Anda di halaman 1dari 2

Plato Tidak Bohong, Atlantis Pernah Ada di Indonesia

Atlantis adalah misteri yang menggoda para ilmuwan, dan kaum spritualis untuk menelisik kembali
peradaban maju manusia yang, konon, hilang ditelan bumi. Sampai saat ini, setidaknya ada ribuan buku
telah ditulis ihwal legenda itu.

Pada mulanya adalah Plato (427-347 SM), filsuf Yunani, mencatat cerita soal benua hilang itu dalam dua
karyanya, Timaeus dan Critias. Keduanya adalah karya terakhir Plato, yang ditulis pada 347 SM.

Berdasarkan dua karya Plato itu, DR Danny Hilman Natawidjaja, menelurkan sebuah buku yang berjudul
"Plato Tidak Bohong, Atlantis Pernah Ada di Indonesia." Baca Juga : Peserta dari 23 Negara Ramaikan
Bromo Marathon 2023 Baca Juga : Demokrat Minta Anies Baswedan Cs Ganti Nama Koalisi Perubahan
"Konsep utama unsur pembentukan alam terdiri dari air, api, tanah, dan udara. Semua itu tertuang
dalam dua karya Plato Timaeus dan Critias, jadi tidak mungkin Plato berbohong dan berkhayal," kata
Danny Hilman, di sela acara Diskusi Bencana dan Peradaban dan Peluncuran Buku "Plato Tidak Bohong,
Atlantis Pernah Ada di Indonesia," di Jakarta, 20 Mei 2013.Danny menambahkan, dua karya Plato itu
berasal dari manuskrip yang dimiliki oleh kakeknya yang didapat dari Mesir yang sudah ditranskip ke
dalam bahasa Yunani.

Di karya Critias menyebutkan kalau Atlantis berasal dari 9.600 SM atau 11.600 tahun yang lalu. Atlantis
dijelaskan sebagai wilayah tropis, bertemperatur sedang, berbentuk daratan besar yang sangat indah,
subur, banyak sumber air, flora, fauna, dan bahan tambang logam mineral.

"Di karya itu juga dikatakan ada dua binatang buas di Atlantis. Apakah itu harimau atau komodo?" ujar
Danny.

Kesamaan Atlantis dan di Indonesia juga terlihat dari manuskrip kuno yang digunakan Plato untuk
menjelaskan Atlantis, seperti adanya sungai, gunung berapi, masyarakatnya bisa membangun candi,
habitat padat, masyarakat yang taat agama, patuh hukum, dan tidak mementingkan harta
"Dari sisi demografi, Atlantis sangat mirip dengan Indonesia," kata Danny.
Ia juga menyampaikan, Atlantis hilang karena curah hujan yang sangat besar pada saat itu, sehingga
menyebabkan banjir besar dan kemudian menenggelamkan Atlantis.

"Proses menghilangnya Atlantis tidak dalam waktu sehari semalam, tapi terjadi selama beribu-ribu tahun
yang disebabkan banjir yang terus menerus datang," jelas Danny.
Sementara di karya Timiaeus, Plato menjelaskan, bukan hanya banjir yang menyebabkan hilangnya
Atlantis. Tapi, masih banyak bencana lain yang menyebabkan musnahnya Atlantis dan peradabannya.

"Bencana-bencana di Indonesia juga sering terjadi, seperti gempa bumi, gunung meletus, tsunami, dan
lainnya. Dari konsep bencana katastrofi dan musnahnya peradaban, banyak juga peradaban di Indonesia
yang hancur karena adanya bencana," tutup Danny. (adi)
Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id pada hari Senin, 20 Mei 2013 - 19:41 WIB

Judul Artikel : Plato Tidak Bohong, Atlantis Pernah Ada di Indonesia

Link Artikel : https://www.viva.co.id/arsip/414386-plato-tidak-bohong-atlantis-pernah-ada-di-indonesia?


page=2&utm_medium=page-2

Oleh :

Anda mungkin juga menyukai