Anda di halaman 1dari 2

Nama : Safitri Suci Rahayu

Prodi : Sosiologi
Nim : 043934361
Upbjj : Bogor

1. Pertentangan antara kelompok suporter tim sepakbola lokal merupakan sebuah


permasalahan yang tidak kunjung usai hingga saat ini. Perselisihan dan konflik antara
kelompok suporter baik di dunia nyata dan maya merupakan kondisi yang terus-menerus
terjadi. Munculnya kelompok suporter sepakbola ternentu ini apakah berdasar ikatan
promordial atau non-primordial? Jelaskan pendapat Anda dan mengapa risiko benturan
antarkelompok ini begitu tinggi?
2. Penerapan otonomi daerah di Indonesia tidak hanya melahirkan sejumlah permasalahan
saja namun juga memberikan sejumlah manfaat pada sejumlah daerah di Indonesia.
Sebutkan manfaat dan permasalahan yang diperoleh pada daerah tempat tinggalmu baik
kotamadya/kabupaten karena penerapan otonomi daerah. Sertakan bukti berupa tautan
berita jika memang diperlukan.

Jawaban:
1.Menurut saya masyarakat Indonesia terus mengembangkan ikatan-ikatan yang bersifat
primordial yaitu loyalitas berlebihan yang mengutamakan atau menonjolkan kepentingan suatu
kelompok agama, etnis, ras, daerah atau keluarga tertentu. Padahal loyalitas berlebih terhadap
budaya subnasional tersebut dapat mengancam integrasi bangsa karena primordialisme
mengurangi loyalitas warga negara pada budaya nasional dan negara sehingga mengancam
kedaulatn negara. Kecenderungan ini timbul apabila setiap kelompok yang terorganisasi secara
budaya akan mengembangkan budaya aliran yang dapat Mengancam persatuan bangsa seperti
halnya supporter sepak bola di Indonesia yang sangat loyalitas terhadap kelompok antar
supporter yang membuat bentrokan antar kelompok dengan beralasan membela tim sepak bola
yang mereka dukung, tanpa melihat bahwasannya kit aini masi satu bangsa Indonesia.
Menurut saya resiko benturan antar kelompok ini begitu tinggi sebab loyalitas mereka akan
membela tim sepak bola masing-masing sangat tinggi kelompok-kelompok tersebut akan
memperjuangkan kepentingan dan harga diri tim kelompoknya yang membuat mereka ambisius
membela mati-matian tim sepak bola yang mereka dukung berdasarkan daerahnya masing-
masing.

2. Tujuan dari otonomi daerah menurut undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, Pasal 2 ayat 3 menyebutkan bahwa tujuan otonomi daerah
ialah menjalankan otonomi yang seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang memang
menjadi urusan pemerintah, dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
pelayanan umum, dan daya saing daerah. Berikut penjelasannya:

a. Meningkatkan pelayanan umum. Dengan adanya otonomi daerah diharapkan ada


peningkatan pelayanan umum secara maksimal dari lembaga pemerintah di masing-masing
daerah. Dengan pelayanan yang maksimal tersebut diharapkan masyarakat dapat
merasakan secara langsung manfaat dari otonomi daerah.
b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Setelah pelayanan yang maksimal dan memadai,
diharapkan kesejahteraan masyarakat pada suatu daerah otonom bisa lebih baik dan
meningkat. Tingkat kesejahteraan masyarakat tersebut menunjukkan bagaimana daerah
otonom bisa menggunakan hak dan wewenangnya secara tepat, bijak dan sesuai dengan
yang diharapkan.
c. Meningkatkan daya saing daerah. Dengan menerapkan otonomi daerah diharapkan dapat
meningkatkan daya saing daerah dan harus memperhatikan bentuk keanekaragaman suatu
daerah serta kekhususan atau keistimewaan daerah tertentu serta tetap mengacu pada
semboyan negara kita “Bineka Tunggal Ika” walaupun berbeda-beda namun tetap satu jua.

Manfaat otonomi daerah


• Tidak terjadi pemusatan kekuasaan di pusat.
• Kebijakan yang dibuat bisa disesuaikan dengan kepentingan masyarakat di daerah.
• Menambah efisiensi pemerintah pusat dalam menjalankan tugasnya.
• Bisa meningkatkan barang dan jasa di daerah dengan biaya terjangkau dan lebih
rendah.
• Meningkatkan pengawasan dalam berbagai kegiatan atau aktivitas yang dilakukan
oleh penduduk lokal di daerah.

Anda mungkin juga menyukai