Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. PENDAHULUAN
1.2. LATAR BELAKANG
1.3. PERUMUSAN MASALAH
1.4. TUJUAN PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. DEFINISI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

2.2. PENGENDALIAN INTERN

2.3. PT UNILEVER Tbk

2.5. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UNILEVER

2.5.1. DESKRIPSI SISTEM

2.5.2. KOMPONEN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1. KONDISI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DI PT UNILEVER TBK

3.2. SUBSISTEM YANG ADA DI SIA PT UNILEVER TBK

3.3. KONDISI PENGENDALIAN INTERN PT UNILEVER TBK

3.4. ANALISA PERBANDINGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN INTERN PADA KOMPONEN DAN
SUBSISTEM SIA YANG DIGUNAKAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. KESIMPULAN

4.2. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, peran Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
menjadi krusial dalam mendukung aktivitas bisnis suatu perusahaan. SIA tidak hanya berperan
sebagai alat pencatatan transaksi keuangan, tetapi juga sebagai sumber data vital untuk
pengambilan keputusan strategis. Namun, seiring dengan kompleksitas operasional yang semakin
meningkat, pentingnya pengendalian internal pada Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menjadi lebih
menonjol.

Perusahaan Unilever, sebagai salah satu pemimpin industri konsumen global, beroperasi di
lingkungan bisnis yang dinamis dan beragam. Portofolio produk yang luas dan kehadiran di berbagai
pasar menempatkan Unilever pada tantangan tingkat tinggi dalam hal pengelolaan dan pelaporan
keuangan. Dalam konteks ini, keberlanjutan operasional dan keberhasilan bisnis Unilever sangat
bergantung pada efektivitas Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang diterapkan dalam SIA mereka.

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis mendalam terhadap SPI pada SIA Unilever
dengan tujuan utama mengevaluasi efektivitas dan keandalan kontrol internal yang telah diterapkan.
Dengan memahami sejauh mana SPI memenuhi kebutuhan perusahaan, dapat diidentifikasi potensi
risiko dan peluang perbaikan untuk meningkatkan kinerja dan keandalan SIA.

Keberhasilan Unilever dalam mencapai tujuan bisnisnya tidak hanya terletak pada inovasi
produk dan strategi pemasaran, tetapi juga pada ketepatan dan kredibilitas informasi keuangan yang
dihasilkan oleh SIA. Oleh karena itu, penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi internal perusahaan
Unilever tetapi juga dapat memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman praktik terbaik
dalam pengelolaan SIA dan SPI di industri konsumen global.

Dengan memperdalam analisis SPI pada SIA Unilever, diharapkan hasil penelitian ini dapat
memberikan wawasan yang berharga bagi praktisi, peneliti, dan pihak-pihak yang terkait dengan
bidang SIA dan SPI. Kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
rekomendasi dan panduan bagi Unilever untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem
informasi akuntansi mereka, menciptakan landasan yang lebih kuat untuk pengambilan keputusan
yang tepat waktu dan akurat.
1.2. LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi informasi telah mengubah paradigma dalam dunia bisnis, khususnya
dalam pengelolaan dan pelaporan keuangan. Di tengah kompleksitas operasional perusahaan
modern, penggunaan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menjadi suatu keharusan untuk memastikan
pencatatan, pengolahan, dan pelaporan data keuangan yang akurat dan andal. Seiring dengan hal
tersebut, pentingnya menerapkan Sistem Pengendalian Intern (SPI) pada Sistem Informasi Akuntansi
menjadi semakin krusial.

Unilever, sebagai salah satu perusahaan konsumen terbesar di dunia dengan portofolio produk yang
sangat beragam, memiliki tantangan yang kompleks dalam mengelola informasi keuangan. Dalam
menghadapi dinamika pasar global, Unilever harus menjaga integritas dan keamanan data keuangan,
sekaligus memastikan bahwa proses bisnisnya berjalan efisien dan efektif.

Analisis terhadap Sistem Pengendalian Intern pada Sistem Informasi Akuntansi di Unilever menjadi
relevan mengingat peran pentingnya dalam menjamin keakuratan dan keandalan informasi
keuangan. Sebuah tinjauan menyeluruh terhadap SPI akan memberikan pemahaman mendalam
tentang sejauh mana perusahaan ini menerapkan kontrol yang efektif untuk melindungi aset,
meminimalkan risiko kesalahan, serta memastikan kepatuhan terhadap standar dan regulasi yang
berlaku.

