Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 9

Resume
KEWIRAUSAHAAN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
” KONSEP PEMODALAN DAN PEMBIAYAAN DALAM WIRAUSAHA”

Dosen Pengampu
Dr. Yeni Karneli, M.Pd., Kons.

Oleh :
Ayu Putri Indrahma Pratiwi
21006005

DEPARTEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
A. KONSEP PERMODALAN
Pamungkas (2019) menjelaskan Modal usaha adalah uang yang
dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang dan
sebagainya atau modal adalah harta benda (uang, barang dan sebagainya)
yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu untuk menambah
kekayaan. Modal usaha merupakan salah satu aspek yang harus ada dalam
berwirausaha selain aspek lain yang tidak kalah pentingnya yaitu SDM
(keahlian tenaga kerja), teknologi, ekonomi, serta organisasi atau legalitas
(Juliasti, 2009).
Besarnya suatu modal tergantung pada jenis usaha yang dijalankan,
pada umumnya masyarkat mengenal jenis usaha mikro, kecil, menengah
dan usaha besar dan dimasing-masing jenis usaha ini memerlukan modal
dalam batas tertentu. Jadi, jenis usaha menentukan besarnya modal yang
diperlukan. Selain jenis usahanya, besarnya jumlah modal dipengaruhi oleh
jangka waktu usaha perusahaan menghasilkan produk yang diinginkan.
Usaha yang memerlukan jangka waktu panjang relative memerlukan modal
yang besar. Modal berupa materi antara lain, uang, bangunan, mesin,
kendaraan, gedung/bangunan, bahan baku dan lain-lain, sedangkan modal
non materi antara lain keterampilan atau keahlian, relasi, nama baik atau
citra dan lain-lain, semuanya itu akan menunjang sebuah kelangsungan
usaha (Budiono, 2018). Modal usaha berupa uang akan digunakan untuk
membiayai investasi atau biasa disebut biaya tetap (fixed cost) maupun
untuk membiayai modal kerja atau biasa disebut biaya tidak tetap (variabel
cost). Modal investasi adalah modal yang digunakan untuk membiayai
investasi jangka panjang biasanya lebih dari 1 tahun.
B. SUMBER-SUMBER PERMODALAN
Sumber permodalan dibagi menjadi beberapa sumber sebagai
berikut:
1. Modal sendiri
Modal sendiri merupakan modal yang diperoleh dari pemiliki
perusahaan dengan cara mengeluarkan saham. Saham yang dikeluarkan
perusahaan dapat dilakukan secara tertutup dan terbuka (Kasmir, 2014).
Kekurangan modal sendiri adalah sebabagai berikut:
a. Jumlahnya terbatas, artinya untuk memperoleh dalam jumlah
tertentu sangar tergantung dari pemilik dan jumlahnya relative
terbatas.
b. Perolehan dari modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon
pemilik baru (calon pemegang saham baru) relatitif lebih sulit
karena mereka akan mempertimbangkan kinerja dan prospek
usahanya.
c. Kurang motivasi, artinya pemilik usaha menggunakan modal
sendiri motivasi usahanya lebih rendah dibandingkan dengan
menggunakan modal asing.

Kelebihan menggunakan modal sendiri:


