Anda di halaman 1dari 11

Strategi Implementasi Teknologi Wireless

Pada E-Health
M. Anas Masa
Staf Pengajar, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesa, Jln. Urip Sumoharjo 90231 INDONESIA
(telp: 0411-443685; fax: 0411-443685; e-mail: anas_masa@yamail.com

ABSTRACT

Information and communication technology (ICT) encourages the growth of public health by integrating ICT and
health, commonly called e-health. Wireless technology in medical applications will improve the quality of patient
services and the ability of hospital administration efficiency, and will reduce overall health costs. Wireless technology
is not only in the area of WAN (Wide Area Network), MAN (Metropolitan Area Network) and LAN (Local Area
Network) ), but even in close enough areas such as PAN (Private Area Network) and BAN (Body Area Network).
Technologies that support the PAN and BAN areas are Bluetoot, UWB, and sensors (Zegbee and RFID). This study
aims to find out how the strategy of implementing wireless technology in e-healt in improving health services. The
research method is literature study and SWOT analysis. The results of the study provide several strategic issues that
can be done in the context of implementing e-health based on wireless technology.

Keyword : e-health, Teknologi wireless, analis SWOT

ABSTRAK

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mendorong pertumbuhan kesehatan masyarakat dengan
mengintegrasikan antara ICT dan kesehatan, yang biasa disebut e-health. Teknologi nirkabel dalam aplikasi medis
akan meningkatkan kualitas pelayanan pasien dan kemampuan efisiensi administrasi rumah sakit, serta akan
mengurangi biaya kesehatan secara keseluruhan.Teknologi nirkabel bukan saja pada area WAN (Wide Area
Network), MAN ( Metropolitan Area Network) dan LAN( Local Area Network), tetapi bahkan dalam area yang
cukup dekat seperti PAN ( Private Area Network ) dan BAN (Body Area Network). Teknologi yang mendukung area
PAN dan BAN yaitu Bluetoot, UWB, dan sensor ( Zegbee dan RFID). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana strategi implementasi teknologi wireless pada e-healt dalam peningkatan pelayanan kesehatan . Metode
penelitiannya adalah studi literatur dan analisa SWOT . Hasil penelitian memberikan beberapa isu-issu strategi yang
dapat dilakukan dalam rangka implementasi e-health berbasis teknologi wireless.

