Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

INC

OLEH :

RIKA OKTA WISMA ,S.KEP


2109149011189

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES YARSI SUMBAR
BUKITTINGGI
2020/2021
A. DEFI
DEFINISI
NISI

Menurut Mayles (1996) persalinan adalah suatu proses dimana seorang wanita
melahirkan bayi yang diawali dengan kontraksi uterus yang teratur dan memuncak pada
saat pengeluaran
pengeluaran bayi sampai denga
dengan
n pengeluaran
pengeluaran plasenta dan selaputnya
selaputnya dimana
proses persalinan ini akan berlangsung selama 12 sampai dengan 14 jam (Kemenkes,
2016).

B. ET
ETIOL
IOLOGI
OGI

Penyebab pasti partus masih merupakan teori yang kompleks antara lain
la in oleh factor
hormonal
hormonal ,pengaruh
,pengaruh prost
prostagland
aglandin,str
in,struktur
uktur uterus
uterus ,sirkulasi
,sirkulasi uterus,pen
uterus,pengaruh
garuh saraf dan
nu
nutri
trisi
si,p
,peru
eruba
baha
han
n biok
biokim
imia
ia an
anta
tara
ra la
lain
in pe
penu
nuru
runa
nan
n ka
kada
darr ho
horm
rmon
onee est
estro
roge
gen
n da
dan
n
progesteron

C. KOM
KOMPLIK
PLIKASI
ASI

1) Infeksi
Pada pemeriksaan dalam untuk mengetahui kemajuan persalinan kemungkinan dapat
menyebabkan infeksi apabila pemeriksa tidak memperhatikan teknik aseptik
2) Retensi plasenta/retensi sisa plasenta
Retensi plasenta adalah kondisi dimana plasenta belum lahir selama 1 jam setelah
janin lahir sedangkan retensi sisa plasenta adalah terdapat sebagian lasenta yang
masih tertinggal setelah plasenta lahir.
3) Robekan serviks
Dapat terjadi pada serviks yang kaku dan his yang kuat

4) Ruptur uteri
Ruptur uteri atau robekan uterus merupakan kondisi yang sangat berbahaya dalam
persalinan karena ddapat menyebabkan pendarahan hebat.
5) Emboli air ketuban
Emboli air ketuban merupakan peristiwa yang timbuk mendadak akibat air ketuba
masuk ke alam pperedaran tubuh ibu melalui sinus vena yang teruka pada daerah
plasenta dan menyumbat pembuluh-pembuluh
pembuluh-pembuluh kapier dalam paru-paru.

D. BENT
BENTUK
UK PERSALI
PERSALINAN
NAN

1. Persali
Persalinan
nan Spo
Sponta
ntan
n
Persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri, dan melalui jalan lahir.
2. Persali
Persalinan
nan Ban
Bantua
tuan
n
Persali
Persalinan
nan dengan
dengan rangsa
rangsanga
ngan
n yang
yang dibant
dibantu
u dengan
dengan tenaga
tenaga dar
darii luar,
luar, ekstrak
ekstraksi
si
dengan forcep atau dengan dilakukan sectio sesario.
3. Persali
Persalinan
nan Anj
Anjura
uran
n
Pe
Persa
rsali
lina
nan
n yang
yang ti
tida
dak
k di
dimu
mula
laii deng
dengan
an send
sendir
irin
inya
ya,, baru
baru berla
berlang
ngsu
sung
ng setel
setelah
ah

pemecahan ketuban.
E. PENYEBAB MULAINYA PERSALINAN
a. Peru
Perub
bahan
ahan K
Kad
adar
ar H
Hor
orm
mon
 Kadar progesterone menurun (relaksasi otot menghilang)

 Kadar estrogen dan prostaglandin meninggi

 Oksitosin pituitari dilepaskan (pada kebanyakan kehamilanproduksi hormon


ini akan disupresi)
b. Distensi Uterus, dapat menyebabkan hal berikut :
 Serabut otot yang tegang sampai batas kemampuannya akan bereaksi dengan

mengadakan kontraksi
 Produksi dan pelepasan prostaglandin

 Sirkulasi
Sirkulasi plasenta
plasenta mungkin
mungkin menggangg
mengganggu
u sehin
sehingga
gga menim
menimbulk
bulkan
an perub
perubahan
ahan
hormonal
c. Tekanan Janin
 Kalau janin sudah mencapai batas pertumbuhannya didalam batas uterus ia
akan menyebabkan:
 Peningkatan tekanan dan ketegangan pada dinding uterus

 Stimulasi dinding uterus yang tegang tersebut sehingga timbul kontraksi.

