Anda di halaman 1dari 11

The Outsourcing

Practice Among Small


Knowledge- Intensive
Service Firm
Winda Silviana | 6032221089
Dosen Prof. Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, MT

Manajemen Sumber Daya Manusia - Review Journal


ABOUT 02
Manajemen Sumber Daya Manusia - Review Journal

THIS PAPER
1. Year | Researcher
2020 | Ingi Runar Edvardsson, Guðmundur Kristján Óskarsson,
Susanne Durst.

2. Publisher | Journal Name


Emerald | VINE Journal of Information and Knowledge Management Systems

3. Paper (Click this link) :


The Outsourcing Practice Among Small Knowledge-
Intensive Service Firm
Abstract...
Pada jurnal ini, membahas temuan praktik outsourcing di perusahaan jasa kecil di Islandia,
khususnya di perusahaan jasa yang padat pengetahuan (knowledge - intensive service firms) .

Menggunakan pendekatan melalui survei telepon dan online. Dengan total 802 perusahaan yang
berpartisipasi dalam kurun waktu 2009 - 2018.

Hasil penelitian menunjukkan perusahaan yang padat pengetahuan melakukan outsourcing jauh
lebih banyak dibandingkan perusahaan jasa lainnya, (di bagian kebersihan, layanan keamanan,
kantin, transportasi, IT, manajemen SDM, pelatihan dan konsultasi) dan lebih cenderung memiliki
strategi outsourcing.

Tentu, perusahaan akan lebih memilih supplier berdasarkan biaya dan kualitas, dan menyadari
lebih banyak penghematan sebagai dengan pengurangan biaya mencapai 48,3%.

Manajemen Sumber Daya Manusia - Review Journal 03


Manajemen Sumber Daya Manusia - Review Journal 04

LIMITATION
.Temuan ini sejalan dengan teori sumber daya manusia

.Temuan ini tidak terbatas pada perusahaan berbasis


pengetahuan, namun sebagian besar perusahaan jasa.

.
.
Penelitian ini hanya dilakukan di satu negara : Islandia.
Metode penelitian hanya menggunakan wawancara telepon
dan survei online.

VALUE
Penelitian ini merupakan studi mendala tentang pola
outsourcing di perusahaan padat pengetahuan, yang
menggunakan klasifikasi teoritis dalam analisis empiris.
METODE
PENELITIAN
Untuk memperoleh jumlah maksimum perusahaan yang berpartisipasi
agar dapat melakukan analisis terperinci mengenai perusahaan yang
padat pengetahuan dan non-pengetahuan, dilakukan tiga survei, yaitu
dari tahun 2009, 2013, dan 2018.

Survei yang dilakukan dengan menggunakan wawancara telepon dan


survei online. Ketika ketiga survei tersebut dianalisis menurut usia
responden, pendidikan mereka, lokasi perusahaan, jumlah outsourcing,
dan strategi terhadap outsourcing, hasilnya hampir sama. Oleh karena
itu, ketiga survei tersebut menunjukkan konsistensi yang tinggi.

Manajemen Sumber Daya Manusia - Review Journal 05


HASIL
PENELITIAN
Tabel I menunjukkan bahwa jumlah terbesar
perusahaan yang menanggapi survei ini adalah
perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan
grosir, eceran dan reparasi, diikuti oleh real estate dan
kegiatan usaha. Sangat sedikit perusahaan di bidang
administrasi publik dan pendidikan yang berpartisipasi
dalam survei ini. Tabel tersebut juga menunjukkan
rata-rata persentase staf terdidik universitas di
setiap kategori NACE.

Jumlah terendah staf berpendidikan universitas


berada di perdagangan grosir dan eceran, namun yang
tertinggi di perusahaan-perusahaan yang berteknologi
tinggi dan padat pengetahuan. Klasifikasi NACE
kemudian diurutkan berdasarkan ke dalam
pengelompokan intensif pengetahuan seperti dapat
dilihat pada Tabel II.

