Laporan Kerja Praktek All Revisi
Laporan Kerja Praktek All Revisi
OLEH
RICKY RILO PAMBUDI
16331033
OLEH
RICKY RILO PAMBUDI
16331033
i
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH
RICKY RILO PAMBUDI
16331033
Disahkan Disetujui
Ketua Program Studi Arsitektur Dosen Pembimbing Kerja Praktek
Fakultas Teknik – UBL Program Studi Arsitektur
Fakultas Teknik - UBL
ii
MOTTO
"A brilliant design will always get input and provide benefits for others."
- Zaha Hadid -
iii
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kami ke hadirat ALLAH SWT, yang telah
melimpahkan hidayahnya dan memberi saya kesempatan dalam menyelesaikan
laporan KP (Kerja Praktik) yang telah saya buat. Laporan kerja praktek yang
berjudul “PERANCANGAN RUMAH TYPE 70/119 DI BLOK M
PERUMAHAN BUMI ASRI”.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan Mata
Kuliah Kerja Praktek yang di wajibkan bagi mahasiswa Teknik Arsitektur
Universitas Bandar Lampung
Kerja Praktek ini merupakan salah satu upaya mahasiswa untuk lebih
mengetahui . Dan kami harap Kerja Praktek ini akan memberi banyak manfaat
bagi kami para mahasiswa maupun bagi pembaca.
Di kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
terkait. yang telah memberi dukungan moral. Dan juga bimbingannya pada kami.
Ucapan terima kasih ini kami tujukan kepada :
1. Bapak Ir. Juniardi MT, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Bandar
Lampung.
2. Ibu Ai Siti Munawaroh, S.pd M.I.L selaku Dosen Teknik Arsitektur atas
bimbingan dan pengarahannya dalam penyusunan laporan ini.
3. Bapak Albert Kurniawan sebagai Kepala kantor dan sebagai pembimbing di
proyek.
4. Ibu Jessica Mustopo, Koko Paulus, Cik Iin, Cik Lan Lan, Mbak Yanti, Bapak
Waluyo yang telah memberikan arahan dan pengalaman yang luar biasa
selama proses kerja praktek.
5. Orang tua dan Keluarga Besar saya yang telah memberikan dorongan material
dan spiritual dalam menyelesaikan laporan ini.
6. Teman-teman selama dalam pelaksanaan Kerja Praktek di lapangan, Hapipa
Parawansayah, Didi Ahmad Setiadi, Nur Faizah Oktari, Cahya Nugraha terima
kasih atas kerja samanya.
7. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Teknik Arsitektur UBL, terima kasih
atas dukungan dan semangatnya.
iv
8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan kerja
praktek ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini masih
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan karya ilmiah di masa yang
akan datang penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga laporan kerja
praktek ini bermanfaat bagi kita.
Penulis
Ricky Rilo Pambudi
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................ii
MOTTO..............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................vi
DIAGRAM GAMBAR.....................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................x
BAB I...................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................1
1.3 BatasanMasalah..............................................................................................2
BAB II..................................................................................................................5
MANAJEMEN PROYEK....................................................................................5
2.1 Pengertian......................................................................................................5
vi
2.2 Profil Perusahaan (PT Pola Sapta Berjaya)..................................................17
2. 7 Data Proyek.................................................................................................19
BAB III...............................................................................................................21
TINJAUAN PROYEK.......................................................................................21
BAB IV..............................................................................................................30
4.1. Kesimpulan.................................................................................................30
4.2. Saran............................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................32
LAMPIRAN.......................................................................................................33
vii
DIAGRAM GAMBAR
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
Kerja praktek adalah salah satu mata kuliah yang wajib diikuti.kerja praktek
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terjun kelapangan pekerjaan
secaralangsung sesuai denganbidangstudinya.
Dan juga untuk dapat terjun kedunia kerja setelah lulus kuliah, setiap
mahasiswa harus memiliki kesiapan dalam menghadapi pekerjaannya yang sesuai
dengan bidang yang digelutinya.
