Anda di halaman 1dari 11

Palu, 28 Okbtober2020

No         : 01/Pdt.WP/ISP/X/2020

Hal        : Gugatan Wanprestasi

Kepada Yth.

Ketua Pengadilan Negeri Kota Palu

Di Pengadilan Negeri Kota Palu

Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 46 Kota Palu.

                     

Dengan hormat,

Perkenankan kami, yang bertandatangan dibawah ini :

Zulkarnain, S.H.

Alvin Thelvino Wijaya, S.H.

Masing-masing adalah advokat/Pengacara yang tergabung di Kantor  Advocates & Legal Consultant
Zulkarnain & Partners  yang beralamat di JL.Dewi sartika no 80 Kota Palu, berdasarkan surat kuasa
khusus No : 09/SKK/Pdt.G/ISP/X/2020  tertanggal 11 Oktober 2020, baik sendiri-sendiri maupun
bersama-sama bertindak untuk dan atas nama :

Nama                           : Mohammad Alif Aditya

Tempat & Tgl Lahir    : Palu, 24 Juni 1990

Usia                              : 30 Tahun

Jenis Kelamin             : Laki-laki

Pekerjaan                    : Wiraswasta

Alamat Domisili         : Jl. Yos sudarso No 101 Kota Palu

Yang selanjutnya dalam perkara ini disebut sebagai Penggugat

Dengan ini hendak mengajukan Gugatan Wanprestasi terhadap :

Nama : Wandi Al-Jabar

Usia                    : 46 Tahun

Jenis Kelamin       : Laki-laki


Pekerjaan              : Karyawan Swasta

Alamat                   : BTN PALUPI Blok F No 5 Kota Palu .

Yang selanjutnya disebut sebagai Tergugat

Adapun dasar-dasar diajukannya Gugatan Wanprestasi ini adalah sebagaimana uraian dibawah ini :

Dasar Hukum

Bahwa dasar hukum Pengugat untuk mengajukan gugatan Wanprestasi terhadap Tergugat adalah
berdasarkan ketentuan Pasal 1338 KUHPerdata indonesia, Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I., dan
Ajaran Para Ahli Hukum/doktrin, sebagai berikut:

Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata. Menyebutkan :

“Semua persetujuan yang dibuat secara sah sesuai dengan undang-undang berlaku sebagai undang-
undang bagi mereka yang membuatnya. “

Agar suatu kontrak dapat dianggap sah oleh hukum, haruslah memenuhi beberapa persyaratan yuridis
tertentu. Terdapat 4 persyaratan yuridis agar suatu kontrak dianggap sah, sebagai berikut:

Syarat sah yang obyektif berdasarkan pasal 1320 KUH Perdata

a)    Objek / Perihal tertentu

b)    Kausa yang diperbolehkan / dihalalkan / dilegalkan

Syarat sah yang subjektif berdasarkan pasal 1320 KUH Perdata

a)    Adanya kesepakatan dan kehendak

b)   Wenang berbuat

Syarat sah yang umum di luar pasal 1320 KUH Perdata

a)    Kontrak harus dilakukan dengan I’tikad baik

b)    Kontrak tidak boleh bertentangan dengan kebiasaan yang berlaku

c)    Kontrak harus dilakukan berdasarkan asas kepatutan

d)   Kontrak tidak boleh melanggar kepentingan umum

Syarat sah yang khusus

a)    Syarat tertulis untuk kontrak-kontrak tertentu

b)   Syarat akta notaris untuk kontrak-kontrak tertentu


c)    Syarat akta pejabat tertentu (selain notaris) untuk kontrak-kontrak tertentu

d)   Syarat izin dari pejabat yang berwenang untuk kontrak-kontrak tertentu

Menurut Pasal 1338 ayat (1) bahwa : perjanjian yang mengikat hanyalah perjanjian yang sah. Supaya sah
pembuatan perjanjian harus mempedomani Pasal 1320 KUHPerdata. Oleh karena itu kedua pasal dalam
KUHPerdata tersebut saling mempunyai hubungan yang erat dalam perjanjian / perikatan.

