Anda di halaman 1dari 85

Laporan Praktik Kerja

PROYEK PEMBANGUNAN STRUKTUR ATAS


HOTEL RADJA SEMARANG

Disusun Oleh :
Arif Budi Laksono
16.B1.0134

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
2018
Laporan Praktik Kerja

PROYEK PEMBANGUNAN STRUKTUR ATAS


HOTEL RADJA SEMARANG

Disusun Oleh :
Arif Budi Laksono
16.B1.0134

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
2018

i
Lembar Pengesahan Praktik Kerja

PROYEK PEMBANGUNAN STRUKTUR ATAS


HOTEL RADJA SEMARANG

Disusun Oleh:
Arif Budi Laksono
16.B1.0134

Telah diperiksa dan disetujui,


Semarang, .............................................

Ketua Program Studi Teknik Sipil Dosen Pembimbing

(Daniel Hartanto, ST., MT) (Ir. Budi Setiyadi, MT)

ii
LAMPIRAN KEPUTUSAN REKTOR
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
Nomor : 0047/SK.rek/X/2013
Tanggal : 07 Oktober 2013
Tentang : PERNYATAAN KEASLIAN PRAKTIK KERJA

PERNYATAAN KEASLIAN PRAKTIK KERJA

Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja yang berjudul
“Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang” ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari ternyata terbukti bahwa laporan praktik kerja ini
sebagaian atau seluruhnya merupakan hasil plagiasi, maka penulis rela untuk
dibatalkan, dengan segala akibat hukumnya sesuai peraturan yang berlaku pada
Universitas Katolik Soegijapranata dan/atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Semarang, Desember 2018


Penulis

Arif Budi Laksono


NIM: 16.B1.0134

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja yang
berjudul Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang. Pada
laporan Praktik Kerja ini, penulis membahas lebih dalam mengenai Struktur,
sesuai dengan konsentrasi yang diberikan dari Koordinator Praktik Kerja.

Laporan Praktik Kerja ini diajukan demi melengkapi tugas-tugas dan


memenuhi syarat penyelesaian program Sarjana (S1) Teknik Sipil Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang.

Adapun dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih banyak


kekurangan mengingat kemampuan penulis yang terbatas dan masih dalam proses
belajar. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran demi
kesempurnaan penyusunan laporan Kerja Praktik ini.

Dalam penyusunanannya, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-


pihak yang telah membantu dan mendukung terselesaikannya laporan Kerja
Praktik ini, yaitu:

1. Bapak Daniel Hartanto,ST. MT., selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
2. Bapak Ir. Widija Suseno, MT., selaku Koordinator Praktik Kerja Program
Studi Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
3. Bapak Ir. Budi Setiyadi, MT., selaku Dosen Pembimbing Praktik Kerja.
4. Bapak Timbul Prayitno, ST., selaku Site Manager PT. Kinarya Beton Salatiga
yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan Praktik Kerja dan
membantu selama proses Praktik Kerja.
5. Bapak Eko Suwarmoko, ST., selaku Manajer Konstruksi (MK) CV. Marina
yang telah membantu selama proses Praktik Kerja.

iv
6. PT. Kekancan Mukti Real Estate, selaku owner yang memberikan
kesempatan untuk melakukan Praktik Kerja.
7. Bapak Budi selaku pelaksana lapangan, dan Mas Stefanus selaku drafter
arsitek yang telah membantu selama proses Praktik Kerja.
8. Orang tua yang selalu mendoakan tiada henti.
9. Teman-teman Teknik Sipil dari semua angkatan atas segala dukungannya.
10. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu
penulis dalam penyusunan laporan ini.

Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membaca dan mempelajarinya.

Semarang, Desember 2018

Penulis

v
SURAT PENDAFTARAN PRAKTIK KERJA

vi
SURAT PERMOHONAN IZIN PRAKTIK KERJA

vii
SURAT BALASAN DARI PROYEK

viii
SURAT PERINTAH PRAKTIK KERJA

ix
SURAT BIMBINGAN PRAKTIK KERJA

x
DAFTAR HADIR LAPANGAN

xi
DAFTAR HADIR LAPANGAN

xii
DAFTAR HADIR LAPANGAN

xiii
DAFTAR HADIR LAPANGAN

xiv
DAFTAR HADIR LAPANGAN

xv
DAFTAR HADIR LAPANGAN

xvi
SURAT SELESAI PRAKTIK KERJA

xvii
SURAT UCAPAN TERIMA KASIH

xviii
LEMBAR ASISTENSI

xix
LEMBAR ASISTENSI

xx
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
SURAT PENGANTAR TIDAK PLAGIASI ....................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv


SURAT PENDAFTARAN PRAKTIK KERJA ................................................... vi
SURAT PERMOHONAN IJIN PRAKTIK KERJA ........................................... vii
SURAT BALASAN DARI PROYEK ............................................................... viii
SURAT PERINTAH PRAKTIK KERJA ............................................................ ix
SURAT BIMBINGAN PRAKTIK KERJA .......................................................... x
DAFTAR HADIR LAPANGAN......................................................................... xi
SURAT SELESAI PRAKTIK KERJA ............................................................. xvii
SURAT UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................. xviii
LEMBAR ASISTENSI ..................................................................................... xix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xxi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xxiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang Proyek .......................................................................... 1
1.2 Lokasi Proyek ....................................................................................... 1
1.3 Data Proyek ........................................................................................... 2
1.3.1 Data Umum .................................................................................. 2
2.3.2 Data Teknis .................................................................................. 3
1.4 Fungsi Bangunan ................................................................................... 3
1.5 Tata Cara Pelelangan ............................................................................. 4

BAB II PENGELOLA PROYEK ...................................................................... 6


2.1 Pemilik Proyek ...................................................................................... 6
2.2 Konsultan Perencana ............................................................................. 7
2.3 Kontraktor Pelaksana............................................................................. 7

Arif Budi Laksono 16.B1.0134 xxi


Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

2.4 Hubungan Kerja dan Tanggung Jawab................................................. 12

BAB III PELAKSANAAN............................................................................... 14


3.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan ............................................................ 14
3.1.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Kolom........................................ 15
3.1.2 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Dinding Penahan Geser .............. 23
3.1.3 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai ............... 28
3.2 Alat dan Peralatan Pekerjaan ............................................................... 34
3.3 Material Pekerjaan............................................................................... 42
3.4 Pengendalian Pekerjaan ....................................................................... 48
3.4.1 Pengendalian Mutu ..................................................................... 48
3.4.2 Pengendalian Waktu dan Biaya ................................................... 49
3.5 Permasalahan di Lapangan .................................................................. 50

BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 54


4.1 Kesimpulan ......................................................................................... 54
4.2 Saran ................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 56

Arif Budi Laksono 16.B1.0134 xxii


Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Lokasi Proyek........................................................................ 2


Gambar 2.1 Struktur Organisasi Proyek Hotel Radja Semarang ........................ 9
Gambar 2.2 Alur Hubungan Kerja .................................................................. 12
Gambar 3.1 Pembengkokan Baja Tulangan .................................................... 15
Gambar 3.2 Fabrikasi Baja Tulangan Kolom .................................................. 15
Gambar 3.3 Pemasangan Baja Tulangan Kolom ............................................. 16
Gambar 3.4 Penandaan Titik Kolom ............................................................... 17
Gambar 3.5 Pemberian Tanda dengan Sipatan ................................................ 17
Gambar 3.6 Pengelasan Sepatu Kolom ........................................................... 18
Gambar 3.7 Sepatu Kolom ............................................................................. 18
Gambar 3.8 Pengangkutan Bekisting .............................................................. 19
Gambar 3.9 Unting-unting .............................................................................. 19
Gambar 3.10 Pemasangan Pipe Support ........................................................... 20
Gambar 3.11 Pengujian Slump Test .................................................................. 20
Gambar 3.12 Proses Pengecoran Kolom ........................................................... 22
Gambar 3.13 Pelepasan Bekisting Kolom ......................................................... 22
Gambar 3.14 Proses Penulangan Shear Wall .................................................... 24
Gambar 3.15 Sepatu Kolom pada Shear Wall ................................................... 24
Gambar 3.16 Beton Decking pada Shear Wall .................................................. 25
Gambar 3.17 Pemasangan Bekisting Shear Wall .............................................. 26
Gambar 3.18 Pemasangan Tie Rod dan Pipe Support pada Shear Wall ............. 26
Gambar 3.19 Pengecoran Shear Wall ............................................................... 27
Gambar 3.20 Pelepasan Bekisting Shear Wall .................................................. 27
Gambar 3.21 Perancah ..................................................................................... 28
Gambar 3.22 Primary dan Secondary Beam ..................................................... 29
Gambar 3.23 Bodeman Balok ........................................................................... 29
Gambar 3.24 Pemasangan Tulangan Balok....................................................... 30
Gambar 3.25 Pemasangan Tembereng Balok ................................................... 30
Gambar 3.26 Bekisting Pelat Lantai ................................................................. 31
Gambar 3.27 Penulangan Pelat Lantai .............................................................. 31
Gambar 3.28 Pengecoran Balok dan Pelat Lantai ............................................. 32
Gambar 3.29 Pemasangan Pelat Lantai Precast ................................................ 33
Gambar 3.30 Ready Mix Truck ......................................................................... 34
Gambar 3.31 Dump Truck ................................................................................ 34
Gambar 3.32 Bagian-bagian Perancah .............................................................. 35
Gambar 3.33 Concrete Vibrator ....................................................................... 36
Gambar 3.34 Alat Bucket Concrete dan Pipa Tremi .......................................... 37
Gambar 3.35 Sipatan ........................................................................................ 37
Gambar 3.36 Bar Bender.................................................................................. 38
Gambar 3.37 Bar Cutter ................................................................................... 38
Gambar 3.38 Bagian-bagian Tower Crane ........................................................ 39
Gambar 3.39 Tower Crane Proyek Hotel Radja Semarang ............................... 40

Arif Budi Laksono 16.B1.0134 xxiii


Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

Gambar 3.40 Mortar ......................................................................................... 42