Banyak sekali hal yang menjadi hambatan bagi seseorang yang belum
mengalami pengalaman kerja untuk terjun kedunia pekerjaan, seperti halnya ilmu
pengetahuan yang diperoleh di kampus bersifatstatis (pada kenyataannya masih
kurang adaptif atau kaku terhadap kegiatan-kegiatan dalam dunia kerja yang
nyata), teori yang diperoleh belum tentu sama dengan praktik kerja di lapangan ,
dan keterbatasan waktu dan ruang yang mengakibatkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh masih terbatas. Dikarenakan hal di atas, maka universitas menetapkan
mata kuliah kerja praktek agar para mahasiswa memperoleh ilmu pengetahuan
yang tidak diberikan oleh kampus.
Pada umumnya kegiatan kerja praktek yang dilakukan pada salah satu
perusahaan( berkaitandenganarsitektur ) itu meliputi kerterkaitan antara gagasan
desain dengan pelaksanaan kontruksi, keterampilan teknis yang memadai, dan tata
laksana proses dalam desain. PT. Pola Sapta Berjaya merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak dalam bidang perancangan perumahan dan developer
yang telah memiliki pengalaman dalam menangani bidangnya. Oleh karena itu
penulis berkesempatan untuk melaksanakan kerja praktek di PT. Pola Sapta
Berjaya.Penulis dapat menambah pengalaman dan pengetahuan kerja yang tidak
diperoleh di dalam perkuliahan melalui kerja praktek.
1
1.2 Tujuan, dan Lingkup Kerja Praktek
Sub bab ini terdiri dari tiga bagian yang membahas tentang
tujuan kerja praktek perencanaan, sasaran kerja praktek
perencanaan, dan manfaat kerja praktek perencanaan.
1.3 BatasanMasalah
Mengingat waktu kerja praktek yag tebilang sangat terbatas, maka laporan ini
tidak dapat menjelaskan secara lengkap tentang pelaksanaan manajemen
konstruksi awal hingga akhir pelaksanaan. Dan batasan masalah yang penulis
2
ingin bahas adalah mengenai perancangan unit rumah type 70 di blok m di
perumahan Bumi Asri Kedamaian Bandar Lampung
1. BAB I PENDAHULUAN
Berisikan tentang latar belakang, tujuan kerja praktik, lingkup studi dan
metode penyusunan laporan.
3
3. BAB III TINJAUAN PROYEK
Pada bab ini menjelaskan tentang apa saja yang sudah dikerjakan selama kegiatan
kerja praktek berlangsung di PT Pola Sapta Berjaya
5. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan dari laporan Kerja Praktek dan saran-saran.
4
BAB II
MANAJEMEN PROYEK
2.1 Pengertian
Manajemen merupakan proses terpadu dimana individu-
individu sebagai bagian dari organisasi dilibatkan untuk
memelihara, mengembangkan, mengendalikan, dan menjalankan
program-program yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang
telah ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan
berjalannya waktu (Dipohusodo, 1996:2). Sedangkan proyek
adalah upaya yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran
dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran dana
serta sumber daya yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam
jangka waktu tertentu (Dipohusodo, 1996:9). Sebuah proyek
adalah usaha yang kompleks, tidak rutin, yang dibatasi oleh waktu,
anggaran, sumber daya, dan spesifikasi kinerja yang dirancang
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Larson, 2006:3).
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpukan beberapa
pengertian dari manajemen proyek. Manajemen proyek adalah
penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara
teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk
mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar
mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja biaya, mutu dan
waktu serta keselamatan kerja (Husen, 2009:4).
Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan)
hingga berakhirnya proyek untuk menjamin pelaksanaan proyek
secara tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu (Ervianto,2005:21).
Manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan, keterampilan, alat
dan teknik dalam aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan proyek (Budi Santoso,2009:3).Manajemen
proyek dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengarahan, dan
5
pengaturan sumber daya (manusia, peralatan, bahan baku) untuk
mempertemukan bagian teknik, biaya dan waktu suatu proyek
(Chase, Aquilano, Jacobs, 2001:58). Manajemen proyek adalah
merencanakan, menyusun organisasi, memimpin dan
mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran
jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh lagi manajemen
proyek menggunakan pendekatan sistem dan hierarki (arus
kegiatan) vertikal dan horizontal (H. Kerzner, 1997:28).