F. TAND
TANDA-TAN
A-TANDA
DA PERSALIN
PERSALINAN
AN

Sebelum
Sebelum persalinan
persalinan mulai, saat mend
mendekati
ekati akhir keham
kehamilankl
ilanklien
ien mungkin
mungkin lihat
perubahan tertentu atau ada tanda-tanda bahwa persalinan terjadi tidak lama lagi sekitar
2-4 minggu sebelum persalinan. Kepal janin mulai menetap lebih jauh kedalam pelviks.
Teka
Tekana
nan
n pa
pada
da di
diaf
afrag
ragma
ma berk
berkur
uran
ang
g sep
seper
erti
ti memp
memper
erin
inga
gan
n be
berat
rat bada
badan
n bayi
bayi da
dan
n
memungkinkan ibu untuk bernapas lebih mudah, akan lebih sering berkemih, dan akan
lebih bertekan pada pelviks karena bayi lebih rendah dalam pelviknya.
1. Pe
Persa
rsali
lina
nan
n Palsu
Palsu
A. Terj
Terjad
adii li
ligh
ghte
teni
ning
ng
Menjelang minggu ke – 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri
karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan:
 Ketegangan dinding perut


Ketegangan ligamentum rotandum
 Gaya berat janin dimana kepala kearah bawah
B. Masuk
Masuknya
nya kep
kepala
ala bayi kepint
kepintu
u atas panggul
panggul dirasak
dirasakan
an ibu hamil
hamil :
 Terasa ringan dibagian atas, rasa sesaknya berkurang

 Dibagian bawah terasa sesak

 Terjadi kesulitan saat berjalan

 Sering miksi ( beser kencing )


2. Persali
Persalinan
nan Sej
Sejati
ati
a) Terjadinya
Terjadinya H
His
is per
persalinan
salinan , His persalinan
persalinan mempun
mempunyai
yai sifat
sifat :
 Pinggang terasa sakit yang menjalar ke bagian depan

 Sifatnya teratur,interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar

 Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks

 Makin beraktifitas ( jalan ) kekuatan makin bertambah


b) Pengeluaran Lendir dan darah ( pembawa tanda ), Dengan his persalinan terjadi
perubahan pada serviks yang menimbulkan:
menimbulkan:
 Pendataran dan pembukaan

 Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis servikalis lepas


Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah
c) Pe
Peng
ngel
elua
uara
ran
n Ca
Cair
iran
an
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran
cairan. Sebagian ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan
pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung
berlangsung dalam waktu 24 jam.
G. TAHAP-TAHAP PERSALINAN
1. Kala I
Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini
terbagi dalam 2 fase yaitu: fase laten (8 jam) serviks membuka sampai 3 cm dan fase
aktif (7 jam) serviks membuka dari 3 cm sampai 10 cm. Kontraksi lebih kuat dan

sering selama fase aktif.


2. Kala
Kala II
Dimulai darti pembukaan lengkap (10 cm), sampai bayi lahir. Proses ini biasanya
berlangsung selama 2 jam pada primi dan 1 jam pada
pada multi.
3. Kala
Kala II
IIII
Dimulai
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung
berlangsung tidak
lebih dari 30 menit.
4. Kala
Kala IV
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.

