Nim : 030644504
Jurusan : Manajemen
Manusia pribdai dapat menjadi hali waris sedangkan badan hukum tidak
dapat
B. Badan Hukum terdiri dari tiga klasifikasi menurut pasal 1653 KUH PERDATA
Badan Hukum Yang diperbolehkan atau untuk suatu tujuan tertentu yang
bersifat idiil, seperti yayasan.
2. Menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dimaksud dengan asas adalah
hukum dasar dari sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir dan
berpendapat atau cita-cita. Jelaskan asas-asas yang terdapat dalam hukum
perjanjian?
Jawaban :
Perjanjian adalah suatu perbuatan hukum antara dua pihak atau saling
mengkaitkan dirinya untuk menimbulkan hak dan kewajiban.
Menurut pasal 1313 KUH Perdata adalah Suatu perjanjian adalah suatu
perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
orang lain atau lebih.
A. Asas konsensualisme,
Yaitu bahwa suatu perjanjian dan perkatan yang timbul telah lahir sejak detik
tercapainya kesepakatan selama para pihak dalam perjanjian tidak menentukan
lain. Azas ini sesuai dengan ketentuan pasal 1320 KUH perdata mengenai syarat
– syarat sahnya perjanjian.
Asas itikad baik berkaitan dengan pelaksanan suatu perjanjian. Asas ini
menghendaki bahwa apa yang di perjanjikan oleh para pihak tersebut harus di
laksanakan dengan memenuhi tuntutan keadilan dan tidak melanggar kepatutan.
Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 1338 ayat (3) KUH Perdata yaitu suatu
perjanjian harus di laksanakan dengan itikad baik’’ Itikad baik Mempunyai dua
pengertian yaitu berikut ini.
a. Itikad baik dalam arti subjektif
b. Itikad baik dalam arti objektif
E. Asas kepribadian
Asas ini berhubungan dengan subjek yang terkait dalam suatu perjanjian salah
satu asas dalam perjanjian yang berhubungan erat dengan asas pacta sunt
servanda adalah asas kepribadian dalam perjanjian
Asas kepribadian dalam perjanjian ini dalam KUH Perdata diatur dalam pasal
1340 ayat (1) yang menyatakan bahwa’’ Suatu perjanjian hanya berlaku antara
pihak – pihak yang membuatnya. ’’ Dengan demikian dapat di benarkan bahwa
dalam suatu perjanjiana tidak boleh menimbulkan hak dan kewajiban terhadap
pihak ke tiga, juga tidak boleh mendatangkan keuntungan atau kerugian kepada
pihak ke tiga kecuali telah di tentukan lain oleh –oleh undang- undang.
Pernyatan ini di atur dalam pasal 1340 ayat (2) yang menyatakan bahwa ’’ suatu
perjanjian tidak dapat membawah rugi kepada pihak- pihak ketiga tak dapat
pihak –pihak ke tiga mendapat manfaat karenanya diatur dalam pasal 1317 KUH
Perdata.
3. Perjanjian asuransi memang dapat dilakukan secara lisan, namun karena
untuk proses pengajuan klaimdi perlukan sebagai alat bukti telah terjadi/
adanya suatu perjanjian asuransi. Jelaskan syarat sahnya perjanjiana
suransi?
Jawaban :
Asuransi
Asruansi adalah Perjanjian antara 2 (dua) Belah Pihak atau Lebih dengan
mana Pihak penanggung mengikatkan diri kepada teranggung dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan pengggantian kepada yang di
harapkan yang di tanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan
keuntungan yang di harapkan atau untuk memberikan suatu pembayaran
yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seroang yang di
pertanggungankan.