Anda di halaman 1dari 37

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN

DANA HIBAH UNTUK INSENTIF GURU


MADRASAH
DEWAN PENGURUS DAERAH
PERKUMPULAN GURU MADRASAH (PGM) INDONESIA
KOTA TASIKMALAYA

Kepada Yth;
WALIKOTA TASIKMALAYA
di-
Tasikmalaya

KOTA TASIKMALAYA
Jl. Noenoeng Tisnasapoetra No. 5a Kec. Tawang
Kota Tasikmalaya 46111
DEWAN PENGURUS DAERAH
PERKUMPULAN GURU MADRASAH (PGM) INDONESIA
KOTA TASIKMALAYA
Jl. Noenoeng Tisnasapoetra No. 5a Kec. Tawang Kota Tasikmalaya 46111

Nomor : 001/B/SB-PGMI.01.10.78/Pem/1/2021 Tasikmalaya, 22 Februari 2021


Lampiran : 1 (Satu) Bundel
Perihal : PERMOHONAN BANTUAN DANA

Kepala Yth,
WALIKOTA TASIKMALAYA
Di
Tempat

Disampaikan dengan hormat, dalam upaya meningkatkan kualitas


Pendidikan Madrasah dan kinerja Organisasi Profesi/PGM Kota
Tasikmalaya, melalui surat ini kami mengajukan permohonan alokasi dana
bantuan Kegiatan Organisasi Perkumpulan Guru Madrasah sebesar
Rp.604.000.000 (Enam Ratus Empat Juta Rupiah). Dana tersebut akan
dialokasikan untuk Kegiatan Pembelian ATK, Insentif bagi Guru Non PNS,
Musyawarah Daerah Ke 3, Rapat dinas.

Mengingat pentingnya hal tersebut, mohon berkenan Bapak untuk


mengabulkan permohonan kami.

Demikian permohonan ini kami buat dan sampaikan, atas perhatiannya kami
haturkan terima kasih.

Bilahit Taufiq Walhidayah


Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Dewan Pengurus Daerah
PGM Indonesia Kota Tasikmalaya,
PROPOSAL PERMOHONAN DANA
DEWAN PENGURUS DAERAH PERKUMPULAN GURU MADRASAH
(PGM) KOTA TASIKMALAYA