H. KONSEP AS ASUHAN
UHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
1. Kala
Kala I
A. Pen
Pengka
gkajian
jian
I. Keluhan
Anda kaji alasan klien datang ke rumah sakit. Alasannya dapat berupa
ke
kelu
luar
ar da
dara
rah
h be
berc
rcam
ampu
purr le
lend
ndir
ir (blo
(blood
ody
y show
show),
), kelu
keluaa r ai
air–
r–ai
airr da
dari
ri
kema
kemalu
luan
an (air
(air ketu
ketuba
ban)
n),, nyer
nyerii pada
pada daer
daerah
ah pi
ping
ngga
gang
ng menj
menjal
alar
ar ke
perut/kontraksi (mulas), nyeri makin sering dan teratur.
II
II.. Peng
Pengka
kaji
jian
an ri
riwa
waya
yatt ob
obst
ster
erti
tik
k

 Kaji kembali HPHT


 taksiran persalinan

 usia kehamilan sekarang

 Kaji riwayat kehamilan masa lalu

 Jenis persalinan lalu

 penolong persalinan lalu

 kondisi bayi saat lahir

 Kaji riwayat nifas lalu

 masalah setelah melahirkan

 pemberian ASI dan kontrasepsi.


III. Pemeriksaan fisik
 Nilai keadaan umum (KU)

 Nilai tanda – tanda vital (TD, Nadi, suhu, dan


dan pernafasan ,respirasi)
 Pemeriksaan abdomen ( loepold 1 , II , III , IV )

 Detak jantung janin ( DJJ ) vestikula urinaria ( kosong / penuh )

 Menentukan tinggi fundus


 Kontraksi uterus

IV. Pal
Palpas
pasii ju
jumla
mlah
h kontr
kontraks
aksii da
dalam
lam 10 meni
menit,
t, d
dura
urasi
si dan
dan lama
lamanya
nya kon
kontra
traksi
ksi
1) Memantau denyut
denyut jantu
jantung
ng janin (normal 120-160x/menit)
120-160x/menit)
2) Menentukan
Menentukan presentasi
presentasi (bok
(bokong
ong atau kepal
kepala)
a)
3) Menentukan
Menentukan penuruna
penurunan
n bagian terbawah
terbawah janin
4) Pemerik
Pemeriksaan
saan da
dalam
lam
 Nilai pembukaan dan penipisan serviks

 Nilai penurunan bagian terbawah dan apakah sudah masuk rongga

panggul
 Jika bagian terbawah kepala, pastikan petunjuknya.
2. Kala
Kala II
a. Pe
Peng
ngka
kaji
jian
an
 Periksa TTV (TD, nadi, suhu, respirasi), tanda–tanda persalinan kala II

dimula
dimulaii sejak
sejak puk
pukul,
ul, eva
evalua
luasi
si terh
terhada
adap
p tan
tanda–
da–tan
tanda
da persali
persalinan
nan kala
kala II
(doron
(dorongan
gan meneran
meneran,, tek
tekana
anan
n ke anus,
anus, perine
perineum
um menonj
menonjol,
ol, dan vulva
vulva
membuka).
 Periksa kemajuan persalinan VT (status portio, pembukaan serviks, status

selapu
selaputt amnion
amnion,, warna
warna air ket
ketuba
uban,
n, pen
penuru
urunan
nan pre
presen
sentasi
tasi ke ron
rongga
gga
panggul, kontraksi meliputi intensitas, durasi frekuensi, relaksasi).
 DJJ, vesika urinaria (penuh/ kosong).

