ABSTRAK
Customer Loyalty dapat dilatar belakangi oleh berbagai faktor, diantaranya adanya Customer Experience,
Customer Satisfaction dan Brand Image yang ada dalam diri seorang individu. Konsep “ngopi di hutan”
membuat Armor Kopi memiliki ciri khas yang berbeda dari kedai lainnya. Adanya fenomena tersebut, Armor
kopi menerapkan strategi marketing yaitu experiental marketing yang ditujukan untuk menarik minat
konsumen melalui sense, feel, think, act dan relate. Strategi marketing tersebut dapat menciptakan kepuasan
konsumen, citra merek yang baik atau buruk serta dampak yang lebih besar bagi Armor Kopi yaitu dapat
membuat konumen menjadi loyal. Tujuan penelitian adalah mengetahui dan menganalisis pengaruh customer
experience, customer satisfaction dan brand image terhadap customer loyalty pada Armor Kopi Bandung.
Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan analisis data menggunakan analisis deskriptif dan regresi
linear berganda. Penelitian ini menggunakan software SPSS 23.0. Responden penelitian adalah individu yang
pernah mengunjungi Armor Kopi Bandung. Sampel sebanyak 100 responden yang diperoleh menggunakan
teknik sampling purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa customer experience, customer
satisfaction dan brand image terhadap customer loyalty secara positif dan signifikan sebesar 85,5%.
Kata Kunci: Customer Experience, Customer Satisfaction, Brand Image, Customer Loyalty.
ABSTRACT
Consumer loyalty can be motivated by various factors, including the experience of consumers customer
satisfaction and brand image that exists in an individual. By carrying out the concept of "coffee in the forest",
Armor Coffee has unique characteristics from other shops. The existence of this phenomenon, the marketing
strategy applied by Armor Coffee is experiential marketing where the strategy is intended to be able to attract
consumers' interests through sense, feel, think, act and relate. This marketing strategy can create customer
satisfaction, good or bad brand image and a greater impact on the Armor Coffee that can make customers
loyal. The purpose of this study was to determine and analyze the effect of customer experience, customer
satisfaction and brand image on customer loyalty in the Bandung Coffee Armor. The method used is quantitative
with data analysis using descriptive analysis and multiple linear regression. This research uses SPSS 23.0
software. Research respondents are individuals who have visited to Armor Coffee Bandung. A sample of 100
respondents were obtained using a purposive sampling technique. The results showed that customer experience,
customer satisfaction and brand image of customer loyalty positively and significantly by 85.5%.
konsumen tersebut membayar untuk menghabiskan Konsumen dapat mengalami salah satu dari tiga
waktu untuk sebuah kesempatan atau pengalaman tingkat kepuasan umum yaitu jika kinerja di bawah
yang tidak terlupakan dan membuat suatu harapan, konsumen akan merasa kecewa tetapi jika
perusahaan dikenal dengan cara yang berbeda, kinerja sesuai dengan harapan pelanggan akan
2.1.1 Sub Variabel Customer Experience merasa puas dan pabila kinerja bisa melebihi
Menurut Alma (2016:267) berpendapat harapan maka pelanggan akan merasa sangat puas
bahwa customer experience dapat diukur dengan senang atau gembira.
menggunakan lima faktor utama, yaitu: Sementara Giese & Cote (2000) dalam
a. Sense (Indera) Tjiptono & Chandra (2017:204) menemukan
Melalui sense ini untuk menciptakan kesamaan dalam tiga hal komponen utama:
sensory experience melalui penglihatan, suara, a. Kepuasan pelanggan merupakan respon
sentuhan, perasaan dan penciuman, yang (emosional atau kognitif)
memberikan kesan keindahan, kesenangan, b. Respon tersebut menyangkut fokus tertentu
kepuasan melalui adanya stimuli, process dan (ekspektasi, produk, pengalaman konsumsi,
consequences atau hasil yang diperoleh karena dan seterusnya)
adanya stimuli dan proses tersebut. c. Respon terjadi pada waktu tertentu (setelah
b. Feel (Pikiran) konsumsi, setelah pemilihan produk atau jasa,
Feel ini menyentuh inner feeling dan berdasarkan pengalaman akumulatif, dan lain-
emosi, dengan sasaran membangkitkan lain).
pengalaman afektif, sehingga ada rasa gembira Definisi kepuasan tidak bisa lepas dari
dan bangga. Disini harus dipertimbangkan chameleon effects, artinya interprestasi terhadap
mood dan emosi pelanggann. Moods dapat sebuah definisi sangat bervariasi antar individu dan
diperoleh melalui rangsangan khusus dimana antar situasi. Dia dalam kerangka definisional yang
pelanggan tidak menyadari hal tersebut, diajukan, mereka mengidentifikasikan domain
sedangkan emosi diupayakan secara sengaja konseptual kepuasan, menjabarkan komponen-
oleh perusahaan, misalnya tumbuhnya rasa komponen spesifik yang diperlukan dalam
cinta. merumuskan definisi kepuasan, dan menguraikan
c. Think (Pikiran) proses menyusun definisi yang spesifik kontekstual
Think menciptakan aspek kognitif, dan dapat dibandingkan antar studi/riset.
