Anda di halaman 1dari 13

REKSADANA

Ragiel Nur Avifah 5170211019


Simon Praba Judha 5170211337
Adityo Bagus P 5170211360
Apa Itu Wanprestasi?

■ Wanprestasi adalah istilah dari bahasa Belanda "wanprestatie" berarti tidak


dipenuhi prestasi atau kewajiban dalam suatu perjanjian. Menurut KBBI,
pengertian wanprestasi artinya salah satu pihak bersepakat dalam perjanjian
memiliki prestasi buruk akibat dari kelalaiannya.
■ Pasal wanprestasi 1234 dalam Kitab Undang Undang Hukum Perdata
menyebutkan bahwa,
“Penggantian biaya, kerugian dan bunga karena tidak dipenuhinya suatu perikatan
mulai diwajibkan, bila debitur, walaupun telah dinyatakan Ialai, tetap Ialai untuk
memenuhi perikatan itu, atau jika sesuatu yang harus diberikan atau dilakukannya
hanya dapat diberikan atau dilakukannya dalam waktu yang melampaui waktu yang
telah ditentukan”
Apa kabar kinerja reksadana ??

■ Faktor penyebab terjadinya Wanprestasi pada PT Asuransi Jiwasraya ini karena


adanya kesengajaan dalam melanggar perjanjian , yakni adanya Tindak pidana
Korupsi yang di lakukan oleh Manajer Investasi (MI)
■ Kejagung mengumumkan 13 tersangka perusahaan manajer investasi (MI) dan
satu petinggi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai tersangka baru kasus
megaskandal dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
■ Mengutip pemberitaan di IDXChannel.com, pada Jumat (10/12/2021), terdapat
sekitar 13 perusahaan manajer investasi yang berkontribusi merugikan
keuangan negara mencapai Rp12,157 triliun dari total keseluruhan kerugian
Rp16,81 triliun dalam kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya.
Apa kabar kinerja reksadana ??

■ Berdasar alat bukti yang diperoleh,


maka ditetapkan :
7. MAM (PT Maybank Aset Manajemen)
1. DMI (PT Danawibawa Manajemen
Investasi atau Pan Arkadia Capital) 8. GC (PT GAP Capital)
2. OMI (PT OSO Manajemen Investasi) 9. JCAM (PT Jasa Capital Aset Manajemen)
3. PPI (PT Pinnacle Persada Investasi)
10. PA (PT Pool Advista)
4. MD (PT Milenium Danatama)
11. CC (PT Corfina Capital)
5. PAM (PT Prospera Aset Manajemen)
12. TII (PT Trizervan Investama Indonesia)
6. MNCAM (PT MNC Aset Manajemen)
13. SAM (PT Sinarmas Aset Manajemen)

Satu orang tersangka dari OJK atas nama FH saat itu menjabat Kepala
Departemen Pengawasan Pasar Modal periode Februari 2014-2017
Apa kabar kinerja reksadana ??

■ Terkait tersangka perorangan, Kejakgung sementara ini telah menetapkan


sebanyak tujuh nama sebagai pesakitan dalam penyidikan korupsi dan TPPU
Jiwasraya. Selain FH, saat ini, Kejakgung juga sudah menyeret enam tersangka
lainnya ke persidangan. Yakni Benny Tjokrosaputro, Heru Hidayat, dan Joko Hartono
Tirto. Ketiganya merupakan para pebisnis saham, yang dituding ‘menjahati’
keuangan Jiwasraya.
■ Tiga terdakwa lainnya, Hendrisman Rahim, Hary Prasetyo, dan Syahmirwan.
Ketiganya, mantan petinggi Jiwasraya yang dituding Jaksa Penuntut Umum (JPU)
memberikan izin penggunaan dana nasabah kepada Benny Tjokro, Heru Hidayat,
dan Joko Tirto untuk dialihkan ke dalam bentuk saham dan reksa dana yang
dikelola di 13 perusahaan MI tersebut.
21 reksa dana milik Jiwasraya di 13 MI tersebut berada
dalam penguasaan, serta kendali Benny Tjokro, dan Heru
Hidayat, bersama Joko Tirto. Jenis 21 reksa dana tersebut,
antara lain:
■ 1. Reksa Dana DMI Dana Bertumbuh (DDB) pada PT DMI atau PT ■ 11. Reksa Dana Maybank Dana Ekuitas Syariah (MDES) pada PT.
PAC. MyAM.
■ 2. Reksa Dana DMI Saham Syariah (DDSS) pada PT DMI atau PT ■ 12. Reksa Dana GAP Equity Focus Fund (GEFF) pada PT. GAP.
PAC.
■ 13. Jasa Capital Saham Progresif (JCSP) pada PT. JCAM.
■ 3. Reksa Dana OSO Flores Equity Fund (OFEF) pada PT OMI.
■ 14. Reksa Dana Pool Advista Kapital Optima (PAKO) pada PT.
■ 4. Reksa Dana OSO Moluccas Equity Fund (OMEF) pada PT. OMI. PAAM.
■ 5. Reksa Dana Pinnacle Dana Prima (PDP) pada PT PPI. ■ 15. Reksa Dana Pool Advista Kapital Syariah (PAKS) pada PT.
PAAM.
■ 6. Reksa Dana Millenium Equity Prima Plus (MEPP) pada PT.
MCM. ■ 16. Reksa Dana Corfina Grow 2 Prosper Rotasi Strategis (G2PRS)
pada PT. CC.
■ 7. Reksa Dana MCM Equity Sektoral (MES) pada PT. MCM.
■ 17. Reksa Dana Corfina Equity Syariah (CES) pada PT. CC.
■ 8. Reksa Dana Prospera Dana Berkembang (PDB) pada PT. PAM.
■ 18. Reksa DanaTreasure Super Maxxi (TSUM) pada PT. TFI.
■ 9. Reksa Dana Prospera Syariah Saham (PSS) pada PT. PAM.
■ 19. Reksa Dana Treasure Saham Mantap (TSM) pada PT. TFI.
■ 10.Reksa Dana Syariah MNC Dana Syariah Ekuitas II (MDSE II)
pada PT. MNAM. ■ 20. Reksa Dana Syariah Treasure Saham Berkah Syariah (TSBS)
pada PT. TFI.
■ 21. Reksa Dana Simas Saham Ultima (SSU) pada PT. SAM.
■ APRDI mencatat, hingga 24 Juni 2020, ada sebanyak 2.211 reksa dana dengan
total nilai aktiva bersih aset sebesar Rp 487 triliun
■ Dana kelolaan (asset under management/AUM) atau nilai aktiva bersih (NAB)
industri reksa dana pada Mei 2020 tercatat sebesar Rp 466,08 triliun dari akumulasi
reksa dana konvensional dan non-konvensional di luar reksa dana denominasi dolar
dan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT).
■ Mengacu data Infovesta Utama, NAB reksa dana tersebut tampak mulai pulih
dibandingkan dengan penurunan yang terjadi dalam 3 bulan terakhir saat pandemi
Covid-19 menghantam Indonesia.
■ Pada Maret lalu, NAB reksa dana tercatat turun menjadi Rp 461,28 triliun
dibandingkan dengan Februari yakni 514,23 triliun. Pada Mei lalu, NAB sudah
bertambah lagi menjadi Rp 4,8 triliun sehingga menjadi Rp 466,08 triliun.
Source : https://youtube.com/watch?v=Rka3YWiMfjI - kompastv
Putusan Pengadilan