Kata Kunci : e-health, Teknologi wireless, analis SWOT

22
I. PENDAHULUAN Ada sejumlah definisi yang telah digunakan untuk
Pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat yang menjelaskan telemedika, e-health dan tele-health[1, 2].
semakin baik telah meningkatkan kesejahteraan, gaya Sebagai salah satu bidang dalam ruang – lingkup teknik
hidup dan selanjutnya berpengaruh pada tingginya biomedika, telemedika (telemedicine) dapat diartikan
permintaan dan minat masyarakat terhadap jasa sebagai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
pelayanan kesehatan. Salah satu peningkatan pelayanan (termasuk pula elektronika, tele-komunikasi, komputer,
yang lebih efektif dan efesien melalui penggunaan informatika) untuk men-transfer (mengirim dan/atau
teknologi ICT. Saat ini, teknologi nirkabel (wireless) menerima) informasi kedokteran, guna meningkatkan
mulai disukai masyarakat sebagai alternatif kelangkaan pelayanan klinis (diagnosa dan terapi) serta pendidikan.
dan kesulitan pembangunan (wireline). Teknologi Kata “tele” dalam bahasa Yunani berarti: jauh, pada
nirkabel dalam aplikasi medis akan meningkatkan suatu jarak, sehingga telemedika dapat diartikan sebagai
kualitas pelayanan pasien dan kemampuan efisiensi pelayanan kedokteran melalui suatu jarak.
administrasi rumah sakit, serta akan mengurangi biaya Selain telemedicine, diperkenalkan pula istilah
kesehatan secara keseluruhan.Teknologi nirkabel bukan telehealth yang sangat berdekatan artinya. telehealth
saja pada area WAN (Wide Area Network), MAN ( diartikan sebagai penggunaan teknologi informasi dan
Metropolitan Area Network) dan LAN( Local Area komunikasi (elektronika, telekomunikasi, komputer,
Network), tetapi bahkan dalam area yang cukup dekat informatika) untuk mengirimkan dan/atau menerima
seperti PAN ( Private Area Network ) dan BAN (Body informasi kedokteran dan pelayanan kesehatan, guna
Area Network). Teknologi yang mendukung area PAN meningkatkan pelayanan klinis (diagnosa dan terapi),
dan BAN yaitu Bluetoot, UWB, dan sensor ( Zegbee administrasi serta pendidikan. Dalam pelayanan
dan RFID). Beberapa penyakit, seperti diabetes , administrasi termasuk pula pengiriman informasi
memerlukan pemantauan ksehatan pasien tiap hari dan operasional, demografi, yang mungkin tidak terlalu
sensor yang dpt dipakai adalah sensor nirkabel yang terkait dengan masalah klinis.
dapat memantau di area sekitar tubuh ( BAN ). Sensor Istilah Telecare diartikan sebagai penggunaan
ini dapat digunakan baik rumah sakit atau rumah , dan teknologi informasi dan komunikasi (termasuk pula
dapat menyediakan data real time. Aplikasi Wireless elektronika, telekomunikasi, komputer, informatika)
Connectivity di Kedokteranan, seperti Remote untuk men-transfer (mengirim dan/atau menerima)
monitoring pasien dengan perangkat implan, Manajemen informasi kedokteran, guna melakukan pelayanan klinis
penyakit kronis, Wellness dan obat-obatan pencegahan, (terutama diagnose dan terapi) kepada pasien atau
serta Telemedicine. Sedangkan manfaat konektivitas sejumlah pasien di tempat tinggal mereka.
nirkabel memungkinkan cara-cara baru untuk Sering pula digunakan istilah home telecare atau
mengumpulkan data lebih banyak, lebih sreing, lebih tele-homecare. e-Health (electronic Health) adalah
murah dan cara-cara baru menghubungkan pasien dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
petugas kesehatan serta cara-cara baru mengelola (termasuk pula elektronika, telekomunikasi, komputer,
kesehatan, penyakit dan gaya hidup. informatika) untuk memproses (dalam arti yang luas)
Dapat dipastikan pemanfaatan perkembangan berbagai jenis informasi kedokteran, guna melaksanakan
teknologi seluler dan teknologi wimax, wifi, UWB, pelayanan klinis (diagnosa dan terapi), administrasi serta
Zegbee, dan Bluetoot serta RFID , akan mendukung pendidika.
layanan wireless dalam bidang e-health. Oleh sebab itu, Dalam e-health, faktor jarak tidak dipersoalkan,
perlu pengkajian secara mendalam bagaimana strategi artinya: e-health mencakup pula telemedika, tele-
kebijakan dalam rangka implementasi e-health melalui health,telecare maupun pelayanan kesehatan dalam satu
penerapan teknologi wireless yang mempunyai banyak lokasi yang sama. Penggunaan telemedika dan e-health
nilai-nilai efisiensi dan efektifitas serta fleksibilitas sangat luas dan mengalami perkembangan yang sangat
pesat.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Telemedika dan e-Health B. Diagram Blok Sederhana E-Health
Telemedika (telemedicine) dan e-health merupakan Suatu sistem e-health yang disederhanakan dapat
dua bidang cakupan teknik biomedika, yang juga bersifat terdiri atas sebuah komputer (pc) berikut paket perangkat
multidisiplin. Istilah telemedika kebetulan telah lunak aplikasi, sesuai dengan tujuan yang hendak
diperkenalkan lebih awal dibandingkan dengan istilah dicapai. Selanjutnya computer tersebut dapat diperluas
ehealth, namun sebenarnya telemedika adalah bagian menjadi jaringan komputer dengan berbagai jenis
(sub-set) dari e-health. Selain itu terdapat pula istilah konfigurasi jaringan
telehealth. Dengan demikian dapat diperoleh suatu sistem e-
health yang makin kompleks dengan aplikasi yang
23
makin beragam[5]. Suatu sistem e-health dapat pula hanya untuk penggunaan radio dan radar saja.
terdiri atas sejumlah “stasiun medis” (medical station) Beberapa model peralatan yang menggunakan
yang satu sama lain dihubungkan dalam suatu jaringan wireless diantarannya Teknologi Seluler, WiMAX,
(network). Seperti terlihat pada gambar – 1, suatu stasiun WiFi, Zigbee, Ultra Wideband, RFID, dan
medis dapat terdiri atas: sebuah computer (dengan Bluetooth.
perangkat lunak aplikasi yang sesuai), sebuah antar-
muka pasien, sejumlah instrument biomedika
(tergantung keperluan), sebuah antar muka pengguna 2) Keuntungan/Kelebihan Wireless
(berikut alat input-output yang diperlukan), sebuah Media wireless yang tidak kasat mata
antar-muka telekomunikasi (telecommunication menawarkan cukup banyak keuntungan bagi
