Jurnal Psikostudia - Pendekatan Proses Internal
Jurnal Psikostudia - Pendekatan Proses Internal
Universitas Bhakti Kencana, Indonesia Universitas Padjadjaran, Indonesia Universitas Padjadjaran, Indonesia
Email: 1nisa.indahpertiwi@bku.ac.id Email: 2megawati.batubara@unpad.ac.id Email: 3diana.harding@unpad.ac.id
Correspondence:
Abstract Abstrak
Effectiveness is needed by the company in order to run its Efektivitas dibutuhkan oleh perusahaan agar dapat
business processes optimally. However, a company can be menjalankan proses bisnis secara optimal. Namun, sebuah
hampered in achieving its goals due to conditions that occur perusahaan dapat terhambat dalam mencapai tujuannya
within the company. Outsourcing security companies are dikarenakan kondisi yang terjadi di dalam perusahaan.
responsible for preparing and managing security personnel to Perusahaan outsourcing security bertanggung jawab
work in client companies that are users, where the processes that menyiapkan dan mengelola personel satpam untuk bekerja di
occur within the company are an important aspect for perusahaan klien yang menjadi pengguna, dimana proses yang
outsourcing security companies. This study aimed analyze the terjadi di dalam perusahaan merupakan aspek penting bagi
organizational effectiveness of security outsourcing company perusahaan ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa
viewed from the internal process approach. This research is efektivitas perusahaan outsourcing security ditinjau dari
qualitative research conducted at a security outsourcing pendekatan proses internal. Penelitian ini merupakan
company in West Java. This study used interview to key persons penelitian kualitatif yang dilakukan pada sebuah perusahaan
in the company and observation. The results of this study showed outsourcing security di Jawa Barat. Pengumpulan data
that the outsourcing security company classified as effective with menggunakan metode wawancara kepada key person di
note as an organization according to the internal process perusahaan dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan
approach. Human resource management, especially training, is a bahwa Perusahaan outsourcing security tergolong efektif
critical area that hinders the effectiveness of the company. The dengan catatan sebagai sebuah organisasi menurut
training aspect can be the focus of organizational development pendekatan proses internal. Pengelolaan sumber daya manusia
goal to improve the performance of security personnel who can khususnya pelatihan menjadi area kritis yang menghambat
contribute to the effectiveness of the company. efektivitas perusahaan. Aspek pelatihan dapat menjadi fokus
sasaran pengembangan organisasi untuk meningkatkan
performa karyawan personel satpam yang dapat berkontribusi
pada efektivitas perusahaan.
Keyword : Organizational effectiveness; internal process; Kata Kunci : Efektivitas organisasi; proses internal; alih daya
outsourcing
488
internal proses dengan indikator menurut Daft praktek kerja di perusahaan outsoucing
(2013) yaitu: (1) budaya perusahaan yang kuat security. Teknik untuk memastikan keabsahan
dan adaptif, serta iklim kerja yang positif; (2) data pada penelitian ini dengan melakukan
efisiensi operasional; (3) komunikasi horizontal triangulasi sumber, yaitu mengumpulkan fakta
dan vertikal yang tidak terdistorsi; (4) dari berbagai variasi sumber untuk
pertumbuhan dan perkembangan sumber daya memperjelas sebuah pandangan (Creswell,
manusia. Tipe wawancara yang digunakan 2013). Peneliti melakukan triangulasi sumber
adalah wawancara terfokus untuk dengan mengambil dan menggunakan data
mengumpulkan pokok-pokok informasi hasil wawancara, observasi, dan analisis
penting sesuai kebutuhan, namun peneliti tidak dokumen perusahaan. Sumber data utama
membatasi jawaban narasumber. Penentuan dalam penelitian ini berupa kata-kata hasil
subjek dalam penelitian ini dilakukan wawancara dan tindakan melalui observasi,
berdasarkan tujuan, yaitu kepada key person selebihnya ialah data tambahan seperti
atau pihak kunci di perusahaan yang sesuai dokumen company profile, struktur organisasi,
dengan indikator pendekatan proses internal. database karyawan, serta semua SOP di bagian
Berikut narasumber wawancara setiap HRGA dan Operasional.
