Nim : 8176121002
1. Uraikanlah apa yang anda buat dalam tugas kelompok masing- masing !
2. Uraikanlah tugas pokok profesi TP !
3. Uraikanlah Tanggung jawab profesi TP menurut IPTPI !
4. Identifikasiah masa depan TP yang merupakan peluang dan tantangan !
5. Ringkasan dari pertemuan terakhir dan dibuat 3 pilihan ganda dan 2 essay (dibuat soal dan
dijawab)
Penyelesaian :
1. RANGKUMAN
Proses desain dapat diuraikan menjadi 10 tahap yang diambil dari Comprehensive System
Design: A New Educational Technology, oleh Charles Reigeluth, Bela Banathy, dan
Jeannette Olson. Adapun 10 tahapan perancangan sistem tersebut adalah sebagai berikut :
4. Merumuskan ide-ide, nilai-nilai dan citra sistem masa depan yang akan memandu
desain.
Dasar ide-ide dan nilai-nilai inti yang akan memandu desain harus disepakati di muka.
Apakah sistem yang akan dirancang memiliki nilai efisiensi, efektivitas, atau biaya lebih
tinggi; apakah sistem yang dirancang mempromosikan inisiatif individu, privasi,
individualisme, pilihan dan tanggung jawab orang tua, dan persaingan pasar, dan
mengedepankan nilai-nilai lain seperti itu. Perancangan sistem juga disertai pembuatan
gambar atau deskripsi dari sistem masa depan. Gambar ini mungkin dalam bentuk diagram
menunjukkan perkembangan siswa melalui sistem.
5. Menemukan harapan, cita-cita, tujuan, dan persyaratan dari sistem yang akan
dirancang .
Di sini dinyatakan lebih detail apa yang diinginkan sistem untuk dilakukan, siapa klien dari
sistem (siswa, orang tua, para pembayar pajak, masyarakat bisnis, dll) jasa pendidikan yang
harus ditawarkan kepada klien, karakteristik layanan tersebut harus memiliki; di mana, kapan,
dan bagaimana layanan tersebut harus disediakan, tanggung jawab macam apa yang
seharusnya sistem terhadap kliennya, masyarakat dan masyarakat luas, bagaimana sistem
harus berhubungan dengan berbagai tingkat pemerintahan, dan hubungan sistem dengan
sistem lain. Dalam perumusan uraian ini, harus dipertimbangkan alternatif, mengevaluasi
alternatif, dan memilih alternatif yang terbaik yang sejajar dengan ide-ide dan nilai-nilai inti.
Rincian ini merupakan persyaratan sistem dan akan digunakan sebagai dasar untuk sistem
yang dirancang.
6. Membuat dan mengevaluasi alternatif yang terdapat dari sistem masa depan.
Dalam proses desain, kami ingin membuat beberapa alternatif desain, bukan hanya satu.
Desain alternatif ini kemudian dapat diserahkan kepada khalayak yang berbeda dengan
berbagai sudut pandang untuk reaksi dan masukan. Hal ini jauh lebih murah untuk
menciptakan dan mengevaluasi alternatif ini desain daripada untuk membangun dan menguji
sistem alternatif. Merancang dan mengevaluasi beberapa alternatif desain yang dapat
menghasilkan hadiah yang tinggi memperbaiki desain akhir. Melihat berbagai alternatif
memaksa kita untuk mengatasi masalah desain lebih dari satu alamat akan alternatif.
A. Perkembangan Teknologi
Dengan demikian akan terjadi perubahan pola pikir serta kreatifitas guru dan siswa
serta masyarakat dapat berkembang dengan pesat , sehingga terjadi Cakrawala berpikir yang
lebih kontektual dan lebih mudah mencerna informasi yang masuk tersebut.Bahkan dalam
lingkup pendidikan, sudah saatnya dibentuk suatu jaringan informasi yang memanfaatkan
teknologi informasi ini. Dengan demikian terdapat suatu jaringan terhubung antar sekolah
sebagai pertukaran data dan informasi secara cepat, akurat dan tentunya murah dalam segala
bidang .Penyebaran ide maupun metode pembelajaran dalam proses pembelajaran yang lebih
tepat pun akan lebih mudah sampai kepelosok daerah yang selama ini mengalami kesulitan
untuk menerima informasi terkini.Adapun kendala yang masih dihadapi di Indonesia aalah
jangkauan jaringan telekomunikasi yanmg masih terbatas. Infrastruktur ini masih menjadi
kendala besar bagi lingkungan pendidikan dalam memanfaatkan jaringan teknologi informasi.
