Anda di halaman 1dari 9

MODUL PEGANGAN KADER DI POSYANDU

GIZI UPT PUSKESMAS WONOSARI


JL. Raya Bumirejo No. 85 Kebobang Kec. Wonosari
Email: puskesmaswonosari39@gmail.com
PENDAHULUAN
3. Mengisi bulan lahir dan bulan penimbangan anak Contoh:
Aida
“Gizi yang Baik Saat Ini Menentukan Masa Depan Kita” a.Tulis bulan lahir anak pada kolom umur 0 bulan lahir
pada
Hidup sehat dan bugar merupakan dambaan setiap orang. Untuk melakukan b.Tulis semua kolom bulan penimbangan berikutnya bulan
Februari
aktivitas dan kegiatan sehari-hari sangat perlu dukungan oleh kondisi tubuh yang secara berurutan. 2008

sehat. Untuk menjadikan sehat sebagai gaya hidup, seseorang akan melakukan c. Apabila anak tidak diketahui tanggal kelahirannya,
apa saja demi mempertahankan derajat kesehatannya. tanyakan perkiraan umur anak tersebut.
d.Tulis bulan saat penimbangan pada kolom sesuai
Peran gizi sangat penting bagi kesehatan manusia. Peran tersebut baru akan
umurnya.
terwujud jika didukung dengan pengetahuan kesadaran dan penerapan tentang
e.Tulis semua kolom bulan penimbangan berikutnya secara berurutan.
gizi yang baik. Berbagai hal yang tercakup didalamnya antara lain makanan sehat
dengan tujuan mencegah terjadinya penyakit serta keamanan pangan.
4. Meletakkan titik berat badan dan membuat garis pertumbuhan anak
Penerapan pola hidup sehat sejak ini merupakan modal untuk menjaga status
a. Letakkan (plot) titik berat badan hasil penimbangan.
kesehatan yang optimal dimasa mendatang. Untuk itu peningkatan pengetahuan
b. Tulis berat badan di bawah kolom bulan saat penimbangan
yang terus diikuti dengan kesadaran untuk menerapkan pola hidup sehat adalah
c. Letakkan titik berat badan pada Titik temu garis
satu hal yang tidak bisa ditawar sebagai syarat untuk menjadi jaminan hidup
tegak (umur) dan garis datar (berat badan).
sehat.
d. Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu
I. Pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS) Jika bulan sebelumnya anak ditimbang, hubungkan titik

Langkah-langkah pengisian KMS adalah sebagai berikut; berat badan bulan lalu dengan bulan ini dalam bentuk garis lurus.

1. Memilih KMS sesuai jenis kelamin. Contoh:

KMS Anak Laki-Laki untuk anak laki-laki dan KMS Anak Perempuan untuk anak Aida lahir pada bulan Februari 2022 dengan

perempuan. berat badan lahir 3,0 kg. Data berat badannya

2. Mengisi identitas anak dan orang tua pada halaman muka KMS. adalah sebagai berikut:
• Bulan Maret, berat badan Aida 3,3 kg.

Tuliskan data identitas anak pada halaman 2 bagian 5: • Bulan April, berat badan Aida 4,7 kg.

Identitas anak. • Bulan Mei, Aida tidak datang ke Posyandu.

Contoh, catatan data identitas Aida Fitri adalah sebagai • Bulan Juni, berat badan Aida 6,0 kg.

berikut : • Bulan Juli, berat badan Aida 6,6 kg.

Jika anak bulan lalu tidak ditimbang, maka garis pertumbuhan tidak dapat
dihubungkan.
5. Mencatat setiap kejadian yang dialami anak • Penimbangan selanjutnya di bulan September anak sedang demam
Catat setiap kejadian kesakitan yang dialami anak. a. TIDAK NAIK (T), grafik berat badan menurun;
Contoh : grafik berat badan < KBM (<300 g)
• Pada penimbangan di bulan Maret anak b. TIDAK NAIK (T); grafik berat badan memotong
tidak mau makan garis pertumbuhan dibawahnya;kenaikan berat
• Saat ke Posyandu di bulan Agustus, badan < KBM (<800 g)
anak sedang mengalami diare c. NAIK (N), grafik berat badan memotong garis
• Penimbangan selanjutnya di bulan pertumbuhan diatasnya; kenaikan berat badan
September anak sedang > KBM (>900 g)
d. NAIK (N), grafik berat badan mengikuti garis
pertumbuhannya; kenaikan berat badan > KBM (>500 g)
e. TIDAK NAIK (T), grafik berat badan mendatar; kenaikan berat badan < KBM
6. Menentukan status pertumbuhan anak (<400 g)
Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan 2 cara yaitu dengan menilai
garis pertumbuhannya, atau dengan menghitung kenaikan berat badan anak 7. Mengisi catatan pemberian imunisasi bayi
dibandingkan dengan Kenaikan Berat Badan Minimum (KBM). Tanggal imunisasi diisi oleh petugas kesehatan setiap kali setelah imunisasi
Kesimpulan dari penentuan status pertumbuhan adalah seperti tertera sebagai diberikan.
berikut:

