Anda di halaman 1dari 12

E-learning Manajer Strategi (7)

1. Jelaskan Struktur Organisasi dan berikan contoh?

Struktur organisasi merupakan kelanjutan dari dua bentuk pola organisasi. Adapun
struktur organisasi ini secara otomatis merupakan perwujudan dari struktur organisasi
formal dengan jalan menganalisis jabatan-jabatan yang diperlukan dalam mencapai
tujuan untuk kemudian menentukan kualifikasi maupun jumlah orang yang diperlukan
untuk mengisi jabatan-jabatan yang telah ditetapkan.

Struktur organisasi yang dibentuk akan selalu berdasarkan pada 3 komponen


organisasi yaitu:

a) Interaksi kemanusiaan.

b) Kegiatan yang terarah ke tujuan.

c) Struktur.
Referensi:
Jauhari, Indah. "Pengantar manajemen." (2010).

2. Buatlah deskripsi wewenang, tanggung jawab dan fungsi pimpinan atau manajer
strategik?

Seorang pimpinan atau manajer strategik memiliki peran yang sangat penting dalam
sebuah organisasi. Mereka bertanggung jawab untuk mengembangkan visi, misi, dan
tujuan jangka panjang perusahaan. Berikut adalah deskripsi wewenang, tanggung
jawab, dan fungsi pimpinan/manajer strategik:

a) Wewenang:

 Mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan strategis yang berpengaruh


pada arah dan tujuan perusahaan.
 Mempunyai otoritas untuk memimpin dan mengarahkan tim manajemen dalam
merumuskan dan melaksanakan strategi perusahaan.

b) Tanggung Jawab:

 Menetapkan visi, misi, dan tujuan jangka panjang perusahaan.


 Menganalisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan untuk
mengidentifikasi peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan yang dapat
mempengaruhi strategi perusahaan.
 Merumuskan rencana strategis dan mengembangkan strategi jangka panjang untuk
mencapai tujuan perusahaan.
 Mengawasi dan mengelola implementasi strategi perusahaan.
 Mengawasi pengalokasian sumber daya perusahaan, termasuk anggaran dan
tenaga kerja.
 Memantau perkembangan industri dan pasar untuk mengidentifikasi tren dan
peluang yang dapat mempengaruhi strategi perusahaan.
 Membangun dan memelihara hubungan dengan pemangku kepentingan, seperti
mitra bisnis, investor, dan pemerintah.

c) Fungsi:

 Menentukan arah strategis perusahaan dan mengarahkan pencapaian tujuan jangka


panjang.
 Mengembangkan strategi bisnis yang kompetitif untuk memperoleh keunggulan
pasar.
 Mengidentifikasi peluang bisnis baru dan mengembangkan inovasi strategis.
 Memastikan koordinasi dan sinergi antara unit bisnis yang berbeda dalam
perusahaan.
 Mengelola risiko dan ketidakpastian bisnis dengan mengembangkan strategi
mitigasi.
 Mengawasi evaluasi dan pengukuran kinerja perusahaan untuk memastikan
pencapaian tujuan strategis.

Referensi:
"Strategic Leadership: Definition, Characteristics, and Skills" - The Balance Careers

"The Role of Strategic Leadership in Effective Strategy Implementation: Perceptions


of Strategy Leaders and Managers" - Journal of Management & Organization

"Strategic Leadership and Organizational Performance: A Review of the Literature


and Proposed Taxonomy" - The Leadership Quarterly

3. Apakah struktur organisasi diperlukan oleh suatu organisasi sosial, jelaskan?

Struktur organisasi sangat penting bagi suatu organisasi sosial. Struktur organisasi
membantu dalam mengatur dan mengelola berbagai aspek organisasi, termasuk tugas,
tanggung jawab, dan hubungan antar anggota.
Struktur organisasi membantu dalam mengoordinasikan aktivitas dan tugas anggota
organisasi sosial. Dengan adanya struktur yang jelas, setiap anggota tahu apa yang
diharapkan dari mereka dan bagaimana mereka harus berkontribusi terhadap tujuan
organisasi. Ini membantu mencegah kebingungan dan konflik yang tidak perlu.
Struktur organisasi memungkinkan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas
di antara anggota organisasi. Setiap anggota tahu peran dan tanggung jawab mereka,
sehingga memudahkan mereka untuk bekerja secara efisien dan efektif. Hal ini juga
membantu dalam memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada.