interface) yang sesuai, serta jaringan telekomunikasi penggunanya. Berikut ini adalah beberapa
yang tersedia.pada dasarnya, setiap stasiun medis (atau keuntungannya :
terminal) dapat berhubungan dengan terminal lainnya a. Meningkatkan Produktivitas
secara: Jaringan sangat mudah untuk
1. Real-time (secara Sinkron, synchronous) diimplementasikan, sangat rapi dalam hal
2. Store-and-Forward (asynchronous), pengiriman fisiknya yang dapat meneruskan informasi tanpa
informasi dan pembacaannya tidak pada saat yang seutas kabel pun, sangat fleksibelkarena bisa
sama. diimplementasikan hampir di semua lokasi dan
kapan saja, dan yang menggunakannya pun tidak
terikat di satu tempat saja. Dengan semua faktor
yang ada ini, para penggunanya tentu dapat
melakukan pekerjaan dengan lebih mudah
akibatnya pekerjaan menjadi lebih cepat
dilakukan, tidak membutuhkan waktu yang lama
hanya karena masalah-masalah fisikal jaringan
yang mereka gunakan. Berdasarkan faktor inilah,
wireless tentunya dapat secara tidak langsung
meningkatkan produktivitas kerja dari para
penggunanya. Cukup banyak faktor penghambat
yang ada dalam jaringan kabel dapat dihilangkan
Gbr.1 Diagram Blok Sederhana suatu Sistem jika menggunakan media ini.
e-Health/Telemedika b. Cepat Dan Sederhana Implementasinya
Implementasi jaringan wireless terbilang
Suatu sistem telemedika yang bersifat sinkron (real- mudah dan sederhana. Mudah karena, hanya
time), misalnya digunakan dalam telekonsultasi antara perlu memiliki sebuah perangkat penerima dan
dokter umum dengan dokter spesialis mengenai kasus pemancar untuk membangun sebuah jaringan
darurat seorang pasien. Contoh sistem yang bersifat wireless. Setelah memilikinya, konfigurasi
store-and-forward: misalnya dapat digunakan dalam sedikit dan, siap menggunakan sebuah jaringan
penyampaian laporan singkat tentang rekapitulasi jumlah komunikasi data baru di dalam lokasi . Namun,
pasien (maupun laporan lengkap) di suatu puskesmas tidak sesederhana itu jika menggunakan media
(selama sebulan) berikut informasi penting secara kabel.
Singkat. c. Fleksibel
Media wireless, dapat dihubungkan , dengan
C. Perkembangan Teknologi Wireless Pada E-Health jaringan pada tempat-tempat yang tidak bisa
1) Umum diwujudkan oleh media kabel. Jadi fleksibilitas
Wireless atau nirkabel merupakan jaringan tanpa media wireless ini benar-benar tinggi karena ,
kabel yang menggunakan udara sebagai media bisa memasang dan menggunakannya di mana
transmisinya untuk menghantarkan gelombang saja dan kapan saja.
elektromagnetik. Perkembangan wireless d. Dapat Mengurangi Biaya Investasi
sebenarnya telah dimulai sejak lama dan telah Wireless sangat cocok bagi, yang ingin
dibuktikan secara ilmiah oleh para ilmuan dengan menghemat biaya yang akan dikeluarkan untuk
penemuan radio dan kemudian dilanjutkan dengan membangun sebuah jaringan komunikasi data.
penemuan radar. Kemudian dengan perkembangan Tanpa kabel berarti juga tanpa biaya, termasuk
kebutuhan informasi bagi manusia, maka biaya kabelnya sendiri, biaya penarikan, biaya
penggunaan wireless semakin banyak dan tidak perawatan, dan masih banyak lagi. Apalagi jika,
24
membangun wireless yang sering berubah-ubah
topologinya, tentu biaya yang dikeluarkan akan
semakin tinggi jika menggunakan kabel.
e. Skalabilitas Gbr.3 Penerapan teknologi Wifi, LTE-Advance,
Dengan menggunakan media wireless , WiMAX, 3G/GPRS
ekspansi jaringan dan konfigurasi ulang terhadap
sebuah jaringan tidak akan rumit untuk
dilakukan seperti halnya dengan jaringan kabel.
Di sinilah nilai skalabilitas jaringan wireless 2) Teknologi Bluetooth
cukup terasa. Bluetooth adalah tekhnologi jarak pendek yang
Gambar dibawah, merupakan aplikasi komunikasi memberikan kemudahan koneksi bagi peralatan –
wireless dalam bidang e-health dengan beberapa area peralatan nirkabel. Bluetooth didesain untuk tidak
jangkauan, Body area network (BAN), Private area tergantung terhadap line-of-sight yaitu apakah
network (PAN), Wireless local area network (WLAN) modul-modul Bluetooth yang sedang saling
dan Wireless word area network (WWAN). berkomunikasi berada dalam kondisi segaris
maupun apakah modul-modul tersebut terhalang
atau tidak. Dalam bidang kedokteran Bluetooth
dapat digunakan untuk mengirim data pasien ke
paramedic, seperti system pemantauan e-healt
berbasis agen. Sistem ini terdiri dari jaringan area
tubuh ( Body Area Network =BAN ), Jaringan
Area Pribadi (Privat Area Network =PAN) dan
Jaringan Area Dunia ( Word Area Network =
WAN ).
Desain ini cukup fleksibel untuk digunakan
dalam berbagai situasi pemantauan kesehatan
termasuk bencana . Satu-satunya kekurangan
kerangka jaringan ini ,internet didaerah terpencil
biasanya performansinya kurang baik, sehingga
pengiriman data dan informasi bisa gagal . Jika hal
ini terjadi berarti bahwa komunikasi ke server
rumah sakit akan gagal dan data yang ditransfer ke
smartphone akan disimpan sementara secara lokal .
Singkatnya , Gambar 4. menunjukkan seluruh
Gbr.2 Ilustrasi aplikasi e-health di berbagai area
arsitektur jaringan yang terdiri dari sensor tubuh
D. Aplikasi Beberapa Teknologi Nirkabel yang terhubung melalui Bluetooth ( jarak dekat )
1) Wifi LTE-A, Wimax dan 3G/GPRS protokol untuk smarthones pada sisi client
Pelayanan kesehatan dapat dilakukan pada ( pasien , dokter, perawat dan sebagainya ) .
wireless broadband standar, seperti WiFi, LTE- Telepon selular terhubung ke gateway GPRS
Advanced, WiMAX, 3G/GPRS, sebagaimana berbasis server yang menghubungkan ke Internet
gambar dibawah ini. Dari gambar tersebut , dan perangkat remote lain melalui berbagai jenis
memberikan gambaran bahwa ,teknologi nirkabel protokol jaringan nirkabel , seperti Wi - Fi dan
paling tidak konsisten untuk sepenuhnya WiMAX . Peran penyedia layanan ( misalnya
menggantikan komunikasi dan teknologi kabel , dokter , perawat dan paramedis ) dapat terhubung
karena dibatasi cakupan, kapasitas saluran dan ke jaringan di berbagai tingkatan seperti yang
infrastruktur global kabel yang tidak tersedia. ditunjukkan dalam diagram .