8. Mengisi catatan pemberian kapsul vitamin A


Contoh disamping menggambarkan status pertumbuhan berdasarkan grafik
pertumbuhan anak dalam KMS: Tanggal diisi oleh kader sesuai
Catat setiap kejadian kesakitan yang dialami anak. dengan tanggal dan bulan pemberian kapsul vitamin A oleh kader.
Contoh :
• Pada penimbangan di bulan Maret anak tidak mau makan
• Saat ke Posyandu di bulan Agustus,anak sedang mengalami diare
9. Isi kolom Pemberian ASI Eksklusif 3. Timbang balita sampai angka berhenti berkedip
4. Catat hasil penimbangan
Beri tanda (√) bila pada bulan tersebut bayi masih 5. Balita turun dari timbangan
diberi ASI saja, tanpa makanan dan minuman lain. 2. Pengukuran Panjang Badan Alat Ukur Panjang Badan : Pengukur panjang
Bila diberi makanan lain selain ASI, bulan tersebut badan
dan bulan berikutnya diisi dengan tanda (-). Cara Mengukur Panjang Badan :
1. Letakan pengukur panjang badan pada meja atau tempat yang rata
II. ANTROPOMETRI .Bila t idak ada meja, alat dapat diletakkan di atas tempat yang datar
1. Pengukuran Berat Badan Alat ukur berat badan : Dacin/ Timbangan Injak (misalnya, lantai).
A. Cara Menimbang Berat Badan Dacin : 2. Letakkan alat ukur dengan posisi panel kepala di sebelah kiri dan
1. Gantungkan dacin pada dahan pohon, palang pintu rumah atau panel penggeser di sebelah kanan pengukur. Panel kepala adalah
penyangga kaki tiga. bagian yang tidak bisa digeser.
2. Periksa apakah dacin sudah tergantung dengan kuat. 3. Tarik geser bagian panel yang dapat digeser sampai diperkirakan cukup
3. Tariklah batang dacin ke bawah kuat kuat. panjang untuk menaruh bayi/anak.
4. Sebelum diapakai letakkan bandul geser pada angka nol, pasang tali 4. Baringkan bayi/ anak dengan posisi terlentang, diantara kedua siku, dan
pengaman. kepala bayi/anak menempel pada bagian panel yang tidak dapat
5. Pasangkan celana timbang/kotak timbang, sarung timbang pada dacin. digeser.
6. Seimbangkan dacin dengan menggunakan pasir atau kerikil yang 5. Rapatkan kedua kaki dan tekan lutut bayi/ anak sampai lurus dan
dibungkus plastic. menempel pada meja/tempat menaruh alat ukur. Tekan telapak kaki
7. Timbang anak. bayi/anak sampai membentuk siku, kemudian geser bagian panel
8. Tentukan berat badan anak dengan cara menbaca angka diujung yang dapat digeser sampai persis menempel pada telapak kaki bayi/
bandul geser. anak.
9. Catatlah hasil penimbangan. 6. Bacalah panjang badan bayi/anak pada skala kearah angka yang lebih
10. Geserlah bandul geser kearah angka nol dan letakkan batang dacin besar. Misalkan: 67,5 cm.
pada tali pengaman, turunkan anak. 7. Setelah pengukuran selesai, kemudian bayi/anak diangkat
B. Cara Menimbang Berat Badan Timbangan Injak Digital :
1. Letakan Timbangan Injak Digital dilantai yg datar dan halus
2. Hidupkan timbangan sampai menunjukan angka 0
3. Pengukuran Tinggi Badan Alat ukur tinggi badan : mikrotoa Cara mengukur :
Cara memasang microtoa : 1. Tetapkan posisi bahu dan siku.
1. Pilih dinding dan lantai yang rata dengan syarat sebagai berikut : 2. Tentukan titik tengah lengan atas
 Dinding harus rata dan tegak lurus dengan lantai (90 derajat) 3. Letakkan pita antara bahu dan siku
 Bagian dinding yang rata tidak kurang dari lebar bagu anak (>25 cm) 4. Lingkarkan pita LILA di titik tengah tersebut
 Jangan pilih dinding yang bagian bawahnya menonjol. 5. Pita jangan terlalu ketat , Pita jangan terlalu longgar
2. Pasanglah microtoa tegak lurus di dinding dengan angka 0 cm berada 6. Baca skala dengan benar.
tepat dilantai dan angka 200 cm berada diatas. Keterangan :
3. Periksa apakah micorotoa menempel seluruhnya di dinding. Bila hasil ≤23.5 cm à beresiko KEP atau KEK
4. Periksa apakah sudah terpasang lurus, gunakan benang dengan Bila hasil ≥23.5 cm à tidak beresiko KEP atau KEK
pemberat di ujungnya untuk mengetahui pakah sudah tegak lurus atau belum.
