Anda di halaman 1dari 3

Analisis Film Berjudul Film Catch Me If You Can dengan Menggunakan Teori Ilmu

Komunikasi

Nama: Muhammad Arief Yudhistira


NIM: 210110401048
Mata Kuliah: Ilmu Komunikasi Kelas A

Sinopsis Film
Film Catch Me If You Can merupakan sebuah film yang dirilis pada tahun 2002. Film ini
diangkat dari kisah nyata seorang penipu bernama Frank Abagnale Jr. Ia merupakan seorang
pemuda yang cerdas, namun dengan latar belakang keluarga yang bermasalah. Karena hal itulah
kemudian Frank pergi dari rumah dan mencoba hidup sendiri. Untuk dapat bertahan hidup, Frank
akhirnya belajar bagaimana cara menghasilkan uang dengan cara memalsukan cek. Mulanya ia
hanya memalsukan cek kecil karena melihat bagaimana proses cek dicairkan di bank. Namun
semakin lama, ia semakin ahli melakukan hal tersebut. Kemudian Abagnale Jr. mulai melakukan
penipuan besar-besaran dengan menipu sebagai pilot maskapai ternama. Ia juga pernah menipu
menjadi dokter berprestasi dan jaksa yang sangat hebat. Namun dibalik semua itu, Abagnale Jr.
hanya seorang anak muda, dan dari semua proses penipuan itu, Ia berhasil menghasilkan
keuntungan hingga jutaan dollar dari berbagai daerah di Amerika. Hal ini akhirnya berhasil
menarik perhatian pihak kepolisian dan FBI, khususnya Agen Hanratty yang kelak menjadi
sosok utama pemburu Abagnale Jr. Namun dibalik semua aksi kejar-kejaran antara keduanya,
secara ketidaksengajaan mulai terjadi ikatan diantara mereka. Abagnale Jr. secara rutin menelpon
Agen Hanratty untuk mengobrol dan saling berbagi cerita, khususnya di malam natal.

Persepsi
Setiap orang pastinya memiliki persepsi yang berbeda-beda mengenai sebuah film, termasuk
pada film ini. Persepsi saya mengenai film ini cenderung menyoroti pada cerita dan karakter
Abagnale Jr. yang memudahkan audience untuk mengetahui dan memahami latar belakang serta
karakter bernama Frank Abagnale Jr. Sisi lain yang meyakinkan audience bahwa karakter yang
ada di film ini bukanlah tokoh fiksi, karakter Abagnale Jr. pada film ini divisualkan secara
realistis sehingga film ini bisa dibilang berhasil membuat audience dapat menggambarkan
karakter ini dalam kehidupan nyata, walaupun narasi yang terdapat pada film penuh dengan
berbagai konflik.

Tanda (Sign)
Dalam berkomunikasi, seseorang menggunakan tanda untuk mengisyaratkan makna mengenai
objek, kemudian lawan bicara akan menginterpretasikan tanda tersebut. Ketika kita
berkomunikasi dengan orang lain melalui bentuk tanda, pesan tersebut, kemudian, akan
mendorong kita untuk menciptakan makna untuk diri kita sendiri terkait hal-hal dengan makna
yang kita ciptakan dalam pesan. Dalam film ini sendiri dapat terlihat di scene berikut ketika ayah
dari Abagnale Jr. hanya tersenyum ketika melihat anaknya telah berpura-pura menjadi guru
pengganti untuk kelas Bahasa Perancis. Hal ini merupakan salah satu bentuk tanda yang
mengisyaratkan bahwa ayah dari Abagnale Jr. tidak marah, dan justru menganggap anaknya telah
melakukan sesuatu yang hebat.

(Sumber: Pinterest)

Simbol
Simbol merupakan sebuah tanda yang muncul atas kesepakatan. Penting bagi setiap individu
untuk memahami simbol-simbol yang digunakan dalam ilmu komunikasi. Simbol sendiri dalam
ilmu komunikasi termasuk dalam sistem tanda yang kemudian menghasilkan makna atau pesan
kepada komunikannya. Pada film ini simbol ditunjukan pada salah satu adegan dimana karakter
Abagnale Jr. menemukan sebuah cincin di sofa saat karakter Jack Barnes bertamu ke rumahnya,
yang mana hal ini menyimbolkan karakter Abagnale Jr. yang mencurigai Jack dan ibunya sendiri
telah bermain belakang dari sang ayah.

Makna (Meaning)
Saat simbol/tanda menjadi cara untuk berkomunikasi, maka akan terbentuk makna. Makna
sendiri merupakan hasil dari tanda dan simbol dimana penilaian/respon yang diterima dari yang
disampaikan melalui simbol dan tanda tadi terkandung menjadi tradisi yang terdiri atas
sekumpulan teori tentang bagaimana tanda merepresentasikan benda, ide, keadaan, situasi,
perasaan dan kondisi di luar tanda-tanda itu sendiri. Narasi pada film ini berawal dari gangguan
perkembangan psikologis anak yang orangtuanya bercerai atau broken home. Anak tidak
sanggup menerima kenyataan tersebut, sehingga bentuk pelariannya justru malah membuatnya
terjerumus ke dalam tindakan negatif yang dilakukan. Akan tetapi disisi lain, jauh di lubuk hati
terdalam dari karakter Abagnale Jr. masih mempunyai rasa kejujuran. Pada film ini di akhir
cerita digambarkan sebuah akhir yang membahagiakan (happy ending), dimana ditunjukan
bahwa seorang penipu juga masih mempunyai rasa jujur dan ingin hidup dalam kejujuran untuk
diterima oleh orang-orang sekitarnya.
Konteks
Konteks merupakan situasi yang berada di luar teks dan mempengaruhi komunikasi dalam suatu
tempat. Pada film ini konteks ditunjukan pada salah satu adegan, dimana ketika situasi/suasana
proses perceraian antara ayah dan ibu dari karakter Abagnale Jr. Di dalam ruangan karakter
Abagnale Jr. diharuskan memutuskan untuk memilih antara ikut bersama ayah atau ibunya. Pada
adegan tersebut mata dari karakter Abagnale Jr. menunjukan pada khalayak bahwa ia sedang
mengkomunikasikan perasaan kesedihan, kemarahan, dan kebingungan.

Anda mungkin juga menyukai