Manajemen proyek adalah aplikasi sumber daya yang mencakup
pengetahuan, peralatan, dan teknik untuk merancang aktivitas
proyek dan kebutuhan proyek (Olson, 2003:16). Manajemen
proyek adalah suatu cara untuk menyelesaikan masalah yang harus
dipaparkan oleh user, kebutuhan user harus terlihat jelas dan harus
terjadi komunikasi yang baik agar kebutuhan user bisa diketahui
(Hughes, Cotteral, 2002:8). Manajemen proyek merupakan
aplikasi dari ilmu pengetahuan, skill, tools, dan teknik untuk
aktifitas suatu proyek dengan maksud memenuhi atau melampaui
kebutuhan stakeholder dan harapan dari sebuah proyek
(Schawalbe, 2004:8). Manajemen proyek adalah kegiatan
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan
mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk mencapai
tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu.
Manajemen proyek mempergunakan personel perusahaan untuk
ditempatkan pada tugas tertentu dalam proyek (Budi
santoso,2003:3).
6
1. Biaya Proyek, tidak melebihi batas yang telah direncanakan atau yang
telah disepakati sebelumnya atau sesuai dengan kontrak pelaksanaan suatu
pekerjaan.
2. Mutu Pekerjaan, atau mutu hasil ahir pekerjaan dan proses cara
pelaksanaan pekerjaan harus memenuhi standar tertentu sesuai dengan
kesepakatan, perencanaan, atupun dokumen kontrak pekerjaan.
3. Waktu Penyeleasian Pekerjaan, harus memenuhi batas waktu yang telah
disepakati dalam dokumen kontrakpekerjaan yang bersangkutan.
Biaya
Wajar Sepakat Untung
K-3-P Citra
Citra
K-3-P
Citra K-3-P
Waktu Mutu
Rencana Sepakat Diterima Rencana Sepakat Diterima
7
Tabel 2.1.1 Sasaran Manajemen Proyek
Biaya Mutu Waktu
Sesuai Dokumen Kontrak Sesuai Dokumen Kontrak & Sesuai Dokumen
& Kesepakatan Kesepakatan Kontrak & Kesepakatan
Pemilik Proyek Setuju Dan Pemilik Proyek Setuju dan Pemilik proyek setuju
Melaksanakan Pembayaran menerima selesainya proyek dan menerima
Pekerjaan Selesai dengan tanpa komentar/ syarat selesainya sebagian dan
tertentu atau keseluruhan
pekerjaan yang
bersangkutan
Tidak terjadi Progress Tidak ada Penalty, Complain Tidak ada Complain
Billing tak terbayar atau Klaim atas hasil kerja atau klaim dari pemberi
proyek kerja atau pihak ketiga
yang terikat dengan
penyelesaian pekerjaan
tersebut
Semua pihak terkait Keselamatan dan kesehatan Semua pihak terkait
pelaksanaan proyek puas kerja (K-3) D1 laksanakan pelaksanaan proyek
dengan baik puas
Citra perusahaan baik Semua pihak terkait Citra perusahaan baik
pelaksanaan proyek puas
Ada undangan dan atau Memperoleh Certificate Of Ada undangan dan
penunjukan proyek baru Competition penunjukan proyek baru
Memperoleh manfaat Citra perusahaan baik Ada undangan dan atau
positif termasuk penunjukan proyek baru
keuntungan bagi
perusahaan
Catatan: K-3 =
keselamatan dan kesehatan
kerja
Sumber: Mahendra Sultan Syah, 2004
8
B. Bidang Utama Manajemen Proyek
a. Memahami sifat dan ciri khas proyek
b. Memahami rencana dan tujuan proyek yang paling khusus, paling
rawan, dan paling kritis, agar dapat mengantisipasi lebih dini dan tepat
c. Merencanakan pelaksanaan proyek
d. Menentukan penggunaan peralatan sesuai kebutuhan sepanjang
diperlukan
e. Memahami dan mengembangkan kualitas pribadi seperti yang
seharusnya dilakukan oleh seorang manajer proyek
f. Memahami dan melaksanakan peran manajer proyek
10
f. Aspek efektivitas dan efisiensi : masalah ini dapat merugikan bila fngsi
produk yang dihasilkan tidak terpenuhi/tidak efektif atau dapat juga terjadi
bila faktor efisiensi tidak dipenuhi.
g. Aspek pemasaran : masalah ini timbul berkaitan dengan perkembangan
faktor eksternal sehubungan dengan persaingan harga, strategi promosi,
mutu produk serta analisis pasar yang salah terhadap produksi yang
dihasilkan.
h. Aspek mutu: masalah ini berkaitan dengan kualitas produk akhir yang
nantinya dapat meningkatkan daya saing serta memberikan kepuasan bagi
pelanggan.
i. Aspek waktu: masalah waktu dapat menimbulkan kerugian biaya bila
terlambat dari yang direncanakan serta akan menguntungkan bila dapat
dipercepat.
