Anda di halaman 1dari 1

Catatan Instrumatika

Catatan Pengalaman Instrumentasi dan


Informatika

HOME ▼

Mengenal Beberapa Istilah pada


Kalibrasi Transmitter

Kali ini saya ingin berbagi pemahaman saya


terkait istilah yang sering ditemui saat melakukan
kalibrasi transmitter. Beberapa dari kita mungkin
bingung terhadap istilah-istilah pada menu-menu
di transmitter. Jika kalian bingung maka solusinya
adalah membaca manual. Tetapi mungkin setelah
membaca manual juga masih bingung, maka
semoga artikel ini dapat membantu. Perlu
digarisbawahi bahwa istilah yang penulis tulis
bukanlah istilah baku. Setiap vendor mungkin
akan memberlakukan istilah yang berbeda terkait
produknya. Saya membuka diskusi untuk saling
berbagi ilmu instrumentasi atau meralat
kekeliruan di blog ini. Silakan di kolom komentar
di bawah ya. Oke kita mulai.

1. PV
PV merupakan singkatan dari process
value, ialah suatu nilai yang menunjukan
hasil pengukuran transmitter saat ini.
Process Value dikirimkan ke controller
melalui sinyal analog current (4-20 mA).
Beberapa transmitter memiliki istilah untuk
nilai PV dan Process Variable dimana kedua
nilai ini berbeda. Nilai PV adalah nilai asli
pengukuran transmitter sedangkan process
variable adalah hasil penjumlahan nilai PV
dan Bias.

2. Range
Range merupakan suatu rentang nilai
pengukuran yang terdapat pada transmitter.
Umumnya range didefinisikan pada range
kalibrasi suatu transmitter. Akan tetapi
setidaknya ada dua macam range yang ada
pada transmitter. Pertama, instrument
range, yang kedua adalah calibration range.

Instrument range merupakan rentang


pengukuran maksimal yang dapat dijangkau
oleh suatu sensor. Misalkan sebuah
transmitter memiliki instrument range 0 s/d
250 kg/cm2. Artinya transmitter ini mampu
mengukur tekanan dari 0 hingga 250
kg/cm2.

Selanjutnya calibration range merupakan


rentang nilai dari LRV ke URV yang menjadi
acuan bagi transmitter untuk mengirimkan
sinyal ke controller sesuai dengan harga
sinyal PV terhadap Range transmitter
tersebut. Range kalibrasi biasanya lebih
kecil dibanding instrument range. Misalkan
untuk transmitter dengan instrument range
0-50 kg/cm2 dikalibrasi pada range 0-10
Kg/cm2, maka transmitter akan
mengirimkan sinyal 4 mA pada tekanan 0
kg/cm2 dan akan mengirimkan sinyal 20 mA
pada tekanan 10 Kg/cm2.

3. Rerange
Proses mengubah range transmitter.
Sebuah transmitter yang dibeli dari pabrik,
biasanya belum memiliki range kalibrasi.
Oleh karenanya, pada saat kalibrasi
transmitter tersebut harus di rerange ke
range kalibrasinya terlebih dahulu baru
dilakukan kalibrasi terhadap transmitter
tersebut.

4. Kalibrasi
Kalibrasi adalah proses standarisasi dan
menyamakan hasil pengukuran suatu
transmitter dengan standar pengukuran
yang ditetapkan dan diakui. Misalkan
sebuah transmitter dikalibrasi dengan
kalibrator adalah sebuah Pressure Gauge
Digital. Dalam hal ini PG Digital harus sudah
terakui sebagai alat yang dapat digunakan
sebagai patokan untuk kalibrasi, biasanya
kalibrator harus memiliki sertifikat kalibrasi
yang belum kadalauarsa. Nah, transmitter
tadi diinput tekanan secara paralel dengan
PG digital. Kemudian nilai penunjukan
transmitter disamakan dengan nilai
penunjukan PG digital.
Ada beberapa metode kalibrasi di antaranya
one-point kalibrasi (zero trim), two point
kalibrasi (lower and upper trim), three-point
kalibrasi biasanya ditemui pada pH meter
dimana pH meter dapat dikalibrasi pada
nilai pH asam (pH di bawah 4), nilai pH
netral (pH 7) dan nilai pH basa (pH di atas
10).