■ Pengadilan Negeri Jakarta Pusat akhirnya telah menjatuhkan vonis terhadap 6


terdakwa di kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
■ Majelis Hakim sidang Tindak Pidana Korupsi menjatuhkan hukuman maksimal yakni
pidana penjara seumur hidup berikut denda kepada Hary Prasetyo, Direktur
Keuangan Jiwasraya periode Januari 2013-2018, Hendrisman Rahim, Direktur
Utama Jiwasraya periode 2008-2018, Syahmirwan, mantan Kepala Divisi Investasi
dan Keuangan Jiwasraya, Joko Hartono Tirto, Direktur PT Maxima Integra.
■ Sementara itu, untuk terdakwa Benny Tjokrosaputro, Direktur Utama Hanson
International Tbk (MYRX), Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM),
selain pidana penjara seumur hidup dan denda, juga harus mengembalian uang
kerugian masing-masing Rp 6,078 triliun untuk Bentjok dan Rp 10,72 triliun untuk
Heru.
■ Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menerima aset sitaan
negara dari kasus PT Asuransi Jiwasraya (persero) senilai Rp 3,1 triliun, salah
satunya saham. Hal ini menandakan, pengelolaannya resmi berada di tangan
Kementerian BUMN.

Menanggapi hal ini, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan


seluruh aset sitaan tersebut nantinya akan dijual untuk disalurkan sebagai
modal IFG Life. Sejalan dengan itu, akan dibentuk Peraturan Pemerintah (PP)
khusus mengenai penyaluran ini.
■ Untuk aset berupa reksadana, nantinya akan dijual secara bertahap menjadi uang
tunai. Aset inilah yang nantinya bisa langsung disalurkan menjadi modal IFG Life.

Sebagai tambahan informasi, pada awal Maret 2023 kemarin Kejaksaan Agung
(Kejagung) telah menyerahkan aset rampasan negara senilai Rp 3,1 triliun dari kasus
PT Asuransi Jiwasraya (persero) kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Erick Thohir.

Di antara aset senilai Rp 3,1 triliun tersebut, ada aset rekening efek senilai sekitar Rp
1,37 triliun. Nilai ini terdiri atas penjualan 3.240.480.400 lembar saham, waran,
obligasi, dan pencairan dana terkait efek. Ada pula aset reksadana senilai Rp 1,62
triliun yang terdiri atas 90 produk reksadana.

Erick menambahkan, tahun ini Kejagung juga tengah memproses aset senilai Rp 1,4
triliun. Dengan demikian, masih ada aset yang belum diproses pencairannya. Ia
berharap, proses administrasi bisa segera diselesaikan sehingga juga bisa segera
dilakukan serah terima.
Nasib PT. Asuransi Jiwasraya

■ Per 31 Mei 2021, PT Jiwasraya tidak lagi beroperasi sebagai perusahaan


asuransi alias bangkrut. Ini diungkapkan oleh Wakil Menteri BUMN Kartika
Wirjoatmodjo. Operasi PT Jiwasraya tidak akan berlanjut usai proses
restrukturisasi polis selesai.
■ Ke depannya, polis yang sudah direstrukturisasi akan dialihkan ke IFG Life. IFG
Life sendiri adalah perusahaan asuransi baru berpelat merah yang tugas
utamanya adalah menangani kasus gagal bayar, seperti PT Jiwasraya.
■ Sedikit informasi, pada Oktober 2018, PT Jiwasraya terlilit kasus gagal bayar
atas klaim polis JS Saving Plan sebesar Rp802 miliar, sehingga membuat
perusahaan direstrukturisasi oleh pemegang saham utama, yaitu pemerintah
Indonesia, sebagai langkah penyelesaian kasus tersebut.
Sekian
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai