Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Negeri Semu Fakultas Hukum Universitas Bengkulu
Jl. W.R.Supratman, Kandang Limun, Kota Bengkulu
di-
Bengkulu
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : Muhammad Randy Eko Prasetyo, S. H., M.H
Pekerjaan : Advokat
Alamat : Jln. Nangka No.59 Kel. Panorama Kec. Singaran Pati, Kota
Bengkulu
2. Nama : Zeri Saputri , S.H
Pekerjaan : Advokat
Alamat : Jln. Nangka No.59 Kel. Panorama Kec. Singaran Pati Kota
Bengkulu
Masing-masing adalah Advokat/Pengacara pada Kantor Advokat dan Bantuan Hukum
PRASETYO & PARTNERS yang beralamat di Jln. Nangka No.59 Kel. Panorama, Kec.
Singaran Pati, Kota Bengkulu, sesuai dengan Surat Kuasa Khusus tertanggal 25 Februari
2022, bertindak untuk dan atas nama serta sah mewakili :
Nama : Julman Efendi Bin Pendi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 43 Tahun
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Jalan R.E. Martadinata Nomor 110, Kelurahan Kandang
Mas, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu
Selanjutnya disebut PENGGUGAT
Dengan ini perkenankanlah kami mengajukan gugatan Perjanjian Hutang Piutang terhadap:
Nama :
Ahmad Pujiantoro Bin Toro
Jenis Kelamin :
Laki-laki
Umur :
37 Tahun
Kewarganegaraan :
Indonesia
Pekerjaan :
Swasta
Agama :
Islam
Alamat :
Jln. Meranti 4 No. 4 Kel. Sawah Lebar Baru Kec. Ratu
Agung Kota Bengkulu
Selanjutnya disebut TERGUGAT
2. Menurut Pasal 1338 ayat (1) bahwa : “perjanjian yang mengikat hanyalah perjanjian
yang sah”. Supaya sah pembuatan perjanjian harus mempedomani Pasal 1320
KUHPerdata. Oleh karena itu kedua pasal dalam KUHPerdata tersebut saling
mempunyai hubungan yang erat dalam perjanjian/perikatan. Dari pasal 1320
KUHPerdata dan Pasal 1338 KUHPerdata tersebut terdapat beberapa hubungan atau
azas-azas atau bisa dikatakan juga prinsip-prinsip yang berlaku dalam perjanjian
diantaranya adalah :
4. Pasal 1239 KUHPerdata yang telah memberikan pengaturan sebagai berikut: “Tiap-
tiap perikatan untuk berbuat sesuatu, atau untuk tidak berbuat sesuatu, apabila si
berutang tidak memenuhi kewajibannya, mendapatkan penyelesaiannya dalam
kewajiban memberikan penggantian biaya, rugi dan bunga.”
5. Bahwa Pasal 1246 Kitab undang-undang hukum perdata Menyatakan: “Biaya, Ganti
Rugi Dan Bunga, Yang Boleh Dituntut Kreditur, Terdiri Atas Kerugian Yang Telah
Dideritanya Dan Keuntungan Yang Sedianya Dapat Diperolehnya”.
B. OBJEK JAMINAN
Bahwa yang menjadi objek jaminan dalam perkara wanprestasi ini adalah:
1. Sebidang tanah beserta bangunannya, dikenal terletak di Jalan Rawa Makmur Nomor
233A, Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu
dalam Sertifikat Hak Milik Nomor 21 Tahun 1990 atas nama Ahmad Pujiantoro
seluas 20.000 m2
2. Sebidang tanah perkebunan kelapa sawit, dikenal terletak di Jalan Pekik Nyaring,
Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah sebagaimana dinyatakan
dalam sertifikat Hak Milik Nomor 305 Tahun 2003 atas nama Roline Azhar
Pujiantoro seluas 30.000 m2
C. URAIAN PERISTIWA
1. Bahwa perkara ini bermula ketika Tergugat dalam kapasitasnya sebagai Direktur
Utama PT. Sengkala Bumi yang berkantor pusat di Jalan Meranti 4 No. 4 Kel. Sawah
Lebar Baru, Kec. Ratu Agung, Kota Bengkulu dan merupakan rekan bisnis Penggugat
selaku Direktur Utama PT Bumi Langit yang berkantor di Jalan R.E. Martadinata
Nomor 110, Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu,
berniat untuk meminjam sejumlah uang dari Penggugat sebagai modal untuk
memperluas cakupan usahanya yang bergerak di bidang produksi garmen dengan objek
jaminan berupa sertifikat hak milik berupa dua bidang tanah dan bangunan.
2. Bahwa pada tanggal 23 agustus 2019, untuk memastikan kepemilikan objek jaminan itu
benar milik Tergugat, maka Penggugat dipertunjukkan oleh Tergugat sebidang tanah
beserta bangunan dan sebidang tanah perkebunan kelapa sawit dan sesuai dengan
sertifikat yang dijaminkan.