5. Zero
Nilai bawah suatu range dimana pada nilai
Zero tersebut transmitter akan mengirimkan
sinya 4 mA.Misalkan sebuah transmitter
dikalibrasi dan dipasang pada range 200
mmH2O s/d 1000 mmH2O. Maka Zeronya
adalah 200 mmH2O. Atau sebuah
transmitter dipasang pada range 900
mmH2O s/d -40 mmH2O. Maka nilai
zeronya adalah 900 mmH2O.

6. LRV
Low Range Value. Istilah pada menu di
transmitter untuk menyebut nilai Zero.
Beberapa transmitter menggunakan istilah
Lower Range atau Low range, Scale lo dan
Scale Low.
7. URV
Upper Range Value. Batas atas suatu range
transmitter dimana pada nilai tersebut
transmitter akan mengirimkan 20 mA.
Beberapa transmitter menggunakan istilah
HRV (high range value), Upper range, High
range, Scale Hi atau Scale High.

8. Span
Span merupakan nilai rentang antara LRV
dan URV. Span juga merupakan hasil URV -
LRV. Misalkan sebuah transmitter dipasang
pada range -1 s/d 10 Kg/cm2 maka nilai
spannya adalah 10 - (-1) = 11 Kg/cm2.
Misalkan suatu transmitter dipasang pada
range 925 mmH2O s/d -25 mmH2O maka
spannya adalah -25 - 925 = - 950 mmH2O.
Span dapat bernilai positif maupun negatif.
Span negatif hanya didapatkan pada LT
Transmitter yang dipasang pada tangki
tertutup dengan posisi H Side berada di tap
point atas sedang LP nya berada di tap
point bawah.

9. Set PV Zero
Set PV Zero tidak digunakan untuk kalibrasi,
menu ini hanya digunakan untuk menggeser
zero offset. Pada transmitter ABB, set PV
Zero terdapat pada menu Parameterize,
bukan pada calibration dan menu ini
digunakan untuk menggeser zero offset
suatu pengukuran pada harga 0-nya. Ini
berbeda dengan prosedur Zero Trim karena
set PV Zero mengabaikan hasil pengukuran
transmitter dan menggantinya dengan nilai
0, selanjutnya transmitter akan
memunculkan nilai pada menu Bias Value.
Misalkan sebuah transmitter diberi tekanan
0 mmH2O atau dibiarkan pada tekanan
atmosfer, ternyata pada display menunjukan
nilai -15 mmH2O. Kemudian kita lakukan
prosedur set PV to Zero, hasilnya
transmitter menunjukan nilai 0 mmH2O.
Tetapi kemudian muncul bias value senilai
15 mmH2O. Kemudian jika kita lihat lebih
jauh lagi, pada transmitter muncul 3 nilai
berbeda.
- Pada menu parameterize ada nilai
Process Variable. Menu ini menampilkan
nilai PV + Bias.
- Pada menu Parameterize ada menu PV
Bias yang menyimpan hasil Set PV Zero
- Pada menu Diagnostic atau Calibrate ada
menu PV yang menunjukan hasil
pengukuran transmitter saat ini atau hasil
nilai Process Value dikurangi Bias. Ketika
melakukan Zero trim, kita men-zerokan nilai
ini.
Beberapa istilah di transmitter lainnya
antara lain PV Dev (PV Deviation), Pos PV
Adjustment. Correct PV. dan sebagainya.

10. Zero Offset


Zero Offset adalah nilai 0 yang didapat dari
penyesuaian atas perbedaan pengukuran
harga 0 oleh transmitter antara saat proses
kalibrasi dan saat dipasang pada tekanan
proses. Misalkan ketika proses kalibrasi,
transmitter sudah dikalibrasi dengan menu
zero trim sehingga nilai 0 nya sudah sesuai
dengan 0 pada tekanan 1 atm. Selanjutnya
ketika dipasang, transmitter menunjukan
nilai -10 mmH2O. Pada saat ini, teknisi bisa
melakukan penggeseran zero offset dengan
menggunakan menu Parameterize dan Set
PV Zero pada transmitter ABB. Selanjutnya
transmitter akan menyimpan nilai 10
mmH2O pada Bias Value dan menampilkan
nilai 0 mmH2O pada process value. Nilai 0
mmH2O selanjutnya dikirim ke controller
sebagai hasil pengukuran transmitter.

