Anda di halaman 1dari 49

TUGAS PRAKTIK 3

LAPORAN PRAKTIK PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP (PKR)

Oleh
Nama : Ni Made Cahyanti Dewi
NIM : 859027642
No. Absen : 28

KELAS III.A

POKJAR KUTA UTARA

PROGRAM STUDI S1 PGSD (MASUKAN SARJANA) KURIKULUM BARU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS TERBUKA DENPASAR

TAHUN 2023
TUGAS PRAKTIK 1

PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP (PKR)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP MODEL 221)

Oleh
Nama : Ni Made Cahyanti Dewi
NIM 859027642
No. Absen 28

KELAS III.A

POKJAR KUTA UTARA

PROGRAM STUDI S1 PGSD (MASUKAN SARJANA) KURIKULUM BARU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS TERBUKA DENPASAR

TAHUN 2023
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP (PKR)

A. Identitas
Satuan Pendidikan : SD Negeri 11 Peguyangan
Mata pelajaran : 1. Ilmu Pengetahuan Alam
2. Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : 1. Benda Padat, Cair dan Gas
2. Kerja Sama
Kelas/Semester : 1. III/ I
2. IV/ I
Alokasi waktu : 2x35 menit (1 × Pertemuan)

B. Standar Kompetensi
1. Kelas III
Memahami sifat – sifat, perubahan sifat dan kegunaan benda di sekitar sekolah

2. Kelas IV
Memahami lingkungan dan melaksanakan kerja sama di sekitar sekolah

C. Kompetensi Dasar
1. Kelas III
Mendeskripsikan persamaan dan perbedaan sifat – sifat benda.
2. Kelas IV
Melakukan kerja sama di lingkungan rumah, sekolah dan desa / kelurahan

D. Indikator
1. Kelas III
a. Menyebutkan wujud benda
b. Menjelaskan sifat- sifat benda
c. Mengidentifikasi peristiwa yang menggambarkan salah satu sifat benda
2. Kelas IV
a. Mendefinisikan pengertian kerja sama
b. Menjelaskan contoh kerja sama di lingkungan sekolah
c. Menyebutkan manfaat kerja sama di lingkungan sekolah

3. Tujuan Pembelajaran
1. Kelas III
a. Melalui mengamati media, siswa dapat menyebutkan wujud benda dengan
tepat.
b. Melalui mengamati media, siswa dapat menjelaskan sifat- sifat benda dengan
benar.
c. Melalui mengamati media, siswa dapat mengidentifikasi salah satu sifat
benda dengan benar.

2. Kelas IV
a. Melalui penugasan kelompok, siswa dapat mendefinisikan kerja sama dengan
benar.
b. Melalui penugasan kelompok, siswa dapat menjelaskan contoh kerja sama di
lingkungan sekolah dengan tepat.
c. Melalui penugasan kelompok, siswa dapat menyebutkan manfaat kerja sama
di lingkungan sekolah dengan benar.

4. Pokok Materi
Kerja Sama Tim di Lingkungan Sekolah

5. Langkah - Langkah pembelajaran


Tahapan/ Sintaks Waktu
Kegiatan Guru-Siswa
Pembelajaran
Kelas III Kelas IV
 Guru menyapa siswa dengan memberikan salam 5 menit
Pra Kegiatan: dengan ramah.
 Guru bersama siswa melakukan doa sebelum
memulai kegiatan pembelajaran dengan dipimpin
oleh salah seorang siswa.
 Guru melakukan pengkondisian kelas dengan
mengingatkan kesepakatan kelas kepada siswa.
 Guru melakukan presensi.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
 Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan
siswa hari ini.

Kegiatan Awal:  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran untuk


dua kelas yakni agar memahami pentingnya kerja
sama dalam tim di lingkungan sekolah
 Guru membentuk tim / kelompok diskusi dengan
anggota 4 siswa 5 menit
 Guru memberikan penugasan yang terdiri dari
diskusi dalam tim / kelompok, pengisian LKS, tugas
evaluasi dan tugan individu
 Guru membagikan LKS, media dan sumber belajar

Kegiatan inti:  Guru membimbing  Guru menjelaskan


Eksplorasi siswa mengerjakan materi yang belum
LKS dipahami siswa
 Siswa mengerjakan  Siswa mencatat materi
LKS dengan timnya penting yang telah
15 menit
 Siswa mencatat materi dijelaskan guru tadi
yang belum dimengerti  Siswa mengerjakan
 Guru menjelaskan tugas evaluasi
materi yang belum  Siswa mengumpulkan
dipahami siswa tugas evaluasi

Elaborasi  Guru memberikan  Guru memberikan


suatu masalah untuk suatu masalah untuk
didiskusikan siswa didiskusikan siswa
20 menit
dalam tim dalam tim
 Siswa mengemukakan  Siswa mengemukakan
pemecahan masalah pemecahan masalah
yang diwakili oleh yang diwakili oleh
ketua tim di depan ketua tim di depan
kelas untuk di kelas untuk di
ditanggapi tim lain ditanggapi tim lain
 Siswa mengerjakan  Guru membimbing
tugas evaluasI siswa mengerjakan
 Siswa mengumpulkan LKS
tugas evaluasi  Siswa mengerjakan
LKS dengan tim nya

Konfirmasi Siswa dipandu oleh guru Siswa dipandu oleh guru


mendiskusikan hasil mendiskusikan hasil
penyelidikannya. Setelah penyelidikannya. Setelah
menyelesaikan diskusi menyelesaikan diskusi
5 menit
kelas siswa diajak untuk kelas siswa diajak untuk
menyimpulkan menyimpulkan
pembelajaran menjadi pembelajaran menjadi
suatu konsep baru. suatu konsep baru.
Kegiatan Akhir:  Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran
Penutup yang telah dilaksanakan.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya apabila ada materi yang belum jelas. 20 menit
 Guru memberikan evaluasi kepada siswa
 Memberikan penguatan proses dan hasil
pembelajaran yang dilakukan siswa

6. Sumber, Media, Metode Pembelajaran dan Pendekatan


Sumber Belajar
1. Rachmat., Sunarto., Sukidjo. 2004. Sains Sahabatku 3. Jakarta: Ganeca
Exact
2. Said, M., Umar, Arsyad., Sunarto. 2004. Pengetahuan Sosial untuk SD
Kelas 3. Jakarta : Erlangga
Media Pembelajaran
1. Benda padat : pensil, kapur, meja, kursi, batu dan sebagainya
Benda cair : susu, teh, air dan sebagainya
Benda gas : udara, asap kendaraan, dan sebagainya
2. Gambar orang bekerja sama
Gambar hewan berkoloni