Dari pasal 1320 KUHPerdata dan Pasal 1338 KUHPerdata tersebut terdapat beberapa hubungan atau
azas-azas atau bisa dikatakan juga prinsip-prinsip yang berlaku dalam perjanjian diantaranya adalah :

Asas Kebebasan Berkontrak/Keterbukaan Hukum

Perjanjian di indonesia menganut asas kebebasan dalam hal membuat perjanjian (beginsel der contracts
vrijheid). Asas ini dapat disimpulkan dari pasal 1338 KUHPerdata yang menerangkan bahwa segala
perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.
Sebenarnya yang dimaksudkan oleh pasal tersebut tidak lain dari pernyataan bahwa setiap perjanjian
mengikat kedua belah pihak. Tetapi dari pasal ini kemudian dapat ditarik kesimpulan bahwa orang leluasa
untuk membuat perjanjian apa saja asal tidak melanggar ketertiban umum atau kesusilaan. Orang tidak
saja leluasa untuk mebuat perjanjian apa saja, bahkan pada umumnya juga diperbolehkan
mengeyampingkan peraturan-peraturan yang termuat dalam KUHPerdata. Sistem tersebut lazim disebut
dengan sistem terbuka (openbaar system) asas ini dibatasi dengan ketentuan dalam pasal 1320
KUHPerdata yaitu isi dari perjanjian tidak boleh melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku
dan ketentuan umumsistem terbuka artinya para pihak dalam melakukan perjanjian  bebas
mengemukakan kehendak, mengatur hubungan yang berisi apa saja, asalkan memenuhi syarat sahnya
perjanjian.

Asas Itikad Baik

Dalam hukum perjanjian  dikenal asas itikad baik, yang artinya bahwa setiap orang yang membuat suatu
perjanjian harus dilakukan dengan itikad baik. Asas itikad baik ini dapat dibedakan atas itikad baik yang
subyektif dan itikad baik yang obyektif. Itikad baik dalam pengertian yang subyektif dapat diartikan
sebagai kejujuran seseorang atas dalam melakukan suatu perbuatan hukum yaitu apa yang terletak pada
sikap bathin seseorang pada saat diadakan suatu perbuatan hukum. Sedang itikad baik dalam pengertian
yang obyektif dimksudkan adalah pelaksanaan suatu perjanjian yang harus didasarkan pada norma
kepatutan atau apa yang dirasakan patut dalam suatu masyarakat.

Asas Pacta Sun Servada

Adalah suatu asas dalam hukum perjanjian yang berhubungan dengan mengikatnya suatu perjanjian.
Perjanjian yang dibuat secara sah oleh para pihak adalah mengikat bagi mereka yang membuat seperti
kekuatan mengikat suatu undang-undang, artinya bahwa perjanjian yang dibuat secara sah oleh para pihak
akan mengikat mereka seperti undang-undang. Dengan demikian maka pihak ke tiga bisa menerima
kerugian karena perbuatan mereka dan juga pihak ketiga tidak menerima keuntungan karena perbuatan
mereka itu, kecuali kalau perjanjian itu termasuk dimaksudkan untuk pihak ke tiga. Asas ini dalam suatu
perjanjian dimaksudkan tidak lain adalah untuk mendapatkan kepastian hukum bagi para pihak yang telah
membuat perjanjian itu.
Kalaulah diperhatikan istilah perjanjian pada pasal 1338 KUHPerdata, tersimpul adanya kebebasan
berkontrak yang artinya boleh membuat perjanjian, baik perjanjian yang sudah diatur adalah KUHPerdata
maupun dalam kitab undang-undang hukum dagang atau juga perjanjian jenis baru, berarti di sini tersirat
adanya larangan bagi hukum untuk mencampuri isi dari suatu perjanjian. Adapun tujuan dari asas ini
adalah untuk memberikan perlindungan kepada para konsumen dalam perjanjian jual beli bahwa mereka
tidak perlu khawatir akan hak-haknya karena perjanjian karena perjanjian itu berlaku sebagai undang-
undang bagi para pihak yang membuatnya.