Selain itu, analisis ini juga dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan efisiensi operasional
dan memberikan dasar bagi perbaikan berkelanjutan. Dengan memahami dan mengevaluasi SPI,
Unilever dapat mengidentifikasi potensi perbaikan, mengoptimalkan kebijakan dan prosedur yang
ada, serta meningkatkan kualitas informasi keuangan yang dihasilkan.

Dalam konteks inilah, penelitian mengenai "Analisis Sistem Pengendalian Intern pada Sistem
Informasi Akuntansi di Perusahaan Unilever" menjadi sebuah langkah penting dalam menggali
pemahaman lebih dalam tentang bagaimana perusahaan tersebut mengelola dan mengamankan
informasi keuangan dalam era digital ini.

1.3. PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan utama yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana efektivitas sistem pengendalian intern pada sistem informasi akuntansi di PT


Unilever Tbk dan sejauh mana sistem ini mampu mengatasi potensi risiko serta memastikan
keandalan dan kepatuhan informasi keuangan perusahaan. Antara lain :

1.3.1 Bagaimana struktur dan komponen sistem informasi akuntansi di PT Unilever Tbk?

1.3.2. Sejauh mana pengendalian intern diimplementasikan dalam sistem informasi akuntansi?

1.3.3. Apa potensi risiko yang dihadapi oleh sistem informasi akuntansi dan bagaimana pengendalian
intern merespons risiko-risiko tersebut?

1.3.4. Bagaimana peran kebijakan dan prosedur dalam mendukung pengendalian intern pada sistem
informasi akuntansi?

1.3.5. Bagaimana efektivitas monitoring dan evaluasi terhadap pengendalian intern yang diterapkan
di PT Unilever Tbk?
1.4. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan utama dari analisis sistem pengendalian intern pada sistem informasi akuntansi di
perusahaan Unilever adalah untuk:

 Evaluasi Efektivitas Pengendalian Intern


Menilai sejauh mana pengendalian intern yang telah diterapkan di dalam sistem informasi
akuntansi Unilever berhasil menjaga integritas, keamanan, dan akurasi data keuangan.
 Identifikasi Potensi Risiko dan Kelemahan
Mengidentifikasi potensi risiko dan kelemahan dalam sistem pengendalian internal yang dapat
mempengaruhi integritas dan keandalan informasi keuangan perusahaan.
 Pemahaman Terhadap Kepatuhan
Menganalisis sejauh mana sistem pengendalian intern di Unilever memastikan kepatuhan
terhadap standar akuntansi, regulasi keuangan, dan kebijakan internal yang berlaku.
 Rekomendasi Perbaikan
Memberikan rekomendasi konkret untuk perbaikan dan peningkatan dalam pengelolaan
pengendalian intern pada sistem informasi akuntansi. Rekomendasi ini diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi risiko kesalahan, dan mengoptimalkan kualitas
informasi keuangan.
 Kontribusi Terhadap Praktik Terbaik
Menyumbangkan pemahaman baru terkait praktik terbaik dalam implementasi pengendalian
intern pada sistem informasi akuntansi, yang dapat bermanfaat tidak hanya bagi Unilever tetapi
juga untuk industri secara keseluruhan.
 Pengembangan Landasan Teoritis
Membangun landasan teoritis yang kuat untuk memahami hubungan antara sistem
pengendalian intern dan sistem informasi akuntansi, dengan fokus pada konteks industri
konsumen global.
 Memberikan Pemahaman Lebih Mendalam
Memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada pihak terkait, seperti manajemen
perusahaan, auditor, dan regulator, tentang tingkat keamanan dan keandalan sistem informasi
akuntansi di Unilever.

Melalui pencapaian tujuan-tujuan ini, diharapkan analisis sistem pengendalian intern pada sistem
informasi akuntansi Unilever dapat memberikan kontribusi positif terhadap efisiensi operasional,
kualitas pelaporan keuangan, dan keberlanjutan bisnis perusahaan dalam era digital ini.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. DEFINISI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA): KONSEP DASAR

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merujuk pada kerangka kerja yang dirancang untuk
mengumpulkan, mengelola, menyimpan, memproses, dan menyajikan informasi akuntansi yang
relevan bagi para pemangku kepentingan internal dan eksternal suatu organisasi. SIA merupakan
bagian integral dari sistem informasi perusahaan yang lebih besar dan memiliki tujuan khusus dalam
mengelola aspek-aspek akuntansi.