Metode Pembelajaran
 Ceramah
 Tanya jawab
 Penugasan
 Diskusi

7. Penilaian
 Prosedur Tes
a. Tes Proses: Ada
b. Tes Akhir : Ada
 Jenis Tes
a. Tes Tertulis
b. Tes Perbuatan
 Alat Tes
a. Lembar Kerja Siswa
b. Soal Evaluasi
 Lampiran
a. Lembar Kerja Siswa
b. Soal Evaluasi
c. Lembar Pengamatan.
d. Nilai Evaluasi

Mengetahui, Denpasar, 6 Mei 2023

Kepala SDN 11 Peguyangan Mahasiswa,

I Made Purnamayana, S.Pd.Sd Ni Made Cahyanti Dewi


NIP. 19691026 199105 1 001 NIM. 859027642
LAMPIRAN

Lampiran 1
LEMBAR PENGAMATAN

Mata Pelajaran / Topik : 1. Ilmu Pengetahuan Alam / Benda Padat, Cair dan Gas
2. Ilmu Pengetahuan Sosial / Kerja Sama
Kelas/Semester : III (Tiga) dan IV (Empat)/ 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)

No. Nama Aspek yang dinilai Ket


siswa Keantusiasan Keberanian Kerjasama
1 2 3 1 2 3 1 2 3

Petunjuk:memberikan tanda ceklis ( V) pada kolom yang sesuai


Nilai 1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik

KRITERIA PENILAIAN
1) Keantusiasan
A : Jika siswa antusias menanggapi permasalahan dengan tepat tanpa diminta
B : Jika siswa aktif menanggapi permasalahan dengan tepat setelah diperintah
C : Jika siswa pasif (diam saja)

2) Keberanian
A : Jika siswa berani mengungkapkan pendapatnya tanpa diminta
B : Jika siswa berani mengungkapkan pendapatnya setelah diperintah
C : Jika siswa berani mengungkapkan pendapatnya setelah adanya paksaan

3) Kerjasama
A : Jika siswa ikut serta mengungkapkan pendapat dalam membahas LKS berkelompok
B : Jika siswa ikut serta dalam kelompok tanpa mengungkapkan pendapatnya dalam
pembahasan LKS
C : Jika siswa tidak ikut serta dalam pembahasan LKS
SKOR LEMBAR PENGAMATAN

Penilaian kualitatif apabila dikonversikan ke dalam bentuk penilaian kuantitatif dengan


menggunakan skala 100, yaitu:

PENILAIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF


Penilaian Kualitatif Penilaian Kuantitatif Keterangan
A 67–100 Baik
B 34–66 Cukup
C 1–33 Kurang

Rumus Penilaian Lembar Pengamatan:


Keterangan:
Np : Nilai Pengamatan
Na : Nilai Keaktifan
Nb : Nilai Keberanian
Nc : Nilai Kerjasama
Lampiran 2

SOAL EVALUASI KELAS III

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang tepat!


1. Sebutkan tiga macam benda berdasarkan wujudnya!
2. Identifikasi tiga contoh benda berwujud padat yang ada di lingkungan sekolah!
3. Identifikasi tiga contoh benda berwujud cair yang ada di lingkungan sekolah!
4. Identifikasi tiga contoh benda berwujud gas yang ada di lingkungan sekolah!
5. Jelaskan tiga sifat yang dimiliki benda padat!
6. Jelaskan tiga sifat yang dimiliki benda cair!
7. Jelaskan tiga sifat yang dimiliki benda gas!
8. Jelaskan contoh peristiwa di lingkungan sekolah yang menggambarkan sifat benda padat
bentuknya tetap!
9. Jelaskan contoh peristiwa di lingkungan sekolah yang menggambarkan sifat cair
bentuknya berubah sesuai tempatnya!
10. Jelaskan contoh peristiwa di lingkungan sekolah yang menggambarkan sifat benda gas
menekan ke segala arah!

SOAL EVALUASI KELAS IV

Jawablah pertanyaan di bawah dengan jawaban yang benar!


1. Definisikan pengertian kerja sama!
2. Jelaskan maksud dari manusia sebagai makhluk sosial!
3. Sebutkan tiga ruang lingkup kerja sama!
4. Jelaskan lima contoh kerja sama di sekolah!
5. Sebutkan lima manfaat kerja sama di sekolah!
6. Sebutkan lima kegiatan yang dilarang melakukan kerja sama di sekolah!
7. Identifikasi tiga hewan yang suka bekerja sama!
8. Sebutkan dua syarat dalam melakukan kerja sama!
Lampiran 3

KUNCI JAWABAN KELAS III

1. Benda yang berwujud padat, cair dan gas


2. Pensil, batu dan meja
3. Susu, teh dan air
4. Udara, asap kendaraan dan uap air
5. Bentuknya tetap, volumenya tetap dan dapat berubah bentuk bila diberi perlakuan
6. Bentuknya berubah sesuai tempatnya, volumenya tetap dan mengalir dari tempat yang
tinggi ke tempat yang rendah
7. Bentuknya berubah sesuai tempatnya, volumenya berubah sesuai tempatnya dan menekan
ke segala arah
8. Pensil yang diletakkan di atas meja atau di dalam kotak pensil, bentuknya tetap seperti
sebelumnya
9. Air sirup bila dimasukkan wadah gelas bentuknya seperti gelas, tetapi jika dimasukkan
ke dalam kantong plastik bentuknya berubah seperti kantong plastic
10. Jika seorang siswa memompa ban sepeda terus menerus, maka ban tersebut akan penuh
oleh udara yang menekan ke segala arah dalam ban lalu akan pecah

SKOR SOAL

a. Skor maksimal untuk masing-masing soal yang ada, yaitu 10


b. Jika jawaban dinyatakan benar, maka rumus skornya adalah
c. Keterangan:
Nj : Nilai Hasil/Jawaban yang benar

NILAI AKHIR

Untuk penilaian akhir, digunakan rumus:


Keterangan:
Np : Nilai Pengamatan
Nj : Nilai Jawaban yang Benar
Nt : Nilai Tugas Individu
KUNCI JAWABAN KELAS IV

1. Kegiatan yang dilakukan dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama.
2. Manusia dilahirkan tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang lain.
3. Di rumah, di sekolah dan di masyarakat.
4. Belajar kelompok, lomba tarik tambang, mempersiapkan soal ujian akhir semester,
peringatan HUT RI, piket kelas.
5. Cepat selesai, pekerjaan menjadi ringan, menghemat tenaga, mempererat persaudaraan,
6. Saat ujian, menjahili teman, mencopet, tawuran, mencuri.
7. Lebah, semut dan rayap.
8. Untuk menghasilkan keuntungan dan sukarela.