Dalam pembangunan jaringan informasi interkoneksi akan membutuhkan jaringan
penghubung yang dikenal dengan LAN/WAN/Internet.
Kendala lain adalah faktor biaya, baik biaya perangkat keras maupun perangkat lunak.Pada
umumnya sekolah-sekolah yang memiliki laboratorium komputer punyai nilai plus bagi
orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya. Secara umum hampir sebagian besar
sekolah-sekolah untuk daerah perkotaan telah memiliki laboratorium tersebut , baik itu
jaringan intranet mapun internet.Memanfaatkan internet dalam pelajaran merupakan salah
satu sumber pelajaran baikmbagi siswa maupun guru. Menurut Earlyanti , komputer yang
terakses keinternet merupakan kebutuhan pokok,. Mengapa ? “ Pembelajaran akan lebih
efisien dan efektif sehingga siswa tidak tertinggal dalam mendapatkan informasi.
Terkini yang tidak dapat diperoleh dari guru dikelas. Bahkan guru dipacu untuk tidak
tertinggal dari siswanya.Untuk itu saat ini sangat tepatlah jika diruang guru disediakan
seperangkat komputer yang yang telah terakses dengan jaringan teknologi informasi atau
dikenal dengan Internet. Bahkan penugasan siswa dapat dilakukan melalui jaringan internet.
Memang , untuk itu diperlukan biaya yang tidak sedikit yang harus dikeluarkan baik pihak
sekolah maupun siswa. Akan tetapi , dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh ,
pemanfaatan jaringan internet tampaknya harus sudah masuk sebagai sumber belajar yang
perlu diperhitungkan. Menurut M.Netza dan M. Iqbal, dalam karya ilmiahnya bagi guru dan
siswa, internet menawarkan beberapa kesempatan untuk diraih .
Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut:
1. Pusat kegiatan siswa; sebagai suatu community web based distance learning harus
mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswa
dapat menambah kemampuan, membaca materi kuliah, mencari informasi dan
sebagainya.
2. Interaksi dalam grup; Para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk
mendiskusikan materi-materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam group
ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya.
3. Sistem administrasi mahasiswa; dimana para mahasiswa dapat melihat informasi
mengenai status mahasiswa, prestasi mahasiswa dan sebagainya.
4. Pendalaman materi dan ujian; Biasanya dosen sering mengadakan quis singkat dan
tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan
test pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh web based
distance learning
5. Perpustakaan digital; Pada bagian ini, terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak
terbatas pada buku tapi juga pada kepustakaan digital seperti suara, gambar dan
sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai penunjang dan berbentuk database.
6. Materi online diluar materi kuliah; Untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga
bahan bacaan dari web lainnya. Karenanya pada bagian ini, dosen dan siswa dapat
langsung terlibat untuk memberikan bahan lainnya untuk di publikasikan kepada
mahasiswa lainnya melalui web.
Bidang pendidikan(e-education).
e-Education, istilah ini mungkin masih asing bagi bangsa Indonesia. e-education (Electronic
Education) ialah istilah penggunaan IT di bidang Pendidikan. Internet membuka sumber
informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi
masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya.
(Berapa banyak perpustakaan di Indonesia, dan bagaimana kualitasnya?) Adanya Internet
memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat
berupa Digital Library. Sudah banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian,
tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui
Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin membutuhkan
waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.
POTENSI TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNTUK MASA DEPAN
Teknologi Pendidikan mengandung komponen-komponen Teori dan Praktek dalam Desain,
Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan dan Penilaian Proses dan Sumber untuk Belajar
dapat bersinergi dengan berbagai bidang. Dengan demikian Teknologi Pendidikan tentunya
banyak berkiprah secara luas untuk memajukan sistem pendidikan, khususnya di Indonesia
melalui potensi-potensinya agar tantangan masa depan teknologi pendidikan yang dihadapi di
Indonesia dapat dibawa pada persaingan global
Gusmaneli juga menyatakan bahwa peran guru sudah mulai berjalan pada masa
globalisasi ini.Hal ini didukung oleh Mulyasa (2009: 35 – 64) dengan mengemukakan secara
rinci peranan guru pada masa globalisasi terhadap masa depan teknologi pendidikan, antara
lain:
3. Sebagai Moderator
Guru berarti sebagai pengatur arus kegiatan belajar siswa. Sebagai moderator, guru
menampung persoalan yang diajukan oleh siswa dan mengembalikan lagi persoalan tersebut
pada siswa lain untuk dijawab dan dipecahkan.