problem solving experiences. Think ini akan Berdasarkan kerangka definisional tersebut,
muncul dalam pemikiran yang divergan dan kepuasan pelanggan adalah:
convergen melalui surprise, intrigue dan a. Rangkuman berbagai intensitas respon afektif
provocation. Pikiran yang bagus akan Tipe respon afektif dan tingkat intensitas
membawa pelanggan mampu berpikir positif, yang mungkin dialami pelanggan harus
sehingga memberikan opini yang positif didefinisikan secara eksplisit oleh peneliti,
terhadap produk dan perusahaan. tergantung pada konteks penelitiannya.
d. Act (Aksi) b. Dalam waktu penentuan spesifik dan durasi
Act ini menyentuh pengalaman dalam terbatas
gaya hidup dan berinteraksi, adakalanya Penelitian harus menentukan penentu yang
perubahan dalam gaya hidup dipengaruhi oleh relevan dengan masalah penelitiannya dan
inspirasi, spontan karena melihat model. mengidentifikasi memungkinkan durasi
Konsumen akan membeli karena pengaruh respon tersebut
dari luar dan opini dari dalam. c. Yang ditunjukan bagi aspek penting dalam
e. Relate (Kaitan) pemerolehan dan/atau konsumsi produk
Relate ini mencakup sense, feel, think dan Penelitian harus mengidentifikasi fokus riset
act. Ini adalah pengalaman individual berdasarkan pertanyaan riset atau masalah
berhubungan dengan orang lain dalam budaya manajerial yang dihadapi.
tertentu. Dalam hal ini ada tujuan untuk Menurut Tjiptono (2014:368) tidak ada
mengaitkan individu dengan sesuatu yang satu pun ukuran tunggal “terbaik” mengenai
berbeda siluar dirinya. kepuasan pelanggan yang disepakati secara
2.2 Customer Satisfaction universal. Meskipun demikian, ditengah
Kepuasan konsumen didefinisikan oleh beragamnya cara mengukur kepuasan pelanggan
Kotler dan Keller (2016:153), yang menyatakan terdapat kesamaan paling tidak dalam enam konsep
bahwa: Satisfaction is a person’s feelings of inti mengenai objek pengukuran berikut:
pleasure or disappointment that result from a. Kepuasan pelanggan keseluruhan (Overall
comparing a product or service’s perceived Customer Satisfaction)
performance (or outcome) to expectations.
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Agustus 2020 | Page 3703
Seberapakah puas pelanggan dengan tangible dan intangible, seperti ide, keyakinan,
produk atau jasa yang diberikan oleh suatu nilai-nilai, kepentingan, dan fitur yang membuat
perusahaan. Terdapat 2 bagian dalam proses suatu merek jadi unik.
pengukuran. Pertama, diukur melalui tingkat Berdasarkan definisi yang telah
kepuasan pelanggan terhadap produk atau jasa dipaparkan, dapat disimpulakan bahwa brand
perusahaan. Kedua, menilai serta image adalah suatu asosiasi merek tentang cara
membandingkan dengan tingkat kepuasan berfikir dan persepsi pelanggan terhadap merek
pelanggan keseluruhan terhadap produk atau baik positif atau negatif.
jasa para pesaing. Adapun dimensi dari brand image
b. Dimensi kepuasan pelanggan menurut Keller (2013:97) di jelaskan adanya
Komponen-komponen kepuasan dimensi-dimensi dan brand image, yaitu:
pelanggan terdapat empat langkah, yaitu: (1) a. Brand Identity
Mengartiakan dimensi-dimensi kunci Brand identity merupakan identitas fisik yang
customer satisfaction. (2) Menilai produk atau berkaitan dengan merek atau produk tersebut
jasa perusahaan menurut pelanggan. (3) sehingga konsumen mudah mengenali dan
Menilai produk atau jasa perusahaan pesaing membedakannya dengan merek atau produk
menurut pelanggan berdasarkan item spesifik. lain, seperti logo, warna, kemasan, identitas
(4) Pelanggan menentukan dimensi-dimensi perusahaan, slogan dan sebagainya.
yang menurut mereka paling penting dalam b. Brand Personality
menilai kepuasan pelanggan keseluruhan. Brand personality adalah karakter khas sebuah
c. Konfirmasi harapan (Confirmation of merek yang membentuk kepribadian tertentu
Expectation) sebagaimana layaknya manusia, sehingga
Kepuasan tidak diukur langsung, namun khalayak konsumen dengan mudah
disimpulkan berdasarkan membedakannya dengan merek lain dalam
kesesuaian/ketidaksesuaian antara harapan kategori yang sama, misalnya karakter tegas,
pelanggan dengan kinerja aktual produk kaku, kreatif, independen dan sebagainya.
perusahaan pada sejumlah atribut dimensi c. Brand Association
penting. Brand association adalah hal-hal spesifik yang
d. Niat beli ulang (Repurchase Intention) pantas atau selalu dikaitkan dengan suatu
Customer satisfaction diukur dengan merek, bisa muncul dari penawaran unik suatu
menanyakan apakah pelanggan akan produk, aktivitas yang berulang dan konsisten
berbelanja atau menggunakan jasa perusahaan misalnya dalam hal sponsorship atau social
lagi. responsibity, isu-isu yang sangat kuat
e. Kesediaan untuk merekomendasi (Willingness berkaitan dengan merek tersebut, ataupun
to Recommend) person, simbol-simbol dan makna tertentu
Pelanggan bersedia merekomendasikan yang sangat kuat melekat pada suatu merek.
produk kepada teman atau keluarganya. d. Brand Attitude & Behavior
f. Ketidakpuasan konsumen (Customer Brand attitude and behavior adalah sikap atau
Disatisfaction) perilaku komunikasi dan interaksi merek
Meliputu: (a) complain; (b) retur atau dengan konsumen dalam menawarkan benefit-
pengembalian ulang; (c) biaya garansi; (d) benefit dan nilai yang dimilikinya.
product recall (penarikan kembali produk dari e. Brand Benefit & Competence
pasar); (e) gethok tular negative; dan (f) Brand benefit and competence merupakan
defection (konsumen yang beralih ke pesaing). nilai-nilai dan keunggulan khas yang
2.3 Brand Image ditawarkan oleh perusahaan.
Menurut Kotler dan Keller (2016:61) 2.4 Customer Loyalty
mendefinisikan brand image sebagai “The Menurut Schiffman &Wisenblit (2015:43)
perceptions and beliefs by consumer, as reflected loyalitas dapat diartikan dengan:
in the associations held in consumer memory”. Hal a. Jarang mempertimbangkan untuk beralih
ini dapat diartikan sebagai persepsi dan ke pedagang lain
kepercayaan yang dipegang oleh konsumen, yang b. Biasanya langsung klik di situs dagang
tercermin atau melekat dalam benak dan memori Favorite setiap kali perlu melakukan
dari seorang konsumen sendiri. Persepsi ini dapat pembelian
dibentuk dari informasi atau pengalaman masa lalu c. Suka menavigasi situs
konsumen terhadap merek tersebut. d. Memiliki satu favorite Merchant untuk
Menurut Hasan (2014:210) citra merek melakukan bisnis bersama.
atau brand image merupakan serangkaian sifat
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Agustus 2020 | Page 3704
sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi Armor Kopi Bandung sebesar 0.184.
heterokedastisitas. e. Uji Hipotesis
d. Analisis Regresi Linier Berganda 1. Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji
Tabel 4.6 Analisis Regresi Linier Berganda F)
Tabel 4.7 Pengujian Hipotesis Secara Simultan
(Uji F)
> t tabel (1.985), H0 ditolak dan H3 diterima. Loyalty pada Armor Kopi Bandung
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa sebesar 31.0%.
terdapat pengaruh secara parsial antara Brand g. Brand Image berpengaruh positif dan
Image (X3) terhadap Customer Loyalty (Y) signifikan terhadap Customer Loyalty
pada Armor Kopi Bandung. pada Armor Kopi Bandung sebesar
f. Koefisien Determinasi 14.5%.
Tabel 4.9 koefisien Determinasi h. Customer Experience, Customer
Satisfaction, dan Brand Image
berpengaruh signifikan secara simultan
terhadap Customer Loyalty pada Armor
Kopi Bandung sebesar 85.5%
5.2 Saran
Berdasarkan analisis dan pembahasan
serta kesimpulan yang diperoleh, ada beberapa
saran yang diajukan oleh peneliti kepada pihak-
pihak yang terkait dalam penelitian ini,
Sumber: Data diolah, 2020 diantaranya adalah:
Besarnya pengaruh Customer Experience a. Berdasarkan perhitungan besarnya
(X1), Customer Satisfaction (X2) dan Brand Image pengaruh, Customer Experience memiliki
(X3) terhadap Customer Loyalty (Y) pada Armor pengaruh lebih besar terhadap Customer
Kopi Bandung dapat ditunjukkan oleh koefisien Loyalty. Oleh karenanya itu, disarankan
determinasi dengan rumus sebagai berikut : kepada Armor Kopi Bandung agar
KD = R2 x 100% memperbaiki sarana entertainment karena
= (0.925)2 x 100% berdasarkan pengalaman konsumen,
= 85.5% sarana entertainment pada Armor Kopi
Artinya variabel Customer Experience (X1), Bandung masih kurang baik.