 resp
respon
on per
perila
ilaku
ku (tin
(tingka
gkatt kecema
kecemasan
san,, skala
skala nye
nyeri,
ri, kel
kelelah
elahan,
an, keingi
keinginan
nan
mengedan, sikap ibu saat masuk kala II, intensitas nyeri).
b. skor APGAR dinilai pada men
menit
it pertama kelahiran dan diulang pada menit
kelima.
A (appearance/warna kulit),
P (Pulse/denyut jantung),
G (Grimace/respon refleks),
A (Activity/tonus otot),
R (respiration/pernapasan).
1. Nil
Nilai
ai kelima
kelima vavariab
riabel
el tersebu
tersebutt diju
dijumla
mlahka
hkan.n.
2. Int
Interp
erpreta
retasi
si h
hasil
asil yang
yang di
diper
perole
oleh:
h:
1) Bila jum
jumlah
lah skor antar
antar 7–10
7–10 pad
padaa menit pe
pertama,
rtama, b
bayi
ayi dianggap
dianggap
normal.
2) Bila jum
jumlah
lah skor antara
antara 4–6
4–6 pada m menit
enit pe
pertama,
rtama, ba
bayi
yi memerlukan
memerlukan
tindakan medis segera seperti pengisapan lendir dengan suction atau
pemberian oksigen untuk membantu
membantu bernafas. segera seperti
pengisapan lendir dengan suction atau pemberian
pemberian oksigen untuk
membantu bernafas.
3. Kala
Kala II
IIII
1. Pe
Peng
ngka
kaji
jian
an
o Kaji TTV (TD, nadi, pernafasan, nadi),
o kaji waktu pengeluaran plasenta,
o kondisi selaput amnion,
o kotiledon lengkap atau tidak.
o Kaji kontraksi/HIS,
o kaji perilaku terhadap nyeri,
o
skala nyeri,
o tingkat kelelahan,
o keinginan untuk bonding attachment,
o Inisiasi Menyusu Dini (IMD).

2. Kala IV
1. Pe
Peng
ngka
kaji
jian
an
a. Aktivi
Aktivitas
tas / IIstir
stiraha
ahatt
Pasien tampak “berenergi” atau keletihan / kelelahan, mengantuk
b. Sirkulasi


Nadi biasanya lambat (50 – 70x / menit)
menit) karena hipersensitivitas vagal
 TD bervariasi : mungkin lebih rendah pada respon terhadap analgesia /
anastesia,
anastesia, atau menin
meningkat
gkat pada respon terhadap pemeriks
pemeriksaan
aan oksitosin
oksitosin
atau hipertensi karena kehamilan
 Edema : bila ada mungkin dependen (misal : pada ekstremitas bawah),
atau dapat juga pada ekstremitas atas dan wajah atau mungkin umum
(tanda hipertensi pada kehamilan)
 Kehilangan darah selama persalinan dan kelahiran sampai 400 – 500 ml
untuk kelahiran per vagina atau 600-800 ml untuk kelahiran sesaria
c. Nyer
Nyerii / Ke
Keti
tida
dakn
knya
yama
mana
nan.
n. Pasi
Pasien
en me
mela
lapo
pork
rkan
an keti
ketida
dakn
knya
yama
mana
nan
n dari
dari
berbagai sumber misalnya setelah nyeri, trauma jaringan / perbaikan
episiotomi, kandung kemih penuh, atau perasaan dingin / otot tremor dengan
“menggigil”
d. Se
Seks
ksua
uali
lita
tass


Fundus keras
Fundus keras ber
berkon
kontrak
traksi,
si, pada
pada gar
garis
is ten
tengah
gah dan ter
terlet
letak
ak seti
setingg
nggii
umbilikus
 Draina
Drainase
se vag
vagina
ina atau
atau lok
lokhia
hia jumlah
jumlahnya
nya seda
sedang,
ng, merah
merah gel
gelap
ap den
dengan
gan
hanya beberapa bekuan kecil
 Perineum bebas dari kemerahan, edema, ekimosis, atau rabas

 Striae mungkin ada pada abdomen, paha, dan payudara

 Payudara lunak dengan puting tegang


2. Dia
Diagno
gnosa
sa kep
kepera
erawat
watan
an
a. Nyeri akut b/d trauma mekanis / edema jaringan
jaringan,, kelelahan fisik
b. Resiko infeksi b.d luka perenium d
dan
an ibu takut BAK
c. An
Ansiet
sietas
as
d. Resik
Resiko
o perdarahan
perdarahan
e. Intoleransi
Intoleransi aktifitas
aktifitas
3. SL
SLKI
KI SIKI
SIKI
1. Nyeri
Tujuan
Tujuan : setelah dilakukan
dilakukan tindakan
tindakan keperawatan
keperawatan 3x24 jam diharapkan
diharapkan tingkat
nyeri menurun.
Kh :
 Frekuensi nadi membaik