SKOR SOAL
a. Skor maksimal untuk masing-masing soal yang ada, yaitu 12,5
b. Jika jawaban dinyatakan benar, maka rumus skornya adalah

Keterangan:
Nj : Nilai Hasil/Jawaban yang benar

NILAI AKHIR

Untuk penilaian akhir, digunakan rumus:


Keterangan:
Np : Nilai Pengamatan
Nj : Nilai Jawaban yang Benar
Nt : Nilai Tugas Individu
Lampiran 4

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : III (Tiga) / 1 (Satu)
Materi Pokok : Benda Padat, Cair dan Gas

PETUNJUK UMUM
1. Berdo’alah sebelum mengerjakan!
2. Tulis nama kelompok dan anggota kelompokmu!
3. Bacalah buku:
Rachmat., Sunarto., Sukidjo. 2004. Sains Sahabatku 3. Jakarta: Ganeca Exact.
Halaman 71 - 80
4. Bahaslah dengan teliti!
5. Bila mengalami kesulitan atau kurang jelas, tanyakan pada guru!

KEGIATAN 1
Ø Tujuan : Mengidentifikasi tiga contoh benda berwujud padat di lingkungan
sekolah, mengidentifikasi tiga contoh benda berwujud cair di lingkungan sekolah,
mengidentifikasi tiga contoh benda berwujud gas di lingkungan sekolah, menjelaskan tiga
sifat yang dimiliki benda padat, menjelaskan tiga sifat yang dimiliki benda cair, menjelaskan
tiga sifat yang dimiliki benda gas.
Ø Petunjuk Khusus : Bacalah buku Ilmu Pengetahuan Alam di atas!

Berdasarkan bauakua ayang telah kalian baca, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Tiga contoh benda padat di lingkungan sekolah yaitu ....
2. Tiga contoh benda cair di lingkungan sekolah yaitu ....
3. Tiga contoh benda gas di lingkungan sekolah yaitu ....
4. Tiga sifat yang dimiliki benda padat adalah ....
5. Tiga sifat yang dimiliki benda cair adalah ....
6. Tiga sifat yang dimiliki benda gas adalah ....
7. Plastisin dan mentega adalah benda padat yang bersifat ....
8. Gas yang tidak dapat dilihat mata adalah udara. Sedangkan yang dapat dilihat contohnya ....
9. Persamaan benda cair dan gas adalah ....
10. Perbedaan benda padat dan cair adalah ....
KEGIATAN 2
Ø Tujuan : Menjelaskan contoh peristiwa di sekolah yang menggambarkan sifat
benda padat bentuknya tetap, sifat benda cair bentukmya berubah sesuai tempatnya, dan sifat
benda gas menekan ke segala arah
Ø Petunjuk Khusus : Isilah tabel di bawah ini dengan benar!

Tabel 1 Peristiwa yang menggambarkan sifat benda di sekolah


No Jenis Benda Sifat benda Contoh Peristiwa

1. Padat

2. Cair

3. Gas

Kesimpulan yang dapat diambil adalah:


1. Persamaan sifat dari benda padat, cair dan gas yaitu . . . . . . . . . .
2. Sedangkan perbedaannya adalah . . . . . . . .
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


Kelas/Semester : IV (Empat)/ 1 (Satu)
Materi Pokok : Kerja Sama

PETUNJUK UMUM
1. Berdo’alah sebelum mengerjakan!
2. Tulis nama kelompok dan anggota kelompokmu!
3. Bacalah buku:
Said, M., Umar, Arsyad., Sunarto. Pengetahuan Sosial untuk SD Kelas 3. Jakarta :
Erlangga. Halaman 29 - 35
4. Bahaslah dengan teliti!
5. Bila mengalami kesulitan atau kurang jelas, tanyakan pada guru!

KEGIATAN 1
Ø Tujuan : Mendefinisikan pengertian kerja sama, menjelaskan maksud dari
manusia sebagai makhluk sosial, menyebutkan tiga ruang lingkup kerja sama, menjelaskan
lima contoh kerja sama di sekolah, menyebutkan lima manfaat kerja sama di sekolah,
menyebutkan lima kegiatan yang dilarang melakukan kerja sama di sekolah, menyebutkan
dua syarat dalam melakukan kerja sama.
Ø Petunjuk Khusus : Bacalah buku Ilmu Pengetahuan Sosial di atas!

Berdasarkan buku yang telah kalian baca, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pengertian kerja sama yaitu . . . . . . . . . . .


2. Yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial adalah . . . . . . . . . . .
3. Tiga ruang lingkup kerja sama diantaranya . . . . . . . . . . .
4. Lima contoh kerja sama di sekolah yakni . . . . . . . . . . .
5. Lima manfaat kerja sama di sekolah adalah . . . . . . . . . . .
6. Lima kegiatan yang dilarang melakukan kerja sama di sekolah yaitu . . . . . . . . . . .
7. Tiga hewan yang suka bekerja sama adalah . . . . . . . . . . .
8. Dua bentuk dalam melakukan kerja sama yaitu . . . . . . . . . . .
KEGIATAN 2
Ø Tujuan : Mengidentifikasi tiga hewan yang suka bekerja sama
Ø Petunjuk Khusus : Isilah tabel di bawah ini dengan mencontreng (P) pernyataan benar
atau salah!

No Pernyataan Benar Salah


Lebah adalah hewan yang hidupnya berkoloni
1.
(berkelompok)
2. Rayap hidup sendiri-sendiri
3. Semut bekerja sama untuk mencari makanan
Lebah tidak membutuhkan bantuan lebah lain
4.
untuk membangun sarang

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa:


1. Tiga hewan yang melakukan kerja sama adalah . . . . . . . . . . .
2. Mereka membutuhkan hewan lain untuk aktivitas mereka, maka seperti manusia juga
disebut makhluk . . . . . . . . . . . .