Gambar 3.41 Baja Tulangan ............................................................................. 43
Gambar 3.42 Plywood ...................................................................................... 43
Gambar 3.43 Bekisting dengan Sistem Knock Down ........................................ 44
Gambar 3.44 Beton Decking ............................................................................ 44
Gambar 3.45 Kawat Bendrat ............................................................................ 45
Gambar 3.46 Lem Beton .................................................................................. 45
Gambar 3.47 Sika Floor Hardener ................................................................... 46
Gambar 3.48 Semen PCC ................................................................................. 46
Gambar 3.49 Semen PPC ................................................................................. 47
Gambar 3.50 Sisa Material yang mengotori Rumah Warga............................... 50
Gambar 3.51 Tower Crane yang menganggur karena Rusak............................. 52
Gambar 3.52 Keropos pada Kolom................................................................... 52
Gambar 3.53 Para Pekerja tidak menggunakan Helm Proyek............................ 53

Arif Budi Laksono 16.B1.0134 xxiv


Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

DAFTAR LAMPIRAN

Pengendalian Mutu ....................................................................................... L-01


Hasil Uji Kuat Tekan Beton

Gambar Arsitektur ........................................................................................ L-02


Denah Lantai Lower Ground
Denah Lantai Upper Ground
Denah Lantai 1
Denah Lantai 2
Denah Lantai 3
Denah Lantai 4
Denah Lantai 5
Denah Lantai 6
Denah Lantai 7
Denah Lantai 8
Denah Lantai Roof Top

Gambar Detil ................................................................................................ L-03


Detail Tulangan Balok
Detail Tulangan Kolom, Tiebeam, Shear Wall, dan Plat Lantai

Gambar Struktur ........................................................................................... L-04


Gambar Balok/Kolom Lantai Lower Ground
Gambar Balok/Kolom Dinding Upper Ground
Gambar Balok/Kolom Lantai 1
Gambar Balok/Kolom Lantai 2
Gambar Balok/Kolom Lantai 3
Gambar Balok/Kolom Lantai 4
Gambar Balok/Kolom Lantai 5
Gambar Balok/Kolom Lantai 6
Gambar Balok/Kolom Lantai 7
Gambar Balok/Kolom Lantai 8
Gambar Balok/Kolom Roof Top
Gambar Balok/Kolom Atap Lift
Potongan Portal A
Potongan Portal C

Kurva S ........................................................................................................ L-05

Arif Budi Laksono 16.B1.0134 xxv


1
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Proyek

Dunia perhotelan Semarang kian dilirik oleh para investor. Potensi


pertumbuhan hotel di Semarang terus bertumbuh pesat di tahun-tahun
belakangan ini, seiring dengan pembangunan infrastruktur yang mengundang
investasi. Selain tamu pebisnis yang ada di Semarang, pasar traveler muda
juga terus tumbuh di kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah
Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung.

Lokasi strategis Hotel Radja Semarang yang berdekatan dengan Simpang


Lima City Center (SLCC) menjadi kunci utama penarik para wisatawan.
Selain dari keindahan arsitekturnya, Hotel Radja Semarang juga dapat
bersaing dalam menawarkan berbagai fasilitas demi kenyamanan para
wisatawan.

Hotel Radja Semarang merupakan hotel yang menyediakan fasilitas-


fasilitas seperti desain interior kamar yang mewah, inhouse resto yang
nyaman, hotel service yang baik, serta pemandangan kota yang indah.
Pemandangan yang dimaksudkan adalah pemandangan kota Semarang yang
dapat disaksikan dari segala arah.

1.2 Lokasi Proyek


Proyek Pembangunan Hotel Radja berada di Jalan Singosari Raya No. 4,
Semarang. Lokasi tersebut dapat ditempuh dengan melewati Jalan Surakarta
Semarang, kemudian masuk ke Jalan Sriwijaya dan belok menuju Jalan
Singosari Raya kurang lebih 1,2 kilometer jaraknya.

Gambar 1.1 merupakan peta lokasi Proyek Pembangunan Hotel Radja


Semarang.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


2
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

Gambar 1.1 Peta Lokasi Proyek

Proyek Pembangunan Hotel Radja Semarang memiliki batas sebagai berikut:


1. Utara : Jl. Singosari Raya
2. Selatan : Rumah warga
3. Timur : Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang
4. Barat : Padma Variasi Mobil

1.3 Data Proyek


1.3.1 Data Umum
1. Nama Proyek : Proyek Pembangunan Hotel Radja
2. Lokasi Proyek : Jalan Singosari Raya No.4, Semarang

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


3
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

3. Pemilik Proyek : PT. Kekancan Mukti Real Estate


4. Konsultan Perencana : Eco Square Consultant
5. Kontraktor Pelaksana :
Pondasi : PT. Kinarya Beton Salatiga
Struktur : PT. Kinarya Beton Salatiga
MEP : PT. Kinarya Beton Salatiga
6. Sumber Dana : PT. Kekancan Mukti Real Estate
7. Nilai Kontrak : Rp 35.000.000.000,-

1.3.2 Data Teknis


Berikut merupakan data teknis Proyek Pembangunan Hotel Radja
Semarang.
1. Luas Lahan : 597,68 m2
2. Luas Bangunan : 437,7 m2
3. Jumlah Lantai : 10 lantai
4. Struktur Bangunan : Beton bertulang

1.4 Fungsi Bangunan


Sesuai data teknis, Proyek Pembangunan Hotel Radja Semarang terdiri
atas 10 lantai. Adapun fungsi bangunan dari setiap lantai yang diolah dari
Gambar Arsitektur pada lampiran L-02 adalah sebagai berikut:
1. Lower Ground Floor
Fungsi bangunan: tempat parkir, ruang pipa, ruang tangki BBM, bin
center, lift, dan tangga.
2. Upper Ground Floor
Fungsi bangunan: ruang resepsionis, restoran, ruang kitchen, lift, dan
tangga.
3. Lantai 1
Fungsi bangunan: ballroom, mushola, lift, dan tangga.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


4
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

4. Lantai 2-8
Fungsi bangunan: kamar hotel, lift, dan tangga.
5. Roof Top
Fungsi bangunan: roof tank, heatpump, tangki pemanas, dan pompa-
pompa.

1.5 Tata Cara Pelelangan


Sistem pelelangan Proyek Pembangunan Hotel Radja Semarang
menggunakan sistem Swakelola. Proses pemilihan konsultan dan kontraktor
dilakukan dengan penunjukan langsung, sehingga proses pelelangan
ditiadakan.
Menurut Pasal 1 ayat (20) Perpres No. 54 tahun 2010, Swakelola adalah
pengadaan barang/jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan, dan
atau diawasi sendiri oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah/Institusi lainnya sebagai penanggung jawab anggaran, instansi
pemerintah lain, dan atau kelompok masyarakat.
Dalam Proyek Pembangunan Hotel Radja Semarang, PT. Kekancan
Mukti Real Estate selaku owner dibantu Eco Square Consultant selaku
konsultan perencana merencanakan dan mengawasi sendiri Proyek
Pembangunan Hotel Radja Semarang dengan menunjuk PT. Kinarya Beton
Salatiga sebagai kontraktor pelaksana.
Menurut Pasal 26 ayat (4) Perpres No. 54 tahun 2010, Pengadaan melalui
Swakelola dapat dilakukan oleh:
a. Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Instansi lainnya
Penanggung Jawab Anggaran;
b. Instansi Pemerintah Lain Pelaksana Swakelola; dan/atau
c. Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola.
Adapun pada proyek pembangunan Hotel Radja Semarang, pengadaan
melalui swakelola yang digunakan adalah swakelola yang dilakukan oleh
Instansi Pemerintah Lain Pelaksana Swakelola, yaitu PT. Kekancan Mukti

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


5
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

Real Estate. Menurut Pasal 30 Perpres No. 54 tahun 2010, pengadaan melalui
Swakelola yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah lain dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a) Pelaksanaan dilakukan berdasarkan Kontrak antara Pejabat Pembuat
Komitmen pada Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah/Instansi lainnya Penanggung Jawab Anggaran dengan
pelaksana Swakelola pada Instansi Pemerintah lain pelaksana
Swakelola;
b) Pengadaan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan tenaga
ahli yang diperlukan dilakukan oleh Unit Layanan Pengadaan/Pejabat
Pengadaan pada Instansi Pemerintah lain pelaksana Swakelola;
c) Pembayaran upah tenaga kerja yang diperlukan dilakukan secara
harian berdasarkan daftar hadir pekerja atau dengan cara upah
borongan;
d) Pembayaran imbalan tenaga ahli yang diperlukan dilakukan
berdasarkan Kontrak;
e) Penggunaan tenaga kerja, bahan/barang, dan/atau peralatan dicatat
setiap hari dalam laporan harian;
f) Kemajuan fisik dicatat setiap hari dan dievaluasi setiap minggu yang
disesuaikan dengan penyerapan dana oleh Instansi Pemerintah lain
pelaksana Swakelola;
g) Kemajuan non fisik atau perangkat lunak dicatat dan dievaluasi setiap
bulan yang disesuaikan dengan penyerapan dana oleh Instansi
Pemerintah lain pelaksana Swakelola; dan
h) Pengawasan pekerjaan fisik di lapangan dilaksanakan oleh pihak yang
ditunjuk Pejabat Pembuat Komitmen pada
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Instansi
lainnya Penanggung Jawab Anggaran, berdasarkan rencana yang telah
ditetapkan.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


6
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

BAB II
PENGELOLA PROYEK

2.1 Pemilik Proyek


Pemilik proyek atau yang biasa disebut owner, merupakan perorangan
atau instansi swasta/pemerintahan, yang memiliki pekerjaan atau proyek
hendak dilaksanakan dengan menginstruksikan pihak lain yang mampu
melaksanakan sesuai dengan kesepakatan bersama yang tercantum dalam
kontrak kerja. Dalam Proyek Pembangunan Hotel Radja Semarang, PT.
Kekancan Mukti Real Estate bertindak sebagai pemilik proyek, dengan
menunjuk PT. Kinarya Beton Salatiga untuk melaksanakan proyek sesuai
kontrak yang telah disepakati.
Menurut Ervianto (2005), tugas dan wewenang pemilik proyek adalah
sebagai berikut:
1) Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor);
2) Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang telah dilakukan oleh penyedia jasa;
3) Memberikan fasilitas baik sarana dan prasarana yang dibutuhkan
oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan;
4) Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan;
5) Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia
jasa sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah
bangunan;
6) Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan
dengan cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang
untuk bertindak atas nama pemilik;
7) Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi);
8) Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan oleh penyedia jasa jika produknya telah selesai dengan
apa yang dikehendaki;

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


7
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

9) Memberikan hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing


kontraktor;
10) Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara
memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor jika terjadi hal-hal
di luar kontrak yang ditetapkan.

