Anda di halaman 1dari 2

1.

Nort-South divide on Environmental Issues


a. Global North:
Isu polusi lingkungan Eksploitasi SDM hingga SDA mennuurut (depletion)
Tragedy of the commons (1960): Manusia jika disuruh mengelola sesuatu manusia
akan cenderung mengeksploitasi sesuatu. Oleh karena itu perlu upaya untuk
membatasi Industri.
b. Global South:
Beban menjaga lingkungan harusnya diberikan kepada negara north.
C. Stockhold and Paris
 1972: UNCHE di Stockhold
 Pelaksanaan UN Conference on the Human Environment (UNCHE)
 Konferensi global pertama untuk lingkungan
 Club of Rome vs G77 tentang eksploitasi SDA untuk Pembangunan
 Poverty is the biggest polluter (Indira Gandhi)
 Stockholm Declaration: negara industry memberikan dukungan finansial dan
teknologi ke Global South.
1992: Earth Summit di Rio, Brazil: Pembentukan UNFCCC” adobsi sustauinable goal
 Mencegah pemanasan global dibawah 2’C dan berupaya membatasi hingga
1,5’C dari tingkat pra-industri
 Target nol-emisi pada 2020
 Sistem perhitungan karbon dan penguarnagan emisi transparan
 Nationally Determined Contribution (NDCs)- bottom-up spproach
 Pendanaan 100 M USD per tahun hingga 2025
2005: Konferensi Kyoto
 Cop1: Conference of Practice1 di Berli 1995 Pendekatan untuk mengurangi
GHG
 Protocol Kyoto mensyaratkan 41 negara (Annex 1)
 Mengurangi emisi GHG di periode 2008-2012 min.5% dari emisi 1990
 Negara di luar annex 1 tidak wajib mengurangi emisi GHG-Insentif Clean
Development Mechanism
 CDM dikritik karena menghalangi hak Pembangunan (right to development)
global South untuk mengikuti global North
 Prinsip Common But differentiated responsibilities ( CBDR) kontroversial-
AS menolak ratifikasi Protokol Kyoto
 Amerika menolak karena mereka harus menurunkan minila 5%

1992 Rio:
 Pelaksanaan UN Conference on Environment & Development (UNCED) atau
Earth Summit
 Pembentukan United Nations Framework Convention on Climate Change
( UNFCCC)
 Adopsi prinsip bersama & guidelines sustainable development agenda 21
 G77 & CHN: South menjadi sustainable development sendiri- transfer
teknologi yang efektif
 Dukungan Sumber daya finansial baru untuk global south
Paris Agreement
1. Mencegah pemanasan global dibawah 2’C dan berupaya membatasi hingga 1,5’C
dari tingkat pra-industri
2. Target nol-emisi pada 2020
3. Sistem perhitungan karbon dan penguarnagan emisi transparan
4. Nationally Determined Contribution (NDCs)- bottom-up spproach
5. Pendanaan 100 M USD per tahun hingga 2025
2015 Paris
COP15 paris menyepakati Paris Agreement- non-binding agreement
Voluntery intended National Determined Contribution NDCs
Peran dan suara Global South lebih banyak terlihat di COP15
Kiritk terkait Paris Agreement:
Proses kurang adil dan transparan
Non-binding tidak sesuai dengan prinsip CBDR
Paradigma pengurangan emisi ditunda di COP lainnya.
After Paris
 COP15 paris menyepakati Paris Agreement- non-binding agreement
 Voluntery intended National Determined Contribution NDCs
 Peran dan suara Global South lebih banyak terlihat di COP15 Kiritk terkait Paris
Agreement:
 Proses kurang adil dan transparan
 Non-binding tidak sesuai dengan prinsip CBDR
 Paradigma pengurangan emisi ditunda di COP lainnya.
 Mechanism of self differentiation tentang bagaimana negara menentukan kontribusi
pengurangan GHG
 Terlihat peran negara-negara kecil di Global South dalam menentukan negosiasi ilim-
Alliance of small island States (AOSIS0 dan LDCs
 Per sep 2023 dunia tidak akan memenuhi target Paris Agreement kecuali ada
Tindakan signifiakn
 COP21: Top-Down approach (INDCS)
 COP27: Global fund untuk konsensasi dan Loss & Damage

Anda mungkin juga menyukai