Struktur organisasi menyediakan saluran komunikasi yang jelas antara anggota


organisasi. Ini penting untuk berbagi informasi, mengkoordinasikan kegiatan, dan
membuat keputusan yang tepat. Komunikasi yang efektif membantu dalam mencapai
tujuan organisasi secara efisien dan memperkuat kolaborasi antar anggota.

Struktur organisasi yang baik memberikan kerangka kerja yang memungkinkan


organisasi sosial untuk tumbuh dan berkembang. Dengan adanya struktur yang jelas,
organisasi dapat mengidentifikasi area yang perlu diperkuat atau ditingkatkan. Hal ini
juga memudahkan pengembangan kemampuan anggota organisasi dan menciptakan
peluang untuk inovasi.

Referensi:
"The Importance of Organizational Structure in Nonprofit Organizations" - The
Balance Small Business

"The Role of Organizational Structure in Nonprofit Governance" - Nonprofit


Quarterly

"Organizational Structure and Effectiveness in Nonprofit Organizations" - Journal of


Public Administration Research and Theory
E-learning Sistem Informasi Manajemen (7)

1. Apa yang anda ketahui tentang 5 tahap dalam metode siklus hidup sistem dan apa
daya tarik prototyping?

Metode siklus hidup sistem adalah pendekatan yang digunakan dalam pengembangan
sistem untuk mengatur serangkaian tahap yang harus dilalui dari awal hingga akhir.
Ada 5 tahap dalam metode siklus hidup sistem, yaitu analisis, perancangan,
pengembangan, implementasi, dan pemeliharaan. Berikut adalah penjelasan singkat
tentang setiap tahap :

a) Analisis: Tahap ini melibatkan identifikasi kebutuhan sistem, pemahaman


terhadap masalah yang ingin dipecahkan, dan penentuan persyaratan. Analisis
dilakukan dengan mempelajari proses bisnis, menganalisis kebutuhan pengguna,
dan mengidentifikasi kendala yang mungkin terjadi.
b) Perancangan: Tahap ini melibatkan perancangan solusi sistem yang akan
dibangun. Desain meliputi struktur data, arsitektur sistem, antarmuka pengguna,
dan logika bisnis. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan rencana rinci
tentang bagaimana sistem akan dibuat dan diimplementasikan.
c) Pengembangan: Tahap ini melibatkan pembuatan sistem berdasarkan desain yang
telah ditetapkan. Pengembangan mencakup penulisan kode, pengujian, dan
integrasi komponen sistem. Tim pengembang bekerja untuk menghasilkan sistem
yang berfungsi sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sebelumnya.
d) Implementasi: Tahap ini melibatkan penerapan sistem yang dikembangkan dalam
lingkungan operasional yang sebenarnya. Implementasi meliputi instalasi
perangkat keras dan perangkat lunak, migrasi data, pelatihan penggunaan dan
persiapan sistem untuk produksi.
e) Pemeliharaan: Tahap ini melibatkan pemeliharaan dan dukungan terhadap sistem
yang sudah diimplementasikan. Pemeliharaan mencakup pemecahan masalah,
perbaikan bug, peningkatan sistem, dan penyesuaian dengan perubahan kebutuhan
pengguna.

5 Tahap Dalam Metode Siklus Hidup Sistem.

Prototyping adalah salah satu metode dalam pengembangan sistem yang melibatkan
pembuatan model atau prototipe sistem yang fungsional sebelum pembangunan
sistem yang sebenarnya. Daya tarik prototyping adalah kemampuannya untuk
menghasilkan umpan balik awal dari pengguna dan memungkinkan untuk perubahan
dan pengembangan iteratif yang lebih cepat. Hal ini membantu mengurangi risiko
kesalahan desain dan memastikan bahwa sistem yang dibangun sesuai dengan
kebutuhan pengguna.
Referensi:
"Systems Development Life Cycle" - Investopedia

"The Systems Development Life Cycle (SDLC)" – ThoughtCo

"Prototyping in Systems Analysis and Design" - Encyclopedia of Database Systems

E-learning Metodologi Penelitian (7)