2.2 Konsultan Perencana


Konsultan perencana merupakan suatu badan hukum atau perorangan
yang bertugas merencanakan dan mendesain bangunan atas permintaan
pemilik proyek yang telah disepakati bersama. Dalam Proyek Pembangunan
Hotel Radja Semarang, PT. Kekancan Mukti Real Estate selaku pemilik
proyek menunjuk Eco Square Consultant sebagai konsultan perencana untuk
merencanakan dan mendesain pembangunan Hotel Radja Semarang.
Menurut Ervianto (2005), tugas dan wewenang konsultan perencana
adalah sebagai berikut:
1) Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar
rencana, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), hitungan struktur,
dan Rencana Anggaran Biaya (RAB);
2) Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pemilik proyek,
konsultan supervisi, dan kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan;
3) Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan;
4) Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek;
5) Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-
hal yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja, dan
syarat-syarat.

2.3 Kontraktor Pelaksana


Kontraktor pelaksana merupakan badan usaha swasta maupun pemerintah
yang bergerak sesuai dengan bidang keahlian dan kemampuan dalam bidang
jasa konstruksi. Dalam Proyek Pembangunan Hotel Radja Semarang, PT
Kekancan Mukti Real Estate selaku pemilik proyek menunjuk PT. Kinarya

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


8
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

Beton Salatiga sebagai kontraktor pelaksana yang diberi tugas melaksanakan


pekerjaan Proyek Pembangunan Hotel Radja Semarang.
Menurut Ervianto (2005), tugas dan wewenang kontraktor pelaksana
adalah sebagai berikut:
1) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, peraturan,
syarat-syarat, risalah penjelasan yang ditetapkan oleh pemilik proyek;
2) Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disahkan oleh konsultan
manajemen konstruksi;
3) Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan,
dan bulanan kepada konsultan manajemen konstruksi;
4) Melakukan penyediaan sarana Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) di lokasi proyek;
5) Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah diselesaikan
sesuai dengan ketetapan yang berlaku.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


PROJECT MANAGER
HARTOKO BUDHIONO

SM FLY SLAB
TIMBUL PRAYITNO VENDOR

ADMIN COST CONTROL

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


FITRIA YULIA

KEPALA PELAKSANA LOGISTIK SE


RACHMAD ANDI ANDI

SURVEYOR VENDOR BETON DRAFTER


SURADI TUGU BETON AGUS BIYAN

PELAKSANA STRUKTUR VENDOR BESI


NANANG ANUGERAH

VENDOR STRUKTUR VENDOR BESI


HAMDANI THE MASTER STEEL

TC VENDOR
DJOKO MARWOTO

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Proyek Hotel Radja Semarang


Sumber : PT. Kinarya Beton Salatiga
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Laporan Praktik Kerja
9

Jalan Singosari Raya, Semarang


10
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

Berdasarkan struktur organisasi proyek pembangunan Hotel Radja


Semarang pada Gambar 2.1, tugas dan wewenang dari masing-masing jabatan
adalah sebagai berikut:
a. Project Manager
Project Manager memiliki tugas sebagai berikut:
1. Memonitor biaya, mutu, dan waktu pelaksanaan proyek.
2. Memberikan koordinasi mengenai schedule time proyek, jumlah
pekerja, material, dan peralatan kerja.
3. Melaporkan progres fisik kepada owner.
4. Bertanggung jawab pada laporan-laporan yang berhubungan
dengan proses kontrol yang dibantu oleh Site Manager dan Site
Engineer.

b. Site Manager (SM)


Site Manager memiliki tugas sebagai berikut:
1. Membuat action plant dan melaporkan progres pelaksanaan
proyek.
2. Memberikan usul mengenai perubahan desain dan cara
penyelesaian di lapangan pada rapat bersama dengan pihak owner.
3. Melakukan pengawasan di lapangan apakah telah sesuai dengan
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS).

c. Cost Control
Cost Control memiliki tugas sebagai berikut:
1. Mengontrol biaya pelaksanaan di lapangan demi mencegah adanya
pembengkakan biaya.
2. Membuat tanda terima dalam bentuk kuitansi dari tagihan biaya
yang berhubungan dengan pengadaan material oleh vendor.
3. Membuat pembukuan biaya proyek dari pengadaan material dan
pelaksanaan di lapangan.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


11
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

d. Pelaksana
Pelaksana memiliki tugas di lapangan sebagai berikut:
1. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
2. Mengontrol jalannya pekerjaan di lapangan demi mencegah
terjadinya rework.
3. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak.

e. Surveyor
Surveyor memiliki tugas di lapangan sebagai berikut:
1. Bertanggung jawab atas ketepatan pengukuran di lapangan yang
dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
2. Menggunakan dan merawat alat-alat ukur yang digunakan di
lapangan.
3. Melakukan metode pelaksanaan survei sesuai dengan kondisi di
lapangan.
4. Mengatur distribusi material di lapangan.

f. Drafter
Tugas dan tanggung jawab drafter adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan penyediaan gambar bagi Pelaksana.
2. Melakukan revisi jika ada perubahan gambar desain.
3. Melakukan pengarsipan serta penyimpanan gambar kerja.

g. Logistik
Logistik memiliki tugas di lapangan sebagai berikut:
1. Memonitor dan membuat laporan keluar masuk barang.
2. Membantu memonitor material/alat yang diperlukan.
3. Belanja keperluan material/alat yang diperlukan.
4. Order beton Ready mix.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


12
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

2.4 Hubungan Kerja dan Tanggung Jawab


Pada Proyek Pembangunan Hotel Radja Semarang terdapat tiga pihak
yang terlibat, yaitu pemilik proyek, konsultan perencana, dan kontraktor
pelaksana. Di dalam pelaksanaan Proyek Hotel Radja Semarang, ketiga pihak
tersebut memiliki hubungan dan tanggung jawab masing-masing dalam
proses pelaksanaan proyek.

Pemilik Proyek

PT. Kekancan Mukti


Real Estate

Konsultan Perencana

Eco Square
Consultant

Kontraktor Pelaksana

PT. Kinarya Beton


Salatiga

Keterangan:
: Garis Komando
: Garis Koordinasi
Gambar 2.2 Alur Hubungan Kerja

Berdasarkan alur hubungan kerja pada Gambar 2.2 di atas, masing-


masing pihak pada proyek pembangunan Hotel Radja Semarang mempunyai
hubungan kerja sebagai berikut:
1. Hubungan Kerja antara Pemilik Proyek dan Konsultan Perencana
PT. Kekancan Mukti Real Estate selaku pihak pemilik proyek
memberikan tanggung jawab kepada Eco Square Consultant selaku pihak
konsultan perencana untuk merencanakan proyek pembangunan Hotel
Radja yang berjumlah 10 lantai. Hubungan kedua belah pihak ini terikat
kontrak. Eco Square Consultant yang diberi tugas wajib menjalankan

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


13
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

tugasnya dengan baik hingga kontrak dengan PT. Kekancan Mukti Real
Estate selesai.

2. Hubungan Kerja antara Pemilik Proyek dan Kontraktor


PT. Kinarya Beton Salatiga selaku pihak kontraktor yang ditunjuk oleh
PT. Kekancan Mukti Real Estate wajib melaksanakan pekerjaan sebaik-
baiknya sesuai dengan time schedule yang telah disepakati bersama.
Dalam pelaksanaannya, PT. Kekancan Mukti Real Estate wajib melakukan
pembiayaan berdasarkan kontrak cost plus fee yang disepakati dengan PT.
Kinarya Beton Salatiga selaku kontraktor.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


14
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

BAB III
PELAKSANAAN

3.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Dalam setiap proyek pembangunan diperlukan metode kerja atau metode
pelaksanaan kerja. Metode pelaksanaan dapat memudahkan pelaksana dalam
melakukan sebuah pekerjaan secara baik dan terstruktur.
Metode pelaksanaan berisi tahapan pelaksanaan sebuah pekerjaan secara
sistematis. Sesuai konsentrasi Praktik Kerja yaitu struktur, metode
pelaksanaan struktur adalah metode kerja pada bagian struktur berupa
tahapan-tahapan pekerjaan mulai dari pekerjaan penulangan sampai pekerjaan
beton.
Adapun pada proyek pembangunan hotel ini, digunakan suatu pedoman
yang berkaitan dengan metode pelaksanaan yang dinamakan Rencana Kerja
dan Syarat-Syarat (RKS). RKS harus diterapkan di lapangan agar pekerjaan
dapat berjalan sesuai dengan dokumen kontrak yang telah dibuat dan
disepakati.
Selama proyek pembangunan Hotel Radja Semarang, pekerjaan struktur
atas yang diamati pada Praktik Kerja selama 90 hari kerja adalah pekerjaan
struktur lantai 4 sampai dengan lantai 10 (roof top). Adapun pekerjaan
struktur yang diamati adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan Kolom
Tahapan pekerjaan meliputi fabrikasi, marking, pemasangan bekisting, dan
pengecoran.
2. Pekerjaan Dinding Penahan Geser (Shear Wall)
Tahapan pekerjaan meliputi fabrikasi, marking, pemasangan bekisting, dan
pengecoran.
3. Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai
Tahapan pekerjaan meliputi fabrikasi, pemasangan bekisting, pengecoran,
dan pemasangan pelat precast.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


15
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

3.1.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Kolom


Pekerjaan kolom pada proyek ini sudah mencapai lantai 4 pada saat
pelaksanaan Praktik Kerja. Adapun pekerjaan kolom dilakukan dengan
berbagai tahapan pekerjaan sebagai berikut:
1. Fabrikasi Baja Tulangan
Fabrikasi baja tulangan dilakukan di area pembesian. Dalam
pelaksanaannya, baja tulangan yang digunakan dibengkokkan
dengan bar bender dan dipotong dengan bar cutter. Ukuran baja
tulangan yang dapat dibengkokkan dan dipotong berkisar antara
diameter 8 hingga 25 mm. Setelah proses fabrikasi selesai, baja
diangkut dengan menggunakan tower crane ke lokasi pekerjaan
struktur. Gambar 3.1 merupakan proses pembengkokan baja
tulangan dengan bar bender. Gambar 3.2 merupakan proses fabrikasi
baja tulangan kolom.

