Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM UNIT KERJA INSTALASI REHABILITASI MEDIK

RUMAH SAKIT TK. II PUTRI HIJAU

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Instalasi Rehabilitasi Medik rumkit Tk II 01.05.01 Putri Hijau adalah


suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri, dengan staf khusus dan peralatan
khusus yang ditujukan untuk rehabilitasi pasien-pasien yang menderita
penyakit, cidera melalui intervensi medik, keterapian fisik dan atau rehabilitatif
untuk mencapai kemampuan fungsi yang optimal. Pelayanan rehabilitasi medik
bersifat pelayanan komperehensif mulai dari promotif, kuratif dan rehabilitatif.
Paradigma pelayanan rehabilitasi medik yang dianut saat ini di titik beratkan
pada strategi rehabilitasi pencegaha ( prevention rehabilitation strategy),
artinya pencegahan ketidak mampuan (disabilitas) harus dilakukan sejak dini.
pabila tidak dapat dicegah, tetap diupayakan mencapai tingkat kemandirian
seoptimal mungkin, sesuai degan potensi yang imiliki.

Kepala instalasi rehabilitasi medik berkonsultasi pada konsultan lain


dengan mempertimbangkan dengan usulan usulan anggota tim.melihat dari
permasalahan tersebut itulah kainstal perlu menyusun suatu rencana kerja
untuk meningkatkan kinerja serta meningkatkan pengetahuan tenaga
rehabilitasi medik.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum.

Tujuan umum dari program kerrja ini adalah mrmpertahankan


pendidikan yang berkelanjutan di rehabilitasi medik selalu mengikuti
perkembangan mutakhir. berpartisipasi dalam program program
pendidikan berkelanjutan. untuk menguasai standar – standar untuk
instalasi rehabilitasi medik yang berdasarkan etika profesi.

1
2. Tujuan Khusus

a. Bidang Ketenagaan

1) Tersusun standar dan pola terapis instalasi


rehabilitasi medik yang terlatih.
2) Terlaksananya pelayanan rehabilitasi medik yang
optimal sesuia dengan SOP dan SAK yang telah
ditetapkan.
3) Terlaksananya orientasi bagi terapis baru di
instalasi rehabilitasi medik
4) Terlaksananya pembinaan bagi seluruh tenaga IRM

b. Bidang Pengembangan SDM Instalasi Rehabilitasi Medik


(IRM)

1) Terlaksananya pengembangan tenaga IRM melaluii


pendidikan non formal (pelatihan khusus), workshop,
seminar dan simposium)
2) Terlaksananya pengembangan tenaga IRM melalui
pendidikan formal dengan mengajukan tenaga dengan
lulusan S1
c. Bidang Kesejahteraan Tenaga IRM
1) Terwujudnya pengadaan profilaksis tenaga IRM
2) Terwujudnya forum silahturahmi keluarga besar
IRM

d. Bidang Pengendalian Mutu Pelayanan

1) Terlaksananya kepuasan pasien diruangan IRM


2) Terlaksananya evaluasi kinerja pegawai IRM
3) Terlaksananya penilaian kerja seluruh pegawai IRM

2
C. Ruang Lingkup dan Tata Urut

Ruang lingkup penulisan di Instalasi Rehabilitasi Medik meliputi :


1. Latar Belakang
2. Tujuan
3. Ruang Lingkup Dan Tata Urut
4. Kegiatan Pokok dan rincian kerja
5. Cara Melaksanakan Kegiatan
6. Standar Ketenagaan
7. Standar Fasilitas
8. Keselamatan Pasien
9. Keselamatan kerja
10. Pengendalian mutu
11. Kesimpulan saran

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

1. Kegiatan Pokok
Mengelola sumber daya rehabilitasi medik berkoordinasi dengan
instalasi lain rumah sakit putri hijau guna mengoptimalkan pelayanan
2. Rincian Kegiatan
a. Melaksanakan sosialisasi program kerja, berkoordinasi
dengan instalasi lain dengan kepala IRM
b. Mengadakan pertemuan bulanan dengan anggota IRM
c. Mengadakan sosialisasi SOP tiap bulan dilaksanakan oleh
seksi ilmiah.
d. Menyusun dan menghitung kebutuhan tenaga IRM
e. Menyusun perencanaan pengembangan personil IRM
f. Menyusun pedoman dan melaksanakan peningkatan
mutu, keselamatan pasien dan keselamatan kerja di IRM
g. Mengususlkan kesejahteraan tenaga IRM seperti pakaian
dinas dan peningkatan poin TPK terapis
h. Menyusun laporan pelaksanaan progrm kerja unit IRM