Unsur-unsur Utama Sistem Informasi Akuntansi:

 Input

Informasi akuntansi dihasilkan dari berbagai sumber, termasuk transaksi keuangan, kegiatan
operasional, dan peristiwa bisnis lainnya. Input ini dapat mencakup data pengeluaran, penerimaan,
penjualan, pembelian, dan transaksi keuangan lainnya.

 Proses

Proses dalam SIA melibatkan pemrosesan data masukan menjadi informasi akuntansi yang berguna.
Ini mencakup kegiatan seperti pencatatan transaksi, pengolahan data keuangan, perhitungan
akuntansi, dan penyusunan laporan keuangan.

 Output

Output SIA berupa laporan keuangan, neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan informasi
akuntansi lainnya yang disajikan dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh para pemangku
kepentingan. Laporan ini memberikan gambaran tentang kinerja finansial dan posisi keuangan suatu
organisasi.

 Basis Data

SIA mengandalkan basis data yang menyimpan informasi keuangan dan akuntansi secara terstruktur.
Basis data ini menyediakan akses cepat dan efisien terhadap data yang diperlukan untuk
penyusunan laporan dan analisis keuangan.

 Kontrol Intern

Pengendalian intern dalam SIA memastikan keakuratan dan keandalan informasi akuntansi. Ini
mencakup prosedur pengamanan, validasi data, serta audit internal untuk meminimalkan risiko
kesalahan dan penyelewengan.

 Siklus Informasi

SIA mengikuti siklus informasi, yang mencakup tahap pengumpulan data, pemrosesan informasi,
penyusunan laporan, distribusi laporan, dan umpan balik. Siklus ini memastikan bahwa informasi
akuntansi dihasilkan dan digunakan secara berkelanjutan.
2.2. PENGENDALIAN INTERN DALAM KONTEKS AKUNTANSI

Dalam konteks pengendalian intern pada sistem informasi akuntansi, literatur telah memberikan
pemahaman mendalam tentang konsep pengendalian intern dan peranannya dalam menjaga
integritas dan keandalan informasi keuangan suatu perusahaan.

2.2.1. Definisi Pengendalian Intern:

Pengendalian intern adalah serangkaian kebijakan, prosedur, dan mekanisme yang dirancang untuk
memastikan pencapaian tujuan organisasi, melindungi aset, mencegah dan mendeteksi kesalahan
atau penyelewengan, serta memastikan kepatuhan terhadap standar dan regulasi yang berlaku
(COSO, 2013). Dalam konteks sistem informasi akuntansi, pengendalian intern mencakup langkah-
langkah untuk melindungi integritas, keamanan, dan ketersediaan data.

2.2.2. Pentingnya Evaluasi Efektivitas Pengendalian Intern:

Evaluasi efektivitas pengendalian intern merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa
sistem informasi akuntansi dapat diandalkan dalam menghasilkan informasi keuangan yang akurat.
Studi oleh Chambers dan Randhawa (2019) menekankan bahwa perusahaan perlu secara berkala
mengevaluasi dan memperbarui pengendalian intern mereka untuk mengantisipasi perubahan
lingkungan bisnis dan teknologi.

2.2.3. Kriteria Evaluasi Efektivitas Pengendalian Intern:

Menurut Saunders dan Warren (2020), efektivitas pengendalian intern dapat dievaluasi berdasarkan
kriteria-kriteria tertentu, seperti kecukupan desain pengendalian, penerapan yang konsisten, dan
kemampuan untuk mendeteksi dan menanggapi risiko dengan tepat waktu. Penelitian lebih lanjut
dapat memberikan wawasan tentang metode-metode evaluasi yang spesifik dan relevan dalam
konteks Unilever.

2.2.4. Hubungan antara Pengendalian Intern dan Keberlanjutan Bisnis:

Terdapat korelasi positif antara efektivitas pengendalian intern dan keberlanjutan bisnis. Studi oleh
Simnett et al. (2016) menunjukkan bahwa perusahaan dengan sistem pengendalian intern yang kuat
memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mengatasi tantangan bisnis, mengurangi risiko, dan
menciptakan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan.