Kesimpulan yang dapat diambil adalah:


. . . . . . . . . . . .merupakan contoh hewan yang melakukan kerja sama untuk . . . . . . . . . . .
TUGAS PRAKTIK
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP (PKR)
VIDEO SIMULASI PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221

Oleh

Nama : Ni Made Cahyanti Dewi


NIM : 859027642
No. Absen : 28

KELAS III.A
POKJAR KUTA UTARA

PROGRAM STUDI S1 PGSD (MASUKAN SARJANA) KURIKULUM BARU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS TERBUKA DENPASAR
TAHUN 2023
Link:

https://youtu.be/pqFKBAjwdhs
Refleksi pelaksanaan Pembelajaran Kelas Rangkap:
Pembelajaran Kelas Rangkap sangat efektif diterapkan pada sekolah yang masih kekurangan
tenaga guru. Namun pemilihan model kelas rangkap harus disesuaikan dengan situasi dan
kebutuhan sekolah.
Setelah saya melaksanakan Pembelajaran Kelas rangkap dengan model 221, saya merasa,
bahwa model ini kurang efektif saya terapkan di sekolah saya. Hal ini karena jumlah siswa
padakelas yang saya gunakan cukup majemuk. Siswa kelas 3 berjumlah 34 orang dan jumlah
kelas 4 berjumlah 27 orang. Sehingga, ketika digabungkan dalam 1 ruang kelas, akan menjadi
kelas yang gemuk, dan pembelajaran pun tidak dapat berjalan secara maksimal walaupun
siswa sudah diingatkan tentang kesepakatan kelasnya.
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PKR

KEGIATAN PENDAHULUAN KEGIATAN INTI

KEGIATAN INTI KEGIATAN INTI

KEGIATAN INTI KEGIATAN INTI


KEGIATAN INTI KEGIATAN PENUTUP
TUGAS TUTORIAL KE- 1
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

Nama: Ni Made Cahyanti Dewi


NIM: 859027642
No. Absen: 28

KELAS III.A
POKJAR KUTA UTARA
PROGRAM STUDI S1 PGSD (MASUKAN SARJANA) KURIKULUM BARU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS TERBUKA DENPASAR
TAHUN 2023
Silahkan Kerjakan Latihan ini dengan benar!

No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu 27
dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita
untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan 20
contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya 14
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Skor Total 61
JAWABAN
1. Alasan pembelajaran kelas rangkap perlu di pelajari di era digital ini, sebagai berikut:
a. Alasan geografis
Sulitnya lokasi, terbatasnya sara transportasi, pemukiman yang berpindah-pintas, dan
adanya mata pencaharian khusus, seperti menangkap ikan, menebang kayu, dan
sebagainya, mendorong adanya PKR.

b. Alasan demografis
PKR dinilai sebagai pendekatan pengajaran yang praktis sebagai solusi untuk mengajar
murid dalam jumlah kecil dengan tempat tinggal pemukiman yang amat jarang.

c. Kurang Guru
Sarana transportasi yang terbatas, alat komunikasi yang terbatas mengakibatkan
menciutnya nyali guru untuk mengajar di daerah terpencil, sehingga sekolah di daerah
terpencil kekurangan guru. Hal ini menjadikan PKR sebagai solusi untuk mengatasi
kekurangan guru.

d. Terbatasnya ruang kelas


Pada satuan pendidikan tingkat SD seringkali jumlah siswa dengan jumlah ruangan tidak
seimbang. Kebanyakan SD kekurangan ruang kelas karena banyaknya jumlah siswa.
Salah satu jalan untuk mengatasi masalah ini adalah menggabungkan 2 atau lebih
rombongan yang diajar oleh seorang guru.

e. Ada guru yang tidak hadir


Pada saat ada kegiatan belajar mengajar, tidak jarang ada guru yang berhalangan hadir
karena sakit atau bahkan terkena musibah. Oleh karena itu, guru yang tidak terkena
musibah atau tinggal di dekat sekolah, harus mengajar kelas yang tidak ada gurunya.

f. Alasan lainnya
Realita yang dihadapi seorang guru, baik ia mengajar di daerah terpencil maupun di
perkotaan adalah ia menghadapi murid dengan tingkat kemampuan dan kemajuan belajar
yang berbeda bahkan ada kemungkinan guru menghadapi murid lebih dari 40 atau 50
orang. Sudah barang tentu, sulit mengharapkan berlangsungnya proses belajar-mengajar
yang efektif dan efisien jika itu terjadi dalam sebuah kelas dengan jumlah murid di atas
40 orang. Dalam konteks seperti ini maka PKR dapat menjadi salah satu pilihan yang
tepat.

Contoh kasus yang saya dapatkan di berita adalah “Ratusan Sekolah di Kab Probolinggo
Masih Terapkan Kelas Rangkap” yang diterbitkan oleh Radar Bromo pada hari Sabtu, 16
Juli 2022. Dalam berit tersebut dijelaskan bahwa ratusan sekolah yang masih
menerapkan kelas rangkap karena banyak satuan pendidikan yang belum ideal, misalnya
masih kekurangan guru, jumlah peserta didik yang sedikit, tidak mencapai 70 siswa,
jumlah rombongan belajar yang sedikit dan sekolah yang mengalami kerusakan.
2. Prinsip yang mendasari PKR yaitu:
a. Keserempakan Kegiatan Pembelajaran
Prinsip utama PKR adalah kegiatan pembelajarn terjadi secara bersamaan atau serempak.
Kegiatan yang terjadi secara serempak ini tentu harus bermutu dan bermakna, artinya
sesuai dengan tujuan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum/kebutuhan murid dikelola
secara benar.
b. Kdar Tinggi Watu Keaktifan akademik (WKA)
Selama berlangsungnya PKR, semua murid harus secara aktif menghayati pengalaman
belajar yang bermakna, baik yang berkaitan dengan tuntutan kurikulum, maupun yang
berkaitan dengantujuan-tujuan yang bersifat jangka panjang seperti kemampuan berpikir
kritis, mandiri, bertanggung jawab, dan bekerja sama. Misalnya, waktu tunggu yang
lama, pembentukkan kelompok yang berkepanjangan atau kelas yang menyita waktu.
c. Kontak Psikologi Guru dan Murid yang Berkelanjutan
Dalam PKR guru harus selalu berusaha dengan berbagai cara agar setiap dan semua
murid merasa mendapat perhatian dari guru secara terus menerus. Aagar mampu
melakukan hal ini, guru harus menguasai berbagai teknik. Misalnya guru menunjukkan
sikap tanggap dan peka, mengatur tempat duduk sehingga murid dapat memandang guru,
memberi petunjuk yang jelas atau menegur muris yang gaduh selama pelajaran
berlangsung.
d. Dalam PKR, Terjadi pemanfaatan Sumber Secara Efisien
Agar terjadi WKA yang tinggi, semua jenis sumber tersebut harus dimanfaatkan secara
efisien. Lingkungan, barang-barang bekas, dan segala peralatan yang ada di sekolah
dapat dimanfaatkan oleh guru PKR sehingga ketiga prinsip terdahulu dapat dipenuhi.