A. Latar Belakang
Tasik sebagai Kota Madrasah merupakan spirit perubahan bagi peningkatan kualitas
pendidikan Madrasah, baik dari sisi SDM guru, sarana prasarana, metode dan model serta
menguatkan kecintaan masyarakat kepada Madrasah, yang telah di pada tanggal 29
Desember 2016, yang esensinya adalah meninternalisasi nilai-nilai kecintaan guru untuk
mau merubah mindsitenya dalam penata kelolaan madrasah secara baik, juga
diharapkan mampu menjawab anggapan masyarakat terhadap Madrasah, sebagai Sakola
Agama. Setelah di deklarasi Madrasah mampu memposisikan sejajar dengan sekolah
pada umumnya, sehingga perhatian pemerintah daerah terhadap Madrasah harus sama
seperti halnya kepada Sekolah pada umumnya.
Madrasah merupakan pendidikan utama, serta pondasi pertama untuk menguatkan
kepribadian dan akhlakul karimah, sejalan dengan tujuan pendidikan Islam. Ciri khas
pendidikan Madrasah ini bertumpu pada muatan kegamaan yang lebih banyak
dibanding dengan sekolah pada umumnya.
Berharap dari itu semua spririt kota Madrasah dapat di implementasikan oleh
seluruh satuan pendidikan, agar tercipta sinergitas pendidikan agama di Kota
Tasikmalaya secara maksimal.
Momentum jelang Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei,
sebagai hari lahirnya pendidikan Nasional menjadi spirit perlunya dilaksanakan kegaitan
Gebyar atau Pestival Madrasah sebagai Ikhtiar Kampanye Pendidikan Madrasah melalui
berbagai bentuk kegiatan seperti Orasi Ilmiah, Stand Promosi Madrasah, penyiapan iklan
madrasah melalui Benner, Backdroop, Onway, Iklan di TV dan Koran serta Launching
Buku Karya Guru.
Kegiatan kampanye dimaksud, tiada lain adalah bentuk ikhtiar untuk dapat
mewujudkan Madrasah berkualitas. Madrasah berkualitas di awali dari Guru yang
berkualitas.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal pendidikan dasar , dan pendidikan
menengah (pasal 1 ayat (1) UUGD). Selanjutnya Undang – undang No.20 Tahun 2003
pasal 3 menyebutkan bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.
Guru memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk
pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang
kemasyarakatan.Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan
melatih.Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan
kehidupan.Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi.Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada
siswa.
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan adalah memposisikan dirinya sebagai
orang tua ke dua. Dimana ia harus menarik simpati dan menjadi idola para siswanya.
Adapun yang diberikan atau disampaikan guru hendaklah dapat memotivasi hidupnya
terutama dalam belajar. Bila seorang guru berlaku kurang menarik, maka kegagalan
awal akan tertanam dalam diri siswa.
Guru adalah posisi yang strategis bagi pemberdayaan dan pembelajaran suatu
bangsa yang tidak mungkin digantikan oleh unsur manapun dalam kehidupan sebuah
bangsa sejak dahulu. Semakin signifikannya keberadaan guru melaksanakan peran dan
tugasnya semakin terjamin terciptanya kehandalan dan terbinanya kesiapan seseorang.
Dengan kata lain potret manusia yang akan datang tercermin dari potret guru di masa
sekarang dan gerak maju dinamika kehidupan sangat bergantung dari “citra” guru di
tengah-tengah masyarakat.
Guru merupakan tulang punggung dalam pelaksanaan pendidikan. Dipundak
Gurulah,proses pendidikan di percayakan untuk dihantarkan, mulai dari usia dini sampai
jenjang sekolah menengah atas. Tanpa Guru pendidikan untuk mencerdaskan anak
bangsa tidak mungkin dapat dilakukan. Selanjutnya kepada Guru yang
profesional dan kompotenlah diharapkan proses pencerdasan anak bangsa dapat
diwujudkan. Dengan demikian sangatlah diperlukan adanya Guru yang profesional,
kompeten untuk mendukung upaya pemerintah dalam melaksanakan pendidikan
untuk mencapai SDM yang bermutu dan berdaya saing global.
Untuk mencapai Guru yang Profesional dan kompeten perlu dilakukan berbagai
langkah terobosan yang bertujuan memaksimalkan peran Guru dalam melaksanakan
tugas dan kewajibannya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih
menilai dan mengevaluasi anak didikmulai anak usia dini pada jalur pendidikan formal
baik Madrasah Negeri Maupun Swasta sesuai dengan amanat undang-undang.
Akan tetapi ditengah-tengah profesinya, kesejahteraan Guru Madrasah menjadi
problem yang akut, yakni minimnya insentif/honor mereka dan faktanya tidak cukup
untuk hidup satu bulan, bahkan jauh dari UMR atau rata-rata penghasilan daerah.Problem
akut ini setidaknya dapat di ringankan dan seharunya pemerintah memfasilitasi hal
tersebut. Kesejahteraan sangat berbanding lurus dengan kinerja dan kualitas hasil
pendidik, sebab melalui hal ini lah mereka para guru akan lebih focus memberikan
pelajaran kepada peserta didik, tanpa harus berfikir profesi lainnya guna memenuhi
kebutuhan hidup.
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 pula mengamanatkan hak guru seperti
mengikuti uji kompetensi untuk memperoleh Sertifikat Pendidik bagi guru yang telah
memiliki Kualifikasi Akademik S-1 atau D-IV, Memperoleh penghasilan di atas
kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial, Mendapat tunjangan
profesi, tunjangan fungsional dan subsidi tunjangan fungsional, Mendapat Masalahat
Tambahan dalam bentuk:Mendapat penghargaan dalam bentuk tanda jasa, kenaikan
pangkat prestasi kerja luar biasa baiknyak kenaikan jabatan, uang atau barang,
piagam, dan/atau bentuk penghargaan lain, Mendapat tambahan angka kredit setara untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi 1 (satu) kali bagi Guru yang bertugas di Daerah
Khusus, Mendapatkan penghargaan bagi Guru yang gugur dalam melaksanakan tugas
pendidikan, Mendapatkan promosi sesuai dengan tugas dan prestasi kerja dalam bentuk
kenaikan pangkat dan/atau kenaikan jenjang jabatan fungsional, Memberikan penilaian
hasil belajar dan menentukan kelulusan kepada peserta didik, Memberikan penghargaan
kepada peserta didik yang terkait dengan prestasi akademik dan/atau prestasi non-
akademik, Memberikan sanksi kepada peserta didik yang melanggar aturan,
Mendapat perlindungan dalam melaksanakan
tugas dalam bentuk rasa aman dan jaminan keselamatan, Mendapatkan perlindungan
hukum dari tindak kekerasan, ancaman, perlakuan diskriminatif, intimidasi, atau
perlakuan tidak adil dan Mendapatkan perlindungan profesi.

