NRP : 04211740000051
Kelas : Reguler
Soal:
1.Jelaskan proses condition monitoring pada komponen sistem di kapal. bagaimana manfaatnya?
2. Jelaskan proses thermal analysis dan piping analysis. berikan penjelasan dg gambar.
1. Proses dari Condition Monitoring pada komponen dikapal bisa dilakukan dengan 2 metode
Metode ini digunakan umumnya untuk memantu komponen sekunder yang tidak
terlalu vital. Contohnya seperti, blower, pompa, kipas, dan lainnya. Metode ini mengambil
data-data dari mesin dengan menggunakan alat pengukuran portable untuk mencatat
data informasi pada suatu periode waktu. Hasil dari data yang didapat ini dikirimkan ke
bagian pemprosesan data untuk dianalisi lebih lanjut lagi. Pemantuan ini biasanya
dilakukan pada kondisi intensif apabila mesin bekerja di kondisi yang cukup berbahaya.
Secara umum manfaat dari condition monitoring bagi sistem di kapal bisa berdampak
besar pada waktu downtime maintenance yang diperlukan. Waktu perbaikan dan perawatan
komponen akan semakin singkat jika kita bisa memprediksi kondisi dari suatu sistem apakah
masih prima ataupun sudah memasuki fase kegagalannya. Selain itu pengkondisian waktu
perbaikan bisa membuat keseluruhan sistem operasional lebih teratur karena bisa mencegah
kegagalan yang tidak diduga pada sistem.
2. * Proses Thermal Analysis - dilakukan untuk mengetahui kondisi sifat-sifat terkait dari
material sebagai fungsi terhadap temperatur. Pengukuran termal dilakukan pemantauan data
dari suatu thermal imager terkait kondisi temperature pada seluruh bagian permukaannya.
Pembacaan data dari thermal imager ini bisa berupa angka dan area panas yang meliputinya.
Area yang panas biasanya memiliki warna lebih merah dibandingkan area yang dingin yaitu
biru (Contohnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini).
Selain pembacaan suhu yang bisa berpengaruh pada kondisi material yaitu seperti
pemuaian, defleksi, ataupun keretakan, area yang terdampak juga bisa digunakan menjadi
acuan untuk perbaikan dan penanganan yang diperlukan selanjutnya untuk menangani
kasus ini.
* Proses Piping Analysis – biasanya dilakukan dengan beberapa metode karena sistem
perpipaan pada kapal cukup komples serta memiliki banyak faktor yang perlu
diperhitungkan (material pipa, vibrasi, cairan didalam pipa, tekanan, korosi, dan lain-
lainnya). Oleh sebab itu analisis pipa dilakukan dengen beberapa metode sebagai berikut:
A. Vibration Analysis – Getaran pada pipa bisa disebabkan oleh aliran internal yang
berdenyut sefase dengan turbulensi, ataupun juga aliran eksternal dari permukaan
pipa seperti aliran angin. Dampak dari getaran ini disebut FIV (Flow Induced Vibration)
dan bisa berpotensi menimbulkan kerusakan pada sistem pipa.
B. Thermography Analysis - Dilakukan untuk memonitor suhu pada pipa. Pengaruh suhu
akan berpengaruh pada inner stress yang bisa membuat retakan pada pipa baik
dibagian luar ataupun dalam pipa. Pengukuran thermography bisa dilakukan dengan
alat pembacaan infra red di beberapa poin titik pada pipa.
D. Pressure Test - Dilakukan untuk mengetahui tekanan pada sistem sehingga bisa
menjamin keamanan dan keandalan dari sistem. Perhitungan tekanan diperlukan
untuk sistem tekanan baru sebelum dan atau sistem tekanan yang sudah ada sebelum
melakukan perbaikan ataupun pengubahan. Pengukuran tekanan harus juga dilakukan
dalam kondisi yang terkontrol, sudah disetujui, dan dikumentasikan saat pengukuran.
Beberapa test yang ada bisa berupa Hydrostatic Test ataupun Pneumatic Test.
Hydrostatic Testing dilakukan dengan menggunakan air bersih ataupun air industry.
Air yang digunakan harus bisa menjadi inhibitor korosi yang memenuhi keinginan
owner. Pneumatic Static Test dilakukan dengan menggunakan gas seperti CO2 ataupun
metana.
Gambar.5. Hydrostatic Testing