Customer Satisfaction (X2) dan Brand Image (X3) b. Berdasarkan tanggapan konsumen,
memberikan pengaruh sebesar 85.5% terhadap penilaian mengenai Brand image Armor
Customer Loyalty (Y) pada Armor Kopi Bandung. Kopi masih kurang baik. Oleh karena itu,
Sedangkan sisanya sebesar 14.5% merupakan disarankan kepada Armor Kopi Bandung
kontribusi variabel lain selain Customer agar memanfaatkan sosial media terutama
Experience (X1), Customer Satisfaction (X2) dan instagram untuk melakukan program
Brand Image (X3). promosi yang dilakukan lebih gencar lagi.
5. Kesimpulan dan Saran Ini bertujuan untuk menimbulkan minat
5.1 Kesimpulan mereka untuk berkunjung ke Armor kopi.
Beberapa kesimpulan untuk menjawab Beberapa cara yang bisa dilakukan seperti
beberapa pertanyaan pada penelitian ini. menggandeng komunitas atau
Kesimpulan yang didapat oleh peneliti adalah mengadakan seminar kopi nusantara, ini
sebagai berikut : sekaligus untuk memperkenalkan logo
a. Customer Experience pada Armor Kopi Armor Kopi yang masih belum diingat
Bandung berada pada kategori cukup baik oleh konsumennya.
yaitu sebesar 65.0%. c. Berdasarkan tanggapan konsumen,
b. Customer Satisfaction pada Armor Kopi penilaian terendah adalah mengenai
Bandung berada pada kategori cukup baik variabel Customer Loyalty. Beberapa
yaitu sebesar 66.3%. faktor penyebabnya yaitu jarak tempuh
c. Brand Image pada Armor Kopi Bandung yang jauh dan lokasi tempat yang sulit
berada pada kategori cukup baik yaitu ditemukan. Oleh sebab itu, Armor kopi
sebesar 63.4%. Bandung disarankan untuk membuka
d. Customer Loyalty pada Armor Kopi gerainya dilokasi yang lebih strategis
Bandung berada pada kategori cukup baik dengan jarak tempuh yang bisa dijangkau
yaitu sebesar 55.4%. oleh siapapun tentunya dengan tetap
e. Customer Experience berpengaruh positif mempertahankan konsep ngopi dialam
dan signifikan terhadap Customer Loyalty tersebut.
pada Armor Kopi Bandung sebesar d. Mengingat variabel bebas dalam
40.0%. penelitian iini merupakan hal yang sangat
f. Customer Satisfaction berpengaruh penting dalam mempengaruhi Customer
positif dan signifikan terhadap Customer Loyalty diharapkan hasil penelitian ini
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.7, No.2 Agustus 2020 | Page 3709
Daftar Pustaka
Alma, Buchari (2016). Manajemen Pemasaran Sugiyono.(2014). Metode Penelitian Bisnis
dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. (Cetakan 18). Bandung: Alfabeta
Ghozali, Imam. (2012). Aplikasi Analisis Sugiyono, P. D. (2016). Metode Penelitian
Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Pendidikan. Bandung:Alfabeta.
Update PLS Regresi I, Edisi 7. Badan Penerbit Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif,
Universitas Diponegoro, Semarang. Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Hasan, A. (2013). Marketing dan Kasus-Kasus Sunjoyo, dkk. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart
Pilihan. Yogyakarta: Center Of Academic Riset. Bandung: Alfabeta.
Publishing Service (CAPS). Tjiptono, F., & Diana, A. (2015). Pelanggan Puas?
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. (2016). Tak cukup! (p. 254). Yogyakarta: CV. ANDI.
Principles of Marketing 16e Global Tjiptono, Fandy. (2014). Pemasaran Jasa-Prinsip,
Edition. England: Pearson Educational Penerapan dan Penelitian. Yogyakarta: CV.
Limited. ANDI.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane (2016). A Zomato. (2008-2016). Dipetik Oktober 28, 2019,
framework for Marketing Management, dari, https://www.zomato.com/id/
6th Edition. The United States edition: bandung/kopi-terbaik.
Pearson Education.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. (2016).
Marketing Management 15th Edition.
United state of America: Peaseon Education
Limited.
Schiffman, L. G., & Wisenblit, J. (2015).
Cunsomer Behavior (Global Edition). The
Unaited States of America: Courier
Kendallville.
Sekaran, Uma. (2011). Research Methods For \
Business buku 2 edisi 4. Jakarta: Salemba
Empat.
Sumber: Data Armor Kopi Bandung
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.