12
f. Functional manager. Merupakan pihak yang terkait dengan pelaksanaan
proyek dimana fungsinya adalah sebagai supporting. Contohnya adalah
manajer keuangan, manajer SDM, manajer pemasaran, dll.
g. Institusi keuangan. Merupakan pihak yang berkaitan dengan proses
pendanaan proyek, seperti bank atau lembaga keuangan yang lain.
h. Pemerintah pusat dan setempat. Merupakan pemerintah yang terkait
dengan pelaksanaan proyek, seperti Departemen pemerintah terkait yaitu
PU, Perhubungan, Lembaga Auditor, dll. Sedangkan pemerintah setempat
cukup berjenjang mulai dari Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, hingga
Propinsi.
i. Expert. Merupakah pihak yang dianggap ahli yang berperan terhadap
pelaksanaan proyek. Contoh adalah ahli struktur, ahli kontrak, ahli
pemasaran, dll.
j. Consultans. Merupakan pihak yang berperan dalam membantu pemilik
proyek dalam merencanakan, mengawasi dan mengendalikan proyek.
k. Staf proyek. Merupakan individu-individu yang menjadi karyawan atas
organisasi proyek. Seperti staf pemilik proyek, staf kontraktor, staf
konsultan, dll.
l. Lingkungan sekitar proyek. Merupakan masyarakat yang berada di
lingkungan sekitar proyek yang dapat berupa individu, kelompok, ataupun
perusahaan.
m. Dan lainnya tergantung dengan kondisi proyek yang spesifik.
13
Project manager dapat memperhatikan gambaran umum mengenai
pengelolaan stakeholder pada Stakeholder management.
14
pertimbangan akan segala sesuatu yang berhubungan dengan
perkembangan proyek tersebut. Perencana juga bertugas untuk
memberikan jawaban dan penjelasan atas hal-hal yang kurang jelas
terhadap gambar rencana dan rencana kerja dan syarat-syarat.
Perencana juga harus membuat gambar revisi bila terjadi
perubahan-perubahan rencana dalam proyek. Pekerjaan
perencanaan meliputi perencanaan arsitektur, struktur, mekanikal
dan elektrikal, anggaran biaya serta memberikan saran yang
diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan (Ervianto, 2005).
15
keseluruhan, terutama dalam hal sistem keselarasan yang terkandung di dalamnya
baik dari segi kelayakan dan fungsionalitas, estetika dan bangunan ekonomi,
sistem konstruksi / struktur dan instalasi mekanikal dan elektrikal kelayakan
rekayasa dianggap baik secara individu maupun secara keseluruhan.
16
Syarat Sebagai Konsultan Perencana yaitu
1. Syarat administratif
a. Memiliki akta notaris yang berisi tentang kepemilikan modal, bentuk
hukum dan organisasi.
b. Izin Jasa Konstruksi (SIUJK).
c. Wajib Pajak memiliki sejumlah (TIN).
d. Terdaftar di panitia pengadilan atau departemen keadilan (tergantung pada
bentuk bisnis).
e. Tercatat di papan perencanaan.
2. Syarat teknis
Memenuhi persyaratan pekerja di bidang teknik konstruksi
yang dapat dibuktikan dalam ijazah keahlian, pengalaman, dan
referensi dari para ahli perusahaan.
Memiliki nama perusahaan, terdaftar pada persyaratan dari Direktur Jenderal
Cipta Karya, umumnya hanya untuk bangunan pribadi biasanya pada kepercayaan
pemberi tugas dan diperkuat dengan bukti: SIUJK, referensi Bank, pengalaman
kerja Referensi.
17
e. Meyediakan danan dan kemudian membayar kepada pihak peyedia jasa
sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah bangunan.
f. Ikut mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan cara
menempaktakn atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak atas
nama pemilik.
g. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi).
h. Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
oleh penyedia jasa.