3. Bahwa pada tanggal 25 Agustus 2019, Tergugat bersama-sama dengan penggugat
menghadap kepada Indah Cantika, S.H. selaku notaris di Bengkulu untuk mengadakan
perjanjian utang piutang dan dalam hal ini juga disaksikan oleh Delfi Febrilya Mahmud
selaku bendahara PT. Bumi Langit dan Sofie Arfianti Dwi Lestari selaku bendahara PT
Sengkala Bumi.
4. Bahwa melalui akta perjanjian utang piutang nomor 255 tersebut, dalam Pasal 1 ayat
(1) dan ayat (2) disebutkan bahwa Tergugat dengan sungguh-sungguh dan sadar telah
berhutang kepada Penggugat sejumlah uang dengan nominal Rp. 15.000.000.000 (lima
belas miliar rupiah) dan Penggugat telah menerima pengakuan hutang dari Tergugat.
Kemudian, berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Akta Perjanjian a quo disebutkan bahwa
Tergugat wajib membayar seluruh jumlah hutang kepada Penggugat dalam tempo 2
(dua) tahun, yaitu selambat-lambatnya pada tanggal 25 Agustus 2021 dengan cara
mengansur sebesar Rp. 210.000.000,- (Dua Ratus Sepuluh Juta Rupiah) perbulan.
5. Bahwa berdasarkan Pasal 3 ayat (1) akta perjanjiana quo, maka tergugat memberikan
jaminan berupa:
a. Sebidang tanah beserta bangunannya, dikenal terletak di Jalan Rawa Makmur
Nomor 233A, Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara Bangkahulu,
Kota Bengkulu dalam Sertifikat Hak Milik Nomor 21 Tahun atas nama
Ahmad Pujiantoro seluas 20.000 m2
b. Sebidang tanah perkebunan kelapa sawit, dikenal terletak di Jalan Pekik
Nyaring, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah
sebagaimana dinyatakan dalam sertifikat Hak Milik Nomor 305 Tahun 2003
atas nama Roline Azhar Pujiantoro seluas 30.000 m2
Dan sertifikat hak milik dari objek jaminan tersebut langsung diserahkan kepada
Penggugat pada saat penandatanganan akta perjanjian a quo.
6. Bahwa fungsi jaminan sertifikat ini secara yuridis adalah demi menciptakan kepastian
hukum pelunasan hutang didalam perjanjian hutang piutang. Fungsi lain dari jaminan
yaitu untuk pembayaran hutang seandainya terjadi wanprestasi yaitu dengan cara
menguangkan atau menjual jaminan itu. Sebagai akibat dari indikator pertama, yaitu
penentuan jumlah pembiayaan atau pinjaman utang yang akan diberikan kepada
Tergugat, dan sebagai salah satu parameter memperoleh keyakinan bahwa Tergugat
mempunyai kemampuan untuk melunasi hutang yang diberikan kepadanya sesuai yang
diperjanjikan.
7. Bahwa dengan adanya Akta Perjanjian a quo, maka antara Penggugat dan Tergugat
telah terjadi perikatan yang sah menurut hukum sesuai Pasal 1320 KUHPerdata dan
terhadap hal itu berlaku Pasal 1338 KUHPerdata. Mengenai klausa perjanjian
ditentukan dan dituangkan dalam surat perjanjian tanggal 25 agustus 2019 dan
dihadapan notaris dan para saksi.
8. Bahwa sebenarnya Tergugat telah berhasil mengangsur secara baik dengan mencicil
jumlah hutangnya dalam waktu satu tahun tepatnya tanggal 25 Agustus 2020 dengan
total nominal sebesar Rp. 7.500.000.000,-(tujuh milyar lima ratus juta rupiah).
9. Bahwa kemudian terhitung sejak tanggal 25 September 2020 sampai dengan batas
waktu yang telah ditentukan pada tanggal 25 Agustus 2021, Tergugat tidak lagi
memenuhi prestasinya kepada Penggugat baik sebagian maupun seluruhnya. Dengan
demikian perbuatan Tergugat dikualifikasi sebagai perbuatan wanprestasi dan
mengakibatkan kerugian bagi penggugat. Oleh karenanya sudah sepantasnya apabila
tergugat dihukum untuk membayar sisa hutang kepada Penggugat dengan segala akibat
hukum yang menyertainya.