11. Bias Value


Bias value adalah nilai yang muncul sebagai
hasil penggeseran zero offset. Tujuannya
adalah nilai pada Bias Value digunakan
untuk mengkoreksi nilai PV yang diukur oleh
transmitter agar nilai transmitter sesuai
dengan proses yang berjalan. Bias Value
dapat juga digunakan sebagai pencatatan
dan dokumentasi atas pergeseran nilai Zero
trim transmitter terhadap proses pada kurun
waktu tertentu. Bias value umumnya
memiliki nilai maksimal bedasarkan
persentase range transmitter. Ketika sudah
mencapai nilai persentase tertentu,
transmitter perlu dikalibrasi dengan
melakukan zero trim. Ketika proses kalibrasi
dengan Zero Trim, pastikan bias value di
reset terlebih dahulu agar hasil pengukuran
transmitter tidak terpengaruh oleh bias
value.
Jika bias value tidak direset ke 0, apabila
kita melakukan zero trim, pada harga 0-nya,
transmitter akan selalu menunjukan nilai
Bias Value. Hal ini dikarenakan transmitter
menganggap Bias Value sebagai koreksi
atas hasil pengukuran transmitter sehingga
agar transmitter dapat di zero trim, bias
value perlu di reset terlebih dahulu.

12. Zero Trim


Zero trim adalah proses kalibrasi satu titik
(one-point calibration) dimana pada menu
ini, pengukuran transmitter akan digeser
sebanyak pergeseran zeronya. Misalkan
pada pressure transmitter 0-5 kg/cm2
dilakukan proses zero check. Pada tekanan
0 kg/cm2 transmitter menunjukan nilai 0.1
kg/cm2. Kemudian pada tekanan 5 kg/cm2
transmitter menunjukan nilai 5.1 kg/cm2.
Karena pergeseran nilainya sama-sama 0.1
kg, maka pada kondisi ini transmitter cukup
di zero trim saja agar sensing pada LRV
dan URV-nya dapat kembali seperti semula.
Yang harus diingat saat proses zero trim
adalah bila ada bias value, maka bias value
harus direset terlebih dahulu.
Pada transmitter menggunakan istilah Pos.
Zero Adjust, dan Zero Adjust.

Zero Error pada transmiter

13. Lower Trim dan Upper Trim


Lower trim dan Upper Trim merupakan
metode kalibrasi 2 tiik (2 points calibration)
dimana kita memasukan dua patokan nilai
untuk mengkalibrasi skala ukur transmitter
kita. Lower dan Upper Trim tak hanya
digunakan untuk mengkoreksi nilai zero
error melainkan span error juga. Lower trim
adalah kalibrasi sensing transmitter pada
tekanan LRV atau tekanan low-nya. Pada
proses ini, transmitter harus diberikan
inputan sesuai dengan LRV nya. Misalkan
LRVnya adalah 0 mmH2O maka transmitter
harus diberi tekanan sebesar 0 mmH2O
atau sesuai dengan kalibratornya. Setelah
melakukan Lower trim, selanjutnya adalah
melakukan upper trim.
Upper trim adalah kalibrasi sensing
transmitter pada inputan URV nya. Sama
seperti proses lower trim, transmitter harus
diberi tekanan upper trim sesuai dengan
kalibratornya. Selanjutnya pada kondisi ini,
kita set tekanan transmitter pada nilai
tersebut.
Lower dan Upper trim biasanya masuk
dalam satu menu dan harus dilakukan
keduanya bersama-sama. Jika kalibrasi
upper trim batal maka nilai lower trim tidak
akan terpasang ke transmitter. Sebelum
melakukan lower dan upper trim, pastikan
transmitter kita mengalami span error. Atau
kombinasi zero-span error. Jika hanya zero
error saja maka cukup dengan zero trim
saja.
Beberapa istilah yang mungkin dipakai oleh
transmitter lain; empty calib-full calib,
Sensor trim, full trim, LRV correct-URV
correct. Auto LRV-Auto HRV.