Rapat umum
Pemegang saham
Sabrina Mustopo
Komisaris Utama
Sukamto Mustopo
Direktur Utama
Albert Kurniawan
Kepala Kantor
2. 7 Data Proyek
20
Alamat Proyek :Perumahan Bumi Asri Jl.Hayam Wuruk
Kedamaian, Bandar Lampung Blok M
Pemilik : PT. Pola Sapta Berjaya
Kegiatan : Perancangan Perancangan unit rumaah type 70 di
blok M. Yang direncanakan dengan keluaran
berupa 3D dan gambar kerja
21
BAB III
TINJAUAN PROYEK
22
3.1.3 Konsep Scandinavia
Rumah Scandinavian atau Scandinavian house ini adalah
desain rumah yang diserap dari gaya bangunan negara-negara di
Eropa Utara seperti Denmark, Norway, dan Swedia. Bangunannya
sederhana dan didominasi oleh warna-warna netral seperti putih,
abu, hitam, dan coklat. Bila dilihat secara sekilas, rumah
Scandinavian sebenarnya tidak jauh dari rumah minimalis. Hal
yang membedakan kedua desain tersebut hanyalah jumlah furnitur
di dalam rumah. Rumah minimalis tidak begitu mementingkan
kuota furnitur sementara rumah bergaya Skandinavian membatas
jumlah barang-barang di dalamnya.
Sejarah desain rumah bergaya Scandinavian berawal mula dari
tahun 1950-an. Pada awalnya, rumah-rumah di Eropa Utara pada
zaman itu dibangun hanya menggunakan material kayu dan tali
pengikat dengan furnitur rumah yang terbatas.
Hal ini dikarenakan budaya Eropa yang indentik dan kental
dengan fungsionalitas ketika menyangkut desain sebuah bangunan.
Namun seiring berkembangnya zaman, rumah Scandinavian pun
sudah dibangun menggunakan material yang lebih kuat dan modern
seperti baja dan kaca. Karakteristik utama rumah bergaya Eropa
minimalis ini adalah pilihan warna netral yang dominan, ruang
yang lapang karena furnitur yang terbatas. Dan sistem pencahayaan
yang mengandalkan cahaya natural langsung dari sinar matahari.
Konsep ini diusung untuk mempromosikan kehidupan
sederhana dan menunjukan sudut pandang para interior desainer
dari Norwegia yang terinspirasi oleh alam bebas.
Tujuan dan konsep utama desain Scandinavian adalah untuk meningkatkan
estetika desain dan mempermudah pemilik rumah untuk menjalani kehidupannya
sehari-hari. Agar tujuan tersebut bisa tercapai, desainer-desainer interior Norwegia
mengurangi jumlah furnitur dalam rumah seperlunya saja.
23
3.2 Tinjauan Perancangan Proyek Perancangan Rumah Type
70/119 Di Blok M Perumahan Bumi Asri
Selama melakukan kerja praktek di PT. Pola Sapta Berjaya
penulis ditugaskan untuk mengerjakan proyek perencanaan desain
rumah tipe 70 bergaya Scandinavian. Penulis mendapat pekerjaan
desain dan gambar kerja, penulis diberi kesempatan mengerjakan
proyek ini secara utuh dan sepenuhnya diserahkan kepada penulis
di mulai dari pengerjaan konsep hingga desain.Darin Kepala
kantor PT. Pola Sapta Berjaya yaitu Albert Kurniawan. hanya
mengarahkan penulis dalam pengerjaan konsep hingga desain
sesuai permintaan dan kebutuhan klien atau owner.
25
Gambar 3.2 Denah Zonasi Ruang
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2019
Keterangan :
1. Konsep Desain
26
Desain bangunan secara keseluruhan bergaya Scandinavian, di
desain dengan sederhana dan tidak rumit. Selain menggunakan
material bata, rumah ini juga memakai perpaduan apik dengan
menggunakan konsep seperti kayu pada bagian fasad.
Gambar 3.3 Perspektif Rumah Konsep Scandinavian Revisi Pada Bagian Bagian Atap
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018
27
Gambar 3.4 Perspektif Rumah Konsep Scandinavian Revisi Pada Bagian Bagian Jendela
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018
Gambar 3.4 merupakan gambar setelah dilakukan revisi pada
bagian atap, namun sang penulis tetap mempertahankan gagasan
jendela segitiga pada fasad rumah tersebut. Namun ide jendela
segitiga tersebut ditolak owner, serta ada revisi pada bagian jendela
dekat pintu karna faktor keamanan, karna owner khawatir kaca
jendela dipecahkan dan dapat membuka pintu rumah.