Cara mengukur tinggi badan : III. SKDN
1. Lepaskan alas kaki, kuncir rambut atau penutup kepala (topi) 1. Cara membuat balok SKDN
2. Anak berdiri membelakangi dinding dengan microtoa teoat ditengah bagian a. Balok SKDN merupakan balok yang memberikan gambaran mengenai
atas kepala. keberhasilan kegiatan program di suatu wilayah kerja sendiri yang
3. Posisi anak tegak bebas dan biarkan tangan anak tergantung bebas merupakan hasil pemantauan pertumbuhan balita suatu wilayah.
menempel sisi badan. S : jumlah balita yang ada di wilayah kerja
4. Pastikan kepala, bahu, pantat dan tumit kaki rapat ke dinding. K : jumlah semua balita yang terdaftar dan mendapat KMS
5. Pandangan lurus ke depan. D : jumlah balita yang ditimbang
6. Turunkan microtoa sampai menyentuh kepala dan baca angka yang N : jumlah balita yang naik berat badannya
tertera. b. Balok SKDN dibuat di atas blanko yang tersedia
7. Catat hasil pengukuran. Tinggi rendahnya balok disesuaikan dengan ukuran yang tersedia. Apabila
memungkinkan, balok SKDN dapat diberi warna
4. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) S : merah D : hijau
Pengukuruan LILA dilakukan untuk mengetahui resiko kekurangan energy K : kuning N : biru
protein (KEP) dan kekurangan energy kronik (KEK) pada wanita usia subur.
Pengukuran LILA digunakan untuk memantau perubahan status gizi.
Alat Ukur LILA : pita LILA
2. Tujuan Pembuatan Balok SKDN d. N/D (Hasil Penmbangan Balita)
a) Semua balita yang ada di wilayah kerja terdaftar dan mendapat KMS Suatu indikator keadaan gizi balita pada bulan itu di wilayah
b) Semuanya hadir untuk ditimbang, dan semua balita yang naik berat posyandu tersebut. Pengukuran hasil penimbangan balita dapat
badannya dapat terkontrol dihitung dengan membagi jumlah balita yang naik berat badannya (N)
c) Sehingga S = K = D = N dapat terkontrol dengan jumlah balita yang ditimbang (D)
d) Mengukur keberhasilan kegiatan penimbangan balita e. N/S (Hasil Pencapaian Program)
e) Mengukur angka keberhasilan program UPGK Indikator ini digunakan untuk melihat tingkat hasil pencapaian
program UPGK di suatu wilayah. Pengukuran hasil pencapaian
3. Indikator dalam data SKDN program dapat dihitung dengan membagi jumlah balita yang naik berat
a. K/S (Liputan Program) badannya (N) dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja
Suatu indikator dalam mengukur kemampuan program untuk
menjangkau balita yang ada di wilayah tersebut. Pengukuran liputan IV. DIARE
program ini dengan cara membagi jumlah semua balita yang terdaftar 1. Diare adalah berak encer (biasanya 4 x atau lebih dalam sehari), kadang-
dan mendapat KMS (K) dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja kadang disertai muntah, badan lesu atau lemah., panas, tidak nafsu makan, darah
(S) dan lender dalam kotoran.
b. D/S (Partisipasi Masyarakat) 2. Tanda-tanda dehidrasi akibat diare :
Suatu indikator yang menggambarkan sampai dimana a) Penilaian terhadap pasien tanpa dehidrasi biasanya keadaan umum
partisipasi masyarakat yang datang untuk menimbangkan anaknya. baik, mata normal, air mata ada, mulut dan lidah basah, rasa haus dan
Tingkat partisipasi masyarakat dihitung dengan cara membagi jumlah minum biasa dan kekenyalan kulit normal
balita yang ditimbang (D) dengan jumlah balita yang ada di wilayah b) Penilaian terhadap pasien dehidrasi ringan/sedang biasanya keadaan
kerja (S) umum gelisah, rewel, mata cekung, air mata tidak ada, mulut dan lidah
c. D/K (Tingkat Kelangsungan Penimbangan) kering, sangat haus dan kekenyalan kulit kembali lambat.
Suatu indikator motivasi orang tua balita dalam membawa c) Penilaian terhadap pasien dehidrasi berat biasanya keadaan umum
balitanya untuk datang ke posyandu dan ditimbang. Pengukuran lesu, tak sadar, mata sangat cekung, air mata tidak ada, mulut dan
