Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

PENGUJIAN AKTIVITAS ANALGESIK PADA MENCIT


DENGAN METODE JENTIK EKOR

DOSEN PENGAMPU : Apt. IKA KURNIA SUKMAWATI, M.Si

DI SUSUN OLEH :
1. AGUS SETIAWAN ( 231FF02067 )
2. ELIS MULYANI ( 231FF02028 )
3. LUTFIA MAULANI ( 231FF02009 )

PROGRAM STUDI RPL D3 FARMASI


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG TAHUN 2023/2024
1. TUJUAN
 Mengenal berbagai cara untuk mengevaluasi secara eksperimental efek analgetic suatu obat
 Memahami dasar-dasar perbedaan efektivitas berbagai obat analgesik

2. PRINSIP
Metode pengujian aktivasi analgetika dilakukan dengan cara menilai kemampuan zat uji untuk
menekan atau menghilangkan rasa nyeri yang diinduksi pada hewan percobaan, yang meliputi
induksi secara mekanik dan kimia.

3. PENDAHULUAN/ DASAR TEORI


Obat-obat analgesik adalah kelompok obat yang memiliki aktivitas menekan atau mengurangi
rasa nyeri terhadap rangsang nyeri mekanik, termik, listrik atau kimiawi dipusat dan perifer atau
dengancara menghambat pembentukan prostaglandin sebagai mediator sensasi nyeri, kelompok
obat ini terbagi kedalam golongan analgesik kuat (analgesic narkotik) yang bekerja sentral terhadap
sistem saraf pusat, dan golongan analgesik lemah (analgesik non-narkotik) yang bekerja secara
perifer.

Metode pengujian aktivitas analgesik dilakukan dengan menilai kemampuan zat uji untuk
menekanatau menghilangkan rasa nyeri yang diinduksi pada hewan percobaan (mencit, tikus,
marmot). penginduksi nyeri secara mekanik, termik, elektrik dan kimia.

Metoda pengujian dengan induksi nyeri secara mekanik atau termik lebih sesuai untuk
mengevaluasiobat analgesik kuat atau analgesik narkotik. Misalnya metode plat panas (hot plate) dan
metode jentik ekor. Untuk menguji aktivitas obat analgesik non-narkotik dapat digunakan metode
dengan penginduksi zat kimia, seperti metode siegmund., pada umumnya daya kerja analgesik dinilai
pada hewan dengan mengukur besarnya peningkatan stimulus nyeri yang harus diberikan sebelum
ada respon nyeri atas jangka waktu ketahanan hewan terhadap stimulus nyeri atau juga peranan
frekwensi respon nyeri.

4. ALAT DAN BAHAN


 Alat :
1. Alat suntik 1 ml
2. Penangas air dengan suhu 50 derajat
3. Stopwatch
4. Sarung tangan tebal
5. Timbangan hewan
 Bahan :
1. Larutan Tramadol
2. Mencit ( dengan berat badan 16 gram )
5. PROSEDUR KERJA
Menggunakan Metode Jentik Ekor

Rangsang nyeri yang digunakan dalam metode ini berupa air panas (50 derajat Celcius) dimana ekor
tikus dimasukan kedalam air panas akan merasakan nyeri dan ekor dijentikan ke luar air panas
tersebut.

Pengujian ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :

1) Sebelum pemberian obat, catat waktu yang diperlukan tikus untuk menjentikan ekornya keluar
dari penangas air. Tiap rangkaian pengamatan dilakukan 3 kali selang 2 menit. Pengamatan pertama
diabaikan. Hasil pengamatan terakhir dirata-ratakan dan dicatat sebagai respon normal masing-
masing tikus terhadap stimulus nyeri. Jika perlu , stimulus disesuaikan untuk mencapai respon normal
terhadap stimulus nyeri, sekitar 3 sampai 5 detik.

2) Suntikan kepada mencit yang sudah disiapkan


3) Diamkan 10 menit , nilai masing-masing respon mencit terhadap stimulus nyeri, jika mencit tidak
menjentikan ekornya keluar dalam waktu 10 detik setelah pemberian stimulus nyeri maka dapat
dianggap ia tidak merasakan stimulus nyeri tersebut. Jangan dibiarkan ekornya melampaui waktu
dalam air panas.
4) Ulangi penilaian respon mencit di 5,10, 15, 20, 25, 30 menit dan seterusnya sampai efek
analgesik hilang
5) Buat tabel hasil pengamatan dengan sebaik-baiknya.
6) Gambarkan suatu kurva yang merefleksikan pengaruh obat-obat yang diberikanterhadap respon
mencit untuk stimulus nyeri.