Span Error pada Transmitter

14. D/A Trim


D/A Trim adalah digital to analog trim. Menu
ini digunakan untuk melakukan kalibrasi
arus sinyal output 4-20 mA. Dengan menu
ini, transmitter akan mensimulasikan diri
mengeluarkan output 4 mA dan 20 mA
tanpa perlu kita input dengan range
tekanannya. Kita hanya perlu
membandingkannya dengan alat ukur mA
yang terkalibrasi. Pasangkan secara seri
multimeter mA antara transmitter dan poewr
supply. Jalankan menu D/A Trim.
Transmitter akan mengeluarkan outpu 4.00
mA. Jika ada perbedaan antara nilai yang
terukur dan nilai seharusnya, masukan nilai
terukur ke transmitter dan transmitter akan
mengeluarkan nilai yang seharusnya. Jadi
misalkan multimeter kita hanya mengukur
3.8 mA maka masukan nilai 3.8 mA tersebut
ke transmitter. Selanjutnya transmitter akan
mengkoreksi nilai output dan mengeluarkan
4.00 mA. Jika sudah sesuai, tekan Yes, jika
tidak tekan No. Selanjutnya transmitter akan
langsung mengeluarkan 20 mA. Cek
dengan cara yang sama.
D/A Trim digunakan untuk kasus misalkan
transmitter sudah pada nilai 0 nya tetapi di
DCS masih terbaca nilai pengukurannya.
Atau transmitter seharusnya menunjukan
nilai 0 tetapi di DCS menunjukan nilai
minus.
Di beberapa transmitter lainnya D/A Trim
dituliskan dengan menu DAC Trim, Output
4.00 mA - Output 20.00 mA, Set LRV-Set
URV (Output calibration) dan sebagainya.

15. Low Cut


Low cut adalah batas bawah pengukuran
transmitter yang dianggap sebagai 0.
Misalkan sebuah flow transmitter dengan
range 0 s/d 50000 kg/h. Disetting low cut
pada nilai 50 kg/h. Artinya ketika transmitter
menunjukan nilai 50 kg/h ke bawah akan
langsung diset ke 0 kg/h.
Beberapa istilah pada transmitter lainnya
antara lain cut out.
16. Static Pressure
Static pressure adalah tekanan statis yang
dialami transmitter. Misalkan pada pipa gas
dengan tekanan gas 25 kg/cm2 dipasang
sebuah transmitter dengan range 0 s/d 2000
mmH2O. Dalam hal ini static pressure-nya
adalah 25 kg/cm2 dan range differential
pressurenya adalah 0 s/d 2000 mmH2O.

17. Damping Time


Damping time adalah sensitivitas waktu
pengukuran transmitter terhadap perubahan
measurementnya. Misalkan damping time
diset ke 2s, maka setiap 2s transmitter baru
mendeteksi perubahan hasil pengukuran.
Damping time biasanya diset lebih lama
atau lebih cepat tergantung kebutuhan
proses. Damping time yang lebih cepat
biasanya cenderung menyebabkan indikasi
hunting dan jika diset terlalu lama,
keakuratannya menurun. Sebaiknya diset
pada nilai yang benar. Tidak terlalu cepat
dan tidak terlalu lama.
Pada transmitter lainnya dikenal dengan
istilah damping.

18. Loop Test


Loop test adalah fasilitas yang ada pada
transmitter elektronik untuk melakukan
check loop pada rangkaian loop yang ada.
Loop test dilakukan dengan mensimulasikan
transmitter pada tekanan 0% s/d 100%
range transmitter dan mengamati
perubahan indikasi yang terjadi di DCS.
Dalam hal ini, transmitter tidak perlu
diinputkan sesuai range pengukuran. Cukup
disimulasikan dengan menggunakan HART
Communicator saja. Loop test tidak boleh
dilakukan saat transmitter sedang online.
Loop test dilakukans pada saat
comissioning atau pada saat transmitter
telah out-of-service.
Di transmitter lainnya nama loop test dikenal
juga dengan Simulation, atau Loop Check.

Sekian tulisan kali ini, apa yang saya tulis adalah


referensi dari pengalaman saya sebagai seorang
teknisi instrumen. Bila ada masukan, diskusi atau
koreksi silakan ditulis di kolom komentar. Saya
pribadi lebih menyarankan bagi sohib untuk
membaca manual transmitter yang sohib kerjakan
agar informasi yang diberikan lebih akurat dan
lebih menjelaskan karakteristik khas masing-
masing merk transmitter. Adapun tulisan saya ini
hanyalah referensi tambahan saja yang sifatnya
umum. Saya akhiri kurang lebihnya mohon maaf
dan terima kasih.

Sidiq Nur Widayan

Share

2 comments:

BELAJAR Tuesday, 01 September, 2020


Mau tanya maksud bias value seperti apa kak?
Bisa kasih contoh indikasi bias value terdapat
dari mana? Kalibrator atau transmitternya?
Reply

Afif Thursday, 14 October, 2021


sangat membantu catatannya...
Reply

Enter comment

‹ Home ›
View web version

Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai