Anda di halaman 1dari 8

Lex Privatum Vol. VI/No.

3/Mei/2018

KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH MELALUI dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain, seperti
HIBAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG air, udara, flora, fauna, maupun benda-benda
NOMOR 5 TAHUN 1960 TENTANG UUPA1 yang lain.3
Oleh : Suwahyuwono
2
J. Andy Hartono, mengatakan : 4
Dosen Pembimbing: Ketergantungan manusia tidak hanya dengan
Atie Olii, SH, MH tanah, tetapi juga dengan air, karena air
Olga A. Pangkerego, SH, MH merupakan kebutuhan pokok manusia yang
harus terpenuhi dalam kehidupan
ABSTRAK sehari-sehari. Oleh karena itulah kemudian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk terdapat konsep manusia, tanah dan air yang
mengetahui bagaimana pembuktian tidak terpisahkan antara satu dengan yang
kepemilikan hak atas tanah melalui hibah dan lainnya. Dari ketiga konsep tersebut
bagaimana pembuktian kepemilikan hak atas kemudian muncul istilah 'tanah air' yang
tanah menurut UUPA. Dengan menggunakan dikaitkan dengan kehidupan komunal umat
metode penelitian yuridis normatif, manusia sebagai suatu bangsa, di mana
disimpulkan: 1. Pembuktian kepemilikan hak 'tanah air' harus dipertahankan dari siapapun
atas tanah melalui hibah harus dibuktikan termasuk dengan tetesan darah terakhir.
dengan akta hibah yang dibuat oleh Pejabat Bagi kehidupan manusia, tanah mempunyai
Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan didaftarkan peranan yang sangat penting karena secara
pada Badan Pertanahan Nasional (BPN) agar kodrati selama-lamanya terdapat hubungan
penerima hibah mendapatkan sertifikat hak langsung antara manusia dengan tanah.5 Dalam
milik atas tanah yang diperolehnya melalui hal ini dapat dilukiskan bahwa hubungan antara
hibah, karena sertifikat tanah merupakan alat manusia dengan tanah sangatlah eratnya,
pembuktian yang kuat. 2. Pembuktian karena tanah merupakan modal utama dan
kepemilikan hak atas tanah menurut UUPA bagian terbesar dari Indonesia tanahlah yang
adalah melalui sertifikat tanah yang merupakan merupakan modal satu-satunya. 6 Oleh
tanda bukti hak yang terkuat bagi kepemilikan karenanya, manusia mempunyai
hak atas tanah. Untuk mendapatkan sertifikat ketergantungan terhadap tanah oleh karena
tanah, maka terhadap tanah tersebut harus tanah sudah ada sebelum manusia dilahirkan,
didaftarkan di kantor pertanahan. Pendaftaran sehingga manusia tidak dapat ada jika tidak ada
tanah bertujuan memberikan kepastian hukum tanah.7
dan perlindungan hukum kepada pemegang hak Tanah memiliki posisi yang sangat strategis
atas tanah, dengan alat bukti yang dihasilkan dan sebagai kebutuhan yang mendasar, karena
pada proses pendaftaran tanah berupa buku hampir sebagian besar aktivitas dan kehidupan
tanah dan sertifikat tanah yang terdiri dari manusia bersentuhan dengan tanah. Tanah
salinan buku tanah dan surat ukur. dijadikan tempat tinggal manusia sehingga
Kata kunci: Kepemilikan, Hak Atas Tanah, Hibah. manusia dan tanah memiliki hubungan yang
sangat erat, bahkan dapat dirasakan mempunyai
PENDAHULUAN pertalian yang berakar dalam alam pikiran
A. Latar Belakang Masalah manusia.
Tanah merupakan salah satu kebutuhan
manusia yang sangat absolut dan vital. Artinya
kehidupan manusia dipengaruhi dan ditentukan 3
oleh eksistensi tanah. Kehidupan manusia di Boedi Harsono, Menuju Penyempurnaan Hukum Tanah
Nasional, Universitas Trisakti, Jakarta, 2003, hlm. 3.
dunia tidak dapat dipisahkan dengan tanah, 4
J. Andy Hartanto, Panduan Lengkap Hukum Praktis:
dengan kata lain manusia sulit untuk hidup. Kepemilikan tanah, Laksbang Justitia, Surabaya, 2015, hlm.
Bahkan secara ekstrim dikatakan bahwa 31.
5
manusia tidak akan hidup tanpa adanya tanah, Iman Soetiknjo, Politik Agraria Nasional, Gajah Mada
University Press, Jogjakarta, 2004, hlm. 15.
sekalipun unsur kehidupan manusia dunia juga 6
Van Dijk, Pengantar Hukum Adat Indonesia, Terjemahan
oleh Mr. A. Soehardi, Penerbit Mandar Maju, Bandung,
1
Artikel Skripsi 2006, hlm. 66.
2 7
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. Notonagoro, Politik Hukum dan Pembangunan Agraria
14071101116 Indonesia, Penerbit PT Bina Aksara, Jakarta, 1984, hlm. 18.

68
Lex Privatum Vol. VI/No. 3/Mei/2018

Hubungan antara manusia dengan tanah pelaksanaannya hibah harus disiapkan alat-alat
dijelmakan dalam realita terdapatnya perbuatan bukti, saksi atau surat-surat otentik yang
manusia yang berwujud mempergunakan dan menjadi syarat sahnya perjanjian. Akan tetapi
mengusahakan tanah.8 Dalam penggunaan dan walaupun demikian sebaliknya dalam
pengusahaan tanah bagi kehidupan manusia, pelaksanaan perjanjian keperdataan yang
tanah memberikan berbagai nilai bagi manusia termasuk hibah sebaiknya terdapat alat bukti,
(multiple value), yaitu sedikitnya terdapat 4 sebab dengan adanya alat bukti itu akan
(empat) nilai, yang meliputi nilai sosial, ekonomi, menimbulkan kemantapan bagi yang
budaya, dan religius.9 menghibahkan terutama bagi yang menerima
Beragamnya nilai tanah bagi manusia hibah, karena mempunyai bukti yang sah atas
sedikitnya disebabkan oleh 2 (dua) faktor, kepemilikan hak atas tanah melalui hibah.
yaitu:10 Dari uraian di atas telah mendorong penulis
1. Karena sifatnya, tanah merupakan suatu untuk menulis skripsi ini dengan judul :
benda kekayaan yang bersifat tetap Kepemilikan Hak Atas Tanah Melalui Hibah
bahkan menguntungkan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun
2. Terdapat suatu kenyataan bahwa tanah 1960 Tentang UUPA.
merupakan tempat tinggal serta memberi
penghidupan bahkan merupakan tempat B. Perumusan Masalah
di mana manusia dikebumikan saat 1. Bagaimana pembuktian kepemilikan hak
meninggal dunia. Sebagai benda kekayaan atas tanah melalui hibah?
yang bersifat tetap, tanah merupakan 2. Bagaimana pembuktian kepemilikan hak
modal utama bagi sebagian terbesar atas tanah menurut UUPA?
rakyat Indonesia dalam mempertahankan
hidup. C. Metode Penelitian
Tanah juga merupakan simbol sosial dalam Penelitian ini merupakan penelitian hukum
masyarakat, di mana penguasaan terhadap normatif. Penelitian hukum normatif disebut
sebidang tanah melambangkan pula nilai juga penelitian hukum doktrinal. 13 Pada
kehormatan, kebanggaan dan keberhasilan penelitian hukum normatif acapkali hukum
pribadi, sehingga secara ekonomi, sosial dan diharapkan sebagai apa yang tertulis dalam
budaya, tanah yang dimilikinya menjadi sebuah peraturan perundang-undangan (law in books)
sumber kehidupan, simbol identitas, hak atau hukum dikonsepkan sebagai kaidah atau
kehormatan dan martabat pendukungnya.11 norma yang merupakan patokan berperilaku
Kepemilikan seseorang atas tanah manusia yang dianggap pantas. 14 Untuk
memberikan hak kepadanya untuk mengalihkan menghimpun data digunakan metode penelitian
haknya kepada orang lain melalui hibah. Dalam kepustakaan (library research), yaitu dengan
hukum islam, hibah adalah pemberian oleh mempelajari kepustakaan hukum yang berkaitan
seseorang kepada orang lain yang berupa harta dengan pokok permasalahan, himpunan
miliknya dengan suka rela tanpa mengharapkan peraturan perundang-undangan, artikel-artikel
imbalan apapun.12 Dalam hal ini bahwa pihak hukum dan berbagai sumber tertulis lainnya.
penghibah bersedia melepaskan haknya atas
benda yang dihibahkan, hibah merupakan salah PEMBAHASAN
satu bentuk pemindahan hak milik jika dikaitkan
dengan perbuatan hukum. A. Pembuktian Kepemilikan Hak Atas Tanah
Dalam literatur fiqih tidak ada keterangan Melalui Hibah
tentang ketentuan bahwa dalam akad hibah Suatu hak atas tanah dapat dialihkan atau
terdapat suatu syarat agar dalam diperalihkan. Peralihan hak atas tanah tersebut
dilakukan oleh pemilik hak atas tanah.
8
Boedi Harsono, Op-cit, hlm. 29. Seseorang dikatakan sebagai pemilik hak atas
9
Van Dijk, Op-cit, hlm. 29.
10
Loc-cit.
11 13
Maria S.W. Sumardjo, Kebijakan Pertanahan: Antara Aminudin, dan H. Zainal Abidin, Pengantar Metode
Regulasi dan Implementasi, Kompas, Jakarta, 2001, hlm. Penelitian Hukum, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008,
159. hlm. 118.
12 14
Ibid, hlm. 160. Loc-cit.

69
Lex Privatum Vol. VI/No. 3/Mei/2018

tanah dapat diketahui dari bukti kepemilikan tanah dan hak milik atas satuan rumah susun
hak atas tanah yang dimilikinya. Bukti melalui jual beli, tukar menukar, hibah,
kepemilikan hak atas tanah ini dapat diketahui pemasukan dalam perusahaan dan perbuatan
melalui sertifikat hak atas tanah. Tanah yang hukum pemindahan hak lainnya, kecuali
dapat dialihkan oleh pemiliknya melalui hibah pemindahan hak melalui lelang hanya dapat
adalah tanah hak milik. didaftarkan jika dibuktikan dengan akta yang
Di dalam hukum positif, mengenai hibah dibuat oleh PPAT yang berwenang menurut
diatur dalam Pasal 1666-Pasal 1693 Kitab ketentuan peraturan perundang-undangan yang
Undang-Undang Hukum Perdata. Pengertian berlaku.
hibah terdapat dalam Pasal 1666 KUHPerdata, Berdasarkan Pasal 38 ayat (1) Peraturan
yaitu suatu persetujuan dengan mana seorang Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
penghibah menyerahkan suatu barang secara Pendaftaran Tanah, pembuatan akta dihadiri
cuma-cuma, tanpa dapat menariknya kembali, oleh para pihak yang melakukan perbuatan
untuk kepentingan seseorang yang menerima hukum yang bersangkutan dan disaksikan oleh
penyerahan barang itu. Undang-undang hanya sekurang kurangnya 2 (dua) orang saksi yang
mengakui penghibahan-penghibahan antara memenuhi syarat untuk bertindak sebagai saksi
orang-orang yang masih hidup.1 dalam perbuatan hukum itu.
Berikut syarat dan tata cara hibah Dari ketentuan di atas dapat diketahui bahwa
berdasarkan KUHPerdata :2 hibah tersebut harus dituangkan dalam sebuah
1. Pemberi hibah harus sudah dewasa, yakni akta yang dibuat oleh PPAT, yakni berupa akta
cakap menurut hukum, kecuali dalam hak hibah. Jadi, bila seorang ingin menghibahkan
yang ditetapkan dalam bab ke tujuh dari tanah serta bangunannya kepada orang lain,
buku ke satu KUH Perdata (Pasal 1677 hibah itu wajib dibuatkan akta hibah oleh PPAT.
KUHPerdata). Selain itu, perbuatan penghibahan itu dihadiri
2. Suatu hibah harus dilakukan dengan suatu oleh sekurang-kurangnya dua saksi. Selanjutnya,
akta notaris yang aslinya disimpan oleh berdasarkan Pasal 40 Peraturan Pemerintah
notaris (Pasal 1682 KUHPerdata). Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
3. Suatu hibah mengikat si penghibah atau Tanah, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja
menerbitkan suatu akibat mulai dari sejak tanggal ditandatanganinya akta yang
penghibahan dengan kata-kata yang tegas bersangkutan, PPAT wajib menyampaikan akta
yang diterima oleh si penerima hibah yang dibuatnya berikut dokumen-dokumen yang
(Pasal 1683 KUHPerdata), bersangkutan kepada Kantor Pertanahan untuk
4. Penghibahan kepada orang yang belum didaftar dan PPAT wajib menyampaikan
dewasa yang berada di bawah kekuasaan pemberitahuan tertulis mengenai telah
orang tua harus diterima oleh orang yang disampaikannya akta ke Kantor Pertanahan
melakukan kekuasaan orang tua (Pasal kepada para pihak yang bersangkutan. Hibah
1685 KUHPerdata). tanah setelah lahirnya Peraturan Pemerintah
Sebelum lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, harus dilakukan dengan Akta PPAT
Tanah, bagi mereka yang tunduk kepada (Pejabat Pembuat Akta Tanah), selain itu, dalam
KUHPerdata, akta hibah harus dibuat dalam pembuatan akta hibah perlu diperhatikan objek
bentuk tertulis dari Notaris. Namun, setelah yang akan dihibahkan, karena dalam Peraturan
lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 ditentukan
1997, setiap pemberian hibah tanah dan bahwa untuk objek hibah tanah harus dibuat
bangunan harus dilakukan dengan akta Pejabat akta hibah oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah
Pembuat Akta Tanah PPAT. (PPAT) akan tetapi apabila objek tersebut selain
Berdasarkan ketentuan Pasal 37 ayat (1) dari tanah (objek hibah benda bergerak) maka
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 ketentuan dalam KUH Perdata digunakan
tentang Pendaftaran Tanah, peralihan hak atas sebagai dasar pembuatan akta hibah, yaitu
dibuat dan ditandatangani Notaris. Perolehan
1
Sediono Tjondronegoro, Dua Abd Penguasaan Tanah, tanah secara hibah seyogianya didaftarkan
Gramedia, Jakarta, 2004, hlm. 35. peralihan haknya itu di Kantor Pertanahan
2
Ibid, hlm. 36.

70
Lex Privatum Vol. VI/No. 3/Mei/2018

setempat sebagai bentuk pengamanan hibah secara sporadik yang bersifat


tanah. Kekuatan hukum akta hibah terletak pada perseorangan atau individual.
fungsi akta otentik itu sendiri yakni sebagai alat b. Kepala Seksi Pengukuran dan Pendaftaran
bukti yang sah menurut Undang-undang (Pasal Tanah atas nama Kepala Kantor
1682, 1867 dan Pasal 1868 KUH Perdata). Pertanahan Kabupaten/Kota dalam
Sehingga hal ini merupakan akibat langsung pendaftaran tanah secara sporadik yang
yang merupakan keharusan dari ketentuan bersifat massal.
perundang-undangan, bahwa harus ada c. Ketua Partai Ajudikasi atas nama Kepala
akta-akta ontentik sebagai alat pembuktian. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
dalam pendaftaran tanah secara
B. Pembuktian Kepemilikan Hak Atas Tanah sistematik.
Menurut UUPA Maksud diterbitkan sertifikat dalam kegiatan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 pendaftaran tanah untuk pertama kalinya
(UUPA), Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun adalah agar pemegang hak dengan mudah dapat
1996, dan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun membuktikan bahwa dirinya sebagai pemegang
1997 menetapkan bahwa hak atas tanah wajib haknya, memberikan jaminan kepastian hukum
didaftar. Kegiatan pendaftaran tanah untuk dan perlindungan hukum bagi pemegang hak
pertama kalinya melalui pendaftaran tanah yang bersangkutan. Jaminan kepastian hukum
secara sporadik dan pendaftaran tanah sacara dalam pendaftaran tanah meliputi kepastian
sistematik menghasilkan surat tanda bukti hak status hak, subjek hak, dan objek hak. Jaminan
berupa sertifikat.21 perlindungan hukum dalam pendaftaran tanah
Menurut Pasal 1 angka 20 Peraturan adalah pemilik sertifikat tidak mudah
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, yang mendapatkan gangguan atau gugatan dari pihak
dimaksud sertifikat adalah surat tanda bukti hak lain, pemilik sertifikat dapat mempertahankan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 Ayat (2) haknya dari gangguan atau gugatan pihak lain.23
huruf c UUPA untuk hak atas tanah, hak Ada bermacam-macam sertifikat hak atas
pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atas satuan tanah berdasarkan objek pendaftaran tanah
rumah susun dan hak tanggungan yang yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 5
masing-masing sudah dibukukan dalam buku Tahun 1960 (UUPA), dan Peraturan Pemerintah
tanah yang bersangkutan. Nomor 24 Tahun 1997, yaitu :
Sertifikat berisi data fisik dan data yuridis. a. Sertifikat Hak Milik.
Data fisik adalah keterangan mengenai letak, b. Sertifikat Hak Guna Usaha.
batas, dan luas bidang tanah dan satuan rumah c. Sertifikat Hak Guna Bangunan atas tanah
susun yang didaftar, termasuk keterangan negara.
mengenai adanya bangunan atau bagian d. Sertifikat Hak Guna Bangunan atas tanah
bangunan di atasnya. Data yuridis adalah ke- Hak Pengelolaan.
terangan mengenai status hukum bidang tanah e. Sertifikat Hak Pakai atas tanah negara.
dan satuan rumah susun yang didaftar, f. Sertifikat Hak Pakai atas tanah Hak
pemegang haknya dan pihak lain serta Pengelolaan.
beban-beban lain yang membebaninya. Esensi Hak atas tanah yang tidak diterbitkan
sertifikat hak atas tanah adalah surat tanda sertifikat, akan tetapi hanya dicatat dalam buku
bukti hak atas bidang tanah yang berisi salinan Tanah di Kantor Pertanahan Kabupatejn/Kota,
buku tanah yang memuat data fisik dan data adalah :24
yuridis, dan surat ukur yang memuat data fisik. a. Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Milik.
Sertifikat diterbitkan oleh Kantor Pertanahan b. Hak Pakai atas tanah Hak Milik.
Kabupaten/Kota. Pejabat yang berwenang c. Hak Sewa untuk Bangunan.
menandatangani sertifikat adalah :22 Salah satu sifat hak atas tanah adalah dapat
a. Kepala Kantor Pertanahan beralih dan dialihkan kepada pihak lain. Ada 2
Kabupaten/Kota dalam pendaftaran tanah bentuk peralihan hak atas tanah, yaitu :25

23
Ibid, hlm. 63.
21 24
Urip Santoso, Op-cit, hlm. 62. Loc-cit.
22 25
Ibid, hlm. 62-63. Loc-cit.

71
Lex Privatum Vol. VI/No. 3/Mei/2018

1. Beralih 1. Manfaat bagi pemegang hak.


2. Dialihkan a. Memberikan rasa aman
Beralih artinya berpindahnya hak atas tanah b. Dapat mengetahui dengan jelas data
dari pemegang haknya kepada pihak lain karena fisik dan data yuridisnya
suatu peristiwa hukum. Contoh peristiwa hukum c. Memudahkan dalam pelaksanaan
adalah meninggal dunianya seseorang. Dengan peralihan hak
meninggal dunianya pemegang hak atas tanah, d. Harga tanah menjadi lebih tinggi
maka hak atas tanah secara yuridis berpindah e. Dapat dijadikan jaminan utang dengan
kepada ahli waris sepanjang ahli warisnya dibebani Hak Tanggungan
memenuhi syarat sebagai subjek hak dari objek f. Penetapan Pajak Bumi dan Bangunan
hak atas tanah yang diwariskan. Hak atas tanah (PBB) tidak mudah keliru
sudah berpindah secara yuridis kepada ahli 2. Manfaat bagi Pemerintah
waris sejak pemegang hak atas tanah sebagai a. Akan terwujud tertib administrasi
pewaris meninggal dunia. pertanalian sebagai salah satu program
Ahli waris berkewajiban mendaftarkan Catur Tertib Pertanahan.
pewarisan hak atas tanah tersebut kepada b. Dapat memperlancar kegiatan
Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota setempat Pemerintahan yang berkaitan dengan
dengan menyertakan dokumen berupa surat tanah dalam pembangunan.
keterangan kematian pemegang hak atas tanah c. Dapat mengurangi sengketa di bidang
(pewaris), surat keterangan sebagai ahli waris, pertanahan. Misalnya sengketa
sertifikat hak atas tanah, bukti identitas ahli batas-batas tanah, pendudukan tanah
waris. Maksud pendaftaran pewarisan tersebut secara liar.
adalah untuk dicatat dalam Buku Tanah dan 3. Manfaat bagi calon pembeli atau kreditor.
mengubah nama pemegang hak atas tanah Bagi calon pembeli atau calon kreditor
dalam sertifikat dari atas nama pewaris menjadi dapat dengan mudah memperoleh
atas nama ahli waris. Dialihkan artinya keterangan yang jelas mengenai data fisik
berpindahnya hak atas tanah dari pemegang hak dan data yuridis tanah yang akan menjadi
atas tanah kepada pihak lain karena suatu objek perbuatan hukum, mengenai tanah.
perbuatan hukum. Contoh perbuatan hukum Dalam melaksanakan pendaftaran tanah,
adalah jual beli, hibah, tukar-menukar, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
pemasukan dalam modal perusahaan (inbreng), dibantu oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah
lelang.26 (PPAT) dan pejabat lain yang ditugaskan unruk
Perbuatan hukum berupa jual beli, hibah, melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu
tukar-menukar, pemasukan dalam modal menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24
perusahaan dibuktikan dengan akta yang dibuat Tahun 1997 dan peraturan
oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), perundang-undangan yang bersangkutan.
sedangkan perbuatan hukum berupa lelang Pejabat-pejabat yang membantu Kepala Kantor
dibuktikan dengan Berita Acara atau Risalah Pertanahan Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan
Lelang yang dibuat oleh pejabat dari Kantor pendaftaran tanah, adalah :28
Lelang. Pemindahan hak atas tanah melalui jual 1. Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
beli, hibah, tukar-menukar, pemasukan dalam Peran PPAT dalam pelaksanaan
modal perusahaan dan lelang wajib didaftarkan pendaftaran tanah adalah dalam hal
ke Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota setempat pembuatan akta pemindahan hak dan
untuk dicatat dalam buku Tanah dan dilakukan akta pemberian Hak Tanggungan atas
perubahan nama pemegang hak atas tanah tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah
dalam sertifikat dari atas nama pemegang hak Susun.
atas tanah semula menjadi atas nama yang 2. Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf
baru. (PPAIW)
Manfaat diselenggarakan pendaftaran tanah, Peran PPAIW dalam pelaksanaan
adalah :27 pendaftaran tanah adalah dalam hal