25
perintah dan bahkan informasi dari Reader
untuk kemudian dieksekusi maupun disimpan.
Sistem RFId dengan transponder bersifat
transciever dapat menerapkan teknologi akses
jamak, yaitu kemampuan untuk melakukan
pembacaan 2 atau lebih transponder pada masa
Gbr.4 PenerArsitek jaringan dari sistem monitoring yang sama. Teknologi ini selain meningkatkan
m-health beerbasis agen
efisiensi proses pembacaan juga dapat
3) Radio Frekuensi Identification (RFID) memastikan tidak adanya kesalahan baca pada
a. Frekuensi Radio saat terdapat lebih dari 1 kartu pada daerah
Pemilihan frekuensi radio merupakan kunci baca.
kerakteristik operasi sistem RFID. Frekuensi Penerapan RFID dalam e-health antara lain
sebagian besar ditentukan oleh kecepatan “ Sistem RFID Pengelompokan Bukti “ yaitu
komunikasi dan jarak baca terhadap tag. Secara suatu sistem memerangi kesalahan Obat dan
umum tingginya frekuensi mengindikasikan memperkuat keselamatan pasien”. Sebuah
jauhnya jarak baca. Pemilihan tipe frekuensi kesalahan pengobatan adalah peristiwa buruk
juga dapat ditentukan oleh tipe aplikasinya. atau bahkan sebuah kehilangan dalam proses
Aplikasi tertentu lebih cocok untuk salah satu pengobatan yang dapat membahayakan pasien .
tipe frekuensi dibandingkan dengan tipe lainnya Sebagai konsekuensi dari ini , penyakit pasien
karena gelombang radio memiliki perilaku yang dapat timbul kembali dan angka kematian bisa
berbeda-beda menurut frekuensinya. Sebagai meningkat . Oleh karena itu , kesalahan
contoh, gelombang LF memiliki kemampuan pengobatan memiliki konsekuensi dalam hal
penetrasi terhadap dinding tembok yang lebih manusia dan mengakibatkan biaya medis yang
baik dibandingkan dengan gelombang dengan lebih tinggi . Sistem keamanan obat rawat inap
frekuensi yang lebih tinggi, tetapi frekuensi dapat membantu mengurangi kesalahan tersebut
yang lebih tinggi memiliki laju data (data rate) di rumah sakit. Sistem identifikasi frekuensi
yang lebih cepat. radio ( RFID ) adalah solusi yang menjanjikan
b. Teknologi RFID untuk aplikasi tersebut .
RFID sebagai teknologi identifikasi
mempunyai 2 komponen utama, yaitu Reader
dan Transponder (umum dikenal sebagai Tag).
Transponder merupakan suatu media yang
menyimpan kode unik yang digunakan sebagai
identifikasi. Transponder ditempelkan pada
media yang ingin diidentifikasi. Sedangkan
Reader merupakan perangkat yang digunakan
untuk mengekstrak kode unik yang tersimpan
pada Transponder. Transponder pada dasarnya
merupakan suatu perangkat komunikasi Radio.
Sebuah Transponder dapat berupa pemancar
dan penerima (Transceiver : Transmitter -
Receiver) gelombang Radio. Meski dapat pula
suatu transponder hanya berupa perangkat
Gbr.5 Diagram Pengelompokan bukti di e-health
pancar gelombang radio.
Pemilihan teknologi ini tergantung jenis 4) Teknologi Zigbee
mode komunikasi yang digunakan. Pada mode a. Aplikasi Zigbee merupakan teknologi yang
Read-Only,yaitu mode dimana hanya memfokuskan data rate rendah, konsumsi
melibatkan kegiatan baca saja dan tidak daya rendah, biaya rendah, target protokol
melakukan kegiatan tulis, transponder jaringan wireless untuk aplikasi otomasi dan
umumnya hanya berupa Transmitter karena kendaliremote. Dengan kecepatan zigbee yang
tidak diperlukan pengiriman informasi untuk hanya 250kbps, jauh lebih rendah
ditulis Tag oleh Reader. Sedangkan pada mode dibandingkan Bluetooth yang memiliki
Read-Write dapat dipastikan transponder adalah kecepatan 3 Mbps dan UWB dengaan
suatu transceiver. Tag mampu menerima kecepatan 480 Mbps, tetapi zigbee dapt
26
melakukan komunikasi dengan 65000 node
zigbee dalam waktu yng bersamaan dengan
metode komunikasi multihop ad-hoc tanpa
harus melakukan pengaturan apapun padanya.
Zigbee memang tidak bisa digunakan untuk
komuinkasi yang membutuhkan kecepatan
tinggi seperti untuk transmisi multinedia suara,
Gbr.7 Konsep Zigbee sebagai interface data medis
video, atau data2 yang besar lainnya. Tetapi
pada sisi-sisi kehidupan kita sehari-hari
lainnya, kita justru lebih sering bersentuhan Wireless medical interface memungkinkan hubungan
pada hal-hal yang sifatnya pengontrolan antara peralatan medis dan infrastruktur jaringan,
informasi-informasi sensor yang tidak interface medis nirkabel telah dikembangkan. Interface
membutuhkan kecepatan pengiriman data yang medis nirkabel diimplementasikan dengan menggunakan
tinggi, seperti aplikasi sensor, misalnya : Zigbee dan teknologi Bluetooth. Dua jenis interface
sensor suhu, kelembaban, cahaya, tekanan, dan medis nirkabel telah dikembangkan; MDIz(Medical Data
sebaganya. Komunikasi antar sensor tersebut Interface zegbee) dan MDIzb . MDIz adalah perangkat
seperti di dalam pabrik. Dalam dunia yang memperoleh data dari perangkat medis dan
kesehatan diterapkan sebagai sensor, seperti mengirimkan keluar melalui jaringan Zigbee, sedangkan
dalam suatu system interface medic. MDIzb berkomunikasi dengan Medis Data Assistant
melalui jaringan Bluetooth. Proses tersebut dapatv
dilihat pada gambar dibawah ini. MDIz adalah mampu
mengirim data hingga 115.200 bps.

