Anda di halaman 1dari 6

ANALISA IDENTIFIKASI KERUSAKAN ENGINE DRIVEN PUMP PADA

PESAWAT TERBANG KOMERSIAL XYZ MENGUNAKAN METODE FMEA

Mochammad Farid Anfasa1, Zikri, S.T., M.T2, Rapiansyah Putra, S.T., M.T3
1)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Batam
Jl. Uniba No. 5 Batam Center, Kota Batam, Kepulauan Riau 29432
Email : afann1403@gmail.com

Abstrak
Pesawat udara membutuhkan hydraulic system sebagai penggerak utama flight
control dalam penerbangan. System ini memerlukan pompa untuk mengalirkan hidrolik dari
reservoir menuju ke sistem. Engine driven pump (EDP) adalah salah satu komponen utama
yang berfungsi untuk memompa hydraulic menuju ke system. Pada peneltian ini di temukan
kasus kegagalan pada EDP. Karena hal tersebut dilakukan penelitian untuk mengetahui
penyebab sering terjadinya kegagalan EDP tersebut.
Untuk menganalisis jenis kerusakan, penyebab, dampak dan pencegahannya digunakan
metode FMEA. Rekomendasi metode FMEA yaitu pelaksanaan pemeliharaan prediktif yang
dilakukan untuk menganalisis potensi kerusakan yang dapat terjadi sebelum peralatan
tersebut mengalami kerusakan.
Setelah dilakukan analisa data menggunakan metode FMEA dapat diketahui bahwa
jenis failure yang memiliki nilai RPN tertinggi yaitu Leakage dengan nilai 35,28. Sehingga
dapat diketahui failure ini yang paling beresiko sering terjadi kerusakan. kerusakan terjadi
akibat seal yang rusak atau bermasalah. Dari 10 kali operational test dan perhitungan yang
dilakukan dari keadaan EDP normal dan EDP leakage, dapat disimpulkan bahwa semakin
tinggi pressure maka gaya yang didapatkan semakin besar. Dengan rata-rata yang diambil
pada EDP normal data yang didapat adalah 94,36 kg/cm2 dan EDP yang leak adalah 67,94
kg/cm2. Setelah dilakukan perhitungan dan analisa kecepatan dan temperature tidak
mempengaruhi pada kerusakan seal. Tetapi kerusakan akan seal akan mempengaruhi
pressure yang di dalam EDP akan berkurang.

Kata Kunci: Engine driven pump, pesawat terbang, hydraulic system, FMEA

Abstract
Aircraft require a hydraulic system as the main driver of flight control in flight. This
system requires a pump to drain hydraulics from the reservoir to the system. Engine
driven pump (EDP) is one of the main components that functions to pump hydraulics to
the system. In this research found cases of failure in the EDP. Because of this, research
was carried out to find out the causes of the frequent occurrence of the EDP failure.
To analyze the type of damage, its causes, impacts and prevention, the FMEA method is
used. The recommendation for the FMEA method is the implementation of predictive
maintenance carried out to analyze potential damage that can occur before the equipment
is damaged.

UNIVERSITAS BATAM 1
After analyzing the data using the FMEA method, it can be seen that the type of failure
that has the highest RPN value is Leakage with a value of 35.28. So that it can be seen
that this failure is most at risk of frequent damage. damage occurs due to damaged or
problematic seals. From the 10 operational tests and calculations performed on normal
EDP and leakage EDP, it can be concluded that the higher the pressure, the greater the
force obtained. With an average taken on a normal EDP the data obtained is 94.36
kg/cm2 and a leaky EDP is 67.94 kg/cm2. After calculating and analyzing the speed and
temperature does not affect the damage to the seal. But damage to the seal will affect the
pressure inside the EDP which will decrease.

Keywords: Engine driven pump, aircraft, hydraulic system, FMEA

Hydraulic system pada pesawat memiliki


PENDAHULUAN
berbagai macam komponen yang masing masing
Dalam menjamin keamanan dan keselamatan
memiiki fungsi untuk menunjang operasional dari
penumpang, pesawat tidak boleh mengalami
system tersebut. Jika terjadi kegagalan pada salah
masalah, terutama pada bagian sistem pesawat.
satu komponen dapat menyebabkan aliran suplai
Ada 3 sistem utama dalam pesawat yaitu fuel
hidrolik pada sistem terganggu atau tidak normal.
system, hydraulic system dan pneumatic system
Pengoperasian hydraulic system ini merupakan
yang ketiganya sangat penting untuk
suatu sumber tekanan yang di gunakan untuk
airworthiness pada pesawat.
menghasilkan maksimum hydraulic pressure.
Pesawat terbang merupakan moda transportasi
Sumber tekanan berasal dari Engine Driven Pump
yang popularitasnya tidak pernah menurun.
(EDP), Electrical Motor Driven Pump (EMDP),
Terbukti, kebutuhan masyarakat akan berpergian
dan Auxilary Pump (Power Transfer Unit (PTU),
jarak jauh dalam waktu singkat, merupakan
Standby Hydraulic). Bila salah satu pompa tidak
alasan utama mengapa alat transportasi ini sangat
berfungsi dengan baik, akan mengakibatkan
diminati. Tingkat resiko kecelakaan yang rendah,
terjadinya Low Pressure Hydraulic System.
serta kenyamanan dalam berpergian juga menjadi
Dalam kondisi ini tentunya dapat mengakibatkan
faktor pendukung untuk masyarakat umum.
kondisi pesawat menjadi tidak airworthy dan akan
Boeing 737-800 memiliki 3 (tiga) sistem hidrolik mengganggu kenyamanan dan keamanan dalam
yaitu, main hydraulic system, ground servicing operasional penerbangan. Dilakukan penelitian
ini tidak lain untuk menganalisa penyebab
system, dan auxiliary hydraulic system.
terjadinya kerusakan part Engine Driven Pump
Hydraulic system sendiri terbagi dalam 3 system (EDP) .
hydraulic yaitu system A, system B, dan backup METODE
system. Masing masing system tersebut harus Tahap awal prosesnya adalah mencari dan