26
Ibid, hlm. 64.
27 28
Ibid, hlm. 20. Urip Santoso, Op-cit, hlm. 21.

72
Lex Privatum Vol. VI/No. 3/Mei/2018

pembuatan Akta Ikrar Wakaf tanah Hak oleh orang yang tidak berhak adalah tidak
Milik. diperbolehkan dan batal demi hukum. Asas ini
3. Pejabat dan Kantor Lelang bertujuan melindungi pemegang hak yang
Peran pejabat dari Kantor Lelang dalam sebenarnya.
pelaksanaan pendaftaran tanah adalah Berdasarkan asas ini, maka pemegang hak
dalam hal pembuatan Benta Acara Lelang yang sebenarnya dapat menuntut kembali hak
atas hak atas tanah atau hak milik atas atas tanahnya yang terdaftar atas nama orang
satuan rumah susun. lain, penganutan asas ini dalam sistem
4. Panitia Ajudikasi pendaftaran tanah tidak memberikan kekuatan
Peran Panitia Ajudikasi dalam bukti yang sempurna dan mutlak pada alat bukti
pelaksanaan pendaftaran tanah adalah pendaftaran tanah bersangkutan. Sistem
dalam hal pendaftaran tanah secara pendaftaran tanah yang mengacu pada asas
sistematik. nemo plus yuris disebut sistem negatif.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor Dalam sistem positif, daftar umum yang
10 Tahun 1961 sebagaimana telah diubah terdapat pada alat bukti hak mempunyai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun kekuatan bukti mutlak, sehingga orang yang
1997 tentang Pendaftaran Tanah, sistem terdaftar pada alat bukti sertifikat hak atas
pendaftaran tanah yang digunakan adalah tanah adalah sebagai pemegang hak yang
sistem pendaftaran hak. Dalam sistem menurut hukum tanpa bisa diganggu gugat oleh
pendaftaran hak, orang yang tercatat dalam pihak lain. Kelebihan yang ada pada sistem
buku tanah merupakan pemegang hak atas positif ini adalah adanya kepastian dari
tanah tersebut sampai dapat dibuktikan pemegang hak, oleh karena itu ada dorongan
sebaliknya.29 dari kemauan pada setiap orang (pemegang hak
Sistem pendaftaran liak dapat diketahui dan atas tanah) untuk mendaftarkan haknya pada
adanya buku tanah sebagai dokumen yang instansi pemerintah. Kelemahan sistem positif
memuat data yuridis dan data fisik yang adalah pendaftaran yang dilakukan tidak lancar
dihimpun dan disajikan serta diterbitkannya dan dapat saja terjadi pendaftaran atas nama
sertifikat sebagai surat tanda bukti hak yang orang yang tidak berhak.31
didaftar. Pembukuan dalam buku tanah serta Dalam sistem pendaftaran negatif, di mana
pencatatannya pada surat ukur tersebut daftar umum yang berisi data dan informasi
merupakan bukti bahwa hak yang bersangkutan tentang hak atas tanah tidak mempunyai
beserta pemegang haknya dan bidang tanahnya kekuatan hukum yang mutlak sehingga
yang diuraikan dalam surat ukur secara hukum terdaftarnya seseorang dalam daftar umum
telah didaftar.30 tersebut bukan merupakan bukti yang mutlak
Menurut asas itikad baik orang yang bahwa orang terdaftar adalah benar-benar
memperoleh suatu hak atas tanah dengan itikad berhak atas hak yang telah didaftarkan.
baik, maka dia akan tetap menjadi pemegang Orang yang terdaftar pada daftar umum akan
hak yang sah menurut hukum. Asas ini bertujuan senantiasa menanggung akibat hukum apabila
untuk melindungi orang yang beritikad baik. hak yang diperoleh berasal dari orang yang tidak
Kelemahan dan asas ini adalah bagaimana berhak. Kelemahan sistem negatif ini adalah
caranya untuk mengetahui seseorang beritikad pemegang hak merasa enggan mendaftarkan
baik, karena sulit untuk mengetahui dan menilai haknya. Sedang kelebihannya adalah
itikad baik seseorang, karena hal itu berkaitan pendaftaran tanah dapat dilakukan dengan
dengan batin dan perasaan seseorang dalam lancar dan cepat sementara pemegang hak yang
melakukan suatu perbuatan hukum. Selanjutnya sesungguhnya tidak dirugikan sekalipun orang
menurut asas nemo plus yuris orang tidak dapat yang terdaftar bukan orang yang berhak tetapi
mengalihkan hak melebihi dari hak yang ada telah memiliki sertifikat hak atas tanah karena
padanya. Hal ini berarti bahwa peralihan hak telah mendaftarkan tanah dimaksud.
Di Indonesia setiap hak atas tanah didaftar
29
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia Sejarah
dengan membukukannya dalam buku tanah,
Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Djambatan,
Jakarta, 2003, hlm. 90.
30 31
Ibid, hlm. 91. Andy Hartanto, Op-cit, hlm. 90.