Gbr.8 Konfigurasi Zigbe dan Bluetoot


Gbr.6 Aplikasi Zegbee sebagai sensor pada BAN

b. Konsep penerapan zigbee sebgai interface data c. Ultra Wide Band (UWB) adalah salah satu
medis, sebagaimana tergambar dibawah ini. teknologi transmisi yang akan diadopsi yang dapat
MDA( Medical Data Assistant) memperoleh data dipakai untuk mendukung real-time atau
medis menggunakan Medis Data Interface (MDI). pengukuran parameter penting . Pada sisi lain ,
MDI mengambil data medis dari berbagai aplikasi memerlukan akses point multimode untuk
perangkat medis. Peralatan medis yang tipikal mendukung akses ke aplikasi rumah dan rumah sakit
adalah elektrokardiografi (EKG), Doppler layanan. UWB adalah komunikasi teknologi
instrumen, memantau tekanan darah , mesin nirkabel spread spectrum, hal ini memberikan
ultrasound dan stetoskop. MDA terhubung kemungkinan untuk berbagi sama Media transmisi
melalui router nirkabel dan transceiver untuk dengan beberapa transmisi secara simultan, yaitu
transmisi data antara pasien dan dokter.Dua arah sistem multi-user . Gambar 9. menggambarkan
komunikasi antara pasien dan dokter didukung gambaran arsitektur dari kemungkinan nirkabel
dengan kamera dan mikrofon. Semua data medis jaringan ICT medis yang menggabungkan rumah
pasien terus tercatat di dalam server untuk tujuan sakit , rumah dan jaringan rawat jalan dan sistem
diagnostik. pemantauan pasien . masing-masing aplikasi dan
link memberikan persyaratan sendiri untuk koneksi
nirkabel .

27
B. Kelemahan (weaknesses)
Kelemahan adalah keterbatasan/kekurangan
dalam sumber daya alam, keterampilan
dankemampuan yang secara serius menghalangi
kinerja efektifitas.
C. Peluang (opportunities)
Peluang adalah situasi/kecenderungan utama yang
menguntungkan .
D. Ancaman (threats)
Ancaman adalah situasi/kecenderungan utama
yang tidak menguntungkan. Ada dua macam
pendekatan dalam analisis SWOT, pendekatan
kualitatif dan pendekatan kuantitatif matriks swot.
Pendekatan kualitatif sebagaimana dikembangkan
oleh Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu
Gbr.9 Aplikasi UWB dua paling atas adalah kotak faktor
eksternal(Peluang dan Tantangan) sedangkan dua
kotak sebelah kiri adalah faktor internal(Kekuatan
dan Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan
III. METODE PENELITIAN kotak isu-isustrategis yang timbul sebagai hasil
A. SWOT titik pertemua antara faktor-faktor internal
Analisis SWOT didasarkan pada logika yang daneksternal. Sedangkan pendekatan secara
dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun kuantitatif melalui perhitungan Analisis SWOT
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan yang dikembangkan oleh Pearce dan
dan ancaman. Proses pengambilan keputusan harus Robinson(1998) agar diketahui secara pasti posisi
menganalisis faktor-faktor strategis dalam kondisi organisasi yang sesungguhnya.
saat ini.
Analisis SWOT memungkin dilakukan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
identifikasi secara detail faktor-faktor lingkungan A. Identifikasi Factor
internal dan eksternal organisasi,sehingga terjadi 1) Faktor internal yakni, Kekuatan (Strength)
pengertian dan pemahaman serta konsensus terhadap yang terdiri atas (a) Mobiliti, pelayanan
apa-apa yang harus dilakukan untuk dimasa sekarang kesehatan, (b) Instalasi / konfigurasi cepat dan
dan antisipasi perubahan-perubahan di masa depan. ringkas, (c) Flexibility terhadap pembangunan
Hasil analisis akan memetakan posisi organisasi infrastruktur, (d) Reduce cost of ownership, (e)
terhadap lingkungannya dan menyediakan pilihan Scalability terhadap konfigurasi jaringan.
strategi umum yang sesuai, serta dijadikan dasar Kemudian, Kelemahan (Weakness ) terdiri atas,
dalam menetapkan sasaran-sasaran organisasi selama (a) Rentang terhadap bermacam-macam ganguan
3 – 5 tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan dan sinyal, (b) Standart tidak semua compatible
harapan publik dan para pemangku kepentingan. dengan teknologi wireless sekarang, (c)
Kegiatan yang paling penting dalam proses Kapasitas jaringan menghadapi keterbatasan
analisis SWOT adalah memahami seluruh informasi spectrum.
dalam suatu kasus, menganalisis situasi untuk 2) Faktor eksternal terbagi atas, peluang dan
mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan tantangan. Untuk Peluang (Opportunities)
memutuskan tindakan apa yang harus segera yakni, (a) Bentuk geografis yang menyulitkan
dilakukan utuk memecahkan masalah (Freddy wireline, (b) Perkembangan teknologi dengan
Rangkuti, 2001:14). Bit Rate tinggi, (c) Perkembangan teknologi
SWOT merupakan singkatan dari strengths dengan bermacam-macam area covered, (d)
(kekuatan-kekuatan), weaknesses (kelemahan- Permintaan kulitas dan fleksibel pelayanan
kelemahan), opportunities (peluang-peluang) dan kesehatan masyarakat semakin tinggi.
threats (ancaman-ancaman). Pengertian-pengertian Selanjutnya, Tantangan (Threats) terdiri dari
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam (a) Keamanan data pasien dari segi teknologi
analsis SWOTadalah sebagai berikut : wireless, (b) Semakin maju teknologi fiber
A. Kekuatan (strengths) oftik, (c) Teknologi DSL/ADSL dikembangkan
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau secara luas, (d) Terbatasnya alokasi frekuensi
keunggulan lain.
28
B. Analisa SWOT
Analisis faktor internal dipengaruhi oleh beberapa
hal diperlihatkan pada matriks SWOT (IFAS) berikut :