1. Jelaskan pentingnya penggunaan teori dalam penelitian tesis?

Penggunaan teori dalam penelitian tesis sangat penting karena teori memberikan
kerangka kerja yang kuat untuk menggali dan menganalisis fenomena yang diteliti.
Berikut adalah penjelasan mengenai pentingnya penggunaan teori dalam penelitian
tesis beserta referensinya:

a) Memberikan Dasar Pengetahuan: Teori menyediakan dasar pengetahuan yang


luas dan terstruktur tentang topik penelitian. Dengan mengacu pada teori yang
relevan, peneliti dapat memahami konteks, konsep, dan prinsip yang terkait
dengan topik penelitian mereka. Ini membantu peneliti dalam mengembangkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang subjek yang diteliti.
b) Menyediakan Kerangka Analisis: Teori menyediakan kerangka analisis yang
dapat digunakan untuk memahami dan menganalisis data penelitian. Dengan
mengadopsi teori yang sesuai, peneliti dapat mengidentifikasi variabel, hubungan,
dan mekanisme yang perlu dipelajari dalam penelitian mereka. Ini membantu
dalam merumuskan pertanyaan penelitian yang relevan dan merancang metode
yang tepat untuk mengumpulkan dan menganalisis data.
c) Memperkuat Keabsahan Penelitian: Penggunaan teori dalam penelitian tesis
membantu memperkuat keabsahan penelitian. Dengan merujuk pada teori yang
diakui dan teruji, peneliti dapat menunjukkan bahwa penelitian mereka didasarkan
pada landasan yang kuat. Hal ini meningkatkan kepercayaan pada hasil penelitian
dan memberikan keyakinan kepada pembaca bahwa penelitian tersebut memiliki
relevansi dan kontribusi yang berarti.
d) Menghubungkan dengan Penelitian Terdahulu: Teori membantu peneliti dalam
menghubungkan penelitian mereka dengan penelitian terdahulu yang telah
dilakukan dalam bidang yang sama atau terkait. Dengan membangun pada teori
yang ada, peneliti dapat mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan, melihat
perkembangan penelitian sebelumnya, dan menyusun kontribusi baru yang dapat
ditambahkan melalui penelitian mereka.

Referensi:
Creswell, J. W. (2013). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed
Methods Approaches. Sage Publications.
Yin, R. K. (2017). Case Study Research and Applications: Design and Methods. Sage
Publications.
Maxwell, J. A. (2013). Qualitative Research Design: An Interactive Approach. Sage
Publications.

2. Jelaskan pentingnya penggunaan jurnal/ penelitian terdahulu dalam penelitian tesis?

Ada beberapa fungsi Jurnal Penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis. Fungsi
jurnal ilmiah diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Jurnal Penelitian dalam Pembuatan Latar Belakang Masalah Tesis


Salah satu fungsi jurnal ilmiah adalah untuk mendapatkan permasalahan yang bisa
dijadikan sebagai dasar penulisan latar belakang masalah tesis. Dalam contoh
jurnal terbaru biasanya terungkap permasalahan yang actual. Ini akan
memudahkan peneliti dalam menyusun latar belakang masalah. Berbagai masalah-
masalah yang relevan selanjutnya direkap atau dikumpulkan dalam sub
identifikasi masalah. Langkah selanjutnya adalah memilih masalah yang akan
diteliti dan dimasukan ke dalam rumusan masalah.

2. Fungsi Jurnal Penelitian dalam Penyusunan Kerangka Teori Tesis


Dalam Contoh Jurnal Penelitian biasanya disertai dengan ringkasan teori-teori
yang relevan dengan suatu tema tertentu. Hal ini dapat kita gunakan dan
dikembangkan menjadi teori utama dalam penulisan tesis. Untuk mengembangkan
kerangka teori yang sudah ada di dalam Jurnal Penelitian bisa dengan
melengkapinya dari buku atau literature, jurnal penelitian yang lain, hasil
penelitian, dan lain sebagainya. Dengan menggabungkan beberapa jurnal bahasa
Indoneaia atau Jurnal Internasional, kerangka teori di tesis anda akan menjadi
berbeda dan khas, sehingga tidak dianggap plagiat.

