Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dewi Ayu Ftimah

Matkul : Adab Muqorron

Saya memilih menganalisis Perbandingan Film Meraih Mimpi dengan “Toys Story 3” dan Film
"Meraih Mimpi" adalah film anak bangsa yang mempelopori film animasi Indonesia, karena film
ini merupakan film animasi 3D pertama di Indonesia yang tampil di layar lebar. Disini
mengisahkan tentang gadis yang akan beranjak dewasa yang dipaksa menikah dengan seorang
anak juragan di desa tersebut karena juragan tersebut mengancam akan menggusur rumah-rumah
penduduk setempat. Hal itu disebabkan karena tanah yang diaku - akul dimiliki oleh juragan
tersebut akan dibangun sebuah Casino. Namun rencana tesebut gagal karena gadis tersebut
bersama adiknya berhasil menemukan surat wasiat asli dari pemilik tanah. yang berisi tentang
kepemilikan tanah tersebut. Ternyata tanah tersebut adalah milik warga, bukan juragan tersebut.

Toys story 3 adalah film ke tiga dari Trilogi 3D Toys Story. Menceritakan tentang seorang anak
laki-laki yang beranjak dewasa. Sewaktu kecil anak tersebut sering memainkan mainannya setiap
hari, bahkan setiap waktu. Namun ketika dewasa, dia melupakan mainannya berganti ke laptop.
Mainan-mainan itu merasa sedih dan cemburu, Diceritakan di film ini mainan-mainan itu hidup.
Sehingga para mainan itu pergi meninggalkan anak tersebut. Pada akhirnya anak itu merasa
kehilangan dan mencari-cari mainan-mainan itu. Dia menyadarinya yang kemudian akhirnya
anak itu merasa kehilangan dan mencabri-cari mainan-mainan itu. Dia menyadari bahwa ia
sudah bukan waktunya lagi memainkan mainan itu, sehingga ia memberikannyakepada anak
tetangganya yang masih kecil. Mainan-mainan itu pun senang karena memiliki pemilik baru dan
diperhatikan. Mereka juga tidak melupakan pemilik sebelumnya.

Persamaan dalam perbandingan film :

 Memiliki taste anak-anak yang mudah dicerna dipikiran anak.


 Mengisahkan kehidupan anak yang beranjak dewasa.
 Berupa fiksi formula, yaitu cerita keseharian namun sedikit diberi unsur imajinasi.
 Memiliki visualisasi yang bagus, berupa animasi 3D.

Perbedaan di antara kedua fim

Meraih mimpi:
 Menceritakan kehidupan orang terpencil.
 Animasi kurang lucu dan menarik di mata anak-anak.
 Tokoh utama hanya satu, berupa seorang wanita beranjak dewasa.

Toy stori 3

 Menceritakan kehidupan anak kota dengan gaya modernnya.


 Berbahasa Inggris, jika penontonnya anak Indonesia maka akan sulit dicerna karena harus
membaca suntitle. Padahal, belum tentu anak kecil sudah bisa membaca.
 Animasi lucu dan menggemaskan, membuat anak suka dan tertarik untuk menyaksikan.
 Tokoh utama ada lebih dari satu, mereka berupa mainan.

Kesimpulan dari kedua film :

1. Menghargai diri sendiri

Ada karakter mainan baru yang muncul dan dibuat oleh Bonnie dari garpu bekas bernama Forky.
Forky selalu merasa dirinya 'sampah' dan bukan mainan.
Saat itulah Woody berusaha menunjukkan pada Forky bagaimana dia harus menghargai dirinya
sebagai mainan. Woody coba menunjukkan kasih sayang Bonnie pada Forky sebagai mainan barunya.
2. Persahabatan

Setia kawan dan persahabatan sepertinya menjadi ciri khas Film Toy Story. Bedanya, kali
ini Woody dibantu teman lamanya Bo Peep dan teman-teman barunya Giggle McDimples,
Duke Caboom, serta sepasang boneka lucu Bunny dan Ducky untuk menyelamatkan Forky
dan melawan boneka bernama Gabby.Dari film ini kita belajar bahwa teman itu begitu
penting. Dalam film meraih mimpi terkandung hubungan persaudaraan serta kekompakan.

3. Berfikir terbuka

Saat Woody bertemu Bo Peep, dia belajar banyak hal baru. Bo Peep selama ini hidup
bebas karena tidak ada pemiliknya, Selain berpetualang, Bo Peep juga membuka pikiran
Woody untuk melihat dunia luar. Bahwa tanpa pemilik pun, mereka tetap bisa menghibur
anak-anak lainnya. Karenan meman mainan itu di gunakan menhibur anak anak.

4. Berani mengambil resiko


Woody terlalu takut mengambil risiko untuk dirinya sendiri. Baginya dia cuma punya tugas
untuk membuat pemiliknya bahagia. Di akhir cerita, keberanian Woody diuji untuk mengambil
risiko terbesar dalam hidupnya. Termasuk perjuanganya dalam mengahadapi pengusaha.
Penulis When Mommy Has Our Baby, Rachel Cedar, MSW mengatakan jika sebagai orang tua
kita tidak boleh ragu saat anak mencoba mengambil risiko. Jika tidak didukung, anak bisa takut,
selalu khawatir dan berpikir dirinya lemah.
"Bila dia mencoba sesuatu yang baru, biarkan dan jangan dipaksakan. Tapi juga tidak boleh
mengajari anak untuk menyerah. 

Anda mungkin juga menyukai