Dengan merinci literatur mengenai evaluasi efektivitas pengendalian intern, penelitian ini
dapat membangun dasar yang kuat untuk memahami relevansi dan kontribusi pengendalian intern
terhadap sistem informasi akuntansi, khususnya di konteks perusahaan Unilever. Tinjauan pustaka
ini membantu menetapkan kerangka konseptual yang mendukung analisis lebih lanjut terkait
dengan tujuan penelitian.
2.3. PT UNILEVER Tbk

Unilever merupakan salah satu perusahaan konsumen terbesar dan terkemuka di dunia, yang
beroperasi dalam berbagai kategori produk. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1930 melalui
penggabungan Lever Brothers dan Margarine Unie. Dengan pusat operasional di Rotterdam,
Belanda, dan London, Inggris, Unilever memiliki kehadiran global yang luas dengan kantor dan pabrik
di berbagai negara.

Unilever terkenal dengan portofolio produk yang beragam, mencakup makanan dan minuman,
perawatan pribadi, perawatan rumah tangga, dan banyak lagi. Beberapa merek terkenal Unilever
termasuk Dove, Knorr, Lipton, Axe, Sunsilk, dan banyak lagi. Perusahaan ini dikenal karena fokusnya
pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial, dengan komitmen untuk menciptakan dampak
positif dalam masyarakat dan lingkungan.

2.3.1. Kompleksitas Sistem Informasi Akuntansi Unilever


Skala Operasional Global: Unilever beroperasi di ratusan negara dengan keberagaman bisnis
yang tinggi. Kompleksitas sistem informasi akuntansinya harus dapat mengakomodasi
perbedaan mata uang, regulasi akuntansi, dan kebijakan perpajakan di berbagai yurisdiksi.
2.3.2. Portofolio Produk yang Luas
Dengan portofolio produk yang mencakup berbagai kategori, mulai dari makanan dan
minuman hingga perawatan pribadi dan perawatan rumah tangga, sistem informasi
akuntansi Unilever harus dapat mengelola transaksi keuangan yang bervariasi.
2.3.3. Integrasi Proses Bisnis
Proses bisnis Unilever yang melibatkan rantai pasokan, produksi, distribusi, dan pemasaran
memerlukan integrasi yang kuat melalui sistem informasi akuntansi. Ini mencakup
pemantauan persediaan, pengelolaan rantai pasokan, dan analisis biaya yang efektif.
2.3.4. Manajemen Informasi Pelanggan
Sebagai perusahaan konsumen, Unilever perlu memantau dan menganalisis informasi
pelanggan untuk mendukung strategi pemasaran dan pengembangan produk yang efektif.
2.3.5. Keamanan dan Kepatuhan
Mengingat skala operasionalnya, Unilever harus menjaga keamanan data dan mematuhi
regulasi privasi serta kepatuhan lainnya yang berlaku di berbagai wilayah operasionalnya.
2.3.6. Pengelolaan Risiko
Unilever, sebagai perusahaan besar dengan banyak lini produk, juga harus memiliki sistem
informasi akuntansi yang mampu mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko
terkait dengan aspek keuangan.

Dengan menghadapi kompleksitas ini, Unilever terus mengembangkan dan memperbarui


sistem informasi akuntansinya untuk tetap relevan dan efektif di tengah perubahan cepat dalam
lingkungan bisnis global. Sistem informasi ini menjadi kunci untuk menyediakan informasi akuntansi
yang akurat, mendukung pengambilan keputusan yang baik, dan memastikan kepatuhan terhadap
standar akuntansi dan regulasi yang berlaku.
2.4. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PT UNILEVER TBK

2.4.1. Deskripsi sistem

1. Seleksi dan Implementasi Perangkat Lunak Akuntansi:

Unilever kemungkinan besar telah memilih perangkat lunak akuntansi yang sesuai dengan
kebutuhan dan skala operasionalnya. Ini bisa melibatkan pemilihan sistem manajemen akuntansi
terkemuka di pasaran.

Implementasi perangkat lunak melibatkan tahap konfigurasi yang disesuaikan dengan kebutuhan
dan struktur organisasi Unilever.