Manajemen Sumber Daya Manusia - Review Journal 06


HASIL
PENELITIAN
Tabel III menunjukkan perbedaan signifikan p<0,001)
Perusahaan dengan pengetahuan intensif cenderung
melakukan outsourcing lebih banyak dibandingkan
perusahaan lain, sebesar 93,3% melakukan outsourcing
pada beberapa kegiatan jasa, sementara 63,9% tidak
memerlukan pengetahuan intensif. Hanya 21% manajer
yan disurvei melaporkan bahwa perusahannya berhasil
melakukan rencana strategis untuk outsourcing.

Tabel IV menunjukkan perusahaan yang memiliki


pengetahuan intensif lebih besar merumuskan strategi
outsourcing dibandingkan perusahaan lain dan
perbedaannya siginifikan p=0,048.

Tabel V, perusahaan-perusahaan mempunyai


karakteristik outsourcing dengan intensitas
pengetahuan yang lebih tinggi dari alasan terkait biaya
dan strategis. Perbedaan signifikan p=<0,001, 0,004.

Manajemen Sumber Daya Manusia - Review Journal 07


HASIL
PENELITIAN
Tabel VI mengungkapkan bahwa setengah dari
perusahaan yang merespon melakukan outsourcing
tugas administratif dan periferal, serta TI dan
pemrosesan informasi, sementara hanya sedikit aktivitas
Human Resource Management yang dioutsourcing-kan.

Tabel VII menunjukkan perbedaan yang signifikan


terhadap pemilihan perusahaan vendor yang berdampak
pada hasil outsourcing, yang berdasarkan pada biaya,
kepercayaan, keamanan, layanan yang diberikan,
pengetahuan khusus, dan juga fleksibilitas.

Tabel VIII menunjukkan bahwa manajer perusahaan yang


padat pengetahuan mengklaim jika biaya lebih sering
diturunkan dibandingkan manajer perusahaan lain.
Perbedaan yang signifikan dengan p=0,010.

Manajemen Sumber Daya Manusia - Review Journal 08


DISKUSI PEMBAHASAN
Outsourcing merupakan praktik yang sangat umum di kalangan
perusahaan jasa Islandia, 76,0% perusahaan melaporkan bahwa
mereka terlibat dalam outsourcing selama 3 tahun terakhir.
Hanya 21% perusahaan yang mempunyai outsourcing khusus
strategi (contohnya pada UKM)

Outsourcing memberikan pengaruh yang tidak signifikan


terhadap lapangan kerja. Hampir 9 dari 10 melaporkan,
outsourcing berdampak sangat kecil terhadap sumber daya
Outsourcing menurunkan biaya, sebesar 48,3% perusahaan
manusia di perusahaan mereka dan kurang dari 9% telah
yang disurvei, penghematan terbesar terjadi di KIF tinggi
memberhentikan staf atau memindakhakn staf ke pemasok.
(55,4% manajer di perusahaan tersebut). Pengurangan biaya
KIF yang tinggi melakukan outsourcing dalam skala yang jauh yang lebih besar pada KIF tinggi dapat terletak pada pemikiran
lebih besar (93,3%), dibandingkan dengan 63,9% di antara yang lebih strategis dan pemilihan perusahaan vendor yang
perusahaan yang tidak memiliki pengetahuan intensif, dan terbaik di kelasnya dengan pelayanan yang baik, kualitas dan
memiliki strategi lebih strategis visi terhadap outsourcing harga yang kompetitif.
dibandingkan perusahaan lain (27,7% berbanding 21% pada
perusahaan lain).
Manajemen Sumber Daya Manusia - Review Journal 09
Manajemen Sumber Daya Manusia - Review Journal 10

KESIMPULAN
Sebagian besar perusahaan tidak memiliki strategi formal untuk
melakukan outsourcing, secara de facto mereka memiliki alasan
strategies untuk menggunakannya (seperti menyederhanakan operasi,
memperoleh pengetahuan ahli, dsb) .

Melakukan outsourcing fungsi-fungsi pendukung, sambil


mempertahankan kompetensi inti secara internal. Perusahaan juga
lebih memilih untuk mempertahankan karyawan yang memiliki
pengetahuan ahli di dalam perusahaan.

Outsourcing merupakan pengetahuan tacit dan kompetensi inti tidak


terbatas pada KIF, namun berlaku juga pada sebagian besar perusahaan.
TERIMAKASIH.

Manajemen Sumber Daya Manusia - Review Journal

Anda mungkin juga menyukai