TABEL 1. MATRIK INTERNAL STRATEGIC FACTORS


ANALYSIS SUMMARY ( IFAS)

Gbr.10 Peta Posisi

Dari peta posisi di atas memperlihatkan


keadaan implementasi teknologi wireless pada e-
health berada pada kuadran I , berarti pemanfaatan
kekuatan yang dimiliki teknologi wireless dalam
implementasi pada e-health berpeluang secara
maksimal untuk berkembang dimasa yang akan
datang.
Berdasarkan tabel 1. diatas terlihat bahwa
variabel kekuatan dengan bobot x rating tertinggi
adalah mobility pelayanan kesehatan dengan nilai
1,00, sedangkan untuk variabel kelemahan dengan
bobot x rating tertinggi adalah standart tidak semua C. Strategi Yang Diterapkan
compatible dengan teknologi wireless sekarang Sesuai analisis SWOTIFAS dan EFAS, maka dapat
dengan nilai sebesar 0.30. Analisis faktor external diciptakan beberapa strategi uang diharapkan lebih
dipengaruhi oleh beberapa hal diperlihatkan pada mampu memberikan konsep untuk implementasi
matriks SWOT (EFAS) berikut : teknologi wireless dalam e-health, dapat dilihat pada
diagram matriks SWOT sebagai berikut :
TABEL 2. MATRIK. EXTERNAL STRATEGIC FACTORS Tabel 3. Diagram Matriks SWOT
ANALYSIS SUMMARY (EFAS)
IFAS Strength (S) Atau Weakness (W) Atau
Kekuatan Kelemahan
EFAS 1. Rentang terhadap
1. Mobiliti, bermacam-macam
pelayanan ganguan sinyal
kesehatan. (interferensi,
2. Instalasi / delay ).
konfigurasi cepat 2. Standart tidak
dan ringkas. semua compatible
3. Flexibility dengan teknologi
terhadap wireless sekarang.
pembangunan 3. .Kapasitas jaringan
infrastruktur. menghadapi
4. Reduce cost of keterbatasan
ownership. spectrum.
Berdasarkan table 3. diatas terlihat bahwa
5. Scalability
variabel peluang dengan bobot x rating tertinggi terhadap
adalah permintaan kulitas dan fleksibel pelayanan konfigurasi
kesehatan masyarakat semakin tinggi dengan nilai jaringan.
1,00, sedangkan untuk variabel tantangan dengan
bobot x rating tertinggi adalah Keamanan data
pasien dari segi teknologi wireless dengan nilai Opportunities (O) Strategi (SO) Atau Strategi (WO) Atau
sebesar 0.30. Atau Peluang Kekuatan Dan Kelemahan Dan
Peluang Peluang

29
Bentuk geografis 1. Pemanfaatan 1. Dengan kreatifitas, Threats (T) Atau Strategi (ST) Atau Strategi (WT) Atau
yang perkembangan rancang bangun Ancaman Kekuatan Dan Kelemahan Dan
menyulitkan teknologi dapat dilakukan untuk Ancaman Ancaman
wireline. untuk menguirangi biaya, 1. Keamanan data
1. Perkembangan meningkatkan mengurangi nterferensi pasien dari segi 1.Dengan skslability 1.Pemilihan teknologi
teknologi dengan kualitas dan serta delay. teknologi yang dimiliki oleh yang tepat, terhadap
Bit Rate tinggi jangkauan 2.Memilih teknologi wireless. teknologi ini penyesuain aplikasi.
dan modulasi pelayanan yang kompetible 2. Semakin maju ,keamana data dapat
OFDM. kesehatan dalam merancang teknologi fiber ditingkatkan
2. Perkembangan 2. Menciptakan suatu system oftik. 2. Dengan system
teknologi dengan pelayanan 3. Kapasitas jaringan 3.Teknologi DSL / cognitive radio
bermacam- kesehatan menghadapi ADSL teknologi,
macam area fleksibel dan keterbatasan spektrum dikembangkan keterbatasan alokasi
covered. mudah ( ringkas ) (pita frekuensi tidak secara luas. frekuensi dapat
3. Permintaan serta murah dapat diperlebar tetapi 4. Terbatasnya diatasi.
kulitas dan dapat dimanfaatkan alokasi frekuensi 3. Pelayanan
fleksibel dengan efisien dengan k
pelayanan bantuan bermacam- e
kesehatan macam teknik seperti s
masyarakat spread spectrum/DS- e
semakin tinggi. CDMA) . h
a
t
a
n