4. Sebagai Motivator Belajar
Guru berartisebagai pendorong agar siswa mau melakukan kegiatan belajar. Sebagai
motivator guru harus menciptakan kondisi kelas yang merangsang siswa melakukan kegiatan
belajar, baik kegiatan individual maupun kelompok.
5. Sebagai Evaluator
Guru bertindak sebagai penilai yang objektif. Sebagai evaluator, guru berkewajiban
mengawasi, memantau proses belajar siswa, dan hasil – hasil belajar yang dicapainya.
Disamping itu, guru berkewajiban melakukan upaya perbaikan proses belajar siswa,
menunjukkan kelemahan siswa dengan cara memperbaikinya baik kepada siswa secara
perorangan maupun kelompok.
6. Sebagai Tutor
Ini berarti sewaktu – waktu dapat memberikan bantuan bagi siswa apakah memberi
petunjuk atau informasi tentang pelaksanaan proses belajar. Hal ini sering berlaku pada
pendidikan jarak jauh.
Kegiatan belajar yang dibantu oleh kurikulum, tim instruksional, peneliti, teknisi dan
lain- lain yang tidak langsung berintegrasi dengan siswa.
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu kedalam kehidupan yang bermakna
bagi peserta didik. Prinsip modernisasi tidak hanya diwujudkan dalam bentuk buku – buku
sebagai alat utama pendidikan. Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman
yang berharga kedalam istilah atau bahasa modern yang akan diterima oleh peserta didik.
Guru bekerja dengan keterampilan, dan kebiasaan tertentu, serta kegiatan rutin yang amat
diperlukan dan sering kali memberatkan. Jika kegiatan tersebut tidak dikerjakan dengan baik,
maka akan bisa mengurangi atau merusak keefektifan guru pada semua peranannya.
Disamping itu, jika kegiatan rutin tersebut tidak disukai bisa merusak dan mengubah
sikap umumnya terhadap pembelajaran. Sebagai contoh, dalam setiap kegiatan pembelajaran,
guru harus membuat persiapan tertulis, jika guru membenci atau tidak menyenangi tugas ini
maka akan merusak keefektifan pembelajaran.
2. Berbicara tugas pokok profesi teknologi pendidikan ada kaitannya dengan definisi
teknologi pendidikan. Kita harus tahu terlebih dahulu definisi teknologi pendidikan, dan
selanjutnya membuat suatu rumusan lebih rinci masing-masing kalimat, dengan demikian
akan tergambar jelas pokok pokok tugas profesi teknologi pendidikan. Definisi teknologi
penddikan menurut AECT tahun 1994 yang telah diadaptasi oleh Miarso (2004:64) adalah
teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan
penelitian proses, sumber dan sistem untuk belajar. Untuk lebih jelasnya definisi tersebut
dapat diuraikan dan dibuat suatu bagan seperti di bawah ini.
Teori dan praktek dalam desain proses, sumber dan sistem untuk belajar
Teori dan praktek dalam pengembangan proses, sumber dan sistem untuk belajar
Teori dan praktek dalam pemanfaatan proses, sumber dan sistem untuk belajar
Teori dan praktek dalam pengelolaan proses, sumber dan sistem untuk belajar
Teori dan praktek dalam penilaian proses, sumber dan sistem untuk belajar
Teori dan praktek dalam penelitian proses, sumber dan sistem untuk belajar.
Dari bagan di atas maka dapat maka profesi teknologi pendidikan meliputi desainer,
pengembang, pemakai, pengelola dan pengevaluasi, peneliti kegiatan belajar. Chaeruman
(2008:2) mengatakan bahwa seorang sarjana teknologi pendidikan dapat menjadi profesi:
Perancang proses dan sumber belajar dengan ruang lingkup pekerjaannya seperti
merancang sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran, dan
karakteristik pebelajar
Pengembang proses dan sumber belajar dengan ruang lingkup pekerjaannya seperti
mengembangkan teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi berbantuan
komputer, dan sebagainya
Pemanfaat atau pengguna proses dan sumber belajar dengan ruang lingkuperjaannya
seperti memanfaatkan media pembelajaran, difusi inovasi pendidikan, implementasi
dan institusionaliasasi model inovasi pendidikan, serta penerapan kebijakan dan
regulasi pendidikan.