Gambar 3.1 Pembengkokan Baja Tulangan

Gambar 3.2 Fabrikasi Baja Tulangan Kolom

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


16
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

2. Pemasangan Baja Tulangan Kolom


Proses pemasangan baja tulangan kolom dilakukan dengan
menyambungkan baja tulangan hasil fabrikasi dengan sisa tulangan
kolom dari pekerjaan di elevasi sebelumnya. Adapun panjang sisa
tulangan kolom diukur dari pelat lantai adalah ±1,5 m. Baja tulangan
hasil fabrikasi yang diangkut dengan tower crane dalam posisi
vertikal diturunkan secara perlahan, kemudian tulangan bagian
bawah dimasukkan ke dalam sisa tulangan kolom dan diikat dengan
kawat bendrat. Gambar 3.3 merupakan proses pemasangan baja
tulangan kolom.

Gambar 3.3 Pemasangan Baja Tulangan Kolom


3. Penandaan Titik Kolom (Marking Kolom)
Penandaan titik (marking) kolom dilakukan setelah pekerjaan
penyambungan tulangan kolom selesai. Pekerjaan Marking pada
kolom dilakukan agar posisi kolom nantinya sesuai dengan posisi as
kolom pada gambar rencana. Pekerjaan ini dibantu dengan alat
theodolite, yaitu alat untuk menentukan titik as bangunan pada
pekerjaan di lapangan. Setelah dilakukan marking dengan theodolite,
kemudian ditandai dengan alat bantu sipatan. Pemberian tanda
marking dengan sipatan ini adalah dengan cara menarik benang dari

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


17
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

sipatan, kemudian benang tersebut dihentakkan ke pelat lantai


hingga memberi tanda garis berwarna hitam. Gambar 3.4 merupakan
proses marking dengan alat theodolite. Gambar 3.5 merupakan
penandaan marking dengan sipatan.

Gambar 3.4 Penandaan Titik Kolom

Gambar 3.5 Pemberian Tanda dengan Sipatan

4. Pemasangan Sepatu Kolom


Sepatu kolom berfungsi untuk menahan bekisting bawah kolom
agar saat proses pengecoran tidak bergeser. Sepatu kolom ini dibuat
sesuai dimensi kolom rencana berdasarkan hasil tanda marking
dengan sipatan. Panjang sepatu kolom berkisar antara 10-15 cm, dan
fungsi sebagai selimut beton sebesar 2 cm. Sepatu kolom dalam
proyek ini terbuat dari baja tulangan ulir D13. Adapun
pemasangannya dengan cara dilas pada tulangan kolom terluar di

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


18
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

bagian bawah tulangan kolom. Gambar 3.6 merupakan proses


pengelasan sepatu kolom. Gambar 3.7 merupakan sepatu kolom
yang telah terpasang.

Gambar 3.6 Pengelasan Sepatu Kolom

Gambar 3.7 Sepatu Kolom

5. Pekerjaan Bekisting Kolom


Bekisting kolom yang digunakan pada proyek ini memiliki
tinggi 3 m. Adapun tahapan pekerjaan bekisting kolom yang diamati
adalah sebagai berikut:
a. Sebelum penggunaan, bagian dalam bekisting diolesi dengan
solar untuk memudahkan pada saat pelepasan bekisting setelah
pengecoran.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


19
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

b. Bekisting kolom diangkut ke lokasi pekerjaan kolom dengan


menggunakan tower crane, dengan posisi bekisting yang sudah
terpasang pada keempat sisi. Gambar 3.8 merupakan proses
pengangkutan bekisting kolom dengan tower crane.

Gambar 3.8 Pengangkutan Bekisting


c. Setelah sampai di lokasi pekerjaan, bekisting kolom diturunkan
secara perlahan ke tulangan kolom yang telah terpasang.
d. Bekisting kolom diatur dan disesuaikan dengan ukuran kolom,
bagian bawah bekisting disangkutkan pada sepatu kolom yang
telah terpasang.
e. Untuk menjaga kelurusan posisi bekisting, diatur dengan
menggunakan unting-unting. Gambar 3.9 merupakan unting-
unting.

Gambar 3.9 Unting-unting


f. Setelah posisi bekisting telah lurus, kemudian dikunci dengan tie
rod pada keempat sisi bekisting.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


20
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

g. Setelah dikunci dengan tie rod, pada keempat sisi dipasang pipe
support untuk memperkuat bekisting. Gambar 3.10 merupakan
kolom yang terpasang dengan pipe support.

Gambar 3.10 Pemasangan Pipe Support

6. Pengecoran Kolom
Setelah bekisting kolom dipasang, maka selanjutnya dilakukan
pekerjaan pengecoran. Adapun beberapa tahapan dalam pengecoran
kolom adalah sebagai berikut:
a. Pengujian Slump Test
Slump test dilakukan ketika ready mix truck dari batching
plant tiba di lokasi proyek. Dari hasil pengujian di lapangan, nilai
slump test yang dihasilkan untuk pengecoran kolom yaitu 16 cm ±
2 cm dengan mutu beton f’c = 35 MPa pada elevasi ini. Gambar
3.11 merupakan proses pengujian slump test.

Gambar 3.11 Pengujian Slump Test

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


21
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

b. Pengujian Kuat Tekan Beton


Pengujian kuat tekan beton dilakukan di Laboratorium Bahan
dan Konstruksi Universitas Diponegoro Semarang pada tanggal
16 Februari 2018 sampai 2 Maret 2018, dengan benda uji
sebanyak 2 sampel yang memiliki umur 13 hari dan 27 hari. Mutu
beton (f’c) yang diujikan sebesar 35 MPa. Hasil pengujian kuat
tekan beton dapat dilihat pada Lampiran L-01.

c. Penambahan Lem Beton


Penambahan lem beton yaitu Sikabond dilakukan sebelum
pengecoran, agar pelat lantai dapat menyatu dengan kolom.
Setelah bekisting kolom dipasang, lem beton disiramkan pada
bagian bawah kolom. Penyiraman lem beton dilakukan 5 menit
sebelum dilakukan pengecoran.

d. Penuangan Beton Ready mix


Penuangan Beton Ready mix dari bucket concrete dibantu
dengan pipa tremi. Bucket concrete diisi beton ready mix dari
ready mix truck, kemudian diangkut ke lokasi pengecoran
menggunakan tower crane. Adapun tinggi jatuh ujung pipa tremi
dengan mulut kolom pada saat penuangan ± 1 m. Ketika beton
sudah dituangkan ke dalam bekisting, dilakukan juga pemadatan
menggunakan concrete vibrator. Pemadatan bertujuan agar beton
dapat mengisi seluruh ruangan bekisting sehingga tidak
menyisakan rongga. Demi menghindari bergesernya tulangan
sengkang, pemadatan diusahakan tidak mengenai tulangan pada
kolom. Gambar 3.12 merupakan proses pengecoran kolom dari
ready mix truck.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


22
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

(a) Pengisian Bucket Concrete (b) Penuangan Ready mix


dari Mixer dari Bucket Concrete
Gambar 3.12 Proses Pengecoran Kolom
Pelepasan bekisting dilakukan sehari setelah pengecoran,
yaitu dengan melepas tie rod dan pipe support, kemudian
bekisting dilepas secara perlahan agar beton tidak keropos.
Setelah bekisting dilepas selanjutnya dilakukan proses curing
beton dengan cara menyiramkan air ke kolom. Gambar 3.13
merupakan tampak kolom setelah pelepasan bekisting.

Gambar 3.13 Pelepasan Bekisting Kolom

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


23
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

3.1.2 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Dinding Penahan Geser (Shear


Wall)
Pekerjaan dinding penahan geser (shear wall) dalam proyek ini
dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan kolom. Dalam proyek ini,
pekerjaan shear wall dilakukan pada tangga, lift, dan penyiku gedung.
Adapun tahapan yang dilakukan dalam pekerjaan shear wall adalah
sebagai berikut.

1. Pekerjaan Penandaan Titik (Marking)


Pekerjaan marking pada shear wall sama dengan pekerjaan
marking pada kolom, dengan tujuan agar posisi berada tepat pada
posisi as yang direncanakan. Seperti halnya pekerjaan marking pada
kolom, pekerjaan ini dibantu dengan alat theodolite dan sipatan.

2. Pemasangan Tulangan Shear Wall


Fabrikasi baja tulangan shear wall dilakukan langsung di
lapangan menggunakan baja tulangan yang telah dibengkokkan dan
dipotong sesuai dengan ukuran rencana.
Adapun tahap pertama yang dilakukan untuk pemasangan
tulangan shear wall yaitu memasang tulangan memanjang terlebih
dahulu yang disambungkan pada kolom praktis dan diikat dengan
kawat bendrat. Tahap kedua dilanjutkan dengan pemasangan
tulangan bagi yang diikatkan dengan tulangan memanjang
menggunakan kawat bendrat. Setelah itu dipasang juga besi saling
menyilang yang berfungsi untuk perkuatan tulangan shear wall.
Panjang penyaluran tulangan disambungkan dengan sisa tulangan
shear wall dari elevasi sebelumnya, kemudian diikat dengan kawat
bendrat. Gambar 3.14 merupakan proses penulangan shear wall.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


24
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

Gambar 3.14 Proses Penulangan Shear Wall

3. Pemasangan Sepatu Kolom Shear Wall


Seperti halnya pada pekerjaan kolom, pada shear wall juga
dipasang sepatu kolom. Panjang sepatu kolom pada berkisar 40 cm,
dan fungsi sebagai selimut beton sebesar 5 cm. Gambar 3.15
merupakan sepatu kolom pada shear wall.