a. Tidak ada biaya seperti bunga atau biaya administrasi sehinggga
tidak menjadi beban bagi perusahaan atau pemiliki usaha.
b. Tidak tergantung kepada pihak lain, artinya perolehan dana
diperoleh dari setoran pemilik modal.
c. Tanpa memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu
yang relatif lama.
d. Tidak adanya keharusan pengembalian modal, artinya modal yang
ditanamkan pemilik akan tertenama lama dan tidak ada masalah
seandainya pemiliki modal mau mengalihkan ke pihak lain.
2. Modal asing (pinjaman)
Modal asing atau modal pinajaman adalah modal yang diperoleh
dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh dari pinjaman.
Sumber dari dana modal asing dapat diperoleh dari :
a. Pinjaman dari dunia perbankan, baik perbankan pemerintah, swasta
maupun perbankan asing.
b. Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusaha leasing, modal
ventura, dana pensiun, dan lain sebagainya.
c. Pinjaman dari perusahaan non keuangan.
Kekurangan dari modal pinjaman sebagai berikut:
a. Dikenakan berbagai biaya seperti bunga dan biaya administrasi.
b. Modal asing wajib dikembalikan dalam jangka waktu yang telah
disepakati.
c. Beban moral, perusahaan yang mengalami kegagalan atas masalah
yang mengakibatkan kerugian akan berdampak pada pinjaman
sehingga akan menjadi beban moral atas utang yang belum atau
akan dibayar.
Kelebihan dari modal pinjaman sebagai berikut:
a. Jumlahnya tidak terbatas, artinya perusahaan dapat mengajukan
modal pinjaman ke berbagai sumber.
b. Motivasi usaha tinggi, jika menggunakan modal asing motivasi
pemilik untuk memajukan usaha tinggi. Hal ini disebabkan adanya
beban bagi perusahaan untuk mengembalikan pinjaman.
C. MASALAH-MASALAH DALAM PERMODALAN
Beberapa masalah umum dalam permodalan yang sering dibahas oleh para
ahli meliputi (Tambunan, 2002):
1. Keterbatasan sumber modal Salah satu masalah utama dalam
permodalan adalah keterbatasan sumber modal yang tersedia. Banyak
perusahaan atau proyek tidak memiliki akses ke modal yang cukup
untuk memulai atau mengembangkan usaha mereka. Hal ini dapat
menjadi hambatan dalam pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis.
2. Risiko dan ketidakpastian Bisnis dan investasi selalu melibatkan risiko
dan ketidakpastian. Para ahli permodalan sering membahas bagaimana
mengelola risiko dan membuat keputusan investasi yang lebih cerdas
untuk mengurangi dampak yang mungkin terjadi.
3. Tingkat bunga dan inflasi Ahli permodalan juga sering membahas
masalah suku bunga dan inflasi, karena kedua faktor ini dapat
mempengaruhi nilai uang dari waktu ke waktu. Tingkat bunga yang
tinggi dapat membuat pinjaman lebih mahal, sementara inflasi dapat
mengurangi daya beli modal yang dimiliki.
4. Pembiayaan yang sulit Mendapatkan pembiayaan yang cukup dan
terjangkau adalah masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan dan
individu. Ahli permodalan mencari cara untuk memperoleh sumber
pembiayaan yang berkelanjutan dan terjangkau.
5. Pengelolaan keuangan yang buruk Masalah pengelolaan keuangan yang
buruk dapat menyebabkan kesulitan dalam mengelola dan
mempertahankan modal. Ahli permodalan membahas pentingnya
pengelolaan keuangan yang bijaksana dan strategi pengelolaan risiko
yang efektif.
6. Ketimpangan modal Ketimpangan modal merujuk pada ketidakadilan
dalam distribusi modal di antara individu atau kelompok. Ahli
permodalan sering membahas bagaimana mengatasi ketimpangan ini
dan mencari solusi yang lebih inklusif dan adil.
DAFTAR RUJUKAN
Budiono, I. N. (2018). Kewirausahaan I. Gowa: Aksara Timur.
Juliasti, S. (2009). Cerdas Mendapatkan Dan Mengelola Modal Usaha. Jakarta: PT
Persero.
Kasmir. (2014). Kewirausahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Pamungkas, P, T. (2019). Pengaruh Modal, Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
dan Promosi terhadap Pemberdayaan UMKM (Studi Kasus pada Pemilik
Usaha di Sekitar Pasar Babadan, Unggaran). Jurnal Kewirausahaan.
Tambunan, F. (2022). Pengaruh Modal Usaha terhadap Sikap Berwirausaha dan
Peran Orang tua Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Maksipreneur:
Manajemen, Koperasi dan Entrepreneurship, Vol. 12 (1): 115-128.

Anda mungkin juga menyukai