2. Integrasi dengan Sistem Lain:

Sistem informasi akuntansi di Unilever kemungkinan terintegrasi dengan sistem lain di dalam
perusahaan, seperti sistem rantai pasokan, produksi, dan distribusi. Hal ini memastikan bahwa data
yang diperlukan untuk akuntansi dapat dengan mudah dipertukarkan antar departemen.

3. Basis Data Sentral:

Implementasi sistem informasi akuntansi mungkin didukung oleh basis data sentral yang menyimpan
dan mengelola semua informasi keuangan yang diperlukan. Basis data ini biasanya dirancang untuk
memberikan akses cepat dan aman ke data yang diperlukan oleh berbagai fungsi bisnis.

4. Proses Pencatatan dan Pelaporan:

Sistem informasi akuntansi di Unilever dirancang untuk mencatat semua transaksi keuangan yang
relevan. Ini melibatkan proses pencatatan harian, termasuk pembelian, penjualan, biaya
operasional, dan transaksi keuangan lainnya.

Sistem ini juga memfasilitasi penyusunan laporan keuangan, seperti neraca, laporan laba rugi, dan
laporan arus kas, yang dapat digunakan oleh manajemen dan pemangku kepentingan eksternal.

5. Pengendalian Intern:

Untuk memastikan keandalan informasi keuangan, Unilever menerapkan pengendalian intern dalam
sistem informasi akuntansinya. Ini mencakup kontrol umum dan aplikasi untuk melindungi aset,
mencegah kecurangan, dan memastikan kepatuhan terhadap standar akuntansi.

6. Pelatihan dan Dukungan:

Karyawan yang terlibat dalam penggunaan sistem informasi akuntansi mungkin menerima pelatihan
untuk memastikan pemahaman yang baik tentang cara menggunakan sistem tersebut.

Tim dukungan teknis dan akuntansi mungkin juga tersedia untuk membantu pemecahan masalah
dan memastikan sistem berjalan dengan baik.
2.5.2. Komponen sistem

1. Input

Data transaksi keuangan dan operasional merupakan input utama. Ini mencakup pembelian,
penjualan, biaya operasional, dan transaksi keuangan lainnya.

2. Proses

Proses dalam sistem informasi akuntansi mencakup pengolahan data masukan menjadi informasi
akuntansi yang bermanfaat. Ini termasuk pencatatan transaksi, penyusunan laporan, dan analisis
data.

3. Output

Laporan keuangan merupakan output utama dari sistem informasi akuntansi. Ini mencakup neraca,
laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan keuangan lainnya yang memberikan gambaran
tentang kinerja keuangan perusahaan.

4. Basis Data

Basis data merupakan tempat penyimpanan yang menyimpan data keuangan perusahaan secara
terstruktur. Basis data ini memfasilitasi akses cepat dan efisien terhadap informasi yang diperlukan.

5. Kontrol Intern

Pengendalian intern termasuk kebijakan, prosedur, dan kontrol untuk memastikan keandalan
informasi keuangan. Ini mencakup kontrol umum dan aplikasi untuk melindungi aset, mencegah
kecurangan, dan memastikan kepatuhan.

6. Siklus Informasi

Siklus informasi mencakup langkah-langkah dari pengumpulan data, pemrosesan informasi,


penyusunan laporan, distribusi laporan, hingga umpan balik. Siklus ini memastikan bahwa informasi
mengikuti alur kerja yang teratur.

7. Kontrol Akses

Kontrol akses memastikan bahwa hanya orang yang berwenang yang memiliki hak akses ke
informasi sensitif. Ini melibatkan pengaturan peran dan izin pengguna pada tingkat sistem.

8. Peralatan dan Perangkat Keras

Peralatan dan perangkat keras komputer diperlukan untuk menjalankan sistem informasi akuntansi.
Ini termasuk server, komputer, jaringan, dan perangkat keras lainnya.

9. Perangkat Lunak Akuntansi

Perangkat lunak akuntansi adalah aplikasi yang digunakan untuk mengelola data keuangan. Ini
mencakup sistem manajemen akuntansi, perangkat lunak pengelolaan basis data, dan aplikasi lain
yang mendukung fungsi akuntansi.

10. Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia diperlukan untuk memastikan bahwa pengguna
sistem informasi akuntansi memahami cara menggunakan sistem dengan benar.
11. Audit dan Pengawasan

Proses audit dan pengawasan membantu memastikan kepatuhan sistem terhadap standar dan
peraturan yang berlaku. Ini termasuk audit internal dan eksternal untuk mengevaluasi efektivitas
sistem.
BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1. Kondisi Sistem Informasi PT UNILEVER Tbk.

Sistem Informasi Akuntansi yang di gunakan pada perusahaan PT Unilever.Tbk memiliki


fokus bisnis yaitu Mengelola berbagai hubungan pelanggan dengan melibatkan dua tujuan yang
saling berkaitan dan unilever memiliki kompenen utama dalam strategis CRM Unilever
Menggunakan Real Dialog, yaitu alat dalam panggilan pusat. Real Dialog menggunakan mesin
linguistik menganalisis pelanggan di masing masing kata dan kemudian menyediakan pusat
kontak agen. CRM dalam perusahaan Unilever Indonesia Tbk strategi ini berupaya untuk
memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya
secara jelas, konsisten, dan berpengaruh kuat terhadap perusahaan dan produknya.Untuk
mendukung pengambilan keputusan maka dibuatlah sebuah sistem keputusan yang dibuat oleh pt
unilever yaitu model dari sistem yang mana keputusan diambil, dapat bersifat tertutup atau
terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan
yang tidak diketahui dari lingkungan. Walau sistem ini mempunyai banyak kelebihan tidak
dapat dipung kiri juga bahwa terdapat kelemahan didalam penerapan sistem ini.

Berikut adalah kelemahan penerapan sistem informasi yang diterapkan oleh pt unilever:

1. Ketatnya persaingan dengan perusahaan perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang
sama

2. Kelebihan data pelanggan atau informasi tentang pelanggan tidak dikelola dengan benar sehingga
bisa menyebabkan kegagalan proyek CRM.

3. Implementasi CRM akan menyebabkan budaya perubahan dalam organisasi, terutama


dikalangan staf

4. Iklan sifatnya berulang agar masyarakat dapat menerimanya dengan baik (memiliki rasa
keingin tahuan dan rasa ingin membeli akan suatu produk yang dipasarkan tersebut), sehingga
memerlukan dana yang besar untuk melakukan perulangan tersebut sulit nya dalam
pelaksanaan program CSR.

3.2. Subsitem yang ada di SIA PT UNILEVER Tbk.

Sistem informasi akuntansi lainnya yang dimiliki oleh PT Unilever Tbk yaitu Sahabat Warung dan
Teleorder. Perusahaan mengembangkan program eRTM (eRoute toMarket) yang memungkinkan
toko-toko terhubung secara digital ke Unilever dalam hal melakukan pemesanan dengan
memanfaatkan aplikasi Sahabat Warung dan plat form Teleorder. Melalui sistem informasi
akuntansi ini perusahaan melakukan inovasi global untuk digitalisasi customer development.
Dalam hal ini Sahabat Warung diluncurkan juga untuk membantu perusahaan agar tetap
menjaga kontinuitas layanan ke warung di puncak pembatasan sosial akibat Covid-19. Dari hal
tersebut terlihat bahwa PT Unilever Tbk melalui program aplikasi sahabat warung yang sudah
dapat diunduh di google playstore dan teleorder memanfaatkan sistemi nformasi akuntansi
khususnya dalam sistem akuntansi pendapatan dan siklus produksi (kontinuitas layanan)
dapat digunakan untuk inovasi perusahaan
3.3. Kondisi pengendalian intern PT UNILEVER Tbk

Kerangka kerja pengendalian internal Perseroan bertujuan


untuk memberikan keyakinan yang rasional bahwa asetaset Perseroan dijaga dengan baik, risiko-
risiko usaha
dapat diidentifikasi dan dikelola, serta informasi apapun
yang harus diungkapkan dapat dilaporkan secepatnya
kepada Direksi. Kerangka kerja ini merupakan hal yang
komprehensif mencakup risiko finansial, operasional,
sosial, strategis, lingkungan, dan risiko akibat adanya
regulasi Pemerintah. Kerangka kerja pengendalian internal
didukung oleh Pedoman-Pedoman Prinsip Bisnis yang
menjelaskan standar integritas dan perilaku profesional
dalam kegiatan operasional Perseroan.

