Dana Hibah Guru
Dana Hibah Guru
Kepada Yth;
WALIKOTA TASIKMALAYA
di-
Tasikmalaya
KOTA TASIKMALAYA
Jl. Noenoeng Tisnasapoetra No. 5a Kec. Tawang
Kota Tasikmalaya 46111
DEWAN PENGURUS DAERAH
PERKUMPULAN GURU MADRASAH (PGM) INDONESIA
KOTA TASIKMALAYA
Jl. Noenoeng Tisnasapoetra No. 5a Kec. Tawang Kota Tasikmalaya 46111
Kepala Yth,
WALIKOTA TASIKMALAYA
Di
Tempat
Demikian permohonan ini kami buat dan sampaikan, atas perhatiannya kami
haturkan terima kasih.
A. Latar Belakang
Tasik sebagai Kota Madrasah merupakan spirit perubahan bagi peningkatan kualitas
pendidikan Madrasah, baik dari sisi SDM guru, sarana prasarana, metode dan model serta
menguatkan kecintaan masyarakat kepada Madrasah, yang telah di pada tanggal 29
Desember 2016, yang esensinya adalah meninternalisasi nilai-nilai kecintaan guru untuk
mau merubah mindsitenya dalam penata kelolaan madrasah secara baik, juga
diharapkan mampu menjawab anggapan masyarakat terhadap Madrasah, sebagai Sakola
Agama. Setelah di deklarasi Madrasah mampu memposisikan sejajar dengan sekolah
pada umumnya, sehingga perhatian pemerintah daerah terhadap Madrasah harus sama
seperti halnya kepada Sekolah pada umumnya.
Madrasah merupakan pendidikan utama, serta pondasi pertama untuk menguatkan
kepribadian dan akhlakul karimah, sejalan dengan tujuan pendidikan Islam. Ciri khas
pendidikan Madrasah ini bertumpu pada muatan kegamaan yang lebih banyak
dibanding dengan sekolah pada umumnya.
Berharap dari itu semua spririt kota Madrasah dapat di implementasikan oleh
seluruh satuan pendidikan, agar tercipta sinergitas pendidikan agama di Kota
Tasikmalaya secara maksimal.
Momentum jelang Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei,
sebagai hari lahirnya pendidikan Nasional menjadi spirit perlunya dilaksanakan kegaitan
Gebyar atau Pestival Madrasah sebagai Ikhtiar Kampanye Pendidikan Madrasah melalui
berbagai bentuk kegiatan seperti Orasi Ilmiah, Stand Promosi Madrasah, penyiapan iklan
madrasah melalui Benner, Backdroop, Onway, Iklan di TV dan Koran serta Launching
Buku Karya Guru.
Kegiatan kampanye dimaksud, tiada lain adalah bentuk ikhtiar untuk dapat
mewujudkan Madrasah berkualitas. Madrasah berkualitas di awali dari Guru yang
berkualitas.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal pendidikan dasar , dan pendidikan
menengah (pasal 1 ayat (1) UUGD). Selanjutnya Undang – undang No.20 Tahun 2003
pasal 3 menyebutkan bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.
Guru memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk
pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang
kemasyarakatan.Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan
melatih.Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan
kehidupan.Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi.Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada
siswa.
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan adalah memposisikan dirinya sebagai
orang tua ke dua. Dimana ia harus menarik simpati dan menjadi idola para siswanya.
Adapun yang diberikan atau disampaikan guru hendaklah dapat memotivasi hidupnya
terutama dalam belajar. Bila seorang guru berlaku kurang menarik, maka kegagalan
awal akan tertanam dalam diri siswa.
Guru adalah posisi yang strategis bagi pemberdayaan dan pembelajaran suatu
bangsa yang tidak mungkin digantikan oleh unsur manapun dalam kehidupan sebuah
bangsa sejak dahulu. Semakin signifikannya keberadaan guru melaksanakan peran dan
tugasnya semakin terjamin terciptanya kehandalan dan terbinanya kesiapan seseorang.
