Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ineu Chintia

NIM : 211010500245
(E-learning 18 – Perpajakan)

Surat yang tidak menggunakan materai masih dianggap sah secara hukum, meskipun
memiliki konsekuensi tertentu. Meskipun materai pada dasarnya merupakan tanda
pembayaran pajak atas dokumen, keberadaannya tidaklah menjadi faktor penentu utama
dalam sahnya suatu perjanjian. Menurut Pasal 1320 KUH Perdata, suatu perjanjian dianggap
sah apabila memenuhi empat syarat pokok, yakni adanya kesepakatan, kecakapan untuk
membuat perjanjian, keberadaan suatu hal tertentu, dan adanya sebab yang tidak terlarang.
Walaupun surat tanpa materai tetap sah, perlu dicatat bahwa dalam konteks litigasi
atau pengadilan, penggunaan surat tersebut sebagai alat bukti dapat menjadi terbatas. Materai
sering kali diperlukan untuk memperkuat keabsahan dokumen di mata hukum, dan
kekurangan materai dapat menghambat kemampuan suatu dokumen untuk diakui sebagai
bukti yang sah di pengadilan. Oleh karena itu, sementara surat tanpa materai tetap memiliki
nilai hukum, perhatian terhadap persyaratan formal seperti materai dapat memengaruhi
penggunaannya dalam konteks hukum yang lebih luas.
Mengutip dari Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2020, meterai tarif 10000 akan
dikenakan untuk dokumen-dokumen seperti berikut ini: Surat perjanjian, surat keterangan,
surat pernyataan, atau surat lain yang sejenis beserta rangkapnya. Akta notaris serta grosse,
salinan, dan kutipannya.

Anda mungkin juga menyukai