Pengelola proses dan sumber belajar dengan ruang lingkup pekerjaaannya seperti
mengelola proyek, mengelola aneka sumber belajar, mengelola sistem penyampaian,
dan mengelola sistem informasi pendidikan
Pengevaluasi (evaluator) atau peneliti proses dan sumber belajar dengan ruang
lingkup pekerjaannya seperti melakukan analisis masalah, mengukur acuan patokan,
evaluasi formatif, evaluasi sumatif dan meneliti kawasan pendidikan.
Pendapat lain yang hampir sama dengan di atas disampaikan oleh Kusuma (2008:5) bahwa
tugas pokok ahli teknologi pendidikan adalah sebagai berikut.
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat ditarik suatu rumusan tugas pokok profesi
teknologi pendidikan seperti berikut ini.
1. Perancang (desainer): tugas ini meliputi mendesain sistem pembelajaran, desain pesan,
stratedi pembelajaran, dan karakteristik pebelajar. Desain sistem pembelajaran adalah
prosedur yang terorganisasi yang meliputi langkah-langkah penganalisaan, perancangan,
pengembangan, pengaplikasian dan penilaian pembelajaran. Desain pesan adalah
perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan. Strategi pembelajaran adalah
spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan
pembelajaran dalam suatu pelajaran. Karakteristik pebelajar adalah segi-segi latar
belakang pengalaman pebelajar yang berpengaruh terhadap efektivitas proses belajarnya
(Seels dan Richey, 1994:30).
2. Pengembang (developer): tugas ini meliputi produksi dan penyampaian teknologi cetak,
teknologi audio visual, teknologi berbasis komputer dan teknologi terpadu. Contoh
teknologi cetak adalah buku-buku, bahan-bahan visual yang statis atau fotografis.
Teknologi cetak ini ada dua jenis yaitu teks verbal dan bahan visual. Teknologi audio
visual adalah teknologi yang berkaitan dengan mekanik dan elektrik. Audio visual adalah
gabungan dari audio (dengar) dan visual (lihat). Ada kemungkinan alat tersebut hanya
audio saja dan ada pula kemungkinan audio visual. Sedanmgkan visual saja termasuk ke
dalam teknologi cetak. Teknologi berbasis komputer adalah teknologi yang
memanfaatkan komputer baik perangkat lunak maupun perangkat keras. Perangkat lunak
berpa program-program komputer yang dapat menampilkan tayangan-tayangan
pembelajaran. Sedangkan perangkat keras dapat berupa layar monitor, CPU, LCD. In
focus, dan sebagainya. Dalam perkembangannya komputer merupakan alat untuk
menampilkan internet, e-mail, dan sebagainya. Teknologi terpadu adalah paduan
beberapa jenis media yang dikendalikan oleh komputer. Sebagai contohnya adalah video,
filem, telekomprens, dan sebagainya ( Seels dan Richey, 1994:30).
4. Pengelola (Manager), tugas ini meliputi pengelola proyek, pengelola sumber, pengelola
sistem penyampaian, dan pengelola informasi. Pengelola proyek meliputi merencanakan,
memonitor dan pengendalikan proyek desain dan pengembangan. Pengelola sumber
meliputi merencanakan, memantau, dan mengendalikan pendukung dan pelayanan
sumber. Pengelola sistem penyampaian merupakan kegiatan merencanakan, memantau,
dan mengendalikan ”cara bagaimana distribusi bahan pembelajaran diorganisasikan”.
Sedangkan pengelola informasi adalah merencanakan, memantau dan mengendalikan
cara penyimpanan, pengiriman/pemindahan atau pemprosesan informasi dalam rangka
tersedianya sumber untuk kegiatan belajar ( Seels dan Richey, 1994:30).
5. Penilai (Evaluator), tugas ini meliputi menganalisis masalah, mengukur yang beracuan
patokan, menilai secara formatif dan sumatif. Analisis masalah merupakan kegiatan
penentuan sifat dan parameter masalah dengan menggunakan strategi pengumpulan
informasi dan pengambilan keputusan. Pengukuran acuan patokan adalah teknik-teknik
untuk menentukan kemampuan pebelajar menguasai materi yang telah ditentukan
sebelumnya. Penilaian formatif adalah pengumpulan informasi tentang kecukupan dan
penggunaan informasi sebagai dasar pengembangan selanjutnya. Sedangkan penilaian
sumatif berkaitan dengan pengum[pulan informasi tentang kecukupan untyuk
pengambilan keputusan dalam hal pemanfaatan ( Seels dan Richey, 1994:30).