kelangsungan penimbangan balita dapat dihitung dengan membagi lidah sangat kering, malas/tidak bisa minum dan kekenyalan kulit
jumlah balita yang ditimbang (D) dengan jumlah semua balita yang kembali sangat lambat.
terdaftar dan mendapat KMS (K).
3. Cara pencegahan terjadinya diare v. GIZI BURUK
a. Memberikan ASI 1. Apa itu gizi buruk ?
b. Memperbaiki makanan pendamping ASI Adalah keadaan kekurangan gizi tingkat berat akibat kurang
c. Menggunakan air bersih yang cukup mengkonsumsi makanan yang bergizi atau menderita sakit dalam waktu lama.
d. Membiasakan mencuci tangan 2. Sebab kurang gizi ?
e. Menggunakan jamban a. Balita tidak mendapatkan ASI esklusif atau mendapatkan makanan
f. Membuang tinja bayi dengan benar tambahan sebelum usia 6 bulan.
g. Memberikan imunisasi campak b. Balita yang disapih sebelum usia 2 tahun
4. Cara Penanganan Diare c. Balita tidak mendapatkan makanan pendamping ASI (MP ASI) pada usia 6
a. Segera memberikan cairan pada anak begitu anak mencret satu kali. bulan atau lebih.
b. Bila anak masih menyusu, maka harus tetap diteruskan dan lebih d. Makanan pendamping ASI kurang dan tidak bergizi.
sering diberi ASI. e. Setelah usia 6 bulan balita jarang disusui.
c. Tiap kali anak mencret diberikan satu gelas cairan f. Tidak bereaksi terhadap rangsangan.
d. Pemberian Oralit dan Tablet Zink (10 hari)
e. Cara membuat Larutan Gula Garam (LGG) adalah dengan 3. Apa sajakah tanda-tanda balita kurang gizi ?
mencampurkan 1 sendok teh munjung gula pasir dan 1 ujung sendok a. Anak sangat kurus.
the garam dapur (1/4 sendok teh yang sudah dihaluskan) ke dalam b. Wajah seperti orang tua, sembab, dan kurus.
gelas air masak, kemudian diaduk sampai rata/larut. c. Cengeng dan rewel.
f. Meneruskan pemberian makanan yang lunak dan tidak merangsang d. Rambut tipis, jarang, kusam, warna rambut seperti rambut jagungdan bila
serta makanan ekstra sesudah diare. dicabut tidak sakit.
g. Membawa penderita diare ke sarana kesehatan bila dalam 3 hari tidak e. Kulit keriput.
membaik atau : f. Tulang iga tampak jelas.
1. Buang air besar makin sering dan banyak sekali g. Pantat kendur dan keriput.
2. Muntah terus menerus. h. Perut cekung atau buncit.
3. Rasa haus yang nyata. i. Bengkak pada punggung kaki yang berisi cairan (edema) dan bila ditekan,
4. Tidak dapat minum atau makan. lama kembali.
5. Demam tinggi. j. Bercak merah kehitaman di kaki bagian bawah dan pantat.
6. Ada darah dalam tinja.
4. Berakibat pada apa saja kurang gizi ? 6. Cara membuat
a. Tidak cerdas atau bodoh. a. Campur susu bubuk dengan gula dan minyak/ margarine cair
b. Berat dan tinggi badan pada umur dewasa lebih rendah dari anak normal. b. Diberi air panas sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai 100 cc hingga
c. Sering sakit infeksi, seperti batuk, pilek, diare, TBC, dan lain-lain. tercampur.
5. Pemberian Modisco c. Bila perlu saring susu yang sudah tercampur itu tersebut
1. Apa itu modisco ? Minuman bernilai gizi tinggi, mudah dicerna, dan d. Minumkan langsung pada anak atau bias dimodifikasikan dengan makanan
kaya energy protein. lain
2. Siapa saja yang boleh mendapat modisco ? e. Tim dulu 15 menit agar tahan lama.
a. Kekurangan energy protein (KEP) VI. PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT)
b. Masa penyembuhan penyakit berat 1. Pengertian
c. Kebutuhan energy tambahan bagi yang sakit menelan. PMT adalah pemberian makanan tambahan yang diberikan kepaa
d. kebutuhan energy gizi buruk. anak atau seseorang yang memerlukan makanan tambahan yang paat
e. Kesulitan makan karena kelainan bawaan. energi dan protein. Bayi umur 6-11 bulan. Anak umur 12-23 bulan.
3. Tidak semua boleh mendapatkan modisco 2. Jenis-Jenis PMT
a. Anak gemuk A. PMT Penyuluhan
b. Penderita penyakit ginjal dan hati. 1. Diberikan kepada semua anak balita yang ditimbang.
4. Macam – macam modisco 2. Tujuannya untuk mendemonstrasikan makanan yang sehat

a. Modisco ½ seimbang dan mudah membuatnya.

b. Modisco 1 3. Dapat dilaksanakan sewaktu-waktu atas persetujuan bersama.


B. PMT Pemulihan
c. Modisco 2
1. Diberikan pada balita yang 3 bulan berturut-turut tidak naik berat
d. Modisco 3
badannya atau berat badannya di KMS berada di bawah garis
5. Persiapan bahan
merah (BGM).
a. Modisco ½ : 1 sdm tepung susu skim, 1 sdt gula pasir, ¼ sdm minyak
2. Diberikan pada ibu hamil dan ibu nifas yang menderita kurang
kelapa
energi kronik (KEK).
b. Modisco 1 : 1 sdm susu skim, 1 sdt gula pasir, ½ sdm minyak
c. Modisco 2 : 1 sdm tepung susu, 1 sdt gula pasir, 1 sdt margarine
d. Modisco 3 : 1 ¼ sdm susu fullcream atau 100 cc susu segar, 1 ½ sdt gula
pasir, 1 sdm margarine
3. Upaya Pemberian Makanan Selain ASI d) Daun kangkung diiris halus, wortel diparut, tomat dipotong-potong kecil.
Dapat berlangsung dengan baik jika e) Campur semua bahan dalam panic tim. Tambahkan air lalu ditim sampai
a. Memilih makanan atau minuman yang dapat mebangun selera makan masak.
anak (rasanya disukai, warna dan bentuknya menarik). f) Disaring.
b. Porsi kecil tetapi mengandung gizi tinggi (terutama energi, protein,
vitamin dan mineral).
c. Mudah dicerna (komposisim dan konsistensi sesuai dengan umur
anak).
d. Terbuat dari bahan-bahan yang murah dan mudah diperoleh (tersedia
di daerah yang bersangkutan).
e. Mudah dan praktis untuk disajikan oleh ibu atau pengasuh lainnya.

Contoh Formula PMT yang Padat Gizi, Murah dan Mudah Membuatnya.
1. Formula Singkong
Bahan : Singkong 150 gram 5 potong sedang
Udang Kering 25 gram 2 1/2 sdm
Tempe 25 gram 1 potong
Daun Kangkung 20 gram 1 ikat sedang
Wortel 20 gram 2 batang kecil
Tomat 30 gra 1/2 buah
Garam 1 gram 1/4 sdt
Air secukupnya
Minyak 10 gram 1 sdm

Cara membuat:
a) Singkong dipotong-potong kecil.
b) Udang kering direndam air panas, lalu dihaluskan.
c) Tempe potong-potong kemudian direbus ±15 menit lalu dihaluskan.

Anda mungkin juga menyukai