y
a
n
g

m
u
r
a
h

1) Strategi (SO) Atau Kekuatan Dan Peluang


a. Pemanfaatan perkembangan teknologi untuk
meningkatkan kualitas dan jangkauan.
Perkembangan teknologi wireless sangat pesat,
dengan berbagai macam inovasi, wimax dan
seluler mempunyai jangkauan yang besar dengan
mobilitas dan bit rate yang tinggi. Dengan
demikian dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan dengan jangkauan dan kualitas tinggi.
b. Menciptakan pelayanan kesehatan fleksibel dan
mudah. Dengan perkembangan teknologi
wireless , maka pelayanan kesehatan pada pasien
dapat dilakukan dengan cepat dan disesuaikan
kebutuhan pasien. Misalnya pasien dapat lebih
leluasa bergerak kesana kemari tanpa dibatasi
peralatan kabel.Sedangkan mudah , karena pasien
dapat saja dirawat tanpa diganggu kabel peralatan.

2) Strategi (WO) atau Kelemahan Dan Peluang


a. Membuat rancang bangun yang dapat
meminimumkan biaya, interferensi dan delay
30
Delay yang besar, adanya masalah propagasi radio a. Pemilihan teknologi yang tepat guna penyesuain
seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber aplikasi. Dengan perkembangan teknologi yang
interferensi.Kelemahan ini dapat diatasi dengan pesat, maka memungkinkan pemilihan teknologi
teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan
spread spectrum dll. Untuk interferensi dpat teknologi wireless dalam pelayanan kesehatan.
diterapkan metode beamforming khususnya pada .
teknologi wimax atau Mempertajam respons
frekuensi filter . V. KESIMPULAN
b. Memilih teknologi yang kompetible dalam Hasil analisa diatas di dapatkan, isu-isu strategi
merancang suatu system, supaya dapat implementasi teknologi wireless pada e-health dalam
berkomunikasi dengan yang lainnya. rangka peningkatan pelayanan kesehatan.
Misalnya IEEE 802.11 adalah sebuah standart 1. Pemanfaatan perkembangan teknologi untuk
yang digunakan dalam jaringan Wireless / meningkatkan kualitas dan jangkauan.
jaringan Nirkabel dan di implementasikan di 2. Menciptakan pelayanan kesehatan yang simple
seluruh peralatan Wireless yang ada . Teknologi dan fleksibel serta murah
wifi dengan standart 802.11 mempunyai beberapa 3. Membuat rancang bangun, yang dapat
seri sepereti : 802.11, 802.11a, 802.11b, dan meminimumkan biaya, interferensi dan delay.
802.11g. Yang kompetible seri ini adalah 4. Memilih teknologi yang kompetible atau teknologi
802.11, 802.11b dan 802.11g, sedangkan 802.11b yang dapat direka yasa untuk menjadikan antar
tidak kompetible dengan seri-seri yang lainnya. teknologi yang satu dengan yang lainnya dalam
c. Kapasitas jaringan menghadapi keterbatasan merancang suatu system, supaya dapat
spektrum , tetapi perkembangan teknologi berkomunikasi dengan yang lainnya.
wireless yang memungkinkan untuk mengatasi 5. Menggunakan teknologi yang mempunyai teknik
keterbatsan tersebut dengan cara bantuan spread spectrum/DS-CDMA , untuk mengatasi
bermacam-macam teknik seperti spread keterbatasan spectrum.
spectrum/DS-CDMA 6. Membentuk suatu konfigurasi jaringan untuk
meningkatkan tingkat keamanan data, dengan
3) Strategi (ST) Atau Kekuatan Dan Ancaman skslability yang dimiliki oleh teknologi wireless.
a. Dengan skslability yang dimiliki oleh teknologi 7. Dengan menggunakan system cognitive radio
ini ,keamana data dapat ditingkatkan. Teknologi teknologi, untuk mengatasi keterbatasan alokasi
yang mempunyai skalability, maka teknologi frekuensi.
tersebut boleh dikonfigurasikan dalam berbagai 8. Membentuk pelayanan kesehatan yang murah.
jenis topologi untuk memenuhi keperluan 9. Memilih teknologi yang tepat, guna penyesuain
pengguna. Seperti untuk memperbaiki keamanan aplikasi.
jaringan maka dapat diterapkan system Firewall . 10. Pemanfaatan kekuatan yang dimiliki teknologi
dan teknologi wireless keamanan data dapat wireless dalam implementasi pada e-health
ditingkatkan dengan teknik spread spectrum. berpeluang secara maksimal untuk berkembang
b. Dengan system cognitive radio teknologi, dimasa yang akan datang, sebagaimana yang
keterbatasan alokasi frekuensi dapat diatasi. ditunjukkan pada peta posisi.
Cognitive Radio adalah suatu teknologi yang
mana user handset dan network bisa UCAPAN TERIMA KASIH
berkomunikasi untuk mencapai tujuan secara user Penulis mengucapkan Terima kasih kepada YBW-
konteks (apa yang di inginkan oleh user, UMI melalui LP2S UMI yang telah mendanai peneitian
kebutuhan user) dan menyediakan resource untuk ini melalui DIPA UMI.
memenuhi kebutuhan user tersebut.
c. Pelayanan kesehatan yang murah. Untuk REFERENSI
pelayana kesehatan murah, disamping teknologi [1] A.C. Norris.(2002). Essentials of Telemedicine and Telecare.
wireless memiliki kekuatan dalam hal reduce cost USA, Australia, Singapore, Canada: John Wiley & Sons.