indikator proses internal: Analisis data dilakukan menggunakan
1. Budaya perusahaan yang kuat dan adaptif, model Miles and Hubarman yaitu melalui tahap
serta iklim kerja yang positif: Direktur reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau
Utama, Manager HRGA, Manager penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2013). Pada
Operasional, serta karyawan di level staf dan reduksi data, peneliti merangkum data,
personel satpam. memilih poin-poin pokok, dan mencari tema
2. Efisiensi operasional: Direktur Utama, yang sesuai. Selanjutnya pada penyajian data,
Manager Finance, dan Staff General Affair. peneliti mengorganisir data aktual masing-
3. Komunikasi horizontal dan vertikal yang masing indikator pendekatan proses internal
tidak terdistorsi: Manager HRGA, Manager dalam bentuk tabel agar mudah dipahami dan
Operasional, serta karyawan di level staff dianalisis. Terakhir, dilakukan penarikan
dan personel satpam. kesimpulan mengenai kondisi efektivitas
4. Pertumbuhan dan perkembabngan masing-masing indikator yang membawa
karyawan: Manager HRGA, Manager kepada kesimpulan efektivitas organisasi di
Operasional, serta karyawan di level staff perusahan outsourcing security.
dan personel satpam.
Sebelum melakukan wawancara, HASIL PENELITIAN
narasumber diminta kesediaannya untuk Tabel 1 menunjukkan hasil temuan
diwawancara dan diberitahukan informasi yang penelitian efektivitas organisasi perusahaan
jelas mengenai penelitian. Setelah outsoucing security pada masing-masing
mendapatkan persutujuan, barulah diatur indikator pendekatan proses internal. Secara
waktu yang memungkinkan untuk umum, perusahaan outsourcing security
dilakukannya wawancara. tergolong efektif dengan catatan sebagai
Sementara itu, metode observasi yang sebuah organisasi menurut pendekatan proses
digunakan yaitu observasi partisipan. Peneliti internal.
melakukan pengamatan saat melakukan
Pada dasarnya perusahaan outsourcing training need analysis yang dilakukan untuk
security mengalami growth baik dari segi merancang dan melaksanakan program
jumlah klien maupun jumlah karyawan personel pelatihan tersebut agar sesuai dan memenuhi
satpam. Selain itu, dalam menjalani proses kebutuhan kompetensi karyawan personel
bisnisnya perusahaan outsourcing security satpam serta belum dilakukan evaluasi
mendapatkan profit serta target per tahun terhadap hasil dari program pelatihan yang
berupa meningkatnya 20% jumlah karyawan sudah ada.
personel satpam selalu tercapai. Namun, dapat Pelatihan yang khusus ditujukan untuk
dilihat pada hasil di tabel 1 bahwa masih ada meningkatkan keahlian satpam juga minim
proses internal yang belum mendukung dilakukan perusahaan. Aspek pertumbuhan
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Area dan perkembangan SDM yang dirasa perlu
kritis yang bisa menjadi opsi bagi perusahaan diprioritaskan untuk diperbaiki yaitu aspek
untuk diperbaiki dalam rangka meningkatkan pelatihan. Perusahaan outsourcing security
performa organisasi yaitu budaya organisasi perlu melaksanakan program pelatihan yang
dan pengelolaan SDM. terarah dan tepat sasaran agar karyawan
Meninjau situasi pada perusahaan personel satpam dapat memberikan pelayanan
outsourcing security terdapat catatan yang yang berkualitas dan bekerja secara profesional
perlu diingat yaitu perusahaan outsourcing sehingga menghasilkan kepuasan bagi klien.
security merupakan perusahaan yang masih Maka dari itu, ditentukan area kritis dari analisa
terbilang baru dan baru beroperasi selama 5 efektivitas organisasi perusahaan outsourcing
tahun. Masih banyak perubahan yang terjadi di security adalah kurangnya kemampuan
dalam tubuh perusahaan seperti struktur karyawan dalam merancang dan melaksanakan
organisasi, susunan jabatan, perubahan tugas, program pelatihan untuk karyawan personel
dan aturan perusahaan. Berbagai perubahan satpam.
tersebut membuat situasi di dalam perusahaan
cukup dinamis. Jika meninjau situasi tersebut, PEMBAHASAN
untuk membentuk budaya organisasi Penelitian ini bertujuan untuk melihat
perusahaan outsourcing security masih perlu efektivitas organisasi pada perusahaan
waktu disertai upaya dari perusahaan untuk outsourcing security ditinjau dari pendekatan
merancang dan membentuk nilai-nilai budaya proses internal. Perusahaan outsourcing
yang sesuai untuk menunjang terbentunya security bertanggung jawab untuk
budaya yang kuat dan adaptif di perusahaan.
mempersiapkan personel satpam agar cakap
Indikator lain yang belum efektif pada bekerja sebagai tenaga keamanan di tempat
proses internal perusahaan outsourcing klien yang menjadi pengguna (user). Setelah
security yaitu pertumbuhan dan memasukkan input dari lingkungan,
perkembangan SDM. Kekurangan pada perusahaan outsourcing security harus
indikator ini berdampak pada adanya komplain didukung dengan proses yang tepat agar dapat
dari klien mengenai kinerja dan perilaku menghasilkan output yang diharapkan.
karyawan personel satpam di tempat Berdasarkan kerangka pendekatan proses
pengguna. Sementara itu, tujuan utama internal, organisasi yang efektif memiliki
perusahaan outsourcing security yaitu kriteria yaitu: (1) budaya perusahaan yang kuat
kepuasan klien yang menjadi pengguna melalui dan adaptif, serta iklim kerja yang positif; (2)
performa yang baik dari karyawan personel efisiensi operasional; (3) komunikasi horizontal
satpam. Karyawan personel satpam secara dan vertikal yang tidak terdistorsi; (4)
khusus dipersiapkan dan dikembangkan pada pertumbuhan dan perkembangan SDM (Daft,
saat pelatihan dasar, orientasi dan 2013).
penyegaran/refreshment. Namun, belum ada
bahwa indikator untuk mengukur kinerja tenaga kerja outsourcing. Artinya ketiga aspek
pegawai outsourcing yaitu kualitas kerja, tersebut dianggap penting, namun tenaga
ketepatan waktu, inisiatif, kemampuan, dan kerja outsourcing belum puas terhadap aspek
komunikasi. tersebut.
Kompensasi menjadi alasan Promosi jabatan disediakan bagi
pengunduran diri karyawan personel satpam karyawan yang dinilai memiliki kinerja baik.
yang menilai gaji yang diberikan masih rendah. Sejauh ini belum ada prosedur yang sistematis
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dan keputusan siapa yang layak untuk
dilakukan Ilona & Prabowo (2013) bahwa ada dipromosi masih berdasarkan penilaian
hubungan negatif yang sangat signifikan antara subjektif pimpinan. Hal ini berpotensi
kepuasan terhadap gaji dengan intensitas menimbulkan kebingungan dan ketidakjelasan
pengunduran diri. Lebih lanjut dijelaskan bagi karyawan. Akpinar et al. (2013)
bahwa harapan karyawan yang bekerja yaitu menyatakan bahwa pimpinan dapat
terpenuhinya kebutuhan hidup beserta berkomunikasi dengan jelas serta membuat
keluarga melalui gaji yang diperolehnya, yang keputusan dan prosedur yang adil, agar
merupakan bagian dari kompensasi. Selain itu, karyawan lebih mempercayai mereka dan
Penelitian Fadli et al. (2022), menemukan merasakan ikatan emosional dengan
bahwa aspek gaji pada kepuasan kerja memiliki organisasi. Di sisi lain, menurut Larasati et al.
hubungan yang kuat dengan aspek intention to (2021) promosi jabatan juga memiliki
quit (niat untuk berhenti) dari pekerjaan. keterkaitan dengan kinerja karena promosi
Kompensasi tidak hanya berbentuk gaji, memberikan peranan penting bagi setiap
namun setiap jenis reward yang diterima karyawan bahkan menjadi sebuah tujuan yang
individu sebagai pertukaran karena telah selalu diharapkan.
melaksanakan tugasnya di organisasi Pada proses pengembangan, program
(Ivancevich & Konopaske, 2013). Secara yang diperuntukkan bagi karyawan personel
keseluruhan, kompensasi berpengaruh satpam diantaranya pelatihan dasar, orientasi,
signifikan terhadap loyalitas kerja karyawan, penyegaran/refreshment, dan kesempatan
perusahaan yang dapat memberikan berbagai mengikuti pendidikan lanjutan gada pratama.