6. HASIL PENGAMATAN
Perhitungan dosis

Diketahui ;

1. Mencit dengan berat badan 16 gram,


2. Dosis tramadol 50 mg/kapsul,
3. Dosis yang diberikan untuk 20 gram mencit yaitu 0,26 ml larutan tramadol

Perhitungan ;

Dosis untuk mencit dengan berat badan 16 gram = 16 gram/20 gram × 0,26 ml

= 0, 21 ml
Tabel pengamatan
Waktu ( menit ) Pada detik berapa ekor mencit dijentikan
Sebelum mencit 2
disuntikan tramadol
5 7
10 3
15 8
20 5
25 4
30 3

7. PEMBAHASAN
Mekanisme nyeri secara singkat adalah sebagai berikut: rangsangan di terima oleh reseptor nyeri,di
ubah dalam bentuk impuls yang dihantarkan kepusat nyeri di korteks otak.seteleh di proses di pusat
nyeri,impuls dikembalikan ke perifer dalam bentuk persepsi nyeri.reseptor nyeri dalam tubuh adalah
ujung ujung saraf telanjang yang ditemukan hampir pada setiap jaringan tubuh.

Analgetik atau obat penghilang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri
tanpa menghilangkan kesadaran(perbedaan dengan anastetika umum).obat analgesik bekerja dengan
meningkatkan ambang nyeri,mempengaruhi emosi,menimbulkan sedasi atau sopor,atau mengubah
persepsi modulitas nyeri.
Pada praktikum kali ini kelompok kami menggunakan tramadol sebagai obat untuk mengurangi atau
menghilangkan nyeri pada mencit.Tramadol adalah campuran rasemik dari dua isomer, salah satu obat
analgesik opiat(mirip morfin). Termasuk golongan aminocylohexanol,yang bekerja secara sentral pada
penghambat pengambilankembali noradrenergik dan serotonin neurotransmission.Tramadol mengikat
secara stereosfesifik pada reseptor di sistem syaraf pusat sehingga memblok sensasi rasa
nyeri,disamping itu tramadol menghambat pelepasan neurotransmitter dari syaraf aferen yang sensitif
terhadap rangsang,akibatnya impuls nyeri terhambat.

Metode jentik ekor adalah metode dengan mencelupkan ekor mencit pada air panas dengan suhu
50 derajat dan dengan respon nyeri mencit akan menjentikkan ekornya ke luar dari air panas .Kami
memakai mencit dan pemberian larutan tramadol 0,21ml dengan berat badan mencit 16 gram.

Hasil pengamatan kontrol,diketahui bahwa mencit memberikan efek nyeri sebelum di berikan
larutan tramadol adalah pada waktu 2 detik,dan setelah pemberian obat data yang diperoleh bahwa
pada waktu 5 menit efek dari analgetik sudah timbul setelah 7 detik,pada waktu 10 menit mencit
menjentikan ekor nya di waktu 3 detik, pada waktu 15 menit mencit menjentikan ekornya di waktu 8
detik,pada waktu 20 menit mencit menjentikan ekornya di waktu 5 detik,memasuki waktu 25 menit
mencit menjentikan ekornya di waktu 4 detik lalu di menit ke 30 mencit menjentikan ekornya di waktu 3
detik.
8. KESIMPULAN
1. Nyeri adalah perasaan sensoris dan emosional yang tidak nyaman,berkaitan dengan
(ancaman)kerusakan jaringan

2. Analgetik merupakan obat yang digunakan untuk menghilangkan nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran.nyeri perlu di hilangkan jika telah mengganggu aktivitas tubuh

3. Metode yang digunakan yaitu metode jentik ekor

4. Banyak faktor yang menyebabkan hasil yang kurang tepat dari literatur,yakni ketelitian dalam melihat
stopwatch,cara memegang mencit yang menyebabkan mencit kurang nyaman dan pemberian obat
dengan dosis yang kurang tepat atau saat menyuntikan obat banyak yang keluar

5. Metode pemberian intraperitoneal (IP) perlu berdasarkan hasil penelitian spesifik. dan evaluasi tiap 5
menit ,Evaluasi respons biologis, toleransi, dan efek samping potensial perlu dipertimbangkan untuk
menyimpulkan dampak obat tramadol pada model mencit yang diberikan melalui injeksi intraperitoneal.
6. Evaluasi tiap 5 menit terhadap respons biologis, toleransi, dan efek samping pada jentik ekor mencit
yang diberikan tramadol secara intraperitoneal memberikan pemahaman yang lebih mendalam
terhadap dampak obat tersebut. Kesimpulan akhir perlu didasarkan pada data yang terkumpul selama
periode tersebut, memberikan informasi yang relevan terkait efikasi dan potensi risiko tramadol pada
model mencit tersebut.

9. DAFTAR PUSTAKA

 Mycek, J. Mary dkk.1995.Farmakologi Ulasan Bergambar.Jakarta: Widya


Medika.2007.Farmakologi dan Terapi.Jakarta :Gaya Baru
 Anief.Moh. 1990. Perjalanan dan Nasib obat dalam Badan. Yogyakarta:Gadjah Mada University
Press.

Anda mungkin juga menyukai