of ownership, maka perlu pula mendorong [2] Briggs, Jim. (2004). Telemedicine and E-Health ICT to make
people better more quickly. University of Portsmouth.
industry dalam negeri untuk memproduksi [3] Cipolat, Claudio., Geiges, Michael. 2003. Telemedicine and
komponen elektronika yang dapat menunjang Teledermatology. Chapter The History of Telemedicine. Karger.
industry e-health sehingga dapat menekan biaya Switzerland.
jaringan.
[4] E. Jovanov.(2009).Wireless Technology and System Integration
in Body Area Networks for m-Health Applications.Journal
4) Strategi (WT) Atau Kelemahan Dan Ancaman
31
IEEE Engineering in Medicine and Biology 27th Annual [23] V. Patterson, J. Craig, R. Wootton.(2006).Introduction to
Conference. Telemedicine”, The Royal Society of Medicine Press, second
[5] Hendi Handian R., Lily Indriani, Soegijardjo Soegijoko.(2009). Edition.
Development of Simple E-Health System for Tuberculosis [24] V. Singh.(2000).Telemedicine & Mobile Telemedicine System:
Management at Community Health Center Level in Indonesia”, An Overview.
Med-e-Tel, Luxembourg, 1– 4 April. [25] W. Yao, C. H. Chu and Z. Li, “The adoption and
[6] J.J. Rutherford, “Wearable Technology”, IEEE EMBS implementation of RFID technologies in healthcare: A literature
Magazine, Vol. 29 No. 3, May/June 2010. review,” J. Med. Syst., 36: 3507-3525, 2012.
[7] J. Donoghue and J. Herbert.(2006). Prole Based Sensor Data [26] V. Chan, P. Ray and N. Parameswaran.(2012).Mobile e-Health
Acquisition in a Ubiquitous Medical Environment. Proc. of 4th monitoring: an agent-based Approach. journal telemedicine and
Annual IEEE Pervasive Computing and Communications e-health communication systems
Workshops.
[8] J. K. Kumekawa, “Emerging Trends in Telehealth,” Business
Briefing: Next Generation Healthcare, pp. 62-64.
[9] J. Craig, V. Patterson.(2005). Introduction to the Practice of
Telemedicine, Journal of Telemedicine and Telecare.
[10] Matti Hämäläinen, Pekka Pirinen, Jari Iinatti, Attaphongse
Taparugssanagorn.(2008). UWB Supporting Medical ICT
Applications. proceedings of the 2008 ieee international
conference on ultra-wideband (icuwb2008), vol. 3
[11] M. Bouet and G. Pujolle.(2010).RFID in ehealth systems:
applications, challenges, and perspectives. Ann. Telecommun.-
Ann Telecommun., 65: 497-503.
[12] ]Norris T.E., Hart G.L., Larson E.H. et al.(2002).
Lowbandwidth, low-cost telemedicine consultations in rural
family practice. J Am Board Fam Pract. 15(2):123-127.
[13] N. Ansari, B. Fong, Y. T. Zhang.(2006).Wireless Technology
Advances and Challenges for Telemedicine.” IEEE
Communications Magazine, April .
[14] P. Peris-Lopez, A. Orifla, A. Mitrokotsaand J. A. C. van der
Lubbe.(2011).A comprehensive RFID solution to enhance
inpatient medication safety,” Int. J. Med. Inform., 80: 13-24,
2011.
[15] R. Wootton, N.G. Patil, R.E. Scott, and K. Ho.(2009).
Telehealth in the Developing World, Canada, Singapore ,IDRC
– Royal Society of Medicine Press,.
[16] S. Fosso Wamba.(2012).RFID-enabled healthcare applications,
issues andbenefits: An archival analysis (1997-2011),” J. Med.
Syst., 36: 3393-3398.
[17] Soegijardjo Soegijoko, J. Hasugian, T.S. Barkah.(2009).Internet
and Mobile Phone – Based eHealth Systems for Outbreak
Management and Safe Motherhood Program in Community
Health Center Environment. Med-e-Tel , Luxembourg, 1 – 4
April .
[18] Soegijardjo Soegijoko.(2009).ICT Applications in e-Health:
Improving Community Healthcare Services Towards Achieving
the MDGs”, United Nations Roundtable on ‘Governance and
Applications of ICT for Achieving the MDGs’, The United
Conference Centre, Bangkok (Thailand), 9 – 10 December.
[19] Soegijardjo Soegijoko, J. Hasugian, T.S. Barkah.(2009).Internet
and Mobile Phone – Based eHealth Systems for Outbreak
Management and Safe Motherhood Program in Community
Health Center Environment”, Med-e-Tel , Luxembourg, 1 – 4
April.
[20] Soegijardjo Soegijoko.(2009).ICT Applications in e-Health:
Improving Community Healthcare Services Towards Achieving
the MDGs. United Nations Roundtable on ‘Governance and
Applications of ICT for Achieving the MDGs’, The United
Conference Centre, Bangkok (Thailand), 9 – 10 December.
[21] Soegijardjo Soegijoko.(2010).Mobile Telemedicine System with
Multi Communication Links for Developing Countries.
Telemedicine and IT Infrastructure At Hospital Build Asia –
Exhibition and Congress , Singapore, 12 – 13 May .
[22] [22]T. Gao et al,(2008).Wireless Medical Sensor Networks in
Emergency Response: Implementation and Pilot Results. Prc.
IEEE Conference on Technologies for Homeland Security,
May..

32

Anda mungkin juga menyukai