Gambar 3.5 Perspektif Rumah Konsep Scandinavian Revisi Pada Bagian Bagian Jendela
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018
28
Gambar 3.6 Perspektif Rumah Konsep Scandinavian
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018
Gambar 3.6 pada gambar ini owner hanya me revisi warna dan
sudah setuju dengan desain.
3. Konsep Bahan
Konsep bahan / material pada rumah tinggal ini mengacu pada
pertimbangan sebagai tempat tinggal yang harus diperhatikan
diantaranya daya tahan yang sangat baik, keamanan, keselamatan,
kesehatan, kemudahan dalam pemeliharaan, keindahan serta fungsi
yang sesuai dengan kebutuhannya. Secara umum konsep bahan
terbagi 4 bagian yaitu pondasi, lantai, dinding, langit-langit
( ceiling), dan atap
a. Pondasi
Pondasi menerus adalah pondasi yang terbuat dari batu
kali/batu gunung yang merupakan bagian dari struktur kontruksi
bangunan yang berfungsi sebagai penahan beban bangunan yang
disalurkan dari struktur atas seperti dinding, atap dan jenis struktur
lainnya ke bawah. Pondasi batu kali biasanya digunakan pada
bangunan satu lantai.
b. Dinding
Material penutup dinding ruang dalam yang digunakan terbagi
2 jenis yaitu plester dengan finishing wall filler dan cat, Dinding
plester digunakan pada ruang-ruang kering yang tidak perlu
penataan khusus seperti ruang tamu, ruang tidur dan ruang
keluarga. Keramik digunakan pada toilet, dapur dan ruang-ruang
servis yang basah dan frekuensi pemeliharaan yang tinggi.
c. Lantai
Pada lantai menggunakan tiga jenis yaitu parket, granit tile dan
keramik. Parket digunakan untuk ruang tidur dan ruang kerja.
Granit tile digunakan pada area ruang tamu, ruang keluarga dan
30
ruang makan. Sedangkan keramik digunakan pada dapur, teras dan
kamar mandi.
d. Ceiling
Ceiling pada sebagian besar ruangan mempergunakan material
Gypsum board 9mm dengan finishing cat dulux berwarna putih.
e. Atap
Atap menggunkan rangka atap baja ringan untuk saat ini
dianggap solusi terbaik untuk mengatasi lapuknya rangka atap kayu
akibat rayap. Genteng menggunakan genteng aspal serta memiliki
warna yang menarik dan cocok dengan desain scandinavian.
BAB IV
4.1. Kesimpulan
Setelah selesai melaksanakan kerja praktek di PT. Pola Sapta Berjaya dan
mendapatkan tugas mendesain perumahan maka dapat di simpulkan beberapa
pengalaman dan pengetahuan yang di dapat sebagai berikut:
1. Dalam kerja praktek memberikan pengalaman pengetahuan tentang
bagaimana cara mendesain yang baik dan sesuai dengan konsep yang dipilih.
Sebisa mungkin untuk mempertahankan konsep yang telah kita buat dari
argumen-argumen orang lain.
31
2. Kerja praktek memberikan pengalaman bagaimana cara mendesain sebuah
rumah dengan baik dan fungsional. Hal-hal yang di ajarkan mulai dari
menggunakan konsep untuk satu bangunan, dan memahami struktur bangunan
itu sendiri.
3. Kerja praktek memberikan pengalaman
4. tentang apa yang di pelajari pada saat kuliah harus bisa di realisasikan pada
dunia kerja. Desain yang bisa di sebuat sempurna adalah antara gambar yang
kita buat dan keadaan sebenarnya tidak melenceng jauh.
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http//www.laporankpperkerjaanrumahsusun.com//
33
Syaiful, Hadi. Pengertian Renovasi. Melalui: http//www.
syaifulbloggerdzaky.blogspot.co.id/2009/02/.html [diakses tanggal 25
Febuari
2009].
Larson. 2006. Apa itu manajemen proyek?. Diakses pada tanggal 8 Januari 2019
dari http://www.infodanpengertian.com/2015/04/pengertian-manajemen-
proyek-menurut.html#.
34
LAMPIRAN
35
36