10. Bahwa dengan adanya tindakan wanprestasi tersebut, Penggugat melalui kuasa hukum
telah menyampaikan somasi secara tertulis pertama dan kedua kepada Tergugat akan
tetapi tidak diindahkannya, padahal didalam somasi yang disampaikan kepadanya telah
memuat perihal untuk mengalihkan hak atas tanah objek jaminan bila Tergugat tidak
segera melunasi hutang dalam batas waktu yang ditentukan. Namun, sampai surat
gugatan ini dibuat tidak ada tindakan yang konkrit dan solutif dari Tergugat untuk
menyelesaikan persoalan yang ada. Dengan demikian Tergugat telah menunjukan sikap
beriktikad tidak baik terhadap suatu perikatan yang dibuat atas kesepakatan bersama.
11. Bahwa agar kerugian Penggugat tidak semakin membesar dan/atau semakin
menumpuknya hutang Tergugat, maka Penggugat mohon kepastian hukum kepada
Yang Mulia Mejelis Hakim agar Tergugat dihukum untuk membayar ganti kerugian
kepada Penggugat dengan cara memberikan hak bagi Penggugat untuk menjual baik
sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan Tergugat dan/atau melakukan
perbuatan hukum apa saja terhadap objek Jaminan berupa:
a. Sebidang tanah beserta bangunannya, dikenal terletak di Jalan Rawa Makmur
Nomor 233A, Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota
Bengkulu dalam Sertifikat Hak Milik Nomor 21 Tahun 1990 atas nama Ahmad
Pujantoro seluas 20.000 m2
b. Sebidang tanah perkebunan kelapa sawit, dikenal terletak di Jalan Pekik Nyaring,
Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah sebagaimana dinyatakan
dalam sertifikat Hak Milik Nomor 305 Tahun 2003 atas nama Roline Azhar
Pujiantoro seluas 30.000 m2
12. Bahwa untuk menjamin hak Penggugat dan untuk menjamin pelaksanaan putusan
dalam perkara ini Penggugat mohon agar Pengadilan Negeri Semu Fakultas Hukum
Universitas Bengkulu melakukan sita jaminan terhadap tanah bersetifikat hak milik
sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.
13. Bahwa karena perbuatan ini termasuk cidera janji (wanprestasi) yang disebabkan
kesengajaan Tergugat dengan cara tidak memenuhi prestasinya kepada Penggugat,
maka Tergugat patut dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.
500.000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap hari lalai dalam melaksanakan putusan
terhitung sejak putusan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht) hingga
Tergugat melaksanakan isi putusan perkara ini.
Berdasarkan dalil-dalil gugatan tersebut diatas, dengan ini Penggugat memohon kepada
majelis Hakim Pengadilan Negeri Semu Fakultas Hukum Universitas Bengkulu yang
memeriksa, mengadili perkara dan memutus perkara ini dengan memberikan putusan sebagai
berikut:
PETITUM
Primair
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya
2. Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan Penggugat dalam
perkara ini
3. Menyatakan bahwa Tergugat telah melakukan Perbuatan Wanprestasi
4. Menyatakan penggugat berhak menjual ataupun melakukan peralihan hak apa saja
terhadap objek jaminan dalam akta perjanjian utang-piutang nomor 255 berupa:
a. Sebidang tanah beserta bangunannya, dikenal terletak di Jalan Rawa Makmur
Nomor 233A, Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota
Bengkulu dalam Sertifikat Hak Milik Nomor 21 Tahun 1990 atas nama Ahmad
Pujantoro seluas 20.000 m2
b. Sebidang tanah perkebunan kelapa sawit, dikenal terletak di Jalan Pekik Nyaring,
Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah sebagaimana
dinyatakan dalam sertifikat Hak Milik Nomor 305 Tahun 2003 atas nama Roline
Azhar Pujiantoro seluas 30.000 m2
Dengan ketentuan apabila hasil penjualan ternyata belum mencukupi pelunasan
hutang dan kerugian penggugat, maka tergugat dibebani kewajiban untuk
melunasinya
5. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.
500.000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap hari apabila lalai menjalankan isi putusan
6. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap objek jaminan berupa:
a. Sebidang tanah beserta bangunannya, dikenal terletak di Jalan Rawa Makmur
Nomor 233A, Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota
Bengkulu dalam Sertifikat Hak Milik Nomor 21 Tahun 1990 atas nama Ahmad
Pujantoro seluas 20.000 m2
b. Sebidang tanah perkebunan kelapa sawit, dikenal terletak di Jalan Pekik Nyaring,
Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah sebagaimana
dinyatakan dalam sertifikat Hak Milik Nomor 305 Tahun 2003 atas nama Roline
Azhar Pujiantoro seluas 30.000 m2
7. Menyatakan bahwa putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij
vorraad) meskipun ada perlawanan (verset), banding, kasasi;
8. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini
Subsider:
Apabila yang muli majelis hakim berpendapat mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aquo et bono).
Demikian gugatan ini kami ajaukan, atas perhatian dan terkabulnya gugatan ini kami
mengucapkan terima kasih
Hormat Kami,
Kuasa Hukum Penggugat