Gambar 3.15 Sepatu Kolom pada Shear Wall

4. Pemasangan Tahu Beton (Beton Decking)


Tahu beton atau beton decking yang digunakan pada core wall
dan shear wall memiliki tebal 25 mm. Beton decking di sisi luar
tulangan shear wall. Gambar 3.16 merupakan decking beton yang
terpasang pada shear wall.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


25
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

Gambar 3.16 Beton Decking pada Shear Wall

5. Pekerjaan Bekisting Shear Wall


Dalam proyek ini, bekisting shear wall memiliki tinggi 3,5 m.
Adapun tahapan dalam pekerjaan bekisting shear wall adalah
sebagai berikut.
a. Sebelum digunakan, pada sisi bagian dalam bekisting dioles
dengan menggunakan solar, demi memudahkan pada saat proses
pelepasan bekisting.

b. Bekisting shear wall diangkut ke lokasi pekerjaan menggunakan


tower crane.

c. Sebelum dipasang, pada tulangan dipasang pipa PVC (Polyvinyl


Chloride) ∅20 dengan panjang sesuai tebal rencana shear wall.
Fungsi pipa PVC adalah sebagai lubang tempat tie rod untuk
mengunci bekisting shear wall.

d. Selain pipa PVC, dipasang juga styrofoam sebagai penanda


tempat balok yang akan dipasang dengan dimensi yang
disesuaikan dengan ukuran rencana balok.

e. Pemasangan bekisting shear wall dilakukan satu per satu, yaitu


bagian dalam terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan
bagian luar. Gambar 3.17 merupakan shear wall yang telah
terpasang.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


26
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

(a) Bekisting Shear Wall pada lift (b) Bekisting Shear Wall pada tangga

dan penyiku gedung

Gambar 3.17 Pemasangan Bekisting Shear Wall

f. Setelah bekisting telah terpasang dengan tepat, dilanjutkan


dengan pemasangan tie rod pada lubang dari pipa PVC, serta pipe
support sebagai perkuatan bekisting. Gambar 3.18 merupakan tie
rod dan pipe support yang terpasang pada shear wall.

Tie Rod

Pipe Support

Gambar 3.18 Pemasangan Tie Rod dan Pipe Support


pada Shear Wall
g. Dilakukan pengecekan kelurusan dengan menggunakan unting-
unting seperti pada bekisting kolom.

6. Pengecoran Shear Wall


Pengecoran shear wall dilakukan bersamaan dengan kolom.
Pengecoran dilakukan setelah bekisting terpasang. Adapun tahapan
pengecoran shear wall sama dengan pengecoran kolom, meliputi

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


27
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

slump test, penambahan lem beton, dan penuangan beton ready mix
disertai pemadatan dengan concrete vibrator. Gambar 3.19
merupakan proses pengecoran shear wall.

Gambar 3.19 Pengecoran Shear Wall

Seperti halnya pekerjaan kolom, pelepasan bekisting shear wall


dilakukan sehari setelah pengecoran, yaitu dengan melepas tie rod
dan pipe support, kemudian bekisting dilepas secara perlahan agar
beton tidak keropos. Pelepasan bekisting dilakukan satu per satu,
yaitu bagian dalam terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan
bagian luar. Setelah bekisting dilepas selanjutnya dilakukan curing
beton dengan cara menyiramkan air ke dinding shear wall. Gambar
3.20 merupakan tampak shear wall setelah pelepasan bekisting.

Gambar 3.20 Pelepasan Bekisting Shear Wall

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


28
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

3.1.3 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai


(Konvensional dan Precast)

Pekerjaan balok dan pelat lantai dilakukan setelah pekerjaan kolom


dan shear wall selesai. Adapun tahapan pekerjaan balok dan pelat lantai
adalah sebagai berikut.
1. Pemasangan Perancah
Perancah berfungsi untuk menopang bekisting balok dan pelat
lantai. Adapun tahapan pemasangan perancah adalah sebagai berikut.
a. Bagian jackbase dari perancah disambungkan pada bagian bawah
standard dengan ketinggian sesuai dengan elevasi rencana balok.
b. Setelah jackbase tersambung, pada bagian atas standard dipasang
u-head.
c. Selanjutnya antar perancah saling disambungkan dengan
menggunakan ledger yang dikaitkan pada standard setiap jarak 1
meter. Penyambungan ledger bertujuan untuk menopang beban
balok dan pelat lantai di atasnya. Gambar 3.21 merupakan
perancah beserta bagian-bagiannya.
U-head

Ledger

Standard

Jackbase

Gambar 3.21 Perancah

d. Primary beam dari besi hollow dengan dimensi 100 mm x 50 mm


dipasang pada bagian u-head dengan posisi sesuai dengan rencana
beton balok. Kemudian di atasnya dipasang secondary beam dari
besi hollow dengan dimensi 40 mm x 40 mm dalam posisi tegak

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


29
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

lurus. Jarak antar primary beam adalah 80 cm. Gambar 3.22


merupakan primary beam dan secondary beam.

Secondary Beam

Primary Beam

Gambar 3.22 Primary dan Secondary Beam

2. Pemasangan Bekisting Bagian Bawah (bodeman)


Pemasangan bekisting bagian bawah balok (bodeman) dilakukan
setelah pemasangan perancah selesai. Bodeman terbuat dari bahan
plywood polyfilm dengan tebal 22 mm dan dipotong memanjang
sesuai dengan ukuran balok. Gambar 3.22 merupakan bodeman yang
terpasang.

Gambar 3.23 Bodeman Balok

3. Pemasangan Tulangan Balok


Setelah bodeman terpasang, maka pekerjaan selanjutnya
berdasarkan hasil pengamatan di lapangan adalah pemasangan
tulangan balok. Fabrikasi baja tulangan dilakukan di sekitar area
proyek. Baja tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan
rencana. Tulangan utama balok bagian bawah dipasang terlebih

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


30
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

dahulu, kemudian dipasang sengkang dengan jarak antar sengkang


sesuai dengan gambar rencana. Selanjutnya dipasang tulangan atas
balok dan tulangan pinggang yang kemudian diikat dengan kawat
bendrat.
Setelah proses fabrikasi selesai, baja tulangan diangkut dengan
menuju lokasi pekerjaan balok menggunakan tower crane. Baja
tulangan diletakkan di atas bodeman yang telah terpasang. Setelah
diletakkan, ujung tulangan balok dikaitkan dengan tulangan kolom.
Gambar 3.24 merupakan proses pemasangan tulangan balok.

Gambar 3.24 Pemasangan Tulangan Balok

4. Pemasangan Bekisting Balok Bagian Samping (Tembereng)


Pemasangan bekisting samping balok (tembereng) dilakukan
setelah baja tulangan balok terpasang di atas bodeman. Pada sisi luar
tembereng dipasang siku setiap jarak 80 cm. Fungsi siku adalah
untuk perkuatan dan kelurusan tembereng. Gambar 3.25 merupakan
tembereng yang terpasang dengan siku.

Siku

Gambar 3.25 Pemasangan Tembereng Balok

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


31
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

5. Pemasangan Bekisting Pelat Lantai Konvensional


Pemasangan bekisting pelat lantai konvensional dilakukan
setelah bekisting balok selesai dipasang. Bekisting pelat lantai
menggunakan bahan yang sama dengan bekisting balok yaitu
plywood polyfilm dengan tebal 22 mm. Gambar 3.26 merupakan
bekisting pelat lantai yang telah terpasang.

Gambar 3.26 Bekisting Pelat Lantai


6. Penulangan Pelat Lantai Konvensional
Setelah pemasangan bekisting plat lantai selesai, dilanjutkan
dengan pemasangan tulangan plat lantai. Penulangan dilakukan
langsung dengan memasang tulangan bawah arah memendek dan
dilanjutkan tulangan bawah arah memanjang. Selanjutnya dilakukan
juga pada tulangan atas untuk arah memanjang dan dilanjutkan arah
memendek. Setelah tulangan atas dan bawah selesai, sebagai
pengaku dipasang cakar ayam D13 di antara tulangan atas dan
bawah. Gambar 3.27 merupakan tulangan pelat lantai yang telah
terpasang.

Gambar 3.27 Penulangan Pelat Lantai

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


32
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

7. Pengecoran Balok dan Pelat Lantai Konvensional


Pengecoran balok dan pelat lantai konvensional dilakukan secara
bersamaan seperti halnya pengecoran kolom dan shear wall, dengan
tahapan meliputi slump test, pemberian lem beton pada permukaan
balok dan mulut kolom, serta penuangan beton ready mix disertai
pemadatan dengan concrete vibrator. Gambar 3.28 merupakan
proses pengecoran balok dan pelat lantai.

Gambar 3.28 Pengecoran Balok dan Pelat Lantai

Pelepasan bekisting balok dan pelat lantai konvensional


dilakukan secara bertahap. Dimulai dari pelepasan tembereng balok
7 hari setelah pengecoran, kemudian dilanjutkan dengan pelepasan
bodeman balok dan bekisting pelat lantai 14 hari setelah pengecoran.
Setelah bekisting dilepas dilakukan curing beton dengan cara
menyiramkan air pada permukaan balok dan pelat lantai.