Asas konsensualitas / konsensuil (kesepakatan)

Maksud dari asas ini ialah bahwa suatu perjanjian cukup ada suatu kata sepakat dari mereka yang
membuat perjanjian  tanpa diikuti oleh perbuatan hukum lain, kecuali perjanjian yang bersifat formil. Ini
jelas sekali terlihat pada syarat-syarat sahnya suatu perjanjian dimana harus ada kata sepakat dari mereka
yang membuat perjanjian (pasal 1320 kuh perdata). Perjanjian itu sudah ada dalam arti telah mempunyai
akibat hukum atau sudah mengikat sejak tercapainya kata sepakat. Sedangkan dalam pasal 1329
KUHPerdata tidak disebutkan suatu formalitas tertentu di samping kata sepakat yang telah tercapai itu,
maka disimpulkan bahwa setiap perjanjian itu adalah sah. Artinya mengikat apabila sudah tercapai kata
sepakat mengenai hal-hal pokok dari apa yang diperjanjikan.terhadap asas konsensualitas / konsensuil
(kesepakatan) ini terdapat pengecualian yaitu apabila ditentukan suatu formalitas tertentu untuk beberapa
macam perjanjian dengan ancaman batal apabila tidak dipenuhi formalitas tersebut, misalnya perjanjian
penghibahan, perjanjian mengenai benda pada dasarnya perjanjian itu dilahirkan sejak detik tercapainya
kesepakatan antara kedua belah pihak.

Dikatakan “pada dasarnya”, karena ada beberapa bentuk perjanjian, karena perintah dari perundang-
undangan harus dibuat dalam bentuk tertulis atau harus disahkan oleh notaris (perjanjian notariil),
sehingga perjanjian tersebut baru sah kalau para pihak sudah menandatangani perjanjian atau sejak
perjanjian tersebut disahkan oleh notaris. Perjanjian yang tidak tertulis, misalnya: jual beli di pasar,
perjanjian ini lahir sejak adanya kesepakatan mengenai harga antara pihak penjual dan pembeli.
Sedangkan contoh perjanjian yang tertulis atau perjanjian notariil adalah: perjanjian pengadaan
barang/jasa instansi pemerintah, perjanjian peralihan hak atas tanah, dan lain-lain

Asas Berlakunya Suatu Perjanjian

Asas berlakunya suatu perjanjian ini diatur dalam pasal yaitu: pasal 1315 KUHPerdata, yang berbunyi
“umumnya tidak seorangpun dapat mengikatkan diri atas nama sendiri atau meminta ditetapkannya suatu
janji daripada untuk dirinya sendiri”. Pasal 1340 KUHPerdata berbunyi “persetujuan-persetujuan hanya
berlaku antara pihak-pihak yang membuatnya. Persetujuan-persetujuan ini tidak dapat membawa rugi
kepada pihak-pihak ketiga; tidak dapat pihak ketiga mendapat manfaat karenanya; selain dalam hal yang
diatur dalam pasal 1317.

Dasar hukum seseorang dinyatakan lalai melaksanakan kewajiban atau prestasinya diatur dalam Pasal
1238 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), berbunyi: “Debitur dinyatakan Ialai
dengan surat perintah, atau dengan akta sejenis itu, atau berdasarkan kekuatan dari perikatan sendiri,
yaitu bila perikatan ini mengakibatkan debitur harus dianggap Ialai dengan lewatnya waktu yang
ditentukan”.
Dari rumusan Pasal 1238 KUHPerdata di atas dapat diketahui bahwa ada dua kondisi kapan seseorang
dianggap lalai atau cedera janji, yaitu:

Dalam hal ditetapkan suatu waktu di dalam perjanjian,tapi dengan lewatnya waktu tersebut (jatuh
tempo) debitur belum juga melaksanakan kewajibannya.

Dalam hal tidak ditentukan suatu waktu tertentu, lalu kreditur sudah memberitahukan kepada debitur
untuk melaksanakan kewajiban atau prestasinya tapi kreditur tetap juga tidak melaksanakannya
kewajibanya kepada kreditur.

Pasal 1239  KUHPerdata yang telah memberikan pengaturan sebagai berikut: “Tiap-tiap perikatan


untuk berbuat sesuatu, atau untuk tidak berbuat sesuatu, apabila si berutang tidak memenuhi
kewajibannya, mendapatkan penyelesaiannya dalam kewajiban memberikan penggantian biaya, rugi
dan bunga.”

Bahwa Pasal 1246 Kitab undang-undang hukum perdata Menyatakan: “Biaya, Ganti Rugi Dan Bunga,
Yang Boleh Dituntut Kreditur, Terdiri Atas Kerugian Yang Telah Dideritanya Dan Keuntungan Yang
Sedianya Dapat Diperolehnya”.

OBJEK JAMINAN

Bahwa yang menjadi objek jaminan dalam perkara wanprestasi ini adalah SHM No.112 Tahun 1990 Atas
Nama Wandi Al-Jabar, dengan luas 1500 M2, Surat Ukur Nomor 6786376862329 , yang terletak di Dolo
no 50 kabupaten Sigi Sulawesi Tengah.

Kronologi

Bahwa perkara ini bermula ketika Tergugat secara tanpa hak dan melawan hukum telah mempergunakan
uang perusahan tempat ia bekerja untuk keperluan pribadinya sebesar Rp.28.389.000,- (dua puluh
delapan juta tiga ratus delapan puluh sembilan ribu rupiah). Bahwa terhadap perbuatan Tergugat
tersebut, pihak perusahaan akan mengajukan tuntutan hukum bilamana Tergugat tidak dapat
mengembalikan uang perusahaan yang telah ia pergunakan secara melawan hukum. Oleh karenanya
Tergugat meminta tenggang waktu dan menyatakan pertangung jawabannya dalam surat tanggal 9 Januari
2020 yang pada pokoknya Tergugat akan mengembalikan uang perusahan tersebut selambat-lambatnya
tanggal 31 januari 2020.

Bahwa kemudian Tergugat menyampaikan permasalahannya dan memohon bantuan pijaman uang kepada
teman sekantornya yang bernama Yuda untuk mengganti uang perusahaan. Namun karena Yuda tidak
memiliki uang sejumlah yang dipergunakan, selanjutnya Yuda sebagai teman dan sesama karyawan
disatu perusahaan, merasa iba melihat Tergugat sedang berkesusahan. Dengan dilatarbelakangi rasa ingin
membantu Tergugat dan solidaritas sesama teman, Yuda selaku keponakan Penggugat, menemui dan
menyampaikan permasalahan yang menimpa Tergugat kepada Penggugat.

Bahwa sekira tanggal 30 Januari 2020, Para Tergugat menyampaikan permohonan melalui Yuda agar
Penggugat berkenan memberikan pinjaman uang kepada Tergugat dan sebagai jaminannya Tergugat
menawarkan jaminan berupa Tanah dengan luas 1500 M2, Surat Ukur Nomor 6786376862329 atas nama
Wandi Al-Jabar , yang terletak di Dolo no 50 kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Bahwa untuk memastikan
kepemilikan objek jaminan benar milik Tergugat , hari itu juga Yuda dipertunjukan lokasi tanah oleh
Tergugat sesuai Sertifikat yang dijaminkan dalam Surat Perjanjian tanggal 31 Januari 2020.

Bahwa selanjutnya pada tanggal 31 Januari 2020, setelah Tergugat perjanjian, selanjutnya Tergugat
menyerahkan Asli Sertifikat 112 Tahun 1990 Atas Nama : Wandi Al-JAbar Dengan Luas 1500 M2
kepada Penggugat dan selanjutnya Penggugat menyerahkan uang untuk Tergugat sebesar Rp.25.000.000,-
(dua puluh lima juta rupiah) dihadapan saksi-saksi yang namanya tertera dalam surat perjanjian. Bahwa
Penggugat bukanlah rentenir yang biasa memberikan pinjaman dengan bunga kepada orang lain,
Penggugat hanyalah petani semangka biasa dan uang yang Penggugat berikan kepada Tergugat adalah
uang modal usaha yang sehari-hari Penggugat pergunakan untuk usaha kebun semangka. Namun dalam
hal ini Penggugat berikan kepada Tergugat sebagai pinjaman semata-mata atas niatan menolong Tergugat
yang sedang menghadapi permasalahan diperusahaan tempat Tergugat bekerja.