3. Model pembelajaran kelas rangkap 221 merupakan model pembelajaran dengan 2 kelas
berbeda, 2 mata pelajaran berbeda dalam 1 ruang kelas yang sama. Model PKR ini
merupakan Model PKR Murni karena prinsip keserempakan terpenuhi tanpa batas fisik.
Perhtian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas dapat
berlangsung terus menerus. Model ini sangat dianjurkan untuk digunakan karena paling
efektif di antara model PKR lainnya.
Penerapan model PKR 221 dalam kurikulum K13 sebagai berikut:
1) Pada kegiatan pendahuluan ± 10 menit pertama berikan pengantar dan pengarahan
dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulisatau satu papan tulis dibagi 2. Tuliskan
topi dan hasil belajar yang diharapkan dari kedua kelas yang diajar. Ikuti dengan
langkah-langkah masing-masing kelas yang akan ditempuh selama pertemuan itu ±
105 menit.
2) Pada kegiatan inti ± 85 menit berikutnya terapkan aneka metode yang sesuai untuk
masing-masing kelas. Selama kegiatan belajar berlangsung, adakanpemantapan,
bimbingan, balikan sesuai keperluan. Terapkan prinsip wittiness, alertness, dan
overlappingness. Gunaka keterampilan dasar mengajar yang sesuai.
3) Pada kegiatanpenutup ± 10 menit terakhir berdirilah di depan kelas menghadapi keda
kelas untuk mengadakan reviu atas materi dan kegiatan yang baru berlaku. Berikan
komentar dan penguatan sesuai keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa
tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya atau mungkin juga hari
berikutnya.
Model PKR 222 merupakan model PKR yang mengajar 2 keas berbeda, 2 mata pelajaran
berbeda, dan 2 kelas berbeda. Model PKR 222 merupakan Model PKR Modifikasi, untuk
kondisi jumlah siswa lebih dari 20 orang, yang tidak meungkin ditampung dalam satu
ruangan. Penerapan model ini mempunyai dampak, antara lain perhatian tatap muka sebagai
wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas tidak dapat berlangsung terus menerus karena
masing-masing kelas harus menunggu hadirnya guru secara fisik secara bergiliran. Waktu
tunggu lebih lama karena guru harus berpindah-pindah di antara 2 ruangan.
Penerapan Model PKR 222 sesuai dengan kurikulum K13 sebagai berikut:
1) Pada kegiatanpendahuluan ± 10 menit pertama satukan kedua kelas yang akan diajar
dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan
pengarahan umum seperti pada model PKR 221. Bila ternyata tidak mungkin
menyatukan siswa dalam ruangan, gunakan halaman sambil berdiri/berbaris. Jika
tidak memungkinkan, dapat memberikan pengarahan dan pengantar secara selang-
seling di kedua kelas.
2) Pada kegiatan inti ± 85 menit berikutnya terapkan aneka metode yang sesuai untuk
masing-masing kelas. Atur kepindahan dari satu ruangan ke ruang lainnya secara
seimbang. Tetap menggunakan prinsip wittiness, alertness, dan overlappingness.
Gunaka keterampilan dasar mengajar yang sesuai.
3) Pada kegiatan penutup ± 10 menit terakhir berdirilah dippintu penghubung menghap
kedua kelas untuk mengadakan reviu umum mengenai materi dan kegiatan yang baru
dilaksanakan. Berikan komentar danpenguatan sesuai keperluan. Setelah itu, berikan
tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas.
TUGAS 2
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS RANGAP
( RPP KELAS RANGKAP) MODEL 222
2 KELAS – 2 MATA PELAJARAN – 2 RUANGAN

Oleh

Nama : Ni Made Cahyanti Dewi


NIM : 859027642
No. Absen : 28

KELAS III.A
POKJAR KUTA UTARA

PROGRAM STUDI S1 PGSD (MASUKAN SARJANA) KURIKULUM BARU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS TERBUKA DENPASAR
TAHUN 2023
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
(RPP KELAS RANGKAP)
MODEL 222
A. IDENTITAS
Sekolah : SD Negeri 11 Peguyangan
Mata pelajaran : 1. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Pokok bahasan : 1. Macam-macam Gaya (IPA)
2. Faktor-faktor Penting Penjajahan di Indonesia (IPS)
Kelas/Semester : IV/2, V/2
Waktu : 3 x 35 menit (1 x pertemuan)

B. KOMPETENSI DASAR
1. IPA Kelas IV
3.3 Mengidentifikasi macam-macam gaya, antara lain: gaya otot, gaya listrik, gaya
magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.

4.3 Mendemonstrasikan manfaat gaya dalam ehidupan sehari-hari, misalnya gaya


otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.

2. IPS Kelas V
3.4 Mengidentifikasi faktor-fakktor penting penyebab penjajahan bangsa
Indoonesia dan upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya.

4.4 Menyajikan hasil identifikasi mengenai faktor-faktor penting penyebab


penjajahan bangsa Eropa di Indonesia dan upaya bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kedaulatannya.

C. INDIKATOR
1. IPA Kelas 4
- Mengidentifikasi macam-macam gaya.
- Mendemonstarsikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari.

2. IPS Kelas 5
- Menjelaskan peristiwa kedatangan bangsa-bangsa Eropa di Indonesia
menggunakan kosakata baku.
- Menyajikan hasil diskusi.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. IPA Kelas 4
- Dengan mengamati, siswa mampu mengidentifikasi gaya dengan benar.
- Dengan diskusi kelompok, siswa mampu mengindentifikasi gaya dengan
benar.
- Dengan diskusi kelompok, siswa mampu mendemonstrasikan manfaat gaya
dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
2. IPS Kelas 5
- Dengan berdiskusi, siswa mampu mengidentifikasi latar belakang kedatangan
bangsa Eropa di Indonesia dengan tepat.
- Dengan berdiskusi, siswa mampu menyajikan hasil diskusi dengan percaya
diri.

E. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


1. Media
Kelas 4 dan 5
- Gambar

2. Sumber Belajar
- Buku LKS Tematik kelas 4 Tema 7
- Buku LKS Tematik kelas 5 Tema 7

F. METODE PEMBELAJARAN
Kelas 4 dan 5
- Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Guru mengumpulkan Kelas 4 dan 5 di halaman sekolah:
1. Guru menyapa siswa dengan memberikan salam dan menanyakan kabar siswa
dengan ramah.
2. Guru membuka pembelajaran dengan berdoa bersama siswa dengan dipimpin
oleh salah seorang siswa.
3. Guru melakukan absensi untuk mengecek kehadiran siswa.
4. Guru mengajak siswa menyanyikan Lagu Wajib “Berkibarlah Bendera
Negeriku”.
5. Guru mengajak siswa melakukan ice breaking untuk meningkatkan semangat
siswa.
6. Guru mengingatkan kesepakatan kelas.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
8. Guru memberikan motivasi dan melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi
pembelajaran dengan kehidupan siswa.
9. Guru membagi siswa ke daam beberapa kelompok heterogen dengan jumlah 4 – 5
siswa dalam satu kelompok.
10. Guru meminta siswa memasuki kelas masing-masing.