mampu mensuplai hydraulic pressure stabil pada menemukan permasalahan yang mengakibatkan

tekanan 3000 psi (206 bar) memasok ke pengguna penggantian part Engine driven pump (EDP) tidak

daya utama yaitu flight controls, landing gear, sesuai waktu yang seharusnya. Penemuan solusi

cargo doors, brakes and thrust reversers. permasalahan lapangan dapat diselesaikan
terutama pada proses improvisasi maintenance

UNIVERSITAS BATAM 2
dan perbaikan untuk mengurangi resiko kerugian
waktu dan biaya. Teknik yang dilakukan untuk
melakukan penelitian ini adalah Penelitian
Kepustakaan (Library Research). Pada proses ini
dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut
Pertama yang dilakukan adalah survei dan
observasi persoalan teknik yang ada di lapangan,
yang kedua adalah melakukan Penelitian Gambar 3.2 Pengukuran Diameter Piston
Lapangan (Field Research) dan Diskusi. Pada
pengolahan data ini, data-data yang sudah Pada bab ini menjelaskan mengenai hasil dari
dikumpulkan dilakukan pegolahan data, tahapan pengumpulan data dan penelitian yang telah
pengolahan data sebagai berikut : dilakukan di PT. XYZ. Penelitian meliputi
Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) penyusunan FMEA untuk 3 penyebab failure
Adapun tahapan FMEA yaitu sebagai berikut: pada hydraulic engine driven pump yang

a. Mengidentifikasi potensi kegagalan pada memiliki risiko tertinggi. Perencanaan

produk yang dikerjakan. pemeliharaan prediktif yang tepat pada peralatan

b. Mencatat efek yang akan timbul dari tersebut disusun dan dinilai pencapaian

kegagalan tersebut. kinerjanya terhadap kerangka kerja yang telah

c. Mencari dan menemukan penyebab dari ditentukan oleh perusahaan.

kegagalan tersebut. Penelitian ini dilakukan di Hangar PT. XYZ


dilakukan pada komponen pesawat terbang
d. Tetapkan angka-angka Severity, Occurance,
komersial XYZ dengan kondisi pesawat hidup
dan Detection berdasarkan tabel Severity,
dengan semua system ON termasuk hydraulic dan
Occurance and Detection rangking criteria.
electrical. Berikut adalah hasil tabel dari
e. Kalikan angka Severity, Occurance, dan
penelitian atau operational test yang telah selesai
Detection untuk mendapatkan Risk Priority
dilakukan pada pesawat terbang komersial XYZ:
Number (RPN).
Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian ini yaitu :
Observasi,dalam penelitian ini dilakukan
pengukuran diameter piston dan diameter piston
rod di workshop menggunakan vernier caliper.

UNIVERSITAS BATAM 3
Operational Test 1
Perhitungan gaya yang terjadi pada EDP normal
dan EDP leakage sesuai dengan data yang ada di
lapangan pada operational test yang pertama.
Untuk EDP memiliki tekanan 2855 psig pada saat
kondisi normal, dan 2050 psig pada saat kondisi
leakage.
a) Gaya pada cylinder EDP
P=F
𝐴
Dimana :
P = tekanan EDP = 2855 psig
= 200,72 kg/cm2
F =PxA
Tabel 4.5 Parameter Operate EDP Kondisi = 200,72 x 0,471
Normal (Good Condition) = 94,53 kg/cm2
b) Gaya pada cylinder EDP saat kondisi
leakage
P=F
𝐴

Dimana :
P = tekanan EDP = 2050 psig
= 144,13 kg/cm2
HASIL DAN PEMBAHASAN F =PxA
Kerugian gaya pada cylinder hydraulic akibat
= 144,1 x 0,471
kerusakan
= 67,9 kg/cm2
Berikut ini adalah perhitungan gaya yang terjadi
pada EDP normal dan EDP leakage sesuai dengan
data yang ada di lapangan.
Dimana :
C = diameter cylinder = 1,69 cm
S = panjang cylinder barrel = 5,1 cm
D = diameter piston = 1,6 cm
d = diameter rod = 1,4 cm
a) Luas alas cylinder EDP
A (luas penampang)= (1 . 𝜋 . (D2 - d2))
4
= (1 . 3,14 . (1,62 - 1,42))
4
= 0,471 cm2

UNIVERSITAS BATAM 4
Terlihat pada tabel diatas bahwa total nilai RPN
pada failure leakage yang memiliki nilai RPN
tertinggi yaitu sebesar 35,28.

