Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN ALIH DAYA

MANAJEMEN SDM DASAR


(LEVEL MANAJEMEN MENENGAH / FUNGSIONAL II)
PT. PLN ( Persero) UPDL PALEMBANG
2021
Manajemen Alih Daya
Learning Objective

1. Peserta dapat memahami dasar hukum manajemen alih daya


2. Peserta dapat memahami maksud serta tujuan manajemen alih daya
3. Peserta dapat memahami proses monitoring serta evaluasi
manajemen alih daya
MANAJEMEN ALIH DAYA
Info

https://deloitte.wsj.com/riskandcompliance/2016/12/09/outso
urcing-accelerates-taking-on-a-transformational-role-global-
survey/?mod=Deloitte_riskcompliance_relatedcontent
MANAJEMEN ALIH DAYA
Info

https://deloitte.wsj.com/riskandcompliance/
2016/12/09/outsourcing-accelerates-taking-
on-a-transformational-role-global-
survey/?mod=Deloitte_riskcompliance_relate
dcontent
MANAJEMEN ALIH DAYA
Info

https://deloitte.wsj.com/riskandcompliance/
2016/12/09/outsourcing-accelerates-taking-
on-a-transformational-role-global-
survey/?mod=Deloitte_riskcompliance_relate
dcontent
MANAJEMEN ALIH DAYA
Info
MANAJEMEN ALIH DAYA
PP No. 35 Tahun 2021

Pasal 18
(1) Hubungan Kerja antara Perusahaan Alih Daya
dengan Pekerja/Buruh yang dipekerjakan, didasarkan
pada PKWT atau PKWTT.
(2) PKWT atau PKWTT sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus dibuat secara tertulis.
(3) Pelindungan Pekerja/Buruh, Upah, kesejahteraan,
syarat kerja, dan perselisihan yang timbul dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan menjadi tanggung jawab Perusahaan
Alih Daya.
(4) Pelindungan Pekerja/Buruh, Upah, kesejahteraan,
syarat kerja, dan perselisihan yang timbul sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) diatur dalam Perjanjian Kerja,
Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama.
MANAJEMEN ALIH DAYA
PP No. 35 Tahun 2021
Pasal 19
(1) Dalam hal Perusahaan Alih Daya mempekerjakan Pekerja/Buruh berdasarkan PKWT maka Perjanjian
Kerja tersebut harus mensyaratkan pengalihan pelindungan hak bagi Pekerja/Buruh apabila
terjadi pergantian Perusahaan Alih Daya dan sepanjang obyek pekerjaannya tetap ada.
(2) Persyaratan pengalihan pelindungan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan jaminan
atas kelangsungan bekerja bagi Pekerja/Buruh yang hubungan kerjanya berdasarkan PKWT dalam
Perusahaan Alih Daya.
(3) Dalam hal Pekerja/Buruh tidak memperoleh jaminan kelangsungan bekerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), Perusahaan Alih Daya bertanggung jawab atas pemenuhan hak Pekerja/Buruh.
Pasal 20
(1) Perusahaan Alih Daya harus berbentuk badan hukum dan wajib memenuhi perizinan berusaha yang
diterbitkan oleh Pemerintah Pusat.
(2) Syarat dan tata cara memperoleh perizinan berusaha dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai norma, standar, prosedur, dan kriteria perizinan berusaha yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
MANAJEMEN ALIH DAYA
Jenis-jenis Pekerjaan Outsourcing
1. Pelaksanaan pekerjaan Alih Daya (Outsourcing) dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
pemborongan pekerjaan kepada perusahaan yang ditunjuk atau dengan penyediaan
jasa pekerja/buruh kepada perusahaan lain.
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 64 menjelaskan pengaturan menyerahkan
sebagian pekerjaan kepada perusahaan lain, atau penyediaan pekerja/buruh oleh
perusahaan lain dengan ketentuan pekerja/buruh harus tidak dirugikan akibat dari setiap
sistem penyerahan kerja kepada pihak luar yang dilakukan oleh perusahaan utama.
3. Adapun jenis pekerjaan yang diperbolehkan diserahkan kepada pihak luar dengan sistem
outsourcing adalah sebagai berikut:
• Pekerjaan yang dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama.
• Pekerjaan yang dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung oleh
pemberi pekerjaan.
• Pekerjaan yang merupakan kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan.
• Pekerjaan yang tidak menghambat proses produksi secara langsung.
MANAJEMEN ALIH DAYA
Tujuan Outsourcing

Penghematan dan Memanfaatkan


Fokus pada kompetensi
Pengendalian Biaya Kompetensi Vendor
jalur bisnis utama
Operasional Outsourcing

Mempercepat Sumber daya


Perusahaan menjadi
keuntngan yang perusahaan dapat
lebih ramping dan gesit
diperoleh dari digunakan untuk
dalam merespon Pasar
reingeneering kebutuhan yang lain