Kegiatan Inti (80)


Di kelas 4
1) Pemberian rangsangan (stimulation); (5 menit)
1. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan yang dimiliki siswa mengenai gaya.
2. Siswa diberikan beberapa gambar yang berhubungan dengan gaya yang biasa
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2) Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement); (5 menit)


3. Guru memberikan suatu masalah terkait materi tentang gaya dan macam-
macam gaya dalam bentuk LKPD.
4. Siswa mulai mengamati permasalahan yang diberikan oleh guru.
5. Siswa bekerjasama dalam kelompok mengidentifikasi permasalahan yang
disajikan dalam LKPD

Guru berpindah ke kelas 5


Di Kelas 5
1) Pemberian rangsangan (stimulation); (5 menit)
1. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan yang dimiliki siswa mengenai sejarah kedatangan bangsa Eropa
di Indonesia
2. Siswa diberikan beberapa gambar yang berhubungan dengan sejarah
kedatangan bangsa Eropa di Indonesia.

2) Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement); (5 menit)


3. Guru memberikan suatu masalah terkait materi latar belakang datangnya
bangsa Eropa diIndonesia dalam bentuk LKPD.
4. Siswa mulai mengamati permasalahan yang diberikan oleh guru.
5. Siswa bekerjasama dalam kelompok untuk mengidentifikasi permasalahan
yang disajikan dalam LKPD

Guru kembali ke kelas 4


3) Pengumpulan data (data collection); (5 menit)
6. Siswa bekerjasama dalam kelompok dan berbagi tugas untuk mencari
informasi mengenai gaya dan macam-macam gaya.

4) Pengolahan data (data processing); (10 menit)


7. Siswa berdiskusi dalam kelompo untuk menyelesaikan LKPD yang disajikan
guru dengan menggunakan informasi yang telah diperoleh melalui berbagai
sumber.
8. Guru membimbing siswa mengerjakan LKPD.

Guru kembali ke kelas 5


3) Pengumpulan data (data collection); (5 menit)
6. Siswa bekerjasama dalam kelompok dan berbagi tugas untuk mencari
informasi mengenai gaya dan macam-macam gaya.

4) Pengolahan data (data processing); (10 menit)


7. Siswa berdiskusi dalam kelompo untuk menyelesaikan LKPD yang disajikan
guru dengan menggunakan informasi yang telah diperoleh melalui berbagai
sumber.
8. Guru membimbing siswa mengerjakan LKPD.

Guru kembali ke Kelas 4


5) Pembuktian (verification); (10 menit)
9. Siswa melakukan verifikasi penyelesaian LKPD dengan kelompoknya.
10. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya ke
depan kelas.

6) Menarik simpulan/generalisasi (generalization). (5 menit)


11. Siswa dengan dibimbing guru membuat kesimpulan berkaitan dengan materi
gaya di kelas 4 dan latar belakang datangnya bangsa Eropa di Indonesia.
12. Guru memberikan evaluasi mandiri kepada siswa sembari kembali ke kelas
5.

Guru kembali ke kelas 5


5) Pembuktian (verification); (10 menit)
9. Siswa melakukan verifikasi penyelesaian LKPD dengan kelompoknya.
10. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya ke
depan kelas.

6) Menarik simpulan/generalisasi (generalization). (5 menit)


11. Siswa dengan dibimbing guru membuat kesimpulan berkaitan dengan materi
gaya di kelas 4 dan latar belakang datangnya bangsa Eropa di Indonesia.

Guru mengajak siswa kelas 4 dan kelas 5 berkumpul kembali ke halaman sekolah
untuk melaksanakan kegiatan penutup.

Kegiatan Penutup (10 menit)


1. Guru memfasilitasi siswa dalam menemukan kesimpulan terkait materi yang telah
dipelajari.
2. Guru bersama siswa melakukan refleksi bersama dengan mengajukan pertanyaan:
- Materi apa yang telah anak-anakpahami hari ini?
- Hal apa yang ingin anak-anak perbaiki pada pertemuan selanjutnya?
3. Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran berikutnya.
4. Guru menutup pembelajaran dengan melaksanakan doa bersama yang dipimpin
salah seorang siswa.
5. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan salam.

H. PENILAIAN
1. Lingkup Penilaian : Sikap, Pengetahuan, Keterampilan

2. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi
b. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Kinerja
3. Bentuk Instrumen Penilaian
a. Penilaian Sikap : Rubrik pengamatan

Kelas 4

Perubahan Tingkah Laku


No Nama Siswa Percaya Diri Disiplin Kerjasama
BT M MB SM BT M MB SM BT MT MB SM
T T
1 Aisyah Ega
2 Bagus Willy
3 Citra
4 ………
Keterangan:
BT : Belum Terlihat
MT : Mulai Terlihat
MB : Mulai
Berkembang SM : Sudah Membudaya
Berilah tanda centang pada kolom yang sesuai

Kelas 5

Perubahan Tingkah Laku


No Nama Siswa Percaya Diri Disiplin Kerjasama
BT M MB SM BT M MB SM BT MT MB SM
T T
1 Ari
2 Wahyu
3 Mahesa
4 ………
Keterangan:
BT : Belum Terlihat
MT : Mulai Terlihat
MB : Mulai
Berkembang SM : Sudah Membudaya
Berilah tanda centang pada kolom yang sesuai
b. Penilaian Pengetahuan
Kelas 4

No Indikator Soal
1 Tarikan yang dapat memengaruhi posisi
benda disebut ....
a. Gaya
b. Magnet
c. Gravitasi
d. Gerak
2 Gaya dapat berupa ....
a. Dorongan dan tiupan
b. Sinar dan getaran
c. Tarikan dan dorongan
d. Cahaya dan suara
3 Perhatikan aktivitas berikut!
(1) Menarik sebuah kursi.
(2) Mendorong gerobak.
(3)Duduk di kursi.
(4) Membaca buku.