73
Lex Privatum Vol. VI/No. 3/Mei/2018

yang memuat data fisik dan data yuridis bidang yang melakukan peralihan hak atas tanah
tanah yang bersangkutan dan sepanjang ada melalui hibah harus dibuat melalui PPAT
surat ukurnya, yang dicatat pula dalam surat karena kalau tidak ada akta PPAT, BPN
ukur tersebut. akan menolak untuk membuat sertifikat
Pembukuan dalam buku tanah serta hak milik atas tanah bagi penerima hibah.
pencatatannya dalam surat ukur merupakan 2. Untuk ketegasan para pemilik tanah
bukti bahwa hak atas tanah yang bersangkutan terutama tanah hak milik yang belum
serta pemegang haknya dan bidang tanahnya mempunyai sertifikat hak milik atas tanah
yang diuraikan dalam surat ukur secara hukum segera mendaftarkan tanahnya untuk
telah terdaftar menurut Peraturan Pemerintah memperoleh sertifikat hak atas tanah agar
Nomor 24 Tahun 1997. Namun dalam kenyataan ada kepastian hukum dan memperoleh
dalam masyarakat terutama di desa-desa masih perlindungan hukum sebagai pemegang
banyak tanah terutama tanah hak milik yang hak atas tanah.
belum didaftarkan karena mahalnya biaya
pendaftaran tanah. Untuk itu pemerintah DAFTAR PUSTAKA
selayaknya menggalakkan Program Nasional Aminudin, dan Abidin Zainal H., Pengantar
(Prona) pembuatan sertifikat hak atas tanah Metode Penelitian Hukum, PT Raja
terutama tanah hak milik. Grafindo Persada, Jakarta, 2008.
Ariyuda Gede, Praktek Pemberian Hak Atas
PENUTUP Tanah, Fak. Hukum Unair, Surabaya,
A. Kesimpulan 2004.
1. Pembuktian kepemilikan hak atas tanah Dijk Van, Pengantar Hukum Adat Indonesia,
melalui hibah harus dibuktikan dengan Terjemahan oleh Mr. A. Soehardi,
akta hibah yang dibuat oleh Pejabat Penerbit Mandar Maju, Bandung, 2006.
Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan Harsono Boedi, Menuju Penyempurnaan Hukum
didaftarkan pada Badan Pertanahan Tanah Nasional, Universitas Trisakti,
Nasional (BPN) agar penerima hibah Jakarta, 2003.
mendapatkan sertifikat hak milik atas _____________, Hukum Agraria Indonesia
tanah yang diperolehnya melalui hibah, Sejarah Pembentukan Undang-Undang
karena sertifikat tanah merupakan alat Pokok Agraria, Djambatan, Jakarta,
pembuktian yang kuat. 2003.
2. Pembuktian kepemilikan hak atas tanah Hartanto Andy J., Panduan Lengkap Hukum
menurut UUPA adalah melalui sertifikat Praktis: Kepemilikan tanah, Laksbang
tanah yang merupakan tanda bukti hak Justitia, Surabaya, 2015.
yang terkuat bagi kepemilikan hak atas Hasim E. Moh., Pendaftaran Hak Atas Tanah
tanah. Untuk mendapatkan sertifikat Melalui Hibah, Sinar Grafika, Jakarta,
tanah, maka terhadap tanah tersebut 2015.
harus didaftarkan di kantor pertanahan. Hutagalung S. Arie, Tebaran Pemikiran Seputar
Pendaftaran tanah bertujuan memberikan Masalah Hukum Tanah, Lembaga
kepastian hukum dan perlindungan Pemberdayaan Hukum Indonesia,
hukum kepada pemegang hak atas tanah, Jakarta, 2005.
dengan alat bukti yang dihasilkan pada Limbong Bendard, Konflik Pertanahan,
proses pendaftaran tanah berupa buku Margaretha Pustaka, Jakarta, 2012.
tanah dan sertifikat tanah yang terdiri dari Mertokusumo Soedikno, Hukum dan Politik
salinan buku tanah dan surat ukur. Agraria, Karunika Universitas Terbuka,
Jakarta, 1988.
B. Saran Muljadi Kartini dan Widjaja Gunawan, Hak-hak
1. Untuk ketegasan peralihan hak atas tanah atas Tanah, Prenada Media, Jakarta,
melalui hibah diatur secara khusus dalam 2004.
UUPA karena sekalipun belum diatur Mura Rusmadi, Pengaturan Penguasaan Tanah
secara khusus dalam UUPA sering terjadi Oleh Negara, Fak. Hukum Unair,
dalam masyarakat. Dan bagi masyarakat Surabaya, 2004.