3
i. Rapat koordinasi dengan seluruh anggota IRM
dilaksanakan pada minggu keempat
j. Pertemuan insidentil

E. Standar Ketenagaan

1. Sistem Penugasan
a. Setiap tenaga IRM memperkenalkan diri dengan baik
b. Berkomunikasi dengan baik pada paien , keluarga, teman
sejawat, dokter dan disiplin ilmu lainnya.
c. Tenaga IRM harus mampu mengoprasionalkan alat sesuai
dengan profesi masing-masing.
2. Mutasi dan Rotasi, mutasi dan rotasi tenaga IRM dilakukan pada
pelayanan di ruang rawat inap
3. Bidang Ketenagaan
a. Terlaksananya 100 % tenaga IRM berpendidikan minimal
D3
b. Tercapainya tenaga IRM yang terlatih
c. Tercapainya 100 % bersertifikat internal
4. Bidang Pengembangan SDM
a. Tercapainya 100 % pendidikan formal ke jenjang D3
FT,TW,OP untuk leader minimal berijazah S1
b. Tercapainya pendidikan non formal melalui pelatihan.
5. Bidang Kesejahteraan Tenaga IRM
a. Terwujudnya 100 % kebutuhan profilaksis setiap hari bagi
tenaga IRM
b. Terwujudnya 50 % pengadaan pakaian dinas kerja
c. Terlaksananya 50 % peningkatan poin tunjangan
prodiktifitas kerja tenaga IRM
d. Terlaksanya forum silaturahmi

4
F. Standar Fasilitas Unit Kerja IRM

1. Alat Tenun
a. Penyediaan alat tenun sesuai standar meliputi : spari,
sarung bantal , perlak, gorden, handuk pasien, yang digunakan di
unit IRM
b. Perencanaan dan pengajuan alat tenu dilaksanakan
selama satu tahun sekali
c. Pengelolaan alat tenun dilaksanakan oleh loundry rumah
sakit putri hijau

2. Alat Fisioterapi
a. Terpenuhnya tempat tidur sesuai standar
b. Terpenuhnya alat elektro terapi yang meliputi : SWD,
MWD, Tens, US, traksi lumbal/cervical
c. Terpenuhnya alat actino terapi yang meliputi : Infra Red,
d. Terpenuhnya alat penunjang lainnya seperti : parafin,
vibrator

3. Alat Ortotik Prostetik


a. Terpenuhnya alat bengkel penujang pembuatan ortosis
dan prostesis seperti : oven, gerinda, tanggem, cast cutter, jig
saw dll
b. Terpenuhnya bahan habis pakai untuk pembuatan ortosis
dan prostesis seperti : gypsum, resin, PP/PE,

4. Alat Terapi Wicara


a. Terpenuhnya peralatan diagnostik atau pemeriksaan
seperti : token test untuk dewasa, tes kata kata (modifikasi eror
patern diagnostik articulation test)
b. Terpenuhinya peralatan terapi atau latiahan seperti :
cermin, form board orang, binatang, tumbuhan, buah buahan dll.

5
G. Keselamatan Pasien

1. Ketepatan identifikasi pasien


a. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien
b. Pasien diidentifikasi sebelum terapi untuk pemeriksaan
klinis
c. Pasien diidentifikasi sebelum tindakan

2. Peningkatan komunikasi efektif


a. Memperkenalkan diri
b. Melakukan komunikasi secara sopan, senyum, dan
menghargai pasien
c. Menjelaskan gerak atif dan gerak pasif
d. Menjelaskan perihal cara pasien mobilisasi
e. Menjelaskna exercise yang dilakukan dan memberikan
edukasi
f. Menjelaskan fungsi alat ortosis prostesis
g. Menjelaskan perawatan ortosis prostesis

3. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan


a. Penerapan hand hygiene
b. Penerapan 6 langkah cuci tangan

4. Pengurangan pasien resiko jatuh


a. Penerapan proses assesmen awal atas pasien terhadap
resiko jatuh dan melakukan assesmen ulang pasien bila
diidikasikan terjadi perubahan kondisi.
b. Penerapan langkah-langkah untuk mengurangi resiko jatuh
bagi mereka yang pada hasil assesmen dianggap beresiko jatuh

6
H. Keselamatan Kerja

1. Keselamatan Kerja dan keamanan


a. Melakan pemberian identitas kepada staf, pengunjung,
pendor dan area beresiko
b. Melakukan pencegahan kejadian cedera pada pasien,
keluarga, staf dan pengunjung
c. Melaksanakan pengendalian lingkungan selama masa
pembangunan dan renovasi
d. Melaksanakan pemeriksaan seluruh gedung pelayanan
pasien.
e. Melaksanakan proteksi kehilangan dan kerusakan dari
fasilitas
f. Memastikan bahwa Rumah sakit sebagai kawasan tanpa
rokok
g. Memastikan bahwa badan indefenden dalam fasilitas
pelayanan mematuhi program keselamatan dan keamanan bahan
berbahaya, manajemen keadaan darurat, pengaman kebakaran.
2. Perlindungan Kesehatan Karyawan
a. Memeriksa kesehatan karyawan baru
b. Melakukan pemeriksaan tenaga kerja area pelayan klinikal
c. Menangani kesehatan akibat kerja yaitu :
1) kecelakaan akibat benda tajam (OP)
2) kecelakaan akibat B3 ( bahan berbahaya dan
beracun/OP)
3) kecelakaan akibat arus listrik
4) kecelakaan akibat lainnya
d. Menangani kesehatan lingkungan tempat kerja
e. Mengelola tempat kerja lingkungan beresiko terhadap
pencahayaan, kebisingan, kualitas udara dan sarana fisik
penunjang kerja
3. Bahan berbahaya dan beracun (B3)
a. Melaksanakan identifikasi resiko bahan berbahaya B3

7
b. Melaksanakan pengendalian bahan berbahaya B3
(penanganan, penyimpanan dan penggunaan)
c. Menyiapkan alat dan prosedur perlindungan yang benar
dalam penggunaan
4. Manajemen emergensi, melaksanakan uji coba/ pelatihan
penanggulangan bencana/disaster plan.
a. Pengamanan kebakaran
1) melasakana identifikasi pengurangan resiko
kebakaran
2) melaksanakan pencegahan kebakaran terhadap
bahan mudah terbakar
3) melaksanakan pelatihan penanggualangan
kebakaran
4) melaksanakan pemeriksaan uji fungsi peralatan
kebakaran dan pemeliharaan peralatan
b. Peralatan medis
1) melaksanakan identifikasi resiko dari peralatan
medis
2) melaksanakan pemeriksaan dan uji fungsi peralatan
medis
3) melaksanakan pemeliharaan peralatan medis

I. Pengendalian Mutu
1. Angka ketedak lengkapan rekam medis
Pencatatan dan pelaporan akan dianalisi di ruang pelayanan IRM
dan akan dilaporkan ke unit rekam medik rumah sakit putri hijau hasil
analisis kelengkapan catatan rekam medik akan ditindak lanjuti oleh
instansi rekam medik
2. Angka infeksi Nosokomial
a. Penerapan program hand hygiene yang efektif
b. Penerapan cuci tangan 6 langkah di IRM
3. Indikator klinik dan insiden keselamatan pasien
a. Indikator klinik, pemilihan indikator yang terkait dengan
area klinis meliputi :
8
1) Assesmen pasien
Melaksanakan pendokumentasian pelayan IRM
serta dapat mampu mempersiapkan penanggulangan
kejadian tidak terduga :
a) pengkajian awal pasien baru
b) pasien stroke yang dilakukan assesmen
rehab medis
2) Pelayanan fisoterapi
a) Mampu melaksanakan pemeriksaan awal
b) Mampu menentukan diagnosa fisioterapi
c) Mampu melaksanakan tindakan fisioterapi
sesuai dengan diagnosa
3) Pelayanan ortosis prostesis
a) Mampu melakukan pemeriksaan awal
b) Mampu melakukan pengukuran yang benar
c) Mampu melakukan pemasangan
/pengepasan alat OP
4) Pelayan terapi wicara
a) Mampu melakukan pemeriksaan awal
b) Mampu menentukan diagnosa terapi wicara
c) Mampu melaksanakan tindakan terapi wicara
sesuai dengan diagnosa
5) Ketersediaan, isi dan penggunaan Rekam Medis
pasien
a) Kelengkapan catatan laporan operasi
b) Tingkat kelengkapan RM

b. Indikator area manajerial


1) Manajemen penggunaan sumber daya
a) Persentase alkes yang dikaliberasi
b) Evaluasi kinerja tenaga IRM
2) Harapan keluarga pasien/pasien
persentase kepuasan pasien terhadap pelayan IRM

9
3) Harapan kepuasan tenaga IRM terhadap keamanan
dan kenyamanan dalam bekerja
4) Pencegahan dan pengendalian peristiwa yang
membahayakan keselamatan pasien, keluarga dan
tenagaIRM. pemahaman 6 langkan cuci tangan

c. Indikator sasaran keselamatan pasien


1) Ketepatan identifikasi pasien
2) Meningkatkan komunikasi efektif
3) Keamanan terapi
4) Pencegahan INOK ( infeksi nosokomial)
5) Mencegah resiko pasien jatuh

d. Pengendalian mutu pelayanan IRM


1) Insiden pasien jatus selama pelayana di IRM
2) Terlaksananya penilaian tenaga kerja IRM
3) Terlaksananya evaluasi kinerja tenaga IRM
4) Tercapainya evaluasi pedoman dan SOP pelayanan
di IRM
5) Terlaksananya evaluasi Program

J. jadwal Kegiatan
jadwal kegiatan instalasi Rehabilitasi Medik

JADWAL KEGIATAN
NO KEGIATAN TRIWULAN KET
I II III IV
1 Membuat laporan pasien
1. Melaporkan seluruh Setiap bulan
kegiatan pasien
2. Membuat laporan bekes Setiap bulan
3. Membuat laporan bulanan Setiap bulan

10
perincian pasien
2. Bidang Ketenagaan
1. Merencanakan rotasi insidentil
2. Merencanakan kebutuhan
SDM
3. Mengajukan pelatihan 2 orang
diluar rumah sakit putri
hijau
4. Mengikuti simposium 10
/workshop tentang IRM orang
5. Membuat penilain tentang
tenaga administrasi,
tenaga kesehatan
3 Fasilitas
1. Menerapkan inventaris alat
tenun, alkes, alat rumah
tangga
2. Melakukan kalibrasi SWD,
MWD, TENS, US, Traksi
oleh tenaga ahli
3. Perencanaan kalibrasi dan
pengadaan alat canggih
4. Merencanakan kebutuhan
alat rehabilitasi medik (
FT,OP, TW) dan membuat
pengajuan kebutuhan alat
tenun
5. Pengadaan sarana dan Setiap 6
prasarana berdasarkan bulan
klasifikasi pelayanan
intensif
a. Ruang penyimpanan alat
bersih

11
b. bahan dan alat OP
c. stop kontak 16/TTD
d. penambahan alat
elektro terapi (SWD, MWD,
US, Tens)
e. penambahan alat actino
terapi (IR)
f. penambahan alat terapi
wicara
4 Keselamatan Pasien
1. Menyerahkan laporan Setiap bulan
PMKP
5 Keselamatan kerja
1. Melaporkan kejadian Insidentil
kecelakaan kerja
2. Melaksanakan pelatihan 3 bulan
penanggulangan kebakaran sekali
3. Uji fungsi APAR Setiap bulan
6 Peningkatan Mutu
1. Evaluasi kelengkapan
assesment pasien
2. Laporan kejadian nyaris
cedera
3. Evaluasi pemberian
tindakan terapi atau
pemberian alat bantu
ortosis dan prostesis

12
K. Kesimpulan dan Saran

Penyelenggaraan program kerja IRM Rumah Sakit Putri Hijau ini


diharapkan menjadi kerangka acuan pelayanan yang disesuaikan dengan
kemampuan rumah sakit meliputi SDM, sarana prasarana dan peralatan.
Rumkit Putri Hijau hendaknya dapat menyelesaikan dengan ketentuan yang
ada dalam program ini dan dapat mengembangkan sesuai situasi dan kondisi
yang kondusif bagi rumah sakit.
Penyelenggaraan program kerja IRM selanjutnya dijabarkan dalam
SOP/SAK yang berlaku. apabila dikemudian hari adanya perubahan pada
program ini maka dilakukan penyempurnaan pada penyusunan selanjutnya.

Medan, Januari 2022


Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik

dr.Langgeng G,M..Ked,.Sp.RM
Kapten Ckm NRP11090002551082

13

Anda mungkin juga menyukai