Bahwa dengan adanya perjanjian itu, maka antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perikatan yang
sah menurut hukum sesuai Pasal 1320 KUHPerdata dan terhadap hal itu berlaku Pasal 1338 KUHPerdata.
Mengenai klausa perjanjian ditentukan dan dituangkan dalam surat perjanjian tanggal 31 Januari 2020
dan dihadapan saksi-saksi.

Bahwa dalam Perjanjian aquo, dinyatakan bahwa Tergugat telah memberikan jaminan berupa 1 (satu)
bidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 112 Tahun 1990 Atas Nama Wandi Al-Jabar Dengan
Luas 1500 M2 yang terletak di Dolo no 50 kabupaten Sigi Sulawesi Tengah

Bahwa Fungsi jaminan sertifikat in secara yuridis adalah demi menciptakan kepastian hukum pelunasan
hutang didalam perjanjian hutang piutang. Fungsi lain dari jaminan yaitu untuk pembayaran hutang
seandainya terjadi wanprestasi yaitu dengan cara menguangkan atau menjual jaminan itu. Sebagai akibat
dari indikator pertama, yaitu penentuan jumlah pembiayaan atau pinjaman utang yang akan diberikan
kepada Tergugat, dan sebagai salah satu parameter memperoleh keyakinan bahwa Tergugat mempunyai
kemampuan untuk melunasi hutang yang diberikan kepadanya sesuai yang diperjanjikan.

Bahwa selanjutnya dalam perjanjian aquo terdapat kluasa bahwa Tergugat akan memberikan
Keuntangan/Bunga Rp. 200.000,-/Rp.1.000.000,- Per 2 (dua) Bulan kepada Penggugat. Dalam hal jatuh
tempo, sedangkan Tergugat lalai mengembalikan Pinjaman + Bunga/ keuntungan sebagaimana
mestinyanya, maka dikenakan denda sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) Per 2 (dua) bulan
berikutnya.

Bahwa untuk memperudah penghitungan kerugian Penggugat, berikut kami sajikan rincian normalitas
pinjaman dan bunga sesuai perjanjian :

Uang Pokok   = Rp. 25.000.000,-

Bunga/Keuntungan            = Rp. 200.000,- X 25 =Rp. 5.000.000,- (Februari-Maret)

Jumlah Keseluruhan = Rp. 25.000.000,-  + Rp. 5.000.000,- = Rp. 30.000.000,-

Denda Keterlamabatan      = Rp. 5.000.000,-/2 bulan X 3 (April – September)=

     Rp. 15.000.000,-


Jumlah Keseluruhan          = Rp. 45.000.000,- (Februari – September 2019)

Bahwa namun pada kenyataanya sampai batas waktu yang telah ditentukan hingga tanggal 31 Maret
2020, Tergugat tidak memenuhi pembayaran dan /atau pemenuhan prestasi kepada Penggugat baik
sebagian maupun seluruhnya. Dengan demikian perbuatan Tergugat dikualifikasi sebagai perbuatan
wanprestasi dan mengakibatkan kerugian Penggugat. Oleh karenanya sudah sepantasnya apabila Tergugat
dihukum untuk membayar hutang kepada Penggugat dengan segala akibat hukum yang menyertainya.