3.3.1 Mengidentifikkasi gaya Aktivitas yang menggunakan gaya adalah


....
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (3)
d. (3) dan (4)
4 Pengaruh gaya terhadap benda adalah ....
a. Gaya dapat menambah benda
b. Gaya dapat mengurangi massa
benda
c. Gaya dapat menyebabkan benda
terkikis
d. Gaya dapat mengubah bentuk gaya
5 Berikut macam-macam gaya, kecuali ....
a. Otot
b. Tarik-menarik
c. Gesek
d. Gravitasi
Kelas 5
No Indikator Soal
1 Bangsa Eropa yang pertama kali melakukan
penjelajahan samudra ke Indonesia adalah ....
a. Portugis
b. Belanda
c. Inggris
d. Spanyol
2 Bangsa Eropa memerlukan rempah-rempah
untuk ....
a. Makanan pokok
b. Bahan bakar kapal
c. Industri obat dan bumbu masak
d. Bahan baku tekstil
3 Sebelum ditemukannya kompas, para
penjelajah samudra mengetahui dengan
pedoman ...
3.4.1 Mengidentifikasi latar a. Angin
belakang kedatangan bangsa b. Ombak
Eropa di Indonesia c. Bintang
d. Ranting pohon
4 Salah satu faktor penjelajahan samudra adalah
untuk menunaikan tugas suci menyebarkan
agama Nasrani yang dikenal dengan istiah ....
a. Gold
b. Glory
c. Gospel
d. Glowy
5 Bangsa Beanda berhasil mendarat di pelabuhan
Banten paada tahun 1596 di bawah pimpinan
....
a. Thomas Stamford Raffles
b. Landrent
c. Napoleon Bonaparte
d. Cournelis de Houtman
c. Penilaian Keterampilan

Teknik
Kelas Muatan Indikator
Penilaian
4.3.1 Mendemonstarsikan Diskusi
IV IPA manfaat gaya dalam kehidupan Unjuk hasil
sehari-hari
4.4.1 Menyajikan hasil diskusi Diskusi dan
unjuk hasil

IPS

Mengetahui Denpasar, 20 Mei 2023


Kepala Sekolah SDN 11 Peguyangan, Mahasiswa

I Made Purnamayana, S.Pd. SD Ni Made Cahyanti Dewi


NIP. 19691026 199105 1 001 NIM. 859027642
LAMPIRAN
1. Materi Pelajaran
a. Kelas 4

b. Kelas 5
Lembar Kerja Peserta Didik(LKPD)

Kelas 4

Indikator: Mengidentifikasi gaya

Tentukan jenis gaya pada peristiwaberikut


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD)
KELAS 5

Indikator:
Mengidentifikasi faktor-faktor penting kedatangan bangsa Eropa diIndonesia

Tuliskan makna semboyan sebagai latar belakang kedatanganbangsa Eropa di


Indonesia!

Gold

Glory

Gospel

Kelompok :
LAMPIRAN
2. Evaluasi
a. Kelas 4

Evaluasi mandiri

Nama :
No. Absen :
Kelas :

Jawablah pertanyaan di bawah dengan memilih a, b, c, atau d!


1. Tarikan yang dapat memengaruhi posisi benda disebut ....
a. Gaya
b. Magnet
c. Gravitasi
d. Gerak

2. Gaya dapat berupa ....


a. Dorongan dan tiupan
b. Sinar dan getaran
c. Tarikan dan dorongan
d. Cahaya dan suara

3. Perhatikan aktivitas berikut!


(1) Menarik sebuah kursi.
(2) Mendorong gerobak.
(3)Duduk di kursi.
(4) Membaca buku.
Aktivitas yang menggunakan gaya adalah ....
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (3)
d. (3) dan (4)

4. Pengaruh gaya terhadap benda adalah ....


a. Gaya dapat menambah benda
b. Gaya dapat mengurangi massa benda
c. Gaya dapat menyebabkan benda terkikis
d. Gaya dapat mengubah bentuk gaya

5. Berikut macam-macam gaya, kecuali ....


a. Otot
b. Tarik-menarik
c. Gesek
d. Gravitasi
b. Kelas 5

Evaluasi mandiri

Nama :
No. Absen :
Kelas :

Jawablah pertanyaan di bawah dengan memilih a, b, c, atau d!


1. Bangsa Eropa yang pertama kali melakukan penjelajahan samudra ke Indonesia
adalah ....
a. Portugis
b. Belanda
c. Inggris
d. Spanyol

2. Bangsa Eropa memerlukan rempah-rempah untuk ....


a. Makanan pokok
b. Bahan bakar kapal
c. Industri obat dan bumbu masak
d. Bahan baku tekstil

3. Sebelum ditemukannya kompas, para penjelajah samudra mengetahui dengan


pedoman ...
a. Angin
b. Ombak
c. Bintang
d. Ranting pohon

4. Salah satu faktor penjelajahan samudra adalah untuk menunaikan tugas suci
menyebarkan agama Nasrani yang dikenal dengan istiah ....
a. Gold
b. Glory
c. Gospel
d. Glowy

5. Bangsa Beanda berhasil mendarat di pelabuhan Banten paada tahun 1596 di


bawah pimpinan ....
a. Thomas Stamford Raffles
b. Landrent
c. Napoleon Bonaparte
d. Cournelis de Houtman
TUGAS UJI KOMPETENSI 3
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