74
Lex Privatum Vol. VI/No. 3/Mei/2018

Notonagoro, Politik Hukum dan Pembangunan Tutik Triwulan Titik, Hukum Perdata Dalam
Agraria Indonesia, Penerbit PT Bina Hukum Nasional, Kencana, Jakarta,
Aksara, Jakarta, 1984. 2011.
Parlindungan A.P., Aspek Yuridis Tanah Hak Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang
Pengelolaan. Fak. Hukum Unair, Undang-undang Pokok Agraria.
Surabaya, 2004.
Perangin Effendi, Praktek Penggunaan Tanah
sebagai Jaminan Kredit, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 1995.
Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997
Tentang Pendaftaran Tanah.
Ramelan Eman, Hak Pengelolaan Setelah
Berlakunya Peraturan Menteri Negara
Agraria/Kepala BPN Nomor 9 Tahun
1999, Majalah Yuruduja, Vol. 15 Nomor
3, Fakultas Hukum Universitas Airlangga,
Surabaya, Mei-Juni 2000.
Raymond, Pendaftaran Hak Atas Tanah Hibah,
Fakultas Hukum Universitas
Mulwarman, Jakarta, 2014.
Saleh Aminudin H., Hukum Pengadaan Tanah,
Kreasi Total Media, Yogyakarta, 2007.
Santoso Urip, Pendaftaran Tanah dan Peralihan
Hak Atas Tanah, Prenamedia Group,
Jakarta, 2014.
___________, Perolehan Hak Atas Tanah,
Prenamedia Group, Jakarta, 2015.
Sehandi Krisantus, Peralihan Hak Milik Atas
Tanah Karena Hibah, Universitas
Airlangga, Surabaya, 2017.
Soerodjo Irawan, Hukum Pertanahan Hak
Pengelolaan Hak Atas Tanah (HPL)
Eksistensi, Pengaturan dan Praktik,
Laksbang Mediatama, Yogyakarta, 2014.
Soetiknjo Iman, Politik Agraria Nasional, Gajah
Mada University Press, Jogjakarta, 2004.
Setiawan Yudhi, Hukum Pertanahan, Teori dan
Praktik, Bayumedia Publishing, Malang,
2010.
Soimin Soedharyo, Hukum orang dan Keluarga
Perspektif Hukum Perdata Barat, Hukum
Islam dan Hukum Adat, Sinar Grafika,
Jakarta, 2004.
Sumardjo S.W. Maria, Kebijakan Pertanahan:
Antara Regulasi dan Implementasi,
Kompas, Jakarta, 2001.
Supriadi, Hukum Agraria, Sinar Grafika, Jakarta.
Sutedi Adrian, Peralihan Hak Atas Tanah dan
Pendaftarannya, Sinar grafika, Jakarta,
2007.
Tjondronegoro Sediono, Dua Abd Penguasaan
Tanah, Gramedia, Jakarta, 2004.

75

Anda mungkin juga menyukai