam
Cp = 0,8762 Kkal/Kg.K
M = 44609 Kg/jam
Q=m. Cp. ∆ T
Q=¿3.627.218,46 Kkal/Jam
Cp = 0,6715 Kkal/Kg.K
m = 171601
Q=m. Cp. ∆ T
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Universitas Jambi
Q=¿8.998.653,48 Kkal/jam
Cp = 1,0265 Kkal/Kg.K
m = 25630
Q=m. Cp. ∆ T
Q=¿3.420.195,35 Kkal/Jam
b) Panas Keluar
Cp = 0,8307 Kkal/Kg.K
m = 86230 Kg/jam
Q=m. Cp. ∆ T
Q=¿6.303.550,97 Kkal/Jam
Cp = 0,7864 Kkal/Kg.K
m = 4690 Kg/jam
Q=m. Cp. ∆ T
Cp = 0,5389 Kkal/Kg.K
m = 119718 Kg/jam
Q=m. Cp. ∆ T
Cp = 1,0265 Kkal/Kg.K
m = 25630
Q=m. Cp. ∆ T
Q=¿3.420.195,35 Kkal/Jam
- Panas Penguapan
n
T
∆Hv=A 1− (
Tc )
A = 52,053
n = 0,321
Tc = 647,13 K
T = 405 K
n
T
(
∆Hv=A 1−
Tc )
0,321
405
∆Hv=52,053 1− ( 647,13 )
∆Hv=¿37,96619583 KJ/Kmol.K
Massa H 2O pada F 20
n H2O yang teruapkan =
BM H 2 O
49608 kg
=
18 Kg /Kmol
= 11.195.927,42 KJ x 0,239
= 2.675.826,65 Kkal
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Universitas Jambi
INPUT OUTPUT
Data
F20 F22 F23
2
Tekanan (Kg/cm ) 6 250 mmHg 250 mmHg
Temperatur (0C ) 132 113 132
Temperatur ( K ) 405 386 405
1) Panas Masuk
Cp = 0,6901 Kkal/Kg.K
m = 171601 Kg/jam
Q=m. Cp. ∆ T
2) Panas Keluar
Cp = 1,0045 Kkal/Kg.K
m = 51883 Kg/jam
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Universitas Jambi
Q=m. Cp. ∆ T
Cp = 0,5498 Kkal/Kg.K
m = 119718 Kg/jam
Q=m. Cp. ∆ T
- Panas Reaksi
∆H = 15.319,06 Kkal
∆H = 36.559,14 Kkal
= 51.878,20 Kkal
Komponen Q in Q out
F20 12.671.193,04
F22 5.576.462,66
F23 7.042.842,33
Panas reaksi 51.878,20
TOTAL 12.671.193,04 12.671.183,20
2.3.1.3 %H2O yang teruapkan
49608 Kg
= x 100 %
54433 Kg
= 91,14 %
berdasarkan data aktual kondisi operasi. Dikarenakan tidak adanya data aktual
dan neraca panas pada heater of vacuum concentratot dan vacuum concentrator.
INPUT OUTPUT
Data Steam Steam
F15 F50 F20 F48 F20
In Out
Tekanan
16,5 23 5,8 5 14,98 5,8 2,81
(Kg/cm2)
Temperatur 122,87 122,87 98,23 161,57 111,93 140,3 161,57
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Universitas Jambi
(0C ) 5
Temperatur 371,2 413,3
395,87 395,87 434,57 384,93 434,57
(K) 3 5
INPUT OUTPUT
Data
F20 F22 F23
251,05 251,05
Tekanan (Kg/cm2) 5,8
mmHg mmHg
0
Temperatur ( C ) 140,35 140,35 140,35
Temperatur ( K ) 413,35 413,35 413,35
%H2O yang teruapkan secara desain dengan temperature desain dan aktual.
%H 2 O teruapkandesain x T aktual
%H 2 Oteruapkan aktual=
T desain
91,14 % x 140,35 C
%H 2 Oteruapkan aktual=
132 C
%H 2 Oteruapkan aktual=96,91 %
2.8.2.4 Penutup
a. Kesimpulan
data aktual akan membuat penguapan H2O akan semakin tinggi dibanding
meningkat pula penguapan H2O didalam produk. Akan tetapi hal ini juga
yang tinggi.