B. Tujuan dan Sasaran Kegiatan


1. Tujuan Kegiatan
Melalui Kegiatan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan melalui
peran serta Organisasi Profesi Guru, di harapkan dapat menjadi pilar utama dalam
membangun prestasi pendidikan Madrasah di Kota Tasikmalaya.
Diantara program kegiatan Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Indonesia Kota
Tasikmalaya yakni berupa pemberian dana insentif Guru Madrasah Non PNS secara
umum bertujuan untuk meningkatkankesejahteraan Guru sehingga penghasilan yang
diterima sebagai Guru dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari serta untuk
memberikan penghargaan kepada Guru yang telah melaksanakan tugas dengan
sebaik-baiknya.
Tujuan dari Pemberian dana Hibah dari Pemkot Tasikmalaya sebagai berikut :
1. Meningkatnya Mutu Pendidikan Madrasah, Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
2. Meningkatkan kesejahteraan Guru Madrasah Non PNS;
3. Memberikan penghargaan kepada Guru MadrasahNon PNS guna mendorong dan
memotivasi untuk terus meningkatkan kompetensi dan kinerja secara Profesional dan
melaksanakan tugas di Madrasah;
4. Mendorong Guru Madrasah Non PNS untuk fokus melaksanakan tugas sebagai
pendidik, pembimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didiknya dengan sebaik-baiknya.
2. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan yang dilaksanakan Perkumpulan Guru Madrasah (PGM)
Indonesia Kota Tasikmalaya ini sebagai upaya meningkatkan mutu Madrasah yakni
diantaranya melalui pemberian dana insentif Guru ini adalah Guru yang diangkat satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat atau Daerah dan Guru yang
diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dengan status Guru Madrasah Non PNS (Guru Tidak
Tetap dan Guru TetapYayasan), dengan acuan nama, jumlah Guru yang terdaftar pada
kementerian Agama Kota Tasikmalaya.
C. Dasar Hukum
1. Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 ;
2. Pembukaan pada alinea 4, dan pada BAB XIII Pendidikan , pasal 31 ayat (1)
dan ayat (2) .
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional , pasal 3 ;
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah.
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah.
6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, pasal 14 dan pasal 15.
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan ;
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana
Program Jangka Menengah Kementerian Negara Republik Indonesia
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
tugas, fungsi, susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian.
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit
organisasi dan Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia;
11. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003/Keppres 61 Tahun
2004 tentang Pedoman Pendapatan dan Belanja Negara.
12. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 129a/U/2004
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan.
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2007,
tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan.
14. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2008 tentang Organisasi danTataKerja
Instansi Vertikal Departemen Agama;
15. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 4 Tahun 2007 tentangPenyelenggaraan
Pendidikan di Kota Tasikmalaya (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2007
Nomor 74);
16. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 12 Tahun 2009tentang Pembangunan
Tata Nilai Kehidupan Kemasyarakatanyang Berlandaskan pada Ajaran Agama
Islam dan Norma-Norma Sosial Masyarakat Kota Tasikmalaya (Lembaran Daerah
KotaTasikmalaya Tahun 2009 Nomor 110);

D. Data Guru Madrasah


Guru Madrasah yang tercatat pada lingkungan Kementerian Agama Kota
Tasikmalaya dan secara otomatis menjadi Anggota Organiasasi Profesi Guru
Madrasah yang di Himpun dalam Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Kota
Tasikmalaya sebanyak 1682 Orang/Guru adapun yang akan di usulkan untuk
mendapatkan insentif tahun anggaran 2022 sebanyak 900 orang guru dan hal ini
dilakukan secara bertahap, sesuai dengan kemampuan pemkot memberikan anggaran.

E. Rencana Kegiatan dan Penggunaan Dana Hibah


Usulan kegiatan permohonan pemberian dan atau pengalokasian Dana yang sumber
dananya dari ABPD Kota Tasikmalaya tahun 2022 diperuntukan untuk memberikan
kemaslahatan dalam bentuk pemberian Insentif Guru Madrasah Non PNS sebanyak
900 Orang, sebagai implementasi dari amanat undang-undang system pendidikan
nasional. Dan akan digunakan guna kepentingan kegiatan atau
program Organsiasi Perkumpulan Guru
Madrasah (PGM). Adapun rincian anggaran sebagai berikut :
Harga Jumla
No Uraian Banyak Satuan
Satuan h
(Rp) (Rp)
A Alat Kelengkapan Kantor

1 Alat Tulis Kantor 1 Paket Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000,-

B Kegiatan-Kegiatan
Musyawarah Daerah
2 1 Keg Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000,-
PGM Ke 3
Perjalanan Dinas dalam
3 12 Keg Rp. 1.000.000 Rp. 12.000.000,-
dan luar Kota
C Insentif Guru-guru
4
Insentif GBPNS 900 Orang Rp. 600.000 Rp. 540.000.000

Total Rp. 604.000.000


D. Jadwal Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Tahun 2022
No Uraian Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des
Alat Tulis
1 Kantor
Musyda PGM
Kota
2
Tasikmalaya
ke 3
Perjalanan
3 Dinas dalam
dan luar Kota
Insentif
4 GBPNS
MI,
MTs, MA
Ketua DPD PGM Indonesia Kota Tasikmalaya

Sekretaris DPD PGM Indonesia Kota Tasikmalaya

Bendahara DPD PGM Indonesia Kota Tasikmalaya

Anda mungkin juga menyukai