6. Peneliti (Researcher), tugas ini meliputi kegiatan penelitian yang berkaitan dengan
teknologi pendidikan. Kegiatan penelitian ini mencakup penelitian dalam kawasan desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian.
Seksi 2
Tanggung jawab dan Kewajiban terhadap Masyarakat
Dalam melaksanakan kewajibannya terhadap masyarakat, para anggota :
1. Selalu, dengan jujur, mewakili lembaga atau organisasi dimana orang tersebut terdaftar,
dan selalu siap melaksanakan tindakan pencegahan untuk membedakan kepentingan
pribadi, dengan kepentingan lembaga atau (pandangan) organisasi.
2. Selalu, secara tepat dan cepat, mewakili atau menyampaikan fakta menyangkut
kepentingan atau masalah kependidikan kepada publik, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
3. Tidak akan memanfaatkan situasi kelembagaan atau sikap ikatan profesi untuk keuntungan
pribadi.
4. Tidak akan menerima berbagai bentuk ucapan atau ungkapan terima kasih dalam bentuk
apapun juga, seperti bingkisan, hadiah, yang dapat melumpuhkan atau menyimpang dalam
menentukan pertimbangan keprofesian, atau memperoleh kepentingan atau keuntungan
tertentu.
5. Selalu melaksanakan terapan secara adil dan sama dengan siapapun juga dalam
memberikan jasa atas / terhadap profesi.
Seksi 3
Tanggung jawab dan kewajiban terhadap Profesi
Dalam memenuhi kewajibannya terhadap profesi, anggota :
1. Selalu menyesuaikan dan memperlakukan sama terhadap semua anggota profesi
sehubungan dengan hak professional dan tanggung jawab.
2. Tidak pernah memanfaatkan cara coersive untuk memperkenalkan perlakuan khusus untuk
mempengaruhi keputusan professional atas rekanan.
3. Selalu menghindari eksploitatif profesi secara komersial atas keanggotaan individu yang
tergabung dalam organisasi profesi.
4. Selalu memperjuangkan upaya peningkatan keahlian dan pengetahuan dan
menyebarkannya kepada rekan seprofesi demi kemajuan profesi itu sendiri.
5. Selalu memperlihatkan dan berlaku jujur sesuai persyaratan profesi, serta memperhatikan
rekan profesi.
6. Melakukan kegiatan-kegiatan profesional melalui saluran-saluran semestinya
7. Hanya mendelegasikan tugas-tugas yang diberikan kepada personel-personel yang
berkualifikasi. Personel yang berkualifikasi adalah orang-orang yang telah memperoleh
latihan atau surat-surat kepercayaan yang sesuai dan atau mereka yang dapat membuktikan
kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu
8. Memberikan penjelasan-penjelasan kepada para pemakai tentang syarat-syarat dan
penafsiran-penafsiran dari hukum hak cipta dan hukum-hukum lain yang mempengaruhi
profesi serta mendukung keterlibatan
Memperhatikan semua peraturan yang berhubungan atau mempengaruhi profesi; harus
melaporkan, tanpa ragu-ragu tindakan-tindakan yang tidak etis atau tidak legal dari sesama
anggota profesi ke komisi etika profesional AECT; harus berperan serta dalam pencari tahuan
profesional bila diminta oleh organisasi.
4. peluang Teknologi pendidikan sendiri dapat dilihat dari tiga perspektif, yaitu sebagai suatu
bidang keilmuan, sebagai suatu bidang garapan dan sebagai suatu profesi. Meskipun
demikian, ketiga perspektif itu berlandaskan pada falsafah yang sama yaitu, membelajarkan
semua orang sesuai dengan potensinya masing-masing dengan menggunakan berbagai
macam sumber belajar baik yang sudah ada maupun yang sengaja dibuat, serta
memperhatikan keselarasan dengan kondisi lingkungan dan tujuan pembangunan agar
tercapai masyarakat yang dinamik dan harmonis. Berdasarkan konsepsi teknologi pendidikan
tugas pokok ahli teknologi pendidikan itu dikategorikan sebagai berikut, (Miarso, 2004) :
3. Manfaat yang dirasakan oleh peranan guru terhadap masa depan teknologi pendidikan
adalah berubahnya peranan guru dari pemberi informasi yang utama menjadi berperan
sebagai manager belajar, fasilitator belajar, moderator, motivator belajar, evaluator,
tutor, organisator, pembaharu (inovator), pembangkit pandangan, serta sebagai
pekerja rutin.