Bahwa dengan adanya tindakan wanprestasi tersebut, Penggugat melalui kuasa hukum telah
menyampaikan somasi pertama dan kedua kepada Tergugat akan tetapi Tergugat tidak mengindahkannya,
padahal didalam somasi yang sampaikan kepadanya telah memuat perihal untuk mengalihkan hak atas
tanah objek jaminan bila Tergugat tidak segera melunasi hutang dalam batas waktu yang ditentukan.
Namun sampai hari ini tidak ada tindakan yang konkrit solutif dari Tergugat untuk menyelesaikan
persoalan yang ada. Dengan demikian Tergugat telah menunjukan sikap beriktikad tidak baik terhadap
suatu perikatan yang dibuat atas kesepakatan bersama.

Bahwa akibat perbuatan wanprestasi Tergugat, secara nyata telah mengakibatkan kerugian materil dan
imateril sebesar 215.604.000,- (dua ratus lima belas juta enam ratus empat ribu rupiah) dengan rincian
sebagai berikut:

Kerugian Materil

Hutang Pokok            = Rp. 25.000.000,-

Bunga/Keuntungan  = Rp. 5.000.000,-/2 bulan (Februari-Maret)

Denda                        = Rp. 5.000.000,-/2 bulan X 3 (April sd September) = Rp. 15.000.000,-

Jumlah Keseluruhan = Rp. 45.000.000,- (Februari – September 2019)

Kerugian Imateril

Bahwa perbuatan wanprestasi Tergugat juga telah menyebabkan kerugian imateril bagi Penggugat, karena
uang yang dipinjamkan kepada Tergugat tersebut merupakan modal usaha yang sehari-hari dipergunakan
oleh Penggugat. Karenanya apabila uang tersebut tetap dipergunakan oleh Penggugat selayaknya rutinitas
usaha kebun semangka yang Penggugat jalani, maka Penggugat seharusnya memperoleh keuntungan
dalam lahan  1 ha dengan rincian sebagai berikut:

500 Kg Dolomit (Pupuk Penaburan pertama sebelum pupuk kandang untuk menghilangkan zat asam
tanah) dengan harga Rp.2000/Kg total 500Kg x Rp.2000,-/Kg = Rp.1.000.000,-

100 Kg Mulsa(Plastik Terpal Hitam untuk menutup keliling tanaman selain benih supaya rumput tidak
tumbuh menutupi benih) dengan harga Rp.8.000,-/Kg total 100Kg x Rp.8.000,-/Kg = Rp.800.000,-

Urea, KCL, MuTIARA, TSP, Pupuk kandang adalah pupuk untuk tanaman dalam proses tumbuh hingga
tanaman berbuah dengan rincian:

Urea 250 Kg x Rp.5.500,-/Kg = Rp.1.375.000,-


KCL 520 Kg x Rp.6.500,-/Kg = Rp.3.380.000,-

MUTIARA 400 Kg x Rp.9.000,-/Kg = Rp.3.600.000,-

TSP 150 Kg x Rp.6.000,-/Kg = Rp.900.000,-

PUPUK KANDANG 900 Kg = Rp.450.000,-

Bibit Semangka Merk Panah Merah 22 Pcs x Rp.65.000,-/Pcs = Rp.1.430.000,-

Dengan total modal memulai  keseluruhan untuk  1 Ha laham adalah Rp.12.935.000,- maka memperoleh
hasil dalam 2 bulan berikutnya/ beberapa kali panen (Jarak panen ± 10 Hari karena matang tidak merata)
dengan rincian sebagai berikut:

10 Mei 2019 adalah 3000 Kg x Rp.3.000,-/Kg = Rp.9.000.000,-

10 Mei 2019 adalah 2200 Kg x Rp.3.000,-/Kg = Rp.6.600.000,-

20 Mei 2019 adalah 1900 Kg x Rp.3.000,-/Kg = Rp.5.700.000,-

10 Mei 2019 adalah 3387 Kg x Rp.3.000,-/Kg = Rp.10.161.000,-

10 Mei 2019 adalah 4825 Kg x Rp.5.000,-/Kg = Rp.24.125.000,-

(Ctt : Harga Rp.5.000,- pada saat bulan puasa)