Dengan kata lain potret manusia yang akan datang tercermin dari potret guru di masa
sekarang dan gerak maju dinamika kehidupan sangat bergantung dari “citra” guru di
tengah-tengah masyarakat.
Guru merupakan tulang punggung dalam pelaksanaan pendidikan. Dipundak
Gurulah,proses pendidikan di percayakan untuk dihantarkan, mulai dari usia dini sampai
jenjang sekolah menengah atas. Tanpa Guru pendidikan untuk mencerdaskan anak
bangsa tidak mungkin dapat dilakukan. Selanjutnya kepada Guru yang
profesional dan kompotenlah diharapkan proses pencerdasan anak bangsa dapat
diwujudkan. Dengan demikian sangatlah diperlukan adanya Guru yang profesional,
kompeten untuk mendukung upaya pemerintah dalam melaksanakan pendidikan
untuk mencapai SDM yang bermutu dan berdaya saing global.
Untuk mencapai Guru yang Profesional dan kompeten perlu dilakukan berbagai
langkah terobosan yang bertujuan memaksimalkan peran Guru dalam melaksanakan
tugas dan kewajibannya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih
menilai dan mengevaluasi anak didikmulai anak usia dini pada jalur pendidikan formal
baik Madrasah Negeri Maupun Swasta sesuai dengan amanat undang-undang.
Akan tetapi ditengah-tengah profesinya, kesejahteraan Guru Madrasah menjadi
problem yang akut, yakni minimnya insentif/honor mereka dan faktanya tidak cukup
untuk hidup satu bulan, bahkan jauh dari UMR atau rata-rata penghasilan daerah.Problem
akut ini setidaknya dapat di ringankan dan seharunya pemerintah memfasilitasi hal
tersebut. Kesejahteraan sangat berbanding lurus dengan kinerja dan kualitas hasil
pendidik, sebab melalui hal ini lah mereka para guru akan lebih focus memberikan
pelajaran kepada peserta didik, tanpa harus berfikir profesi lainnya guna memenuhi
kebutuhan hidup.
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 pula mengamanatkan hak guru seperti
mengikuti uji kompetensi untuk memperoleh Sertifikat Pendidik bagi guru yang telah
memiliki Kualifikasi Akademik S-1 atau D-IV, Memperoleh penghasilan di atas
kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial, Mendapat tunjangan
profesi, tunjangan fungsional dan subsidi tunjangan fungsional, Mendapat Masalahat
Tambahan dalam bentuk:Mendapat penghargaan dalam bentuk tanda jasa, kenaikan
pangkat prestasi kerja luar biasa baiknyak kenaikan jabatan, uang atau barang,
piagam, dan/atau bentuk penghargaan lain, Mendapat tambahan angka kredit setara untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi 1 (satu) kali bagi Guru yang bertugas di Daerah
Khusus, Mendapatkan penghargaan bagi Guru yang gugur dalam melaksanakan tugas
pendidikan, Mendapatkan promosi sesuai dengan tugas dan prestasi kerja dalam bentuk
kenaikan pangkat dan/atau kenaikan jenjang jabatan fungsional, Memberikan penilaian
hasil belajar dan menentukan kelulusan kepada peserta didik, Memberikan penghargaan
kepada peserta didik yang terkait dengan prestasi akademik dan/atau prestasi non-
akademik, Memberikan sanksi kepada peserta didik yang melanggar aturan,
Mendapat perlindungan dalam melaksanakan
tugas dalam bentuk rasa aman dan jaminan keselamatan, Mendapatkan perlindungan
hukum dari tindak kekerasan, ancaman, perlakuan diskriminatif, intimidasi, atau
perlakuan tidak adil dan Mendapatkan perlindungan profesi.
B Kegiatan-Kegiatan
Musyawarah Daerah
2 1 Keg Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000,-
PGM Ke 3
Perjalanan Dinas dalam
3 12 Keg Rp. 1.000.000 Rp. 12.000.000,-
dan luar Kota
C Insentif Guru-guru
4
Insentif GBPNS 900 Orang Rp. 600.000 Rp. 540.000.000