fasilitas bagi karyawan, maka dapat mengikat Pada pelaksanaannya, pelatihan dasar tidak
karyawan untuk tidak mengundurkan diri dari dilakukan sesuai prosedur yang berdampak
perusahaan (Alamsyah, 2016). Selain itu, pada pengetahuan dan keterampilan satpam
kompensasi yang diberikan dapat memicu yang belum memadai. Pelatihan dasar
karyawan menampilkan kinerja yang baik. merupakan persiapan awal bagi karyawan
Semakin tepat kompensasi yang diberikan personel satpam sebelum melaksanakan tugas
kepada karyawan sesuai dengan keamanan di perusahaan pengguna. Jika
kebutuhannya, maka semakin baik kinerja yang pelatihan dasar ini dilewatkan atau dilakukan
akan ditampilkan karyawan (Nuridin, 2017). seadanya, maka perusahaan belum dapat
Kompensasi yang diberikan kepada memastikan bahwa karyawan personel satpam
karyawan personel satpam oleh perusahaan sudah memiliki kompetensi yang memadai.
outsourcing security diantaranya gaji pokok, Menurut Wandasari (2019), idealnya pelatihan
asuransi kesehatan, uang transportasi, dan yang efektif dapat memberikan pengaruh pada
uang pulsa. Sementara itu, menurut penelitian kesiapan kerja peserta pelatihan, tapi ada juga
Wulan & Adi (2014) jaminan sosial/kesehatan, pelatihan yang kurang efektif dapat
pesangon saat keluar dari pekerjaan, dan disebabkan oleh beberapa faktor seperti
dana/persiapan pensiun merupakan indikator kurangnya evaluasi pembelajaran serta
prioritas yang terjadi kesenjangan antara kurangnya fasilitas yang menunjang
tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan bagi pelaksanaan pelatihan.
a.edu/docview/1314732437?accountid=27 (2012).
965%5Cnhttp://wv9lq5ld3p.search.serials Riggio, R. E. (2013). Introduction to
solutions.com.library.capella.edu/?ctx_ve Industrial/Organizational Psychology (6th
r=Z39.88- ed.). Pearson Education, Inc.
2004&ctx_enc=info:ofi/enc:UTF- Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2017).
8&rfr_id=info:sid/ProQ:abiglobal&rft_val Organizational Behavior. In Pearson
_fmt=info:ofi/fmt: Education Limited (17th ed.). Pearson
Panjaitan, B. (2016). Outsourcing (Alih Daya) Education Limited.
dan Pengelolaan Tenaaga Kerja di Shahnaz N, N., Sutari, W., & Lalu, H. (2018).
Perusahaan. Jurnal Ilmiah “Advokasi,” Perancangan Instrumen Penilaian Kinerja
4(1), 12–24. Tenaga Kerja Alih Daya Pada Petugas
Pattiwael, A. P., Lengkong, V. P., & Taroreh, R. Satuan Pengamanan Di PT. Trengginas
N. (2017). Penerapan Sistem Pengupahan Jaya. E-Proceedings of Engineering, 5(3),
Karyawan Alih Daya pada PT Indofood 6790–6798.
Sukses Makmur Tbk Manado. Jurnal Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif,
EMBA, 5(2), 1520–1531. Kualitatif, dan R & D (Alfabeta (ed.)).
Putrianti, F. G., & Abdullah, S. M. (2022). Wandasari, P. (2019). Hubungan Efektivitas
Meningkatkan Produktivitas Kerja Pelatihan dengan Kesiapan Kerja pada
Financial Advisor Melalui Komunikasi Calon Tenaga Kerja yang Telah Mengikuti
Persuasif. Psikostudia Jurnal Psikologi, Pelatihan Pemagangan. Psikoborneo:
11(1), 178–188. Jurnal Ilmiah Psikologi, 7(2), 311–318.
https://doi.org/10.30872/psikostudia https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v7i
Rakhim, A. F. (2020). Factors that Cause Work 2.4786
Engagement in the Millennial Wibowo, A. P., & Hartati, S. (2016). Sistem
Performance in BUMN. Proceedings of Klasifikasi Kinerja Satpam Menggunakan
The ICECRS, 8, 1–8. Metode Naїve Bayes Classifier. Jurnal
https://icecrs.umsida.ac.id/index.php/icec Inovtek Polbeng - Seri Informatika, 1(2),
rs/article/view/422%0Ahttps://icecrs.umsi 192–201.
da.ac.id/index.php/icecrs/article/view/422 https://doi.org/10.35314/isi.v1i2.138
/297 Wulan, V. R., & Adi, T. J. W. (2014). Analisa
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Kepuasan Tenaga Kerja Alih Daya
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor (Outsourcing ) pada Perguruan Tinggi
19 Tahun 2012 tentang Syarat-syarat Negeri di Surabaya. Prosiding Seminar
Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Nasional Manajemen Teknologi XXI, 1–9.
Pekerjaan kepada Perusahaan Lain,