Oleh

Nama : Ni Made Cahyanti Dewi


NIM : 859027642
No. Absen : 28

KELAS III.A
POKJAR KUTA UTARA

PROGRAM STUDI S1 PGSD (MASUKAN SARJANA) KURIKULUM BARU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS TERBUKA DENPASAR
TAHUN 2023
LAPORAN ANALISIS
Menurut saya, Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) dapat digunakan pada dunia pendidikan
saat ini, mengingat masih banyak sekolah di Indonesia, bahkan di Bali maish kekurangan tenaga
guru. Misalnya di sekolah saya, kami masih kekurangan 1 orang guru kelas untuk mengajar,
sehingga diperbantukanlah guru PJOK untuk menjadi wali sementara untuk mengurus segala
administrasi yang diperlukan oleh kelas bersangkutan. Namun untuk mengajarkan mata pelajaran
di kelas tersebut, masing-masing guru kelas yang lain diberikan tugas untuk mengisi setiap Mata
Pelajaran di kelas tersebut. Pada kasus yang terjadi di sekolah saya, jika Pembelajaran Kelas
Rangkap diterapkan, maka model pembelajaran yang dapat diterapkan hanya model 222. Hal ini
karena, jumlah siswa di masing-masing rombongan belajar di sekolah saya berjumlah 32 siswa
dengan ruang kelas yang tidak cukup untuk menampung 2 kelas sekaligus. Jadi menurut saya,
Pembelajaran Kelas Rangkap dapat diterapkan sesuai dengan situasi dan kebutuhan masing-
masing sekolah
Beberapa media elektronik (melalui internet) yang pernah memberitakan terkait
Pembelajaran Kelas Rangkap diberbagai wilayah di Indonesia, diantaranya:
1) Liputan06.com dengan judul berita “Sekolah Rusak Berat Akibat Hujan, Siswa SDN
Cirimekar 02 Cibinong Belajar di Tenda Darurat” yang dipublikasikan secara daring pada
tanggal 6 Januari 2020.
2) timesindonesia.co.id dengan judul berita “Kekurangan Guru, 116 SDN di Kabupaten
Probolinggo Terapkan Kelas Rangkap” yang dipublikasikan secara daring pada tanggal
14 Juni 2021.
3) radarjombang.jawapos.com dengan judul berita “Nasib SD Negeri di Pinggiran Jombang,
Kelas Disekat, Guru Rangkap-rangkap” yang dippublikasikan secara daring pada tanggal
1 Agustus 2022.
Beberapa teori yang mendukung Pembelajaran Kelas Rangkap, yaitu: 1) Teori dari Hari
Wibowo; 2) Teori dari IGAK.Wardhani (1998); 3) Teori dari Katz (1992); 4) Teori dari Djalil
(2011:14); 5) Teori dari C. Asri Budiningsih (2006: 1-2).
Teori dari Hari Wibowo dalam buku berjudul PENGANTAR TOERI-TEORI BELAJAR
DAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN. Hari Wibowo mengatakan Pembelajaran Kelas
Rangkap (PKR) merupakan model pembelajaran dengan mencampur beberapa siswa yang terdiri
dari dua atau tiga tingkatan kelas dalam satu kelas dan pemmbelajaran diberikan satu guru saja
untuk beberapa waktu. Pembelajaran kelas rangkap sangat menekankan dua hal utama, yaitu
kelas digabung secara terintegrasi dan pembelajaran terpusat pada siswa sehingga guru tidak
perlu berlari-lari antara dua ruang kelas untuk mengajar dua tingkatan kelas yang berbeda engan
program yang berbeda. Namun murid dari dua kelas bekerja secara sendiri-sendiri di ruangan
yang sama, masing-masing duduk di sisi ruang kelas yang berlainan dan diajarkan program yang
berbeda oleh satu guru.
Teori dari IGAK.Wardhani (1998) mengatakan bahwa PKR adalah suatubentuk pembelajaran
yang mensyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruangan kelas atau lebih, dalam saat yang
sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda. (dalam jurnal oleh Lilis
Suryani)
Menurut Katz (1992), menegaskan bahwa kelas rangkap dilaksanakan tidak hanya karena
alasan-alasan letak geografis, kekurangan murid, tahu kekurangan tenaga guru, akan tetapi lebih
dari itu adalah bagaimana meningkatkan mutu pendidikan melalui fasilitas yang tinggi bagi
perkembangan dan potensi siswa. leh karena itu dia mengembangkan tiga jenis kelas rangkap
dalam rangka pembelajaran; 1) Combined grades, 2) continuous progress, 3) mixed age/multiage
grouping.
Menurut Djalil (2011:14) pembelajaran kels rangkap adalah satu bentuk pembelajaran yang
memperisyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam saat yang
sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkatan yang berbeda
C. Asri Budiningsih (2006: 1-2), mendeskripsikan PKR sebagai seorang guru (yang harus)
menghadapi dua kelas atau lebih, atau satu kelas dengan dua atau lebih kelompok siswa yang
(mengembangkan) berbeda kemampuan, untuk membimbing belajar untuk beberapa topik
berbeda dalam satu mata pelajaran, untuk satu atau lebih mata pelajaran, dan dalam satu atau
lebih ruang kelas, pada jam pelajaran yang bersamaan. dari definisi ini jelas bahwa ada pekerjaan
ganda dari seorang guru, yang mestinya dilakukan oleh lebih dari seorang guru. PKR, lanjut C.
Asri Budiningsih (2006: 3-4), ada beberapa macam, misalnya 1) PKR-221 (dua kelas dua mata
pelajaran, satu ruang kelas), 2) PKR-222 (dua kelas dua mata pelajaran, dua ruang kelas), 3)
PKR-333 (tiga kelas tiga mata pelajaran, tiga ruang kelas), 4) PKR-331 (tiga kelas tiga mata
pelajaran, satu ruang kelas), dan lainlain sesuai yang dihadapi guru di lapangan. Budiningsih C.
A. & Nurjanah, S. (2012). Peningkatan Efektivitas Pembelajaran di SDN Bantul Timur melalui
Implementasi Strategi Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) dengan CooperativeLearning(CL).
Dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Kelas Rangkap merupakan model pembelajaran
dengan mencampur beberapa siswa yang terdiri dari dua atau tiga tingkatan kelas dalam satu
kelas dan pembelajaran diberikan oleh satu guru saja untuk beberapa waktu. Berdasarkan
modelnya, ada tiga model Pembelajaran Kelas Rangkap, yaitu:
1. Model 221  2 kelas, 2 Mata Pelajaran, 1 Kelas.
2. Model 222  2 kelas, 2 Mata Peljaran, 2 Kelas.
3. Model 333  3 kelas, 3 Mata Pelajaran, 3 kelas

Berdasarkan penjelasan diatas, menurut saya, Pembelajaran Kelas Rangkap dapat


dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah. Menurut saya, model 221, dapat
diterapkan apabila dalam satu sekolah memiliki jumlah siswa sedikit, jumlah guru yang kurang,
serta jumlah ruang kelas yang terbatas. Kondisi ini memungkikan pembelajaran dapat terlaksana
dengan kondusif dan efektif serta berjalan maksimal. Sedangkan model 222 dapat diterapkan
pada sekolah yang memiliki jumlah siswa dan rombongan belajar yang cukup banyak dan ruang
kelas yang sesuai dengan jumlah rombongan belajar, namun jumlah guru yang kurang dari
jumlah rombongan belajar.
Sumber referensi dalam laporan ini:
1. https://www.liputan6.com/news/read/4148888/sekolah-rusak-berat-akibat-hujan-siswa-
sdn-cirimekar-02-cibinong-belajar-di-tenda-darurat
2. https://timesindonesia.co.id/pendidikan/352620/kekurangan-guru-116-sdn-di-kabupaten-
probolinggo-terapkan-kelas-rangkap
3. https://radarjombang.jawapos.com/pendidikan/01/08/2022/nasib-sd-negeri-di-pinggiran-
jombang-kelas-disekat-guru-rangkap-rangkap/
4. https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=wnQLEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR8&
dq=teori-
teori+tentang+pembelajaran+kelas+rangkap&ots=bvg3bctnjk&sig=bB6ntdCUehcqz2RX
v-ipbHOT9DA&redir_esc=y#v=onepage&q=teori-
teori%20tentang%20pembelajaran%20kelas%20rangkap&f=false
5. https://lp2m.iainpalopo.ac.id/siipha/images/03122019055959PengabdianLilis.pdf
6. http://ginaagustina000.blogspot.com/2018/01/pembelajaran-kelas-rangkap-menurut-
katz.html
7. https://repository.ump.ac.id/3474/3/BAB%20II.pdf
8. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Pembelajaran%20Kelas%20Rangkap%20-
%20Paidi%20UNY%20-%202008.pdf,

Anda mungkin juga menyukai