8. Pembersihan Lokasi
Pembersihan lokasi dilakukan 7 hari setelah pengecoran.
Pembersihan lokasi bertujuan untuk memberi ruang untuk
pemasangan pelat lantai precast dan pekerjaan struktrur untuk
elevasi selanjutnya. Bahan-bahan sisa pekerjaan sebelumnya
diangkut dengan menggunakan tower crane.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


33
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

9. Pemasangan Pelat Lantai Precast


Dalam proyek ini, untuk struktur pelat lantai selain
menggunakan pelat lantai konvensional juga menggunakan pelat
lantai precast. Pelat lantai Precast dipasang pada area kamar dari
perencanaan denah bangunan. Pelat lantai precast didatangkan
langsung dari Salatiga oleh PT. Kinarya Beton Salatiga sebagai
Penyedia Sumber Daya Material (PSDM) melalui FlySlab,
kemudian diangkut menggunakan dump truck menuju lokasi
proyek. Setelah sampai di lokasi proyek, pelat lantai precast
diangkut menggunakan tower crane menuju lokasi pekerjaan yang
akan dipasang pelat lantai precast. Setiap petak dipasang 2 hingga
4 segmen pelat precast. Gambar 3.29 merupakan proses
pemasangan pelat lantai precast.

(a) Pengangkutan Pelat Precast (b) Perletakan Pelat Precast pada petak

Gambar 3.29 Pemasangan Pelat Lantai Precast

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


34
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

3.2 Alat dan Peralatan Pekerjaan


Adapun peralatan dan alat berat yang digunakan dalam pelaksanaan
Proyek Pembangunan Hotel Radja Semarang adalah sebagai berikut:
1. Truk Pengaduk Beton (Ready Mix Truck)
Ready mix truck digunakan untuk mengangkut beton ready mix dari
batching plant menuju lokasi proyek. Ready mix truck yang digunakan
dalam proyek ini memiliki kapasitas 7 m3 untuk menampung beton ready
mix. Pada proyek ini, vendor ready mix truck yang digunakan adalah PT.
Tugu Beton. Gambar 3.30 merupakan ready mix truck

(a) Tampak Depan Truk (b) Tampak Belakang Truk

Gambar 3.30 Ready Mix Truck

2. Dump Truck
Dump Truck dalam proyek ini berfungsi sebagai pembawa material
dan bahan ke lokasi proyek demi membantu proses pelaksanaan di
lapangan. Gambar 3.31 merupakan dump truck.

Gambar 3.31 Dump Truck

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


35
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

3. Perancah
Perancah digunakan sebagai penyangga dalam pekerjaan pelat lantai
dan balok tiap lantai. Perancah dapat menahan beban konstruksi secara
optimal, dan selalu digunakan dalam pekerjaan konstruksi. Gambar 3.32
merupakan perancah beserta bagian-bagiannya.

U-head

Ledger

Standard

Jackbase

Gambar 3.32 Bagian-bagian Perancah

Adapun bagian-bagian dari perancah adalah sebagai berikut.


a. Jackbase
bagian bawah perancah yang berfungsi untuk menahan perancah.

b. Standard
bagian perancah yang tersambung dengan jackbase, dan dapat
diatur ketinggiannya sesuai dengan kebutuhan.

c. Ledger
bagian perancah sebagai penghubung antar standard.

d. U-head
bagian atas dari perancah untuk menopang primary beam yang
berfungsi menahan beban bekisting balok atau pelat.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


36
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

4. Concrete Vibrator
Concrete vibrator digunakan untuk membantu proses pemadatan
beton ketika dituangkan. Pemadatan beton bertujuan untuk menutup
rongga-rongga udara pada campuran beton. Proses pemadatan dilakukan
dengan memasukkan selang vibrator yang terhubung dengan mesin
vibrator ke adukan beton yang baru saja dituangkan pada struktur. Dalam
prosesnya, pemadatan diusahakan tidak menyentuh baja tulangan yang
dapat menyebabkan bergesernya baja tulangan. Gambar 3.33 merupakan
concrete vibrator.

Gambar 3.33 Concrete Vibrator

5. Bucket Concrete dan Pipa Tremi


Bucket concrete merupakan wadah yang digunakan untuk menampung
mengangkut adukan beton dari ready mix truck ke lokasi pengecoran.
Pengangkutan dilakukan dengan menggunakan tower crane. Adapun
kapasitas bucket concrete yang digunakan dalam proyek ini adalah 1,2 m3.

Pipa tremi adalah pipa yang digunakan untuk membantu menuangkan


adukan beton dari bucket concrete ke titik pengecoran dengan tinggi jatuh
tertentu. Pipa tremi dalam proyek ini memiliki panjang ± 2 m dan diameter
40 cm, terbuat dari bahan polypropylene yang kuat dan tahan air. Gambar
3.34 merupakan bucket concrete dan pipa tremi.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


37
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

(a) Bucket Concrete (b) Pipa Tremi

Gambar 3.34 Alat Bucket Concrete dan Pipa Tremi

6. Sipatan
Sipatan digunakan untuk memberi tanda pada pekerjaan marking,
yaitu dengan menarik benang yang telah dilumuri tinta hitam sesuai jarak
tertentu, kemudian dihentakkan ke permukaan beton. Gambar 3.35
merupakan alat sipatan.

Gambar 3.35 Sipatan

7. Bar Bender
Bar bender digunakan untuk membengkokkan baja tulangan sesuai
dengan rencana. Bar bender selalu digunakan dalam pekerjaan struktur,
dan diletakkan pada area pembesian dari lokasi proyek. Gambar 3.36
merupakan bar bender.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


38
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

Gambar 3.36 Bar Bender

8. Bar Cutter
Seperti halnya bar bender yang digunakan pada pekerjaan fabrikasi,
bar cutter berfungsi untuk memotong baja tulangan sesuai dengan rencana.
Kebutuhan panjang baja tulangan yang bervariasi membuat alat ini sangat
sering digunakan dalam pekerjaan struktur. Bur cutter bersama bar bender
diletakkan area pembesian dari lokasi proyek. Gambar 3.37 merupakan
bar cutter.

Gambar 3.37 Bar Cutter

9. Tower Crane
Tower crane sering digunakan dalam proyek yang membutuhkan
ketinggian besar dan area yang luas, seperti pembangunan gedung tingkat
tinggi dan jembatan. Tower crane membantu dalam mobilisasi dan

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


39
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

distribusi bahan dan material dalam pelaksanaan di lapangan. Pada proyek


ini digunakan 1 tower crane untuk membantu pelaksanaan di lapangan.
Gambar 3.38 merupakan model tower crane beserta bagian-bagiannya.

Jib
Counter Weight
Operator Cabin

Mast Section

Pondasi

Gambar 3.38 Bagian-bagian Tower Crane

Sumber: http://www.makecnc.com/prodimages/tower_crane_lasercut_plans_1000.jpg
(Diunduh 4 Februari 2019)

Adapun fungsi bagian-bagian dari tower crane adalah sebagai berikut:


a. Pondasi
Berfungsi untuk menahan tower crane agar tidak jatuh dengan
meneruskan beban ke lapisan tanah keras. Pondasi yang digunakan
untuk tower crane dalam proyek ini adalah pondasi bored pile
sebanyak 4 buah dengan diameter 60 cm dan kedalaman 10 m.
Diameter tulangan utama bored pile 19 mm sebanyak 8 buah. Jarak
antar bored pile sebesar 2800 mm. Pile cap sebagai penghubung
bored pile dan struktur atas memiliki dimensi 4000 mm x 4000 mm
dan tebal 1300 mm.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


40
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

b. Jib
Bagian lengan tower crane yang dapat berputar horisontal dalam
sudut 360°, berfungsi untuk mengangkut alat dan bahan di lapangan.
Panjang lengan tower crane dalam proyek ini adalah 40 meter.

c. Counter Weight
Beton pemberat pada bagian belakang tower crane yang berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan lengan tower crane.

d. Mast Section
Bagian dari tower crane yang dapat bertambah tinggi dan diatur
sesuai ketinggian yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek.

e. Operator Cabin
Tempat kontrol tower crane yang digunakan operator untuk
mengoperasikan tower crane. Gambar 3.39 merupakan tower crane
yang digunakan pada proyek pembangunan Hotel Radja Semarang.

Gambar 3.39 Tower Crane Proyek Hotel Radja Semarang

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


41
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

Adapun spesifikasi tower crane dalam proyek pembangunan


Hotel Radja Semarang adalah sebagai berikut:

a. Merk : Potain Perancis H3.36 B


b. Kapasitas : 2 ton
c. Panjang lengan (Jib) : 50 m
d. Tahun Pembuatan : 2018
e. Daya : 250 KVA

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


42
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

3.3 Material Pekerjaan


Adapun material yang digunakan pada Proyek Pembangunan Hotel Radja
Semarang adalah sebagai berikut.

1. Mortar
Mortar adalah campuran beton segar yang dipesan dari vendor ready
mix, yang dalam proyek ini adalah PT. Tugu Beton. Mortar diangkut dari
batching plant yang berada di daerah Mangkang ke lokasi proyek
menggunakan ready mix truck. Dalam pemesanannya dilakukan sesuai
dengan volume dan mutu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan. Gambar
3.40 merupakan mortar.

Gambar 3.40 Mortar

2. Baja Tulangan
Baja tulangan merupakan material yang selalu digunakan pada
pekerjaan struktur, berfungsi untuk menahan gaya tarik pada beban
struktur. Jenis baja tulangan yang digunakan dalam proyek ini baja
tulangan polos dan baja tulangan ulir.

Adapun mutu baja tulangan yang digunakan dalam proyek ini adalah
fy = 240 MPa untuk tulangan Ø ≤ 12 dan fy = 390 MPa untuk tulangan
Ø > 12. Gambar 3.41 merupakan baja tulangan.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


43
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

Gambar 3.41 Baja Tulangan


3. Bekisting
Bekisting merupakan cetakan yang dibentuk sesuai pekerjaan
struktur tertentu untuk menampung dan menahan adukan beton pada saat
pengecoran. Adapun jenis bekisting yang digunakan dalam proyek ini
adalah sebagai berikut.
a. Plywood
Bahan bekisting yang digunakan pada pekerjaan balok, pelat
lantai, dan tangga. Plywood yang digunakan memiliki dimensi 120 x
240 cm2 dan tebal 22 mm. Bahan ini dapat digunakan sebanyak 4
sampai 6 kali pemakaian, tergantung dari kondisi saat pelepasan
bekisting. Gambar 3.42 merupakan plywood.