 Pola nafas membaik

 Keluhan nyeri menurun

 Meringis menurun

Intervensi :
Observasi
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri

 Identifikasi skala nyeri

 Identifikasi respon nyeri non verbal

 identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri


 identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup

 monitor efek samping penggunaan analgetik

Terapeutik
 berikan teknik nonfarmakologi untuk
untuk mengurangi rasa nyeri
 kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri

 fasilitasi istirahat dan tidur


 pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan

nyeri
Edukasi
 jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

 Jelaskan strategi meredakan nyeri

 ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi
 kolaborasi pemberian analgetik

2. resiko infeksi
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam derajat infeksi menurun
Kh : - Demam menurun
 Kemerahan menurun

 Nyeri menurun

 Kadar sel darah putih membaik

Intervensi
Observasi
 monitor tanda gejala infeksi local dan sistemik

Terapeutik
 batasi jumlah pengunjung

 berikan perawatan kulit pada daerah edema

 cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan

pasien
 pertahankan teknik aseptic pada pasien berisiko tinggi

Edukasi
 jelaskan tanda dan gejala infeksi

 Ajarkan cara memeriksa luka

 Anjurkan meningkatkan asupan cairan


Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian imunisasi jika perlu

3. Ansietas
Tujua
Tujuan
n : stel
stelah
ah dilaku
dilakukan
kan tindak
tindakan
an kep
keperaw
erawtan
tan 3x
3x24
24 jam dih
dihara
arapka
pkan
n tin
tingka
gkatt
ansietas menurun
Kh :

 Perilaku gelisah menurun


 verbalisasi kebingungan menurun

 perilaku tegang menurun

Intervensi
Observasi
 identifikasi saat tingkat ansietas berubah

 identifikasi kemampuan mengambil keputusan

 monitor tanda-tanda ansietas

Terapeutik

 ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan


 temani pasien untuk mengurangi kecemasan jika memungkinkan

 pahami situasi yang membuat ansietas

 gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan

 motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan

Edukasi
 jelaskan prosedur termasuk sensasi yang mungkin dialami

 informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis

 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien

 latih teknik relaksasi


4. resiko perdarahan
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam kehilangan darah baik
internal maupun eksternal menurun
Kh :
 hemoglobin membaik

 hematokrit membaik

 tekanan darah membaik

 suhu tubuh membaik

 Perdarahan vagina menurun


Intervensi
Observasi
 monitor tanda dan gejala perdarahan

 monitor nilai hb/ht sebelum dan setelah kehilangan drah


 monitor ttv

 Monitor koagulasi

Terapeutik
 Batasi tindakan invasive, jika perlu

 Pertahankan bedrest selama perdarahan

Edukasi
 Jelaskan tanda dan gejala perdarahan

 Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk menghindari konstipasi

 Anjurkan menghindari aspirin atau antikoagulan


 Anjurkan meningkatkan asupan makan dan vitamin k

 Anjurkan segera melapor jika terjadi prdarahan

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan jika perlu

 Anjurkan pemberian produk darah, jika perlu

5.intoleransi aktivitas
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan toleransi
aktivitas meningkat

Kh :
 Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari meningkat

 Kekuatan tubuh bagian atas dan bawah meningkat

 Keluhan lelah menurun

 Dyspnea saat aktivitas menurun

Intervensi
Observasi
 Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan

 Monitor pola dan jam tidur

 monitor kelahan fisik dan emosional


Edukasi
 Anjurkan tirah baring

 Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap

Terapeutik
 Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus

 Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/ aktif

 Fasilitasi duduk disisi tempat tidur jika tidak dapat berpindah atau berjalan
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016) Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.

Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2016) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.

Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2016) Standar Luaran Keperawatan: Defenisi dan

Kriteria Hasil Keperawatan.


Kriteria Keperawatan. Jakarta
Jakarta:: Dewan Pengurus
Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai