Anda di halaman 1dari 2

Nama : Idzni Ahsanita Suardi

Nim : 191831201

Kelas/Semester : Akuntansi C/7


Mata Kuliah : Manajemen Aset

Dosen Pengampu : Prof. Dr. La Ode Turi, M. Pd

HAK DAN TANGGUNGJAWAB DALAM PELAKSANAAN KONTRAK

1. Bagaimana cara mengurangi resiko pelanggaran kontrak?


Jawab :
Untuk mengurangi risiko terjadinya pelanggaran kontrak, sebaiknya kedua belah
pihak memahami kontrak yang akan disepakati. Jika dirasa ada poin yang memberatkan
masing-masing pihak maka lebih baik untuk merubah draft kesepakatan sebelum
akhirnya disetujui dan ditandatangani.

2. Bagaimana akibat apabila suatu perjanjian yang telah memenuhi unsur unsur dari
perjanjian akan tetapi tidak memenuhi salah satu syarat sahnya perjanjian?
Jawab :
Sesuai dengan ketentuan Pasal 1265 KUHPer, syarat batal adalah syarat yang bila
dipenuhi akan menghapuskan perikatan dan membawa segala sesuatu pada keadaan
semula seolah-olah tidak ada suatu perjanjian. Konsekuensi tidak terpenuhi syarat sah
perjanjian adalah perjanjian menjadi tidak sah, dan perjanjian tersebut dapat dibatalkan
atau batal demi hukum. Hal-hal yang harus diperhatikan sebagai syarat pembatalan suatu
perjanjian adalah adanya wanprestasi, dimana wanprestasi selalu dianggap sebagai syarat
batal dalam suatu perjanjian sehingga pihak yang merasa dirugikan karena pihak lain
wanprestasi dapat menuntut pembatalan perjanjian. Penuntutan pembatalan perjanjian
harus dilakukan melalui pengadilan sehingga yang membatalkan perjanjian adalah
melalui putusan hakim sesuai dengan ketentuan Pasal 1266 KUHPer.

3. Bagaimana suatu perjanjian atau kontrak dikategorikan cacat hukum?


Jawab :
Suatu kontrak dinyatakan cacat hukum adalah ketika sebuah kontrak mengandung
ketidaklengkapan atau ketidaksempurnaan secara hukum. Hal tersebut dikarenakan
sebuah kontrak yang tidak sesuai dengan hukum sehingga kontrak tersebut tidak
mengikat secara hukum.
Perlu diketahui juga bahwa berbagai jenis cacat formil yang ada pada gugatan
seperti:
 Gugatan yang tidak memiliki dasar hokum
 Penandatanganan gugatan yang berdasarkan surat kuasa yang tidak sesuai
dengan aturannya.
 Gugatan melanggar yurisdiksi relatif atau absolut
 Gugatan error in persona dalam bentuk diskualifikasi dan yang lainnya.
4. Mengapa pembuatan kontrak baik kontrak secara konvensional maupun kontrak dalam
bentuk elektronik sangat penting bagi kegiatan berwirausaha?
Jawab :
Karena pada dasarnya kontrak berfungsi untuk mencegah dan meminimalisir timbulnya
masalah di kemudian hari. Dengan dibuatnya kontrak, maka masing-masing pihak yang
terikat dalam kontrak dapat mengetahui hak dan juga kewajibannya. Dengan demikian,
pelaksanaan suatu hubungan bisnis dapat berjalan dengan baik dan lancar.

5. Bagaimana suatu kontrak dapat dikatakan sah secara hukum?


Jawab :
Syarat sahnya kontrak diatur di dalam Pasal 1320 KUHPerdata. Ada 4 syarat sahnya
perjanjian :
a. kesepakatan mereka yang mengikatkan diri
b. kecakapan mereka yang membuat kontrak
c. suatu hal tertentu
d. suatu sebab yang halal

Anda mungkin juga menyukai