3. Fungsi Jurnal Penelitian dalam Penyusunan Penelitian Terdahul


Penelitian terdahulu biasanya menjadi salah satu sub-bab di dalam BAB II dari
suatu karya ilmiah Tesis. Penelitian terdahulu biasanya di isi dengan ringkasan
dari contoh jurnal ilmiah, contoh tesis. Ringkasan yang digunakan berisikan judul,
tujuan penelitian terdahulu, metodologi penelitian yang digunakan dalam
penelitian terdahulu, dan kesimpulan dari penelitian terdahulu.

4. Fungsi Jurnal Penelitian dalam Metodologi Penelitian Tesis


Penyusunan metodologi penelitian akan lebih mudah jika kita mempunyai
penelitian yang sejenis. Berdasarkan contoh jurnal ilmiah atau contoh penelitian
sejenis akan terlihat pola yang sudah digunakan. Dengan demikian, dapat dilihat
kelebihan dan kekurangan dari pendekatan metode penelitian yang sudah
dilakukan.

5. Fungsi Jurnal Penelitian dalam Pengambilan Kesimpulan Tesis


Kesimpulan yang diambil dari suatu karya ilmiah tesis biasanya sesuai dengan
kesimpulan yang terdapat dalam penelitian terdahulu. Namun demikian, terkadang
terdapat perbedaan dengan penelitian yang terdahulu. Adanya perbedaan itu harus
bisa dijelaskan oleh peneliti, misalnya karena ada perbedaan di objek, perbedaan
dari aspek metodologi penelitian yang digunakan, atau karena faktor-faktor yang
lain.

Referensi :

(https://idtesis.com/fungsi-jurnal-penelitian-penyusunan-skripsi-tesis/)

E-learning Manajemen Keuangan (7)

1. Jelaskan yang dimaksud dengan Capital Budgeting!


Capital Budgeting adalah proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
investasi jangka panjang dalam aset tetap atau proyek-proyek yang memiliki pengaruh
signifikan terhadap arus kas perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi dan
memilih proyek-proyek yang akan memberikan nilai tambah yang optimal bagi
perusahaan.

2. Jelaskan yang dimaksud dengan metode NPV!


Metode NPV (Net Present Value) adalah salah satu metode dalam capital budgeting
yang digunakan untuk mengukur nilai keuntungan bersih dari suatu proyek investasi.
NPV menghitung selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dengan nilai
sekarang dari arus kas keluar. Jika NPV positif, maka proyek tersebut dianggap
menguntungkan.
3. Jelaskan yang dimaksud dengan metode profitability index!
Metode profitability index (PI) adalah metode lain dalam capital budgeting yang
digunakan untuk mengevaluasi proyek investasi. PI menghitung rasio antara nilai
sekarang dari arus kas masuk dengan nilai sekarang dari arus kas keluar. Jika PI lebih
besar dari 1, maka proyek tersebut dianggap menguntungkan.

4. Jelaskan yang dimaksud dengan metode payback period!


Metode payback period adalah metode sederhana dalam capital budgeting yang
mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal
yang ditanamkan dalam suatu proyek investasi. Payback period menghitung jumlah
tahun yang diperlukan untuk mencapai titik impas (break-even point) di mana arus
kas masuk sama dengan investasi awal.

5. Jelaskan perbedaan metode ARR dengan metode IRR!


Perbedaan antara metode ARR (Accounting Rate of Return) dan metode IRR (Internal
Rate of Return) terletak pada cara pengukuran tingkat pengembalian investasi.
Metode ARR mengukur tingkat pengembalian berdasarkan rasio antara laba yang
dihasilkan dengan investasi awal, sedangkan metode IRR menghitung tingkat diskon
yang menyebabkan NPV sama dengan nol. Metode IRR menghasilkan tingkat
pengembalian yang lebih akurat dan memperhitungkan nilai waktu dari uang.

Referensi:
Brigham, E. F., & Ehrhardt, M. C. (2016). Financial Management: Theory & Practice.
Cengage Learning.

Ross, S. A., Westerfield, R. W., & Jordan, B. D. (2018). Fundamentals of Corporate


Finance. McGraw-Hill Education.

Anda mungkin juga menyukai