Total Penghasilan kotor/Bruto panen Semangka adalah Rp.55.586.000,- dikurang modal Rp.12.935.000,-
= Rp.42.651.000 (Penghasilan bersih/Netto) dari penghasilan bersih dibagi 2 (dua) untuk Pemodal dan
untuk Petani sehingga menghasilkan Rp.42.651.000,- / 2 = Rp.21.325.500,- /Permusim/60 Hari/2 Bulan 
untuk 1 Ha Lahan untuk Penggugat selaku pemodal.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa uang Rp.25.000.000,- yang dipinjam oleh Tergugat I dan Tergugat II
tetap dipergunakan sebagai modal  2 Ha Kebun semangka yang yang dapat menghasilkan 
Rp.21.325.500,- x 2 Ha = Rp.42.651.000,- /Permusim/60 Hari/2 Bulan  untuk 2 Ha Lahan.

Artinya Penggugat sudah kehilangan Potensi keuntungan dari bulan Februari  2019 sampai
Dengan September 2019 sebesar Rp.42.651.000,- x 4 Musim = Rp 170.604.000,- (Seratus Tujuh
Puluh Juta Enam Ratus Empat Ribu Rupiah)

Bahwa agar kerugian Penggugat tidak semakin membesar dan/atau semakin menumpuknya hutang
Tergugat, maka Penggugat mohon kepastian hukum kepada Yang Mulia Mejelis Hakim agar Tergugat
dihukum untuk membayar ganti kerugian kepada Penggugat dengan cara memberikan hak bagi
Penggugat untuk menjual baik sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan  Tergugat dan/atau
melakukan perbuatan  hukum apa saja terhadap objek Jaminan berupa 1 Bidang Tanah Bersertifikat Hak
Milik Nomor 112 Tahun 1990 Atas Nama: Suripto Dengan Luas 22.500 M2 Di Desa Rejo Sari/Kuamang
Kuning VII E SP.B.
Bahwa untuk menjamin hak Penggugat dan untuk menjamin pelaksanaan putusan dalam perkara ini
Penggugat mohon agar Pengadilan Negeri Muara Bungo meletakkan sita jaminan terhadap tanah
bersetifikat hak milik sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.

bahwa karena perbuatan ini termasuk cidera janji (wanprestasi) yang disebabkan kesengajaan Tergugat
baik dengan cara tidak memenuhi prestasinya kepada Penggugat, maka Tergugat patut dihukum untuk
membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) setiap hari lalai dalam
melaksanakanu putusan terhitung sejak putusan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap hingga
Tergugat melaksanakan isi putusan perkara ini.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Penggugat mohon kepada majelis Hakim Yang Terhormat yang
memeriksa dan mengadili serta memutus perkara ini berkenan memberikan putusan sebagai berikut:

Petitum

Mengabulkan Gugatan Penggugat Untuk Seluruhnya.

Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan wanprestasi

Menyatakan Penggugat berhak menjual ataupun melakukan peralihan hak apa saja terhadap Objek
Jaminan dalam perjanjian berupa 1 bidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 112 Tahun 1990
Atas Nama: Wandi Al-Jabar Dengan Luas 1500 M2 yang terletak di Dolo no 50 kabupaten Sigi Sulawesi
Tengah, dengan ketentuan apabila hasil penjual ternyata belum mencukupi pelunasahan hutang dan
kerugian Penggugat, maka Tergugat dibebani kewajiban untuk melunasinya.

Menghukum Tergugat secara tanggung renteng membayar ganti kerugian kepada Penggugat
sebesar 215.604.000,- (dua ratus lima belas juta enam ratus empat ribu rupiah) dengan rincian sebagai
berikut:

Kerugian Materil (Dalam Perjanjian)

Hutang Pokok                 =     Rp.25.000.000,-

Bunga/Keuntungan      =     Rp.  5.000.000,-/2 bulan (Februari-Maret)

Denda Keterlamabatan =     Rp. 5.000.000,-/2bulan x 3 (April– September)= Rp. 15.000.000,-

Total Keseluruhan         =     Rp. 45.000.000,- (Februari – September 2019)