Meningkatkan Efisiensi
dan Perbaikan pada Memecahkan masalah
Mengurangi Resiko Pekerjaan-Pekerjaan yang sulit dikendalikan
yang Sifatnya Non-Core atau dikelola
Business
MANAJEMEN ALIH DAYA
Tujuan Outsourcing

Kelebihan outsourcing Kelemahan outsourcing

• Perusahaan dapat kehilangan keterampilan kritikal


atau mengembangkan ketrampilan yang salah,
• Meningkatkan fokus bisnis perusahaan. tidak sesuai dengan dengan kompetensi inti.
• Masuk pada kemampuan kelas dunia. • Perusahaan dapat kehilangan keterampilan lintas
fungsional, karena adanya penugasan kepada pihak
• Mempercepat keuntungan dari re- lain.
engineering (teknologi baru).
• Perusahaan dapat kehilangan kendali atau
• Membagi risiko usaha. pengawasan pada pemasok.
• Menggunakan sumber yang ada untuk • Organisasi perusahaan menjadi sangat tergantung
aktivitas yang lebih strategis. pada pihak vendor atas bentuk kegiatan dan
sejumlah harga yang ditawarkan kepada
perusahaan.
OUTSOURCING MANAGEMENT
Creating Value in Outsourcing Relationships Through Transparency
OUTSOURCING MANAGEMENT
Case Study
• PT CVD menempatkan prioritas tertinggi pada kesehatan dan keselamatan tenaga kerja dan
perlindungan pada aset perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Kesehatan dan
keselamatan pekerja menjadi nilai inti PT CVD.
• Sejak tahun 2018 PT CVD memperkenalkan konsep Human Performance sebagai salah satu
alat untuk menghilangkan potensi cedera serius dan kematian.
• Human Performance adalah suatu bidang studi yang berkaitan dengan metodologi
peningkatan proses yang berfokus pada peningkatan kinerja di sosial, organisasi, proses
dan individu yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi kerja yang
didasarkan pada pengembangan sistem.
• Saat ini PT CVD mengelola lebih dari 50 lokasi remediasi dan mengangani lebih dari 500 alat
berat dan kendaraan berat yang dikelola oleh mitra kerja.
• PT CVD mengharuskan setiap lokasi kerja untuk merancang, mengelola dan
mengkomunikasikan lingkungan mengemudi yang aman dengan menerapkan Site-specific
Traffic Management Plan untuk mendukung operasi yang selamat.
OUTSOURCING MANAGEMENT
Case Study
• Namun beberapa kali rekan kerja serta mitra kerja mengalami beberapa peristiwa yang berpotensi
menyebabkan cedera serius. Berdasarkan pengamatan dilapangan, kinerja keselamatan dan
kepatuhan yang berkaitan dengan implementasi Site-specific Traffic Management masih dibawah
100% yang disebabkan oleh APD yang tidak memadai, jalur pejalan kaki yang tidak memadai, traffic
management yang tidak memadai, dan lain-lain.
• Hal ini menunjukan bahwa bahaya yang terkait dengan pekerjaan masih belum dimitigasi dengan
baik, terutama pada aktifitas interface manusia- kendaraan/alat berat.
• Berdasarkan analisa situasi bisnis, tim memutuskan untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah
dengan menggunakan Human Performance Analysis dengan menggunakan identifikasi Performance
Mode dan Error Trap.
• Cara ini membantu tim untuk menggali lebih dalam masalah sebenarnya dan juga menganalisa secara
komprehensif dengan mengoptimalkan komponen Human Performance (Manusia, Budaya, Sistem
Kerja, Peralatan dan Proses) untuk menentukan tindakan yang tepat untuk meningkatkan keselamatan
kerja dan kepatuhan serta mengeliminasi potensi cedera serius dan kematian di lingkup proyek
remediasi.
OUTSOURCING MANAGEMENT
Case Study
• Dari hasil analisa, akar penyebab masalahnya yaitu 40% dari Person Managing Control of Work
(PMCoW) memiliki kompetensi dan kemampuan yang belum memadai terkait dengan prosedur SSTMP
(Site-specific Traffic Management), kurangnya komitment dari Manajemen Mitra Kerja, kurangnya
kontrol manajemen operasional, kurangnya pemahaman tentang prosedur SSTMP oleh personil
lapangan, dan kurangnya rasa kerentanan.
• Tindakan perbaikan telah dilakukan dan berhasil meningkatkan kinerja keselamatan dan kepatuahan
SSTMP dari 79% menjadi 100% dan menghilangkan risiko potensi terhadap cedera serius dan
kematian dalam proyek remediasi di PT CVD.
OUTSOURCING MANAGEMENT
Case Study
OUTSOURCING MANAGEMENT
Case Study

Improve Field
Improve PMCoW Improve Contractor
Personnel Leverage the Sense
Competency Management
Awareness and of Vulnerability
through Training Commitment
Understanding

Develop Structured
PMCoW Site-Specific Traffic
Operational
Competency Management
Management
Improvement Improvement
Control

Anda mungkin juga menyukai