Gambar 3.42 Plywood

b. Knock Down
Sistem pemasangan bekisting yang terbuat dari besi hollow dan
pelat baja. Penggunaannya dapat dilakukan berkali-kali. Sebelum
digunakan, bekisting diolesi dengan pelumas berupa solar demi
mencegah agar beton tidak keropos pada saat pelepasan bekisting.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


44
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

Dalam penggunaannya dipasang tie rod untuk mengunci bekisting


sesuai ukuran rencana. Bekisting ini digunakan pada pekerjaan kolom
dan shear wall. Gambar 3.43 merupakan bekisting dengan sistem
knock down.

Tie Rod

Gambar 3.43 Bekisting dengan sistem Knock Down

4. Tahu Beton (Beton Decking)


Beton decking digunakan untuk memberi ruang selimut beton pada
pekerjaan struktur sesuai dengan ukuran rencana. Beton decking dalam
proyek ini memiliki diameter 25 mm. Gambar 3.44 merupakan beton
decking.

Gambar 3.44 Beton Decking

5. Kawat Bendrat
Kawat bendrat digunakan sebagai pengikat antar tulangan agar kuat
dan tidak bergeser. Gambar 3.45 merupakan kawat bendrat.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


45
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

Gambar 3.45 Kawat Bendrat

6. Air
Air di dalam proyek ini berfungsi sebagai bahan campuran dalam
adukan beton, curing beton, dan lain sebagainya. Sumber air dalam
proyek ini berasal dari PDAM.

7. Lem Beton
Lem beton digunakan untuk merekatkan beton lama dengan adukan
beton segar yang baru dituang. Penggunaannya dilakukan dengan
menyiramkan lem ke adukan beton lama dan ditunggu selama 5 menit
sebelum dituangkan adukan beton yang baru. Gambar 3.46 merupakan
lem beton.

Gambar 3.46 Lem Beton


8. Pengeras Lantai Beton (Floor Hardener)
Floor hardener digunakan sebagai pengeras pada lantai beton agar
kuat dan licin. Pada proyek ini floor hardener digunakan pada pekerjaan
lantai lower ground yang berfungsi sebagai tempat parkir kendaraan.
Penggunaan floor hardener dilakukan dengan cara ditaburkan ke
permukaan lantai yang baru saja dilakukan pengecoran, kemudian
diratakan dengan menggunakan mesin trowel. Gambar 3.47 merupakan
floor hardener.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


46
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

Gambar 3.47 Sika Floor Hardener


9. Semen
Semen adalah material yang umum digunakan dalam pekerjaan
konstruksi. Selain berfungsi sebagai bahan adukan beton, semen juga
digunakan untuk pekerjaan plesteran. Semen terdiri dari 2 jenis, yaitu
Portland Composite Cement (PCC) dan Portland Pozzoland Cement
(PPC).
a. Semen Portland Komposit (PCC)
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 15 – 7064 – 2004,
semen portland komposit adalah bahan pengikat hidrolis hasil
penggilingan bersama-sama terak semen portland dan gips dengan
satu atau lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran antara bubuk
semen portland dengan bubuk bahan anorganik lain.
Semen PCC dalam proyek ini digunakan untuk pekerjaan
pasangan bata. Gambar 3.48 merupakan semen PCC.

Gambar 3.48 Semen PCC

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


47
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

b. Semen Portland Pozolan (PPC)


Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 15 – 0302 – 2004,
semen portland pozolan adalah suatu semen hidrolis yang terdiri dari
campuran yang homogen antara semen portland dengan pozolan
halus, yang diproduksi dengan menggiling klinker semen portland dan
pozolan bersama-sama, atau mencampur secara merata bubuk semen
portland dengan bubuk pozolan, atau gabungan antara menggiling dan
mencampur, dimana kadar pozolan 6% sama dengan 40% massa
semen portland pozolan.
Semen PPC dalam proyek ini digunakan untuk pembuatan adukan
beton. Gambar 3.49 merupakan semen PPC.

Gambar 3.49 Semen PPC

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


48
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

3.4 Pengendalian Pekerjaan


Pengendalian proyek sangatlah penting dalam suatu pekerjaan konstruksi.
Pengendalian ini meliputi pengendalian dari segi mutu, waktu, dan biaya.
Apabila 3 aspek tersebut dapat dikendalikan dengan baik, maka proyek akan
berjalan sesuai rencana.

Dalam suatu proyek selalu ada permasalahan yang timbul di lapangan,


dan harus segera ditangani agar tidak menimbulkan permasalahan baru.
Pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan diusahakan tidak membutuhkan
rework yang dapat menyebabkan pembengkakan biaya dan keterlambatan
waktu. Oleh sebab itu, diperlukannya pengawasan yang ketat dan konsisten
demi menjamin suatu pekerjaan terhindar dari permasalahan di lapangan.

Adapun pengendalian pekerjaan pada Proyek Pembangunan Hotel Radja


Semarang sesuai dengan hasil pengamatan yang diamati di lapangan selama
proses Kerja Praktik.

3.4.1 Pengendalian Mutu


Pengendalian mutu adalah upaya controlling yang dilakukan demi
menjaga kualitas pekerjaan dalam pelaksanaan proyek bangunan
gedung. Pengendalian mutu ini harus diperhatikan dengan baik karena
berhubungan dengan kualitas struktur dari bangunan pada proyek. Pada
proyek ini, pengendalian mutu dilakukan pada pemeriksaan beton dan
baja tulangan yang digunakan. Pihak kontraktor melakukan pengujian
di laboratorium agar mutu beton dan baja tulangan sesuai dengan
spesifikasi rencana. Pengujian pada beton yaitu slump test, dilakukan di
lapangan. Sedangkan pengujian kuat tekan beton dilakukan di
Laboratorium Bahan dan Konstruksi Universitas Diponegoro
Semarang. Adapun untuk pengujian baja tulangan dilakukan dengan
pengecekan baja tulangan di lapangan dan uji kuat tarik baja di
laboratorium. Hasil pengujian kuat tekan beton dan uji tarik baja dapat
dilihat pada Lampiran L-01.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


49
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

3.4.2 Pengendalian Waktu dan Biaya


Pengendalian waktu berhubungan erat dengan biaya. Apabila waktu
yang dilaksanakan tidak sesuai dengan target, dapat dipastikan akan
terjadi pembengkakan biaya. Dalam proyek ini, sistem kontrak yang
digunakan adalah cost plus fee, yaitu pembayaran dilakukan dengan
beberapa kali termyn ditambah upah prestasi sesuai persentasi
pelaksanaan pekerjaan yang dihasilkan. PT Kinarya Beton Salatiga
sebagai pihak kontraktor meminta biaya sesuai perhitungan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) dan melaporkan secara berkala pekerjaan yang
telah dihasilkan kepada PT. Kekancan Mukti sebagai pihak owner. Oleh
karena itu, diperlukannya komunikasi yang baik antara pihak kontraktor
dan pihak owner. Kontraktor harus bekerja sebaik mungkin agar
pekerjaan sesuai dengan rencana dan time schedule, sehingga dapat
memberikan prestasi tersendiri kepada owner, serta menghindari
terjadinya pembengkakan biaya yang hanya akan menimbulkan
kerugian dari pihak kontraktor. Adapun pengendalian waktu dilakukan
pada kurva S, yaitu dengan mencatat progres pekerjaan yang terjadi dan
membandingkannya dengan kurva S rencana. Data kurva S dapat dilihat
pada Lampiran L-05.
Dalam pelaksanaannya yang berhubungan dengan pengendalian
waktu, pihak kontraktor juga memberlakukan jam kerja lembur untuk
mengejar keterlambatan progres pelaksanaan yang terjadi sebelumnya
dari pekerjaan struktur bawah. Adapun rincian kerja proyek termasuk
jam kerja lembur adalah sebagai berikut:
a. Shift pagi pukul 08.00 s/d 12.00 jam kerja normal
b. Shift pagi pukul 13.00 s/d 17.00 jam kerja normal
c. Shift malam pukul 19.00 s/d 22.00 jam kerja lembur (2 hari)
d. Shift malam pukul 22.00 s/d 24.00 jam kerja lembur (3 hari)
e. Shift malam pukul 24.00 s/d 02.00 jam kerja lembur (4 hari)
f. Shift malam pukul 02.00 s/d 05.00 jam kerja lembur (5 hari)

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


50
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

3.5 Permasalahan di Lapangan


Adapun masalah-masalah yang timbul di lapangan pada Proyek
Pembangunan Hotel Radja Semarang sesuai dengan hasil pengamatan yang
diamati selama proses Kerja Praktik adalah sebagai berikut.
1. Dampak Lingkungan pada Warga Setempat
Lokasi proyek yang berimpitan dengan komplek tempat tinggal
menimbulkan dampak tersendiri pada warga setempat yang bertempat
tinggal di sekitar area proyek. Kurangnya kepedulian dari para pekerja
serta kurangnya pengawasan dari pihak kontraktor dalam pelaksanaan
pekerjaan memberikan dampak buruk pada lingkungan di sekitar proyek.
Salah satu yang terkena dampaknya adalah rumah tinggal warga yang
berimpitan langsung dengan proyek, yaitu sisa-sisa material pekerjaan
yang digunakan mengotori atap dari rumah warga setempat. Beruntung
tidak ada komplain dari warga setempat mengenai dampak lingkungan ini
yang mengganggu proses pelaksanaan proyek. Gambar 3.50 merupakan
sisa material yang mengotori atap warga.

Gambar 3.50 Sisa Material yang mengotori Rumah Warga

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


51
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

2. Keterlambatan Beton Ready Mix


Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, keterlambatan beton ready
mix menjadi permasalahan utama pada proyek ini. Keterlambatan ini
menyebabkan pekerjaan tidak dapat terlaksana sesuai jadwal yang
ditentukan. Ready mix truck dari vendor beton ready mix yang digunakan
dalam proyek ini seringkali terlambat datang, sehingga membuat para
pekerja menunggu lama pada saat pekerjaan pengecoran.
Hal ini menjadi bentuk evaluasi bagi kontraktor untuk pelaksanaan
pekerjaan ke depannya, bahwa diperlukan order schedule yang lebih baik
lagi dari logistik kepada pihak batching plant dalam melakukan
pemesanan beton ready mix.