Kerugian Immateril

500 Kg Dolomit (Pupuk Penaburan pertama sebelum pupuk kandang untuk menghilangkan zat asam
tanah) dengan harga Rp.2000/Kg total 500Kg x Rp.2000,-/Kg = Rp.1.000.000,-

100 Kg Mulsa(Plastik Terpal Hitam untuk menutup keliling tanaman selain benih supaya rumput tidak
tumbuh menutupi benih) dengan harga Rp.8.000,-/Kg total 100Kg x Rp.8.000,-/Kg = Rp.800.000,-

Urea, KCL, MuTIARA, TSP, Pupuk kandang adalah pupuk untuk tanaman dalam proses tumbuh hingga
tanaman berbuah dengan rincian:
Urea 250 Kg x Rp.5.500,-/Kg = Rp.1.375.000,-

KCL 520 Kg x Rp.6.500,-/Kg = Rp.3.380.000,-

MUTIARA 400 Kg x Rp.9.000,-/Kg = Rp.3.600.000,-

TSP 150 Kg x Rp.6.000,-/Kg = Rp.900.000,-

PUPUK KANDANG 900 Kg = Rp.450.000,-

Bibit Semangka Merk Panah Merah 22 Pcs x Rp.65.000,-/Pcs = Rp.1.430.000,-

Total modal 1 Ha = Rp.12.935.000,- maka memperoleh hasil dalam 2 bulan berikutnya/ beberapa kali
panen (Jarak panen ± 10 Hari karena matang tidak merata)  dengan rincian sebagai berikut:

10 Mei 2019 adalah 3000 Kg x Rp.3.000,-/Kg = Rp.9.000.000,-

10 Mei 2019 adalah 2200 Kg x Rp.3.000,-/Kg = Rp.6.600.000,-

20 Mei 2019 adalah 1900 Kg x Rp.3.000,-/Kg = Rp.5.700.000,-

10 Mei 2019 adalah 3387 Kg x Rp.3.000,-/Kg = Rp.10.161.000,-

10 Mei 2019 adalah 4825 Kg x Rp.5.000,-/Kg = Rp.24.125.000,-

(Ctt : Harga Rp.5.000,- pada saat bulan puasa)

Total Penghasilan kotor/Bruto panen Semangka adalah Rp.55.586.000,- dikurang modal Rp.12.935.000,-
= Rp.42.651.000 (Penghasilan bersih/Netto)

Penghasilan bersih/Netto dibagi 2 (dua) untuk Pemodal dan Pekerja sehingga menghasilkan
Rp.42.651.000,- /2 = Rp.21.325.500,- /2 Bulan.

Sehingga uang Rp.25.000.000,- yang dipinjam oleh Tergugat I dan Tergugat II bila tetap dipergunakan
sebagai modal  2 Ha Kebun semangka yang yang dapat menghasilkan  Rp.21.325.500,- x 2 Ha =
Rp.42.651.000,- /2 Bulan untuk 2 Ha Lahan.

Artinya Penggugat sudah kehilangan Potensi keuntungan dari bulan Februari  2019 sampai
dengan September 2019 sebesar Rp.42.651.000,- x 4 Musim (8 bulan) = Rp 170.604.000,- (Seratus
Tujuh Puluh Juta Enam Ratus Empat Ribu Rupiah)

Menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap objek jaminan berupa Sertifikat Hak Milik Atas
Nama: Wandi Al-Jabar No. 112 tahun 1990 Dengan Luas 1500 M2 yang terletak di Dolo no 50 kabupaten
Sigi Sulawesi Tengah

Menghukum Tergugat membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah)
setiap hari apabila Tergugat lalai menjalankan isi putusan.

Menghukum Tergugat Untuk Membayar Biaya Perkara Yang Timbul Dalam Perkara ini.

Subsidair:
Apabila hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono)

Demikian gugatan ini kami ajukan atas perhatian dan terkabunya gugatan ini kami ucapkan terima kasih

Hormat Kami

Kuasa Penggugat

Zulkarnain, S.H Alvin Thelvino Wijaya, S.H

Anda mungkin juga menyukai