Sistem Pengendalian Internal atas Pelaporan


Keuangan dan Keselarasannya dengan
Kerangka Kerja COSO

Perseroan telah berkomitmen untuk mematuhi kerangka


kerja dan praktik pengendalian keuangan yang diakui
secara global berdasarkan Pasal 404 Sarbanes-Oxley Act
(SOX). Untuk memenuhi persyaratan kepatuhan, sistem
pengendalian internal kami bergantung pada penilaian
independen tahunan berdasarkan Continuous Assurance
Model (CAM). CAM mengharuskan Manajemen untuk
melakukan penilaian formal setiap tahunnya mengenai
efektivitas struktur pengendalian dengan melakukan uji
coba pada desain dan efektivitas operasional pengendalian
guna memahami apakah sistem pengendalian tersebut
telah mengantisipasi risiko dalam semua aspek yang
penting. Kekurangan yang ditemukan harus diungkapkan
dalam laporan tahunan. Selain itu, auditor eksternal yang
terdaftar juga harus membuat laporan atestasi yang
memverifikasi penilaian manajemen terhadap keefektifan
struktur pengendalian tersebut.

Pengendalian internal kami telah sepenuhnya memenuhi


persyaratan CAM. Sejak tahun 2013, Perseroan telah
menerapkan kerangka kerja Zero Based Control (ZBC),
sebagai dasar untuk lingkungan pengendalian. ZBC adalah
kerangka kerja pengendalian global terpadu yang tunduk
pada penilaian SOX tahunan yang dilakukan oleh pihak
independen. Dengan menggunakan kerangka kerja ZBC,
Perseroan dapat menyederhanakan dan mengotomatisasi
pengendalian dan pelaporan, mengurangi kontrol manual
dan memastikan terciptanya transaksi yang berkualitas tinggi
mulai dari sumbernya. Hal ini memperkuat kedisiplinan dan
keamanan dari sistem pengendalian internal kami secara
signifikan.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, kami dapat


menegaskan bahwa kerangka kerja pengendalian internal
Unilever Indonesia sepenuhnya selaras dengan Kerangka
Kerja Internal Kontrol-Terpadu yang dikembangkan oleh
COSO, dan telah menggabungkan 17 prinsip kerangka kerja COSO.

3.4 Analisa Perbandingan Sistem Informasi Pengendalian Intern Pada Komponen Dan Subsistem SIA
Yang Digunakan

### Analisis Sistem Informasi Pengendalian Intern pada Komponen dan Subsistem Sistem Informasi
Akuntansi di PT Unilever Tbk

#### *1. Pengendalian Intern pada Komponen Sistem Informasi Akuntansi:*

*1.1. Perangkat Keras (Hardware):*

- Pengendalian akses fisik ke server dan perangkat keras penting untuk memastikan keamanan data.

- Sistem pemantauan suhu dan kelembaban di pusat data untuk mencegah overheating.

*1.2. Perangkat Lunak (Software):*

- Keberlakuan lisensi perangkat lunak untuk menghindari pelanggaran hukum.

- Pengendalian akses perangkat lunak akuntansi agar hanya pengguna yang berwenang yang dapat
mengakses.

*1.3. Basis Data Akuntansi:*

- Pengendalian akses tingkat pengguna pada basis data untuk membatasi hak akses.

- Mekanisme backup dan pemulihan data secara teratur untuk mengantisipasi kehilangan data.

#### *2. Subsistem Manajemen Persediaan:*

- *2.1. Pencatatan Transaksi Persediaan:*

- Validasi otomatis terhadap data transaksi untuk memastikan keakuratan pencatatan.

- Pengendalian otomatis terhadap pembelian dan pengeluaran persediaan.

#### *3. Subsistem Pencatatan Transaksi Keuangan:*

- *3.1. Pencatatan Transaksi Harian:*


- Implementasi kontrol otomatis untuk memastikan pencatatan yang akurat dan lengkap.

- Pemantauan log aktivitas pengguna untuk mendeteksi potensi kecurangan.

#### *4. Subsistem Pelaporan Keuangan:*

- *4.1. Menyusun dan Menyajikan Laporan Keuangan:*

- Pengendalian validasi data sebelum penyusunan laporan untuk meminimalkan kesalahan.

- Peninjauan independen terhadap laporan keuangan sebelum publikasi.