3. Kerusakan Tower Crane


Kerusakan tower crane sempat terjadi pada proyek ini yang
mengganggu pelaksanaan pekerjaan di lapangan, terutama pada pekerjaan
pengecoran dengan vibrate concrete. Kerusakan tower crane terjadi pada
bagian handbrake yang membuat gerak naik turun elevator sulit
dikendalikan, sehingga sangat berbahaya digunakan untuk mengangkut
beban berat seperti beton ready mix pada concrete vibrate.
Solusi dari pihak kontraktor untuk masalah ini adalah dengan
mengomando para pekerja pada pekerjaan pembesian kolom dan balok
sekaligus terlebih dahulu, sampai tower crane selesai diperbaiki. Dampak
yang ditimbulkan dari masalah ini tidak terlalu besar karena kerusakan
tower crane dapat diatasi cepat dalam waktu 3 hari, tepatnya pada
pekerjaan pembesian struktur lantai 5. Gambar 3.51 merupakan tower
crane yang menganggur.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


52
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

Gambar 3.51 Tower Crane yang menganggur karena rusak

4. Keropos pada Kolom


Keropos pada kolom pada proyek ini sempat terjadi pada pekerjaan
struktur lantai 9, yang disebabkan proses pemadatan dengan concrete
vibrator yang kurang baik pada saat pengecoran. Hal ini dapat
menyebabkan kekuatan struktur kolom berkurang.
Adapun solusi yang dilakukan pihak kontraktor di lapangan adalah
grouting, yaitu dengan cara penambalan pada area kolom yang keropos
menggunakan adukan pasir dan semen. Gambar 3.52 merupakan keropos
pada kolom lantai 9.

Gambar 3.52 Keropos pada Kolom

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


53
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

5. Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tidak Sesuai Standar


Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, sistem K3 pada proyek ini
kurang diperhatikan dengan baik. Salah satu terlihat dari para pekerja yang
dibiarkan tidak menggunakan helm proyek dan safety tools. Gambar 3.53
merupakan para pekerja yang tidak mengenakan helm proyek.

Gambar 3.53 Para Pekerja tidak mengenakan Helm Proyek

Adapun solusi dari permasalahan ini dilakukan melalui rapat


koordinasi antara pihak owner dan kontraktor, dan pihak kontraktor
diminta untuk menyediakan dan menginstruksikan penggunaan helm
proyek dan safety tools kepada para pekerja di lapangan.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


54
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari proses Kerja Praktik selama
90 hari kerja pada Proyek Pembangunan Hotel Radja Semarang adalah
sebagai berikut.
1. Slumpt test dalam proyek ini hanya dilakukan sekali setiap pengecoran,
yang seharusnya dilakukan setiap kali kedatangan ready mix truck.
2. Pekerjaan pelat lantai menggunakan 2 tipe pelat, yaitu pelat lantai
konvensional dan pelat lantai precast. PT. Kinarya Beton Salatiga selaku
kontraktor pelaksana dalam proyek ini juga berperan sebagai Penyedia
Sumber Daya Material (PSDM) melalui FlySlab untuk pembuatan pelat
precast.
3. Pada pekerjaan kolom, area tulangan di dalam bekisting kurang
dibersihkan dengan baik sebelum dilakukan pengecoran.
4. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, keterlambatan beton ready
mix menjadi permasalahan utama yang sering terjadi, disebabkan order
schedule ready mix yang kurang tepat.
5. Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kurang diperhatikan
dengan baik, salah satunya terlihat pada para pekerja di lapangan yang
dibiarkan tidak mengenakan helm proyek.
6. Berdasarkan data kurva S pada Lampiran L-05, proyek cenderung
mengalami keterlamabatan ketika memasuki bulan Agustus disebabkan
permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


55
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

4.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dari proses Kerja Praktik demi
kemajuan dan keberhasilan proyek adalah sebagai berikut.
1. Slump test seharusnya dilakukan setiap kedatangan ready mix truck pada
pekerjaan pengecoran.
2. Perlu dilakukan uji tarik (stressing) pada penyambungan pelat precast
dengan balok.
3. Area pengecoran di dalam bekisting tulangan kolom seharusnya
dipastikan benar-benar bersih sebelum dilakukan pengecoran, demi
mencegah terjadinya keropos pada kolom seperti yang terjadi pada kolom
lantai 9.
4. Sebaiknya perlu dilakukan evaluasi ke depan untuk posisi logistik dari
pihak kontraktor agar lebih tepat dalam melakukan order ready mix.
5. Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) perlu diperhatikan
dengan baik, demi menghindari terjadinya kecelakaan kerja di lapangan.
6. Perlu persiapan yang lebih baik lagi dari kontraktor dalam menghadapi
permasalahan di lapangan agar proyek tidak mengalami keterlambatan.

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


56
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Struktur Atas Hotel Radja Semarang
Jalan Singosari Raya, Semarang

DAFTAR PUSTAKA

Bisnis Hotel di Semarang Akan Terus Berkembang. (Sumber: Diunduh dari


http://travel.kompas.com/read2018/04/03/163200927/bisnis-hotel-di-
semarang-akan-terus-berkembang pada tanggal 10 Juli 2018)
Eco Square Consultant. (2017): Gambar Struktur Gedung Hotel Radja Semarang.
Jakarta: Eco Square Consultant.
Ervianto, W. (2005): Manajemen Proyek Konstruksi (Edisi Revisi). Yogyakarta:
Andi.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
SNI 15-7064-2004. Semen Portland Komposit.
SNI 15-0302-2004. Semen Portland Pozolan.
Teknologi Bahan Perbedaan PPC dan PCC. (Diunduh dari
http://www.script.com/document/340196749/Perbedaan-Semen-PCC-Dan-
PPC pada tanggal 25 Oktober 2018)

Arif Budi Laksono 16.B1.0134


16.B1.0134-Arif Budi L...
Uploaded: 02/12/2019
Checked: 02/12/2019

Doc vs Internet + Library

95.48% Originality 4.52% Similarity 42 Sources

Web sources: 2 sources found


1. https://docplayer.info/73131526-Laporan-kerja-praktek-proyek-pembangunan-gedung-parkir-kejaksa… 0.18%
2. http://nardibinjai.blogspot.com/2017/11 0.13%

Web omitted sources: 5 sources found


1. https://isroful.wordpress.com/2010/11/23/unsur-unsur-pembangunan 1.85%
2. https://projectmedias.blogspot.com/2013/08/hak-dan-kewajiban-pemberi-tugas-pemilik.html 1.19%
3. https://docplayer.info/46925654-Proyek-pembangunan-apartemen-bellini-tower-paltrow-city-semara… 0.64%
4. http://civ05.blogspot.com/2012/06/struktur-organisasi-dan-uraian-tugas.html 0.56%
5. https://fajarismunanto.blogspot.com/2015/10/unsur-pelaksana-pembangunan-proyek.html 0.19%

Library sources: 19 sources found


14.b1.0089_KP_Prambudi.doc 2.42%
14.B1.0065 Tamara Budi Aprilia (KP).docx 0.78%
LAPORAN KP TIM THEOVILLA-2 JULI.docx 0.61%
14.B1.0048 Theovilla Arrry KS.docx 0.61%
14.B1.0105 Robby Arsyadani dkk.pdf 0.61%
14.B1.0102 Adhil Sonali.docx 0.61%
14.B1.0024 Natasha.docx 0.61%
14.B1.0071 Ayub Diski.docx 0.61%
14.B1.0052-Robertus arianto (Revisi).docx 0.38%
14.B1.0052 Robertus Ariyanto.docx 0.38%
14.B1.0033 Bagas.docx 0.33%
14.B1.0079 Nazar Saras.docx 0.19%
dimas jalu setyawan 14.B1.0045.docx 0.16%
abdullah syarifudin sidiq 14.B1.0022.docx 0.16%
revangga dandha pratama 14.B1.0086.docx 0.16%
vedo pungky natalio 14.B1.0023.docx 0.16%
tesar reynaldi 14.B1.0035.docx 0.16%
14.B1.0103 Saraswati.docx 0.13%
13120048-Joshua Christian(KP).docx 0.13%

Library omitted sources: 16 sources found


Laporan Praktik Kerja 14.B1.0081 Stefanus Tri Bintoro .docx 8.69%

Similarity Citation
Similarity from a chosen source References
abc Possible character replacement
16.B1.0134-Arif Budi L...
Uploaded: 02/12/2019
Checked: 02/12/2019

Rahmat Harta K (14.B1.0085)(REVISI).docx 5.88%


14.b1.0085_KP_Rahmat Harta K.docx 3.11%
14.B1.0055- RLAH Vania KL dkk.doc 2.95%
14.B1.0021 Radityo Oktianto P.doc 2.95%
14.B1.0056 Descraredo Henky S.doc 2.95%
14.B1.0075 Dimas Dikttha S.doc 2.95%
14.B1.0078_KP_Tiyas Matilda.docx 2.77%
14.B1.0066- Novita Cahyaningtyas.docx 1.94%
14.B1.0049 - Abraham Daksa B.docx 1.27%
14.B1.0005-Johanna Indah Mannuela-1.docx 0.76%
13.12.0081 erik.docx 0.67%
13.12.0035 Gerry Hernawan & 13.12.0075-Ignatius Ari.docx 0.65%
Sigma Prabandaru 13.12.0073.docx 0.61%
15.B1.0013 Ciciliya Dian.docx 0.35%
14.B1.0017 Made Wijaya.docx 0.14%

Excluded as citation or reference Library sources: 2 sources found


12.12.0025 Rio Niver(KP)REVISI.docx 0.16%
12.12.0025 Rio Niver(KP) (1).docx 0.16%

Similarity Citation
Similarity from a chosen source References
abc Possible character replacement

Anda mungkin juga menyukai