Terlihat pada grafik diatas bahwa jenis seal yang


memiliki nilai RPN paling tinggi yaitu sebesar
35,28.
Pengolahan Data
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis
data diatas maka didapat kesimpulan sebagai
berikut :
1. Dari hasil analisis data dengan
menggunakan Failure Mode And Effect Analysis
(FMEA) dapat diketahui nilai RPN tertinggi yaitu
Leakage dengan total nilai RPN 35,28. Sehingga
Dari grafik diatas terlihat leakage adalah failure komponen yang memiliki nilai RPN tertinggi
yang paling banyak terjadi yaitu sebesar 8, yang paling berisiko memberikan penyebab
unfunctional sebesar 7, low pressure sebesar 3, failure. Komponen yang sering terjadi kerusakan
debris sebesar 2, vibrate sebesar 2, loosen sebesar pada engine driven pump pesawat terbang
2, dan overhaul sebesar 1. komersial XYZ adalah dari part seal. Hal ini
diketahui dari setelah dilakukan metode FMEA.

UNIVERSITAS BATAM 5
2. Dari 10 kali operational test dan Metode PDCA”, Universitas Mercu Buana,
perhitungan yang dilakukan dari keadaan EDP Jakarta.
normal dan EDP leakage, dapat disimpulkan 3) Boeing, Co. “Aircraft Maintenance Manual
bahwa semakin tinggi pressure maka gaya yang B737 600/700/800/900 – Chapter 29 :
didapatkan semakin besar. Dengan rata-rata yang Hydraulic System”, Boeing Co, U.S. 2016.
diambil pada EDP normal data yang didapat 4) Rahmayudha, Yopal Erning. 2019.
adalah 94,36 kg/cm2 dan EDP yang leak adalah “Analisis Kegagalan Bleed Air Regulator
2
67,94 kg/cm Pada Pesawat Boeing 737-800 Milik PT.
Saran Garuda Indonesia Airlines,” Politeknik
1. Dari penelitian yang telah dilakukan ada Negeri Jakarta, Jakarta.
beberapa saran, agar penelitian selanjutnya yang
5) Nasir, Ahmad. 2015. “Terjadinya Low
sejenis dapat menghasilkan data yang lebih baik, Pressure Hydraulic System Pada Engine
antara lain : Perawatan system hydraulic sebelum Driven Pump (EDP) Engine No.2 Pesawat
beroperasi system hydraulic menjadi perhatian Boeing 737-800 NG PK-GEP”, Universitas
wajib yaitu pengecekan visual pada system Nurtanio, Bandung.
hydraulic. Tindakan perawatan pada komponen
6) Subagyo, Rachmat. 2018. “Buku Mekanika
yang kritis dapat mengurangi resiko kegagalan Fluida”, Universitas Lambung Mangkurat,
pada sistem EDP dan pesawat selalu dalam Banjarmasin.
kondisi airworthyness.
7) Fitriyan, Rama. 2016. “Analisis Risiko
2. Data yang diambil seharus nya dapat Kerusakan Peralatan Dengan Menggunakan
lebih baik lagi dengan menyertakan foto. Metode FMEA Untuk Meningkatkan Kinerja
3. Penelitian ini lebih akurat lagi apabila Pemeliharaan Prediktif Pada Pembangkit
ditambahkan dengan metode fault tree analysis Listrik”, Institut Teknologi Sepuluh
4. Setelah dilakukan perhitungan diketahui Nopember, Surabaya.
bahwa pressure yang kurang yang menyebabkan
8) Sisca, Anisya Dwi Rahma. 2022. “Manajemen
engine driven pump failure adalah dari kejadian Bahaya Dan Risiko Angkutan Pariwisata
seal yang rusak. Speed dan temperature engine Kabupaten Banyumas Menggunakan Metode
driven pump tidak mempengaruhi. Failure Mode And Effect Analysis (FMEA)

DAFTAR PUSTAKA dan Fault Tree Analysis (FTA)”, Politeknik


Keselamatan Transportasi Jalan, Tegal.
1) A Sirait, Tison. 2021. “Analisa Sistem Kerja
9) Assariy, Muhammad Ihsan. 2021. “Studi
Dan Pengecekan Hydraulic System B Pada
Kasus Penyebab Kegagalan EMDP Pada
Pesawat Boeing 737-200”, STTKD,
Pesawat Boeing 737-800NG, Politeknik
Yogyakarta.
Negeri Jakarta, Jakarta.
2) Dwiaji, Yudhi. 2021. “Analisis Kebocoran
Sistem Hidrolik Pada Landing Gear
Pesawat Airbus A330 Series Menggunakan

UNIVERSITAS BATAM 6

Anda mungkin juga menyukai