#### *5. Subsistem Analisis Kinerja Bisnis:*

- *5.1. Analisis Biaya dan Profitabilitas:*

- Penggunaan algoritma kecerdasan buatan untuk analisis biaya yang lebih mendalam.

- Monitoring terus-menerus terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas.

#### *6. Subsistem Manajemen Pajak:*

- *6.1. Perhitungan dan Pemantauan Pajak:*

- Pengendalian otomatis untuk menghitung jumlah pajak yang benar.

- Peninjauan berkala terhadap perubahan regulasi pajak.

#### *7. Subsistem Manajemen Aset:*

- *7.1. Pencatatan Aset Tetap:*

- Pengendalian pencegahan ganda untuk memastikan pencatatan aset yang akurat.

- Penilaian dan audit berkala terhadap nilai aset tetap.

#### *8. Subsistem Manajemen Risiko:*

- *8.1. Identifikasi dan Evaluasi Risiko:*

- Penggunaan teknologi analisis risiko untuk mengidentifikasi potensi risiko.


- Pemantauan risiko secara real-time dengan alat otomatis.

#### *9. Subsistem Manajemen Utang dan Piutang:*

- *9.1. Pemantauan dan Pemungutan Piutang:*

- Pengendalian otomatis terhadap proses pemantauan dan pemungutan piutang.

- Analisis kredit otomatis untuk meminimalkan risiko piutang.

10. Subsistem Keamanan Informasi:

- Pengendalian Akses Data:

- Sistem otentikasi ganda untuk memastikan hanya pengguna yang sah yang dapat mengakses data
sensitif.

- Enkripsi data dalam perpindahan untuk melindungi kerahasiaan informasi.

11. Subsistem Integrasi Teknologi Baru:

-Integrasi Teknologi Terbaru:

- Pengendalian pengujian dan validasi sebelum mengadopsi teknologi baru.

- Pelatihan karyawan secara berkala untuk meningkatkan pemahaman tentang teknologi terbaru.

12. Tantangan dan Perkembangan Masa Depan:

- Keamanan Siber:

- Peningkatan pengendalian keamanan siber untuk melindungi sistem dari ancaman cyber.

- Penerapan teknologi kecerdasan buatan untuk deteksi dini terhadap serangan siber.

- Adaptasi Terhadap Regulasi Baru:

- Mekanisme pemantauan regulasi yang lebih canggih untuk cepat beradaptasi dengan perubahan.

Kesimpulan:

 PT Unilever Tbk menjalankan sistem informasi pengendalian intern yang holistik dan
terstruktur, mengintegrasikan komponen dan subsistem dalam Sistem Informasi Akuntansi.
Melalui penggunaan teknologi terbaru, kebijakan yang ketat, dan pemantauan kontinu,
Unilever memastikan keandalan dan keamanan data keuangan, serta mempersiapkan diri
untuk menghadapi tantangan dan perkembangan masa depan.
 Keunggulan sistem informasi akuntansi yang telah digunakan PT Unilever Tbk dibangun
sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Biaya pengembangannya relatif lebih rendah karena hanya melibatkan pihak
perusahaan dan memudahkan untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance)
terhadap sistem informasi karena proses pengembangannya dilakukan oleh internal
karyawan perusahaan sendiri. PT Unilever Tbk lebih mudah melakukan pengawasan
(security access) seperti keamanan data lebih terjamin.
 Adapun hambatan sistem informasi yang digunakan PT Unilever Tbk yaitu lebih
membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer sehingga ada
konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan,keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan
SDM yang menguasai teknologi informasi, kurangnya tenaga ahli di bidang sistem informasi
dan perkembangan dalam teknologi informasi yang pesat membuat perusahaan belum tentu
mampu melakukan adaptasi dengan cepat juga, sehingga ada kemungkinan teknologi yang
digunakan kurang canggih.
 Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu bentuk sistem informasi yang memiliki
tujuan untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan atau sebuah sistem yang
mengumpulkan, menyimpan dan mengolah data keuangan dan akuntansi yang digunakan
oleh pengambil keputusan, sistem umumnya berbasis komputer dan metode untuk melacak
kegiatan akuntansi dalam hubungannya dengan sumber daya teknologi informasi.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa saran dapat diajukan untuk perbaikan dan
pengembangan SIA di PT. Unilever Tbk:

Anda mungkin juga menyukai